Anda di halaman 1dari 5

Nama : LILY,SE.

No. UKG 201502022754

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMKN 2 Kuala Kapuas


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai 1. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar
peserta didik melalui model pembelajaran
inovatif Problem Based Learning pada materi
Analisis Peluang Usaha metode Analisis SWOT
2. Meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar
peserta didik melalui model pembelajaran
inovatif Project Based Learning materi Desain
Kemasan produk barang/jasa.
Penulis LILY,SE.
Tanggal Aksi 1 29 Agustus 2022
Aksi 2 12 September 2022
Situasi: Latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar 1. Belum maksimalnya pemanfaatan model-
belakang masalah, mengapa model pembelajaran inovatif yang guru
praktik ini penting untuk gunakan saat pembelajaran.
dibagikan, apa yang menjadi 2. Penggunaan alat dan media pembelajaran
peran dan tanggung jawab yang belum maksimal
anda dalam praktik ini. 3. Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah
tentu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
proses belajar mengajar terutama dalam
meningkatkan minat motivasi belajar peserta
didik dalam proses belajar mengajar yang
berlangsung. Selama ini, guru menggunakan
model pembelajaran yang monotan dan hanya
berpusat pada guru. Media ajar yang terbatas dan
tidak menarik. Guru hanya memberikan
materi dengan ceramah lalu peserta didik
mendengarkan paparan materi sehingga kondisi
belajar membosankan, jenuh dan tidak menarik ,
motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik
rendah. Model pembelajaran yang tidak variatif
dan inovatif ini disebabkan karena guru belum
menguasai model pembelajaran yang mampu
membantu peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran. Kurang maksimal kompetensi guru
dalam memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran. Kurang maksimal menerapkan
model pembelajaran yang variatif dan inovatif
dalam kegiatan pembelajaran. Dan kurangnya
sarana dan prasarana penunjang kegiatan
pembelajaran yang dimiliki sekolah yang mampu
menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, menarik minat belajar siswa dan
kebermanfaatan pembelajaran bagi dan
pengalaman baru yang menarik bagi peserta
didik.

Hal ini tentu menjadi akar penyebab kesulitan


peserta didik dalam memahami pelajaran produk
kreatif dan kewirausahaan khususnya ketika mereka
mempelajari materi bagaimana kemampuan
menganalisis, menentukan solusi ,strategi yang tepat,
menggali informasi, mengungkapkan dan memberi
pendapat,mempresentasikannya hasil penemuan dan
solusi masalah dari studi kasus permasalahan serta
ketika peserta didik menerapkan kemampuan
membuat,mengkreasi,mencipta suatu karya produk
melalui project sederhana,menggiring siswa secara
aktif dalam pengerjaan project secara
kolaboratif ,menumbuhkan motivasi penerapkan
kemampuan Litrasi, 4 C peserta didik dan
kemampuan tingkat berpikir tinggi (HOTS) dalam
pembelajaran yang bermakna yang bermanfaat
menambah pengalaman baru bagi peserta didik.
Dibutuhkan kemampuan guru merancang
model,metode,media yang inovatif dan tepat untuk
meningkatkan motivasi dan keaktipan peserta didik
dalam pembelajaran.
Semoga dengan adanya kegiatan praktik ini dapat menjadi
bahan acuan guru untuk mengembangkan kemampuannya
dalam pembelajaran seperti kemampuan menggunakan alat
teknologi dan menerapkan model pembelajaran yang variatif
dan inovatif agar dapat meningkatkan motivasi belajar serta
hasil belajar siswa. Maka saya harus ikut berperan aktif
sebagai guru dan fasilitator yang bertanggung jawab untuk
mendampingi dan membimbing mereka agar dapat
meningkatkan motivasi belajar, kemampuan dan hasil
belajar mereka.

