Anda di halaman 1dari 10

▪ Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. X, No.

X, Januari 202X : X-XX

Available online at http://jurnal.abulyatama.ac.id/dedikasi


ISSN 2548-8848 (Online)
Universitas Abulyatama
Jurnal Dedikasi Pendidikan

Analisis Kompetensi Guru Wali Kelas Terhadap Penggunaan


Media Pembelajaran SD

Aisyah1*, Fitri Zuliana2, Siti Aminah3, Rizki Ananda4


Prodi A, Fakultas A, Universitas, Kota/Kab, Kode Pos, Indonesia.
1
2
Prodi B, Fakultas B, Universitas, Kota/Kab, Kode Pos, Indonesia.
*Email korespondensi : aissyahh93@gmail.com1, fitrizuliana1@gmail.com2,
sitiaminahranah567@gmail.com3, rizkiananda.mhs.upi@gmail.com4

Diterima xxxxx 202x; Disetujui xxxxxx 202x; Dipublikasi xx xxxxx 202x

Abstract: One of the success of learning activities is the use of learning media. Because the use of
appropriate media will determine the level of success of the learning process carried out. The research
method used is a qualitative method. The type of qualitative research used in this research is descriptive
using a qualitative descriptive approach. The results of the study show that the teacher's competency in
using learning media is quite good, the teacher utilizes existing learning media such as learning videos
from YouTube, but the teacher has not utilized and used learning media in each teaching and learning
process, there are times when the teacher only gives assignments during learning
Keywords : Teacher Competence, Learning Media

Abstrak: Salah satu yang menjadi keberhasilan kegiatan pembelajaran adalah penggunaan media
pembelajaran. Karena penggunaan media yang tepat akan menentukan tingkat keberhasilan proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Jenis
penelitian kualitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode
pendekatan Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi guru dalam
menggunakan media pembelajaran sudah cukup baik, guru memanfaatkan media pembelajaran yang ada
seperti video pembelajaran dari youtube, tetapi guru belum memanfaatkan serta menggunakan media
pembelajaran pada setiap proses belajar mengajar, ada saatnya guru hanya pemberian tugas saja selama
pembelajaran.

Kata kunci : Kompetensi Guru, Media Pembelajaran

Menurut UU. No tahun 2003 pasal 1 potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
tentang Sistem Pendidikan Nasional spiritual keagamaan, pengendelian diri,
menetapkan bahwa pendidikan adalah usaha kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
sadar dan terencana untuk mewujudkan keterampilan yang diperlukan dirinya,
suasana belajar dan proses pembelajaran agar masyarakat, bangsa dan negara-negara (Ichsan,
peserta didik secara aktif mengembangkan 2021:541).
Penggalan judul....

(penulis 1 & penulis 2, 202x) 1


Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Januari 2021 : 1-13
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi

Pendidikan merupakan suatu proses itu, guru dituntut untuk mampu menggunakan
tumbuh kembang, sebagai hasil interaksi dan memanfaatkan berbagai jenis media
individu dengan masyarakat dan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan materi
alam, berlangsung seumur hidup sejak manusia pelajaran agar proses pembelajaran menjadi
lahir. Pendidikan akan berlangsung dalam lebih efektif dan optimal. Begitu juga dengan
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Tanggung jawab pendidikan merupakan (IPTEK) saat ini juga menuntut guru harus
tanggung jawab bersama semua manusia: mampu mengikuti perkembangan dari aspek
tanggung Jawab orang tua, masyarakat dan tersebut terutama dalam menggunakan media
pemerintah. Bagi manusia pendidikan pembelajaran yang dapat mendukung
merupakan suatu keharusan, karena dengan keefektifan proses pembelajaran. Karena
pendidikan manusia akan memiliki penggunaan media yang tepat akan
kemampuan dan kepribadian yang berkembang menentukan tingkat keberhasilan proses
yang disebut manusia seluruhnya (Dowansiba, pembelajaran yang dilaksanakan (Yusrizal et
2018:96). al., 2017:127).
Pendidikan tentunya tidak keluar dari Masalah yang sering terjadi pada
lingkup kegiatan pembelajaran. Kegiatan umumnya masih berkaitan dengan kefokusan
pembelejaran merupakan suatu proses guru terhadap pembelajaran konvensional yang
penyampaian informasi atau materi yang di membuat pembelajaran cenderung monoton,
dalamnya terdapat interaksi baik antara guru akibarnya menjadikan proses pembelajaran
dengan siswa, serta siswa dengan siswa untuk tidak berjalan dengan maksimal dan efektif,
mencapai tujuan pembelajaran yang serta siswa cepat merasa jenuh tentunya hal ini
diinginkan. Perubahan pada proses kemungkinan dapat mengakibatkan siswa tidak
pembelajaran sanat diperlukan sebab karena paham dengan materi pelajaran yang tidak
dinamika perkembangan zaman yang tercapai dengan maksimal, sehingga sangat
berkemang semakin meningat. diperlukan pembelajaran yang menarik dengan
Salah satu yang menjadi keberhasilan menggunakan dan memanfaatkan media
kegiatan pembelajaran adalah penggunaan pembelajaran sebagai alat perantara dalam
media pembelajaran. Tugas seorang guru menyampaikan materi pembelajaran dan
dalam proses pembelajaran tidak hanya sebatas menarik minat belajar siswa.
sebagai penyampaian informasi/materi Media pada dasarnya merupakan bagian
pelajaran kepada siswa. Guru harus dapat yang tidak dapat dipisahkan dengan proses
memahami siswa dengan perbedaannya agar pembelajaran. Untuk memunkinkan siswa
dapat membantu mereka dalam memecahkan dapat berinteraksi dengan media yang dipilih
kesulitan belajar yang dialaminya. Oleh karena dan digunakan oleh guru. Media pembelajaran

