Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN METODE KREATIF DALAM


MENGUASAI MATERI PELAJARAN DI BIMBEL X-ONE

Oleh :
R. Ayu Hessi Nafisa 22/XI.A

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 PAMEKASAN

JL. PRAMUKA 02 Telp. (0324) 322697 PAMEKASAN

PAMEKASAN, JAWA TIMUR

2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan usaha belajar mengajar untuk menyiapkan peserta didik
agar dapat menghadapi tantangan di masa depan. Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, kemampuan, dan kecenderungan sekelompok orang
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran dan
pelatihan. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
dimungkinkan untuk belajar mandiri. Salah satu masalah yang dihadapi peserta
didik adalah kurangnya pemahaman akan materi suatu pelajaran yang diajarkan
guru di sekolah. Oleh karena itu, pentingnya pembelajaran diluar KBM dapat
membantu peserta didik lebih memahami dan mengerti mengenai suatu materi.

Berdasarkan hasil observasi wawancara dengan siswa kelas XI.A di SMAN 1


Pamekasan, diketahui bahwa SMAN 1 Pamekasan menggunakan kurikulum K13
dan guru biologi di sekolah tersebut lebih banyak menyampaikan materi dengan
naratif, sehingga hasil belajar siswa masih rendah bila siswa selalu belajar dengan
menggunakan satu metode saja di kelas. Proses pendidikan dan pembelajaran
yang terjadi di kelas tentu tidak dapat dipisahkan dari peran seorang guru, di mana
peran pendidik tidak dapat digantikan oleh gadget elektronik canggih apapun.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu


peserta didik melakukan kegiatan belajar. Menurut Husnul (2020: 1) tujuan
pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau
dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.

Salah satu penyebab kurangnya pemahamam terhadap mata pelajaran adalah


metode yang diterapkan guru di sekolah. Metode mengajar guru adalah suatu cara
yang digunakan oleh pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas agar tercipta kondisi belajar yang efektif, khususnya dalam penyampaian
materi pelajaran. Metode dalam pembelajaran dapat memengaruhi pemahaman
peserta didik. Di bimbel X-One telah diterapkan metode kreatif dalam kegiatan
belajar mengajar. Metode kreatif yang diterapkan yaitu X-Trim, X-Tell, X-Mo.

Menciptakan pola pembelajaran membutuhkan peran guru yang inovatif untuk


membuat rancangan pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu menggunakan
metode pembelajaran untuk tujuan agar siswa tidak cepat bosan dan bersemangat
dalam belajar (Sunarti, 2020: 158).

Harus tercipta kondisi belajar yang efektif, mengingat fakta bahwa terkadang
ketika ada pembelajaran yang metodenya kurang bervariasi dalam sistem
pembelajaran di sekolah, pengajar cenderung apa adanya dalam memberikan ilmu
pengetahuan tanpa ingin mengembangkan metode yang bermacam-macam untuk
menarik lebih banyak siswa dalam proses pembelajaran.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah dalam penelitian


dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan metode kreatif dalam pembelajaran mata pelajaran
eksak?
2. Bagaimana penerapan metode kreatif dalam pembelajaran mata pelajaran
sosial?
3. Apa dampak dari penggunaan metode kreatif tersebut?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui penggunaan metode kreatif dalam pembelajaran mata
pelajaran eksak.
2. Untuk mengetahui penerapan metode kreatif dalam pembelajaran mata
pelajaran sosial.
3. Untuk mengetahui dampak dari penggunaan metode kreatif di XOne.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Penulisan karya ilmiah ini memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. bagi peneliti
Penulisan karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan serta
pedoman dalam penerapan metode kreatif di masa sekarang. Selain itu, peneliti
juga diharapkan dapat menemukan inovasi dan menjadi referensi yang dapat
mengembangkan metode kreatif dalam kegiatan belajar mengajar.
2. bagi sekolah
Sekolah dapat memberikan saran untuk para guru dalam penerapan metode
kreatif dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, siswa mendapatkan
pengalaman yang baru dalam pembelajaran di sekolah dengan menggunakan
metode kreatif sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan kondusif.
3. bagi pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai ide bagi pemerintah untuk
meningkatkan cara belajar yang efektif di masing masing sekolah se-Indonesia
dengan menerapkan metode kreatif. Dengan diterapkannya metode tersebut,
siswa dan guru dapat dengan mudah memahami dan menyampaikan suatu
materi, sehingga pendidikan di Indonesia dapat berjalan dengan optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan setiap manusia yang utama
dalam menjalani sebuah kehidupan dengan menggali ilmu pengetahuan
maupun keterampilan. Menurut Desyandri (2019: 223) dengan pendidikanlah
seseorang dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, keahlian dan
tidak kalah pentingnya macam macam tatanan dalam kehidupan baik yang
berupa norma - norma, aturan – aturan positif lainnya.
2.2 Metode Kreatif
Menurut Sunarti (2020: 159) metode mengajar kreatif adalah cara atau
tahapan dengan berbagai teknik dan strategi kreatif yang digunakan oleh guru atau
pendidik dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi
menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Kreatifitas dalam mengajar mempengaruhi kemajuan pelaksanaan
pendidikan, kreatifitas pengajar dalam menyelesaikan tugas dapat mendorong
kemampuan untuk menjawab, mengakui pemikiran, dan menjawab berbagai
masalah pembelajaran yang muncul serta kehadiran pengajar yang kreatif
memungkinkan siswa menjadi lebih kreatif. Kreatif berarti kemampuan untuk
memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan.
(Munandar, 2002).
Adapun jenis-jenis metode kreatif yang dapat diterapkan dalam kegiatan
belajar mengajar sebagai berikut.
1. Metode Discovery
Metode pengungkapan mendorong siswa untuk mencari sendiri wawasan
atau ide-ide baru. Pendidik harus meyakinkan seberapa mampu siswa
menyimpulkan ide atau konsep yang sedang dipelajari tanpa bantuan orang lain.
Misalnya, pengajar meminta siswa untuk mengamati berbagai bentuk rumus yang
ada pada satu bagian bab mengenai Termodinamika. Kemudian mereka dapat
menyimpulkan ada berbagai jenis rumus yang bisa dikombinasikan hingga
membentuk sebuah rumus baru.
Untuk lebih memahami penerapan metode discovery. Menurut (Dikdas,
2020) Ada pun langkah kerja model pembelajaran tersebut:

1)Pemberian rangsangan (stimulation)


2)Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)
3)Pengumpulan data (data collection)
4)Pengolahan data (data processing)
5)Pembuktian (verification)
6)Menarik simpulan/generalisasi (generalization)

2. Metode Story Telling


Metode Story Telling adalah salah satu metode yang memberi dampak
positif dalam pembelajaran, bisa memberi pengalaman bagi siswa dalam belajar
supaya pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan dengan
adanya materi berbentuk cerita, dengan dukungan kegiatan siswa salah satunya
yaitu dengan melakukan percobaan yang melibatkan panca indera berhubungan
dengan pengamatan, dan kegiatan lainnya yang berupa komunikasi dan inferensi
(Sunarti, 2020: 161)
Ketika guru melakukan storytelling, ada beberapa cara yang dapat digunakan
untuk membantu pemahaman siswa yaitu:
a) Menggunakan sebuah objek. Hal tersebut bertujuan supaya siswa dapat
memahami suatu cerita yang ditunjukkan. Saat siswa tidak mengerti cerita
atau penjelasan guru. Guru bisa memberikan contoh objek yang bisa menjadi
perantara dalam penyampaian cerita.
b) Menggunakan pantomime diri sendiri. Ketika guru bercerita, guru disarankan
untuk menirukan karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut, seperti
menirukan suara tokoh, menirukan gerakan hewan yang ada dalam cerita
tersebut.
c) Menggunakan efek suara, yang bertujuan agar cerita tidak begitu
membosankan, jadi guru dapat menggunakan efek suara yang dengan mudah
ditiru dengan suara aslinya. Misalkan terdapat suara ketukan pintu, lalu guru
membuat suara yang sama seperti suara ketukan pintu tersebut.
d) Terjemahkan kata kunci saat bercerita, memberitahu kata kunci kepada siswa
dalam sebuah cerita, supaya siswa dapat mengingat kosa kata yang baru.

Ada beberapa tahapan dalam Metode Story Telling, yaitu sebagai berikut :
a) Pra bercerita. Pada tahap pra bercerita guru meminta tanggapan terlebih
dahulu mengenai materi yang disampaikan sehingga dapat membangun
sebuah konsep materi yang dipelajari. Pada tahap bercerita ada pula tahap
pengetahuan awal siswa. Tahap pengetahuan awal siswa tersebut meminta
guru untuk memberikan stimulus kepada siswa supaya memberikan
tanggapan positif terhadap mata pelajaran yang dipelajari.
b) Bercerita. Materi yang disampaikan berbentuk cerita dengan permisalan
tokoh-tokoh yang berperan menjadi objek dalam sebuah materi. Siswa dapat
memahami materi yang disampaikan guru melalui cerita dengan bahasa yang
jelas dan mudah dimengerti oleh siswa. Ada pula tahap eksplorasi yang
dimana siswa melakukan pengamatan yang berhubungan dengan materi.
c) Pasca bercerita (after story). Setelah mengeksplorasi kemampuan siswa dalam
bentuk LKS. Selanjutnya siswa melakukan diskusi dengan kelompok yang
telah ditentukan sebelumnya. Dalam diskusi ini siswa berkesempatan untuk
mengutarakan pendapat dan menyamakan pendapatnya dengan kelompoknya.
Selain itu, siswa dengan siswa lain dapat menyimpulkan pernyataan dari
beberapa pendapat yang diutarakan oleh siswa lain dalam masingmasing
kelompok. Pengembangan dan aplikasi konsep Siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan guru secara lisan. Pertanyaanpertanyaan
tersebut berhubungan materi yang diajarkan dan yang terdapat dalam LKS
dengan memberikan pendapat siswa yang mampu mengomunikasikan kepada
siswa lain untuk kemudian kembali oleh guru untuk menyamakan persepsi.
3. Metode latihan
Metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Latihan adalah suatu teknik mengajar yang
mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki
ketangkasan / keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Menurut
Roestiyah dalam (2001: 125) mengungkapkan metode latihan adalah cara
mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa
memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari.
Menurut Mulyana (2020:1) berikut ini langkah-langkah penerapan metode
latihan  (metode drill), agar pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif.
1)    Siswa terlebih dahulu diberikan pengetahuan sesuai dengan materi yang
akan diterapkan dengan metode pembelajaran latihan.
2)    Pengajar memberikan contoh soal sebelum diberikan latihan mengenai
materi pembelajaran yang disampaikan.
3)    Pengajar memberikan latihan soal, kemudian dikerjakan oleh siswa dengan
bimbingan pengajar.
4)    Pengajar memeriksa hasil pekerjaan siswa dan  memperbaiki letak
kesalahan  siswa dalam menjawab soal.
5)    Siswa disarankan mengerjakan latihan soal dengan giat untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan.
6)    Pengulangan yang terakhir kalinya, pengajar sebaiknya melakukan evaluasi
hasil belajar siswa dengan mengadakan penilaian harian.

