Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Pendidikan Karakter dan Moral

Dosen Pengampu:

Intan Permanik, M.Pd

Disusun Oleh:

Assyifa Salsabila 20.04.0817

Nurleni 20.04.0814

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Persatuan Islam Bandung

Bandung 1445 H/2024 M


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena telah

melimpahkan rahmatnya berupa kesehatan, kesempatan dan pengetahuan sehingga

makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terimakasih juga kami ucapkan kepada

dosen mata kuliah Pendidikan Karakter dan Moral yang sudah memberikan tugas

makalah ini, tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang

sudah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa

disusun dengan baik dan rapi.

Melalui setiap usaha dan ide-ide yang telah tersampaikan kepada kami dengan

baik, alhamdulilah kami dapat menyusun makalah dengan baik, sehingga dapat

memberikan sebuah pemahaman yang dapat dipertanggung jawabkan dalam

kehidupan.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.

Namun terlepas dari itu, kami sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat

membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Bandung, 28 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar belakang ...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................2

C. Tujuan Masalah .................................................................................................3

BAB II .................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN .................................................................................................... 4

A. Pengertian Moral Di sekolah ..........................................................................4

B. Metode Penerapan Moral di sekolah.............................................................6

C. Strategi pengembangan moral di sekolah ....................................................8

BAB III ................................................................................................................. 13

PENUTUPAN ...................................................................................................... 13

A. Kesimpulan .......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan moral menjadi isu penting akhir-akhir ini di Indonesia, banyak hal

yang melatar belakangi mengapa pendidikan moral harus berdasarkan porsi besar

dalam kurikulum sekolah di Indonesia, sekolah sebagai institusi pendidikan formal

yang mempunyai peran dan bertanggung jawab dalam menanamkan pendidikan

moral sampai sekarang. Menciptakan sekolah yang dilandasi dengan nilai-nilai

moral sebenarnya dapat dimulai dari mana saja sesuai dengan peran masing-

masing, salah satu bagian penting yang perlu diperhatikan dalam rangka menuju ke

arah pengembangan sekolah yang bermuatan moral adalah melalui penanaman

pendidikan moral dalam proses pembelajaran implementasi pendidikan moral

dalam proses pembelajaran dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai

metode.1

Tujuan pendidikan salah satunya adalah untuk membentuk manusia yang

bermoral atau berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama islam, pendidikan

memberikan peran dalam upaya mengembangkan moral dan nilai-nilai agama

dalam rangka menciptakan generasi yang beragama, beradab, bermoral, dan

bermartabat, tujuan pendidikan ini merupakan tugas bersama seluruh elemen

bangsa.2

1
Fathurrohman, IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH DASAR,( Jurnal Bidang
Pendidikan Dasar (JBPD), Vol.3 No.1 Januari 2019)
2
Astiinawati, Strategi Pengembangan Moral dan Nilai Agama Untuk Anak Usia Dini, Al-Athfal:
(Jurnal Pendidikan Anak , Vol. 3 (1), 2017 )

1
2

Salah satu cara untuk meningkatkan moral yang terjadi pada anak siswa

sekolah, dengan melalui pelaksanaan pendidikan karakter di dalam setiap

pembelajaran di sekolah, salah satunya dengan adanya pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan, sekolah dipaksa harus mampu untuk memberikan peran serta

pertanggungjawaban terhadap penamaan juga mengembangkan nilai serta moral

yang baik juga menumbuhkan karakter siswa dengan nilai dan moral yang baik

sehingga pentingnya pendidikan karakter dalam mewujudkan kehidupan berbangsa

dan bernegara yang berkualitas.3

Pendidikan karakter ini tidak hanya berbasis pada materi, tetapi juga dengan

menanamkan pada aktivitas atau kegiatan yang selalu menyertai juga mengiringi

nilai-nilai dan moral dalam perilaku sikap serta tindakan di dalam kehidupan sehari-

hari, sehingga keberhasilan pada proses pendidikan karakter dapat dilihat hasilnya

dari perilaku setiap karakter yang baik memiliki norma yang kuat, dengan demikian

penanaman nilai-nilai dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah

diharapkan mampu untuk mengamalkan dan membentuk karakter moral siswa di

sekolah serta moral dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian moral di sekolah?.

