Anda di halaman 1dari 6

MODUL 1.

PERNIKAHAN DALAM ISLAM

3.6 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan pernikahan dalam islam.


4.6 Menyajikan prinsip prinsip pernikahan dalam islam

Tujuan penulisan modul.


1. Menjelaskan konsep nikah dalam islam
2. Menjelaskan konsep talak, rujuk, iddah menurut ketentuan islam
3. Siswa mampu menguraikan hukum pernikahan dalam islam.
4. Siswa mampu menjelaskn jenis jenis pernikahan sebelum islam
5. Menjelaskan hikmah pernikahan dalam islam.

1. PERNIKAHAN DALAM ISLAM

A. Konsep pernikahan dalam islam


Islam sebagai jalan hidup tentunya tidak hanya sekedar mengatur hubungan manusia
dengan tuhanya namun juga mengatur semua sendi sendi kehidupan yang
berhubungan dengan tanggung jawabnya sebagai manusia. Dibandingkan dengan
mahluk ciptaan lainya spesies manusia adalah mahluk yang paling sempurna yang
pernah allah swt. ciptakan, dengan kesempurnaanya pula manusia mengemban
amanat yang begitu berat yang wajib ia dilaksanakan sampai nanti tiba waktunya ia
dipanggil pulang oleh sang pencipta untuk mempertanggung jawabkan segala amal
perbuatanya ketika di dunia.
Manusia sebagai mahluk yang paling sempurna tentunya dibekali akal dan pikiran
sehingga memiliki derajat yang paling tinggi diantara makhluk ciptaan lainya. dalam
menjagah kesempurnaan dan derajatnya maka allah swt menurunkan kitab suci sebagai
undang undang yang mengatur semua lini kehidupan yang wajib dipatuhi oleh setiap
manusia, tak terkecuali masalah pernikahan.
Pernikahan dalam islam tentunya bertujuan untuk menghindarkan manusia dari prilaku
prilaku binatang yang tidak mengenal aturan serta menjaga harkat dan martabat
manusia itu sendiri sebagai mahluk yang memiliki akal pikiran.
Berikut konsep pernikahan menurut para ulama
a. Imam syafii.
Imam syafii menjelaskan bahwa pernikahan adalah akad (perjanjian) yang
mengandung kebolehan hubungan antara laki laki dan perempuan dengan sebab
lafaz nikah atau tajwiz.`
b. Menurut Mahmud Yunus
Pengertian Pernikahan atau Perkawinan ialah akad antara calon laki istri untuk
memenuhi hajat jenisnya menurut yang diatur oleh syariat. Dalam hal ini, aqad
adalah ijab dari pihak wali perempuan atau wakilnya dan kabul dari calon suami
atau wakilnya.
c. Ulama Hanafiyah, mendefinisikan bahwa perkawinan sebagai suatu akad yang
berguna untuk memiliki mut’ah (laki-laki memiliki perempuan seutuhnya) dengan
sengaja.
d. Adapun menurut Ahli Fiqh, nikah pada hakikatnya adalah akad yang diatur oleh
agama untuk memberikan kepada pria hak memiliki dan menikmati faraj dan atau
seluruh tubuh wanita itu dan membentuk rumah tangga.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang nikah, maka dapat kita tarik kesimpulan
bahwa pernikahan dalam islam adalah akad atau perjanjian antara kedua mempelai
yang disaksikan oleh keluarga dari kedua belah pihak sesuai dengan ketentuan
syariat islam.

Aktifitas siswa
1. Tentukan persamaan dari ke dua pendapat diatas
2. Apa kesimpulan anda yang berkaitan dengan beberapa konsep pernikahan dalam
islam diatas

1. Talaq
Pengertian talak dalam istilah fikih adalah melepaskan ikatan atau pelepasan ikatan
dengan menggunakan kata-kata yang telah ditentukan. Melansir buku Hukum
Perceraian oleh Muhammad Syaifuddin, talak secara bahasa berarti lepas atau
bebas.
Asal hukum talak adalah makruh karena talak merupakan perbuatan halal tetapi
sangat dibenci oleh Allah Swt. Nabi Muhammad Saw, bersabda: ”Perbuatan halal,
tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak”. (HR. Abu Daud).
Macam macam talak
Dilihat dari segi boleh tidaknya suami rujuk dengan istrinya, maka talak dibagi
menjadi dua, yaitu talak raj'i dan talak ba'in.
a. Talak Raj'i: Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya (talak 1 dan 2) yang
belum habis masa iddahnya. ...
b. Talak Ba'in: Talak yang dijatuhkan suami pada istrinya yang telah habis masa
iddahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa talak dalam keadaan marah atau emosi
menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah adalah sah, dengan catatan marah yang dimaksud
adalah marah yang mampu menghilangkan akalnya, sedangkan talak yang diucapkan
saat marah tetapi tidak sampai menutup akalnya, maka hukum talaknya sah

