Anda di halaman 1dari 15

TUGAS LK 3.

1
MENYUSUN BEST PRACTICES

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan
Tahun 2023

Disusun Oleh

Nama : Nurkiah, S.Pd.

No. UKG
: 201506: 201506224131
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMP NEGERI 4 CIBITUNG


Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas IX
SMP Negeri 4 CIBITUNG dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Materi “Mengungkapkan pengalaman dan
gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan
memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan “ KD 4.6

Penulis Nurkiah,S.Pd
Tanggal PPL Siklus 2 : 08 Januari 2023
Situasi: Sekilas tentang SMP NEGERI 4 CIBITUNG Kabupaten
Kondisi yang menjadi latar Bekasi Jawa Barat
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk SMP NEGERI 4 CIBITUNG yang terletak di kabupaten
dibagikan, apa yang menjadi Bekasi tepatnya di kecamatan Cibitung desa Wanajaya
peran dan tanggung jawab
yang karakter masyarakatnya terdiri dari para pekerja
anda dalam praktik ini.
dan pedagang. Ruang lingkupnya yang berada di tengah
tengah perumahan menjadikan aksesny mudah
dijangkau.

Lokasi lingkungan sekolah yang nyaman dan asri akan


meningkatkan semangat belajar siswa dalam kegiatan
belajar mengajar
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model in
door dan out door menjadikan pembelajaran tidak
selalu monoton di kelas saja.Dengan model ini siswa
tidak akan merasa jenuh dalam kegiatan belajar
mengajar karena variasi rungan yang bisa di dalam atau
diluar kelas
Pembelajaran di luar kelas
Pembelajaran di dalam kelas

Kegiatan Pembelajaran Karakter , pembiasaan sholat


dhuha di hari Jumat. Pembiasaan ini diharapkan akan
membentuk karakter siswa yang religius

Tersedianya Pojok Literasi baik di perpustakaan


maupun di kelas dan Rak buku Literasi .Dengan ada nya
Pojok Literasi ini baik di perpustakaan maupun di kelas
akan meningkatkan minat membaca siswa, termasuk
penyediaan buku buku terbaru
Demikian selintas pandang mengenai SMP NEGERI 4
CIBITUNG Kabupaten Bekasi Jawa Barat

Identifikasi Masalah
Sesuai identifikasi masalah, saya menemukan
pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran
masih kurang pada peserta didik di sekolah yang
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sarana
prasaran kurang mendukung, guru yang masih kurang
minat mempelajari dan menggunakan teknologi, serta
kurangnya fasilitas sekolah untuk menyediakan bimtek
terkait pemanfaatan teknologi di sekolah. Sesuai
identifikasi masalah yang saya hadapi di sekolah, maka
perlu adanya solusi dari akar permasalahan terkait
pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran
masih kurang diterapkan baik dari sisi guru dan peserta
didiknya. Setelah melakukan wawancara dan mencari
kajian-kajian literatur terkait masalah yang tekah
diidentifikasi, ditemukan beberapa solusi untuk
meningkatkan pemanfaatan teknologi/inovasi dalam
pembelajaran pada peserta didik di kelas tersebut, dan
saya memilih model pembelajaran Project Based
Learning (PJBL) metode diskusi kelompok dengan
menggunakan media canva yang dibuat di gawai peserta
didik sebagai LKPD. Peran guru sangat penting dalam
merencanakan juga mengimplementasikan model
pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan
pemanfaatan teknologi pembelajaran peserta didik,
sehingga permasalahan tersebut bisa mendapatkan
solusi terbaik. Selain model pembelajarannya, guru pun
harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
menarik, karena jika menggunakan model dan media
pembelajaran yang inovatif akan memacu gairah
semangat belajar peserta didik di kelas, dengan begitu
maka keberhasilan dalam tujuan pembelajaran akan
tercapai dengan baik.

