Anda di halaman 1dari 7

PENGEMBANGAN MEDIA PAPI SEMAR BERBASIS MODEL QUANTUM

TEACHINGMATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN KELAS III


SDN 02 TEGUHAN GROBOGAN

Lia Andriyani, Zainal Arifin, dan Ferina Agustini


Prodi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang
Surel: liaandriyani04@gmail.com

Abstract : Development of Papi Semar Media Based Quantum Teaching Model


Material Work Type Class III SDN 02 Teguh Grobogan. This study aims to
motivate student learning and assist teachers in delivering materials by developing
papi semar media based on quantum teaching model. The type of research used is
Research and Development. Data management is taken from a questionnaire with
media validation, material validation, teacher response questionnaire and student
response questionnaire. The result of media validation at first stage media expert
was 78,5% and 58,57%. Then it was done or revised from 58,57% to 80%, result of
material validation at first material expert of stage 1 equal to 80%, validation second
material expert 95.71%.

Keywords : Papi Semar, Quantum Teaching

Abstrak: Pengembangan Media Papi Semar Berbasis Model Quantum


TeachingMateri Jenis-Jenis Pekerjaan Kelas III SDN 02 Teguhan Grobogan.
Penelitian ini bertujuan untuk memotivasi belajar siswa dan membantu guru dalam
menyampaikan materi dengan mengembangkan media papi semar berbasis model
quantum teaching. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and
Development. Pengelolahan data diambil dari angket dengan validasi media, validasi
materi, angket respon guru dan angket tanggapan siswa. Hasil validasi media pada
ahli media pertama tahap 1 sebesar 78,5% dan sebesar 58,57%, Kemudian
dilakukan perbaikan atau revisi dari semula 58,57% menjadi 80%, hasil validasi
materi pada ahli materi pertama tahap 1 sebesar 80%, validasi ahli materi kedua
95,71%.

Kata Kunci : Papi Semar, Quantum Teaching

PENDAHULUAN memajukan kesempurnaan hidup,


Pendidikan merupakan suatu kehidupan dan penghidupan anak-anak
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh didik selaras dengan dunianya.
manusia dan tidak bisa lepas dari Demikian proses pembelajaran
kepentingan manusia di masa depan. tercapai atau tidaknya pembelajaran
Pendidikan dilakukan sebagai usaha tergantung pada dilihat dari hasil proses
sadar yang menciptakan sumber daya pembelajaran tersebut. Proses belajar itu
manusia (SDM) untuk mengembangkan terjadi karena adanya interaksi antara
kualitas dirinya. Menurut Ki Hajar seseorang dengan lingkungannya.
Dewantara (dalam Kosasih & Sumarna, Pendidikan sangatlah mempengaruhi
2013: 1) Pendidikan adalah suatu usaha dalam proses pembelajaran karena
yang bersifat untuk memajukan menyangkut kegiatan pembelajaran guru
tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin sebagai pengajar harus dituntut
karakter), pikiran dan perkembangan mempunyai kualitas mengajar yang baik
anak. Ketiga-tiganya tidak boleh agar peserta didik dapat secara
dipisah-pisahkan, agar supaya kita dapat terencana, baik dalam aspek pengetahun,

