Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENGARUH PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING DALAM


MENINGKATKAN RASA TANGGUNG JAWAB SISWA SEKOLAH DASAR
( STUDY EKSPERIMEN KELAS 2 DI MIS TPI KERAMAT BANJARMASIN )

Disusun Oleh:

SALSA BIELLA ( 210101070028 )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
BANJARMASIN
2023/1444 H
OUTLINE
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................................4
D. Signifikasi Penelitian...............................................................................................................4
E. Definisi Operasional...............................................................................................................5
F. Anggapan Dasar / Hipotesis...................................................................................................5
G. Penelitian Terdahulu..............................................................................................................7
BAB II................................................................................................................................................10
TINJAUAN TEORITIS..........................................................................................................................10
A. Kajian Teori...........................................................................................................................10
B. Kerangka Berpikir.................................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.......................................................................................................................13
A. Metode Penelitian................................................................................................................13
B. Sistematika Penulisan...........................................................................................................13
C. Daftar Riwayat Hidup Penulis...............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini Pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan suatu
bangsa. Di dalam konteks pendidikan dasar, khususnya pada tingkat Sekolah
Dasar , terutama dalam meningkatkan rasa tanggung jawab siswa SD. Pendidikan
dilaksanakan melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik dan tepat
sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan yang bagus, harapannya dapat memahami apa yang dipelajari dan dapat
diterapkan di kehidupan nyata. Oleh karena itu, guru dituntut memiliki pengetahuan
yang inovatif agar dalam proses pembelajaran bukan hanya guru yang aktif tetapi
juga siswanya. Dengan demikian proses pembelajaran yang optimal akan
terwujud. Model pembelajaran discovery learning adalah salah satu model yang
dapat mendorong siswa untuk lebih kreatif, kritis, dan inovatif lagi dalam belajar
mengajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , Pendidikan ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan. Berdasarkan
UU No. 20 Tahun 2003, Bab II Pasal 4 dinyatakan bahwa Pendidikan nasional
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita
bangsa Indonesia pada sektor pembangunan dan konteks pendidikan yang tujuanya
mengembangkan pola pikir masyarakat dan meningkatkan tanggung jawab yang
memang di fokuskan untuk setiap generasi.
Saat ini bangsa Indonesia memang harus terus berusaha untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang baik demi mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan
pendidikan nasional yang sudah disebutkan dalam Undang-Undang
sebelumnya, karena pada kenyataanya hasil serta kualitas pendidikan di indonesia
sekarang ini masih terbilang jauh dengan apa yang diharapkan tujuan pendidikan
nasional tersebut, karena masih banyak prasarana yang tidak memadai disekolah
sehingga membuat kemauan siswa untuk belajar juga ikut rendah, rendahnya
kualitas guru saat ini juga menjadi salah satu faktor penghambat selama ini dalam
dunia pendidikan untuk bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
Sementara untuk Bullying baik dipendidikan maupun sosial
media, angkanya mencapai 2.473 laporan dan trennya terus meningkat , laporan
pada saat ini terdapat anak usia SD terpapar narkoba . Perilaku tidak bertanggung
jawab juga sering ditemui di lingkungan sekolah dasar. Sebagai contoh perilaku
tidak disiplin dalam mengerjakan tugas, tidak melaksanakan piket kelas atau datang
ke sekolah tidak tepat waktu. Sementara menurut Wuryandani pada saat ini masih
ditemukan siswa di sekolah dasar tidak memakai seragam,duduk atau berjalan
dengan menginjak tanaman yang jelas-jelas sudah dipasang tulisan dilarang
menginjak tanaman, membuang sampah sembarangan,mencorat coret dinding
sekolah, membolos sekolah, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu,yang kalau
dibiarkan kondisi tersebut akan menjadi kebiasaan.
Oleh karena itu menumbuhkan sikap hormat dan tanggung jawab merupakan
suatu upaya yang sistematis dan memerlukan keterlibatan semua elemen di sekolah
serta didukung dengan budaya yang kental akan nilai-nilai moral sebagaimana
menurut Ansori karakter siswa tidak mungkin tumbuh dan berkembang jika sekolah
tersebut tidak berkarakter, dengan kata lain, hanya pada institusi pendidikan
berkarakterlah, peserta didik akan tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang
berkarakter.
Tanggung jawab secara literal berarti kemampuan untuk merespon atau
menjawab. Itu artinya tanggung jawab berorientasi kepada orang lain, memberikan
perhatian, dan secara aktif memberikan respons terhadap apa yang mereka
inginkan. Tanggung jawab menekankan pada kewajiban positif untuk saling
melindungi satu sama lain. Tanggung jawab lebih bersifat meminta kita untuk
mencoba, melalui cara apapun yang kita dapat, dari sekedar tahu sampai
mendukung satu sama lain, meringankan beban sesama, danmembuat dunia ini
sebagai tempat yang lebih baik dari semua orang. Tanggung jawab bukan sifat yang
dibawa sejak lahir atau diwarisi dari orangtua. Tanggung jawab harus dipelajari
melalui pengalaman.

