Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mengetahui Inokulasi Dan Isolasi Bakteri
2. Mengetahui Inokulasi Dan Isolasi Jamur
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan isolasi ?
2. Apa saja teknik yang digunakan dalam isolasi bakteri ?
3. Alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam isolasi bakteri ?
4. Bagaiaman metode/ langkah-langkah isolasi bakteri ?
5. Apa fungsi dari isolasi bakteri ?
1.3 Hipotesis
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya
dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis
mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba.
Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang
terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan
aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal
sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan
sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan metode
garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta micromanipulator. Dua
diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan
gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme
sedemikian rupa sehingga individu species dapat dipisahkan (plezar, 2006) Ada empat cara
isolasi bakteri yaitu :
1. Pour plate atau shake culture
Beberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan mediaum yang masih cair (belum
membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan untuk
mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan bagian bawah agar.
2. Streak Plate atau culture
Ujung kawat imokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau digoreskan dengan
bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan Petri sampai meliputi seluruh
permukaan. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya
diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik
kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Dua
macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan
medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme
menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak
sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel yang digores.
3. Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar miring
dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada
permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan.
Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba
dalam keadaan kekurangan oksigen. (Rusdimin, 2003)
4. Stab culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-agar)
dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring.
Media agar setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri
secara makroskopis.
Alat dan Bahan yang digunakan yakni :Laminar, Tabung reaksi, Autoclave, Alat
pengocok (seker), Cawan petridis, Lampu bunsen, Jarum ose, Mikroskop (pengamatan), Jarum
en, Korek api, Media NA, Media PDA.
1.4 Dasar Teori
Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan campuran
mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-pisah. Teknik yang
digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya
tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya
berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum, dengan
menginokulasi medium agar nutrient dengan metode cawan gores atau media cawan tuang,
sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba
individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18-24 jam terbentuklah
massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata
telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme. (Pelczar,
2007).
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, dan udara, substrat yang
berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya sangat berupa bakteri,
kamir, kapang, dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada dilingkungan ini sangatlah
beranekaragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman
sehingga berhasil diperoleh koloni mikroba yang tunggal. Koloni yang tunggal ini
kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk mengisolasi
DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba telah resisten terhadap suatu antibiotik, atau
untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon. (Ferdiaz, 1992).
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau dikenal dengan istilah
inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita harus
mengusahakan agar semua alat-alat yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan
pengerjaan inokulasi benar-beanr steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi,
yaitu masuknya mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam
medium adalah benar-benar biakan murni. (Dwidjoseputro, 1990).
Metode yang dapat digunakan untuk mengisolasi biakan murni mikroorganisme yaitu
teknik pengenceran (dilusi). Cara ini dilakukan dengan mengencerkan suatu sample dari
suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies dalam suatu tabung yang
tersendiri. Dari hasil pengenceran ini kemudian diambil kira-kira 1 mL untuk diencerkan
lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0.1 mL untuk disebarkan pada
suatu medium padat, kemungkinan besar kita akan mendapatkan beberapa koloni yang akan
tumbuh dalam medium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita hanya mendapatkan satu
koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita jadikan piaraan murni, maka kita dapat
mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni sebagai sample. (Dwidjoseputro,
1990).
Untuk menanam suatu mikroba perlu diperhatikan faktor- faktor nutrisi serta kebutuhan
akan oksigen (gas, O2 atau udara). Cara menumbuhkan mikroba yang anaerob sangat
berbeda dengan yang aerob. Mengisolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikroba tersebut
dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium
buatan. Untuk isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikroba pada
medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya (Jutono dkk, 1980).
Mikroba jarang terdapat di alam dalam keadaan murni. Kebanyakan merupakan
campuran bermacam-macam spesies mikroba. Macam-macam cara mengisolasi dan
menanam mikrobia adalah : 1). Spread plate method (cara tebar/sebar), 2). Streak
platemethod (cara gores), 3). Pour plate method (cara tabur).
a. Spread PlateMethod (Cara Tebar/Sebar
Teknik spread plate merupakan teknik isolasi mikroba dengan cara
menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/sebaran di permukaan media agar yang
telah memadat. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultur mikroba.
Karena konsentrasi sel-sel mikroba pada umumnya tidak diketahui, maka pengenceran
perlu dilakukan beberapa tahap, sehingga sekurang-kurangnya ada satu dari
pengenceran itu yang mengandung koloni terpisah (30-300 koloni). Koloni mikrobia
yang terpisah memungkinkan koloni tersebut dapat dihitung.
b. Pour PlateMethod (Cara Tabur)
Cara ini dasarnya ialah menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada
temperatur 45-50oC dengan suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan
menuangkannya ke dalam cawan petri steril. Setelah inkubasi akan terlihat koloni-
koloni yang tersebar di permukaan agar yang mungkin berasal dari 1 sel bakteri,
sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk, 1980)
c. Streak PlateMethod (Cara Gores)
Cara gores umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni mikroba pada cawan
agar sehingga didapatkan koloni terpisah dan merupakan biakan murni. Cara ini
dasarnya ialah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba pada
permukaan medium agar yang sesuai pada cawan petri. Setelah inkubasi maka pada
bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel
mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut (Jutono dkk, 1980). Penggoresan yang
sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Bakteri yang memiliki flagella
seringkali membentuk koloni yang menyebar terutama bila digunakan lempengan yang
basah. Untuk mencegah hal itu harus digunakan lempengan agar yang benar-benar
kering permukaannya (Lay, 1994)
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan serta teori-teori dari literatur dapat
ditarik kesimpulan bahwa Isolasi adalah proses penumbuhan suatu bakteri atau jamur
di dalam sebuah media untuk mendapatkan koloni bakteri atau jamur yang sejenis. Kerja
aseptis perlu dan harus dilakukan pada praktikum ini yang tertujuan untuk mensterilkan
lingkungan atau tempat sekitar. Teknik yang digunakan untuk isolasi mikroba Teknik
goresan, Teknik tuang/taburan, Teknik sebar, Teknik pengenceran. Untuk memperoleh
hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman.
Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan
terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba Suplai nutrisi
,Suhu atau temperature, Keasaman atau kebasaan (pH), Ketersediaan oksigen
Mikroorganisme memeilki karakteristik sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya akan
oksigen. Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kontaminasi medium adalah:
Sterilisasi medium yang kurang sempurna, Medium memenuhi semua kebutuhan
nutrient, Lingkungan laboratorium yang kurang steril.

Anda mungkin juga menyukai