Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PARIWISATA

STUDI KASUS WISATA ALAM (EKOWISATA)

PENGELOLAAN EKOWISATA DI KAWASAN RANU BEDALI,


KECAMATAN RANUYOSO KABUPATEN LUMAJANG

Di susun oleh:
Kelompok 3

1. Yunitasari Dwi Retnowati NIM 1610211002


2. Eka Purwanti NIM 1610211009
3. Riska Ervina NIM 1610211017
4. Ria Ade Noer Hazila NIM 1610211026
5. Dwita Rizqi Firamadhani NIM 1610211036

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
I. Topik/Judul
Pengelolaan Lingkungan Pariwisata Studi Kasus Wisata Alam (Ekowisata) di
Kawasan Ranu Bedali, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang
II. Tujuan
1. Mengenal permasalahan-permasalahan lingkungan disekitar pariwisata khususnya
wisata alam.
2. Mencoba mencari alternative pemecahan masalah dan pengelolaan konflik yang
terjadi, serta pengelolaan lingkungan tempat wisata alam.
III. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Masalah/sumber konflik yang ditemukan berdasarkan wawancara dengan
responden
Nomor Status responden Masalah yang Masalah yang
responden dirasakan dirasakan harus segera
diatasi
1. Ketua Pengelola 1. Kurangnya mendapat 1. Masalah kurangnya
kontribusi dari mendapat kontribusi
masyarakat sekitar dari masyarakat sekitar
ekowisata tersebut. ekowisata harus segera
2. Kurangnya mengelola diatasi agar ranu bedali
ekowisata ranu bedali lebih bisa berkembang
3. Anggota-anggota dengan dorongan dari
yang membantu masyarakat sekitar
mengelola setiap danau
harinya tidak selalu 2. Masalah pendanaan
hadir semua harus segera diatasi
karena untuk
mengembangkan
wisata ranu bedali
tersebut.
Memungkinkan untuk
minta dana dari dinas
pariwisata
2. Pengunjung 1. Kurangnya tempat 1. Masalah ini harus
istirahat untuk segera diatasi dengan
menampung membuat lebih
pengunjung jika banyak tempat
tempat ramai oleh istirahat untuk
pengunjung pengunjung yang
2. Lahan parkir yang berkunjung di tempat
kurang luas ini
2. Membuat lahan parkir
yang dapat
menampung
pengunjung yang
banyak

Tabel 2. Pembobotan (scoring) mengenai permasalahan yang didapatkan

Nomor Permasalahan/konflik Bobot


1. kontribusi dari masyarakat sekitar dan 65 %
anggota yang mengelola ekowisata ranu
bedali masih kurang dan pengelolaan
kurang didukung.
2. Kurangnya sarana prasarana seperti tempat 35%
istirahat dan lahan parkir

A. Ekowisata
Pengertian ekowisata pertama diperkenalkan oleh organisasi The
EcoutourismSociety (1990) adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami
yang dilakukandengan tujuan mengkonservai lingkungan dan melestarikan
kehidupan dan kesejahteraanpenduduk setempat. Semula ekowisata dilakukan
oleh wisatawan pecinta alam yangmenginginkan di daerah tujuan wisata tetap
utuh dan lestari disamping budaya dankesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga.
Namun dalam perkembangannya ternyata bentuk ekowisata ini berkembang
karenabanyak digemari oleh wisatawan. Wisatawan ingin berkunjung ke area
alami, yang dapatmenciptakan kegiatan bisnis. Ekowisata kemudian didefinisikan
sebagai berikut :Ekowisata adalah bentuk baru dari perjalanan bertanggungjawab
ke area alami danberpetualangan yang dapat menciptakan industri pariwisata
(Eplerwood, 1999).
Ekowisata merupakan bentuk wisata yang dikelola dengan pendekatan
konservasi.Apabila ekowisata pengelolaan alam dan budaya masyarakat yang
menjamin kelestariandan kesejahteraan, sementara konservasi merupakan upaya
menjaga kelangsunganpemanfaatan sumberdaya alam untuk waktu kini dan masa
mendatang. Ekowisata tidakmelakukan eksploitasi alami, tetapi hanya
menggunakan jasa alam dan masyarakat untukmemenuhi kebutuhan pengetahuan,
fisik, dan psikologis wisatawan.
B. Metode Praktik Pengelolaan
1. Waktu dan tempat
Pada hari Rabu, 25 Desember 2019 bertempat di Kawasan Ranu Bedali, di
Desa Ranubedali Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.
2. Alat
 Alat tulis
 Kamera
 Hand phone
 Pedoman wawancara
3. Metode Praktik
Metode yang digunakan adalah metode pendekatan secara langsung dan
turut berperan aktif dalam kegiatan pengelolaan wisata di Kawasan Ranu
Bedali, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang.
C. Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 79 tahun 2014 Tentang Destinasi Wisata
adalah kawasan geografis yang berda dalam satu atau lebih wilayah adsministratif
yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
akses bilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya
kepariwisataan. Maka dalam hal ini pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan potensi wisata tersebut adalah
D. Pengelolaan
1. Sejarah Pengelolaan