2 ISSN 2548-8848 (Online)


▪ Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. X, No.X, Januari 202X : X-XX

dapat meningkatkan proses belajar siswa pembelajaran, upaya ini belum maksimal
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar apalagi ketika pembelajaran secara daring
siswa. Peningkatan proses belajar siswa terlihat telahh ditetapkan dan diterapkan.
dari bangkitnya motivasi dan stimulus yang Guru dapat memanfaatkan berbagai jenis
membawa pengaruh psikologis siswa (Rahim media pembelajaran hanya saja disesuaikan
et al., 2019:134). dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Pemikiran awal yang mendasari penelitian Dengan memanfaatkan media pembelajaran
ini adalah untuk mengetahui tingkat tidak hanya membuat proses pembelajaran
kompetensi guru terhadap penggunaan media menjadi efektif, tetapi juga membuat proses
pembelajaran, pada pelaksanaan proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
pembelajaran perlu digunakannya media Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih
pembelajaran untuk menunjang siswa dalam mengetahui bagaimana kompetensi guru dalam
memahami materi yang ada sehingga siswa penggunaan media pembelajaran tingkat SD.
dapat dengan mudah memahami materi yang
KAJIAN PUSTAKA
disampaikan, hal tersebut disebabkan karena
Kompetensi Guru
media pembelajaran dapat menjadi penunjang
Kompetensi adalah keterampilan dan
kelancaran pembelajaran yang dilaksanakan
pengetahuan yang berasal dari lingkungan
dengan bantuan dari media pembelajaran
kehidupan sosial dan kerja yang diserap,
benda-benda yang bersifat abstrak akan dapat
dikuasai dan digunakan sebagai instrument
terlihat secara nyata.
untuk menciptakan nilai dengan cara
Kurikulum saat ini menuntut guru dan
menjalankan tugas dan pekerjaan dengan
siswa dalam mengembangkan kompetensi
sebaik-baiknya (Sudrajat, 2020:104).
yang dimilikinya terutama untuk menjawab
Sedangkan menurut Syah dalam Astuti
tantangan global, terkhusus guru yang harus
(2017:55) dikemukakan bahwa kompetensi
mampu memiliki kompetensi dan kreativitas
guru adalah kemampuan seorang guru dalam
yang dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara
pengetahuan dan teknologi, tidak hanya
bertanggung jawab dan layak. Jadi kompetensi
sebagai pendidik, guru juga harus mampu
profesional guru dapat diartikan sebagai
untuk menjalankan perannya sebagai fasilitator
kemampuan dan kewenangan guru dalam
yang memfasilitasi atau melayani siswa untuk
menjalankan profesi keguruannya. Guru yang
mencapai tujuan pembelajaran serta
kompeten dan profesional adalah guru piawi
memanfaatkan media pembelajaran. Namun
dalam melaksanakan profesinya.
karena guru belum menggunakan teknologi
Berdasarkan kebijakan pendidikan yang
dengan sebaik-baiknya dalam proses
Penggalan judul....