Tantangan : Dalam mencapai tujuan tersebut, beberapa


Apa saja yang menjadi tantangan yang dihadapi antara lain :
tantangan untuk mencapai 1. Guru belum menguasai penggunaan model
tujuan tersebut? Siapa saja pembelajaran pembelajaran yang bervariasi
yang terlibat, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.
2. Peserta didik tidak terbiasa dengan model
pembelajaran yang mengharuskan mereka
untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
3. Pemilihan media ajar yang terbatas oleh guru.
4. Kurangnya pemanfaatan IT oleh Guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran agar
lebih inovatif dan bervariatif dan lebih menarik
Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu banyak kendala dan
tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Apalagi dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh
sekolah. Di sekolah kami, masih kurang memiliki fasilitas
yang mendukung pembelajaran, seperti komputer, leptop,
proyektor, dan jaringan internet. Hal ini sangat jauh dari
tuntutan pembelajaran abad 21. Dan keterbatasan fasilitas ini
mempengaruhi kemampuan guru dalam menggunakan alat
pembelajaran yang berbasis IT. Dengan kurangnya fasilitas
sekolah dan kemampuan guru dalam menerapkan model
maupun metode pembelajaran yang variatif dan inovatif, hal
ini berdampak pula pada rendahnya hasil belajar siswa.
Siswa kurang antusias (kurang termotivasi) dalam mengikuti
pembelajaran di kelas, dan masih banyak siswa yang merasa
malu untuk mengemukakan pendapatnya.

Aksi : Dengan adanya segala tantangan yang dihadapi dalam


Langkah-langkah apa yang kegiatan ini, maka untuk mengatasinya guru berusaha untuk
dilakukan untuk belajar serta memanfaatkan media pembelajaran yang
menghadapi tantangan berasal dari lingkungan sekitar. Selain itu, saya sebagai guru
tersebut/ strategi apa yang banyak belajar dari berbagai pihak, saya bersyukur
digunakan/ bagaimana mendapat banyak arahan dan ilmu dari Bapak/Ibu dosen dan
prosesnya, siapa saja yang guru pamong serta teman-teman guru yang hebat. Untuk
terlibat / Apa saja sumber mencoba pembelajaran yang berbasis abad 21 ini sekaligus
daya atau materi yang untuk melaksanakan kegiatan praktek saya sebagai guru dan
diperlukan untuk mahasiswa berinisiatif belajar menggunakan proyektor
melaksanakan strategi ini sekolah yang yang belum pernah saya gunakan selama
mengajar karena tidak diberi kesempatan meminjam karena
hanya ada satu yang ada yang dipakai bersama semua guru .
Begitu pun dengan pengadaan leptop, harus meminjam
kepada teman selama melaksanakan aksi PPL. Dimana saya
sebagai mahasiswa PPG sekaligus guru mapel dalam
menyusun perangkat pembelajaran guru menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning), dengan menerapkan model PBL dengan harapan
menggunakan model ini diharapkan siswa dapat termotivasi
untuk berperan aktif selama proses pembelajaran.