5 syarat syahnya talak dalam islam


a. Orang yang melakukan talak adalh suami syah dalam pernikahan
b. Orang yang menjatuhkab talak telah baliq
c. Orang yang mengucapkan talak tidak linglung bingung atau sedang tidur
d. Istri yang ditalak dalam keadaan suci
e. Memperhatikan redaksi talak bahkan niatnya.
Suami yang melakukan talak mesti mengucapkannya secara jelas
atau sharih, dan bisa juga berupa sindiran atau kinayah.
Maksud dari ungkapan jelas di sini seperti tidak ada makna lain selain makna
talak. Contohnya, “Saya talak kamu” atau “Saya ceraikan kamu” dan lain-lain.
Sedangkan makna kinayah mungkin bermakna talak, namun bisa juga
bermakna lain, dan semua tergantung niat yang diucapkan oleh sang Suami.
2. Rujuk
Rujuk berasal dari bahasa arab yaitu“raja’a – yarji’u – ruju’an yang berarti kembali
atau mengembalikan. Rujuk menurut istilah adalah mengembalikan status hukum
perkawinan secara penuh setelah terjadi thalak raj’i yang dilakukan”oleh bekas
suami terhadap bekas istrinya dalam masa iddahnya dengan ucapan tertentu.
Syafi’iyah, rujuk adalah kembalinya istri ke dalam ikatan pernikahan setelah dijatuhi
talak satu atau dua dalam masa iddah. Menurut golongan ini bahwa istri diharamkan
berhubungan dengan suaminya sebagaimana berhubungan dengan orang lain,
meskipun sumi berhak merujuknya dengan tanpa kerelaan. Oleh karena itu rujuk
menurut golongan”syafI’iyah adalah mengembalikan hubungan suami istri kedalam
ikatan pernikahan yang sempurna.”
3. Iddah
'Iddah adalah sebuah nama bagi suatu masa yang telah ditetapkan oleh agama
sebagai masa tunggu bagi seorang perempuan setelah perpisahan baik berpisah
lantaran ditinggal mati atau diceraikan suaminya, dan di saat itu ia tidak
diperbolehkan menerima pinangan, menikah, atau menawarkan diri kepada laki-laki
lain .
Pengertian masa iddah dalam Minhajul Muslim oleh Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi
adalah masa ketika seorang perempuan yang telah menikah kemudian ditalak dan
harus menjalani penantian. Selama masa iddah atau penantian ini, perempuan tidak
diperbolehkan untuk menikah lagi atau diminta menikah .
larangan-larangan atau ketentuan yang harus dilakukan. Salah satunya masa
iddah berkabung bagi seorang istri yang ditinggal mati suaminya, masa tersebut
adalah 4 bulan 10 hari disertai dengan larangan-larangannya.
Macam macam iddah
a. Iddah karena ditinggal mati suami
Apabila perkawinan putus karena kematian, walaupun qobla al-dukhul, waktu
tunggu ditetapkan 130 (seratus tiga puluh) hari. (albaqarah 234).
b. Iddah karena perceraian
Istri yang ditinggal suaminya dalam keadaan hamil maka harus menunggu sampai
ia melahirkan. (Qs. attalaq /64:4)
Hikmah dari disyariatkannya masa iddah bagi wanita mengutip Syaikh Abu Bakar
Jabir Al-Jazairi dalam Minhajul Muslim adalah:
a. Apabila suami melakukan talak raj'i (talak satu dan dua), ini memberikan
kesempatan kepada suami agar bisa rujuk dengan istrinya tanpa kesulitan.
b. Untuk mengetahui kosong atau tidaknya rahim. Hal ini bertujuan untuk menjaga
silsilah keturunan dari kemungkinan tercampur dengan orang lain.
c. Apabila istri ditinggal mati oleh suaminya, masa iddah ini akan menunjukkan
kesetiaannya pada sang suami.

