Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yaitu salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang


dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan
pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan (Tritanto, 2011:3)
Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,susunan,besaran,
dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar,analisi
dan geometri (James dan James dalam Suherman,2003:16). Matematika
merupakan salah satu unsur dalam pendidikan maka dari itu pelajaran
matematika telah di berikan kepada siswa sejak tingkat Sekolah Dasar yaitu
dalam bentuk perhitungan,menghafal,memahami,menganalisis,membuat
sintesis,melakukan evaluasi hingga kemampuan memecahkan masalah.
Dengan kenyataan ini jelas bahwa matematika mempunyai peranan yang
sangat besar dalam hal memacu terjadinya perkembangan pendidikan.
Maslah yang harus dibenahi dalam proses pembelajaran adalah guru hanya
menggunakan buku pelajaran. Guru tidak menggunakan media
pembelajaran,guru hanya menggunakan metode tanya jawab, siswa malu
untuk bertanya,siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa
hanya menerima,mendengarkan serta mencatat materi yang diberikan oleh
guru. Selain itu kurangnya penguasaan dan rendahnya pemahaman siswa
terhadap konsep-konsep metematika sehingga siswa memandang pelajaran
matematika adalah mata pelajaran yang sangat sulit dan membosankan yang
akhirnya mengakibatkan siswa menjadi malas untuk belajar. Untuk itu guru
harus terus berusaha menyusun dan memilih suatu metode yang tepat. Agar
siswa termotivasi untuk belajar dan siswa ikut terlihat aktif dalam proses
pembelajaran.
Menurut sanjaya (2012:196) metode pembelajaran inkuiri(inquiry)
merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Dengan demikian siswa akan menjadi lebih aktif
dalam proses pembelajaran yaitu aktif berdiskusi,melakukan percobaan,dan
menemukansuatu konsep sehingga situasi kelas menjadi kondusif . karena,
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri(inquiri)
dapatmembentuk mengembangkan “sedl-concept” pada diri siswa,membantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru,serta mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri,bersikap obyektif,jujur dan terbuka (Roestiyah, 2008:76). Hal ini
diharapkan dapat memperbaiki belajar matematikan siswakelas VI di MI
Nurul Yaqin Batubara khususnya pada materi keliling lingkaran.
Salah satu faktor yang menentukan tercapainya kompetensi dalam
pembelajaran adalah penerapan metode pembelajaran yang tepat dengan
materi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual
siswa. Berdasarkan pembahasan diatas maka, peneliti berupaya melakukan
perbaikan terhadadap pembelajaran matematika siswa dengan judul
“Perbaikan pembelajaran matematika materi keliling lingkaran menggunakan
metode inkuiri(inquiry) kelas VI di MI Nurul Yaqin Batubara TP 2021/2022”

1. Identifikasi Masalah
1) Guru kurang memberikan motivasi belajar
2) Guru hanya menggunakan metode ceramah saja
3) Banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan materi pelajaran
4) Tidak ada siswa yang bertanya
5) Tidak ada info tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya

2. Analisis Masalah
1) Lemahnya motivasi dalam diri siswa sendiri
2) Metode yang digunakan kurang tepat
3) Guru dalam menyampaikan materi kurang menarik perhatian siswa
4) Banyak siswa yang tidak menguasai materi pelajaran
5) Suasana kelas yang sudah tidak kondusif

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

1) Menjelaskan manfaat dan tujuan pembelajaran yang diberikan.


2) Guru menggunakan metode belajar yang bervariasi/tidak monoton.
3) Guru menggunakan strategi pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan motivasi siswa
4) Guru memberikan reward bagi setiap yang bertanya
5) Menyampaikan aturan yang tegas dan empati

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas,maka dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut “Bagaimana Perbaikan pembelajaran matematika materi
keliling lingkaran menggunakan metode inkuiri(inquiry) kelas VI di MI Nurul
Yaqin Batubara TP 2021/2021 ?”