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut


seorang guru melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Guru harus belajar baik secara mandiri
maupun mengikuti pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai model-
model pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan karakter peserta didik. Guru
diharapkan selalu meningkatkan kreativitas
dan perlu mencoba model pembelajaran baru
agar dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengemukakan pendapat .
Meningkatkan kemampuan siswa dalam
kolaboratif dan kreatif dan berkreasi. Salah
satu model pembelajaran yang penulis coba
terapkan di kelas adalah Project Based
Learning (PJBL) dan Problem Based Learning
(PBL).
2. Peserta didik dibiasakan dalam penggunaan
model-model pembelajaran inovatif seperti
Project Based learning dan Problem Based
Learning yang menuntut mereka untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Berpikir Tingkat Tinggi dan tercipta
kemampuan 4C, literasi peserta didik belajar
aktif dalam pembelajaran.
3. Penggunaan media ajar harus membantu
peserta didik dalam meningkatkan
pemahaman mereka dalam pelajaran produk
kreatif dan kewirausahaan seperti laptop/hp,
internet, video pembelajaran dan lainnya.
4. Memaksimalkan kemampuan pemanfaatan IT
yang lebih inovatif dan variatif dalam
pelaksanaan pembelajaran seperti
menentukan bahan ajar,media ajar dan alat
yang digunakan agar guru bisa dengan mudah
menyampaikan materi dan peserta didik lebih
mudah memahami materi pelajaran sehingga
kegiatan pembelajaran jadi efektif dan
efisien,tercapainya tujuan pembelajaran dan
terciptanya suasana pelajaran yang
menyenangkan dan menarik dan menantang
dan bermakna.
Refleksi Hasil dan dampak Dari langkah-langkah yang telah dilakukan,
Bagaimana dampak dari aksi penggunaan model pembelajaran Project Based
dari Langkah-langkah yang Learning dan Problem Based Learning memberikan
dilakukan? Apakah hasilnya dampak dan hasil yang efektif dalam pembelajaran,
efektif? Atau tidak efektif? sebagai berikut:
Mengapa? Bagaimana respon 1. Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan,
orang lain terkait dengan sehingga peserta didik maupun pendidik
strategi yang dilakukan, Apa menikmati proses pembelajaran.
yang menjadi faktor 2. Motivasi belajar peserta didik semakin
keberhasilan atau meningkat sehingga tercipta pembelajaran
ketidakberhasilan dari yang kolaboratif dan inovatif dan peserta
strategi yang dilakukan? Apa didik terlihat aktif selama proses pebelajaran.
pembelajaran dari 3. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran
keseluruhan proses tersebut peserta didik lebih meningkat dari sebelum
menerapkan model pembelajaran Project
Based Learning dan Problem Based Learning
Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran
yang dilakukan sangat positif dan tertarik untuk
mengadopsi keberhasilan dalam pelaksanaan PPL 1
dan PPL 2.
Faktor keberhasilan meningkatnya motivasi,
keaktifan peserta didik selama pembelajaran serta
meningkatnya hasil belajar peserta didik dengan
strategi pembelajaran tersebut karena model
pembelajaran inovatif yang digunakan merupakan
penerapan pembelajaran yang berorientasi
pada peserta didik (student centered) peserta
didik termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran serta terlibat aktif dalm setiap proses
kegiatan pembelajaran. Kondisi pembelajaran menjadi
menyenangkan,menarik dan bermakna.
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan
proses aksi adalah saya mendapat feedback positif
baik dari peserta didik maupun guru lainnya dengan
adanya penerapan model-model pembelajaran inovatif
dalam pembelajaran. Selain itu saya semakin
memahami bahwa sebagai guru tidak ada kata
berhenti untuk belajar untuk mengembangkan
potensi diri dalam kemajuan proses belajar mengajar
baik dari penguasaan dan keberanian percaya diri
mengimplementasikan model, metode, media ajar,
sistem penilaian , Penguasaan IT dan lainnya dalam
pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan. Ini berdampak
perubahan positif setelah kegiatan praktik ini dilakukan,
ada perubahan yang terjadi pada guru dan siswa. Saya
sebagai guru sudah bisa menggunakan leptop, sudah bisa
menyambungkan leptop dan proyektor, dapat mengakses
internet untuk mencari referensi media pembelajaran dan
sumber belajar. Serta dapat memanfaatkan beberapa aplikasi
yang mendukung kegiatan praktik ini seperti aplikasi Zoom
untuk membuat link zoom dan melakukan zoom meeting,
aplikasi Filmora, untuk mengompress ukuran video, aplikasi
Capcut untuk mengedit video, serta sudah membagi link
video untuk bisa di lihat bersama. Dampak dari aksi dengan
langkah-langkah sintak PBL membuat siswa antusias untuk
belajar. Dengan memanfaatkan proyektor dalam
pembelajaran, siswa merasa senang belajar karena mereka
dapat menyaksikan foto/gambar maupun video yang
ditayangkan oleh guru. Hasilnya sangat efektif karena siswa
sangat aktif dan antusias selama proses pembelajaran
berlangsung. Setelah mengamati gambar atau video, mereka
lebih mudah memahami materi yang dipelajari, dibandingkan
jika guru hanya menggunakan metode ceramah siswa hanya
pasif sebagai pendengar. Sehingga setelah proses
pembelajaran berlangsung ada peningkatan hasil belajar
siswa. Semoga ini bisa ditiru oleh rekan rekan guru yang lain
dan semoga bermanfaat bagi sekolah kedepannya dalam
menjawab permasalahan guru dan permasalahan peserta
didik dalam upaya meningkatkan motivasi,minat dan hasil
belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai