Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH TES OBJEKTIF TIPE MATCHING TEST

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MUATAN IPS

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 35 BANYUASIN III

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenughi pesyaratan penulisan skripsi

Oleh :

Mardhia Amini

Nim. 1930201147

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................4
C. Batasan Masalah ................................................................................4
D. Rumusan Penulisan ............................................................................5
E. Tujuan Penelitian ...............................................................................5
F. Manfaat Masalah ...............................................................................6
a. Manfaat Teoristis ...................................................................6
b. Manfaat Praktis.......................................................................6
G. Tinjauan Pustaka ................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................7


A. Landasan Teori ..................................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................11


A. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................11
B. Waktu dan Temapat Penelitian ........................................................12
C. Definisi Konseptual .........................................................................12
D. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................12
E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................13
F. Teknik Analisis Data .......................................................................14
G. Pengecekan Keabsahan Data ...........................................................14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................15


LAMPIRAN ...............................................................................................16

i
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu interaksi yang terdiri dari aspek, setiap
orang, masyarakat atau wilayah lokal setiap orang. Baik substansi umum
dari realitas sejauh material atau mendalam yang mengasumsikan bagian
dalam menentukan sifat dan penentuan orang di mata publik. Pendidikan
adalah suatu tindakan yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang
dikoordinasikan untuk menunjukkan kemampuan seseorang yang layak atau
sebagai pekerjaan manusia seutuhnya di mata masyarakat.1
Pendidikan dicirikan sebagai pekerjaan manusia untuk menumbuhkan
perilaku sesuai dengan masyarakat dan budaya. Pendidikan adalah
pekerjaan untuk menarik sesuatu pada orang-orang sebagai pekerjaan dan
memberikan kesempatan yang disesuaikan untuk pertumbuhan anak-anak
sebagai pelatihan formal, non-formal dan santai di sekolah dan di luar
sekolah. Selain saat ini, sekolah merupakan metode yang sangat penting
dalam melindungi kerangka nilai yang tercipta sepanjang kehidupan sehari-
hari. Dalam siklus pembelajaran, bukan hanya informasi dan pemahaman
siswa yang harus dibingkai, tetapi juga akan dibentuk mentalitas, perilaku,
dan karakter siswa.2
Pendidikan di sekolah adalah suatu bimbingan sebagai bantuan yang
diberikan oleh individu-individu yang lebih berpengalaman untuk
perkembangan anak-anak agar senantiasa mencapai perkembangan sehingga
anak-anak dapat menyelesaikan usaha hidupnya sendiri tanpa bantuan orang
lain. Pendidikan di sekolah dasar merupakan komponen dasar dan paling
penting, mengingat pada tingkat sekolah dasar kemampuan anak-anak
sedang berkembang. Pendidikan di sekolah dasar juga merupakan dasar
pembentukan kemampuan anak-anak untuk belajar ke tingkat yang lebih
tinggi.

1
Nurkholis, Pendidikan Dalam Upaya Memjukan Teknologi. Jurnal : Kependidikan, 01
(01), 2013, hlm : 24-25.
2
Yulia Tri Samiha. Desain Pengembangan Bahan Ajar IPS MI Berbasis Kearifan Lokal,
(Palembang : Rafa Press, 2019), Hlm.1
2

