Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: RADHIAH,S.Pd
Asal Institusi: SMAN 2 Bandar dua

No Hasil akar penyebab Analisis akar Masalah


eksplorasi masalah penyebab terpilih
penyebab masalah (data yang akan
masalah pendukung) diselesaikan

1 1. Kemampuan 1. Guru belum bisa Metode pembelajaran 1. Rendahnya


siswa kurang menyesuaikan inovatif dapat motivasi dan
dalam belajar model merangsang peserta semangat
2. Guru tidak pembelajaran didik untuk ikut aktif belajar peserta
memberikan
denga kondisi dan berpartisipasi didik
perhatian yang
sama terhadap belajar siswa dalam proses
siswa, 2. Guru tidak pembelajaran. Sehingga 2. Peserta didik
terkadang guru memiliki waktu dapat meningkatkan belum bisa
hanya lebih yang cukup kualitas pendidikan membaca
memperhatikan untuk yang lebih baik. Era dengan lancer
siswa yang merancang digital menuntut
pandai saja pembelajaran perlunya kreatifitas
3. Guru kurang 3. Guru kesulitan
yang inovatif seorang guru seperti menerapkan
bisa melakukan
3. Guru tidak mau mengunakan berbagai
pendekatan Higher Order
terhadap siswa menggunakan metode inovatif agar
Thinking Skill
4. Guru kurang model perannya tidak biasa
(HOTS) di
menguasai pembelajaran digantikan oleh
dalam proses
pembelajaran yang inovatif teknologi yang semakin
pembelajaran
inovatif berkembang pesat.
5. Guru kurang Beberapa metode
menggunakan pembelajaran yang
media dapat digunakan dalam
pembelajaran mendukung
6. Guru masih
pembelajaran inovatif
menggunakan
metode yaitu flipped learning,
pembelajaran blended Learning dan e-
ceramah learning.

2 1. Minat membaca 1. Peserta didik Budaya literasi


yang masih tidak ada haruslah
rendah,
kemauan untuk ditumbuhkembangka
membaca n di sekolah agar
2. Tidak ada pojok 2. sekolah tidak siswa dapat
baca di ruang menyediakan membiasakan diri
kelas pojok baca mencari informasi-
3. Kurangnya 3. sekolah tidak informasi yang
mengadakan berkaitan dengan
Program literasi
program literasi pembelajaran yang
di sekolah disekolah tentunya akan
4. Siswa lebih 4. sekolah tidak berberguna untuk
tertarik melarang dirinya. Penerapan
menggunakan program literasi 6 M
medsos
(mengamati,
mencipta,
mengkomunikasikan,
mengapresiasi,
membukukan, dan
memamerkan)
merupakan salah satu
contoh program
membudayakan
literasi yang relatif
mudah dan efektif
untuk diterapkan di
sekolah. Program ini
mengaktifkan siswa
dalam belajar dari
lingkungan sekitar
secara aktif sehingga
pembelajaran menjadi
bermakna. Program
ini juga akan
mengembangkan
karakter siswa,
diantaranya berani,
kritis, dan kreatif,
kejujur selain itu
program
menumbuhkan
kepekaan siswa
terhadap lingkungan
sekitar
3 1. Guru tidak 1. Guru tidak paham Dalam meningkatkan
menguasai materi tentang soal kualitas berpikir siswa,
dengan baik HOTS guru harus
2. Guru tidak bisa menggunakan soal-soal
merancang sekolah yang dapat
2. Guru kurang
pembelajaran mendukung hal tersebut
paham dalam yaitu dengan
yang berbasis
merancang HOTs mengembangkan
pembelajaran 3. Sekolah tidak penggunaan soal HOTS
HOTs mengadakan pada siswa. HOTS akan
program pelathan meningkatkan siswa
3. Guru jarang penyusunan soal- dalam mengkonstruksi
memberi contoh soal host atau menyusun
pembalajan argumen yang tepat dan
dengan soal efektif untuk membuat
HOTS dalam keputusan atau solusi
yang rasional.. Salah
kegiatan
satu cara agar para
pembelajaran peserta didik memiliki
kemampuan tersebut
4. Guru belum adalah dengan adanya
merancang pembelajaran yang
pembelajaran berbasis HOTS. Dalam
HOTS karena pembelajaran berbasis
beranggapan HOTS tersebut,
kemampuan keberadaan soal – soal
berfikir dan HOTS tersebut sangat
motivasi belajar diperlukan. Dampak
lebih lanjut yang akan
siswa masih
diperlukan adalah guru
rendah sebagai pelaksana
pembelajaran harus
5. Guru tidak mampu menyusun soal
membiasakan – soal HOTS tersebut.
siswa dengan Pelatihan penyusunan
pemberian soal soal HOTS merupakan
hots salah satu sarana untuk
dapat menambah dan
6. Guru kurang meningkat kemampuan
pelatihan terkait guru dalam merancang
soal HOTS
pembelajaran
HOTs

Anda mungkin juga menyukai