No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
Disusun Oleh :
Nama
NIM
: 13/348991/BI/9111
Gol/Kel
: II(Lab. Parasitologi)
Asisten
: Anita
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Menurut Burrows (1964), kapang merupakan fungi multiseluler yang
terbagi menjadi empat filum yaitu Ascomycota, Basidiomycota, Zygomicota,
dan Cythridiomicota. Beberapa spesies dari kapang ini sering dimanfaatkan
oleh manusia dalam berbagai bidang seperti kesehatan dan farmasi, pangan,
dan industri. Hal ini dilakukan karena beberapa spesies kapang dapat
melakukan fermentasi seperti Aspergillus wentii yang digunakan dalam
pembuatan kecap dan juga dapat menghasilkan toksin atau senyawa kimia
tertentu.
Kapang
merupakan
salah
satu
objek
kajian
yang
memiliki
taksonomi
numerik-fenetik
merupakan
suatu
metode
klasifikasi atau pengelompokkan mikrobia yang didasarkan pada sebanyakbanyaknya karakter atau sifat. Metode numerik-fenetik juga dikenal sebagai
metode adansonian yang mempunyai lima prinsip utama yaitu : 1) taksonomi
alami ideal yaitu taksonomi yang memuat informasi yang didasarkan pada
sebanyak-banyaknya karakter yang dimiliki, 2) masing-masing sifat memiliki
tersebut mempunyai kedudukan yang setara dalam mengkonstruksi takson
yang bersifat alami, 3) tingkat kedekatan antara dua strain merupakan proporsi
kemiripan sifat yang dimiliki bersama, 4) kelompok atau taksa yang berbeda
dibentuk berdasarkan sifat yang dimiliki, dan 5) similaritas ini bersifat fenetis
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
bukan filogenetis (Bergey, 2001). Metode ini juga menerapkan prinsip taxospecies concept yaitu strain mikrobia dimasukkkan ke dalam satu spesies yang
sama jika nilai similaritasnya 70
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
Struktur tambahan
Kapang yang ditumbuhkan pada media PDA kemudian diamati
adanya struktur tambahan yaitu stolon, rhizoid, sel kaki, apophysis,
klamidospora, dan sklerotia.
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
Sj=
a+d
x 100
a+b+c +d
a
x 100
a+ b+c
Keterangan :
a = jumlah karakter yang (+) untuk kedua kapang
b = jumlah karakter yang (+) untuk kapang pertama dan (-) untuk kapang
kedua
c = jumlah karakter yang (-) untuk kapang pertama dan (+) untuk kapang
kedua
d = jumlah karakter yang (-) untuk kedua kapang
Nilai similaritas yang didapat dari kedua metode tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam matriks similaritas.
3. Analisis Pengklasteran (Clustering analysis)
Pada praktikum ini analisis pengklasteran dilakukan dengan
menggunakan algoritma pengklasteran Average Linkage atau UPGMA yaitu
fusi klaster dengan nilai similaritas rerata. Hasil yang diperoleh kemudian
dimasukkan ke dalam matriks Clustering analysis.
4. Konstruksi Dendogram
Konstruksi dendogram dilakukan berdasarkan hasil dari analisis
pengklasteran dimana hasil peleburan pada kapang kapang yang
diidentifikasi dibuat menjadi bentuk sederhana secara hierarki (dendogram).
Setelah didapat dendogram, kemudian dapat ditarik garis pada level
similaritas 70% untuk memperoleh jumlah spesies yang diwakili keenam
5.
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
XY
X
( Y )
X
Y
n Y 2
2
X 2
n
n
r=
Hasil koefisien korelasi yang diterima jika lebih dari 60%.
III.