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian pada perbaikan pembelajaran
ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana dengan metode inkuiri (inquiry) pada


pembelajaran matematika materi keliling lingkaran siswa kelas VI di MI
Nurul Yaqin Batubara.
2.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Siswa
a. Dengan metode inkuiri (inquiry) siswa dapat terlibat secara langsung
dalam menyelesaikan pemasalahan sehingga siswa lebih aktif dan
semangat dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran.
b. Dapat memperbaiki pemahaman konsep siswa terhadap pembelajaran
matematika khususnya pada materi keliling lingkaran.

2. Bagi Guru
a. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar
b. Dapat meningkatkan rasa percaya diri sebagai guru dalam proses
pembelajaran. Sehingga terciptanya situasiasi pembelajaran yang aktif dan
bervariasi.
c. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran
yang sesuai untuk memperbaiki belajar matematika siswa khususnya pada
materi keliling lingkaran.

3. Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan mutu pendidikan disekolah serta menjadikan sekolah


lebih berkembang karena adanyan peningkatan atau kemajuan pada diri guru
sehingga proses pembelajaran disekolah berjalan lebih efektif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Perbaikan Pembelajaran


Istilah remedial berasal dari bahasa inggris yaitu Remediation.
Kata Remediation berasal dari kata “to remedy”, yang bermakna
“menyembuhkan”. Jadi remidiasi ditekankan pada proses “penyembuhan”.
Sementara itu kata remedial merupakan kata sifat, sehingga dalam bahasa
inggris selalu dibandingkan dengan kata benda, minsalnya “remedial
work”, yang berarti pekerjaan penyembuhan. Dalam bahasa indonesia
yang baik dan benar, kata remedial tidak berdiri sendiri tetapi
disandingkan dengan kata kegiatan atau pembelajaran, sehingga istilah
yang digunakan adalah kegiatan remedial atau pembelajaran perbaikan.
Pembelajaran perbaikan adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi
pembelajaran. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang
diberikan kepada siswa untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga
mencapai kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan. Pembelajaran
perbaikan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan KD tertentu, menggunakan berbagai metode
yang diakhiri oleh penilaian untuk mengukur kembali tinggat ketuntasan
peserta didik. Ketuntasan belajar merupakan tingkat atau batas standar
kompetensi minimal yang harus dicapai oleh siswa pada setiap mata
pelajaran.Dasar yang digunakan untuk menetapkan ketuntasan belajar
setiap mata pelajaran adalah rata-rata Kriteria Ketuntasan Minimal setiap
Kompetensi Dasar yang ada pada Mata Pelajaran tersebut, yang terlebih
dulu diperoleh dari rata-rata intage, sarana pendukung, dan kompleksitas
setiap indicator pada setip kompetensi dasar tersebut.
B. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara mengajar atau cara menyampaikan
materi perkuliahan kepada mahasiswa yang sedang belajar. Pengertian lain
menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara pembentukan atau
pemantapan pengertian peserta (penerima informasi) terhadap suatu
penyajian informasi/ bahan ajar (Daryanto, 2013). Dengan demikian
metode pembelajaran berkenaaan dengan cara yang digunakan oleh dosen
untuk menyajikan materi kepada mahasiswa ketika pembelajaran
berlangsung.
1. Macam – Macam Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) AIR
3) Artikulasi
4) Brainstorming
5) Buzz Group
6) Cooperative Script
7) Course Review Horay
8) Debat Aktif
9) Group Investigation
10) Inquiry
11) Jigsaw
12) Mind Mapping
13) Otentik
14) Contextual Teaching and Learning
15) Demonstrasi
16) Pair Check
17) Picture and Picture
18) Role Playing
19) Time Token
20) Snowball Throwing
C. Model Inkuri (inquiry)
Metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran dengan
penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis,analisis,dan
argumentative (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu
menuju kesimpulan (Usman,1993:124). Kemudian Sudyna (1986:2)
mengemukakan bahwa inkuiri adalah metoe mengajar yang meletakkan
dan mengembangkan cara berfikir ilmiah. Selanjutnya (Oemar Hamalik,
2001:219) menyatakan bahwa inkuiri atau penemuan merupakan proses
mental diamana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip. Misalnya
mengamati,menggolongkan, membuat
dugaan,menjelaskan,mengukur,membuat kesimpulan dan sebagainya.
Berdasarkan definisi diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa
metode inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan
terbangunnya semangat siswa dan siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran metematika karena siswa mengembangnkan cara berfikir
ilmiah dimana siswa mengasimilasi sendiri suatu konsep atau prinsip,
misalnya mengamati,menggolongkan,membuat
dugaan,menjelaskan,mengukur,membuat kesimpulan dan sebagainya
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna karena pengetahuan
ditemukan sendiri oleh siswa.