Soal Esai
kerjakan latihan berikut dengan benar
1. Jelaskan konsep pernikahan dalam islam
2. Dalam sebuah biduk rumah tangga, kadangkala terjadi konflik antara suami
dan istri.Konflik tersebut dapat memicu terjadinya talak, rujuk dan masa
iddah. Buatlah analisis keterkaitan antara ketiganya!
3. Roni adalah sosok seorang suami yang temperamental. Ketika dalam kondisi
emosional, dia sering mengumpat kepada istrinya dengan mengatakan
“sudah, kita pisah saja!” meskipun setelah kondisi normal, dia mengatakan
bahwa ucapan tadi adalah karena emosional saja, tidak dari hati. Menurut
analisis kamu, bagaimana hukum perkataan si Roni tersebut?
4. Uraikan beberapa pelajaran penting yang dapat kita petik dari hikmah
disyariatkanya masa iddah dalam islam.
5. Apa konsekwensijika melanggar masa iddah.
B. Hukum pernikahan dalam pandangan islam.
Penetapan hukum nikah merupakan perkara yang selalu dikaitkan dengan kondisi orang
yang akan melangsungkan pernikahan. Hukum menikah bisa berbeda antara masing
masing infidu tergantung kondisinya.
Berikut hukum pernikahan dalam pandangan islam
a. Wajib
Hukum pernikahan dapat diaktakan wajib jika seseorang mampu memberi nafkah,
jiwanya terpanggil untuk menikah, dan jika tidak nikah khawatir terjerumus dalam
perzinahan. Sedangkan bagi yang hanya memiliki keinginan yang kuat tapi belum
mampu memberi nafkah, maka lebih baik ia menaham diri seperti yang terdapat
pada QS. Annur ayat 33.
b. Sunah
Pernikahan bisa dikatakan sunah jika seseorang merindukan pernikahan dan
mampu memberi nafkah tapi sebenarnya ia masi mampu menahan dirinya dari
perbuatan zina.
c. Haram
Hukum haram menikah layak bagi orang yang tidak mampu memberi nafkah dan
jika ia memaksakan diri untuk menikah akan menghianati istrinya atau suaminya,
baik dalam memberi nafkah lahiriah atau batiniyah, sehingga dalam pernikahan itu
hak hak istri/suami tidak terpenuhi.

C. Praktek pernikahan sebelum islam.


Sebelum islam diturunkan (pra islam) pada dasarnya pernikahan yang dilkukan umat
manusia khususnya dikalangan bangsa arab mekkah pada umumnya terdiri dari
beberapa praktek pernikahan yang dipengaruhi oleh sistem pernikahan bangsa romawi
dan persia. Adapun praktek pernikahan sebelum islam yaitu :
a. Pernikahan seperti yang lazim kita kenal sekarang ini.
b. Perkawinan istibdha yaitu perkawinan seseorang lelaki dengan istri orang lain
setelah ia menggaulinya pada saat sedang suci dan belum disentuh oleh suami
sahnya
c. Perkawinan rath yaitu perkawinan setelah sekelompok lelaki berjumlah kurang dari
10 orang sepakat untuk melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami sitri
dengan perempuan yang bukan istri mereka secara bergiliran. Dan bila mana si
perempuan hamil dan melahirkan, maka dihadirkan ke 10 lelaki tersebut untuk
dipilih siapa diantara ke 10 orang tersebut yang harus menjadi ayah dari anak yang
baru saja dilahirkanya.
d. Perkawinan rabi yaitu ketika sekelompok lelaki berjumlah lebih dari 10 orang secara
bergiliran hidup bersama dengan seorang perempuan dirumanya yang diberi tanda
khusus. Setelah perempuan hamil dan melahirkan, para lelaki tadi dikumpulkan
kembali selanjutnya dia (perempuan) akan memilih dari 10 lebih lelaki tersebut yang
memiliki kemiripan dengan anak yang baru dilahirkan tadi.

D. Hikmah pernikahan dalam islam.


Segala sesuatu yang sudah menjadi ketentuan Allah swt tidak ada yang sia sia. Begitu
pula dengsn pernikahan tentunya ada hikmah dibalik anjuran pernikahan dalam islam.
Adapun hikmah pernikahan dalam islam yaitu :
a. Pernikahan jalan terbaik untuk melahirkan anak, memperbanyak kelahiran dan
melestarikian kehidupan dengan selalu menjaga keturunan.
b. Naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh dan berkembang dalam menaungi anak
masa kanak kanak serta tumbuhnya rasa kasih sayang. Semua kelebihan itu tidak
akan sempurna tampa adanya tali pernikahan.
c. Rasa tanggung jawab dari pernikahan serta mengurus anak dapat membangkitkan
semangat dan mencurahkan segala kemampuan dalam memperkuat potensi diri.
d. Membagi bagi pekerjaan dan membatasi tanggung jawab pekerjaan kepada suami
dan istri.
1. KETENTUAN PERNIKAHAN DALAM ISLAM
2.
Soal

1. Pernikahan antara S dan I berlangsung cukup ramai, banyak diantara pengunjung


yang mengucapkan selamat kepada ke dua mempelai, agar kelak bisa tetap bersama
sampai kakek nenek. 1 bulan setelah menikah mereka memutuskan untuk berpisah
disebabkan si A tidak mampu menjalankan kewajibanya sebagai seorang suami.
Prilaku malas bekerja dari sang suami menjadi titik utama permasalahnya sampai
pada ahirnya dia tidak mampu menafkahi istrinya.
Berdasarkan ilustrasi diatas, sebut dan jelaskan hukum pernikahan untuk si S.
2. Setelah anda membaca konsep pernikahan menuerut beberapa ahli, coba jelaskan
konsep pernikahan menurut pendapat anda sendiri.
3. ny

Anda mungkin juga menyukai