p-ISSN: 2548 - 8856


253 e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 253-258

keterampilan, maupun sikap. Interaksi fotografis, atau elektronis untuk


yang terjadi selama proses belajar menangkap, memproses, dan menyusun
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan. kembali informasi visual atau verbal
Berdasarkan hasil wawancara (Kustandi, 2011: 7). Penggunaan media
yang dilakukan peneliti dengan guru pembelajaran akan mempermudah siswa
kelas III SDN 02 Teguhan Grobogan dalam menangkap atau memahami
menyatakan penggunaan media materi yang disampaikan guru. Siswa
pembelajaran sangatlah kurang terutama akan mulai memproses materi yang
pada materi jenis-jenis pekerjaan. Guru telah dipahami dan konsep yang sudah
juga cenderung menggunakan model dimilikinya untuk membuat sebuah
ceramah saja saat pembelajaran. kesimpulan. Siswa telah menemukan
Sehingga mengakibatkan hasil belajar sendiri pengetahuan dan pemahaman
kognitif siswa kelas III dalam mata materi. Siswa secara tidak langsung
pelajaran ilmu pengetahuan sosial rata- telah meningkatkan kemampuan
rata masih dibawah KKM (kriteria kognitifnya dengan media pembelajaran
ketuntasan minimum) sebesar 75, yang digunakan oleh guru.
dengan jumlah 34 siswa. Hal tersebut Pembelajaran Quantum adalah
terjadi karena model yang digunakan salah satu model pembelajaran yang
guru cenderung menggunakan model inovatif yang berorientasi pada peserta
ceramah dan kurangnya media didik (student centered). Pembelajaran
pembelajaran juga dapat mempengaruhi Quantum difokuskan pada hubungan
semangat dan motivasi siswa dalam yang dinamis dalam lingkungan kelas
menerima suatu materi. dengan interaksi membentuk landasan
Menurut Aqib (2013: 50) media dan kerangka untuk belajar. Model
pembelajaran adalah segala sesuatu yang pembelajara Quantum menekankan
dapat digunakan untuk menyalurkan kegiatan pada pengembangkan potensi
pesan dan merangsang terjadinya proses manusia secara optimal melalui cara-
belajar pada si pembelajar (siswa). cara yang sangat manusiawi, yaitu
Makna media pembelajaran lebih luas mudah, menyenangkan, dan
dari alat peraga, alat bantu mengajar, memberdayakan. Setiap anggota
media audio visual. Media pembelajaran komunitas belajar dikondisikan untuk
merupakan bagian dari sumber belajar. saling mempercayai dan saling
Media pembelajaran merupakan mendukung. Peserta didik dan guru
kombinasi antara alat (hardware) dan berlatih dan bekerja sebagai tim guna
bahan (software). Media pembelajaran mencapai kesuksesan bersama. Dalam
yang digunakan guru yang terpenting konteks ini, sukses guru adalah sukses
adalah untuk membangkitkan minat dan peserta didik, dan sukses peserta didik
membentuk sikap siswa terhadap berarti sukses guru. (Kosasih &
stimulus yang diberikan. Ranah Sumarna, 2013: 89).
psikomotorik berubungan dengan Pengembangan potensi diri siswa
ketrampilan yang bersifat fisik atau akan berjalan dengan efektif apabila
tampilan pada seseorang. Guru seorang mampu menggunakan model
menggunakan media pembelajaran yang dan media mengajar yang tepat.
mampu untuk meningkatkan Penerapan model dan media
ketrampilan yang dimiliki siswa. Media pembelajaran yang akan dipilih oleh
pembelajaran adalah alat-alat grafis, guru dalam memberikan suatu materi

p-ISSN: 2548 - 8856


254 e-ISSN: 2549 - 127X
Lia Andriyani, dkk, Pengembangan Media PAPI …

pembelajaran akan diajarkan sangat dengan model pembelajaran, serta


menentukan terhadap keberhasilan besarnya ketertarikan guru dalam
proses belajar peserta didik, terutama menggunakan pengembangan media
yang harus diperhatikan guru adalah papi semar berbasis model quantum
pemilihan dan penggunaan model teaching materi jenis-jenis pekerjaan.
pembelajaran serta media pembelajaran Pada produk yang dikembangkan oleh
yang cocok pada materi pembelajaran peneliti, membuat sepraktis mungkin
yang akan diajarkan. Penggunaan media agar dapat digunakan penelitian dan
pembelajaran pada pembelajaran di pengembangan di sekolah sehingga
sekolah dasar menjadi bagian paling dapat meningkatkan minat belajar siswa
penting yang harus diperhatikan oleh dan memotivasi siswa agar
guru sebab siswa sekolah dasar memilki pembelajaran tidak mudah
kemampuan yang terbatas dalam membosankan.
memahami materi bersifat abstrak. Berdasarkan permasalahan
tersebut perlu adanya pengembangan
METODE media papi semar berbasis model
Prosedur penelitian menggunakan quantum teaching pada materi jenis-
penelitian pengembangan (R&D) yang jenis pekerjaan. Pada produk yang
sudah tertera di dalamnya yaitu dengan dikembangkan oleh peneliti, membuat
pemikiran dikemukakan oleh Borg and sepraktis mungkin agar dapat digunakan
Gall model ini memiliki 10 langkah penelitian dan pengembangan di sekolah
prosedur penelitian dan pengembangan. dan dapat meningkatkan minat belajar
Namun pada peneliti dan pengembangan siswa.
hanya menggunakan sampai langkah ke Subyek penelitian pada penelitian
lima dikarenakan keterbatasan waktu ini adalah siswa kelas III SD Negeri 02
dan biaya, peneliti hanya menggunakan Teguhan Grobogan dengan jumlah 34
sampai dengan tahap ke lima sebagai siswa. Waktu penelitian adalah semester
berikut: 1) Penelitian dan pengumpulan genap tahun ajaran 2017/2018.
data, 2) Perencanaan, 3) pengembangan Penelitian berdasarkan dari hasil studi
draf produk, 4) Uji coba lapangan awal, pendahuluan yang dilakukan oleh
5) Merevisi hasil uji coba. peneliti. Beberapa pengumpulan data
Peneliti melakukan wawancara menggunakan instrumen yang
dan menyebar angket kebutuhan siswa dibutuhkan untuk mengetahui masalah-
dan guru di tiga sekolah yaitu, di SD masalah yang ada dalam subyek
Negeri 02 Teguhan yang dilakukan pada penelitian harapannya peneliti dapat
tanggal 10 Oktober 2017, SD Negeri 03 mendesain produk sesuai dengan tujuan
Putasari yang dilakukan pada tanggal 12 penelitian. Berikut ini dibahas beberapa
Oktober 2017 dan SD Negeri 4 Godong instrumen pengumpulan data yang
yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober dilakukan dalam penelitian ini:
2017, untuk menganalisis kebutuhan Wawancara, Dokumentasi, Angket atau
guru dan siswa terdahap model kuesioner. Teknik angket ini digunakan
pembelajaran dan media pembelajaran. untuk menganalisis kebutuhan peserta
peneliti tiap sekolah mengalami didik dalam mengetahui proses
permasalahan terutama adalah pembelajaran mengunakan media papi
keterbatasan guru dalam membuat semar analisis kebutuhan guru dalam
media pembelajaran yang bervariasi melaksanakan proses pembelajaran

