Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ASYNCROUNOUS AGENDA 4 : 2

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2021

Tanggal : 7 September 2021


Waktu :
Sifat : Individu
Fasilitato
: Erny Sulistyani, S.TP, M.PA
r

1) Kerjakan secara individu :

No Data Uraian
a Nama Ardy Pualam Sakti, S.Pd
b Instansi asal SD Negeri Potroyudan Kecamatan Jepara
Kabupaten Jepara
c Nomor Absen 17

2) Buatlah identifikasi issu yang berkaitan dengan Pembelajaran Agenda III pada Unit Kerja
Anda (minimal 5 issu).
3) Pilihlah 1 dari 5 isu yang telah diidentifikasi sebelumnya, analisis issu tersebut dengan
metode analisa USG (Urgent Serius Growth). Jelaskan alasan mengapa mengambil isu
tersebut.
4) Kemukakan gagasan yang diperlukan untuk menyelesaikan isu tersebut.
5) Teknis Pengumpulan tugas :
 Ketik tugas Anda dengan ukuran kertas A4 (letter) minimal 3 halaman kemudian
upload pada LMS (Learning Management System);

Kerjakan dengan kesungguhan dan penuh dengan tanggung jawab.


Selamat Mengerjakan
1. Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau

problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Guru Kelas Ahli

Pertama di instansi tempat bekerja. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi

ini bersumber dari aspek whole of goverment, pelayanan publik, dan manajemen ASN.

Sumber kegiatan berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), inovasi dan inisiatif

penulis yang disetujui mentor dan coach, serta penugasan atasan.

Isu-isu yang terdapat di SD Negeri Potroyudan dipetakan sebagai berikut.

a. Rendahnya budaya literasi di SD Negeri Potroyudan Kabupaten Jepara.

b. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran matematika siswa Kelas VI SD Negeri

Potroyudan Kabupaten Jepara.

c. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang interaktif di SD Negeri

Potroyudan Kabupaten Jepara.

d. Kurang optimalnya perpustakaan sebagai sumber belajar di SD Negeri Potroyudan

Kabupaten Jepara.

e. Kurangnya penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam penaman

nasionalisme di SD Negeri Potroyudan Kabupaten Jepara.

Tabel 1.1 Identifikasi Isu-Isu di SD Negeri Potroyudan


No. Identifikasi Isu Sumber isu Keadaan Saat Ini Kondisi Yang
Diharapkan
1. Rendahnya Pelayanan Budaya literasi Siswa memiliki
budaya publik siswa sangat kemampuan literasi
rendah, siswa yang tinggi dibuktikan
literasi di SD
tidak tertarik untuk dengan minat baca
Negeri Potroyudan
membaca buku. yang tinggi.
Kabupaten Jepara.
2. Rendahnya hasil Pelayanan Hasil belajar mata Siswa SD Negeri
belajar mata publik pelajaran Potroyudan memiliki
pelajaran matematika hasil belajar yang
matematika siswa rendah, dari 26 memuaskan pada
Kelas VI SD siswa hanya 10 mata pelajaran
Negeri Potroyudan siswa yang matematika ditandai
Kabupaten Jepara. mendapat nilai di dengan semua nilai
bawah KKM siswa diatas KKM.
3. Kurangnya Manajemen Guru terlalu fokus Guru menggunakan
pemanfaatan ASN dengan buku ajar media bervariasi
media dan kurang yang dapat menarik
pembelajaran yang menggali sumber minat siswa dan
interaktif di SD belajar yang lain. mengaktifkan
Negeri Potroyudan pembelajaran.
Kabupaten Jepara
4. Kurang optimalnya Pelayanan Perpustakaan Adanya pengelolaan
perpustakaan Publik kurang dikelola perpustakaan yang
sebagai sumber dengan baik baik sehingga dapat
belajar di SD sehingga siswa meningkatkan minat
Negeri Potroyudan kurang berminat baca dan kunjungan
Kabupaten Jepara. dalam siswa ke
mengunjungi perpustakaan.
perpustakaan.
5. Kurangnya Manajemen Kurang optimalnya Penerapan nilai-nilai
penerapan ASN penanaman nilai nasionalisme tetap
Teknologi nasionalisme saat dapat dilaksanakan
Informasi dan penbelajaran dengan pemanfaatan
Komunikasi (TIK) daring, tidak TIK selama
dalam penanaman adanya peringatan pembelajaran daring.
nasionalisme di hari nasional
SD Negeri sercara virtual.
Potroyudan
Kabupaten Jepara
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2021)

Dari pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, selanjutnya dilakukan

analisis isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas

isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang dilakukan.

