Anda di halaman 1dari 15

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Terbaik (Best Practice)


Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi
Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Siswa Dalam pembelajaran

Lokasi SD IT Nurul Kautsar


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar (SD)
Tujuan yang ingin Aksi 1 : Meningkatkan motivasi belajar peserta
dicapai didik melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match.

Aksi 2 : Meningkatkan pemahaman peserta didik


dalam memahami materi melalui penerapan
metode demonstrasi.

Aksi 3 : Meningkatkan keaktifan peserta didik


melalui penerapan model kooperatif tipe Picture
and Picture

Aksi 4 : Meningkatkan minat membaca melalui


penerapan media kartu kata.
Penulis Sri Sumyati Ahmad Putri, S.Pd
Tanggal 6 Desember 2022
Situasi: Latar belakang masalah dari praktik
Kondisi yang menjadi mengajar ini adalah :
latar belakang
masalah, mengapa Sebelum melakukan Praktik
praktik ini penting Pembelajaran Inovatif ini, telah dilakukan
untuk dibagikan, apa proses identifikasi masalah dengan
yang menjadi peran melakukan observasi terhadap hasil
dan tanggung jawab belajar dan sikap peserta didik saat
anda dalam praktik proses pembelajaran.
ini. Adapun gejala yang terlihat yaitu
kurangnya motivasi belajar peserta didik,
kurangnya pemahaman peserta didik
dalam pembelajaran, kurangnya keaktifan
peserta didik dan kurangnya minat
membaca peserta didik. Yang menjadi
penyebabnya adalah peserta didik kurang
tertarik terhadap cara guru
menyampaikan materi yang hanya
ceramah saja dan penggunaan media
pembelajaran yang belum optimal.
Dengan melakukan kajian literatur dan
melakukan wawancara terhadap beberapa
narasumber seperti Kepala sekolah,
pengawas, guru,rekan sejawat dan pakar
maka saya menemukan beberapa
alternatif solusi yang bisa digunakan
untuk mengatasi semua permasalahan
tersebut.

(wawancara dengan pengawas sekolah)


Dari beberapa alternatif solusi yang
ditawarkan, saya melakukan analisis dari
alternatif solusi dengan melakukan
pros and
cons dari solusi-solusi tersebut.
Dan pada akhirnya saya menentukan
solusi yaitu sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe make a match.
2. Untuk meningkatkan pemahaman peserta
didik dalam memahami materi melalui
penerapan metode demonstrasi.
3. Untuk meningkatkan keaktifan peserta didik
melalui penerapan model kooperatif tipe
Picture and Picture
4. Untuk meningkatkan minat membaca
melalui penerapan media kartu kata.

Praktik pembelajaran ini penting untuk


dibagikan karena :
1. Permasalahan ini merupakan
permasalahan yang sangat umum. Dengan
adanya praktik baik ini diharapkan bisa
mendorong guru lain dalam mencari
solusi untuk permasalahan yang sama.
2. Memotivasi diri sendiri dan rekan guru
lain dalam hal mendesain pembelajaran
yang kreatif dan inovatif, sehingga
menjadikan siswa lebih aktif, kreatif dan
kritis dalam proses pembelajaran

3. Dapat menjadi referensi dan inspirasi


bagi rekan guru lain tentang bagaimana
cara mengatasi permasalahan
pembelajaran, serta dapat dijadikan salah
satu sumber dalam membuat kebijakan
di sekolah dalam meningkatkan kualitas
dan mutu pendidikan.

