Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

ASN/ PNS suatu pekerjaan yang di dambakan setiap orang. Karena


dengan menjadi ASN(PNS) ada jaminan hari tua Dan berada di titik Aman..
Seperti kebanyakan orang, saya juga sangat mendambakan menjadi
ASN(PNS). Awalnya saya ragu untuk mendaftar menjadi PNS karena kabar
burung untuk menjadi PNS harus mengeluarkan banyak uang, sedangkan
saya dari keluarga yang sangat sederhana. Tenyata Kabar tersebut sama
sekali tidak benar, karena saya sama sekali tidak di pungut biaya apapun.
Sebelum diterima menjadi CPNS saya bekerja sebagai tenaga Sukarela Di
SD Negeri yang sudah saya jalani dari Th 2007 Rasa nya sudah tipis
harapan untuk jadi PNS Karna persaingan begitu ketat ,dan faktor usia
pun menjadi tolak ukur yang membuat saya semakin tips
harapan ,pengalaman daptar CPNS Sudah Berulang kali saya coba dari
Tahun 2004,2010,2013,dan Yang terakhir 2019 ,Dari pengalaman
2004,2010 dan 2013 jujur saya merasakan tidak ada nya transparansi
karna saya tidak tau hasil TES yang saya ikuti Dan saya juga tidak tau nilai
tes Yang di nyatakan lulus kalau boleh protes atau pun menyangah
mungkin saya sudah mengirim sanggahan tetapi pada masa itu tidak ada
kesemptan untuk menyampaikan sangahan dan katanya yang lulus itu
yang punya D2 (Duit,Deking) maka smakin meratap nasiplah kita yang
tidak memiliki itu .Tapi alhamdulillah dengan adanya pemerintah baru yang
serba baru dengan aturan-aturan baru ,Yang lahirlah aturan pembukaan
CPNS Melalui CAT Yaitu Mulai dari Tahun 2014 sampai Sekarang. Tetapi
Saya yang sudah meras tua dan memiliki kemampuan yang terbatas DI
bidang IT juga pernah membuat saya pesimis intuk mendaftar CPNS .Tapi
alhamdulillah berkat motivasi dari orang tua ,suami dan rekan kerja, saya
memberanikan diri untuk ikut bersaing dengan orang- orang yang masih
fres graduated di Tahun 2019 Rasa tak percaya kalo saya bisa

1
mendapatkan nip di th 2020 karna Nilai Saya yang selalu menduduki
pringkat ke 2 dari tes SKD Sampai pada tes SKB sedangkan formasi Cuma
satu ,Tetapi berkat Do’a bisa merubah segalanya yang dari jaman ke
jaman tidak ada yang namanya perenkingan alhamdulillah di Tahun 2019
Itu ada yang namanya prengkingan untuk mengisi kekosongan
formasi ,dan alhamdulillah say masuk prengkingan 10 besar . Walaupun
yang akhirnya Penempatan Tgas saya tidak sesuai dengan pendaftaran
tetapi saya tetap bersukur bisa memiliki NIP dan Perjuangan saya slama ini
tidak ada yang sia-sia.

Waktu berlalu akhirnya saya memulai bertugas menjadi CPNS pada i


Dinas pendidikan Kabupaten Tanggamus , dan saya menjadi Guru klas Di
SD Negeri 1 Sirnagalih kecamatan Ulu belu. Saya bangga menjadi CPNS.
Say bisa berperan ikut membela negara saya bisa melayani orang,
Menyalurkan ilmu saya yang saya dapat di bangku skolah yang intinya
Hidup Saya bisa Bermanfaat bagi orang lain ,Bangsa ataupun Negara.

Calon ASN dituntut untuk merancang dan


mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dan kedudukan
serta peran ASN dalam NKRI, dalam melaksanakan tugasnya di unit
kerja masing-masing dalam bentuk sebuah “Rancangan Aktualisasi”.
Rancangan aktualisasi adalah suatu bentuk perencanaan yang
menggambarkan tentang cara Calon ASN dalam menterjemahkan teori
ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan
gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian calon ASN diharapkan
untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai dasar profesi
ASN tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-
masing serta visi dan misi unit kerja. Dalam hal ini penulis
mengaktualisasikan nilai dasar ASN di SD Negeri Sirnagalih kecamatan
Ulu belu.

Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-


nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai

2
dasar tersebut yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah yang
menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendididkan
yang berkualitas. Menghitung mempunyai peranan penting dan salah
satu kunci menciptakan Pendidikan yang berkualitas. Kebiasaan
menghitug harus bisa ditanamkan sejak dini yaitu sejak masih duduk di
bangku sekolah dasar. Salah satu masalah dalam dunia pendidikan di
Indonesia adalah rendahnya minat untuk berhitung . Dalam mengatasi
hal tersebut saya ingin mencoba menerapkan cara menghitung ukuran
berat dengan media timbangan. Persoalan minat Hitung siswa
merupakan hal yang sangat fundamental dan butuh perhatian serius
dalam dunia Pendidikan, khususnya di sekolah dasar.Guru sebagai
tenaga pendidik professional dengan tugas utama mendidiki,
mengajar, membimbing dan melatih, menilai serta mengevaluasi
peserta didik di dalam kelasnya, tentunya berada pada posisi terdepan
dalam mencetak generasi muda sebagai penerus bangsa yang
berkualitas dalam ilmu pengetahuan. Tentunya hal ini sangat
membutuhkan aktualisasi seorang guru.dalam meningkatkan minat
Hitung siswanya disamping guru menguasai kompetensi dasar bidang
ilmunya.

Pada pelaksanaan aktualisasi ini, penulis memfokuskan isu pada


permasalahan rendahnya Hasil belajar matematika siswa sekolah
dasar yang disebabkan banyak faktor, mulai faktor dari lingkungan
sekolah, keluarga, dan lingkungan luar. Namun permasalahan yang di
angkat penulis di sini adalah lebih memfokuskan pada bagaimana cara
menghitung pangukuran berat siswa di lingkungan sekolah Dasar.

Menindaklanjuti permasalahan tersebut,untuk mewujudkan


pendidikan berkaulitas dan kreatif,Guru sebagai ASN /PNS Perlu
menanamkan Nilai –nilai dasar Akuntabilitas ,Nasionalisme,Etika
publik,Komitmen mutu dan Anti Korupsi ( ANEKA ) Agar menjadi
Guru yang profesional.

3
1.2. Identifikasi dan Penetapan Core Isue

Kegiatan aktualisasi ini di susun berdasarkan identifikasi beberapa isu


atau promblema yang di temukan dalam melaksanakan tugas sebagi
tenaga pendidik disekolah SD Negeri 1 Sirnagalih kecamatan ulu
belu .Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu ,unit kerja
ataupun masyrakat.

Isu – isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari
aspek :
1. Pelayanan Publik
2. Manajemen ASN
3. Whol of Goverment ( WOG)

Beberapa Isu atau problema yang ada di SD Negeri 1 Sirnagalih kecamatan


Ulu Belu, Antara lain :
1. Kurangnya Minat Siswa untuk belajar
2. Minimnya Media pembelajaran
3. Rendahnya Hasil belajar siswa Pelajaran Matematika

Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk di


munculkan inisisiatip pemecahan masaahnya.
Proses analisi Isu Menggunakan alat bantu penetapan Kriteria
kualitas Isu USG ( Urgency,Seriones,Dan Growth )/ Urgensi ,kesriusan dan
berkembangnya masalah.Analisi USG Mempertimbangkan tingkat
kepentingan ,kesiriusan dan perkembangan.
Setelah teridentifikasinya isu – isu yang akan dikaji, langkah
selanjutnya memilih salah satu isu dari isu yang telah teridentifikasi. Yaitu
dengan menggunakan metode USG.
1. Urgency

4
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1-5. Dengan
ketentuan angka 1 berarti sangat tidak urgent sampai dengan 5 yang
berarti sangat urgent. Dengan menggunakan teknik diatas, maka
dilakukan pengidentifikasian isu dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel. 1 Analisis isu USG

Score
No Identifikasi Isu Tot RK
U S G
1. Kurangnya minat siswa untuk
belajar 3 3 4 10 II

2. Minimnya media pembelajaran


3 3 3 9 III

3. Rendahnya hasil belajar siswa


4 5 4 13 I
pelajaran matematika

Tabel 1.2. Keterangan skor USG


URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 : sangat mendesak 5 : sangat berpengaruh 5 : sangat berdampak
4 : mendesak 4 : berpengaruh 4 : berdampak
3 : cukup mendesak 3 : cukup berpengaruh 3 : cukup berdampak
2 : tidak mendesak 2 : tidak berpengaruh 2 : tidak berdampak
1 : sangat tidak 1 : sangat tidak 1 : sangat tidak

5
mendesak berpengaruh berdampak

1.3. ISU Yang Terpilih

Berdasarkan hasil analisis isu dengan metode analisis USG didapatkan


total skor tertinggi dan akan diangkat dalam penulisan ini. Maka yang
menjadi isu prioritas adalah “Rendahnya hasil belajar siswa pelajaran
matematika”. Gagasan yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah
tersebut ialah “Meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa
SD Negeri 1 Sirnagalih kecamatan Ulu Belu Kabupaten
Tanggamus.’’.

1.4. Uraian Kegiatan

Kegiatan Yang akan Saya lakukan untuk meningkatkan hasil


belajar matematika tentang pengukuran berat yaitu :
1.Belajar matematika mengukur berat dengan media alata ukur
timbangan.

1.5. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Mampu meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan
media yang sederhana yaitu timbangan dan menerapkan Nilai –Nilai
dasar ASN yaitu akuntabilitas ,komitmen mutu,

2. Manfaat
Manfaatnya adanya aktualisasi sebagai berikut :
a. Bagi Peserta Didik

6
Menjadikan siswa lebih berminat untuk belajar matematika
dengan menggunakan media Sehingga dapat meningkat hasil
belajar siswa.
b. Bagi Guru
Lebih memiliki rasa tanggung jawab terhadap tupoksinya
khususnya sebagai seorang guru ataupun pendidik
c. Bagi Sekolah
Memberikan distribusi dalam mengembangkan kualitas seorang
guru dan proses peningkatn prestasi siswa melalui media
pembelajaran.

1.6. Ruang Lingkup Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan dengan menerapkan nilai –


nilai ANEKA sesuai dengan tugas dan jabatan saya sebagai
guru .aktualisasi dilaksanakan selama proses habituasi 30 Hari kerja Mulai
15 Juli 2021 Sampai dengan 30 Agustus2021 .Lokasi pelaksanaan
aktualisasi yaitu: SSD Negeri 1 Sirnagalih Kecamatan Ulu Belu ,adapun
pihak yang terlibat dalam proses aktualisasi tersebut ,:Kepala
Sekolah ,Guru,Tenaga pendidik dan siswa – Siswi SD Negeri 1 Sirnagalih

7
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA

2.1. Dekripsi Organisasi


2.1.1. Deskripsi Unit Kerja
SD Negeri 1 Sirnagalih adalah sekolah negeri dibawah
naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus yang beralamat
di jln Raya Sirnagalih ,pekon sirnagalih kecamatan Ulu Belu
Kabupaten Tanggamus.
Dalam Hal kurikulum pembelajaran menekankan kepada
kurikulum 2013 yang Mana :
1. Mewujudkan PTK Yang memiliki kompetensi maksimal
2. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan proses
pembelajaran
3. Penguatan Manajemen sekolah melalui penguatan
kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan.

Profil Sekolah
SD Negeri 1 Sirnagalih

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI 1 SIRNA GALIH
2 NPSN : 10805085
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Raya Sirnagalih
RT / RW : 1 / 1
Kode Pos : 35379
Kelurahan : Sirnagalih
Kecamatan : Kec. Ulu Belu
Kabupaten/Kota : Kab. Tanggamus

8
Provinsi : Prov. Lampung
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -5,239 Lintang
104,4191 Bujur
7 SK Pendirian Sekolah : OP.740/1234/2/PK/1984
8 Tanggal SK Pendirian : 1984-03-05
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : OP.740/1234/2/PK/1984

2.1.2 Visi dan Misi Unit Kerja

VISI. Mewujudkan warga sekolah yang berakhlakul karimah,sehat


jasmani dan rohani,cerdas ,trampil dan mandiri

MISI
• Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi
siswa sesuai dengan potensi masing- masing
• Memotifasi dan membantu setiap siswa untuk mengenali
potensi dan bakat yang dimiliki,sehingga dapat di kembangkan
secara optimal.
• Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
agama yang di anut dan budaya bangsa,sehingga menjadi
sumber kearipan dalam bertindak

9
2.1.2 Struktur Organisas SD Negeri 1 Sirnagalih :

KEPALA SEKOLAH

KHOTIBUL UMAM, S.Pd.Gr


NIP. 196608041986031006 KOMITE
ADMINISTRASI / SEKOLAH
TATA USAHA
GURU KELAS

GURU KELAS 1A GURU KELAS 3A GURU KELAS 2A GURU KELAS 4A GURU KELAS 6B
FATMAWATI
CUCU SUPRIADI, S.Pd KIAGUS ALAMSYAH, S.Pd
RITA DIANA, S.Pd NIP.
SRINI LESTARI, S.Pd NIP. NIP.
NIP. 198607032020122007 19690419200701200
198307082010011009 197305112014061001
6

GURU KELAS 6A GURU KELAS 1B GURU KELAS 3B

SARTIM, S.Pd
SANTI OKTATIANA NINING ITALIA, S.Pd
NIP. 197801192014061001

GURU PA & BP GURU MAPEL GURU PJOK


SEPTIAN
SRI HANDAYANI, S.Pd
DEWANTORO, S.Pd.Gr

PENJAGA SD

SISWA
10
2.1.3 Tugas Pokok dan Fungi Guru
a. Tugas guru pokok guru
Guru adalah pendidik profesional tugas utama
mendidik ,mengajar ,membimbing
mengarahkan ,melatih,menilai dan mengevaluasi peserta
didik .
b. Fungsi guru
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan
bangsa
2. Menjunjung tinggi praturan perundang-
undangan ,hukum dan kode etik guru
3. Menciptakan suasana yang kondusip
4. Menjaga komitmen sebagai guru
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga

2.2. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN (Aparatur Sipil Negara)


ASN dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar dalam menjalankan
profesinya yang profesional dan berkarakter dalam melayani masyarakat.
Terdapat lima nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas, naslonalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi, yang disingkat menjadi
ANEKA. Setiap nilai dasar terdiri dari beberapa indikator. Penjelasan
mengenai nilai dasar dan indikatomya diuraikan sebagai berikut.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa
keputusan atau tindakan seseorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan
hasil evaluasinya dapat berupa reward dan punishment. Akuntabilitas
yang dilakukan oleh ASN akan teruji ketika ASN tersebut mengalami
permasalahan dalam transparansi dan akses informasi, penyalahgunaan
kewenangan, penggunaan sumber daya milik Negara, dan konflik
kepentingan. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens

11
2007 dalam Kusumasari et al. 2015), yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrok demokratis (peran demokratis);
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Prinsip yang terkandung dalam akuntabilitas antara lain integritas,
tanggung jawab, transparansi, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, dan konsistensi. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan terkait implementasi nilai akuntabilitas.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa
yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut
chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Indonesia adalah
nasionalisme yang memuliakan kemanusiaan universal dengan
menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat
manusia.

Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa,


secara implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas,
prinsip, nilai dasar, dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam
pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan
kebijakan manajemen ASN ada 13, salah satu di antaranya asas
persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti, seorang PNS atau ASN dalam
menjalankan tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar

12
yaitu kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. PNS dalam
menjalankan tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip adil dan
netrai. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok
atau golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS dalam
melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus
objektif, jujur, dan transparan.

3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai "the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480)
mendefinisikan etika sebagai "an idea or moral belief that influences the
behaviour, attitudes and philosophy of life of a group of people". Oleh
karena itu, konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral.
Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik
bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan
demikian, etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik
atau benar sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Selain itu ada tiga fokus
utama dalam pelayanan publik, yaitu:
a. pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
b. sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi; dan
c. modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.

Sedangkan indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:


a. memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

13
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
g. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
h. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
i. mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.Menghargai komunikasi,
konsultasi, dan kerjasama;
j. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
k. mendorong kesetaraan daiam pekerjaan; dan
l. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan
berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia,
yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas)
produk sesuai permintaan, dan kini, ketika aneka ragam hasil produksi
telah membanjiri pasar, maka kepuasan konsumen lebih dititik beratkan
pada aspek mutu (kualitas) produk. Mutu sudah menjadi salah satu alat
vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi. Banyak definisi mutu yang dikemukakan oleh para
ahli. Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada
definisi mutu yang dapat diterima secara universal, namun mereka telah
merumuskan pengertian mutu sebagai berikut “Quality is a dynamic
state associated with products, services, people, processes, and
environments that meets or exceeds expectation.” Menurut definisi yang
dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.

14
Komitmen mutu terkait dengan efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
mutu.Menurut Yunarsih dan Taufiq (2015) terdapat enam pilar
komitmen mutu, yaitu sebagai berikut.

1. efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu;


2. nilai-nilai dasar orientasi mutu;
3. pendidikan inovatif daiam penyelenggaraan pemerintahan;
4. membangun komitmen mutu daiam penyelenggaraan pemerintahan;
5. berpikir kreatif; dan
6. membangun komitmen mutu melalui inovasi.