( sumber pribadi )
Ranu Bedali adalah sebuah danau di kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Jawa
Timur. dan merupakan salah satu tempat wisata alami yang ada di Kabupaten
Lumajang, letaknya sekitar kurang lebih 15 km di sebelah utara kota
Lumajang. Ranu Bedali merupakan rangkaian dari tiga danau yaitu Ranu
Bedali, Ranu Klakah dan Ranu Pakis. Sebagai rangkaian kawasan Segitiga
Ranu, dengan jarak 7 Km dari Ranu Pakis atau 6 Km dari Ranu Klakah. Objek
wisata Ranu bedali ini mempunyai keinggian 700 M dari permukaan laut
dengan luas danau 25 Ha dan kedalaman 28 m.
2. Maksud Dan Tujuan Pengelolaan
Ranu Bedali merupakan rangkaian dari tiga danau yaitu Ranu Bedali, Ranu
Klakah dan Ranu Pakis. Sebagai rangkaian kawasan Segitiga Ranu, dengan
jarak 7 Km dari Ranu Pakis atau 6 Km dari Ranu Klakah. Maksud dan Tujuan
Pengelolaan Ranu Bedali salah satunya adalah untuk memberikan dampak
positif bagi tingkat kehidupan warga yang dalam hal ini seperti mampu
memunculkan lapangan kerja baru hingga meningkatkan kualitas hidup
masyarakat pedesaan melalui fasilitas desa yang diperbaiki agar layak
dikunjungi.
3. System dan Organisasi Pengelolaan
Pengelolaan Wisata Ranu Bedali masih melibatkan tokoh Desa dan
masyarakat setempat, keterlibatan masyarakat lokal merupakan unsur utama
dalam pengelolaan wisata Ranu Bedali untuk mengambil bagian aktif dalam
semua proses, meliputi perencanaan dan pelaksanaan dilakukan oleh
perkumpulan karang taruna desa sedangkan unntuk pengawasan dilakukan
oleh kepala desa serta instansi terkait (Dinas Pariwisata dan Perhutani), dan
didalam pengusahaan kegiatan ekonomi masyarakat dilibatkan misalnya
dengan berdagang diarea tempat wisata Ranu Bedali.
4. Infrastruktur Yang Dimiliki Pengelola
Untuk kebutuhan kegiatan pengunjung seperti penelitian, pendidikan dan
wisata yang terdapat di Ranu Bedali cukup memadai. Infrastruktur yang
dimiliki pengelola Ranu Bedali berfungsi untuk memberikan kenyamanan
kepada pengunjung. Infrastruktur yang terdapat di kawasan Ranu Bedali
diantaranya mushola, kantor kepala desa, rumah baca/ tempat literasi, kamar
mandi, galeri, tempat bermain, dan kantin. Selain itu adapula fasilitas
pendukung lainnya seperti kendaraan operasional, jalan setapak, jalan utama,
kolam, tangga, tempat duduk, tempat parkir dan tempat sampah. Pada jalur-
jalur yang akan dilalui untuk menuju ke danau atau air terjun terdapat petunjuk
arah/ petunjuk jalan yang sangat membantu agar kita tidak tersesat dalam
perjalanan.
E. Kegiatan Pengelolaan Kawasan Dan Objek Wisata
1. Pengelolaan Tiket
Tiket di bandrol dengan harga Rp. 5000, harga yang cukup murah untuk
menikmati keindahan alam Ranu Bedali. Tiket di berikan oleh penjaga loket di
depan pintu masuk wisata Ranu Bedali.
2. Pengelolaan Fasilitas Wisata
Sarana dan prasarana untuk kebutuhan kegiatan pengunjung seperti
penelitian, pendidikan dan wisata yang terdapat di Ranu Bedali cukup
memadai. Sarana dan prasarana yang terdapat di Ranu Bedali berfungsi untuk
memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Sarana dan prasarana yang
terdapat di kawasan Ranu Bedali diantaranya mushola, kantor kepala desa,
rumah baca/ tempat literasi, kamar mandi, galeri, tempat bermain, dan kantin.
Selain itu adapula fasilitas pendukung lainnya seperti kendaraan operasional,
jalan setapak, jalan utama, kolam, tangga, tempat duduk, tempat parkir dan
tempat sampah. Pada jalur-jalur yang akan dilalui untuk menuju ke danau atau
air terjun terdapat petunjuk arah/ petunjuk jalan yang sangat membantu agar
kita tidak tersesat dalam perjalanan.
3. Pengelolaan Kebersihan Dan MCK