Motode yang digunakan dalam menganalisis isu adalah Urgency, Seriousness, dan

Growth (USG). Penetapan isu menggunakan metode USG mempertimbangkan 3 kriteria

yaitu urgency, seriousness, and growth. Indikator penilaian USG diuraikan dalam tabel

berikut.

Tabel 1.2 Indikator Metode USG


No Komponen Keterangan
.
1. Urgency (Mendesak) Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
2. Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
(Kegawatan) dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalu
masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3. Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
(Pertumbuhan) berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.

Tabel 1.3 Parameter USG

Skor PARAMETER
Urgency Seriousness Growth
(Mendesak) (Kegawatan) (Pertumbuhan)
1 2 3 4
1 Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius Isu lamban
untuk segera untuk di bahas karena berkembang
diselesaikan tidak berdampak ke hal
yang lain
2 Isu kurang mendesak Isu kurang serius untuk Isu kurang cepat
untuk segera segera dibahas karena berkembang
diselesaikan tidak kurang berdampak
ke hal yang lain
3 Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk Isu cukup cepat
untuk segera segera berkembang,
diselesaikan dibahas karena akan segera dicegah
berdampak ke hal yang
lain
4 Isu mendesak untuk Isu serius untuk segera Isu cepat
segera diselesaikan dibahas karena akan berkembang untuk
berdampak ke hal yang segera dicegah
lain
5 Isu sangat Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
mendesak untuk segera berkembang untuk
segera diselesaikan dibahas karena akan segera dicegah
berdampak ke hal yang
lain

Analisis isu-isu menggunakan metode USG dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.4 Analisis Isu Strategis


Prinsip ASN Identifikasi Isu Kriteria B Peringkat
U S G ∑

Pelayanan Rendahnya budaya 4 4 5 13 III


publik
literasi di SD Negeri
Potroyudan Kabupaten
Jepara.
Pelayanan Rendahnya hasil 5 5 5 15 I
publik belajar mata pelajaran
matematika siswa
kelas VI SD Negeri
Potroyudan Kabupaten
Jepara.
Manajemen Kurangnya 4 5 5 14 II
ASN pemanfaatan media
pembelajaran yang
interaktif di SD Negeri
Potroyudan Kabupaten
Jepara
Pelayanan Kurang optimalnya 3 2 2 7 V
Publik perpustakaan sebagai
sumber belajar di SD
Negeri Potroyudan
Kabupaten Jepara.
Manajemen Kurangnya penerapan 3 3 2 8 IV
ASN Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK)
dalam penanaman
nasionalisme di SD
Negeri Potroyudan
Kabupaten Jepara
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2021)

Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel Analisis Isu Strategis,

ditemukan tiga isu dengan skor tertinggi, yaitu:

1. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran Matematika siswa Kelas VI SD Negeri

Potroyudan Kabupaten Jepara.

2. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang interaktif di SD Negeri Potroyudan

Kabupaten Jepara.

3. Rendahnya budaya literasi di SD Negeri Potroyudan Kabupaten Jepara.

Dari ketiga isu tersebut, ditetapkan isu utama yakni “Rendahnya hasil belajar mata

pelajaran Matematika siswa Kelas VI SD Negeri Potroyudan” dengan perolehan skor USG

15. Isu tersebut dipilih karena memenuhi indikator urgency, seriousness, and growth.

Penguasaan materi matematika terus berkesinambungan apabila materi dasar tidak

dikuasai maka akan berpengaruh kepada penguasaan materi yang lainnya. Materi yang

ada di jenjang sekolah dasar merupakan modal untuk menempuh pendidikan di jenjang

selanjutnya. Selain itu apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan akan menimbulkan

dampak negatif, diantaranya:

a. Kegiatan pembelajaran akan membosankan bagi siswa karena selalu monoton.


b. Siswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga daya kritis,

kreatif, komunikatif, kolaboratif siswa kurang terbentuk.

c. Pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan kurang maksimal.

d. Dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan.

2. Gagasan Pemecahan Isu

Untuk memecahkan isu utama “Rendahnya hasil belajar mata pelajaran Matematika

siswa Kelas VI SD Negeri Potroyudan” maka perlu dicari akar permasalahannya terlebih

dahulu. Setelah mengetahui akar permasalahan maka dapat dilanjutkan dengan

perancangan kegiatan untuk menyelesaikan masalah secara bertahab. Berdasarkan hasil

identifikasi ada tiga masalah utama yaitu guru tidak menggunakan media pembelajaran

yang menarik, proses pembelajaran yang monoton karena didominasi oleh guru, motivasi

belajar siswa yang rendah. Oleh karena itu gagasan pemecahan masalah yang akan

dilakukan penulis adalah “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Drill

Quizizz pada siswa Kelas VI SD Negeri Potroyudan Kabupaten Jepara”

Anda mungkin juga menyukai