tinggi. Kepribadian anak-anak di usia sekolah dasar sangat peka dan tajam
dalam penyerapan informasi untuk ilmu pengetahuan, sehingga untuk
peningkatan hasil belajar siswa, perkembangan belajar peserta didik
dilakukan proses pembelajaran yng berkualitas. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kemajuan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar,
khususnya guru, siswa, model, teknik, dan penilaian sebagai tes evaluasi
seperti tes objektif dan tes subjektif yang diterapkan oleh guru untuk menilai
hasil belajar siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran.3
Pembelajaran adalah interksi individu dan lingkungan sekitarnya.
Lingkungan dalam hal untuk individu adalah memeproleh pengalaman-
pengalaman atau sebuah ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran dilakuakn
oleh seseorang yang disadari atau disengaja kegiatan pembelajaran
menunjukan sebuah aktivitas yang aktif dalam diri seseorang dalam
melkukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada
dirinya. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku bagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya yang bersifat kontinu, fungsional,
positif, aktif serta terarah.
Pembelajaran adalah interaksi guru dan siswa dengan bahan pelajaran
metode dan model penyampaian, strategi pembelajaran, sumber belajar dan
tes evaluasi objektif atau subjetif yang dilakukan guru di sekolah. Lalu,
keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan
pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam proses
pembelajaran tersebut.
Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang
pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema
atau topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu
dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain
yang terkait. Ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan sekolah dasar
menjadi faktor yang sangat penting untuk dipelajari. Secara umum tujuan
3
Kosilah, & Septian. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal : Inovasi Pendidikan, 01 (06), 2020. Hlm : 1139.
3

pencapaian dalam pembelajaran IPS di SD atau MI adalah memeroleh


gamabran tentang suatu lingkungan daerah atau lingkungan sendiri,
memperoleh pengetahuan tentang penduduk Indonesia, menumbuh
kembangankan kesadaran dan wawasan kebangsaan, megtahui kebutuhan
hidup, mempu berkomunikasi, bekerja sama dan bersaing ditingkat lokal
nasional dan internasional, dan mampu berinteraksi sebagai makhluk sosial
budaya.
Penelitian dengan menggunakan metode matching test ini bertujuan
untuk mengukur kemampuan pengetahuan yang mencakup konsep, fakta,
definisi sebuah batasan yang mencakup terminologi dengan asosiasi antara
lain dengan kaitan yang sederhana. Metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru pintar untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran
yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nayata dan praktis untuk mencpai
tujuan pembelajaran. 4
Item tes objektif bentuk lain yang juga banyak dipakai para guru dalam
evaluasi di kelas adalah item tes objektif tipe tes (objective test selection
type). Tes ini dinamakan tes objektif pilihan, karena para siswa diharuskan
memilih satu jawaban benar dari sejumlah jawaban yang telah disediakan
oleh evaluator. Item tes objektif ini oleh sebagian ahli penilaian dikatakan
lebih efektif pennggunaannya dalam mengukur beberapa hasil belajar
peserta didik. Karena dengan pengunaan tes objektif tipe pilihan bisa
mengungkap materi pembelajaran yang lebih luas. 5
Tes menjodohkan ini merupakan suatu metode yang tepat untuk
mengidentifikasi hubungan antar sesuatu yang memiliki makna atau hasil
yang spesifik. Perlunya dilakukan pengembanngan metode ini adalah
peranan penting dalam pengaruh hasil belajar setiap peserta didik untuk
mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar. Metode pembelajaran ini
perlu dipilih dengan tepat agar optimal dalam membantu siswa SD atau MI

4
Dr. Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Sinarbaru, 2012).
Cet.Ke-2, Hlm. 78.
5
Jumaeda, S.T., Komparasi Bentuk Tes Pilihan Ganda Tes Menjodohkan (Matching
Test) Ditinjau Dari Tingkat Kesukaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di MAN Waimital
Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal : FITK IAIN Ambon, Al-Iltizam, 01(01), 2016, hlm : 65.
4

