Dosen Pengajar :
Beata Ratnawati. ST, M.Si.
Asisten Dosen :
Elva Febiyanti Faidah Warohmah, A.Md.
Hanum Hydena Hadianti, A.Md.
Oleh :
Kelompok 2 / LNK A1
Afdan Firas Maula Pasya (J3M119006)
Bintang Brahmasta Wisnu W (J3M119032)
Hana Prasawardani (J3M119061)
Joy Jehezkiel Kolanus (J3M119075)
Rashika Aliva Simpatiko (J3M219185)
Susi Susanti (J3M119126)
2
Gambar 1. Contoh Pemasangan Perangkap
3
ni : Jumlah individu dari seluruh jenis
Fi = Ji
K
Keterangan :
Fi : Frekuensi relatif untuk spesies ke i
Ji : Jumlah plot yang terdapat spesies ke i
Keterangan :
4. Kelimpahan
K = ni
A
Keterangan:
Keterangan:
Kr: Kelimpahan relatif spesies ke i
Ki: Kelimpahan untuk spesies ke i
4
Keterangan:
Fr: Frekuensi relatif
Kr: Kelimpahan relatif
5
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Tabel 1. Hasil identifikasi Trap 1 dan Trap 2 Stasiun 1 dan 2 Bintang
No.
Stasiun Nama Nama latin Kelas Ordo Jumlah
hewan
6
Anjing Gryllotalpidae Insecta Orthoptera 1
Tanah
7
2. 1 (trap 2) Semut Hitam Monomorlum Insecta Hymenopter 2
minimum a
3. 2 (Trap 1) Lalat kuning Insecta Diptera 2
4. 2 (Trap 2) kumbang Chrysomelidae Insecta Coleoptera 1
daun
8
= -(0,135 x (-2,002))
= 0,270
3. Indeks Frekuensi Relatif 4. Indeks Kelimpahan
Fr = Fi
F
x 100% K = ni
A
0,375 39
= 1,879
x 100% = 200
= 19,96 = 0,195
= 43,82 = 63,78
2.2 Pembahasan
Serangga memiliki nilai penting antara lain nilai ekologi, endemisme, konservasi,
pendidikan, budaya, estetika, dan ekonomi. Penyebaran serangga dibatasi oleh faktor-faktor
geologi dan ekologi yang cocok, sehingga terjadi perbedaan keragaman jenis serangga.
Perbedaan ini disebabkan ada perbedaan iklim, musim, ketinggian tempat, serta jenis
makanan (J. Borror D. 1998).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh fauna tanah dengan
total 89 dari 16 trap. Praktikan membuat 2 trap pada 2 stasiun berbeda, memungkinkan
praktikan untuk mendapatkan keanekaragaman hayati yang bervariasi. Di tiap-tiap stasiun
mendapatkan fauna kelas Insecta dengan Ordo yang berbeda-beda, diantaranya yaitu
Hymenophtera, Hemiptera, Diptera, Coleoptera, dan Orthopera. Variasi serangga yang
didapatkan diantaranya ada 16 Semut Bau, 4 Wereng Kapas, 3 Wereng Coklat, 15 Lalat
Buah, 1 Kumbang Tanah, 2 Jangkrik, 2 Semut Api, 40 Semut Hitam, 2 Lalat Kuning dan 1
Kumbang Daun.
9
sebagai nilai terkecil didapatkan dari perhitungan pada Semut Hitam. Untuk hasil
Kelimpahan Relatif terbesar ada pada Semut Hitam sebesar 43,82% dan terkecil pada 3
serangga berbeda sebesar 1,12%. Dapat diamati bahwa Semut Hitam memiliki hasil yang
besar pada perhitungan Frekuensi Relatif dan Kelimpahan Relatif, hal ini difaktori oleh
jumlah Semut Hitam yang paling banyak dibandingkan jenis serangga lainnya.
Keadaan lingkungan yang relatif stabil, serangga masih dapat menambah jumlah
populasinya serta memperbanyak variasi individunya. Tetapi tidak menutup kemungkinan
suatu saat nanti populasi dari serangga akan berkurang begitu pula dengan
keanekaragamannya karena dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya pencemaran
lingkungan, aktivitas manusia yang dapat mempersempit habitat serangga tersebut serta
makanan yang tersedia mulai berkurang sehingga tingkat kompetisi antara serangga menjadi
tinggi yang menyebabkan banyak serangga yang melakukan emigrasi.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil identifikasi
serangga tanah di sekitar rumah bermacam-macam dengan ordo yang berbeda-beda tetapi
keanekaragamannya masih tergolong rendah karena berdasarkan hasil perhitungan indeks
keanekaragaman kurang dari 1.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adhi SL, Hadi M dan Tarwotjo U. 2017. Keanekaragaman dan Kelimpahan Semut sebagai Predator
Hama Tanaman Padi di Lahan Sawah Organik dan Anorganik Kecamatan Karanganom
Kabupaten Klaten. ejournal Undip. 19(2): 125 - 135.
Anna Sari Siregar, Darma Bakti, Fatimah Zahara. 2014. Keanekaragaman Jenis Serangga di Berbagai
Tipe Lahan Sawah. Jurnal Online Agroekoteknologi. 2(4): 1640 - 1647.
Basna M, Koneri R dan Papu A. 2017. Distribusi dan Diversitas Serangga Tanah di Taman Hutan
Raya Gunung Tumpa Sulawesi Utara. Jurnal MIPA Unsrat. 6(1): 36 - 42.
Borror Donold J. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ovy Dwi Rachmasari, Wahyu Prihanta, Roro Eko Susetyarini. 2016. Keanekaragaman Serangga
Permukaan Tanah Di Arboretum Sumber Brantas Batu-malang Sebagai Dasar Pembuatan
Sumber Belajar Flipchart. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 2(2): 188 - 177.
12
LAMPIRAN
13
Stasiun 2 trap 1 Stasiun 2 trap 2
14
Bintang (Bandung)
15