Anda di halaman 1dari 7

2.

3 Metode USG ( Urgent, Seriousness, Growth)


2.3.1 Pengertian dan Tujuan Metode USG
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan Metode Teknik Scoring. Urgency, Seriousness, Growth
(USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan
memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi,
serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar.
Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Kepner dan Tragoe (1981) menyatakan pentingnya suatu masalah
dibandingkan masalah lainnya dapat dilihat dari tiga aspek berikut:
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang
ini terhadap produktivitas, orang, dan/atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimanakah perkiraan yang terbaik mengenai
kemungkinan berkembangnya masalah?

2.3.2 Penggunaan Matriks USG


Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga faktor
tersebut adalah urgency, seriuosness, dan growth.
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian
bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan
jiwa manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak
masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah
tersebut.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya.
Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk
diatasi permasalahan tersebut.
Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur
USG tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya
penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau
pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-
masing unsur tersebut.
Untuk lebih jelasnya, contoh berikut diberikan. Sebelum menentukan
masalah prioritas, kita buat daftar masalah terlebih dahulu. Permasalahan
yang dihadapi Kantor Pajak Kota Impian antara lain:
1. Penerimaan pajak pada Semester I tahun ini di bawah target
yang ditetapkan oleh Kantor Pusat.
2. Penyerapan anggaran sampai dengan Semester I tahun ini di bawah
yang diinginkan.
3. Image masyarakat mengenai pelayanan masih rendah.
4. Tingginya tingkat keterlambatan pegawai.
Dengan menggunakan Matriks USG, kita mencoba untuk
menganalisisnya dari tiga unsur USG tersebut yaitu urgency, seriuosness,
dan growth. Kita coba untuk membahas satu persatu.
Pertama, faktor urgency. Misalnya dari keempat masalah tersebut, yang
paling cepat harus ditangani adalah masalah tidak tercapainya penerimaan
pajak. Setelah itu, masalah tingginya tingkat keterlambatan pegawai dan
masalah rendahnya pelayanan. Terakhir, masalah rendahnya penyerapan
anggaran. Dengan kondisi ini maka nilai urgency (U) untuk masing-
masing masalah adalah sebagai berikut:
No. Nilai
Permasalahan
skor U
1. Tidak tercapainya target penerimaan pajak Semester I 5
2. Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan Semester I 3
3. Rendahnya image masyarakat mengenai pelayanan 4
4. Tingginya tingkat keterlambatan pegawai 4
Tabel 1 Penilaian Urgency
Kedua, faktor seriuosness. Misalnya dari keempat masalah tersebut,
yang paling tinggi dampaknya terhadap kinerja organisasi adalah masalah
tidak tercapainya penerimaan pajak. Setelah itu, masalah rendahnya
pelayanan dan masalah penyerapan anggaran yang tidak tercapai. Terakhir,
masalah tingginya tingkat keterlambatan pegawai. Dengan kondisi ini
maka nilai seriuosness (S) untuk masing-masing masalah adalah sebagai
berikut:
Nilai
No. Permasalahan
Skor S
1. Tidak tercapainya target penerimaan pajak Semester I 5
2. Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan Semester I 4
3. Rendahnya image masyarakat mengenai pelayanan 4
4. Tingginya tingkat keterlambatan pegawai 3
Tabel 2 Penilaian Seriousness
Ketiga, faktor growth. Misalnya dari keempat masalah tersebut,
yang paling tinggi tingkat pertumbuhan masalahnya adalah masalah tidak
tercapainya penerimaan pajak. Setelah itu, masalah rendahnya pelayanan
dan tingginya tingkat keterlambatan pegawai. Terakhir, masalah
penyerapan anggaran yang tidak tercapai. Dengan kondisi ini maka nilai
growth (G) untuk masing-masing masalah adalah sebagai berikut:
Nilai
No. Permasalahan
Skor G
1. Tidak tercapainya target penerimaan pajak Semester I 5
2. Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan Semester I 3
3. Rendahnya image masyarakat mengenai pelayanan 4
4. Tingginya tingkat keterlambatan pegawai 4
Tabel 3 Penilaian growth
Setelah kita analisis masing-masing faktor U, S, dan G seperti pada
uraian di atas, selanjutnya kita dapat menggabungkan ketiga faktor
tersebut. Tabel di bawah ini mengikhtisarkan hasil penggabungan ketiga
faktor di atas.
Total Urutan
No. Permasalahan U S G
Skor Prioritas
Tidak tercapainya target
1. penerimaan pajak Semester I 5 5 5 15 I
tahun ini
Rendahnya penyerapan
2. anggaran sampai dengan 3 4 3 10 IV
Semester I tahun ini
Rendahnya image masyarakat
3. 4 4 4 12 II
mengenai pelayanan
Tingginya tingkat
4. 4 3 4 11 III
keterlambatan
Tabel 4 Penggabungan penilaian USG
Berdasarkan Tabel diatas, maka total skor masalah tidak tercapainya
target penerimaan pajak Semester I tahun ini sebesar 15, masalah
rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan Semester I tahun ini
sebesar 10, masalah rendahnya image masyarakat mengenai pelayanan
sebesar 12, dan masalah tingginya tingkat keterlambatan pegawai
sebesar 11. Untuk menentukan masalah prioritas, kita ambil masalah yang
mempunyai total skor paling tinggi. Dengan demikian, urutan prioritas
permasalahan pada Kantor Pajak Kota Impian adalah sebagai berikut:
1. Tidak tercapainya target penerimaan pajak Semester I tahun ini.
2. Rendahnya image masyarakat mengenai pelayanan.
3. Tingginya tingkat keterlambatan pegawai.
4. Rendahnya penyerapan anggaran sampai dengan Semester I
tahun ini.