untuk mencapai kompetensi yang ditandai oleh kemampuan berpikir


konkret dan mendalam, mampu mngeklasifikasi dan mengontrol
persepsinya. Sehingga peserta didik dengan melakukan evaluasi Matching
Test dapat menarik perhatian siswa, dan waktu membaca yang menjadi
efektif dan efisien dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan
rangkaian isi soal, mudah untuk dibuat, penilaian objektif dan mdapat
dipercaya.
Dengan latar bekang tersebut, maka peneliti melkukan penelitian
dengan judul “PENGARUH TES OBJEKTIF TIPE MATCHING TEST
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MUATAN IPS KELAS IV
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SDN 35 BANYUASIN III.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, amak dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yang dapat dikemukan, yaitu :
1. Hasil belajar Tematik Muatan IPS di kelas IV SDN 35 Banyuasin III
masih belum mencapai Kriteria Ketuntusan Minimal (KKM).
2. Metode Matching Test merupakan metode pembelajaran dengan
evaluasi untuk melatih siswa berpikir tentang konsep dan fakta yang
dpaat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dalam
memberikan jawaban terhadap evaluasi.
3. Pemahaman siswa terhadap suatu materi akan erpengaruh terhadap
prestasi dan hasil belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar dalam penyusunan
skripsi ini tidak terlepas dari tujuan, serta untuk menghindari adanya
kesalahan dalam pembahasan dan penafsiran judul maka dibuat batasan
masalah sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran
Matching Test yang menekankan pada pelatihan soal yang disertai
pilihan jawaban yang tersedia dengan jalan siswa diharapkan dapat
5

berfikir kritis tentang konsep secara nyata dan fakta.


2. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3. Faktor yang diteliti adalah meningkatnya hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS materi Kegiatan Ekonomi.
4. Penelitian diharapkan dapat mengubah dan mendorong siswa
untuk menemukan jawaban yang cocok melalui kartu soal yang di
buat.

D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang terjadi dalam Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) saat ini
adalah menurunnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Tematik
Muatan IPS. Hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya nilai rata-
rata ulangan harian maupun ulangan Umum Semester tahun pelajaran
2021 / 2022 kemarin.
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diambil adalah
”Apakah melalui metode matching test dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada Mata Pelajaran Tematik Muatan IPS materi Kegiatan
Ekonomi pada siswa kelas IV SDN 35 Banyuasin III Kabupaten
Banyuasin tahun ajaran 2021/22?”.

E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan
mengimplementasikan Metode Metching Test sejalan dengan rumusan
masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah, “Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran
Tematik Muatn IPS materi Kegiatan Ekonomi melalui pembelajaran
metode Metching Test pada siswa kelas IV SDN 35 Banyuasin III
Kabupaten Banyuasin tahun ajaran 2021/2022”.
6

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca,
khususnya para guru dan calon guru. Adapun manfaat penelitian ini
sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
1) Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian – penelitian
yang menggunakan metode Matching Test.
2) Memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang metode
Matching Test dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

b. Manfaat Praktis
1) Bagi siswa
Penelitian ini akan memberikan bantuan pada siswa untuk lebih
aktif dan kreatif dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran
menjadi lebih mudah, menyenangkan, serta dapat meningkatkan
pemahaman siswa.
2) Bagi guru
Untuk menambah pengetahuan tentang pembelajaran Scramble
yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif proses
pembelajaran di dalam kelas.
3) Bagi sekolah
Penelitian ini memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dengan masukan dan perbaikan proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada khususnya
dan dapat meningkatkan kualitas sekolah pada umumnya.

G. Tinjauan Pustaka
7

Hasil penelitian yang relevan dengan metode Matching Test mata


pelajaran Tematik muatan pembalajaran IPS materi Kegiatan Ekonomi,
yaitu sebagai berikut :
a. ST. Jumaeda (2016). Komparasi Bentuk Tes Pilihan Ganda Dengan Tes
Menjodohkan (Matching Test) Ditinjau Dari Tingkat Kesukaran Pada
Mata Pelajaran Bahasa Arab Di MAN Waimtal Kabupaten Seram Bagian
Barat. Hasil penelitian tersebut berupa tingkat kesukaran pada tes
menjodohkan (matching test) dan pilihan ganda. Jurnal al-iltizam FITK
IAIN Ambon hasil penelitian ini adalah tingkat kesukaran pada butir soal
tersebut merupakan presentase jumlah siswa yang menjawab soal dengan
benar atau salah. Produk penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah butir-butir soal yang membangun tes hasil belajar untuk
mengukur kemampuan kompetensi peserta didik. Persamaan penelitian
ini sama-sama mengembangkan tingkat kesukaran pada tiap butir soal.
Perbedaannya penelitian ini ia menggunakan Teknik simple random
sampling dan subjeknya siswa kelas XI.
b. Glatik larasati (2017), persepsi terhadap Media Matching Game Sebagai
Media Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang. Skripsi untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian
tersebut berupa media Matching Game pada pembelajaran kosakata
bahasa jepang. Produk yang telah dikembangkan ini dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik yang lebih efesien dan mendukung kegiatan
pembelajaran siswa untuk digunakan dan dijadikan pegangan guru dalam
mempelajari pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
pembelajaran dengan kategori yang efektif. Persaman penelitian ini
sama-sama menggunakan teknik Matching atau menjodohkan. Perbedaan
penelitian ini ia menggunakan Media Matching Game dan subjek
penelitian ini adalah siswa kelas IX SMA.
c. Siti Nuraeni (2017). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make a Macth Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Mata
Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas XI 4 MAN 1 Metro Tahun Pelajran
2017/2018. Skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama
8

Islam (IAIN) Metro 1439H/2018M. Hasil penelitian ini berupa produk


untuk mengetahui model dan metode pembelajaran yang menarik yang
dapat meningkatkan sistem pembelajaran dikelas, sehingga permasalahan
dikelas dapat teratasi. Persamaan penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar peserta didik yang ditandai dengan banyaknya siswa yang
mencapai kriteria ketuntusan minimal (KKM) dan menlaukan penelitian
menjadi siklus I dan Siklus II. Perbedaan penelitian ini ia menggunakan
pembelajaran Kooperatif dan subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. LANDASAN TEORI
Dari pendapat wahyu dan ibrahim ditambahkan oleh basuki dan heriyanto
(2016: 39-45) macam-macam tes ada 4 yaitu benar-salah (true-false),
menjodohkan (matching test), pilihan ganda (multipe choise), dan tes
melengkapi.
Dalam proses belajar mengajar tentunya terdapat suatu tes terhadap peserta
didik. Salah satu tes yang digunakan yaitu tes menjodohkan. Menurut Sukardi
(2010: 123) item tes menjodohkan sering juga disebut matching test item. Item
tes menjodohkan ini juga termasuk dalam kelompok tes objektif. Secara fisik,
bentuk item tes menjodohkan terdiri atas dua kolom yang sejajar. Pada kolom
pertama berisi pernyataan yang disebut daftar stimulus yang berarti dengan
daftar premis karena dalam kolom tersebut berisi definisi, frasa atau kata tunggal
dan kolom kedua berisi kata frasa yang disebut juga daftar respons atau jawaban.
Sedangkan menurut Burhan (2001: 91) dalam tes bentuk menjodohkan,
siswa dituntut untuk menjodohkan, mencocokkan, menyesuaikan, atau
menghubungkan antara dua pernyataan yang disediakan, pernyataan biasanya
diletakkan dalam dua lajur, lajur kiri berupa pernyataan pokok (stem) atau
pertanyaan dan lajur kanan merupakan jawaban atas pernyataan lajur kiri.
Pertanyaan menjodohkan ini pada umumnya kegunaannya terbatas pada
pengukuran pengetahuan yang mencakup terminologi, batasan atau definisi,
fakta, dan asosiasi konsep yang memiliki kaitan sederhana. Hal ini sesuai dengan
yang dinyatakan oleh Cross (1992) dalam Sukardi (2010: 123) bahwa matching
test items are appropiate for identfying the relationship things; atau item tes
menjodohkan adalah tepat untuk mengidentifikasikan hubungan antar sesuatu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tes menjodohkan
merupakan tes yang memiliki dua lajur yang saling berhubungan. Pada
prinsipnya tes menjodohkan mengevaluasi pengetahuan tentang fakta yang
memiliki makna spesifik. Agar dapat digunakan sebagai materi premis atau
kolom respons, fakta harus sederhana dan jelas. Jika kedua kriteria tersebut tidak
dipenuhi maka tipe tes lain perlu dipertimbangkan penggunaannya Tes