B. Rumusan Masalah
1. Sejauhmana peran guru dalam meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
sebelum menggunakan pendekatan discovery learning di MIS TPI Keramat.
2. Sejauhmana peran guru dalam meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
sesudah menggunakan pendekatan discovery learning di MIS TPI Keramat.
3. Apakah ada pe rubahan signifikan peran guru dalam meningkatkan rasa
tanggung jawab sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan discovery
learning di MIS TPI Keramat.

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Sejauhmana peran guru dalam meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
sebelum menggunakan pendekatan discovery learning di MIS TPI Keramat.
2. Sejauhmana peran guru dalam meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
sesudah menggunakan pendekatan discovery learning di MIS TPI Keramat.
3. Apakah ada perubahan signifikan peran guru dalam meningkatkan rasa
tanggung jawab sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan discovery
learning di MIS TPI Keramat.
D. Signifikasi Penelitian
a. Signifikansi Teoritis
Penelitian ini bermanfaat memberikan kontribusi terhadap pengembangan
pendidikan karakter pada Madrasah Ibtidaiyah, khususnya dalam rasa tanggung
jawab, yakni memberikan informasi ilmiah berkenaan dengan penggunaan
model/pendekatan yang efektif terhadap pendidikan karakter.
b. Signifikansi Praktis
1. Madrasah Ibtidaiyah
Penelitian ini bermanfaat sebagai informasi ilmiah dalam pengembangan
pendidikan karakter guna meningkatkan norma dan moral serta meningkatkan
rasa tanggung jawab.
2. Guru Kelas
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan dalam mendidik rasa
tanggung jawab siswa dengan menggunakan pendekatan discovery learning
yang baik dan tepat.

E. Definisi Operasional
Untuk mencegah kesalahpahaman , maka penulis menyampaikan interprestasi
tentang judul diatas sebagai berikut :
1. Discovery Learning
Discovery learning adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa
untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima
informasi pasif dari guru, tetapi mereka juga aktif membangun pengetahuan
mereka sendiri melalui eksplorasi dan penyelidikan
2. Rasa Tanggung Jawab
Rasa tanggung jawab siswa adalah kemampuan siswa untuk mengambil inisiatif
dan tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, keterampilan berpikir
kritis dan memecahkan masalah, dan rasa harga diri dan kepercayaan diri.
Berdasarkan definisi tersebut, definisi operasional discovery learning dalam
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:
Discovery learning dalam meningkatkan rasa tanggung jawab siswa adalah
pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses
pembelajaran, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan dan
pemahaman yang diperlukan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab.

