Aktifitas siswa
1. Tentukan persamaan dari ke dua pendapat diatas
2. Apa kesimpulan anda yang berkaitan dengan beberapa konsep pernikahan dalam
islam diatas
1. Talaq
Pengertian talak dalam istilah fikih adalah melepaskan ikatan atau pelepasan ikatan
dengan menggunakan kata-kata yang telah ditentukan. Melansir buku Hukum
Perceraian oleh Muhammad Syaifuddin, talak secara bahasa berarti lepas atau
bebas.
Asal hukum talak adalah makruh karena talak merupakan perbuatan halal tetapi
sangat dibenci oleh Allah Swt. Nabi Muhammad Saw, bersabda: ”Perbuatan halal,
tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak”. (HR. Abu Daud).
Macam macam talak
Dilihat dari segi boleh tidaknya suami rujuk dengan istrinya, maka talak dibagi
menjadi dua, yaitu talak raj'i dan talak ba'in.
a. Talak Raj'i: Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya (talak 1 dan 2) yang
belum habis masa iddahnya. ...
b. Talak Ba'in: Talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis masa
iddahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa talak dalam keadaan marah atau emosi
menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah adalah sah, dengan catatan marah yang dimaksud
adalah marah yang mampu menghilangkan akalnya, sedangkan talak yang diucapkan
saat marah tetapi tidak sampai menutup akalnya, maka hukum talaknya sah
Soal Esai
kerjakan latihan berikut dengan benar
1. Jelaskan konsep pernikahan dalam islam
2. Dalam sebuah biduk rumah tangga, kadangkala terjadi konflik antara suami
dan istri.Konflik tersebut dapat memicu terjadinya talak, rujuk dan masa
iddah. Buatlah analisis keterkaitan antara ketiganya!
3. Roni adalah sosok seorang suami yang temperamental. Ketika dalam kondisi
emosional, dia sering mengumpat kepada istrinya dengan mengatakan
“sudah, kita pisah saja!” meskipun setelah kondisi normal, dia mengatakan
bahwa ucapan tadi adalah karena emosional saja, tidak dari hati. Menurut
analisis kamu, bagaimana hukum perkataan si Roni tersebut?
4. Uraikan beberapa pelajaran penting yang dapat kita petik dari hikmah
disyariatkanya masa iddah dalam islam.
5. Apa konsekwensijika melanggar masa iddah.
B. Hukum pernikahan dalam pandangan islam.
Penetapan hukum nikah merupakan perkara yang selalu dikaitkan dengan kondisi orang
yang akan melangsungkan pernikahan. Hukum menikah bisa berbeda antara masing
masing infidu tergantung kondisinya.
Berikut hukum pernikahan dalam pandangan islam
a. Wajib
Hukum pernikahan dapat diaktakan wajib jika seseorang mampu memberi nafkah,
jiwanya terpanggil untuk menikah, dan jika tidak nikah khawatir terjerumus dalam
perzinahan. Sedangkan bagi yang hanya memiliki keinginan yang kuat tapi belum
mampu memberi nafkah, maka lebih baik ia menaham diri seperti yang terdapat
pada QS. Annur ayat 33.
b. Sunah
Pernikahan bisa dikatakan sunah jika seseorang merindukan pernikahan dan
mampu memberi nafkah tapi sebenarnya ia masi mampu menahan dirinya dari
perbuatan zina.
c. Haram
Hukum haram menikah layak bagi orang yang tidak mampu memberi nafkah dan
jika ia memaksakan diri untuk menikah akan menghianati istrinya atau suaminya,
baik dalam memberi nafkah lahiriah atau batiniyah, sehingga dalam pernikahan itu
hak hak istri/suami tidak terpenuhi.