9
menjodohkan merupakan tes yang meminta siswa untuk mencocokan
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam

10
10

soal. Tes menjodohkan terdiri dari seri pertanyaan dan jawaban, masing-masing
pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dari seri jawaban tersebut.
Peserta didik haru mencocokan jawaban dengan pertanyaan yang sesuai.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah menggunakan penelitian eksperimen
(eksperimental). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan, kondisi yang terkendalikan dimaksud adalah
adanya hasil dari penelitian dikonversikan ke dalam angka-angka, untuk
analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik.
Desain penelitian ini menggunakan Eksperimental design
(experimental) merupakan salah satu dari bentuk penelitian eksperimental,
karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel
yang dipilih secara random.
Eksperimen pada penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat
akibat dari suatu perlakuan. Desain penelitian yang digunakan dengan
bentuk Desain pretest – Matching test one group pretest Design dengan satu
macam perlakuan. Dalam Pretest dan Matching-test Design terdapat satu
kelas yang dipilih secara langsung, kemudian diberi pre test atau siklus I
untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara test siklus I dan
Matching – test siklus II. One group pretest – matching test design, terdapat
pretest atau tes siklus I sebelum diberi perlakuan, hasil dapat diketahui
dengan akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan.

11
12

Bentuk bagan design tersebut adalah sebagai berikut:

O1 X O2
Tes akhir/ Matching Test /
Tes Awal/ Pretest/ Siklus I Perlakuan
Siklus II

Pengaruh perlakuan: O1 – O2

Desain ini memiliki beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan


beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain perbedaan
yang disebabkan oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan
O2), maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan,
atau kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang
berlaku), serta pembuatan instrumen penelitian. Kejelekannya yang paling
fatal adalah tidak akan menghasilkan apapun.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian ini dilakukan selama 2 hari yang dibagi menjadi dua
siklus dalam melakukan tes, pada semester genap tahun pelajaran 2021-
2022.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 35 Banyuasin III, Desa Pangkalan
Panji, Kec. Banyuasin III, Kab. Banyuasin. Subjek dan objek penelitian ini
adalah siswa kelas IV.B SDN 35 Banyuasin III tahun pelajaran 2021-2022
sebanyak 20 siswa. Sampel adalah populasi yang dapat dianggap mewakili
seluruh populasi.

C. Defenisi Konseptual
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri sendiri peserta
didik akibat dari adanya proses belajar yang dapat diamati dan diukur dari
segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Perubahan tingkah laku yang
dimaksud adalah terjadinya peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya.
13

D. Jenis Data dan Sumber Data


Jenis data pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada data kualitatif
dalam melakukan analisis ini. Data kualitatif merupakan data yang
berbentuk kata-kata atau verbal. Cara memperoleh data kualitatif dapat
dilakukan melalui wawancara.
Dalam pengumpulan sumber data, peneliti melakukan sumber data
dalam wujud data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data yang
diperoleh secara langsung dari sumber pertama atau tidak melalui media
perantara, data primer secara khusus dilakukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Penulis mengumpulkan data primer dengan metode survey dan
observasi. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah melakuan tes kepada siswa dan wawancara dengan Kepala Sekolah,
Guru kelas dan siswa.
Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data atau melaui
media perantara, contohnya berupa bukti, catatan atau laporan histori yang
telah tersusun dalam arsip atau data dokumenter.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
melalui observasi, pemberian tes dan dokumentasi. Metode pembelajaran
adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menerapkan atau
mengimplementasikan rencana pembelajaran secara Contextual Teaching
and Learning. Observasi dilakukan dilokasi penelitian dengan cara menulis
informasi yang didapatkan melalui pengamatan selama proses
pembelajaran. Pemberian tes dilakukan untuk melihat peningkatan
kemampuan pada siswa. Dan dokumentasi bertujuan untuk proses
pengumpulan pemilihan, pengelolahan dan penyimpanan informasi
dibidaang pengetahuan, da diberikan bukti dengan keterangan seperti
gambar, kutipan, dan bahan referansi lain.
14

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data


melalui observasi, pemberian tes. Teknik tes trdapat dua siklus, yaitu siklus
I dan siklus II. Observasi dilakukan dilokasi penelitian dengan menulis
informasi yang didapatkan melalui pengamatan selama proses
pembelajaran. Pemberian tes dilakukan untuk melihat peningkatan
kemampuan pada siswa.

F. Teknik Analisis Data


Teknik analisa data dengan cara mereduksi data. Artinya kegiatan
merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting dan mencari tema dari kegiatan penerapan tersebut. Setelah itu
pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
melalui observasi, pemberian tes. Teknik tes trdapat dua siklus, yaitu siklus
I dan siklus II. Observasi dilakukan dilokasi penelitian dengan menulis
informasi yang didapatkan melalui pengamatan selama proses
pembelajaran. Pemberian tes dilakukan untuk melihat peningkatan
kemampuan pada siswa. Teknik analisa adalah cara mereduksi data.
Prosedur ini terdiri dari beberapa siklus berulang, yaitu 1). Perencanaan, 2).
Tindakan, 3). Pengamatan, 4). Refleksi (Arikunto, 2006 : 74).
Keempat tahapan tersebut merupakan unsur yang membentuk sebuah
siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Sehingga bentuk penelitian
tindakan kelas tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi berupa
rangkaian kegiatan yang akan kembali ke bentuk asal, yaitu siklus.
Hasil refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
merancang siklus berikutnya. Sehingga pada intinya, refleksi merupakan
kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan
identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklua berikutnya.

G. Pengecekan Keabsahan Data


15

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan


untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang
mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak
terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif (Moleong,
2007:320). Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian
yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk
menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif
meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability
(Sugiyono, 2007:270).
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi


Aksara.

Jumaeda, S.T (2016). Komparasi Bentuk Tes Pilihan Ganda Tes Menjodohkan
(Matching Test) Ditinjau Dari Tingkat Kesukaran Pada Mata Pelajaran
Bahasa Arab di MAN Waimital Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal :
FITK IAIN Ambon, Al-Iltizam, 01(01), hlm : 65.

Nurkholis, Pendidikan Dalam Upaya Memjukan Teknologi. Jurnal : Kependidikan, 01


(01), 2013, hlm : 24-25.

Muhtadin, Achda Yusuf (2021). Membingkai Pendidikan Karakter Berbasis


CTL (Contextual Teaching And Learning). Jawa Timur : CV. Global
Aksara Pres.

Putra, Okven Pratama (2020). Evaluasi Program Pembelajaran Tematik


Menggunakan Model Cipp (Context, Input, Process, Dan Product) Di
Sekolah Dasar Negeri Mangunasari 01 Gunungpati Semarang. Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Samiha, Yulia Tri (2019). Desain Pengembangan Bahan Ajar IPS MI Berbasis
Kearifan Lokal. Palembang : Rafa Press.

Sohilait, Emy (2021). Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran Matematika. Depok :


PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana (2012). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :


Sinarbaru.

Wili A. O, Yunus, (2013). Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual


Teaching And Learning) Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal : Fakultas Teknik, 02(01), hlm : 34-35.

16
LAMPIRAN.

RENCANA WAKU PELAKSANAAN PENELITIAN

No Jenis Kegiatan Mei Juni Juli Agustus

1. Penyusunan proposal

2. Pengurusan izin

3. Penyusunan instrumen

4. Pengujicobaan instrumen

5. Pengumpulan data

6. Penyusunan laporan penelitian

7. Penyajian laporan

17

Anda mungkin juga menyukai