A. PENDAHULUAN
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan sebab akibat antara guru yang mengajar
dan siswa yang belajar, penampilan guru di kelas dengan menggunakan berbagai macam
pendekatan strategi pembelajaran, metode dan teknik dalam kegiatan-kegiatan
belajarmengajar mempengaruhi secara langsung terhadap kualitas penerimaan dan proses
belajar.
Oleh sebab itu dalam penelitian tindakan kelas ini akan membahas tentang
penggunaan metode problem based learning dalam meningktkan pemahaman siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama islam yang berjudul prilaku jujur.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan masalah ini adalah PENGGUNAAN
METODE PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKTKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM YANG BERJUDUL PRILAKU JUJUR DI SMAN.3 BATAUGA
DI KELAS X.
Adapun masalah umum yang biasa dihadapi para siswa sebagai berikut :
a. Hambatan apa sajakah yang menyebabkan pembelajaran PAI kurang berhasil dengan
baik?
b. Sejauh manakah kemampuan siswa memahami materi Prilaku jujur dalam
pembelajaran PAI siswa kelas X SMAN 3 BATAUGA ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Yang menjadi tujuan dari penellitian tindakan kelas ini adalah untuk mengatasi kesulitan siswa
juga membantu siswa kelas X SMAN 3 Batauga dalam memahami mata pelajaran pendidikan
agama islam khususnya tentang materi Prilaku jujur.
D. METODE PENELITIAN.
metode penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode kuantitatif. Metode
kuntitatif adalah Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses menemukan
pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis
keterangan tentang apa yang ingin diketahui. Metode penelitian ini menerjemahkan data
menjadi angka untuk menganalisis hasil temuannya
BAB II.
PEMBAHASAN
Problem Based Learning diartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu jenis model
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan (proyek) untuk menghasilkan suatu
produk. Keterlibatan siswa dimulai dari kegiatan merencanakan, membuat rancangan,
melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaanya.
Model Pembelajaran ini lebih menekankan pada proses pembelajaran jangka panjang, siswa
terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar
bagaimana memahami dan menyelesaikan persoalan nyata, bersifat interdisipliner, dan
melibatkan siswa sebagai pelaku utama dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil
kegiatan (student centered).
Ciri yang paling utama dari model pembelajaran Problem Based Learning yaitu dimunculkannya
masalah pada awal pembelajarannya.. Menurut Arends (Trianto, 2007,h. 68 ), berbagai
pengembangan pengajaran berdasarkan masalah telah memberikan model pengajaran itu
memiliki karakteristik sebagai berikut :
Adapun beberapa karakteristik proses Problem based learning menurut Tan (Amir, 2007,h. 23 )
diantaranya :
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis
data-data secara kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil analisis tersebut untuk memperoleh
kesimpulan. Jenis penelitian kuantitatif dalam penelitian ini adalah mengolah data
pendapatan dan pola konsumsi kemudian mengambil kesimpulan dari hasil analisis
data-data tersebut.
B. VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat dan variabel bebas.
Adapun pengertian Variabel bebas adalah variabel dalam suatu eksperimen yang dimanupulasi
oleh peneliti. Adapun variabel terikat adalah variabel yang tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
memberikan efek yang sudah diduga oleh peneliti sejak awal
2. Sampel
Sampel penelitian digunakan untuk mendapatkan gambaran dari populasi.
Menurut Bailey (dalam Prasetyo, 2006 hlm. 119) “Sampelmerupakan bagian dari
populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu sampel harus dilihat sebagai suatu
gambaran populasi dan bukan populasiitu sendiri”. Melihat pernyataan diatas,
penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik
acak sederhana (simlpe random sampling). Teknik acak sederhana adalah teknknik
yang memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk
dipilih sebagai sampel. Dengan kesempatan yang sama ini, hasil dari suatu
penelitian dapat digunakan untuk memprediksi populasi. Selain itu, teknik acak
sederhana dipakai karena populasi penelitian bersifat homogen dan tidak banyak
jumlahnya (kurang dari 1000). Prasetyo (2006 hlm. 123) menyatakan bahwa
“Teknik acak sederhana dapat dipakai jika populasi populasi dari suatu penelitian
bersifat homogen dan tidak banyak jumlahnya”
Pengertian observasi menurut Suharsimi adalah pengamatan langsung pada sebuah objek di
lingkungan yang masih berlangsung atau dalam tahap kajian menggunakan panca indera.
Tindakan observasi dilakukan secara sengaja dengan mematuhi aturan pengamatan yang
berlaku.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik
untuk aktif dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan berpikir memecahkan masalah melalui
pencarian data sehingga diperoleh solusi dengan rasional dan autentik.
Dari beberapa penjelasan mengenai karakteristik proses Problem Based Learning dapat disimpulkan
bahwa tiga unsur yang esensial dalam proses Problem Based Learning yaitu adanya suatu
permasalahan, pembelajaran berpusat pada siswa, dan belajar dalam kelompok kecil.
DAFTAR PUSTAKA