1. Kelebihan Metode inkuiri (Inquiry)


Ada beberapa Kelebihan metode inkuiri (inquiry) menurut Hanafiah
(2009:78) yaitu sebagai berikut :
a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif.
b. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga
dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya.
c. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik
untuk belajar lebih giat lagi.
d. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan dan minat masing-masing,dan
e. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan
proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada
peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas.
2. Kekurangan Metode Inkuri (Inquiry)

Kelemahan dari metode inkuiri menurut Hanafiah (2009:79) antara lain:


1. siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa
harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik,
2. keadaan kelas kenyataannya gemuk jumlah siswanya, maka
metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan, 
3. guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan proses belajar
mengajar gaya lama, maka metode inkuiri ini akan mengecewakan,
dan
4. ada kritik, bahwa proses dalam metode inkuiri terlalu
mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan
perkembangan sikap dan ketrampilan bagi siswa.

D. Materi Keliling Lingkaran

KELILING LINGKARAN

Keliling lingkaran merupakan panjang seluruh sisi lingkaran yang berupa garis
lengkung.

Keliling(K) = π x d atau Keliling(K) = 2 x π x r

dengan
π =22 atau 3,14 dan d = panjang diameter, r = panjang jari-jari
/7
Contoh :
1. Hitunglah keliling lingkaran di samping!

Penyelesaian :

Keliling(K) = π x d

22
=
x 28
7

= 22 x 4 = 88
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 88 cm.

2. Diketahui keliling sebuah lingkaran adalah 62,8 cm. Tentukan panjang jari-
jari lingkaran tersebut! (Gunakan π=3,14)
Penyelesaian : r= K = 6 2 , 8 = 6 2 , 8 = 1 0 c m

Keliling(K) = 2 x 2x π 2 x 3,14 6,28

πxr
Jadi, panjang jari-jari lingkaran tersebut adalah
10 cm.
E. Penelitian Yang relevan
1. Berdasarkan penelitian sebelumnya dilakukan oleh Suko Prayogi
dengan judul “Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar
Luas Bangun Datar Pada Siswa Kelas 5 SDN Ponolawen 2 Kesesi
Pekalongan Melalui Implementasi Model Inkuiri ”. Hasil
penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model Inkuiri dapat
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar Luas Bangun Datar
pada siswa kelas 5 SDN Ponolawen 2 Kesesi Pekalongan. Guru
berpendapat bahwa pembelajaran tersebut dapat membelajarkan
siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri dengan
menggunakan materi yang ada, pembelajaran tersebut juga dapat
meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan
masalah.Relevansi atau hubungan dengan penelitian ini adalah
peneliti bahwa penelitian yang di lakukan oleh Suko Paryogi dapat
menjadi acuan untuk penelitian ini.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Erlina Sofiani dengan judul “
Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing ( Guided Inquiry ) Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Listrik Dinamis di SMP
Negeri 1 Sukajaya Kabupaten Bogor “. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa penerapan model Inkuiri dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa pada konsep listrik dinamis di
SMP Negeri 1 Sukajaya Kabupaten Bogor. Hal ini membuktikan
bahwa model pembelajaran inkuiri mempengaruhi hasil belajar
siswa pada pelajaran fisika.
F. Kerangka Berpikir
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu ( benda, manusia, atau peristiwa ) secara sistematis,
kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Keberhasilan proses
pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan

10
model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas
keterlibatan siswa secara efektif didalam proses pembelajaran. Metode
mengajar yang biasa digunakan guru dalam model ini antara lain metode
diskusi dan pemberian tugas, diskusi untuk memecahkan permasalahan
dilakukan oleh sekelompok kecil siswa antara empat sampai lima orang
dengan arahan dan bimbingan guru. Pada saat pembelajaran biologi
khususnya untuk materi pencemaran lingkungan dengan pembelajaran
yang monoton guru memberikan pembelajaran dengan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab itu terlihat pada hasil jawaban siswa saat
mengerjakan evaluasi. Masalah itu dikarenakan siswa banyak yang diam,
jarang bertanya, dan lebih cenderung memendam kesulitan memahami
pembelajaran.
G. Hipotesis Tindakan
Sesuai dengan kajian teori yang telah diuaraikan, serta adanya alur
pemikiran dalam kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis
tindakan dalam penelitian ini, bahwa “ Perbaikan pembelajaran
matematika materi kelililing lingkaran dengan menggunakan metode
inkuiri di di kelas VI MI Nurul Yaqin Kab.Batubara Tp.2021/2022.

11
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek,Tempat,Waktu Penelitian,Pihak yang Mambantu


1. Sukbjek Penelitian

Sukbjek penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas VI


MI Nurul Yaqin Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara Tahun
Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 17 orang siswa terdiri dari 7 orang
anak laki-laki dan 10 orang anak perempuan.

2. Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di MI Nurul
Yaqin Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara pada materi Kelililing
Lingkaran.

3. Waktu Penelitian

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

No Mata Hari/Tanggal Jam Materi Keterang


Pelajaran ke an
1 Matematika Senin,9 Mei 2022 1 Keliling Siklus I
2 Rabu,11 Mei 1 Lingkara Siklus II
2022 n

12
4. Pihak yang Membantu
Adapun pihak – pihak yang telah membantu dalam penelitian ini
mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai selesai adalah :

1. Bapak Elvi Mailani, S.Si., M.Pd selaku Tutor pada mata kuliah
PKP
2. Ibu Siti Fatimah S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Nurul Yaqin
Kab.Batubara
3. Ibu Asifa Dwi Lestari, S.Pd. selaku Supervisor 2 yang membantu
terlaksananya penelitian perbaikan pembelajaran
4. Dewan guru dan siswa – siswi MI Nurul Yaqin Kab.Batubara

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan sebagai upaya untuk
mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran matematika pada materi keliling
lingkaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Rancangan penelitian ini
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung selama
2 siklus yang saling berkaitan. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahapan perbaikan
pembelajaran yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

1. Siklus 1
a. Perencanaan
Pada tahap ini disusun rencana tindakan dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI MI Nurul Kabupaten
Batubara. Rencana tindakan yang disusun adalah Rencana Perbaikan
Pembelajaran.Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode
Diskusi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah
sebagai berikut :

1) Melakukan apersepsi dengan mengaitkan pengetahuan yang sudah


ada pada siswa dengan pengetahuan yang akan diperoleh siswa
pada pembelajaran.

13
2) Memberikan motivasi kepada siswa serta menyampaikan tujuan
pembelajaran.
3) Menjelaskan materi dan membentuk kelompok belajar.
4) Mengatur jalannya diskusi sehingga tidak menyimpang
5) Berdiskusi kepada siswa tentang materi yang tidak dimengerti
oleh siswa
6) Melakukan persiapan tes terakhir.

b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 9
Mei 2022 dengan materi keliling lingkaran. Tujuan pembelajaran ini
adalah agar siswa dapat menemukan dan menentukan cara berbeda
perkiraan keliling lingkaran. Pembelajaran dilaksanakan dalam
waktu 1x35 menit. Sebelum membahas materi pelajaran, guru
melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan materi pelajaran serta memberikan motivasi kepada
siswa. Pada kegiatan inti ini guru menjelaskan materi
pembelajaran. Kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing –
masing terdiri dari 4 orang. Selanjutnya guru dan siswa melakukan
Diskusi mengenai materi keliling lingkaran. Pada akhir
pembelajaran guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, dilanjutkan dengan pemberian tes tertulis dengan 10
butir soal isian.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap


pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi dan alat evaluasi yang telah dibuat (terlampir).
Pengamatan dilakukan oleh satu orang pengamat yang merupakan salah

14
seorang guru di SD MI Nurul Yaqin. Hasil pengamatan terhadap
pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran ini tersaji pada
lampiran.

b. Refleksi
Analisis data dimaksudkan untuk perbaikan pembelajaran Matematika di
MI Nurul Yaqin .Setelah pelaksanaan pembelajaran pada Siklus 1 belum
menunjukkan hasil sesuai maka dilakukan refleksi untuk mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil analisis pada
refleksi digunakan sebagai acuan untuk merencanakan perbaikan pembelajaran
pada siklus II.