Adapun yang menjadi peran dan


tanggung jawab saya dalam praktik ini
adalah :

Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya


sebagai seorang guru adalah saya bisa menjadi
guru yang teladan bagi peserta didik. ketika
menemukan masalah dalam pembelajaran, maka
saya harus berupaya untuk menyelesaikannya
dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar
masalah tersebut dapat teratasi. saya juga harus
bisa merancang pembelajaran yang bermakna
bagi peserta didik yang disesuaikan dengan
perkembanagan zaman. saya juga harus
intropeksi diri jika pembelajaran yang saya
lakukan kurang maksimal ketika hasil belajar
peserta didik rendah, saya harus bisa
mengidentifikasi penyebab masalahnya kemudian
merancang pembelajaran inovatif yang menarik
dan bermakna bagi peserta didik.
Sebagai seorang guru yang memahami
kompetensi guru terutama kompetensi
profesional, serta bertanggung jawab
dalam menciptakan suasana belajar
yang bermakna,
maka wajib bagi guru mendesain
pembelajaran yang kreatif, inovatif,
menantang dan menyenangkan dengan
menggunakan model, metode,
pendekatan dan media pembelajaran yang
menarik dan inovatif sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif
dan juga terjadi perbaikan proses
pembelajaran ke arah yang lebih baik, dan
diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan, motivasi dan hasil belajar
serta kemampuan berpikir kritis peserta
didik.
Tantangan : Berdasarkan penyebab dari permasalahan
Apa saja yang diatas, Tantangan yang dihadapi guru
menjadi tantangan antara lain :
untuk mencapai Sebelum melakukan praktik
tujuan tersebut? pembelajaran ini , telah dibuat rancangan
Siapa saja yang pembelajaran yang memenuhi kriteria
terlibat, HOTs , kreatif, menarik, menyenangkan
dan berbasis TPACK. Dalam kegiatan
membuat rancangan ini tidaklah mudah
inilah yang menjadi tantangan yang
besar karena dibutuhkan kreativitas dan
harus teliti dalam memilih rancangan
pembelajaran mulai dari pemilihan
indikator, penyusunan tujuan
pembelajaran, Metode dan pendekatan
yang tepat, model pembelajaran yg harus
sesuai dengan materi ajar, pembuatan
bahan ajar menarik, LKPD yang bisa
mencapai tujuan pembelajaran serta
aplikasi games yang sesuai dengan model
pembelajaran, media yang sesuai. Inilah
yang menjadi tantangan besar dalam
perancangan perangkat harus sesuai
dengan materi dan karakteristik peserta
didik, dan dalam penyusunan perangkat
yang harus di selesaikan dengan waktu
yang terbatas.

