Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMKN 2 Kuala Kapuas
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Tujuan yang ingin dicapai 1. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik melalui model pembelajaran inovatif Problem Based Learning pada materi Analisis Peluang Usaha metode Analisis SWOT 2. Meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik melalui model pembelajaran inovatif Project Based Learning materi Desain Kemasan produk barang/jasa. Penulis LILY,SE. Tanggal Aksi 1 29 Agustus 2022 Aksi 2 12 September 2022 Situasi: Latar belakang masalah : Kondisi yang menjadi latar 1. Belum maksimalnya pemanfaatan model- belakang masalah, mengapa model pembelajaran inovatif yang guru praktik ini penting untuk gunakan saat pembelajaran. dibagikan, apa yang menjadi 2. Penggunaan alat dan media pembelajaran peran dan tanggung jawab yang belum maksimal anda dalam praktik ini. 3. Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah tentu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar terutama dalam meningkatkan minat motivasi belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Selama ini, guru menggunakan model pembelajaran yang monotan dan hanya berpusat pada guru. Media ajar yang terbatas dan tidak menarik. Guru hanya memberikan materi dengan ceramah lalu peserta didik mendengarkan paparan materi sehingga kondisi belajar membosankan, jenuh dan tidak menarik , motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik rendah. Model pembelajaran yang tidak variatif dan inovatif ini disebabkan karena guru belum menguasai model pembelajaran yang mampu membantu peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran. Kurang maksimal kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Kurang maksimal menerapkan model pembelajaran yang variatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Dan kurangnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran yang dimiliki sekolah yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, menarik minat belajar siswa dan kebermanfaatan pembelajaran bagi dan pengalaman baru yang menarik bagi peserta didik.
Hal ini tentu menjadi akar penyebab kesulitan
peserta didik dalam memahami pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan khususnya ketika mereka mempelajari materi bagaimana kemampuan menganalisis, menentukan solusi ,strategi yang tepat, menggali informasi, mengungkapkan dan memberi pendapat,mempresentasikannya hasil penemuan dan solusi masalah dari studi kasus permasalahan serta ketika peserta didik menerapkan kemampuan membuat,mengkreasi,mencipta suatu karya produk melalui project sederhana,menggiring siswa secara aktif dalam pengerjaan project secara kolaboratif ,menumbuhkan motivasi penerapkan kemampuan Litrasi, 4 C peserta didik dan kemampuan tingkat berpikir tinggi (HOTS) dalam pembelajaran yang bermakna yang bermanfaat menambah pengalaman baru bagi peserta didik. Dibutuhkan kemampuan guru merancang model,metode,media yang inovatif dan tepat untuk meningkatkan motivasi dan keaktipan peserta didik dalam pembelajaran. Semoga dengan adanya kegiatan praktik ini dapat menjadi bahan acuan guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran seperti kemampuan menggunakan alat teknologi dan menerapkan model pembelajaran yang variatif dan inovatif agar dapat meningkatkan motivasi belajar serta hasil belajar siswa. Maka saya harus ikut berperan aktif sebagai guru dan fasilitator yang bertanggung jawab untuk mendampingi dan membimbing mereka agar dapat meningkatkan motivasi belajar, kemampuan dan hasil belajar mereka.
Tantangan : Dalam mencapai tujuan tersebut, beberapa
Apa saja yang menjadi tantangan yang dihadapi antara lain : tantangan untuk mencapai 1. Guru belum menguasai penggunaan model tujuan tersebut? Siapa saja pembelajaran pembelajaran yang bervariasi yang terlibat, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. 2. Peserta didik tidak terbiasa dengan model pembelajaran yang mengharuskan mereka untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. 3. Pemilihan media ajar yang terbatas oleh guru. 4. Kurangnya pemanfaatan IT oleh Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih inovatif dan bervariatif dan lebih menarik Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu banyak kendala dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Apalagi dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah. Di sekolah kami, masih kurang memiliki fasilitas yang mendukung pembelajaran, seperti komputer, leptop, proyektor, dan jaringan internet. Hal ini sangat jauh dari tuntutan pembelajaran abad 21. Dan keterbatasan fasilitas ini mempengaruhi kemampuan guru dalam menggunakan alat pembelajaran yang berbasis IT. Dengan kurangnya fasilitas sekolah dan kemampuan guru dalam menerapkan model maupun metode pembelajaran yang variatif dan inovatif, hal ini berdampak pula pada rendahnya hasil belajar siswa. Siswa kurang antusias (kurang termotivasi) dalam mengikuti pembelajaran di kelas, dan masih banyak siswa yang merasa malu untuk mengemukakan pendapatnya.