4
5
6
7
8
9
10
Karakter
Tipe spora seksual
Tidak ada spora
Tipe spora aseksual
Sporangiospora
Konidiospora
Karakteristik sporangia
Bentuk sporangia
Globose
Obvoid
Fusiform
Letak sporangia
Terminal
Terminal Whorls
Karakteristik pertumbuhan
Media PDA
Pertumbuhan
Lebat
Sedang
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Jarang
Warna koloni bagian atas
Putih
Kuning
Hitam
Biru
Warna koloni bagian bawah
krem
putih
kuning
Morfologi hifa
Bersekat
Tidak bersekat
Karakteristik miselium
Jernih
Gelap
Berwarna
Tidak berwarna
Karakteristik fisiologis
Hidrolisis pati/amilum
Karakter pertumbuhan
medium MEA
jarang
sedang
lebat
warna koloni bagian atas
putih
krem
hitam
abu-abu
warna koloni bagian bawah
krem
coklat tua
hitam
struktur tambahan
stolon
rhizoid
sel kaki
apophysis
karakteristik
sporangiofor/konidiofor
keberadaan sporangiofor
keberadaan konidiofor
karakteristik spora aseksual
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
-
+
+
+
+
+
-
+
-
+
+
-
+
+
-
+
-
+
-
+
-
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
42
43
44
45
46
47
vesikel
metula
phialide
kolumela
jumlah konidia
3
4 sampai 7
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
+
+
+
-
+
+
-
+
+
-
+
-
+
-
2. Matriks Similaritas
Tabel 2. Matriks Similaritas Ssm
SSM
A
B
C
D
E
F
A
100
55.3
2
70.2
1
70.2
1
40.4
2
48.9
4
100
51.06
100
51.06
87.2
3
36.1
7
48.9
4
55.32
55.32
100
36.1
7
48.9
4
100
74.4
7
100
A
100
27.5
9
39.1
3
39.1
3
12.5
0
20.0
0
100
20.6
9
20.6
9
30.0
0
30.0
0
100
66.6
7
6.25
100
6.25
100
17.2
4
17.2
4
52.0
0
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
Strain
100
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
A
A
A
A
A
A
100
90
87.23
80
74.47
70.21
60
55.32
50
46.34
40
30
C
C
C
D
D
D
B
B
B
B
B
B
B
B
E
E
E
E
E
(C,D)
(C,D)
(C,D)
(E,F)
{(A) (C,D)}
(E,F)
{(A) (C,D)}
(E,F)
{(A) (C,D)}
{(B) (E,F)}
{(A) (C,D)}
{(B) (E,F)}
[(A)(C,D){(B)(E,F)}]
[(A)(C,D){(B)(E,F)}]
[(A)(C,D){(B)(E,F)}]
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
F
F
F
C
C
Strain
A
A
A
A
A
A
A
A
A
A
C
C
C
C
C
D
D
D
D
D
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
E
E
E
E
E
E
E
(C,D)
(C,D)
(C,D)
(E,F)
(C,D)
(E,F)
(C,D)
(E,F)
{(A)(C,D)}
(E,F)
{(A)(C,D)}
{(B)(E,F)}
{(A)(C,D)}
{(B)(E,F)}
[{(A) , (C D)} , {(B) , (E F)}]
[{(A) , (C D)} , {(B) , (E F)}]
F
F
F
F
F
F
F
A
100
46.34
87.23
70.21
46.34
46.34
100
46.34
46.34
55.32
55.32
100
70.21
46.34
46.34
100
46.34
46.34
100
74.47
100
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
A
B
C
D
E
F
100
16.49
66.67
39.13
16.49
16.49
100
16.49
16.49
30.00
30.00
100
39.13
16.49
16.49
100
16.49
16.49
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
100
52.00
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
100
5. Konstruksi Dendogram
A
C
D
B
E
F
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
A
C
D
B
E
F
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
X
55.32
Y
46.34
X2
3060.30
Y2
2147.40
XY
2563.53
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
A-C
A-D
A-E
A-F
B-C
B-D
B-E
B-F
C-D
C-E
C-F
D-E
D-F
E-F
Jumla
h
70.21
70.21
40.42
48.94
51.06
51.06
55.32
55.32
87.23
36.17
48.94
36.17
48.94
74.47
87.23
70.21
46.34
46.34
46.34
46.34
55.32
55.32
70.21
44.34
44.34
44.34
44.34
74.47
829.78
821.82
4929.44
4929.44
1633.78
