Anda di halaman 1dari 9

TUNAS

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

TUNAS
JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/tunas
UMP Volume x Nomor x, Bulan Tahun (Halaman)

KREATVITAS GURU DALAM MENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 5 LANGKAI TAHUN AJARAN 2021/ 2022
Teacher Creativity in Use of Learning Media Mathematics Class IV at SDN 5 Langkai Year
Teaching 2021/2022
1
*Rita Rahmaniati
2
*Made Clara Septiana
3
*Dedy Setyawan
1
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia.
2
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia.
3
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia.

ARTIKEL INFO

Diterima ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kreativitas guru dalam
menggunakan media pembelajara Matematika. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 5 Langkai, peserta didik kelas IV dan kepala
sekolah SDN 5 Langkai Pengumpulan data yaitu dengan observasi untuk
memperoleh gambaran proses pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dalam
mengajar dan aktivitas peserta didik dalam belajar, wawancara untuk mencari
informasi atau mengetahui bentuk kreativitas guru terhadap media pembelajaran dan
Dipublikasi
respon peserta didik terhadap media yang digunakan, dan dokamentasi untuk
mendokumentasikan aktivitas guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran
matematika. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru kelas IV di SDN 5 Langkai
masuk dalam kriteria baik saat berkreativitas menggunakan media pembelajaran
matematika. Ada 4 komponen indikator dari kreativitas guru yaitu kelancaran
berpikir, kemampuan berpikir luwes, kemampuan berpikir orisinil, dan kelancaran
berpikir rinci atau memerinci. Namun tidak semua komponen tersebut dimiliki secara
maksimal diantaranya kurangnya alternatif penggunaan media dan media yang
digunakan sangat sederhana dan bukan hasil pemikiran sendiri. Meskipun demikian,
guru tetap berusaha untuk menggunakan media meskipun hanya menggunakan bahan
– bahan yang ada disekolah.

Kata Kunci: Kreativitas guru, menggunakan media, pembelajaran matematika

ABSTRACT

Study this aim for know shape teacher creativity in using learning media math.
Study this use approach qualitative with type study descriptive. Source of data in
study this is a grade IV teacher at SDN 5 Langkai, participant educate class IV and
head 5 Langkai Elementary School. Data collection is with observation for get an
overview of the learning process which includes teacher activity in teach and activity
*e-mail : participant educate in study , interview for look for information or know shape
Claraseptiana141@gmail.com teacher creativity towards learning media and response participant educate to the
media used , and documentation for document teacher activities and participant
educate in the learning process math .Results study showing that the fourth grade
teacher at SDN 5 Langkai enter in criteria good moment creativity using learning
media math. There are 4 components indicator from teacher's creativity smoothness
thinking, ability think flexible, ability think original , and smoothness think detail or
detail. However no all component the owned by maximum of them lack of alternative
use of media and media used very simple and no results thinking alone. Although So,
permanent teacher attempted for using media though only use existing materials at
school.
Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana,
Keywords Dedy Setyawan
:Teacher creativity, using media, learning mathematics

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169

© Universitas Muhammadiyah Palangkaraya


TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENDAHULUAN secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan


dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai
Pendidikan merupakan suatu proses
dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan
pelatihan dan pengajaran yang dilakukan
masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat
dalam lingkup sekolah maupun kampus –
dan kemampuan yang berbeda pula. Pendidik
kampus dengan bertujuan untuk memberikan
bertanggung jawab untuk memandu yaitu
pengetahuan serta mengembangkan
mengidentifikasi dan membina serta
keterampilan-keterampilan yang dimiliki
memupuk, yaitu mengembangkan dan
setiap individu. Kebutuhan akan pendidikan
meningkatkan bakat termasuk didalamnya
yang baik, yang mampu meningkatkan
adalah kreativitas. Kreativitas atau daya cipta
kualitas bangsa, dan mengembangkan
memungkinkan munculnya penemuan-
karakter.
penemuan baru dalam bidang ilmu dan
Secara umum tujuan pendidikan nasional
teknologi, serta dalam semua bidang usaha
adalah meningkatkan tingkat kecerdasan dan
manusia lainnya.
keterampilan masyarakat. Seiring dengan hal
Ditinjau dari aspek kehidupan manapun,
tersebut. Undang Undang No. 20 Tahun 2003
kebutuhan akan kreativitas sangatlah penting.
tentang sistem Pendidikan Nasional yang
Kreativitas menjadi prioritas untuk dikelola
tercantum dalam Pasal dibawah ini
dan dikembangkan secara optimal. Wadah
Undang-Undang Pasal 1 ayat 1 yang
yang dipandang mampu mengembangkan
menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha
kreativitas manusia adalah pendidikan.
sadar dan terencana untuk mewujudkan
Pendidikan berfungsi mengembangkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar
kreativitas sebagaimana yang tertulis dalam
peserta didik secara aktif mengembangkan
Undang – Undang. Kreativitas merupakan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
faktor yang sangat penting dihayati
spritual keagamaan, pengendalian diri,
perkembangannya karena sangat berpengaruh
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta
dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan akan
keterampilan yang diperlukan dirinya,
kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan
masyarakat bangsa dan negara.
saat ini dirasakan merupakan kebutuhan setiap
peserta didik.
Pendidikan dan sumber daya manusia tidak
Menjadi figure dan contoh kreatif bagi setiap
bisa dipisahkan antara pendidik dan peserta
nilai dan pencapaian kompetensi adalah
didik atau yang lazim disebut sebagai "guru
sebuah tantangan. Sebagai perancang dan
dan murid". Tentu saja guru disini yang
pelaksana kegiatan pembelajaran, guru adalah
dimaksud adalah seorang pendidik disebuah
seseorang yang secara langsung mengetahui
sekolah atau lembaga pendidikan formal yang
bagaimana proses pembelajaran Matematika.
tugas atau pekerjaannya tidak hanya mengajar
Proses belajar mengajar merupakan inti dari
bermacam-macam ilmu pengetahuan
proses pendidikan secara keseluruhan dengan
melainkan juga "mendidik". Pendidikan
guru sebagai pemegang peran utama. Maka,
mempunyai peranan yang amat menentukan
dibutuhkan berbagai keterampilan dan
bagi perkembangan dan perwujudan diri
kompetensi guru dalam menciptakan situasi
individu, terutama bagi pembangunan bangsa
dan kondisi belajar yang menyenangkan di
dan negara
kelas. Kehadiran media pembelajaran
Tujuan pendidikan pada umumya adalah
memiliki arti penting bagi guru maupun
menyediakan lingkungan yang
peserta didik selama pembelajaran
memungkinkan peserta didik untuk
berlangsung. Media pembelajaran merupakan
mengembangkan bakat dan kemampuannya
sarana untuk menyalurkan pesan yang