2. Bagaimana metode penerapan moral disekolah?.

3. Bagaimana strategi pengembangan moral di sekolah?.

3
Ruslan, Rosma Elly, Urgensi Nilai dan Moral dalam Upaya Meningkatkan Pendidikan
Karakter Melalui Pembelajaran Pkn di Sekolah Dasar , (JURNAL BASICEDU Volume 5 Nomor 6
Tahun 2021 )
3

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian moral di sekolah.

2. Untuk mengetahui metode penerapkan moral di sekolah.

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan moral di sekolah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Moral Di sekolah

Pendidikan moral adalah penanaman, pengembangan dan pembentukan akhlak

yang mulia dalam diri anak. Pendidikan moral merupakan pendekatan yang

dianggap sebagai gerakan terpenting dalam pendidikan nilai yang komprehensif

pendidikan moral ini mencakup pengetahuan sikap, keyakinan, keterampilan,

menyelesaikan perselisihan dan perilaku yang baik, jujur, dan penuh kasih,

kemudian disebut dengan istilah moral.4 Pendidikan moral harus merupakan satu

program atau pelajaran khusus, akan tetapi merupakan suatu dimensi dari seluruh

usaha pendidikan.5 Sedangkan menurut Nasikh Ulwan, Pendidikan moral adalah

sendi moral, keutamaan tingkah laku yang wajib dilakukan oleh anak didik,

diusahakan dan dibiasakan dari kecil hingga dewasa.6 Hal ini menunjukkan bahwa

moral seseorang dapat dipupuk dan dapat dikembangkan menuju tingkat

perkembangan yang sempurna dalam suatu proses pendidikan.

Pendidikan moral sangat penting untuk diterapkan di sekolah dalam rangka

menghasilkan anak-anak bermoral, Pestalozzi menjelaskan kenapa pendidikan

moral menjadi sangat mendasar dan penting, karena hubungan antara pendidikan

intelektual dengan pendidikan moral secara langsung didasari pada pemahaman

bahwa tujuan dari pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas diri dalam

memahami sifat alamiah dan kemurnian serta sifat-sifat baik yang ada dalam diri

4
S., Udin , M. A., W. (2013). Hakikat,Fungsi, Dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaran Di Sd.
Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), 1689–1699.
5
6

4
5

kita, kemampuan memahami hal tersebut tidak bisa hanya menggunakan akal saja

melainkan dengan hati, lebih lanjut pestalozzi menjelaskan bahwa tujuan

pendidikan bukan untuk menanamkan pengetahuan namun untuk membentangkan

kemampuan alami dan mengembangkan kemampuan tersembunyi yang ada dalam

setiap orang dengan kata lain pendidik perlu memfokuskan pada anak dan bukan

pada pendidikan itu sendiri7

Pendidikan moral memiliki beberapa unsur. Artinya, pengetahuan moral,

penalaran moral, kasih sayang, minat pada kepentingan orang lain, dan

kecenderungan moral.8 Pendidikan moral sangat penting diterapkan di sekolah

dasar untuk melahirkan anak-anak yang bermoral. Pendidikan moral di sekolah

dasar diperlukan mampu mengubah perilaku anak-anak untuk bertanggung jawab,

saling menghormati dan menghadapi tantangan zaman yang berubah dengan cepat

ketika mereka tumbuh dewasa. Disinilah titik penting nilai-nilai moral menjadi

sarana perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan memiliki keunggulan dan

kecerdasan di berbagai bidang. Kecerdasan emosional, kecerdasan sosial,

kecerdasan mental, kecerdasan kinestetik, kecerdasan logika, kecerdasan musikal,

linguistik dan kecerdasan khusus 9

7
Heafford M.R., 1967, Pestalozzi, Great Britain: Richard Ltd.
8
Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi Oleh: Nurkholis Doktor
Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri Jakarta Dosen Luar Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN
Purwokerto. 1(1), 24– 44.
9
Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi Oleh: Nurkholis Doktor
Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri Jakarta Dosen Luar Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN
Purwokerto. 1(1), 24– 44.
6

B. Metode Penerapan Moral di sekolah

Pendidikan moral dapat disampaikan dengan metode langsung atau tidak

langsung. Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang dinilai baik

dengan memusatkan perhatian secara langsung pada ajaran tersebut melalui

mendiskusikan, mengilustrasikan, dan mengucapkannya. Metode tidak langsung

tidak dimulai dengan menentukan perilaku yang diinginkan tetapi dengan

menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan.

Keseluruhan pengalaman di sekolah dimanfaatkan untuk mengembangkan perilaku

yang baik bagi anak didik.10

Pembinaan sikap dan prilaku anak mempunyai metode tersendiri, Menurut

Abdullah Nasikh Ulwan ada beberapa metode pembinaan anak yang efektif

diterapkan antara lain: Melalui contoh teladan, memberi nasehat, memberi perhatin

khusus, membiasakan anak melakukan yang baik, dan memberi hukuman.11 Untuk

mengetahui lebih jelas metode pembinaan anak, berikut ini akan dijelaskan yaitu:

1. Melalui contoh teladan pembinaan dapat dilakukan dengan memberi contoh

teladan yang baik pada anak. Metode keteladanan paling berpengaruh dalam

mempersiapkan dan membentuk moral anak. Hal ini karena pendidik adalah

contoh terbaik dalam pandangan anak, yang ditirunya dalam jiwa dan

perasaan satu gambaran, baik material atau spiritual, diketahui atau tidak.

Pembinaan anak melalui contoh teladan dengan memberikan contoh teladan

yang baik terhadap anak.

10
Darmiyati Zuchdi. 2003. Humanisasi Pendidikan (Kumpulan Makalah dan Artikel tentang
Pendidikan Nilai). Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY
11
Al-Nahlawy, Abdurrahman, Ushul At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha (Jurnal Pendidikan
dan Keislaman, 2019 )
7

2. Metode nasehat, Islam menganjurkan pendidikan anak melalui nasehat.

Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Luqman yang artinya: Lukman berkata:

“hai anak ku dirikanlah sholat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik

dan cegalah mereka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap

apa yang menimpah kamu. Dan sesungguhnya yang demikian itu termasuk

hal-hal yang diwajibkan oleh Allah”.

Ayat diatas merupakan salahsutu metode pembinaan yang terdapat

dalam AlQur’an. Metode tersebut adalah dengan cara memberi nasehat,

menerangkan tentang suatu perbuatan, kemudian menjelaskan akibat yang

ditimbulkan.

3. Memberikan perhatian khusus Yang dimaksud dengan pembinaan

dengan perhatian adalah mencurahkan, memperhatikan dan senantiasa

mengikuti perkembangan anak dalam pembinaan aqidah dan moral,

seperti sosial dan spiritual, disamping selalu bertanya tentang situasi

pendidikan jasmani dan rohaninya. Melalui upaya tersebut tercipta

muslim hakiki sebagai batu pertama membangun fondasi islam yang

kokoh.

4. Membiasakan anak melakukan yang baik melalui kebiasaan juga dapat

mendidik anak, hal ini merupakan salah satu metode pembinaan dalam

lingkungan keluarga. Pembiasan sebagai metode pendidikan dalam

pertumbuhan dan perkembangan anak akan membentuk budi pekerti

dan etika yang lurus.Dalam islam metode pembinaan anak dikenal 2

metode secara garis besar, yakni: pertama, pengajaran ialah upaya


8

teoritis dalam perbaikan dan pendidikan. Kedua, pembiasaan ialah

upaya dalam pembentukan serta persiapan.

5. Memberikan hukuman memberikan hukuman bagi anak yang

melanggar atau melakukan tindakan kejahatan merupakan metode yang

efektif dalam pembinaan akhlak. Mendidik anak dengan memberi

hukuman apabila siAnak tidak melakukan perintah yang bersifat

kebaikan merupakan metode efektif mendidik anak. Menghukum anak

dilakukan dengan tujuann mendidik anak sebatas tidak menyakiti atau

merusak fisik anak.

C. Strategi pengembangan moral di sekolah

1. Menanamkan rasa cinta kepada Allah

Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan

mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak

dini. Pada saat itu mulailah mereka diperkenalkan makhluk ciptaan Allah

lainnya yang terdekat di sekitar mereka.

2. Menciptakan rasa aman

Perasaan aman adalah kebutuhan yang mendasar yang didambakan anak.

Strategi pengembangan moral dan nilai agama tidak bisa mengesampingkan

pentingnya rasa aman bagi anak. Rasa aman ini akan berdampak pada

penyerapan nilai-nilai agama dan moral yang diberikan oleh orang tua dan guru

di sekolah. Apabila anak merasa aman dan nyaman, ia akan mudah menerima

pembelajaran ataupun contoh-contoh yang diberikan oleh orang tua atau

ibunya.
9

3. Mencium dan membelai anak

Begitu besar kebaiakan yang akan kita dapatkan jika kita memeberikan

ciuman kepada anak. Tidak hanya ciuman saja tetapi belaian juga merupakan

bentuk kasih sayang yang sangat diperlukan bagi anak. Kebutuhan akan ciuman

dan belaian bagi seorang anak akan menumbuhkan rasa aman dan nyaman

sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang penuh kasih sayang. Hal ini

berdampak pada menumbuhkan cinta kasih terhadap teman dan saudaranya.

4. Menanamkan cinta tanah air

Cinta tanah air ini bisa diperkenalkan pada anak melalui kegiatan upacara.

Dalam kegiatan upacara tersebut terdapat bendera merah putih yang harus

dihormati. Selain melalui upacara bendera, guru juga bisa memperkenalkan

rumah adat dan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia. Meskipun

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan agama tetapi kita tetap satu

kesatuan bangsa Indonesia.

5. Meneliti dan mengamati

Dalam kegiatan meneliti dan mengamati ini anak dapat dibiarkan untuk

melakukan sesuatu sendiri, mengalami dan merasakan sendiri. Hal ini dilakukan

agar anak dapat belajar melalui pengalamannya sendiri dan belajar dari

kesalahannya agar tidak mengulanginya lagi.

6. Menyentuh dan mengaktifkan potensi berfikir anak


10

Kegiatan ini bisa dilakukan melalui cerita dongeng, anak sangat menyukai

Dongeng yang dibacakan oleh orang-orang disekitarnya baik itu ibu guru, orang

tua atau orang terdekatnya. Dalam kegiatan berdongeng ini, pilihlah cerita-

cerita yang berkaitan dengan kenabian atau orang-orang sholeh. Karena dengan

cerita tokoh-tokoh tersebut pasti terdapat nilai-nilai positif yang bermanfaat

untuk anak-anak.

7. Memberikan penghargaan

Anak haruslah merasa bahwa dirinya merupakan kebanggaan orang tua,

keluarga, guru dan orang lain. dia harus diperlakukan sebagai seorang yang

berharga, untuk membangkitkan perasaan tersebut dapat dilakukan dengan

melibatkannya dalam memberikan bantuan sederhana kepada orang-orang

disekitarnya, dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sesuai kemampmuannya

seperti menyapu, menghilangkan debu dan membawakan sesuatu.

8. Pendidikan jasmani

Pendidikan jasmani dalam kegiatan makan bersama dapat juga digunakan

untuk mengenalkan jenis-jenis makanan atau jenis-jenis ciptaan Allah. Jenis-

jenis makanan merupakan ciptaan Allah yang patut disyukuri. Selain itu anak

juga belajar secara verbal untuk menyebutkan makanan tersebut. Dalam hal ini

anak juga belajar untuk menjelaskan kegiatan yang sudah dilakukannya dalam

rangka mensyukuri pemberian Allah.

9. Teladan yang baik

Strategi penanaman nilai agama dan moral dalah dengan memberikan

keteladanan yang baik. Anak membutuhkan role model dalam proses


11

pengamatan atau proses perkembangannya. Teladan yang baik dapat diperoleh

melalui lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

10. Pengulangan dalam proses pembelajaran

Pada usia dini anak bisa mulai diperkanalkan berbagai hal dengan cara

berulang-ulang. Cara mengulang-ulang tersebut dapat dilakukan dengan

a. Memperdengarkan bacaan Al-Qur’an

b. Bahasa asing

c. Memperkenalkan nama benda dengan cara menunjukkan gambar

d. Memperkenalkan warna

e. Membacakan cerita atau dongeng

f. Memperkenalkan aroma buah melalui buku.

11. Memenuhi kebutuhan bermain

Nabi mengakui kebutuhan anak-anak terhadap permainan dan hiburan,

karena nak-anak memang perlu bermain untuk mengembangkan akalnya,

meluaskan pengetahuannya, serta menggerakkan Indera dan perasaannya.

Menyediakan mainan yang berguna bagi anak merupakan media untuk

menghilangkan kejenuhannya, membantunya untuk berbakti kepada orang tua,

menyenangkan hatinya, serta memenuhi kecenderungan dan kepuasan

bermainnya sehingga kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang stabil.12

12
Inawati, A. (2017). Strategi pengembangan moral dan nilai agama untuk anak usia dini. Al-
athfal:Jurnal pendidikan anak. 3 (1)
12
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

moral di sekolah penting dilakukan oleh guru dan segenap komponen warga

sekolah agar tercapai pendidikan moral yang komprehensif. Komponen-komponen

pendidikan moral di sekolah yang lain yang tidak kalah penting adalah cakupan

materi, variasi metode, dan evaluasi yang menyeluruh Dengan memperhatikan

komponen - komponen tersebut, sekolah dengan guru sebagai peran utama dapat

merancang pendidikan moral secara lebih komprehensif sehingga hasilnya dapat

dicapai secara optimal, yaitu berkembangnya nilai-nilai moral dalam diri peserta

didik sehingga mereka menjadi generasi muda yang berkualitas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Nahlawy, Abdurrahman, Ushul At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha,


Metode dan Strategi Pembinaan Akhlak Siswa di Sekolah (Jurnal
Pendidikan dan Keislaman, 2019)

Astiinawati, Strategi Pengembangan Moral dan Nilai Agama Untuk Anak Usia
Dini, Al-Athfal: (Jurnal Pendidikan Anak , Vol. 3 (1), 2017 )

Darmiyati Zuchdi, 2003. Humanisasi Pendidikan (Kumpulan Makalah dan Artikel


tentang Pendidikan Nilai). Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.

Fathurrohman, IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH DASAR,(


Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD), Vol.3 No.1 Januari 2019)

Heafford M.R., 1967, Pestalozzi, Great Britain: Richard Ltd.

Nurkholis. (2013). Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi Oleh:


Nurkholis Doktor Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri Jakarta
Dosen Luar Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto. 1(1), 24– 44.

Ruslan, Rosma Elly, Urgensi Nilai dan Moral dalam Upaya Meningkatkan
Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Pkn di Sekolah Dasar ,
(JURNAL BASICEDU Volume 5 Nomor 6 Tahun 2021 )

S., Udin , M. A., W. (2013). Hakikat,Fungsi, Dan Tujuan Pendidikan


Kewarganegaran Di Sd. ( Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9),
1689–1699.)

Inawati, A. (2017). Strategi pengembangan moral dan nilai agama untuk anak
usia dini. Al-athfal:Jurnal pendidikan anak. 3 (1)

14

Anda mungkin juga menyukai