Berdasarkan hasil kajian literatur dan


wawancara, penyebab dari
tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, yaitu rendahnya
kemampuan peserta didik dalam memahami
soal cerita, kurangnya Motivasi belajar
peserta didik , kurangnya keaktifan
peserta didik dan rendahnya kemampuan
berpikir kritis peserta didik, antara lain :
1. Pembelajaran masih secara
konvensional dan berpusat pada guru
(teacher-centered) dimana metode
ceramah dan pemberian tugas masih
mendominasi pembelajaran dari awal
hingga akhir sehingga peserta didik
kurang berpartisipasi dalam
pembelajaran.
2. Pembelajaran yang dilakukan guru
tidak menarik dan kuramg inovatif.
3. Kurangnya pemanfaatan TIK dan
perangkat praktikum lainnya sebagai
media pembelajaran yang dapat
menarik minat peserta didik dalam
belajar.
4. Kurangnya keterampilan guru dalam
mengelola kelas.
Dapat disimpulkan bahwa seorang
guru harus mampu merancang
pembelajaran yang inovatif
dengan menerapkan
model pembelajaran yang
mampu kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan soal cerita,, motivasi
belajar, keaktifan dan kemampuan
berpikir kritis peserta didik dengan
menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan materi pelajaran serta melaksanakan
proses pembelajaran yang bermakna,
menyenangkan, dan menantang untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien.
Siapa saja yang terlibat?
Selama kegiatan PPI melibatkan
banyak pihak yaitu Dosen Pemimbing,
Guru Pamong dan Rekan mahasiswa.
Selain itu selama PPI di sekolah semua
pihak mulai dari kepala sekolah, rekan
sejawat serta para peserta didik sangat
membantu dan mendukung demi
kelancaran PPI saya. Adapun yang terlibat
langsung dan bertindak sebagai observer
adalah guru kelas 1-B, kadang-kadang
guru pendamping dan yang menjadi
videogarafer adalah bendahara sekolah
serta seluruh peserta didik kelas I_A yang
terlibat langsung. Sebelum melaksanakan
aksi, semuanya harus dikomunikasikan
dengan baik mulai dari tata pengambilan
gambar, apa saja yang akan di observasi
serta semua perlengkapan yang akan
digunakan selama PPI.
Aksi : Berdasarkan Tantangan di atas, langkah-
Langkah-langkah apa langkah yang harus dilakukan guru,
yang dilakukan diantaranya yaitu:
untuk menghadapi 1. Pemilihan model/pendekatan
tantangan tersebut/ pembelajaran.
strategi apa yang a. Memetakan masalah dan mencari apa
digunakan/ akar dari penyebab masalah tersebut,
bagaimana serta mencari solusi dari berbagai
prosesnya, siapa saja referensi.
yang terlibat / Apa b. Pemilihan model pembelajaran yang
saja sumber daya sesuai dengan karakteristik peserta
atau materi yang didik dan karakteristik materi pelajaran.
diperlukan untuk c. Mempelajari lebih lanjut tentang model
melaksanakan strategi yang dipilih, apakah sesuai dengan materi
ini dan karakter peserta didik, apakah bisa
menjawab persoalan yang dihadapi. Jika
sesuai maka akan dipelajari lebih lanjut
tentang model, sintaks, dan proses dalam
pembelajarannya.
Pemilihan media pembelajaran.
a. Strategi yang dilakukan guru dalam
pemilihan media pembelajaran adalah
dengan memilih media pembelajaran
yang dianggap tepat dan sesuai dengan
materi pelajaran dan karakteristik peserta
didik, media yang menarik dan dapat
menstimulasi siswa agar lebih aktif. Media
yang dipilih merupakan media yang
dianggap tepat, fungsional, dan dapat
meningkatkan kemampuan dan keaktifan
siswa dalam proses menemukan konsep
pelajaran.
b. Proses pemilihan media pembelajaran
ini dimulai dengan mempelajari materi
pelajaran yang akan dirancang medianya,
kemudian guru merancang desain menu-
menu apa saja yang harus ada di dalam
media pembelajaran. Selanjutnya guru
mulai membuat media pembelajaran
powerpoint dengan menambahkan
animasi, gambar, video pembelajaran
yang menarik dan disajikan melalui
proyektor.
c. Sumber daya yang diperlukan dalam
pemilihan media pembelajaran ini adalah
pemahaman guru dalam menggunakan
aplikasi powerpoint pada
komputer/laptop.
Pemilihan metode pembelajaran.
a. Strategi yang dilakukan guru dalam
pemilihan metode pembelajaran adalah
dengan memahami model yang
digunakan, karakteristik peserta didik
dan karakteristik materi pelajaran. Disini
guru memilih metode pembelajaran
diskusi kelompok, tanya jawab, dan
penugasan. Semua metode yang dipilih
diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan peserta didik. b. Proses
pemilihan metode pembelajaran ini :
pertama guru mempelajari apa saja
metode metode
pembelajaran, lalu memahami
karakteristik peserta didik dengan melihat
kemampuan dasar dan kebiasaan peserta
didik, serta karakteristik materi dengan
mempelajari materi pelajaran yang
terdapat pada buku pegangan guru dan
siswa serta referensi lain yang dapat
diakses peserta didik. c. Sumber daya
yang diperlukan dalam pemilihan metode
ini adalah pemahaman dan kompetensi
guru dalam metode pembelajaran dan
pemahaman guru pada materi pelajaran.
Bagaimana prosesnya ?
Adapun aksi yang saya lakukan dalam
menyelesaikan tantangan yang ada
adalah sebagai berikut :
Aksi 1 : rendahnya motivasi belajar
peserta didik
Saya menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dimana
peserta didik belajar sambil bermain
mencari pasangan kartu dengan demikian
akan meningkatkan motivasi belajar,
dimana usia anak kelas 1 SD lebih senang
bermain sambil belajar.
Adapun prosesnya adalah sebagai berikut
: Sintaks 1 : menyajikan informasi.
Peserta didik menyimak penjelasan guru
dan menyimak video pembelajaran.
Sintaks 2 : mengorganisir peserta didik
dalam tim-tim belajar.
Pada tahap ini guru membagi kelompok
secara heterogen, dan membagi LKPD.
Peserta didik belajar dalam kelompok
kecil.
intaks 3 : Permainan mencari pasangan
kartu.
Sintaks 4 : P r esentasi
Sintaks 5 : evaluasi
Adapun materi yang saya gunakan
dalam Aksi 1 ini adalah kosa kata kegiatan
siang hari dan mengenal bilangan 11-20
dengan menampilkan sebuah materi yang
berbasis TPACK berupa video
pembelajaran yang ditampilkan lewat LCD
Proyektor dan permainan mencari
pasangan kartu setelah pembelajaran.