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

disampaikan oleh guru kepada peserta didik. dalam menggunakan media pembelajaran.
Dengan demikian, interaksi antara guru dan Pemilihan media pembelajaran yang tepat,
peserta didik berjalan dengan baik. dapat menentukan hasil belajar. Untuk itu
Keterbatasan buku pengajaran yang dimiliki guru harus lebih kreatif lagi dalam pemilihan
guru dan kesulitan peserta didik dalam media, agar dalam pembelajaran tersebut
memahami materi dapat diatasi dengan peserta didik dapat mudah memahami dan
adanya media pembelajaran (Wulandari, mencerna materi atau pembelajaran yang telah
2020). disampaikan oleh guru. Kegiatan
Kreativitas dalam proses pembelajaran pembelajaran yang menyenangkan dinilai
sangat penting bagi seorang guru seperti penting karena dapat menarik perhatian
menciptakan suasana kelas yang penuh peserta didik. Dengan adanya perhatian
inspirasi bagi peserta didik dalam peserta didik maka proses pembelajaran dapat
mempelajari Matematika yang merupakan berlangsung dengan baik. Hal ini berkaitan
ilmu luas penerapannya mencakup segala dengan kreativitas guru dalam mengajar.
aspek kehidupan. Matematika juga merupakan Seorang guru dituntut kreativitasnya dalam
ilmu pasti dan abstrak yang banyak memanfaatkan media pembelajaran.
memberikan manfaat bagi keberlangsungan Munandar (2014), kreativitas sama
kehidupan manusia. Kreatif dan antusias pentingnya dengan intelegensi sebagai
merupakan salah satu tugas dan tanggung pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
jawab guru. Dengan begitu, waktu belajar Peneliti mencoba mencari informasi dari guru
menjadi sangat yang dinanti – nantikan dan informasi yang diterima adalah dalam
peserta didik. Menurut Supartini (2016), tahap transisi pembelajaran dari Daring yang
Kreativitas guru dalam pembelajaran sangat kurang lebih selama 2 tahun kemudian ke
berpengaruh terhadap pemahaman peserta pembelajaran luring atau pembelajaran tatap
didik, karena semakin guru kreatif dalam muka peserta didik membutuhkan
menyampaikan materi maka semakin mudah penyesuaian dalam proses pembelajaran,
memahami pelajaran dan menjadikan peserta dampaknya nilai peserta didik masih dibawa
didik lebih kreatif dalam belajar. Bila guru KKM. Peserta didik yang berjumlah 12 orang,
semakin kreatif dalam pembelajaran maka 3 orang yang mencapai KKM sedangkan 9
anak tidak akan mengalami kejenuhan dalam orang belum mencapai KKM 70. Fakta diatas
mengikuti pelajaran . Guru pun akan lebih menuntut guru untuk menciptakan
mudah menciptakan suasana kelas yang pembelajaran yang inovatif. Salah satunya
kondusif. Pengembangan kreativitas dalam kreatif dalam menggunakan media
kelas (pembelajaran) akan menghasilkan anak pembelajaran, agar dapat menarik peserta
kreatif yang memiliki kemampuan lebih tinggi didik dan membantu penyesuaian dari
dan tangguh dibanding anak biasa (tidak pembelajaran daring ke luring atau
kreatif). pembelajaran tatap muka. Peneliti melakukan
Berdasarkan dari hasil observasi awal peneliti Penelitian mengenai kreativitas guru dalam
di lapangan pada kelas IV SDN 5 Langkai menggunakan media pembelajaran masalah
Palangkaraya tahun ajaran 2021/2022 peneliti ini sangat penting untuk diteliti, karena
menemukan hasil belajar peserta didik pada kreativitas pada guru sangat berdampak pada
mata pelajaran Matematika dengan materi nilai dan rasa bosan peserta didik dengan mata
bilangan prima rendah. Saat pembelajaran di pelajaran Matematika. Berdasarkan fokus
kelas guru dan peserta didik hanya masalah di atas maka tujuan penelitian ini
berlangsung satu arah atau teacher centered. adalah untuk mengetahui bentuk kreativitas
Hal ini berkaitan dengan kreativiras guru