F. Anggapan Dasar / Hipotesis


a. Anggapan Dasar
Anggapan dasar mengenai pengaruh pendekatan discovery learning dalam
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa kelas 2 dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk menjadi
individu yang bertanggung jawab.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendekatan discovery learning dapat
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa sekolah dasar kelas rendah:
1. Pendekatan discovery learning mendorong siswa untuk mengambil
inisiatif dan tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Siswa
sekolah dasar kelas
rendah masih dalam tahap perkembangan, dan mereka perlu belajar
bagaimana mengambil inisiatif dan tanggung jawab atas tindakan mereka
sendiri. Pendekatan discovery learning dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan ini dengan mendorong mereka untuk
membuat keputusan, memecahkan masalah, dan menyelesaikan tugas secara
mandiri.
2. Pendekatan discovery learning membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Kemampuan ini
penting untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, karena
memungkinkan orang untuk membuat keputusan yang tepat dan menangani
situasi yang kompleks. Pendekatan discovery learning dapat membantu
siswa mengembangkan keterampilan ini dengan mendorong mereka untuk
mengajukan pertanyaan, mengevaluasi informasi, dan menemukan solusi
sendiri.
3. Pendekatan discovery learning dapat membantu siswa mengembangkan
rasa harga diri dan kepercayaan diri. Ketika siswa berhasil menyelesaikan
tugas yang menantang, mereka mengembangkan rasa percaya diri bahwa
mereka dapat berhasil dalam situasi lain. Pendekatan discovery learning
dapat membantu siswa mengembangkan rasa ini dengan memberikan
mereka kesempatan untuk berhasil, bahkan jika mereka membuat kesalahan.
b. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan anggapan dasar di atas, hipotesis penelitian dapat


