Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam pembelajaran
Lokasi SD IT Nurul Kautsar
Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Tujuan yang ingin Aksi 1 : Meningkatkan motivasi belajar peserta dicapai didik melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
Aksi 2 : Meningkatkan pemahaman peserta didik
dalam memahami materi melalui penerapan metode demonstrasi.
Aksi 3 : Meningkatkan keaktifan peserta didik
melalui penerapan model kooperatif tipe Picture and Picture
Aksi 4 : Meningkatkan minat membaca melalui
penerapan media kartu kata. Penulis Sri Sumyati Ahmad Putri, S.Pd Tanggal 6 Desember 2022 Situasi: Latar belakang masalah dari praktik Kondisi yang menjadi mengajar ini adalah : latar belakang masalah, mengapa Sebelum melakukan Praktik praktik ini penting Pembelajaran Inovatif ini, telah dilakukan untuk dibagikan, apa proses identifikasi masalah dengan yang menjadi peran melakukan observasi terhadap hasil dan tanggung jawab belajar dan sikap peserta didik saat anda dalam praktik proses pembelajaran. ini. Adapun gejala yang terlihat yaitu kurangnya motivasi belajar peserta didik, kurangnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran, kurangnya keaktifan peserta didik dan kurangnya minat membaca peserta didik. Yang menjadi penyebabnya adalah peserta didik kurang tertarik terhadap cara guru menyampaikan materi yang hanya ceramah saja dan penggunaan media pembelajaran yang belum optimal. Dengan melakukan kajian literatur dan melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber seperti Kepala sekolah, pengawas, guru,rekan sejawat dan pakar maka saya menemukan beberapa alternatif solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi semua permasalahan tersebut.
(wawancara dengan pengawas sekolah)
Dari beberapa alternatif solusi yang ditawarkan, saya melakukan analisis dari alternatif solusi dengan melakukan pros and cons dari solusi-solusi tersebut. Dan pada akhirnya saya menentukan solusi yaitu sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. 2. Untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami materi melalui penerapan metode demonstrasi. 3. Untuk meningkatkan keaktifan peserta didik melalui penerapan model kooperatif tipe Picture and Picture 4. Untuk meningkatkan minat membaca melalui penerapan media kartu kata.
Praktik pembelajaran ini penting untuk
dibagikan karena : 1. Permasalahan ini merupakan permasalahan yang sangat umum. Dengan adanya praktik baik ini diharapkan bisa mendorong guru lain dalam mencari solusi untuk permasalahan yang sama. 2. Memotivasi diri sendiri dan rekan guru lain dalam hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif, sehingga menjadikan siswa lebih aktif, kreatif dan kritis dalam proses pembelajaran
3. Dapat menjadi referensi dan inspirasi
bagi rekan guru lain tentang bagaimana cara mengatasi permasalahan pembelajaran, serta dapat dijadikan salah satu sumber dalam membuat kebijakan di sekolah dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
Adapun yang menjadi peran dan
tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah :
Yang menjadi peran dan tanggung jawab saya
sebagai seorang guru adalah saya bisa menjadi guru yang teladan bagi peserta didik. ketika menemukan masalah dalam pembelajaran, maka saya harus berupaya untuk menyelesaikannya dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar masalah tersebut dapat teratasi. saya juga harus bisa merancang pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik yang disesuaikan dengan perkembanagan zaman. saya juga harus intropeksi diri jika pembelajaran yang saya lakukan kurang maksimal ketika hasil belajar peserta didik rendah, saya harus bisa mengidentifikasi penyebab masalahnya kemudian merancang pembelajaran inovatif yang menarik dan bermakna bagi peserta didik. Sebagai seorang guru yang memahami kompetensi guru terutama kompetensi profesional, serta bertanggung jawab dalam menciptakan suasana belajar yang bermakna, maka wajib bagi guru mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan dengan menggunakan model, metode, pendekatan dan media pembelajaran yang menarik dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan juga terjadi perbaikan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik, dan diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar serta kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tantangan : Berdasarkan penyebab dari permasalahan Apa saja yang diatas, Tantangan yang dihadapi guru menjadi tantangan antara lain : untuk mencapai Sebelum melakukan praktik tujuan tersebut? pembelajaran ini , telah dibuat rancangan Siapa saja yang pembelajaran yang memenuhi kriteria terlibat, HOTs , kreatif, menarik, menyenangkan dan berbasis TPACK. Dalam kegiatan membuat rancangan ini tidaklah mudah inilah yang menjadi tantangan yang besar karena dibutuhkan kreativitas dan harus teliti dalam memilih rancangan pembelajaran mulai dari pemilihan indikator, penyusunan tujuan pembelajaran, Metode dan pendekatan yang tepat, model pembelajaran yg harus sesuai dengan materi ajar, pembuatan bahan ajar menarik, LKPD yang bisa mencapai tujuan pembelajaran serta aplikasi games yang sesuai dengan model pembelajaran, media yang sesuai. Inilah yang menjadi tantangan besar dalam perancangan perangkat harus sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik, dan dalam penyusunan perangkat yang harus di selesaikan dengan waktu yang terbatas.