Tantangan : Tantangan yang dialami pada PPL aksi kedua:


Apa saja yang menjadi 1. Guru kurang menguasai model pembelajaran
tantangan untuk mencapai yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan
tujuan tersebut? Siapa saja peserta ddidik. Dengan pemilihan model
yang terlibat, pembelajaran yang tepat maka dapat membantu
ketercapaian keberhasilan belajar peserta didik.
Selama ini guru kurang menguasai model-model
pembelajaran yang inovatif di abad 21 seperti
sekarang ini.
2. Peserta didik belum terbiasa dengan model
pembelajaran yang mengharuskan mereka untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran siswa biasa hanya
bersikap pasif.
3. Kurangnya pemanfaatan TPACK oleh guru.
Ketika mengajar di kelas, penerapan TPACK
sangat minim dilakukan oleh guru. Di abad 21
seperti sekarang ini, guru dituntut dapat
menguasai teknologi secara maksimal dan dapat
diterapkan di kelas. Hal ini menjadi tantangan
berat bagi guru yang belum atau kurang
menguasai teknologi secara mahir.
4. Pemilihan media ajar yang tepat oleh guru.
Membuat media pembelajaran yang menarik
juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru.
Guru harus bisa menciptakan media
pembelajaran yang menarik dan sesaui dengan
karakteristik materi dan karakteristik siswa itu
sendiri. Dalam hal ini guru harus bisa
menganalisis media yang dapat diterapkan.
Media menjadi kendali penting untuk
meningkatkan minat peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
5. Pemilihan metode yang tepat oleh guru agar
peserta didik dapat aktif dalam proses
pembelajaran di kelas. Selama ini metode yang
dipakai guru hanya metode ceramah dan
dianggap kurang bervariasi ketika belajar di
kelas. Metode yang seperti itu peserta didik
hanya bersikap pasif karena hanya berpusat
pada guru dan bersifat satu arah saja tanpa
melibatkan keaktifan peserta didik di kelas.
Siapa saja yang terlibat?
Semua guru terlibat dalam tantangan ini baik guru
maupun kepala sekolah. Kepala sekolah harus
mendukung untuk mengatasi tantangan tersebut
dengan menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung, misalnya pengadaan in fokus serta speaker
di sekolah. Proyektor tersebut tidak hanya satu agar
semua guru ketika mengajar dapat maksimal
menerapkan TPACK. Guru berperan sebagai fasilitator
bagi peserta didik. Tantangan ini harus diselesaikan
oleh semua guru di sekolah guna ketercapaian
keberhasilan tujuan pembelajaran. Pemilihan model
pembelajaran, media pembelajaran dan pemilihan
metode adalah tantangan tersendiri bagi guru.

Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru


Langkah-langkah apa yang sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:
dilakukan untuk menghadapi 1. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.
tantangan tersebut/ strategi
Media pembelajaran menjadi salah satu penunjang
apa yang digunakan/
bagaimana prosesnya, siapa keberhasilan siswa belajar. Media yang saya gunakan
saja yang terlibat / Apa saja adalah media canva. Media ini dipilih karena cocok
sumber daya atau materi yang dan sesuai dengan materi yang disampaikan pada
diperlukan untuk PPL aksi 2 yaitu tentang teks iklan, slogan, dan poster.
melaksanakan strategi ini Peserta didik dapat membuat teks iklan, slogan, dan
poster dengan kreatif dan variatif dari media canva.
Meskipun hal ini terbilang baru untuk peserta didik,
namun mereka sangat antusias dalam membuat teks
iklan, slogan, dan poster dari media canva

2. Memilih model pembelajaran


Adapun sintak dari model pembelajaran PJBL
yaitu:
Fase-1 : Penentuan Pertanyaan Mendasar
Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat
eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa
berdasarkan pengalaman belajarnya yang bermuara
pada penugasan peserta didik dalam melakukan suatu
aktivitas. - Apa yang di maksud dengan cerpen ? - Apakah
kalian sudah pernah mendengar atau bahkan
menggunakan media canva?

Fase-2. Mendesain Perencanaan Proyek


Peserta didik menonton tutorial youtube mengguna
media canva
https://www.youtube.com/watch?v=K0bqTtlCNWA
Guru membentuk kelompok diskusi yang terdiri 4-5
orang tiap kelompoknya. - Guru memastikan setiap
kelompok memilih dan menentukan desain untuk
pembuatan/produk yang akan dihasilkan dari media
canva berupa teks cerpen. - Guru memfasilitasi setiap
kelompok menentukan satu desain yang akan dipilih
pada media canva. - Kelompok menyiapkan media canva
dari gawai masing masing. - Kelompok dibebaskan
dalam menentukaan desain yang akan dihasilkan dari
media canva.
Fase-3. Menyusun Jadwal
Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang
jadwal pembuatan proyek (tahapan dan pengumpulan).
- Peserta didik secara berkelompok menyusun dan
menyelesaikan proyek dengan memerhatikan batas
waktu yang telah di tentukan bersama.