2.3.3 Langkah Metode USG


a. Persiapan
Dalam melaksanakan penentuan prioritas masalah dengan metode USG
persiapan yang perlu dilakukan antara lain :

1. Persiapan Gugus Tugas


Pembagian pekerjaan atau gugus tugas perlu dilaksanakan sebelum
pertemuan dimulai, dimana ditentukan siapa yang akan menjadi
pimpinan proses USG, siapa yang melakukan tugas sebagai notulis,
dan orang yang menulis di flipchart, siapa yang melakukan scoring
dan menghitung hasilnya untuk menetukan ranking, serta siapa yang
membacakan hasil dari penentuan prioritas masalah metode USG.
Susunan petugas untuk metode Teknik Scoring dengan metode USG,
yakni sebagai berikut :
a. Pimpinan USG
b. Petugas pencatat flipchart
c. Petugas scoring dan ranking
d. Personil yang bertugas sebagai notulis
e. Persiapan ruang pertemuan

2. Persiapan peralatan atau sarana


Sarana atau perlatan yang diperlukan dalam proses kegiatan ini
adalah:
a. Daftar hadir
b. Kertas flipchart, papan tulis atau whiteboard lengkaap
dengan alat tulisnya.
c. Alat tulis dimasing-masing meja.
d. Kalkulator.

b. Peserta
Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta, beberapa hal
yang perlu dijelaskan oleh pimpinan atau yang akan memimpin
pelaksanaan metode USG, yaitu:
1. Peserta yang akan bergabung dalam kelompok USG, adalah
karena kemampuan mereka untuk melakukan analisis dan
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
2. Menekankan pentingnya tugas kelompok
3. Menekankan pentingnya sumbangan pikiran setiap peserta
4. Memberikan petunjuk kegunaan hasil pertemuan
5. Memberikan sambutan yang bersifat hangat dan ramah,
selanjutnya tentukan siapa yang akan diundang atau dilibatkan
dalam pertemuan untuk melakukan proses metode USG.
6. Jumlah peserta berkisar antara 7-10 peserta.

c. Data yang dibutuhkan


Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG,
yakni sebagai berikut:
1. Hasil analisa situasi
2. Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
3. Dokumen-dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta
kebijakan pemerintah yang berlaku

d. Proses Dinamika Kelompok


Proses penentuan prioritas masalah dapat dilaksanakan dengan
beberapa tahap yaitu :
1. Membuat daftar masalah
2. Menganalisis daftar masalah dari tiga unsur USG yaitu urgency,
seriuosness, dan growth secara terpisah.
3. Memberikan pembobotan nilai berdasarkan skala.
4. Menggabungkan analisis ketiga unsur menjadi satu bagian
5. Menjumlahkan hasil skoring ketiga unsur USG
6. Menentukan masalah prioritas dengan melihat jumlah yang paling tinggi.

2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode USG


a. Kelebihan metode USG :
1) Merupakan pandangan orang banyak dengan kemampuan sama
sehingga dapat dipertanggungjawabkab
2) Diyakini bahwa hasil prioritas dapat memberikan objektivitas
3) Bisa diidentifikasikan lebih lanjut apakah masalah tersebut dapat
diselesaikan secara manageable atau tidak
b. Kekurangan metoe USG :
1) Cara ini lebih banyak berdasarkan asumsi dengan keterbatasan
tertentu yang melemahkan eksistensi permasalahan
2) Jika asumsi yang disepakati lebih banyak dengan keterbatasan maka
hasilnya akan bersifat subjektif.

Anda mungkin juga menyukai