(penulis 1 & penulis 2, 202x) 3


Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Januari 2021 : 1-13
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi

berlaku, dimensi kompetensi guru mencakup 3. Kompetensi Sosial


kompetensi pedagogik, kompetensi Kompetensi sosial mengharuskan guru
kepribadian, kompetensi sosial, dan memiliki kemampuan komunikasi sosial
kompetensi profesional, dengan penjelasan baik dengan peserta didik, sesama guru,
sebagai berikut (Rohman, 2020:96): kepala sekolah, pegawai tata usaha, bahkan
1. Kompetensi Pedagogik dengan anggota masyarakat”. Dengan

Dalam Undang-undang Nomor 14 demikian, kompetensi sosial yang dimiliki

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen guru akan tercermin melalui indikator 1)

dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik interaksi guru dengan siswa, 2) interaksi

adalah “kemampuan mengelola guru dengan kepala sekolah, 3) interaksi

pembelajaran peserta didik”. Intinya, guru dengan rekan kerja, 4) interaksi guru

kompetensi merujuk kepada kemampuan dengan orang tua siswa, dan 5) interaksi

seseorang, dalam menjalankan tugasnya. guru dengan masyarakat.

Dalam Depdiknas dijelaskan bahwa 4. Kompetensi Profesional


“kompetensi pengelolaan pembelajaran” Kompetensi profesional adalah
dapat dilihat dari kemampuan “berbagai kemampuan yang diperlukan agar
merencanakan program belajar mengajar, dapat mewujudkan dirinya sebagai guru
kemampuan melaksanakan interaksi atau profesional”. Kompetensi profesional
mengelola proses belajar mengajar, dan meliputi kepakaran atau keahlian dalam
kemampuan melakukan penilaian. bidangnya yaitu penguasaan bahan yang
2. Kompetensi Kepribadian harus diajarkannya beserta metodenya, rasa

Kompetensi kepribadian merupakan tanggung jawab akan tugasnya dan rasa

kemampuan personal yang mencerminkan kebersamaan dengan sejawat guru lainnya.

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, Media Pembelajaran


arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi Kata media berasal dari bahasa Latin,
siswa, dan berakhlak mulia”. Sebagai sosok yakni Medius yang secara harfiah berarti
panutan, seorang guru harus mempunyai ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Media
kompetensi yang berhubungan dengan adalah perantara baik berupa manusia, materi
pengembangan kepribadian, meliputi: 1) atau kejadian yang membantu membangun
Kepribadian yang Mantap dan Stabil; 2) kondisi yang dapat membantu membuat
Kepribadian yang Dewasa; 3) Kepribadian peserta didik mampu memperoleh
yang Arif; 4) Kepribadian yang Berwibawa; pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Aghni,
5) Kepribadian yang Menjadi Teladan Bagi 2018:99). Oleh karena itu, secara bahasa media
Siswa; 6) dan Berakhlak Mulia. dapat dikatakan sebagai alat perantara atau

4 ISSN 2548-8848 (Online)


▪ Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. X, No.X, Januari 202X : X-XX

pengatar suatu pesan dari pemberi pesan pembelajaran.


kepada penerima pesan. Alat tersebut dapat 3. Media pembelajaran dapat memberikan
berbentuk perangkat keras (hardware) maupun pengalaman belajar yang konkret dan
perangkat lunak (software). Penyampaian langsung kepada peserta didik
pesan ini bisa dilakukan melalui simbol-simbol
4. Media menyajikan sesuatu yang sulit
komunikasi berupa simbol-simbol verbal dan
didakan, dikunjungi atau dilihat oleh
non-verbal atau visual, yang selanjutnya
peserta didik, baik karena ukurannya yang
ditafsirkan oleh penerima pesan (Yanto,
terlalu besar
2019:77).
5. Media pembelajaran dapat memberikan
Media pembelajaran adalah alat
imformasi yang akurat dan terbaru
bantudalam proses belajar mengajaruntuk
6. Media pembelajaran dapat menambah
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemenarikan tampilan materi sehingga
kemampuan atau ketrampilan pembelajar
meningkatkan motivasi dan minat serta
sehingga dapat mendorong terjadinya proses
mengambil perhatian peserta didik untuk
belajar. Media pembelajaran dapat membantu
lebih fokus mengikuti materi yang disajikan
guru untuk menciptakan suana belajar menjadi
lebih hidup, tidak monoton dan tidak 7. Media pembelajaran dapat merangsang

membosankan. Artinya dosen/guru dapat peserta didik untuk berfikir kritis,

menciptakan berbagai situasi kelas, menggunakan kemampuan imajinasinya,

menentukan berbagai macam metode bersikap dan berkembang lebih lanjut,

pengajaran dan menciptakan iklim emosional sehingga melahirkan kreativitas dan karya-

yang sehat diantara peserta didik (Tafonao, karya inovatif.

2018:110). 8. Penggunaan media dapat meningkatkan

Ada beberapa manfaat penggunaan media efisiensi proses pembelajaran

pembelajaran menurut Midun dalam 9. Media pembelajaran dapat memecahkan


(Rahmadhon et al., 2021:381) diantaranya: masalah pendidikan atau pengajaran baik

1. Dengan media pembelajaran yang dalam lingkup mikro maupun makro.

bervariasi dapat mempeluas cakrawala


METODE PENELITIAN
sajian materi pembelajaran yang diberikan Metode penelitian yang digunakan adalah
di kelas. metode kualitatif, metode penelitian yang
2. Dengan menggunakan berbagai jenis berlandaskan filsafat postpositivisme yang
media, peserta didik akan memperoleh biasa digunakan untuk meneliti kondisi objek
pengalaman beragam selama proses yang alamiah, di mana peneliti berperan
Penggalan judul....

(penulis 1 & penulis 2, 202x) 5


Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Januari 2021 : 1-13
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi

sebagai instrumen kunci dan melakukan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan


melukiskan suatu keadaan secara objektif atau perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
berdasarkan fakta-fakta yang tampak dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas
(Sugiyono, 2018:15). keprofesionalannya.
Jenis penelitian kualitatif yang digunakan Salah satu kompetensi yang harus dimiliki
pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian guru SD adalah harus bisa menggunakan
deskriptif bertujuan untuk mendiskripsikan media pembelajaran agar proses pembelajaran
suatu populasi, situasi, atau fenomena secara menjadi menarik sehingga peserta didik
akurat dan sistematis. Metode pendekatan menjadi aktif dalam proses pembelajaran serta
Deskriptif Kualitatif adalah metode prestasi bisa menjadi meningkat.
pengolahan data dengan cara menganalisa Berdasarkan observasi yang dilakukan,
faktor- faktor yang berkaitan dengan objek bahwa terlihat guru cukup memahami langkah
penelitian dengan penyajian data secara lebih penggunaan media pembelajaran disesuaikan
mendalam terhadap objek penelitian dengan materi pelajaran, hanya saja pernyataan
(Sugiyono, 2015:9). Metode pendekatan guru saat dilakukan tanya jawab masih ada
Deskriptif Kualitatif memudahkan penulis yang belum rinci sehingga belum terlalu
untuk mengungkap kenyataan di lapangan terlihat bagaimana langkah-langkah
mengenai sejauh mana kompentensi guru SD penggunaan media pembelajaran yang sesuai
dalam penggunaan media pembelajaran secara dengan materi pelajaran tersebut, tetapi secara
mendalam, sehinggap pada akhirnya diperoleh keseluruhan guru menyatakan penggunaan
temuan penelitian yang akurat. media pembelajaran yang disesuaikan dengan
materi pelajaran, yang mana guru ada yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
menyatakan “sesuaikan dengan materi
Menurut Undang-Undang Republik
pelajaran”, lalu ada yang menyatakan langkah-
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
langkah dengan cukup terperinci, seperti guru
dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi
yang menyatakan “sebelum belajar merancang
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
RPP, jadi dilihat materinya lalu media apa yang
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
cocok digunakan”, ada juga guru yang
dikuasai oleh guru atau dosen dalam
menyatakan langkah-langkah penggunaan
melaksanakan tugas keprofesionalan.
media pembelajaran melalui whatsapp group
Kompetensi meliputi tugas, keterampilan,
dengan menyesuaikan pada materi pelajaran,
sikap, nilai, apresiasi diberikan dalam rangka
lalu pada kelas III saat observasi pertama guru
keberhasilan hidup/penghasilan hidup.
menggunakan media pembelajaran tetapi tidak
Kompetensi guru adalah hasil dari
sesuai dengan materi pelajaran, hanya saja jika
penggabungan dari kemampuan-kemampuan
dilihat dari segi penggunaannya, guru cukup
yang banyak jenisnya, dapat berupa