Fase-4. Memonitor keaktifan dan perkembangan


proyek.
Guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang berisi langkah-langkah tugas proyek. - Kelompok
melakukan pembuatan proyek secara kelompok
/individu sesuai jadwal yang disepakati bersama. - Guru
memantau keaktifan kelompok selama melaksanakan
proyek, memantau realisasi perkembangan dan
membimbing jika mengalami kesulitan dalam
menggunakan media canva.
Fase-5. Menguji Hasil
Setiap kelompok memperlihatkan hasil proyek yang
telah dibuat. - Guru membahas secara umum kelayakan
dan standar proyek yang telah dihasilkan kelompok. -
Guru telah melakukan penilaian selama monitoring
dilakukan dengan mengacu pada rubrik penilaian yang
bertujuan: mengukur ketercapaian standar. - Guru
berperan dalam mengevaluasi hasil setiap kelompok,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang
sudah dicapai peserta didik.

Fase-6. Mengevaluasi Pengalaman


Setiap kelompok memaparkan laporan dari proyek yang
telah dibuat. - Guru dan kelompok lain memberikan
tanggapan bersama. - Guru memberikan kesimpulan
tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan
media canva. - Guru dan kelompok merefleksi kesulitan-
kesulitan masalah yang dihadapi setiap kelompok.
3. Memilih dan menerapkan metode pembelajaran
yang variatif Pemilihan metode yang tepat juga
menjadi penunjang ketercapaian tujuan
pembelajaran. Adapun metode yang dipilih guru
adalah metode ceramah, diskusi kelompok, dan
penugasan. Metode ini dianggap guru efektif untuk
memunculkan keaktifan siswa di kelas dan dapat
menimbulkan semangat mereka karena mereka
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
4. Memilih tayangan youtube yang tepat
https://www.youtube.com/watch?v=K0bqTtlCNWA
untuk disimak pesera didik sebagai tutorial cara
menggunakan dan membuat desain teks cerpen dari
media canva.

Siapa saja yang terlibat?


Pihak yang terlibat dalam menghadapi tantangan
tersebut adalah kepala sekolah, dosen, guru pamong,
serta rekan guru dan peserta didik di sekolah. Kepala
sekolah, dosen dan guru pamong terlibat sebagai
penilai dalam pelaksaan aksi 2. Setelah dilaksanakan
aksi 2 banyak saran dan komentar baik yang
diberikan kepada guru. Selain itu, rekan guru juga
terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan aksi di
sekolah. Peserta didik yang paling terlibat dalam
proses kegiatan ini. Proses pembelajaran peserta
didik diamati guru dan hasil belajar peserta didik
merupakan cerminan keberhasilan tujuan
pembelajaran.
Strategi yang digunakan guru adalah menggunakan
metode pembelajaran yang bervariasi , seperti tanya
jawab, diskusi kelompok, observasi, presentasi serta
umpan balik yang positif dari siswa maupun guru.

5. Guru memilih teks cerpen sesuai dengan tingkat


keterbacaan peserta didik agar dengan mudah
mengemukakan pengalaman atau gagasan dalam
bentuk teks cerpen yang bersumber dari internet
dalam bentuk video pembelajaran
https://www.youtube.com/watch?v=1AIqLmRhAvE&t
=344s

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari penggunaan media canva, penerapan
Bagaimana dampak dari aksi model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dari Langkah-langkah yang serta penerapan metode ceramah, diskusi kelompok,
dilakukan? Apakah hasilnya
dan penugasan, pada peserta didik kelas VIII SMP
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon Negeri 4 Cibitung yaitu :
orang lain terkait dengan
1. Siswa lebih antusias mengikuti proses
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor pembelajaran di kelas. Dalam proses
keberhasilan atau pembelajaran mereka jarang menggunakan
ketidakberhasilan dari strategi media pembelajaran yang menerapkan teknologi.
yang dilakukan? Apa Hal tersebut, membuat mereka lebih
pembelajaran dari bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
keseluruhan proses tersebut Dengan adanya media canva mereka lebih
tertarik dari pada belajar tanpa menggunakan
media apapun. Selain canva, saya juga
mengunakan salindia dan menyimak youtube
yang membuat proses pembelajaran lebih
bervariasi di mata peserta didik.
2. Dengan rasa ketertarikan itulah membuat
mereka bersemangat untuk menyelesaian
masalah dalam bentuk LKPD yang dibagikan
guru di kelas. Keaktifan mereka juga terlihat di
kelas. Sehingga mereka dapat berkolaborasi
dengan dengan baik sesama anggota kelompok.
Metode diskusi dianggap berhasil membuat
mereka lebih aktif di kelas. Selain metode
diskusi, guru juga menggunakan metode tanya
jawab atau presentasi. Dengan adanya metode
ini keberanian mereka muncul untuk bertanya
ketika mengalami kesulitan belajar siswa. Selama
ini mereka hanya pasif dalam proses
pembelajaran.
3. Apakah hasilnya efektif? Aksi yang telah
dilakukan saya dianggap cukup efektif guna
mencapai keberhasilan belajar siswa. Hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa. Setelah
dilakukan koreksi dan penilaian siswa sudah
mampu memahami materi yang telah diberikan
guru. Nilai yang mereka peroleh sudah cukup baik
dan sudah banyak yang mencapai KKM.
4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Yang menjadi faktor keberhasilan adalah fasilitas
sekolah yang kurang memadai. Fasilitas yang
hanya sedikit membuat guru kesulitan dalam
menerapkan TPACK di sekolah.
5. Bagaimana respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan? Respon orang lain
sangat baik. Respon guru sebagai rekan sejawat
dan kepala sekolah sangat mendukung aksi yang
telah guru lakukan. Respon tersebut terlihat
dengan kesediaan saat diwawancarai terkait
tugas LK dan rekan sejawat lainnya yang saling
mendukung satu sama lain terbukti saat PPL aksi
1 sampai 2 mereka membantu saya menyiapkan
PPL. Banyak guru yang membantu untuk
menyelesaikan aksi yang saya lakukan.
Dukungan tersebut berupa bantuan dalam
perekaman, pemasangan alat berupa infokus dan
speaker serta berkenan meminjamkan jam
pelajaran disaat guru melakukan PPL di sekolah.

Selain itu, respon baik diberikan dosen dan guru


pamong untuk menyukseskan PPL Aksi 1 hingga aksi 2
berupa saran dan masukan yang positif yang dapat saya
terapkan guna ketercapaian tujuan.

Pembelajaran yang dapat diambil adalah guru harus


bisa menciptakan suasana belajar yang inovatif bagi
siswa. Guru memegang kendali penting dalam
keberhasilan tujuan pembelajaran. Guru bertanggung
jawab penuh untuk meningkatkan minat belajar siswa
agar mereka lebih bersemangat untuk mengikuti proses
belajar mengajar di kelas.

Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik


menjadi tantangan khusus bagi saya. Untuk itu saya
harus bisa meningkatkan kemampuan diri sendiri
dengan selalu mencari info-info terbaru mengenai
model pembelajaran, pembuatan media pembelajaran
yang menarik, dan pemilihan metode yang tepat.

Praktik yang mengajar seperti ini tidak hanya dilakukan


pada saat mengikuti kuliah PPG saja tapi harus bisa
berkelanjutan dan terus dilakukan perubahan ke arah
yang lebih baik lagi.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.


Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan
kegiatan yang sudah dilakukan guru adalah sebagai
seorang guru sangat penting untuk meningkatkan
kualitas diri, mengembangkan kemampuan yang
dimiliki, serta sadar dan tanggap akan perubahan
teknologi di era sekarang ini. Guru sudah menerapkan
pembelajaran inovatif abad 21, menerapkan
pembelajaran berbasis HOTS, menerapkan
keterampilan 4C. Guru harus terus menerus belajar ,
kreatif dan inovatif dalam setiap hal yang berguna dan
mendukung untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan diri pribadi sehingga dapat bermanfaat
bagi siswa dan guru itu sendiri.

Refleksi hasil LKPD siswa


Hasil dari canva

Anda mungkin juga menyukai