Aksi 2: Rendahnya pemahaman peserta didik


dalam memahami materi.

Untuk mengatasi permasalahan pada aksi


2 ini saya menerapakan metode demonstrasi
untuk mengatasi masalah rendahnya
pemahaman peserta didik dalam memahami
materi yang dipadukan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe picture and
picture. Melalui model pembelajaran
kooperatif tipe picture and picture, peserta
didik menyusun gambar-gambar yang telah
diacak untuk kemudian disusun berdasarkan
urutan logis akan menumbuhkan daya kreasi
interaktivitas siswa terhadap materi
pembelajaran.
Adapun materi pada aksi 2 yaitu kalimat
kegiatan malam hari dan pemanfaatan biji-bijian.
Pada pembelajaran ini peserta didik
mensimulasikan kegiatan pemanfaatan biji-bijian
yaitu membuat karya seni kolase.
Adapun sintaks model pembelajaran
kooperatif tipe picture and picture
menurut Suprijono (dalam huda 2014: 236)

1. Penyampaian Kompetensi, Pada tahap ini,


gurudiharapkan menyampaikan kompetensi
dasar mata pelajaran yang di pelajari.
2. Presentasi Materi,
3. Penyajian gambar, pada tahap ini, guru
menyajikan gambar dan mengajak siswa
untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran dengan mengamati setiap
gambar yang ditujukkan.
4. Pemasangan gambar, pada tahap ini siswa
bersama teman kelompoknya mengurutkan
gambar menjadi urutan yang logis.
5. Penjajakan, pada tahap ini mengharuskan
guru untuk menanyakan kedapa siswa
tentang alasan/dasar pemikiran dibalik
urutan gambar yang disusunnya.
6. Penyajian kompetensi, pada tahap ini
berdasarkan komentar data penjelasan atas
urutan gambar-gambar, guru bisa memulai
menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai. Selama
proses ini, guru harus memberikan
penekanan pada ketercapaian kompetensi
tersebut. Di sini, guru bisa mengulangi,
menuliskan atau menjelaskan gambar-
gambar tersebut agar siswa mengetahui
bahwa sarana tersebut penting dalam
pencapaian kompetensi dasar dan
indikator-indikator yang telah ditetapkan.
7. Penutup, pada tahap ini diakhir
pembelajaran, guru dan siswa saling
berefleksi mengenai apa yang telah dicapai
dan dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk
memperkuat materi dan kompetensi dalam
ingatan siswa.
Aksi 3 : Keaktifan peserta didik masih
kurang dalam proses pembelajaran
Model pembelajaran koooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) yang diterapkan untuk
mengatasi permasalahan di aksi 3 ini
adalah dengan menerapakan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
Semua proses dalam aksi ini berjalan
sesuai dengan sintaks.
Adapun sintaks dari model pembelajaran NHT
yaitu:
Fase 1: Penomoran Guru membagi siswa ke
dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap
anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai
5.

Fase 2: Mengajukan pertanyaan Guru


memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang
bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.

Fase 3: Berpikir bersama Siswa dalam kelompok


berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui
jawaban tersebut.