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

guru dalam menggunakan media pembelajara 4.Kemampuan berpikir rinci atau memperinci
Matematika pada kelas IV di SDN 5 Langkai. (elaboration)
Menurut Barron (Hosnan, 2016), Kemampuan berpikir rinci merupakan
kreativitas adalah kemampuan untuk keterampilan yang lekat pada pribadi
menciptakan sesuatu yang baru atau seseorang yang mampu memperkaya dan
kombinasi dari unsur – unsur yang telah ada mengembangkan suatu gagasan atau produk,
sebelumnya. Menurut Munandar (Hosnan, serta mampu menambahkan atau memperinci
2016), kreativitas adalah kemampuan yang detail-detail dari suatu obyek, gagasan atau
mencerminka kelancaran, keluwesan, dan situasi sehingga menjadi lebih menarik.
orsinalitas dalam berpikir serta kemampuan Kreatif dalam menggunakan media
untuk mengolaborasi suatu gagasan. penulis pembelajaran sangat diperlukan sebagai guru
simpulkan bahwa kreativitas adalah tindakan unu Mahnun (Zaki &Diyan, 2020)
kelancaran berpikir yang imajinatif melalui menyebutkan bahwa media berasal dari
proses mental dari keinginan besar yang bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
menghasilkan gagasan-gagasan baru, proses, dari kata "medium". Secara hartiah, artinya
metode maupun produk baru yang relatif adalah "perantara'" atau "pengantar". Media
berbeda dari yang biasa dilakukan oleh orang pembelajaran merupakan sebagai segala
lain. Selanjutnya William (Budiarti, 2015) sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
ciri-ciri kreativitas secara rinci sebagai merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
berikut: peserta didik sehingga dapat mendorong
1.Kemampuan berpikir lancar (fluency) terciptanya proses belajar untuk menambah
Kemampuan berpikir lancar tampak pada informasi baru pada diri peserta didik. Media
pribadi seseorang yang mencetuskan banyak pembelajaran sangat dibutuhkan agar lebih
gagasan, memberikan banyak saran untuk cepat memahami pelajaran di SD khususnya
melakukan berbagai hal, serta selalu mata pelajaran Matematika
memikirkan lebih dari satu jawaban atas suatu Menurut Hasibuan (2018) bahwa
keadaan atau pertanyaan yang imembutuhkan Matematika merupakan ilmu luas yang
penyelesaian. penerapannya mencangkup segala aspek
2.Kemampuan berpikir luwes (flexibility) kehidupan. Matematika merupakan ilmu pasti
Kemampuan berpikir fleksibel tampak pada dan abstrak yang banyak memberi manfaat
pribadi seseorang yang mampu menghasilkan bagi keberlangsungan kehidupan manusia.
gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang Depdiknas (Siagian, 2016), menyatakan
bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari tujuan pembelajaran Matematika diataranya
sudut pandang yang berbeda-beda, mampu adalah agar peserta didik memiliki
mencari bunyak alternatif atau arah yang kemampuan : 1) tujuan yang pertam untuk
berbeda beda dan mampu mengubah cara memahami dan mempelajari suatu konsep
pendekatan atau cara pemikiran Matematika, menjelaskan keterkaitan antar
3.Kemampuan berpikir orisinil (originality) konsep dan mengaplikasikan konsep atau
Kenvampuan berpikir orisinil melekat pada algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
pribadi seseorang yang manpu melahirkan tepat dalam pemecahan masalah : 2)
ungk apan yang baru dan unik, mampu menggunakan penalaran pada pola, sifat yang
memikirkan cara yang tidak lazim untuk. manipulasi Matematika dalam membuat
mengungkapkan diri, dan mampu membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari menjelaskan gagasan dan pernyataan
bagian-bagian atau unsur-unsur. Matematika, 3) memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan menafsirkan solusi yang

