“METAMORFOSIS”
V. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dari pengamatan diambil dari pengamaan praktikan lain. Adapun prosedur
kerja dari pengamatan praktikum adalah sebagai berikut:
Dimasukkan kecebong yang telah didapat ke wadah berupa botol bekas yang
sudah diisi air
Hasil
VI. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil dari praktikum yang telah diamati yakni:
1 1 – 2 hari
B
\
B
A. Kepala
A
B. Ekor
\ C. Benjolan/tunas kaki
2 2 – 3 minggu B
C
B \
\ B
B A. Kepala
B B. Ekor
\ C. Kaki
3 4 minggu B
A
\
C
B
\
B A. Kepala
A B. Ekor
\ C. Kaki
4 5 minggu B C
\
B
B
\
B
A. Kepala
B. Kaki
A
\
5 12 minggu B
B
\
B
Sumber: https://youtu.be/LKw1kYJFLAE
VII. PEMBAHASAN
Proses metamorphosis merupakan suatu perkembangan biologis pada hewan yang
melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.
Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal
berbeda. Katak merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorphosis. Katak
mengalami metamorphosis sempurna yaitu dikarenakan bentuk larva sangat jauh berbeda
dengan bentuk imagonya. tahapan yang dilalui metamorfosis sempurna ada 4 tahap yaitu,
telur - larva - pupa / nimfa – imago.
Proses metamorphosis pada katak atau amfibi ini dimulai ketika telur menetas
mengeluarkan larva atau yang baisa dikenal dengan berudu atau kecebong, lalu kecebong
tersebut akan terus berkembang seiring waktu hingga menjadi katak dewasa. Pada saat
didalam air, berudu masih bernafas menggunakan insang dan ketika telah menjadi katak
insang akan menghilang dan berubah menjadi paru paru.
Berdasarkan video yang telah diamati maka dapat diperoleh pembahasan. Tahap
pertama dari pertumbuhan kecebong menjadi katak. Pada hari pertama dan kedua kecebong
memiliki ciri – ciri kepala berbentuk bulat, memiliki ekor, dan kaki belum muncul. Tahapan
ini disebut dengan tahap larva pada metamorphosis. Selama tahap pengamatan kecebong
harus tetap diberi makan berupa pellet yang dihaluskan agar kecebong tersebut tidak mati
dan tetap aktif tumbuh dan berkembang, karena nutrisi merupakan salah satu syarat dan
faktor terjadnya pertumbuhan.
Setelah berumur kurang lebih 2 sampai 3 minggu, kecebong telah mengalami
perkembangan dengan ukuran yang bertambah besar dibanding sebelumnya, juga tunas kaki
telah muncul berupa benjolan kecil dibawah tubuh kecebong. Kecebong masih tetap
mempertahankan ekornya dan kepala juga masih berbentuk bulat.
Tahap selanjutnya, yaitu ketika usia kecebong kurang lebih sekitar 4 minggu.
Kecebong memiliki ciri ciri masih berbuntut atau berekor, tubuh menjadi lebih besar, dan
telah tumbuh sepasang kaki dibagian belakang tubuh. pada tahap ini bentuk kecebong sudah
tampak seperti katak.
Selanjutnya, usia kecebong atau calon katak telah mencapai 5 minggu. Kecebong
semakin berkebang dengan tubuh yang lebih ramping, bentuk kepala tidak lagi berbentuk
bulat sepenuhnya, kakinya telah bertambah dibagian depan sehingga kecebong memiliki 4
kaki. Walau telah memiliki kaki dan telah terlihat bentuk katak pada kecebong, namun, ekor
masih tetap berada dibelakang tubuh dan belum menghilang.
Lalu, pada tahap akhir, disaat usia kecebong telah memasuki minggu ke 12, keceong
akhirnya telah menjadi katak muda. Katak muda ini memiliki ciri ciri dengan bentuk tubuh
yang masih kecil dan ramping, ekor telah hilang sepenuhnya, terdapat 4 kaki yang berfungsi
sebagai alat untuk berpindah dengan cara melompat dan berenang. Katak merampingkan
tubuhnya agar dapat meloncat dengan mudah.
VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan maa diperoleh kesimpulan dair hasil praktikum yaknni:
1. Metamorphosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang
melibatkan perubahan penampilan dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.
2. Metamorphosis pada katak termasuk kepada metamorphosis sempurna, yakni melalui
tahapan dari telur – berudu – berudu berkaki dua – berudu berkaki 4 – katak muda –
katak dewasa
IX. LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, aprizal. 2009. Peran Hormon Dalam Metamorfosis Serangga. Jurnal Biospesie.
Volume 2 No. 1: 42 - 45
Wahyudi, Andria Kusuma., Mewo, Freandy Fernando & Ganda, Sabatino. 2018. Perangkat
Visualisasi Metamorfosis Kupu-kupu Menggunakan Animated Augmented Reality.
Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA. Vol. 8, No. 1: 69 – 80
Wiadnya, Anik, Mahendra & Yanti. 2012. Teknologi Kejutan Panas Dalam Mendorong
Produksi Massal Percil Katak Benggala. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 8
(3), 45-51.