Efektivitas Metode Kreatif


Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi indikator utama
keefektifan pengajaran yaitu :
a. Memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu ;
b. Mengemukakan tujuan pembelajaran pada permulaan pembelajaran ;
c. Menyajikkan pelajaran langkah demi langkah ;
d. Memberikan latihan praktis yang mengaktifkan semua siswa ;
e. Mengajukan banyak pertanyaan dan berusaha memperoleh jawaban sebanyak –
banyaknya ;
f. Mengerjakan kembali apa yang belum dipahami siswa ;
g. Mengadakan evaluasi .
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian tentang metode kreatif dalam kegiatan belajar mengajar di
bimbel X-One Education Center yang difokuskan kepada siswa dan siswi
kelas XI. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Maret 2022.

3.2 Variabel Penelitian


Variabel dalam penelitian tentang metode kreatif dalam kegiatan belajar
mengajar ini antara lain : penerapan metode kreatif dalam pembelajaran
mata pelajaran eksak, penerapan metode kreatif dalam pembelajaran mata
pelajaran sosial, dan dampak dari penerapan metode kreatif tersebut.

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian karya tulis yang berjudul tentang penggunaan metode
kreatif yaitu siswa dan siswi kelas XI X-One Education Center.
3.4 Sumber Data dan Data Penelitian
Bab III metode penelitian yang berisi penjelasan tentang metode atau cara kerja
dalam penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian,
prosedur penelitian, dan rancangan analisis data.

Sumber data tentang penerapan metode kreatif adalah siswa siswi kelas XI

SMA Negeri 1 Pamekasan. Data penelitian yang diperoleh adalah data kualitatif.

Data kualitatif didapatkan melalui pemberian angket untuk dijawab oleh siswa

dan siswi kelas XI SMA Negeri 1 Pamekasan.

Berdasarkan rumusan masalah, data dalam penelitian tentang problema

remaja terhadap media sosial dalam berwarganegara yaitu data hasil pemberian

angket. Data hasil pemberian angket digunakan oleh penulis untuk mengetahui

peran remaja dalam menghadapi problematika terhadap jejaring sosial dalam

berwanegara dan untuk mengetahui cara remaja dalam mengatasi problematika


remaja di era yang serba modern ini. Data ini digunakan untuk menjawab semua

rumusan masalah.

3.5 Instrumen Penelitian


Pada penelitian mengenai Penggunaan Metode Kreatif dalam Kegiatan
Belajar Mengajar, instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data dalam bentuk angket atau kuesioner yang dibagikan kepada
siswa dan siswi kelas XI XOne Education Center sebagai berikut.

Untuk mengetahui Penggunaan Metode Kreatif , tolong jawab ini dengan penuh
hati, jawab dengan perasaan, dan berdasarkan fakta :

Nama : .........................................

Kelas/no absen : .........................................

Tekhnis pengisian / tata cara mengisi angket


1. Untuk soal nomer 1-5 jawab sama seperti halnya pilihan ganda
2. Untuk soal nomer 6-12 jawablah dengan hati nurani

Hadi, Husnul. 2020. Tujuan Pembelajaran, Manfaat, dan Klasifikasinya yang


Perlu Diketahui. Jakarta : Liputan6.
Desyandria, Irawana. 2019. Seni Musik serta Hubungan Penggunaan
Pendidikan Seni Musik untuk Membentuk Karakter Peserta Didik di Sekolah
Dasar, Padang : Edukatif.
Sunarti. 2020. Metode Mengajar Kreatif dalam Menciptakan Pembelajaran
yang Menyenangkan, Palembang : Perspektif.
Dikdas, PG. 2020. Mengenal Model Pembelajaran Discovery Learning.
https://gtkdikdas.kemdikbud.go.id, diakses 8 Maret 2022.
Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-latihan-driil.html

Anda mungkin juga menyukai