2395.12
2607.12
2607.12
3060.30
3060.30
7609.07
1308.27
2395.12
1308.27
2395.12
5545.78
48844.5
8
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
7609.07
4929.44
2147.40
2147.40
2147.40
2147.40
3060.30
3060.30
4929.44
1966.04
1966.04
1966.04
1966.04
5545.78
47735.4
7
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
6124.42
4929.44
1873.06
2267.88
2366.12
2366.12
3060.30
3060.30
6124.42
1603.78
2170.00
1603.78
2170.00
5545.78
47828.9
3
X
27.59
39.13
39.13
12.50
20.00
20.69
20.69
30.00
30.00
66.67
6.25
17.24
6.25
17.24
52.00
405.38
Y
X2
Y2
XY
16.49
761.21
271.92
454.96
66.67 1531.16 4444.89 2608.80
39.13 1531.16 1531.16 1531.16
16.49
156.25
271.92
206.13
16.49
400.00
271.92
329.80
16.49
428.08
271.92
341.18
16.49
428.08
271.92
341.18
30.00
900.00
900.00
900.00
30.00
900.00
900.00
900.00
39.13 4444.89 1531.16 2608.80
16.49
39.06
271.92
103.06
16.49
297.22
271.92
284.29
16.49
39.06
271.92
103.06
16.49
297.22
271.92
284.29
52.00 2704.00 2704.00 2704.00
405.3
4 14857.37 14458.48 13700.69
Sj
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Nilai r
B. Pembahasan
Sistematika
83,83%
mikrobia
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
94,77%
merupakan
ilmu
yang
mempelajari
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
sedangkan kapang A
bergabung dengan kapang C dan D pada nilai similaritas 70,21 %. Ini berarti
kapang dengan strain A,C,D,E dan F merupakan satu spesies. Selanjutnya,
kapang B baru bergabung dengan kapang E, dan F pada similaritas 55,32%.
Dan semua kapang bergabung pada nilai similaritas 46,34 %. Sedangkan
untuk hasil perhitungan koefisien korelasi (r) didapatkan untuk metode Simple
Matching Coeficient (Ssm) ini sebesar 83,83 %. Ini menunjukkan dendogram
yang diperoleh dengan analisis pengklusteran Simple Matching Coeficient
(Ssm) dinilai cukup valid karena memiliki koefisien korelasi di atas 60%.
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
Kesimpulan
Klasifikasi kapang dapat dilakukan dengan metode taksonomi numerikfenetik menghasilkan hubungan yang bersifat fenetik (bukan felogenetis). Metode
taksonomi numerik-fenetik yang dilakukan terdiri dari empat tahap yaitu
penentuan kapang yang akan diklasifikasikan dan karakterisasi, penentuan nilai
similaritas, analisis pengklasteran, dan konstruksi dendogram. Hasil dendogram
dengan metode analisis similaritas Jaccard coefficient (Sj) menunjukkan hasil
yang lebih valid (r = 94,77 %) jika dibandingkan dengan analisis Simple Matching
Coeficient (Ssm) (r = 83,83%). Dari analisis klustering dan konstruksi dendogram
Simple Matching Coeficient (Ssm) terdapat kapang yang merupakan satu spesies
yaiut strain A,C,E dan F, sedangkan untuk
coefficient (Sj) menujukkan tidak ada satupun kapang yang termasuk kedalam satu
spesies (kapang A, B, C, D, E, dan F merupakan spesies kapang yang berbeda)
sehingga dapat diketahui bahwa dari analisis similaritas Simple Matching
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari
Daftar Pustaka
Bergey. 2001.
Bacteriology. 2 ed.
BORANG
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA MIKROBIA
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
No. Dokumen
Berlaku Sejak
Revisi
Halaman
FO-UGM-BI-07-13
03 Maret 2008
01
00 dari