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

diperoleh, 4) mengkomunikasikan gagasan meneliti mengenai mata pelajaran


dengan simbol, tabel, diagram, atau media Matematika.
lain untuk memperoleh Matematika, serta .
sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian terdahulu yang pernah
dilakukan oleh Nofita Wulandari (2020) yaitu Penelitian dilaksanakan di SDN 5
Kreativitas Guru dalam Memanfaatkan Langkai bertempat di Jalan Dr. Wahidin
Media pada Pembelajaran Tematik Kelas V Sudirohusodo Palangkaraya. Pemilihan lokasi
SDN 01 Randusongo Ngawi Semester Genap ini didasari pada saat peneliti melakukan
Tahun Ajaran 2019/2020 dengan Hasil observasi di sekolah tersebut peneliti
Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Guru menemukan perlunya Kreativitas Guru dalam
memanfaatkan media dalam pembelajaran Menggunakan media pembelajara Matematika
tematik yaitu dengan cara, menggunakan sebagai bentuk penyesuaian dari pembelajaran
media saat pembelajaran tematik contohnya online atau dalam jaring (daring) ke
seperti menggunakan media gambar, alat pembelajaran tatap muka atau luar jaringan
praga, poster, dll. 2) Cara guru (luring) khususnya di kelas IV. Penelitian ini
mengembangkan kreativitas dalam menggunakan metode penelitian kualitatif,
pembelajaran tematik yaitu dengan cara, karena dalam penelitian berusaha
mempertimbangkan indikator, mengungkap atau mendeskripsikan keadaan
mempertimbangkan tingkat perkembangan objek yang diteliti melalui data populasi
peserta didik maupun kondisi psikologisnya. (pelaku yang diteliti), kemudian dianalis dan
3) Problematika yang dihadapi guru dalam ditarik kesimpulan yang dapat berlaku secara
memanfaatkan media pembelajaran tematik, langsung.
antara lain yang pertama dari peserta didiknya Diplan dan Andi (2018) pendekatan
yang ramai sendiri, kurangnya sarana dan kualitatif memfokuskan kepada makna,
prasarana yang ada di sekolah. pemahaman, praktis, penalaran, definisi suatu
Siti Nurhanifah ( 2018) “Kreativitas situasi tertentu, terkait dengan hal yang
Guru Dalam Pengembangan Media berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Di Tk B Tkit Raudhatul Jannah Tahap penelitian ini akan dilakukan
Bogor Tahun Ajaran 2018/2019”. Hasil observasi terlebih dahulu dengan mengamati
penelitian dari empat aspek kreativitas yang proses kegiatan pembelajaran di kelas IV
dimiliki guru tentang kreativitas guru dalam tidak hanya itu peneliti akan melakukan
mengembangkan media pembelajaran di wawancara terhadap wali kelas IV dan peserta
TKIT Raudhatul Jannah Bogor belum semua didik kelas IV terkait kreativitas guru dalam
guru memiliki kriteria keempat aspek tersebut menggunakan media pembelajaran
dikarnakan masih rendahnya pengetahuan Matematika. Ketika mengobservasi proses
tentang kreativitas, namun guru terus berusaha pembelajaran peneliti mengamati secara
mengasah kreativitas di dalam dirinya agar langsung kreativitas guru dalam menggunakan
kreativitas yang dimiliki guru TKIT media pembelajaran Matematika. Setelah
Raudahtul Jannah Bogor dapat keluar. ditemukan permasalahan yang akan diteliti,
Perbedaan penelitian ini dari peneliti maka dilakukan pengamatan terhadap
sebelumnya yaitu meneliti kreativitas guru sumbernya dan menganalisis permasalahan
dalam mengunakan media pembelajaran terkai kreativitas guru dalam menggunakan
Matematika dimana sebelumnya tidak media pembelajaran Matematika pada kelas
IV.

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menguji keabsahan data ini lingkungan kawasan pendidikan sekolah ini