Fase 4: Menjawab Guru memanggil satu nomor


siswa secara acak, kemudian siswa yang
nomornya sesuai mengacungkan tanggannya dan
mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk
seluruh kelas.
Dengan menerapakan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
terbukti dapat meningkatkan keaktifan
belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan
mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan
akhir semua peserta didik terlibat secara
aktif.
Aksi 4 : Rendahnya minat membaca peserta
didik.
Untuk mengatasi permasalahan pada
aksi 4 ini saya menerapakan model Team
Games Tournament (TGT) berbantuan media
kartu kata, melalui penerapan media kartu kata
dapat meningkatkan minat membaca peserta
didik.
Adapun sintak dari model Team Games
Tournament (TGT) yaitu, Shoimin. A (2014:81) ;
1) Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok yang heterogen.
2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan
tugas kelompok yang harus dikerjakan.
3) Guru mengundang ketua-ketua kelompok
untuk memerikan materi tugas secara
kooperatif dalam kelompoknya.
4) Masing-masing kelompok membahas materi
tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
5) Setelah selesai, masing-masing kelompok
yang diwakili ketua kelompok atau salah satu
anggotanya menyampaikan hasil
pembahasan.
6) Kelompok lain dapat memberikan tanggapan
terhadap hasil pembahasan.
7) Guru memberikan penjelasan singkat
(larifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan
memberikan kesimpulan.
8) Evaluasi.
Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi dan langkah-langkah
dampak yang dilakukan, yaitu hasil yang dirasa
Bagaimana dampak sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari :
dari aksi dari 1. Pemilihan model Kooperati beberapa
Langkah-langkah yang tipe mulai dari aksi 1 sampai aksi 4,
dilakukan? Apakah terbukti meningkatkan beberapa
hasilnya efektif? Atau keterampilan belajar peserta didik, yaitu
tidak efektif? motivasi belajar peserta didik,
Mengapa? pemahaman peserta didik, keaktifan
Bagaimana respon orang peserta didik dan minat m peserta didik
lain terkait dengan mbacanya pun juga meningkat. Terlihat
strategi yang dilakukan, dari tanggapan peserta didik saat guru
Apa yang menjadi faktor memberikan pertanyaan, menanggapi
keberhasilan atau penjelasan guru maupun teman,
ketidakberhasilan dari memberikan solusi serta lebih antusias
strategi yang dilakukan? saat pembelajaran, dan dari hasil belajar
Apa pembelajaran dari (evaluasi pembelajaran) mengalami
keseluruhan proses peningkatan.
tersebut
2. Penggunaan media pembelajaran yang
tepat dan menarik membantu peserta
didik untuk fokus memperhatikan
pembelajaran, meningkatkan motivasi
serta keaktifan peserta didik.
3. Penggunaan metode pembelajaran
yang variatif sangat efektif untuk
meningkatkan keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran. Tetapi tetap
memperhatikan konteks ketepatan
dengan materi yang akan dipelajari.
Desain kegiatan yang berpusat pada
peserta didik sangat membantu dalam
meningkatkan keaktifan dan konsentrasi
belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran sehingga mereka
termotivasi dalam belajar yang
menandakan peningkatan kemampuan
belajar peserta didik secara menyeluruh.
Respon peserta didik terhadap
kegiatan pembelajaran ini adalah
sangat menyenangkan dan antusias, hal
ini dapat dilihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran dimana peserta didik
memberi tanggapan sangat
menyenangkan, lebih termotivasi,
mengerti dengan konsep materi.
Terlihat juga saat proses pembelajaran
berlangsung fokus dan antusias [peserta
didik tinggi dalam mengikuti
pembelajaran.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini
sangat ditentukan oleh pemahaman guru
tentang penggunaan model pembelajaran,
penguasaan guru terhadap model,
pendekatan, media, metode pembelajaran
dan langkahlangkah rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah dibuat.
Seluruh rancangan pembelajaran
dikemas dengan sangat menarik namun
tetap memperhatikan konteks materi dan
psikologi belajar atau kesiapan peserta
didik. Pembelajaran yang bisa diambil
dari proses dan kegiatan
pembelajaran yang
sudah dilaksanakan oleh guru adalah :
guru harus lebih kreatif dan inovatif
dalam memilih model, metode serta media
pembelajaran untuk merancang dan
membuat proses belajar mengajar sesuai
dengan yang diharapkan. Guru juga
diharapkan agar terus mengembangkan
kompetensi, baik melalui kegiatan
pelatihan seminar, kelompok kerja guru
(KKG), webinar maupun mencari referensi
terkait model-model pembelajaran yang
inovatif, metode yang sesuai dengan
karakteristik materi dan karakteristik
peserta didik serta media pembelajaran
yang inovatif yang bisa menggali segala
kemampuan belajar peserta didik dan
memberikan pengalaman pembelajaran
yang bermakna.

