PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Mardhia Amini
Nim. 1930201147
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................4
C. Batasan Masalah ................................................................................4
D. Rumusan Penulisan ............................................................................5
E. Tujuan Penelitian ...............................................................................5
F. Manfaat Masalah ...............................................................................6
a. Manfaat Teoristis ...................................................................6
b. Manfaat Praktis.......................................................................6
G. Tinjauan Pustaka ................................................................................6
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nurkholis, Pendidikan Dalam Upaya Memjukan Teknologi. Jurnal : Kependidikan, 01
(01), 2013, hlm : 24-25.
2
Yulia Tri Samiha. Desain Pengembangan Bahan Ajar IPS MI Berbasis Kearifan Lokal,
(Palembang : Rafa Press, 2019), Hlm.1
2
tinggi. Kepribadian anak-anak di usia sekolah dasar sangat peka dan tajam
dalam penyerapan informasi untuk ilmu pengetahuan, sehingga untuk
peningkatan hasil belajar siswa, perkembangan belajar peserta didik
dilakukan proses pembelajaran yng berkualitas. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kemajuan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar,
khususnya guru, siswa, model, teknik, dan penilaian sebagai tes evaluasi
seperti tes objektif dan tes subjektif yang diterapkan oleh guru untuk menilai
hasil belajar siswa setelah selesai mengikuti proses pembelajaran.3
Pembelajaran adalah interksi individu dan lingkungan sekitarnya.
Lingkungan dalam hal untuk individu adalah memeproleh pengalaman-
pengalaman atau sebuah ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran dilakuakn
oleh seseorang yang disadari atau disengaja kegiatan pembelajaran
menunjukan sebuah aktivitas yang aktif dalam diri seseorang dalam
melkukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada
dirinya. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku bagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya yang bersifat kontinu, fungsional,
positif, aktif serta terarah.
Pembelajaran adalah interaksi guru dan siswa dengan bahan pelajaran
metode dan model penyampaian, strategi pembelajaran, sumber belajar dan
tes evaluasi objektif atau subjetif yang dilakukan guru di sekolah. Lalu,
keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan
pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam proses
pembelajaran tersebut.
Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang
pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema
atau topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu
dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain
yang terkait. Ilmu pengetahuan sosial dalam pendidikan sekolah dasar
menjadi faktor yang sangat penting untuk dipelajari. Secara umum tujuan
3
Kosilah, & Septian. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Assure Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal : Inovasi Pendidikan, 01 (06), 2020. Hlm : 1139.
3
4
Dr. Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Sinarbaru, 2012).
Cet.Ke-2, Hlm. 78.
5
Jumaeda, S.T., Komparasi Bentuk Tes Pilihan Ganda Tes Menjodohkan (Matching
Test) Ditinjau Dari Tingkat Kesukaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di MAN Waimital
Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal : FITK IAIN Ambon, Al-Iltizam, 01(01), 2016, hlm : 65.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, amak dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yang dapat dikemukan, yaitu :
1. Hasil belajar Tematik Muatan IPS di kelas IV SDN 35 Banyuasin III
masih belum mencapai Kriteria Ketuntusan Minimal (KKM).
2. Metode Matching Test merupakan metode pembelajaran dengan
evaluasi untuk melatih siswa berpikir tentang konsep dan fakta yang
dpaat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dalam
memberikan jawaban terhadap evaluasi.
3. Pemahaman siswa terhadap suatu materi akan erpengaruh terhadap
prestasi dan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar dalam penyusunan
skripsi ini tidak terlepas dari tujuan, serta untuk menghindari adanya
kesalahan dalam pembahasan dan penafsiran judul maka dibuat batasan
masalah sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran
Matching Test yang menekankan pada pelatihan soal yang disertai
pilihan jawaban yang tersedia dengan jalan siswa diharapkan dapat
5
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang terjadi dalam Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) saat ini
adalah menurunnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Tematik
Muatan IPS. Hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya nilai rata-
rata ulangan harian maupun ulangan Umum Semester tahun pelajaran
2021 / 2022 kemarin.
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diambil adalah
”Apakah melalui metode matching test dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada Mata Pelajaran Tematik Muatan IPS materi Kegiatan
Ekonomi pada siswa kelas IV SDN 35 Banyuasin III Kabupaten
Banyuasin tahun ajaran 2021/22?”.
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan
mengimplementasikan Metode Metching Test sejalan dengan rumusan
masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah, “Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran
Tematik Muatn IPS materi Kegiatan Ekonomi melalui pembelajaran
metode Metching Test pada siswa kelas IV SDN 35 Banyuasin III
Kabupaten Banyuasin tahun ajaran 2021/2022”.