Berdasarkan hasil kajian literatur dan
wawancara, penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, yaitu rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami soal cerita, kurangnya Motivasi belajar peserta didik , kurangnya keaktifan peserta didik dan rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik, antara lain : 1. Pembelajaran masih secara konvensional dan berpusat pada guru (teacher-centered) dimana metode ceramah dan pemberian tugas masih mendominasi pembelajaran dari awal hingga akhir sehingga peserta didik kurang berpartisipasi dalam pembelajaran. 2. Pembelajaran yang dilakukan guru tidak menarik dan kuramg inovatif. 3. Kurangnya pemanfaatan TIK dan perangkat praktikum lainnya sebagai media pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik dalam belajar. 4. Kurangnya keterampilan guru dalam mengelola kelas. Dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model pembelajaran yang mampu kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita,, motivasi belajar, keaktifan dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pelajaran serta melaksanakan proses pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, dan menantang untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Siapa saja yang terlibat? Selama kegiatan PPI melibatkan banyak pihak yaitu Dosen Pemimbing, Guru Pamong dan Rekan mahasiswa. Selain itu selama PPI di sekolah semua pihak mulai dari kepala sekolah, rekan sejawat serta para peserta didik sangat membantu dan mendukung demi kelancaran PPI saya. Adapun yang terlibat langsung dan bertindak sebagai observer adalah guru kelas 1-B, kadang-kadang guru pendamping dan yang menjadi videogarafer adalah bendahara sekolah serta seluruh peserta didik kelas I_A yang terlibat langsung. Sebelum melaksanakan aksi, semuanya harus dikomunikasikan dengan baik mulai dari tata pengambilan gambar, apa saja yang akan di observasi serta semua perlengkapan yang akan digunakan selama PPI. Aksi : Berdasarkan Tantangan di atas, langkah- Langkah-langkah apa langkah yang harus dilakukan guru, yang dilakukan diantaranya yaitu: untuk menghadapi 1. Pemilihan model/pendekatan tantangan tersebut/ pembelajaran. strategi apa yang a. Memetakan masalah dan mencari apa digunakan/ akar dari penyebab masalah tersebut, bagaimana serta mencari solusi dari berbagai prosesnya, siapa saja referensi. yang terlibat / Apa b. Pemilihan model pembelajaran yang saja sumber daya sesuai dengan karakteristik peserta atau materi yang didik dan karakteristik materi pelajaran. diperlukan untuk c. Mempelajari lebih lanjut tentang model melaksanakan strategi yang dipilih, apakah sesuai dengan materi ini dan karakter peserta didik, apakah bisa menjawab persoalan yang dihadapi. Jika sesuai maka akan dipelajari lebih lanjut tentang model, sintaks, dan proses dalam pembelajarannya. Pemilihan media pembelajaran. a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang dianggap tepat dan sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik peserta didik, media yang menarik dan dapat menstimulasi siswa agar lebih aktif. Media yang dipilih merupakan media yang dianggap tepat, fungsional, dan dapat meningkatkan kemampuan dan keaktifan siswa dalam proses menemukan konsep pelajaran. b. Proses pemilihan media pembelajaran ini dimulai dengan mempelajari materi pelajaran yang akan dirancang medianya, kemudian guru merancang desain menu- menu apa saja yang harus ada di dalam media pembelajaran. Selanjutnya guru mulai membuat media pembelajaran powerpoint dengan menambahkan animasi, gambar, video pembelajaran yang menarik dan disajikan melalui proyektor. c. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan media pembelajaran ini adalah pemahaman guru dalam menggunakan aplikasi powerpoint pada komputer/laptop. Pemilihan metode pembelajaran. a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan memahami model yang digunakan, karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran. Disini guru memilih metode pembelajaran diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan. Semua metode yang dipilih diharapkan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. b. Proses pemilihan metode pembelajaran ini : pertama guru mempelajari apa saja metode metode pembelajaran, lalu memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik, serta karakteristik materi dengan mempelajari materi pelajaran yang terdapat pada buku pegangan guru dan siswa serta referensi lain yang dapat diakses peserta didik. c. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini adalah pemahaman dan kompetensi guru dalam metode pembelajaran dan pemahaman guru pada materi pelajaran. Bagaimana prosesnya ? Adapun aksi yang saya lakukan dalam menyelesaikan tantangan yang ada adalah sebagai berikut : Aksi 1 : rendahnya motivasi belajar peserta didik Saya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dimana peserta didik belajar sambil bermain mencari pasangan kartu dengan demikian akan meningkatkan motivasi belajar, dimana usia anak kelas 1 SD lebih senang bermain sambil belajar. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut : Sintaks 1 : menyajikan informasi. Peserta didik menyimak penjelasan guru dan menyimak video pembelajaran. Sintaks 2 : mengorganisir peserta didik dalam tim-tim belajar. Pada tahap ini guru membagi kelompok secara heterogen, dan membagi LKPD. Peserta didik belajar dalam kelompok kecil. intaks 3 : Permainan mencari pasangan kartu. Sintaks 4 : P r esentasi Sintaks 5 : evaluasi Adapun materi yang saya gunakan dalam Aksi 1 ini adalah kosa kata kegiatan siang hari dan mengenal bilangan 11-20 dengan menampilkan sebuah materi yang berbasis TPACK berupa video pembelajaran yang ditampilkan lewat LCD Proyektor dan permainan mencari pasangan kartu setelah pembelajaran.