Kebersihan dan MCK yang terdapat pada kawasan Ranu Bedali ini
cukup terjaga, lingkungan yang bersih dan asri. Sampah-sampah di
kelompokkan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah jika
sudah terkumpul dan yang bisa diolah kembali akan diolah menjadi hiasan
atau pernak pernik untuk memper indah tempat/ wisata Ranu itu sendiri.
4. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pengelolaan pada Sumber Daya Manusia ini pada kawasan Ranu
Bedali masih terbilang kurang kalau tidak ada yang saling mengingatkan,
menyemangati, membangkitkan, dan banyak upaya lainnya. Ketua pengelola
pada saat itu bercerita bahwa lingkungan pada kawasan ini awalnya tidak
setuju dengan adanya pemanfaatan atau pelestarian Ranu Bedali ini untuk di
jadikan Ekowisata untuk potensi alam di daerah. Jadi, awal mula penggerak
dari ekowisata ini yaitu pemuda pemuda Ranu bedali yang ikut aktif dalam
pengelolaan ini dan lambat laun berjalan dan akhirnya masyarakat menerima.
Nah, dengan adanya pemikiran-pemikiran yang tidak open minded atau SDM
yang rendah seperti ini yang perlu kita luruskan kembali.
Upaya pengelolaan pada sumber daya manusia itu untuk wisata Ranu
Bedali sendiri yaitu Mas Latif Andi ini selalu mengingatkan anggota-anggota
nya untuk saling membantu, bekerja sama, open minded, dan yang terpenting
mempunyai kesadaran diri untuk lebih bisa mengolah ekowisata ini dengan
baik. Mas Latif sendiri hampir setiap minggu berkunjung untuk melihat
suasana atau keadaan bagiamna ekowisata Ranu Bedali itu berjalan dengan
apa yang mereka mau, bahkan terjun langsung untuk melayani pengunjung.
5. Pengelolaan Keamanan Dan Keselamatan
Keamanan dan Keselamatan, keamanan untuk kendaraan sudah pasti
terjaga karna tempat yang aman dan jukir yang selalu mengawasi kendaraan.
Untuk keselamatan juga sudah pasti terjaga jika kita memang benar-benar
mawas diri. Untuk akses jalan tanjakan turun ke bawah untuk menuju Ranu
nya dulu tidak di paving dan itu sangat berbahaya jika hujan jalan semakin
licin. Dan untuk sekarang keadaan jalan sudah aman sudah di paving, kita juga
harus tetap berhati-hati jika menuruni tanjakan karena jalan agak curam.
6. Pengelolaan Jasa Lingkungan
Biasanya pengunjung-pengunjung yang dari jauh datang untuk
mengikuti pelatihan atau sekedar berwisata di Ranu Bedali dan menginap di
rumah-rumah masyarakat yang ada di dekat tempat wisata. Karena tidak ada
homestay atau penginapan jadi dari pihak pengelola wisata Ranu Bedali ini
yang turun langsung untuk menyediakan penginapan di rumah-rumah
masyarakat yang ada di sekitar.
7. Pengunjung
Banyak pengunjung yang datang untuk piknik keluarga, foto-foto, menikmati
air terjun, danau. Mereka senang karena wisata ini masih asri, banyak pohon-
pohon hijau, masih alami dan jauh dari hiruk pikuk kota. Meskipun tempatnya
dikotaa tetapi tidak seperti dikota. Wisata ini juga di jadikan sebagai sarana
edukasi oleh pengunjung karena adanya taman baca/literasi.
F. Permasalahan Yang Terdapat Pada Objek Wisata
Permasalahan yang terdapat pada obyek wisata yaitu kurangnya dana untuk
lebih memperbaiki tempat. Sebenarnya banyak dana yang mau di berikan kepada
pihak pengelola itu sendiri, tetapi dengan adanya SDA yang rendah pengelola
takut tidak malah terlaksana dengan baik. Jadi berjalan sedikit demi sedikit
menyesuaikan dengan semua anggota yang ada.
G. Dampak Ekonomi, Social Dan Budaya
Dampak dari adanya ekowisata ini, lingkungan masyarakat lebih maju dan
dikenal dengan banyak orang. Pendapatan masyarakat pun lebih meningkat
dengan adanya pengunjung dari jauh yang membutuhkan penginapan. Dan ini
sangat membantu kemajuan untuk desa tersebut.
Diskusi