p-ISSN: 2548 - 8856


255 e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 253-258

berlangsung, salain itu teknik angket ketentuan pedoman pemberian skor


digunakan untuk mengetahui dalam uji seperti pada tabel 1 dan 2 sebagai
validitas dalam proses pengembangan berikut:
media papi semar berbasis model Tabel. Pedoman Pemberian Skor Ahli
quantum agar dapat dikatan layak Media, Ahli Materi Angket dan
sebagai pembelajaran di sekolah dasar Respon Guru
Kuesioner diberikan kepada angket Keterangan Skor
tanggapan siswa, angket respon guru SB (Sangat 5
dan angket validasi produk kepada para Baik)
ahli media dan ahli materi yaitu sebagai B (Baik) 4
berikut: Lembar angket peserta didik, C (Cukup) 3
Lembar validasi . K ( Kurang) 2
Penelitian dan pengembangan ini SK (Sangat 1
digunakan dua teknik analisis data yaitu Kurang)
deskriptif kualitatif dan analisis
deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif Tabel. Pedoman Penskoran Angket
berupa komentar dan saran perbaikan Respon Siswa
produk dari ahli media pembelajaran Keterangan Skor
dan ahli materi pembelajaran yang Tidak 0
nantinya akan dideskripsikan secara
deskriptif kualitatif untuk perbaikan Ya 1
produk yang dikembangkan. Sedangkan
data kuantitatif berupa skor penilaian 2. Setelah data terkumpul, kemudian
ahli media pembelajaran dan ahli meteri menghitung skor yang diperoleh dari
pembelajaran. hasil angket yang telah diisi.
Insrumen angket menggunakan 3. Menjumlahkan skor ideal item
skala Likert. Skala Likert digunakan (kriterium) untuk seluruh aspek pada
pada angket pengujian pengembangan angket yang telah diisi
media papi semar berbasis model 4. Menghitung persentase angka dari
quantumteaching untuk uji validasi ahli analisis data yang dilakukan dengan
media, uji ahli ahli materi, uji respon rumus sebagai berikut:
guru kelas, dan uji angket respon siswa. Persentase (%)
Data yang telah terkumpul
kemudian dianalisis dengan cara
menghitung skor yang diperoleh. 5. Dari yang telah diperoleh kemudian
Analisis skor yang digunakan yaitu ditransformasikan ke dalam kalimat
analisis deskriptif yang digunakan untuk yang bersifat kualitatif.
menghitung persentase dari hasil angket 6. Untuk menentukan kriteria kelayakan
yang akan diberikan untuk ahli media, dilakukan dengan cara seperti Tabel
ahli materi, angket respon guru kelas 3 sebagai berikut:
dan angket tanggapan siswa dengan Tabel. Kriteria Interpretasi
langkah-langkah sebagai berikut: Kelayakan Media
1. Data yang diperoleh dari ahli media, Penilaian Kategori
ahli materi memiliki validitas isi 0%-20% Sangat Tidak
berupa data kualitatif yang diubah Layak
menjadi data kuantitatif dengan

