Anda di halaman 1dari 4

A.

Mata

Probandus Jarak (cm)


Terlihat Tidak terlihat
Kanan Kiri Kanan Kiri
Weda 11 8 17 15

B. Telinga
Probandus Belakang Depan Kanan Kiri
Weda v v v v
C. Lidah
Probandus Rasa
Weda Pahit Asam Asin Manis
v v v v
D. Kulit
Probandu Telapak tangan Punggung tangan
s
Weda Nyeri Dingin Panas Nyeri Dingin Panas
92% 88% 84% 100% 80% 92%

Pembahasan reseptor mata


Praktikum ini dilakukan dengan menutupi mata sebelah kiri dan mata kanan
fokus melihat tanda plus. Perlahan kertas yang bertandakan plus dan titik mendekati
probandus. Pada titik tertentu, kita akan melihat bahwa titik di sebelah kanan akan
hilang. Itu karena ada di Bintik buta. Jika posisi kertas terus mendekati kita, titik itu
akan tiba-tiba muncul kembali setelah bergerak keluar dari titik buta pada retina.
Setelah itu lakukan hal yang sama dengan mata sebelah kanan lihat titik melingkar
dengan mata kanan, kertas perlahan mendekati kita hingga tanda tidak terlihat, terus
mendekati kita dan pada akhirnya tanda tersebut terlihat kembali.
Bintik buta adalah area di retina yang tidak memiliki reseptor visual. Karena
itu, ada celah kecil di bidang visual. Meskipun otak biasanya mengisi informasi yang
hilang sehingga kita tidak menyadarinya, tes cepat dan mudah ini memungkinkan
untuk menunjukkan titik buta.
Bintik buta adalah daerah visual di otak yang tidak mendapatkan informasi dari
mata, yakni daerah yang berhubungan dengan kurangnya deteksi cahaya dari sel
fotoreseptor dimana saraf optik melewati cakram optik pada retina. Pada retina mata
kita, ada bintik kuning dan bintik buta. Bintik buta tidak peka terhadap cahaya, maka
bila pembiasaan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik buta pada retina, maka
bayangan benda tersebut tidak nampak.
Sebaliknya, bila pembiasaan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik
kuning pada retina, maka bayangan benda tersebut akan nampak. Ini karena bintik
kuning merupakan tempat fotoreseptor berupa sel berbentuk kerucut, sehingga apabila
bayangan jatuh tepat di bintik kuning, maka rangsang cahaya akan diterima dan
diteruskan ke otak.
Pada percobaan ini, pada jarak tertentu bayangan benda tidak terlihat karena
karena pembiasaan cahaya dari benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.
Penyebab dari bintik buta yaitu cahaya memasuki mata dengan melewati pupil dan
mengenai retina di belakang. Retina terbungkus protein penginderaan cahaya, yang
mentransmisikan apa yang mereka rasakan ke saraf optik. Saraf optik, pada
gilirannya, menyampaikan pesan itu ke otak. Bintik-bintik buta terjadi karena saraf
optik berakhir di bidang retina itu sendiri. Apa pun kekurangan informasi visual, otak
mengisi dengan melihat gambar di sekitarnya, dan sebagai hasilnya, kita tidak pernah
sadar akan adanya titik-titik buta ketika kita menjalani kehidupan kita sehari-hari.
Diskus optikus berukuran sekitar 1,5 milimeter atau 0,06 inci. Selain menjadi
titik di mana saraf optik keluar dari mata, itu juga tempat pembuluh darah utama
masuk untuk memberikan aliran darah ke mata. Karena tidak ada sel kerucut atau
batang pada titik ini di retina, ada celah yang sangat kecil di bidang visual. Kita
benar-benar memiliki celah yang sangat kecil dalam visi di mana kita pada dasarnya
buta.
Efektor
A. Reflek patela
Probandus Bereaksi Tidak bereaksi
Weda v

B. Reflek pupil
Probandus Diameter Diameter sesudah
sebelum
Weda 5 mm 30 cm 20 cm 10 cm
3 mm 2 mm 1 mm

C. Reflek bersin
Probandus Nama bahan Hasil
Respon Waktu
Weda Lada - -
Sabun - -
Parfum - -
Pembahasan reflek pupil
Pada praktikum ini, kita melakukan pengamatan terhadap pupil yang
terpengaruh degan adanya cahaya yang masuk. Percobaan dimulai dari keadaan pupil
secara normal, yaitu tanpa disinari oleh senter, lalu dilanjutkan dengan adanya
penyinaran dengan jarak tertentu, disini kami lakukan dengan jarak 30 cm, 20 cm, dan
10 cm tepat didepan probandus, dari perlakuan tersebut kita amati bagaimana keadaan
pupil/reflek pupil yang terjadi. Dari hasil praktikum yang saya peroleh, keadaan pupil
akan membesar ketika posisi keadaan ruangan/lingkungan tidak terlalu terang,
begitupun saat kondisi lingkungan penuh dengan cahaya maka pupil akan mengecil.
Hal itu terjadi karena syaraf dalam mata manusia ada dua yaitu saraf simpatis dan
saraf parasimpatis. Serabut preganglion parasimpatis muncul dari nucleus Edinger-
Westphal (nuliviseral dari syaraf ketiga) dan kemudian berjalan dalam syaraf ketiga
ke ganglion siliandris yang terletak tepat di belakang mata. Di sini serabut
preganglion bersinapsis dengan neuron parasimpatis panjang honik yang kembali
mengirimkan serabut-serabut melalui nervus siliandris ke dalam bola mata. Jika
cahaya disinari ke dalam mata, pupil akan mengecil ini disebut reflek cahaya pupil.
Bila cahaya mengenai retina maka terjadi impuls yang mula-mula berjalan ke nervus
opticus dan kemudian ke nukleus protektalis. Dari sini impuls berjalan nukleus
Edinger-Westphal dan akhirnya kembali melaui syaraf parasimpatis untuk
mengkoneksikan sfinger itu. Dalam keadaan gelap reflek ini dihambat sehingga
mengakibatkan dilatasi pupil.
Ternyata pupil dapat berkonsentrasi lebih lama difikasi dekat objek dirangsang
melalui beberapa jalan semisal bila mata difikasi dekat objek sinyal yang
menyebabkan, konvergensi kedua mata menimbulkan penyempitan pupil dalam
derajat sedang pada waktu yang sama hal ini disebut reaksi pupil untuk akomodasi.
Mata yang normal adalah mata yang mampu melihat objek dengan baik. Supaya dapat
melihat objek dengan baik maka harus terjadi bayangan, di retina bayangan ini harus
mampu melihat objek dengan media mata dan otak. Pada Retina bayangan ini harus
dapat dihantarkan ke otak yaitu di korteks visual dan vissura calcatina. Proses terlihat
suatu benda adalah objek tadi memantulkan sinar atau cahaya kemudian terjadi
bayangan di retina. Bayangan itu harus dapat dihantarkan ke otak dan menimbulkan
impuls syaraf untuk dikirim ke visura calcatina yang menyangkut juga perubahan
kimia. Atau yang sering disebut fotoreseptor rhedopsin, di sel-sel conus dan bacillus.

Anda mungkin juga menyukai