Rencana Tindak lanjut dari kegiatan di


atas adalah :
1. Terus menggunakan berbagai model
pembelajaran, mengembangkan model
pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik materi dan karakteristik
peserta didik dengan mencari referensi
dan internet baik dari situs kemdikbud
maupun yang lainnya serta
mengikuti kegiatan seminar, webinar,
workshop maupun kegiatan KKG.
2. Terus mempelajari dan memahami
metode- metode dalam pembelajaran,
terutama metode- metode pembelajaran
yang inovatif yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan
kemampuan dasar dan kebiasaan peserta
didik serta karakteristik materi untuk
penerapan metode pembelajaran yang
tepat dan sesuai dalam melaksanakan
pembelajaran. Pengembangan metode
pembelajaran dilakukan dengan mencari
referensi baik dari platform yang
disediakan oleh kemdikbud maupun
webinar yang diselenggarakan oleh
kemdikbud, kegiatan seminar, workshop
maupun kegiatan KKG.
3. Terus Mendesain dan merancang
Media Pembelajaran yang inovatif dimana
selain menarik minat peserta didik, juga
dirancang untuk mendukung proses
pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Mencari
referensi tentang cara mendesain media
pembelajaran yang menarik, dapat
dilakukan melalui situs internet Youtube,
maupun melalui pelatihan-pelatihan
seperti webinar, seminar, workshop dan
kegiatan KKG.
4. Terus menggali informasi baik
melalui internet ataupun webinar,
seminar, workshop dan kegiatan KKG
tentang pemanfaatan media pembelajaran
di lingkungan sekitar agar bisa
mengembangkan dan memanfaatkan
media di lingkungan sekitar sebagai
media pembelajaran.
5. Meningkatkan motivasi belajar dan
keaktifan siswa dengan cara melakukan
bimbingan serta menanamkan sikap
mandiri dan kreatif dalam proses
pembelajaran, menemukan solusi,
berdiskusi dan berkomunikasi dalam
proses pembelajaran. Selain itu
menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam melaksanakan
pembelajaran sehingga peserta
didik bersemangat dalam mengikuti
proses pembelajaran.
6. Meningkatkan kolaborasi antara guru
dan orang tua peserta didik agar terjalin
hubungan yang baik sehingga terjadi
kerjasama yg baik pula, di mana guru dan
pihak sekolah sebagai fungsi kontrol
pembelajaran di sekolah serta orang tua
sebagai fungsi kontrol pembelajaran
peserta didik di rumah. Kolaborasi yang
baik juga dengan mudah mengidentifikasi
kesulitan belajar dan dapat memecahkan
masalah yang dialami peserta didik,
sehingga membuat siswa semakin
termotivasi dan berperan aktif dalam
mengikuti pembelajaran.
7. 7. Tetap belajar untuk memperbaiki apa yang
menjadi saran serta kekurangan dalam PPI yang
telah saya laksanakan sehingga menjadi bahan
refleksi dalam kegiatan pembelajaran, kemudian
menambah beberapa hal yang masih kurang
sehingga harapan saya bisa mengaplikasikan
pengetahuan serta pengalaman selama
melaksanakan PPI, untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang inovatif sesuai tuntutan
zaman pada abad 21 ini.

Anda mungkin juga menyukai