menggunakan uji kredebilitas yang dilakukan berdiri pada tahun 1975 sampai sekarang
dengan triangulasi. Temuan penelitian ini didapatkan
Menurut Diplan & Andi Setiawan berdasarkan hasil observasi dan wawancara
(2018) dalam teknik pengumpulan data, dari pihak sekolah diantaranya guru kelas IV,
tringulasi diartikan sebagai teknik peserta didik kelas IV, dan kepala sekolah di
pengumpulan data yang bersifat SDN 5 Langkai Palangkaraya untuk melihat
menggabungkan dari berbagai teknik yang kreativitas guru dalam penggunaan media
pengumpulan data dengan tringulasi, maka pembelajaran Matematika.Temuan dari hasil
sebenarnya penelitian mengumpulkan data penelitian yang dilaksanakan selama peneliti
sekaligus menguji kredebilitas data dengan di lapanganmulai pada tanggal 2 Maret 2022
berbagai teknik pengumpulan data, dan di SDN 5 Langkai Palangkaraya dengan
berbagai sumber data tringulasi teknik, berarti melakukan pengamatan dan wawancara
penelitian ini menggunakan teknik dengan guru kelas, peserta didik dan kepala
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk sekolah, serta melakukan dokumentasi.
mendapatkan data dari sumber yang sama Sebelum melakukan penelitian, peneliti
peneliti peneliti melakukan observasi terlebih dahulu bertemu dengan kepala
partisifasif, wawancara mendalam dan sekolah pada tanggal 21 Februari 2022 untuk
dokumentasi untuk sumber data yang sama memberikan surat izin penelitian dalam
secara serempak. Tringulasi sumber berarti melakukan penelitian di SDN 5 Langkai
untuk mendapatkan data dari sumber yang Palangkaraya. Peneliti meminta ijin kepada
berbeda-beda dengan teknik yang sama. kepala sekolah dalam masa penelitian akan
Tringulasi adalah “teknik pemeriksaan mewawancarai guru kelas IV, peserta didik
keaabsahan data yang memanfaatkan sesuatu kelas IV sekaligus kepala sekolah untuk
yang lain di luar data itu untuk keperluan bersedia diwawancarai. Peneliti diterima
pengecekan atau sebagai pembanding dengan baik dan dijinkan untuk melaksanakan
terhadap data itu. Sugiyono (2016) penelitian di SDN 5 Langkai Palangkaraya.
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas Penelitian dimulai pada tanggal 2 Maret 2022
data kepada sumber yang sama dengan teknik sampai 5 Maret 2022 kemudian dilanjutkan
yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan lagi pada tanggal 07 April 2022 karena
wawancara, lalu cek dengan observasi, menunggu pembelajaran tatap muka.
dokumentasi, atau kuesioner. Pelaksanaan pembelajaran Matematika pada
Tringulasi dalam penelitian kredebilitas hari Rabu 2 Maret 2022 pukul 07:15 WIB
ini di artikan sebagai pengecekan data dari sampai dengan 08:00 WIB dilakukan Daring
berbagai sumber dengan berbagai cara, dan melalui aplikasi Zoom meeting. Hal tersebut
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat dikarenakan kecamatan langkai berstatus zona
tringulasi sumber, tringulasi teknik merah untuk pandemi covid-19 varian
pengumpulan data, dan waktu. omicron sehingga kebijakan tatap muka
kembali dihentikan. Kemudian observasi
pelaksanaan pembelajaran Matematika pada
HASIL PENELITIAN DAN
hari Kamis, 07 April 2022 pukul 07:30 WIB
PEMBAHASAN sampai dengan 09:00 WIB dilakukan secara
tatap muka. Pelaksanaan pembelajaran
SDN 5 Langkai Palangkaraya di jalan
Matematika kelas IV di SDN 5 Langkai
DR. Wahidin Sudirohusodo Kalimantan
Palangkaraya didasarkan pada kurikulum
tengah berada di perkotaan dan ditengah
yaitu kurikulum 2013.

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Gambar 1. Proses pembelajaran Berdasarkan kegiatan belajar mengajar


menggunkan Media yang peneliti observasi dan berdasarkan tabel
dibawah, dapat disimpulkan bahwa guru
sudah sangat baik dalam menghasilkan ide
dan menghubungkan tema dengan media
pembelajaran, serta membuat dan
menggunakan media pembelajaran
Matematika. Hanya saja media yang
diguankan tidak memiliki alternatif cara
Pada saat observasi, peserta didik kelas penggunaan dan ide atau gagasan belum
IV sedang belajar Matematika materi tentang termasuk unik dan baru karena media yang
luas bangun datar dan hubungan antar garis. digunakan masih tergolong biasa dan
Pada pembelajaran, guru kelas IV sederhana serta sudah ada sebelumnya.
menggunakan media sebagai alat bantu dalam Namun hal tersebut tidak menjadi kendala
pembelajaran. Media yang dicontohkan karena media yang digunakan tetap dapat
dibuku siswa adalah papan catur untuk luas menumbuhkan minat belajar peserta didik
bangun datar dan rel kereta api, kincir karena pembelajaran menjadi lebih menarik,
angin,dan jam dinding untuk hubungan antar dapat memperjelas materi pembelajaran
garis kemudian guru menggunakan terong sehingga peserta didik lebih mudah
pipit dan lidi, baling – baling kertas dan papan memahaminya. Hasil observasi disajikan
garis pintar sebagai media pembelajaran. dalam tabel berikut:

Tabel 1. Hasil observasi Kreativitas Guru

Aspek Fokus Observasi Kriteria

1 2 3 4

Kemampuan 1. Guru dapat menghasilkan ide dalam 


berpikir lancar penggunaan media pembelajaran
2. Guru dapat menghubungkan antara tema 
dan media pembelajaran
3. Guru mampu memberikan alternatif cara 
menggunakan media pembelajaran
Kemampuan 4. Guru luwes dalam memanfaatkan 
berpikir luwes bahan – bahan yang ada untuk membuat
media pembelajaran

5. Guru fleksibel dalam mengatasi kendala 


atau masalah dalam menggunakan media
pembelajaran
Kemampuan 6. Guru mempunyai Orisinalitas dalam 
berpikir menciptakan media yang baru dan unik
orisinil

Kemampuan 7. Guru dapat memperkarya dan 


berpikir rinci menggunakan media pembelajaran

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

atau 8. Guru dapat memperinci detail – detail 


memperinci suasana kelas dengan media yang
digunakan sehingga lebih menarik

Rata – rata 3, 375

Kriteria :

1 = Kurang 3 = Baik

2 = Cukup 4 = Sangat Baik

Berdasarkan hasıl penelitian melalui Kemampuan berpikir lancar, dapat


observasi dan wawancara tentang kreativitas mempermudah guru untuk memperoleh
guru dalam penggunaan media pembelajaran banyak ide untuk mengatasi masalah atau
Matematika dengan aspek yang diteliti yaitu kendala yang muncul saat pembelajaran. Hal
Kemampuan berpikir lancar, Kemampuan ini diperkuat oleh pendapat Munandar
berpikir luwes, Kemampuan berpikir orisinil (Ruzniar, 2018) yang menyebutkan bahwa
dan Kemampuan berpikir rinci atau kemampuan berpikir lancar memiliki ciri –
memperinci maka dijabarkan hasil penelitian ciri seperti mencetuskan banyak pendapat,
sebagai berikut: jawaban dan penyelesaian masalah,
1. Kemampuan berpikir lancar memberikan banyak cara atau saran dalam
Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi melakukan berbagai hal dan selalu
dan wawancara peneliti menyimpulkan bahwa memikirkan lebih dari satu jawaban.
guru memiliki kemampuan berpikir lancar. 2. Kemampuan berpikir luwes
Hal ini dibuktikan dengan cara guru Berdasarkan hasil penelitian melalui
meryelesaikan masalah yaitu waktu yang observasi dan wawancara, peneliti
terbatas dalam pembelajaran untuk tetap menyimpulkan bahwa guru dapat mengatasi
mengajar menggunakan media gambar papan masalah dalam penggunaan media dalam
catur sesuai dengan yang tercantum dibuku pembelajaran Matematika diantaranya waktu
Matematika. Guru mengatasi hal tersebut yang terbatas dan perlunya penyesuaian dalam
dengan memanfaatkan media yang lebih kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan
sederhana dan lebih mudah untuk dibuat. cara menggunakan media yang sederhana dan
Guru juga dapat menghasilkan ide untuk mudah dibuat dengan memanfaatkan bahan –
menggunakan media lain yaitu lidi dan terong bahan yang ada di lingkungan sekolah
pipit sebagai pengganti media yang tercantum kemudian juga dapat melibatkan peserta didik
dibuku Matematika dan baling – baling kertas dalam pembuatannya. Sehingga meskipun
origami sebagai pengganti kincir angin dalam hanya dengan menggunakan media sederhana,
pembelajaran hubungan antar garis serta tetap peserta didik tidak ada yang mengalami
menyingkronkannya dengan pembelajaran kesulitan dalam memahami pembelajaran
yang sedang berlangsung, guru juga Matematika.
menyiapkan lebih dari satu cara penggunaan Kemampuan berpikir luwes diperlukan guru
media tersebut, Kemampuan berpikir lancar agar dapat luwes mengemukakan bermacam-
sangat penting untuk guru miliki. macam pemecahan atau pendekatan terhadap