Aksi 2: Rendahnya pemahaman peserta didik
dalam memahami materi.
Untuk mengatasi permasalahan pada aksi
2 ini saya menerapakan metode demonstrasi untuk mengatasi masalah rendahnya pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang dipadukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, peserta didik menyusun gambar-gambar yang telah diacak untuk kemudian disusun berdasarkan urutan logis akan menumbuhkan daya kreasi interaktivitas siswa terhadap materi pembelajaran. Adapun materi pada aksi 2 yaitu kalimat kegiatan malam hari dan pemanfaatan biji-bijian. Pada pembelajaran ini peserta didik mensimulasikan kegiatan pemanfaatan biji-bijian yaitu membuat karya seni kolase. Adapun sintaks model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture menurut Suprijono (dalam huda 2014: 236)
1. Penyampaian Kompetensi, Pada tahap ini,
gurudiharapkan menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang di pelajari. 2. Presentasi Materi, 3. Penyajian gambar, pada tahap ini, guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditujukkan. 4. Pemasangan gambar, pada tahap ini siswa bersama teman kelompoknya mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis. 5. Penjajakan, pada tahap ini mengharuskan guru untuk menanyakan kedapa siswa tentang alasan/dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusunnya. 6. Penyajian kompetensi, pada tahap ini berdasarkan komentar data penjelasan atas urutan gambar-gambar, guru bisa memulai menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Selama proses ini, guru harus memberikan penekanan pada ketercapaian kompetensi tersebut. Di sini, guru bisa mengulangi, menuliskan atau menjelaskan gambar- gambar tersebut agar siswa mengetahui bahwa sarana tersebut penting dalam pencapaian kompetensi dasar dan indikator-indikator yang telah ditetapkan. 7. Penutup, pada tahap ini diakhir pembelajaran, guru dan siswa saling berefleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat materi dan kompetensi dalam ingatan siswa. Aksi 3 : Keaktifan peserta didik masih kurang dalam proses pembelajaran Model pembelajaran koooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan di aksi 3 ini adalah dengan menerapakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Semua proses dalam aksi ini berjalan sesuai dengan sintaks. Adapun sintaks dari model pembelajaran NHT yaitu: Fase 1: Penomoran Guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.
Fase 2: Mengajukan pertanyaan Guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.