Prinsip yang terkandung dalam komitmen mutu antara lain


efektivitas, efisiensi, menjaga mutu, dan inovasi. Prinsip tersebut
menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan terkait implementasi nilai
komitmen mutu.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,
korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu
alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang. Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda
terkait dengan TIN DAK PI DANA KORUPSI . Menurut UU No. 31/1999 jo
No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri
dari:
a. kerugian keuangan negara,
b. suap-menyuap,
c. pemerasan,
d. perbuatan curang,

15
e. penggelapan dalam jabatan,
f. benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g. gratifikasi.

Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP


(pasal 1 Ayat 1 Sub c UU No.3/71). Indikator-indikator yang dapat
mencerminkan anti korupsi, sebagai berikut :
a. kejujuran,
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
h. berani, dan
i. adil.

2.3. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan
mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan inovasi yang
berkaitan dengan whole of government (WOG).
1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan


pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN menjelaskan bahwa
pegawai ASN terbagi atas: 1) Pegawai Negeri Sipil (ASN); 2) Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK); Selanjutnya ASN memiliki
fungsi sebagai berikut:

16
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayanan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.

Sementara itu, ASN juga bertugas untuk:


a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Pengelolaan atau Manajemen ASN sebagai SDM dilakukan untuk


mendapatkan profit pegawai yang produktif, efektif, dan efisien.
Pengelolaan tersebut dikenal dengan sistem merit, yakni berdasarkan
pada obyektifitas berdasarkan kualifikasi, kemampuan, pengetahuan,
dan juga keterampilan. Dalam UU ASN pun ditekankan untuk
menerapkan sistem merit. Pasal 55 menyebutkan bahwa manajemen
ASN meliputi penyusunan danpenetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promoso,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan hari tua, dan
perlindungan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sementara menurut UU No. 25
Tahun 2009 tentang pelayanan publik dijelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang dan jasa yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

17
Pelayanan publik memiliki tiga unsur, di antaranya sebagai berikut.
a. Unsur pertama, setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi,
lembaga independen yang dibentuk berdasarkan UU untuk
kegiatan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-
mata untuk kegiatan pelayanan publik.
b. Unsur kedua, orang, masyarakat, atau organisasi yang
berkepentingan atau yang membutuhkan layanan (penerima
layanan).
c. Unsur ketiga, kepuasan pelanggan menerima layanan perlu
diperhatikan penyelenggara (pemerintah) agar pelayanan yang
diberikan dapat memuaskan pelanggan.

Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip


pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima, yaitu:
a. partisipatif,
b. transparan,
c. responsif,
d. tidak diskriminatif,
e. mudah dan murah,
f. efektif dan efislen,
g. aksesibel,
h. akuntabel,dan
i. berkeadilan.

3. Whole of Goverment
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
koiaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalm ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG dapat
juga disebut sebagai pendekatan integrasi, yakni pendekatan yang

18
melibatkan sejumlah kelembagaan terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. WOG memiliki kata kunci yang dapat menjadi indikator. Kata
kunci tersebut antara lain yaitu sebagai berikut.
a. Ling (2002) menjelaskan bahwa WOG merupakan keseluruhan dari
berbagai respon akibat permasalahan yang berbeda antar sektor
publik dan berkeinginan untuk meningkatkan integrasi, koordinasi
dan kapasitas. Berdasarkan definisi tersebut, kata kunci dalam
WOG adalah integritas, koordinasi, dan kapasitas.
b. Shergol & others (2004) menjelaskan bahwa WOG menunjukkan
lembaga pelayanan publik yang bekerja lintas batas untuk
mencapai tujuan bersama dalam integrasi pemerintahan yang
terpadu sebagai respon dari isu tertentu, mereka dapat fokus pada
pengembangan kebijakan, program manajemen dan pemberian
pelayanan. Kata kunci WOG dalam definisi ini adalah
lembagapelayanan publik, lintas batas, tujuan bersama, sebuah
respon pemerintah, terpadu, satu masalah.
c. USIP menjelaskan bahwa WOG merupakan pendekatan yang
mengintegrasikan upaya kolabortif dari lembaga-lembaga
pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama, disebut juga
pendekatan integrasi yakni bentuk upaya dan kerjasama antar
pihak terkait, pemerintah dan lainnya. Kata kunci WOG dalam
definisi ini adalah upaya kolaboratif, tujuan bersama, kerjasama.

19

Anda mungkin juga menyukai