1) Bagaimana kondisi lingkungan di kawasan ekowisata itu? Apakah tujuan ekowisata


telah tercapai?
Jawaban : masyarakat lingkungan sekitar pada ekowisata itu awalnya tidak
menyetujui adanya ekowisata tersebut. Namun dengan berjalannya waktu, masyarakat
menerima adanya ekowisata itu. Hal itu juga berkat tangan-tangan atau orang-orang
(intern) yang ada di dalam ekowisata itu sendiri. Dengan bersikap baik terhadap
lingkungan warga sekitar dan memberikan timbal balik yang baik juga. Untuk
lingkungan di kawasan wisata itu sendiri lingkungannya sangat asri dan masih hijau
jauh dari lingkup kota. Di dalam ekowisata tersebut juga menerapkan benda-benda
yang ramah lingkungan untuk dijadikan obyek atau spot foto-foto misalkan daur
ulang pengolahan limbah-limbah plastik yang dibentuk menjadi love, dan sepeda
rusak yang dicat ulang untuk spot foto.
2) Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal? Apakah mereka merasa
diuntungkan dengan adanya ekowisata itu?
Jawaban : Karena disana tidak ada homestay jadi pihak ekowisata yang ada di ranu
bedali mengarahkan pengunjung untuk menginap ke rumah warga dengan perjanjian
pembayaran yang telah disepakati sebelumnya. Sehingga penduduk sekitar ranu
bedali merasa diuntungkan karena dengan adanya pengunjung dari jauh yang
menginap ke rumah warga.
3) Permasalahan fisik, biotik, dan sosial apa saja yang disebabkan oleh kegiatan
ekowisata tersebut? Adakah konflik yang terjadi antara masyarakat lokal dan
pendatang?
Jawaban : konflik itu selalu ada pada awal pembentukan ekowisata ranu bedali
tersebut. Sikap lingkungan yang kurang open minded terhadap wisata ini, yang
seharusnya diadakan pengelolaan ekowisata ini menambah eksistensi daerah tersebut
justru tidak disetujui karena masyarakat yang kurang memahami itu. Tetapi dengan
berjalannya waktu masyarakat bisa menerima dengan baik dan tidak ada konflik lagi.
4) Instrumen apa saja yang menurut anda dipakai untuk mengelola lingkungan
ekowisata?
Jawaban : hal yang pasti instrumen pertama yang harus dibentuk adalah struktur
organisasi itu sendiri yang melibatkan masyarakat sekitar ranu bedali. Jika masyarakat
bisa menerima dengan baik maka ekowisata tersebut akan berjalan dengan lancar.
baik pencairan dana dan pengelolaan ranu bedali yang lebih lanjut.
IV. Kesimpulan
Kesimpulan pada larporan praktikkum kali ini yaitu Ranu Bedali adalah sebuah danau
di kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur. dan merupakan salah satu tempat
wisata alami yang ada di Kabupaten Lumajang, letaknya sekitar kurang lebih 15 km
di sebelah utara kota Lumajang. Struktur organisasi dari tempat wisata ini masih
melibatkan masyarakat dan tokoh disekitar. Untuk inflastruktur dan fasilitas yang ada
di wisata ini sudah cukup memadai dan untuk keamanannya sendiri sudah ada petugas
yang akan memastikan keamanan di tempat tersebut. Jadi tempat wisata ranu bedali
ini sangat cocok untuk dijadikan penelitian ekowisata kami.
V. Daftar Pustaka
http://gunungwalat.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/2013_Laporan-PPE-
HPGW_Diploma-Ekowisata1.pdf
LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Dokumentasi Wawancara

B. Wisata Ranu Bedali

Anda mungkin juga menyukai