6
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca,
khususnya para guru dan calon guru. Adapun manfaat penelitian ini
sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
1) Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian – penelitian
yang menggunakan metode Matching Test.
2) Memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang metode
Matching Test dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi siswa
Penelitian ini akan memberikan bantuan pada siswa untuk lebih
aktif dan kreatif dalam pembelajaran sehingga proses pembelajaran
menjadi lebih mudah, menyenangkan, serta dapat meningkatkan
pemahaman siswa.
2) Bagi guru
Untuk menambah pengetahuan tentang pembelajaran Scramble
yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif proses
pembelajaran di dalam kelas.
3) Bagi sekolah
Penelitian ini memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dengan masukan dan perbaikan proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada khususnya
dan dapat meningkatkan kualitas sekolah pada umumnya.
G. Tinjauan Pustaka
7
A. LANDASAN TEORI
Dari pendapat wahyu dan ibrahim ditambahkan oleh basuki dan heriyanto
(2016: 39-45) macam-macam tes ada 4 yaitu benar-salah (true-false),
menjodohkan (matching test), pilihan ganda (multipe choise), dan tes
melengkapi.
Dalam proses belajar mengajar tentunya terdapat suatu tes terhadap peserta
didik. Salah satu tes yang digunakan yaitu tes menjodohkan. Menurut Sukardi
(2010: 123) item tes menjodohkan sering juga disebut matching test item. Item
tes menjodohkan ini juga termasuk dalam kelompok tes objektif. Secara fisik,
bentuk item tes menjodohkan terdiri atas dua kolom yang sejajar. Pada kolom
pertama berisi pernyataan yang disebut daftar stimulus yang berarti dengan
daftar premis karena dalam kolom tersebut berisi definisi, frasa atau kata tunggal
dan kolom kedua berisi kata frasa yang disebut juga daftar respons atau jawaban.
Sedangkan menurut Burhan (2001: 91) dalam tes bentuk menjodohkan,
siswa dituntut untuk menjodohkan, mencocokkan, menyesuaikan, atau
menghubungkan antara dua pernyataan yang disediakan, pernyataan biasanya
diletakkan dalam dua lajur, lajur kiri berupa pernyataan pokok (stem) atau
pertanyaan dan lajur kanan merupakan jawaban atas pernyataan lajur kiri.
Pertanyaan menjodohkan ini pada umumnya kegunaannya terbatas pada
pengukuran pengetahuan yang mencakup terminologi, batasan atau definisi,
fakta, dan asosiasi konsep yang memiliki kaitan sederhana. Hal ini sesuai dengan
yang dinyatakan oleh Cross (1992) dalam Sukardi (2010: 123) bahwa matching
test items are appropiate for identfying the relationship things; atau item tes
menjodohkan adalah tepat untuk mengidentifikasikan hubungan antar sesuatu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tes menjodohkan
merupakan tes yang memiliki dua lajur yang saling berhubungan. Pada
prinsipnya tes menjodohkan mengevaluasi pengetahuan tentang fakta yang
memiliki makna spesifik. Agar dapat digunakan sebagai materi premis atau
kolom respons, fakta harus sederhana dan jelas. Jika kedua kriteria tersebut tidak
dipenuhi maka tipe tes lain perlu dipertimbangkan penggunaannya Tes
9
menjodohkan merupakan tes yang meminta siswa untuk mencocokan
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam
10
10
soal. Tes menjodohkan terdiri dari seri pertanyaan dan jawaban, masing-masing
pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dari seri jawaban tersebut.
Peserta didik haru mencocokan jawaban dengan pertanyaan yang sesuai.
BAB III
METODE PENELITIAN
11
12
O1 X O2
Tes akhir/ Matching Test /
Tes Awal/ Pretest/ Siklus I Perlakuan
Siklus II
Pengaruh perlakuan: O1 – O2
C. Defenisi Konseptual
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri sendiri peserta
didik akibat dari adanya proses belajar yang dapat diamati dan diukur dari
segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Perubahan tingkah laku yang
dimaksud adalah terjadinya peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya.
13
Jumaeda, S.T (2016). Komparasi Bentuk Tes Pilihan Ganda Tes Menjodohkan
(Matching Test) Ditinjau Dari Tingkat Kesukaran Pada Mata Pelajaran
Bahasa Arab di MAN Waimital Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal :
FITK IAIN Ambon, Al-Iltizam, 01(01), hlm : 65.
Samiha, Yulia Tri (2019). Desain Pengembangan Bahan Ajar IPS MI Berbasis
Kearifan Lokal. Palembang : Rafa Press.
16
LAMPIRAN.
1. Penyusunan proposal
2. Pengurusan izin
3. Penyusunan instrumen
4. Pengujicobaan instrumen
5. Pengumpulan data
7. Penyajian laporan
17