dirumuskan sebagai berikut:
a. Hipotesis Nol (H0):
Tidak ada pengaruh peran guru dalam meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa dengan menggunakan pendekatan discovery learning di MIS TPI
Keramat.
b. Hipotesis Alternatif (Ha):
Terdapat pengaruh peran guru dalam meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa dengan menggunakan pendekatan discovery learning di MIS TPI
Keramat.
c. Hipotesis Penelitian Secara Operasional
Terdapat peningkatan yang signifikan pengaruh peran guru dalam
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dengan menggunakan pendekatan
discovery learning di MIS TPI Keramat.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah dilakukan oleh Ni Putu Kusumayanti,
Khairunnisa, Ilham Syahrul Jiwandono dengan judul “Analisis Strategi Guru
Dalam Menanamkan Nilai Pendidikan Karakter Pada Siswa Kelas IV SDN 16
Cakranegara, jurnal pendidikam dan ilmu pengetahuan Vol 21 No.1 Tahun
2021.” Masalah yang diangkat oleh Kusumayanti, Khairunnisa dan ilham
adalah bagaimana strategi guru yang digunakan dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan yang berkarakter pada siswa. Penelitian yang dilakukannya adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Yang mana hasil dari penelitiannya adalah
pendidikan karakter yang belum tampak seperti peduli lingkungan, gemar
membaca, disiplin, mandiri, dan rasa ingin tahu sehingga guru harus
menggunakan beberapa strategi untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan
karakter. Yang mana hasil dari penelitiannya adalah pendidikan karakter yang
belum tampak seperti peduli lingkungan, gemar membaca, disiplin, mandiri,
dan rasa ingin tahu sehingga guru harus menggunakan beberapa strategi untuk
menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Moh. Miftahul Arifin
menyimpulkan bahwa perencanaan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter
pada peserta didik berupa guru menganalisis SK dan KD yang sesuai dengan
materi dan nilai-nilai yang akan di tanamkan dan guru menyesuaikan dengan
jadwal mingguan agenda pembelajaran baik pembelajaran di dalam dan di luar
kelas. Kedua, pada pelaksanaan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter pada
peserta didik di biasakan dengan berbagai macam jenis pembiasaan mulai dari
kegiatan di dalam kelas sampai di luar kelas. Ketiga, evaluasi pelaksanaan
penanaman nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik, Faktor
pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai-nilai karakter pada peserta
didik, secara garis besar adalah, Faktor penghambat dalam penanaman nilai-
nilai pendidikan karakter pada peserta didik, adalah: 1) Sarana dan prasarana,
2) Siswa, 3) Perkembangan Teknologi, dan 4) Kurikulum yang sesuai. Faktor
pendukung dalam penanaman nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik
adalah: 1) Kerja sama pihak
sekolah dengan orang tua dan 2) Optimalisasi pembinaan karakter di sekolah
( kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan keagamaan).9
Penelitian yang telah dilakukan oleh oleh Syaiful Rizal dan Abdul
Munip menerapkan beberapa strategi yang dilakukan guru kelas yaitu:
1) Melalui pembiasaan dan pembudayaan, pembudayaan atau pembiasaan yang
dilakukan oleh guru kelas dengan dukungan pihak sekolah. Pembudayaan baik
yang di lakukan dalam kelas maupun luar kelas (lingkungan sekolah).
2) Melalui proses pembelajaran intrakurikuler, proses pembelajaran intrakulikuler
baik yang secara subtantif terdapat dalam materi pembelajaran maupun ketika
guru kelas memberikan pengalaman belajar pada siswa dalam kelas
3) Melalui proses pembelajaran ekstrakurikuler dan pengembangan diri, proses
pengembangan diri atau pembelajaran ekstakulikuler yang selain
mengembangkan potensi siswa juga memberikan pengetahuan, perasaan, dan
prilaku yang mengandung unsur-unsur nilai-nilai karakter
4) Melalui kerjasama, kerjasama yang dilakukan guru kelas dengan masyarakat
dan keluarga siswa guna memantau atau mengawasi tingkah laku siswa dikala
berada di luar sekolah.
5) Pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran baik agama
maupun umum.10
Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu
dapat disimpulkan bahwa yang mana hasil dari penelitiannya adalah pendidikan
karakter dalam pembentukan serta penerapan karakter yang baik pada siswa
harus ada usaha yang harus dioptimalkan dari para guru. Usaha tersebut berupa
penanaman nilai-nilai karakter yang positif untuk para siswa. Penanaman
tersebut tidak hanya dilakukan secara internal juga harus dilakukan secara
eksternal, seperti contohnya kerja sama terhadap orang tua para siswa untuk ikut
membantu dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa juga ikut untuk
menjaga lingkungan siswa tersebut agar tidak terpengaruh lingkungan yang
negatif.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Pendekatan Discovery Learning
Pendekatan Discovery Learning secara bahasa, Discovery berasal dari kata bahasa
inggris yang berarti penemuan. Pembelajaran Discovery Learning adalah model
yang efektif dan menyenangkan menuntut partisipasi aktif peserta didik baik dalam
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian. Untuk kepentingan tersebut
diperlukan lingkungan yang kondusif untuk memfasilitasi rasa ingin tahu peserta
didik. Lingkungan ini dinamakan discovery learning yaitu lingkungan ketika
peserta didik dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum
dikenal dan pemahaman yang mirip dengan yang sudah diketahui. Model Discovery
Learning didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak
disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi
sendiri. Model pembelajaran ini menekankan agar siswa mampu menemukan
informasi dan memahami konsep pembelajaran secara mandiri berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya namun tidak tanpa bimbingan dan pengawasan guru
agar pembelajaran yang mereka dapatkan terbukti benar.11
2. Tanggung Jawab
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia tanggung jawab adalah keadaan di mana
wajib menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul
jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung
akibatnya19. Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia
akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja
( Rochma, 2016:36 ).
3. Pengaruh Pendekatan Discovery Learning dalam meningkatkan Rasa
Tanggung Jawab Siswa
Pengaruh discovery learning terhadap tanggung jawab siswa dalam belajar dapat
tumbuh dengan baik karena siswa diberikan wewenang seluas-luasnya untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Siswa memiliki tanggung jawab sendiri
untuk mencari pengetahuan pada sumber-sumber yang ada dan mampu
menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan materi yang diberikan (Ningsih,
2016). Melalui discovery learning diharapkan mampu menjadikan pribadi dalam
diri siswa menuju pada pembentukan manusia yang seutuhnya, terutama dalam
pembentukan karakter tanggung jawab pada diri siswa. Sesuai dengan pendapat
Carin (1993: 93) yang menyatakan bahwa “Melalui pembelajaran penemuan siswa
dibimbing dan didorong untuk menjadi lebih mandiri, mengarahkan diri mereka
sendiri, dan bertanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri”.23
4. Peran Guru dalam meningkatkan Rasa Tanggung Jawab siswa dengan
Pendekatan Discovery Learning
Guru berperan memberikan motivasi dengan bercerita tentang orang-orang sukses
yang tinggal di sekitar lingkungan siswa agar siswa termotivasi untuk belajar
dengan giat dan memiliki rasa tanggung jawab. Guru memberikan motivasi kepada
siswa dengan dengan meyakinkan bahwa siswa bisa melakukan sesuatu jika
berusaha dengan giat dan bersungguh-sungguh. Dengan motivasi guru tersebut
dapat membuat siswa berpikir dan meningkatkan keingintahuannya tentang
bagaimana cara menjadi sukses. Hal ini termasuk pendekatan discovery learning
yaitu membuat siswa berpikir sendiri dan memcahkan masalahnya dengan sendiri.