p-ISSN: 2548 - 8856


256 e-ISSN: 2549 - 127X
Lia Andriyani, dkk, Pengembangan Media PAPI …

21%-40% Tidak Layak kedua mendapatkan persentase 95,71%


41%-60% Cukup Layak dengan kriteria sangat layak. Maka dari
itu produk yang dikembangkan oleh
61%-80% Layak peneliti setelah melakukan validasi dari
81%-100% Sangat Layak ahli materi siap untuk di uji coba
lapangan awal.
Hasil Angket Respon Guru. Hasil
PEMBAHASAN
analisis penilaian respon guru dalam
Pengembangan media papi semar
media pembelajaran mendapatkan
berbasis model quantum teaching pada
persentase skor total 92% dengan
materi jenis-jenis pekerjaan dalam
kriteria sangat layak. Maka produk yang
materi IPS kelas III semester II,
dikembangkan oleh peneliti
dikembangkan berdasarkan langkah-
mendapatkan kelayakan media papi
langkah penelitian dan pengembangan
semar berbasis model quatum teaching
(Research and Development). Penelitian
pada materi jenis-jenis pekerjaan kelas
menggunakan desain pengembangannya
III semester II layak digunakan dalam
yang dikemukakan oleh Borg and Gall.
pembelajaran.
Pada media papi semar mata pelajaran
Hasil Angket Respon Siswa. Hasil
IPS terutama materi jenis-jenis
analisis penilaian respon siswa dalam
pekerjaan kelas III semester II dikemas
media pembelajaran mendapatkan
semenarik mungkin agar siswa antusias
persentase skor total 94,1% dengan
dan termotivasi dalam mengikuti
kriteria sangat layak. Maka dari itu dari
pembelajaran. Kelayakan media ini
hasil angket respon siswa terhadap
dapat diliihat dari hasil validasi ahli
media papi semar berbasis model
media, validasi ahli materi, hasil angket
quantum teaching sangat layak
respon guru dan hasil angket respon
digunakan pada pembelajaran di dalam
siswa.
kelas selain itu pembelajaran yang
Hasil Validasi Ahli Media. Hasil
dikembangkan oleh peneliti dapat
analisis validator pertama penilaian ahli
membantu guru untuk menyampaikan
media pada tahap pertama mendapatkan
materi pembelajaran terutama mata
persentase memperoleh skor 78,5%
pelajaran IPS materi jenis-jenis
dengan kriteria layak, maka media tidak
pekerjaan kelas III semester II.
perlu adanya perbaiakn atau revisi.
Sedangkan ahli media kedua
KESIMPULAN
memperoleh presentase sebesar 58,57%,
Kevalidan data diambil dari
maka dari itu media harus dilakukan
angket dengan validasi media, validasi
perbaikan. Setelah di revisi semula
materi, angket respon guru dan angket
sebesar 58,57% menjadi 80%, Jadi
tanggapan siswa. Hasil validasi media
media sudah memcapai kriteria layak
pada ahli media pertama tahap 1 sebesar
dan ridak perlu melakukan perbaikan.
58,57% dan tahap 2 sebesar 80%,
Hasil Validasi Ahli Materi. Hasil
validasi ahli media kedua sebesar
analisis penilaian ahli materi validasi
78,5%, hasil validasi materi pada ahli
pada tahap pertama mendapatkan
materi pertama sebesar 80%, validasi
persentase skor total sebesar 80%%
ahli materi kedua 95,71%, angket
dengan kriteria Layak. Hasil analisis
tanggapan siswa 94,1% dan angket
penilaian ahli materi validasi pada tahap
respon guru sebesar 92%. Maka

p-ISSN: 2548 - 8856


257 e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm. 253-258

berdasarkan data tersebut menunjukkan


bahwa pengembangan media papi semar
berbasis model quantum teaching valid
dan praktis selain itu layak digunakan
dalam pembelajaran di sekolah.

DAFTAR RUJUKAN
Aqib, Zainal. 2013. Model-model,
Media, dan Strategi
Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama
Widya.

Kosasih, N., & Sumarna, D. 2013.


Pembelajaran Quantum dan
Optimalisasi Kecerdasan.
Bandung: Alfabeta, cv.

Kustandi , C., & Sutjipto , B. 2013.


Media Pembelajaran Manual dan
Digita . Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

p-ISSN: 2548 - 8856


258 e-ISSN: 2549 - 127X
p-ISSN: 2548 - 8856
259 e-ISSN: 2549 - 127X

Anda mungkin juga menyukai