2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini disusun rencana tindakan dalam rangka
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI MI Nurul
Yaqin. Rencana tindakan yang disusun adalah Rencana Perbaikan
Pembelajaran, media dan perangkat test hasil belajar. Metode
pembelajaran yang digunakan pada siklus II ini adalah melalui
metode inkuiri (inquiry). Kegiatannya sebagai berikut :
a. Melakukan apersepsi dengan menanyakan tentang materi yang telah
dipelajari sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
dipelajari.
b. Memberikan motivasi serta menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa
c. Menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media gambar
dan alat peraga konkret.
d. Membagi siswa menjadi 5 kelompok masing – masing kelompok
terdiri dari 4 orang.
e. Siswa dalam kelompok diminta melakukan penyelidikan untuk
menemukan cara mencari keliling lingkaran.

15
f. Tiap kelompok menyampaikan laporan hasil kerja dalam LKPD dan
mempresentasikannya di depan kelas
g. Pada saat presentasi kelompok lain diberi kesempatan memberi
pertanyaan atau pendapatnya sehingga terjadi diskusi kelas
h. Melakukan persiapan tes akhir.

b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan tanggal 11
November 2021 dengan materi Keliling Lingkaran. Tujuan
pembelajaran ini adalah agar siswa dapat menemukan dan menentukan
cara berbeda perkiraan keliling lingkaran. Tindakan perbaikan
pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan tindakan pada
siklus I, hanya saja pelaksanaannya menggunakan metode yang
berbeda. Jika pada siklus I menggunakan metode diskusi, maka pada
siklus I ini guru menggunakan inkuiri (inquiry). Pembelajaran
dilaksanakan dengan waktu 1x35 menit. Sebelum membahas materi
yang akan dipelajari, guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari serta
memberikan motivasi kepada siswa. Pada kegiatan pembelajaran guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan menjelaskan apa yang
harus dikerjakan pada masing-masing kelompok. Melalui bimbingan
guru, siswa diminta untuk melakukan diskusi tentang materi
keliling lingkaran. Kegiatan selanjutnya adalah guru menugaskan
wakil dari masing-masing kelompok untuk membacakan hasil. Pada
akhir pempelajaran siklus II dilakukan test tertulis kepada siswa
dengan jumlah 3 soal isian.

c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan obsevasi (pengamatan) terhadap
pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran dengan menggunakan

16
lembar observasi dan alat evaluasi. Hasil pengamatan terhadap
pelaksanaan dan hasil perbaikan pembelajaran ini tersaji pada
lampiran.

d. Refleksi
Analisis data dimaksudkan untuk perbaikan pembelajaran
melalui metode inkuiri (inquiry) pada pembelajaran matematika
materi keliling lingkaran kelas VI MI Nurul Yaqin telah dapat
memperbaiki belajar siswa.
Berdasarkan hasil belajar pada siklus II yang telah
dilaksanakan, hasil perbaikan pembelajaran matematika tentang
materi keliling lingkaran kelas VI MI Nurul Yaqin telah
menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini menunjukkan bahwa
perbaikan pembelajaran ini dianggap telah berhasil.

C. Teknik Analisis Data


Pengolahan dan interpretasi data merupakan langkah penting
dalam penelitian. Menganalisis data adalah suatu proses mengolah
dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai
informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki makna dan arti
yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang dianalisis
meliputi data kuantitatif (angka-angka sebagai ukuran prestasi),
dan data kualitatif (angka sebagai perbandingan). Analisis data
dilakukan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan
tindakan perbaikan pembelajaran.

17

Anda mungkin juga menyukai