B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat di ilustrasikan pada gambar sebagai

Guru belum menggunakan Rasa tanggung


Kondisi Awal
pendekatan discovery learning jawab siswa
rendah

berikut:
Tindakan Guru menggunakan pendekatan discovery Siklus I guru
learning dalam pembelajaran menggunakan metode
discovery learening
dalam rasa tanggung
jawab siswa

Kondisi Kesimpulan : Pembelajaran


Akhir menggunakan metode Siklus II guru menggunakan
discovery learning dapat metode discovery learning
meningkatkan rasa tanggung dalam rasa tanggung jawab
jawab siswa SD siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan penelitian Kuantitatif dengan Pendekatan
Deskriptif. Sugiyono (2016: 7) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif
adalah metode yang berlandaskan terhadap filsafat positivisme, digunakan dalam
meneliti terhadap sampel dan populasi penelitian. Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menyajikan data berupa angka-angka sebagai hasil penelitiannya.
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok
manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran, atau peristiwa saat ini.
Metode deskriptif digunakan untuk membuat gambaran atau deskripsi secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fenomena yang ada. Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan variabel secara apa adanya
didukung dengan data-data berupa angka yang dihasilkan dari keadaan sebenarnya.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi
serta literatur artikel jurnal yang mendukung. Instrumen penelitian menggunakan, 1)
pedoman wawancara, yang digunakan untuk menggali/mengeksplore data terkait
pembelajaran dengan pendekatan discovery learning di SD/MI 2) pedoman
observasi, yang digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran dengan
pendekatan discovery learning di SD/MI. Teknik analisis data dilakukan dengan
cara analisis kuantitatif.
B. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan proposal ini dibagi menjadi tiga bab yaitu:
BAB I Pendahuluan mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
signifikansi penelitian, penelitian terdahulu.
BAB II Kajian Teori
BAB III Metode Penelitian memuat jenis dan pendekatan penelitian, lokasi
penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, data dan sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan.

C. Daftar Riwayat Hidup Penulis


Nama : Salsa Biella
NIM : 210101070028
TTL : Banjarmasin, 09 Maret 2003
Negara : Indonesia
Alamat : Jl.Pramuka, Komplek Semanda, Gang Semanda 3
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Miftahul Arifin, “Strategi guru untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada siswa Studi
Multi Kasus di The Naff Elementary School Kediri dan MI Manba’ul Afkar Sendang Banyakan
Kediri”, ( IAI Dipo ), Jurnal Dinamika Pendidikan, (2016).
Syaiful Rizal & Abdul Munip ( 2017 ), “Strategi Guru Kelas dalam Menumbuhkan Nilai-Nilai Karakter
Pada Siswa SD/MI, ( AL IBTIDA )”, Jurnal Pendidikan Guru Mi (2017) Vol 4 (1): 45-60

Anda mungkin juga menyukai