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169
TUNAS
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar

masalah. Hal ini diperkuat oleh pendapat 2015) yang menyatakan bahwa kemampuan
Munandar (Ruzniar, 2018) yang menyatakan berpikir rinci merupakan keterampilan yang
bahwa kemampuan berpikir luwes merupakan melekat pada pribadi seseorang yang mampu
kemampuan melihat dan menyajikan suatu memperkaya dan mengembangkan suatu
masalah dan jawaban, atau pertanyaan yang gagasan atau produk, serta mampu
bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari menambahkan atau memperinci detail-detail
sudut pandang yang berbeda-beda, mencari dari suatu obyek, gagasan atau menambah
banyak alternatif atau arah yang berbeda- situasi sehingga menjadi lebih menarik.
beda, dan mampu mengubah cara pendekatan
atau cara pemikiran untuk menyelesaikannya. KESIMPULAN
3. Kemampuan berpikir orisinil
Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi Berdasarkan data yang peneliti
dan wawancara, peneliti menyimpulkan peroleh dari observasi, wawancara dan
bahwa guru telah menggunakan media yang dokumentasi, dapat disimpulkan bahwa guru
berbeda dari yang ada dibuku, namun ide atau kelas IV di SDN 5 Langkai masuk dalam
gagasannya belum termasuk unik dan baru kriteria baik saat berkreativitas menggunakan
karena medianya masih tergolong sederhana media pembelajaran matematika. Ada 4
serta ide pembuatannya didapat dari guru komnponen indikator dari kreativitas guru
senior sebelumnya. Namun demikian, semua yaitu kelancaran berpikir, kemampuan
peserta didik tetap tertarik dengan media yang berpikir luwes, kemampuan berpikir orisinil,
digunakan guru karena terlihat mudah untuk dan kelancaran berpikir rinci atau memerinci.
dibuat dan baru mereka lihat. Namun tidak semua komponen tersebut
Menciptakan media yang baru dan unik dimiliki secara maksimal diantaranya
merupakan cara untuk memotivasi, kurangnya alternatif penggunaan media dan
menumbuhkan minat dan komunikasi dengan media yang digunakan sangat sederhana dan
peserta didik agar lebih efektif. Hal ini bukan hasil pemikiran sendiri. Meskipun
diperkuat oleh pendapat William (Budiarti, demikian, guru tetap berusaha untuk
2015) yang menyatakan bahwa kemampuan menggunakan media meskipun hanya
berpikir orisinil adalah kemampuan untuk menggunakan bahan – bahan yang ada
mengeluarkan ide atau gagasan yang unik dan disekolah.
tidak biasa misalnya yang berbeda dari yang
dibuku atau berbeda dari pendapat orang lain. DAFTAR PUSTAKA
4. Kemampuan berpikir rinci atau memperinci
Arifi, A.,ddk. (2017). Mengembangkan
Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi
Potensi Melejitkan Kreativitas Guru
dan wawancara, peneliti menyimpulkan
Yogyakarta: FITK UIN Sunan
bahwa guru dapat maksimal dalam
Kalijaga.
mengelaborasi atau memperinci detail-detail
suasana kelas dengan media yang dibuat pada Artika,M.N.W.D. ( 2017). Hungan Antara
saat pembelajaran tatap muka karena Kreativitas Dengan Hasil Belajar
medianya dapat ditempel atau dipajang tidak Siswa Dalam Pokok Bahasan Keliling
hanya disimpan. Hal itu dikarenakan Dan Luas Lingkaran Pada Siswa
pembelajaran dilaksanakan dikelas peserta Kelas VII B SMP Kanisius Sleman
didik pun dapat langsung berinteraksi dalam Tahun Ajaran
pembuatan media. 2016/2017.Yogyakarta:Universitas
Kemampuan berpikir rinci dalam konteks ini Sanata Dharma Yogyakarta.
diperkuat oleh pendapat William (Budiarti,

Rita Rahmaniati, Made Clara Septiana, Dedy Setyawan

ISSN: 24776076
E-ISSN: 26858169

Anda mungkin juga menyukai