Fase 3: Berpikir bersama Siswa dalam kelompok
berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
Fase 4: Menjawab Guru memanggil satu nomor
siswa secara acak, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tanggannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Dengan menerapakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) terbukti dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir semua peserta didik terlibat secara aktif. Aksi 4 : Rendahnya minat membaca peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan pada aksi 4 ini saya menerapakan model Team Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu kata, melalui penerapan media kartu kata dapat meningkatkan minat membaca peserta didik. Adapun sintak dari model Team Games Tournament (TGT) yaitu, Shoimin. A (2014:81) ; 1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen. 2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan. 3) Guru mengundang ketua-ketua kelompok untuk memerikan materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya. 4) Masing-masing kelompok membahas materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya. 5) Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasan. 6) Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasan. 7) Guru memberikan penjelasan singkat (larifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan. 8) Evaluasi. Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi dan langkah-langkah dampak yang dilakukan, yaitu hasil yang dirasa Bagaimana dampak sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari : dari aksi dari 1. Pemilihan model Kooperati beberapa Langkah-langkah yang tipe mulai dari aksi 1 sampai aksi 4, dilakukan? Apakah terbukti meningkatkan beberapa hasilnya efektif? Atau keterampilan belajar peserta didik, yaitu tidak efektif? motivasi belajar peserta didik, Mengapa? pemahaman peserta didik, keaktifan Bagaimana respon orang peserta didik dan minat m peserta didik lain terkait dengan mbacanya pun juga meningkat. Terlihat strategi yang dilakukan, dari tanggapan peserta didik saat guru Apa yang menjadi faktor memberikan pertanyaan, menanggapi keberhasilan atau penjelasan guru maupun teman, ketidakberhasilan dari memberikan solusi serta lebih antusias strategi yang dilakukan? saat pembelajaran, dan dari hasil belajar Apa pembelajaran dari (evaluasi pembelajaran) mengalami keseluruhan proses peningkatan. tersebut 2. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik membantu peserta didik untuk fokus memperhatikan pembelajaran, meningkatkan motivasi serta keaktifan peserta didik. 3. Penggunaan metode pembelajaran yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Tetapi tetap memperhatikan konteks ketepatan dengan materi yang akan dipelajari. Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan keaktifan dan konsentrasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga mereka termotivasi dalam belajar yang menandakan peningkatan kemampuan belajar peserta didik secara menyeluruh. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat menyenangkan dan antusias, hal ini dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran dimana peserta didik memberi tanggapan sangat menyenangkan, lebih termotivasi, mengerti dengan konsep materi. Terlihat juga saat proses pembelajaran berlangsung fokus dan antusias [peserta didik tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh pemahaman guru tentang penggunaan model pembelajaran, penguasaan guru terhadap model, pendekatan, media, metode pembelajaran dan langkahlangkah rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Seluruh rancangan pembelajaran dikemas dengan sangat menarik namun tetap memperhatikan konteks materi dan psikologi belajar atau kesiapan peserta didik. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru adalah : guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model, metode serta media pembelajaran untuk merancang dan membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan. Guru juga diharapkan agar terus mengembangkan kompetensi, baik melalui kegiatan pelatihan seminar, kelompok kerja guru (KKG), webinar maupun mencari referensi terkait model-model pembelajaran yang inovatif, metode yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik serta media pembelajaran yang inovatif yang bisa menggali segala kemampuan belajar peserta didik dan memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna.
Rencana Tindak lanjut dari kegiatan di
atas adalah : 1. Terus menggunakan berbagai model pembelajaran, mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik dengan mencari referensi dan internet baik dari situs kemdikbud maupun yang lainnya serta mengikuti kegiatan seminar, webinar, workshop maupun kegiatan KKG. 2. Terus mempelajari dan memahami metode- metode dalam pembelajaran, terutama metode- metode pembelajaran yang inovatif yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik serta karakteristik materi untuk penerapan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam melaksanakan pembelajaran. Pengembangan metode pembelajaran dilakukan dengan mencari referensi baik dari platform yang disediakan oleh kemdikbud maupun webinar yang diselenggarakan oleh kemdikbud, kegiatan seminar, workshop maupun kegiatan KKG. 3. Terus Mendesain dan merancang Media Pembelajaran yang inovatif dimana selain menarik minat peserta didik, juga dirancang untuk mendukung proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Mencari referensi tentang cara mendesain media pembelajaran yang menarik, dapat dilakukan melalui situs internet Youtube, maupun melalui pelatihan-pelatihan seperti webinar, seminar, workshop dan kegiatan KKG. 4. Terus menggali informasi baik melalui internet ataupun webinar, seminar, workshop dan kegiatan KKG tentang pemanfaatan media pembelajaran di lingkungan sekitar agar bisa mengembangkan dan memanfaatkan media di lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran. 5. Meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa dengan cara melakukan bimbingan serta menanamkan sikap mandiri dan kreatif dalam proses pembelajaran, menemukan solusi, berdiskusi dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran. Selain itu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran sehingga peserta didik bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. 6. Meningkatkan kolaborasi antara guru dan orang tua peserta didik agar terjalin hubungan yang baik sehingga terjadi kerjasama yg baik pula, di mana guru dan pihak sekolah sebagai fungsi kontrol pembelajaran di sekolah serta orang tua sebagai fungsi kontrol pembelajaran peserta didik di rumah. Kolaborasi yang baik juga dengan mudah mengidentifikasi kesulitan belajar dan dapat memecahkan masalah yang dialami peserta didik, sehingga membuat siswa semakin termotivasi dan berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. 7. 7. Tetap belajar untuk memperbaiki apa yang menjadi saran serta kekurangan dalam PPI yang telah saya laksanakan sehingga menjadi bahan refleksi dalam kegiatan pembelajaran, kemudian menambah beberapa hal yang masih kurang sehingga harapan saya bisa mengaplikasikan pengetahuan serta pengalaman selama melaksanakan PPI, untuk menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif sesuai tuntutan zaman pada abad 21 ini.