Aksi : Dengan adanya segala tantangan yang dihadapi dalam
Langkah-langkah apa yang kegiatan ini, maka untuk mengatasinya guru berusaha untuk dilakukan untuk belajar serta memanfaatkan media pembelajaran yang menghadapi tantangan berasal dari lingkungan sekitar. Selain itu, saya sebagai guru tersebut/ strategi apa yang banyak belajar dari berbagai pihak, saya bersyukur digunakan/ bagaimana mendapat banyak arahan dan ilmu dari Bapak/Ibu dosen dan prosesnya, siapa saja yang guru pamong serta teman-teman guru yang hebat. Untuk terlibat / Apa saja sumber mencoba pembelajaran yang berbasis abad 21 ini sekaligus daya atau materi yang untuk melaksanakan kegiatan praktek saya sebagai guru dan diperlukan untuk mahasiswa berinisiatif belajar menggunakan proyektor melaksanakan strategi ini sekolah yang yang belum pernah saya gunakan selama mengajar karena tidak diberi kesempatan meminjam karena hanya ada satu yang ada yang dipakai bersama semua guru . Begitu pun dengan pengadaan leptop, harus meminjam kepada teman selama melaksanakan aksi PPL. Dimana saya sebagai mahasiswa PPG sekaligus guru mapel dalam menyusun perangkat pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), dengan menerapkan model PBL dengan harapan menggunakan model ini diharapkan siswa dapat termotivasi untuk berperan aktif selama proses pembelajaran.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut
seorang guru melakukan langkah-langkah berikut ini: 1. Guru harus belajar baik secara mandiri maupun mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai model- model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakter peserta didik. Guru diharapkan selalu meningkatkan kreativitas dan perlu mencoba model pembelajaran baru agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat . Meningkatkan kemampuan siswa dalam kolaboratif dan kreatif dan berkreasi. Salah satu model pembelajaran yang penulis coba terapkan di kelas adalah Project Based Learning (PJBL) dan Problem Based Learning (PBL). 2. Peserta didik dibiasakan dalam penggunaan model-model pembelajaran inovatif seperti Project Based learning dan Problem Based Learning yang menuntut mereka untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Berpikir Tingkat Tinggi dan tercipta kemampuan 4C, literasi peserta didik belajar aktif dalam pembelajaran. 3. Penggunaan media ajar harus membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka dalam pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan seperti laptop/hp, internet, video pembelajaran dan lainnya. 4. Memaksimalkan kemampuan pemanfaatan IT yang lebih inovatif dan variatif dalam pelaksanaan pembelajaran seperti menentukan bahan ajar,media ajar dan alat yang digunakan agar guru bisa dengan mudah menyampaikan materi dan peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran sehingga kegiatan pembelajaran jadi efektif dan efisien,tercapainya tujuan pembelajaran dan terciptanya suasana pelajaran yang menyenangkan dan menarik dan menantang dan bermakna. Refleksi Hasil dan dampak Dari langkah-langkah yang telah dilakukan, Bagaimana dampak dari aksi penggunaan model pembelajaran Project Based dari Langkah-langkah yang Learning dan Problem Based Learning memberikan dilakukan? Apakah hasilnya dampak dan hasil yang efektif dalam pembelajaran, efektif? Atau tidak efektif? sebagai berikut: Mengapa? Bagaimana respon 1. Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, orang lain terkait dengan sehingga peserta didik maupun pendidik strategi yang dilakukan, Apa menikmati proses pembelajaran. yang menjadi faktor 2. Motivasi belajar peserta didik semakin keberhasilan atau meningkat sehingga tercipta pembelajaran ketidakberhasilan dari yang kolaboratif dan inovatif dan peserta strategi yang dilakukan? Apa didik terlihat aktif selama proses pebelajaran. pembelajaran dari 3. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran keseluruhan proses tersebut peserta didik lebih meningkat dari sebelum menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dan Problem Based Learning Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran yang dilakukan sangat positif dan tertarik untuk mengadopsi keberhasilan dalam pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2. Faktor keberhasilan meningkatnya motivasi, keaktifan peserta didik selama pembelajaran serta meningkatnya hasil belajar peserta didik dengan strategi pembelajaran tersebut karena model pembelajaran inovatif yang digunakan merupakan penerapan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student centered) peserta didik termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran serta terlibat aktif dalm setiap proses kegiatan pembelajaran. Kondisi pembelajaran menjadi menyenangkan,menarik dan bermakna. Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya mendapat feedback positif baik dari peserta didik maupun guru lainnya dengan adanya penerapan model-model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran. Selain itu saya semakin memahami bahwa sebagai guru tidak ada kata berhenti untuk belajar untuk mengembangkan potensi diri dalam kemajuan proses belajar mengajar baik dari penguasaan dan keberanian percaya diri mengimplementasikan model, metode, media ajar, sistem penilaian , Penguasaan IT dan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Ini berdampak perubahan positif setelah kegiatan praktik ini dilakukan, ada perubahan yang terjadi pada guru dan siswa. Saya sebagai guru sudah bisa menggunakan leptop, sudah bisa menyambungkan leptop dan proyektor, dapat mengakses internet untuk mencari referensi media pembelajaran dan sumber belajar. Serta dapat memanfaatkan beberapa aplikasi yang mendukung kegiatan praktik ini seperti aplikasi Zoom untuk membuat link zoom dan melakukan zoom meeting, aplikasi Filmora, untuk mengompress ukuran video, aplikasi Capcut untuk mengedit video, serta sudah membagi link video untuk bisa di lihat bersama. Dampak dari aksi dengan langkah-langkah sintak PBL membuat siswa antusias untuk belajar. Dengan memanfaatkan proyektor dalam pembelajaran, siswa merasa senang belajar karena mereka dapat menyaksikan foto/gambar maupun video yang ditayangkan oleh guru. Hasilnya sangat efektif karena siswa sangat aktif dan antusias selama proses pembelajaran berlangsung. Setelah mengamati gambar atau video, mereka lebih mudah memahami materi yang dipelajari, dibandingkan jika guru hanya menggunakan metode ceramah siswa hanya pasif sebagai pendengar. Sehingga setelah proses pembelajaran berlangsung ada peningkatan hasil belajar siswa. Semoga ini bisa ditiru oleh rekan rekan guru yang lain dan semoga bermanfaat bagi sekolah kedepannya dalam menjawab permasalahan guru dan permasalahan peserta didik dalam upaya meningkatkan motivasi,minat dan hasil belajar peserta didik.