Masalah
No Analisis eksplorasi
yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. penyebab masalah
diidentifikasi
1 Guru belum Kajian Literatur Lebih lanjut
mengoptimalk Berdasarkan
an model- 1. Darmadi, H. (2017). analisis , guru belum
model Pengembangan model dan metode pembelajaran dalam mengoptimalkan
pembelajran dinamika belajar siswa. Yogyakarta: Deepublish. model-model
yang inovatif Pembelajaran inovatif mengandung arti pembelajaran yang pembelajaran
dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan inovatif sesuai
wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu karakteristik materi
menfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam 1. Guru tidak
proses dan hasil belajar. Pembelajaran inovatif bisa memahami
mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. kemajuan
“Learning is fun” merupakan kunci yang diterapkan dalam teknologi dalam
pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini menciptakan
di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, model
perasaan tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pembelajaran
pilihan, dan tentu saja rasa bosan. Membangun metode yang inovatif
pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara 2. Guru sudah
diantaranya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing- terbiasa dengan
masing orang. pembelajaran
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1144193 yang
konvensional
Syah dkk. Pembelajaran Inovatif (Jakarta : Duplish, atau cenderung
2013) berpendapat bahwa Pembelajaran inovatif dapat monoton.
menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan apabila
dilakukan dengan cara mengelola media yang berbasis
teknologi dalam proses pembelajaran. Sehingga, terjadi
proses dalam membangun rasa pecaya diri pada siswa.
Pembelajaran yang inovatif diharapkan siswa mampu
berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah.
Siswa yang seperti ini mampu menggunakan penalaran yang
jernih dalam proses memahami sesuatu dan mudah dalam
mengambil pilihan serta membuat keputusan. Hal itu
dimungkinkan karena pemahaman yang terkait dengan
persoalan yang dihadapinya. Kemampuan dalam
mengidentifikasi dan menemukan pertanyaan tepat yang
dapat mengarah kepada pemecahan masalah secara lebih
baik. Informasi yang diperolehnya akan dikembangkan dan
dianalisis sehingga akan dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan baik.
3. Jurnal Ilmiah
Rahmadhani, D. D., Putri, I. C., Putri, D. A., &
Furnamasari, Y. F. (2021). Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Sebagai Salah Satu Pemanfaatan Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 4904-4912.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1574
1. Kepala Sekolah
Guru sudah cukup baik dalam memanfaatkan media
pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
namun masih dibutuhkan banyak bimbingan dalam
mengakses langsung media dari internet.
2. Guru Penggerak
Guru yang kurang mampu menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi disebabkan oleh faktor usia..
3. Teman Sejawat (Guru)
Guru yang kurang mampu menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikas masih terikat dengan media
4
konvensional yang ada di lingkungan sekitar