6 ISSN 2548-8848 (Online)


▪ Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. X, No.X, Januari 202X : X-XX

memahami bagaimana langkah-langkah pernyataan guru bahwa penggunaan media


penggunaan media pembelajaran yang pembelajaran saat proses belajar mengajar
digunakannya, seperti media pembelajaran dapat memfasilitasi perkembangan potensi
yang lainnya guru menggunakan media yang siswa. Lalu jika menggunakan media
sesuai dengan materi pelajaran, sehingga dapat pembelajaran siswa paham dengan materi yang
disimpulkan bahwa rata-rata guru memahami dipelajari, saat proses pembelajaran daring
langkah penggunaan media pembelajaran yang tidak hanya siswa yang terbantu dalam
disesuaikan dengan materi pelajaran. memahami materi, tetapi orang tua juga
Sebagian kecil guru yang merancang terbantu sehingga mampu membimbing anak-
media pembelajaran sendiri sesuai dengan RPP anaknya dalam belajar dirumah dan
dan materi pelajaran, sumber data atau guru- mengerjakan tugas yang diberikan, jika
guru yang lainnya hanya memanfaatkan media dibandingkan antara menggunakan media
pembelajaran yang ada yaitu video pembelajaran dengan tidak, tentunya siswa
pembelajaran dari youtube pada saat lebih paham dengan adanya media
pembelajaran daring saat ini, dan jika guru pembelajaran, dibandingkan tidak
merancang media sendiri diperlukan persiapan menggunakan media pembelajaran, menurut
serta perencanaan yang teliti dan guru harus guru jika dipersentasekan sekitar 80-85%
pandai menggunakan media yang sesuai agar siswa memahami materi pelajaran dengan
siswa termotivasi untuk belajar. adanya penggunaan media pembelajaran. Oleh
Penggunaan media pembelajaran tentunya karna itu, dengan penggunaan media
harus ada kesesuaian dengan RPP yang pembelajaran dapat memfasilitasi potensi
dirancang dan materi pelajaran yang hendak siswa, sehingga siswa dengan mudah
dipelajari. Berdasarkan hasil observasi pada memahami materi pelajaran yang disampaikan
wali kelas terdapat satu guru yang oleh guru.
menggunakan media pembelajaran yang tidak Jika dilihat dari segi sarana prasarana
sesuai dengan RPP dan materi pelajaran, lalu sekolah merupakan salah satu hal juga turut
guru tidak mencantumkan media karna mendukung dalam penggunaan media
menggunakan RPP satu lembar yang hanya pembelajaran oleh guru saat melaksanakan
terdiri dari tiga komponen, yaitu: tujuan proses belajar mengajar. Guru menyatakan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan mengenai sarana dan prasarana sekolah bahwa
penilaian. sarana prasarana sekolah sudah dikategorikan
Media pembelajaran yang digunakan tidak cukup mendukung dalam penggunaan media
menutup kemungkinan dapat memfasilitasi pembelajaran oleh guru, sudah ada beberapa
perkembangan potensi siswa, sesuai dengan yang disediakan oleh sekolah, seperti: torso,
Penggalan judul....

(penulis 1 & penulis 2, 202x) 7


Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Januari 2021 : 1-13
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi

infokus, kerangka manusia, kit ipa dan kit tersebut menjadikan guru untuk lebih terampil
matematika, serta wifi. Lalu setelah peneliti dan meningkatkan kemampuan lagi dalam
mengamati sarana prasarana tersebut, memang memanfaatkan bahkan merancang media
sudah cukup memadai, terdapat berbagai pembelajaran yang lebih kreatif.
media pembelajaran, tetapi media tersebut Oleh karna itu, dapat disimpulkan bahwa
sudah lama tidak digunakan oleh guru apalagi kompetensi guru dalam menggunakan media
pembelajaran daring telah ditetapkan, yang pembelajaran sudah cukup baik, selama
lebih sering digunakan saat pembelajaran pembelajaran guru lebih memanfatakan media
daring ini hanya wifi sekolah. pembelajaran audio visual berupa video
Dalam penggunaan media pembelajaran pembelajaran dari youtube, tetapi guru belum
tentunya berbagai faktor penghambat dan memanfaatkan serta menggunakan media
faktor pendukung yang dialami dan dirasakan pembelajaran pada setiap proses belajar
oleh guru, yang mana guru menyatakan bahwa mengajar, sehingga ada saatnya guru hanya
faktor penghambatnya: waktu, aktivitas memberikan penugasan saja pada saat
pribadi, dan kondisi kesehatan fisik, kuota pembelajaran.
dalam mendownload video pembelajaran,
sedangkan faktor pendukungnya: fasilitas atau
KESIMPULAN DAN SARAN
sarana dan internet sekolah, motivasi/semangat
Kesimpulan
guru, anak-anak menjadi faktor pendukung,
Kompetensi guru dalam menggunakan
antusias belajar dengan menggunakan media
media pembelajaran sudah cukup baik, guru
siswa jadi semangat, jadi guru juga semangat.
memanfaatkan media pembelajaran yang ada
Lalu kepala sekolah juga menyatakan faktor
seperti video pembelajaran dari youtube, tetapi
penghambat dan pendukung yang dialami guru
guru belum memanfaatkan serta menggunakan
dalam perancangan media pembelajaran yaitu
media pembelajaran pada setiap proses belajar
faktor penghambat: keuangan dan waktu,
mengajar, ada saatnya guru hanya pemberian
sedangkan faktor pendukung: dari kepala
tugas saja selama pembelajaran.
sekolah sendiri yang menyediakan dananya.
Saran
Jadi dengan adanya faktor penghambat dan
Sebaiknya guru lebih memaksimalkan dan
faktor pendukung memberikan guru
meningkatkan kompetensi dan kreativitasnya
pengalaman dalam mengatasi hal-hal tersebut,
lagi dalam menggunakan media pembelajaran
karena faktor penghambat diatas yang
untuk menunjang proses pembelajaran yang
membuat guru tidak menggunakan media
aktif.
pembelajaran setiap proses belajar mengajar
bahkan merancang media pembelajaran itu DAFTAR PUSTAKA
sendiri, tetapi tentunya dengan ada hal-hal Aghni, R. I. (2018). Fungsi dan Jenis Media

8 ISSN 2548-8848 (Online)


▪ Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vo. X, No.X, Januari 202X : X-XX

Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(1), 375–


Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi 388.
Indonesia, 16(1), 98–107. Rohman, H. (2020). Pengaruh Kompetensi
https://doi.org/10.21831/jpai.v16i1.20173 Guru Terhadap Kinerja Guru. Jurnal
Astuti, S. (2017). Supervisi Akademik Untuk MADINASIKA Manajemen Dan
Menigkatkan Kompetensi Guru Di SD Keguruan, 1(2), 92–102.
Laboratorium Uksw. Scholaria : Jurnal Sudrajat, J. (2020). Kompetensi Guru Di Masa
Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(1), 49– Pandemi Covid-19. Jurnal Riset Ekonomi
59. Dan Bisnis, 13(1), 100–110.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2017. https://doi.org/10.26623/jreb.v13i2.2434
v7.i1.p49-59 Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Dowansiba, A. (2018). Prinsip-Prinsip Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Mendidik Anak Usia 0-12 Tahun Kualitatif dan R&D). Alfabeta.
Berdasarkan Ulangan 6:1-9. Jurnal Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Teologi, 2(1), 94–112. Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Ichsan, F. N. (2021). Implementasi Alfabeta.
Perencanaan Pendidikan dalam Tafonao, T. (2018). Peranan Media
Meningkatkan Karakter Bangsa melalui Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat
Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi
Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, Pendidikan, 2(2), 103–114.
4(3), 541–551. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113
Rahim, F. R., Rahim, F. R., & Rahim, F. R. Yanto, D. T. P. (2019). Praktikalitas Media
(2019). Analisis Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Interaktif pada Proses
Mempersiapkan Media Pembelajaran Pembelajaran Rangkaian Listrik.
Berbasis Teknologi Informasi Era INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Eksakta Dan Teknologi, 19(1), 75–82.
Pendidikan (JEP), 3(2), 133–141. https://doi.org/10.24036/invotek.v19i1.40
Rahmadhon, Mukminin, A., & Muazza. 9
(2021). Kompetensi Guru dalam Yusrizal, Yusrizal, Yusrizal, & Yusrizal. (2017).
Menggunakan Media Pembelajaran Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan
Berbasis Teknologi, Informasi dan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Komunikasi pada Masa Pandemi Covid- Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD
19 di MIS Darussalam Kec. Jelutung Negeri 18 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Kota Jambi. Jurnal Manajemen Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2),
Penggalan judul....

(penulis 1 & penulis 2, 202x) 9


Jurnal Dedikasi Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Januari 2021 : 1-13
http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi

126–134.

10 ISSN 2548-8848
(Online)

Anda mungkin juga menyukai