Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Eksperimen pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs Umdatur Rasikhien Jakarta)

Oleh : Astri Nurul Husnaa email:astrinrl8@gmail.com. Sutiono AZ email: Sutiono055@gmail.com

ABSTRAK

Pada masa 4.0 ini teknologi sudah tidak dapat dihindari lagi, berbagai sektor sudah dapat
memanfaatkannya termasuk sektor Pendidikan. Jika sekolah dapat memfasilitasi sarana dan
prasarana yang menunjang dengan memanfaatkan teknologi maka akan mempermudah proses
kegiatan pembelajaran. Cara yang dapat dimanfaatkannya yaitu dengan menggunakan media
pembelajaran ketika proses pembelajaran berlangsung karena akan menciptakan suasana yang
kondusif, menyenangkan, menarik untuk dapat output yang yang maksimal
Untuk mendapatkan apa yang diinginkan maka digunakannya pendekatan penelitian
kuantitatif dengan jenis eksperimen serta desain penelitian Quasi Experimental. Data
pengumpulannya dengan cara observasi serta penyebaran isntrumen dan data akan dihitung
menggunakan perhitungan statistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Penerapan audio visual terhadap hasil belajar
memperoleh hasil Ha yang dikatakan dapat diterima dengan uji Wilcoxon yang dilakukan dengan
Asymp.Sig (2-tailed) < 0,005. Pada hasil uji Wilcoxon nilai Z yaitu -5.028 dan Asymp.Sig (2-
tailed) yaitu 0,000. Maka dapat disimpulkan nilai signifikansi terdapat pengaruh audio visual
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqh di MTs Umdatur Rasikhien Jakarta. 2) Hasil
belajar yang didapat ketika sebelum dan sesudah melakukan treatment yaitu pretest dan posttest
pada masing-masing kelas yang dituju, pada kelas 81 yaitu eksperimen terdapat 51% dan kelas 82
yaitu kontrol terdapat 34%. Dengan dilihat hasil kedua kelas tersebut selisihnya yaitu 17% maka
dapat dikatakan kelas eksperimen memperoleh output yang optimal dibandingkan kelas kontrol.

Kata Kunci : Audio Visual, Hasil Belajar Siswa dan Fiqh

PENDAHULUAN kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,


serta keterampilan yang diperlakukan
Menurut UU RI No. 20 Tahun
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
2003 menyatakan bahwa pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah
merupakan usaha sadar dan terencana
tuntutan yang harus dijalani oleh setiap
untuk mewujudkan suasana belajar dan
manusia termasuk anak-anak, mereka
proses pembelajaran agar peserta didik
tidak bisa menolak akan hal itu karena
secara aktif mengembangkan potensi
dengan pendidikan mereka bisa
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
mendapatkan kehidupan yang sejahtera
keagamaan, pengendalian diri,
yang dinyatakan oleh Ki Hajar Dewantara.
1
Sisdiknas, Kurikulum dan Pembelajaran, (Depok : Raja Grafindo Persada, 2012), Cet. 2, h.47
Karena tujuan dari pembelajaran itu Pendidikan. Bahkan dapat dikatakan
sendiri untuk memperoleh hasil yang semua serba menggunakan media yang
efektif dan mampu menghasilkan output mana produk asal dari teknologi. Dalam
yang dapat bersaing. Maka dari itu siswa dunia pendidikan menggunakan media
secara aktif harus dapat membangun hampir sedikit menggeser proses
pengetahuannya sendiri melalui belajar. pembelajaran metode ceramah/satu arah.
Belajar merupakan tindakan dan Karena dimana peserta didik lebih mudah
perilaku siswa yang kompleks.2 Untuk memahami pelajaran yang disampaikan
tindakan itu sendiri berupa proses belajar dengan mereka bisa
yang dilakukan oleh peserta didik. Dalam mengamati/menganalisis sendiri.
aktivitas tersebut, sebagaimana dapat
Pada masa prasejarah pun, mereka
berjalan atau tidaknya ditentukan ada atau
sudah menerapkan media yang masih
tidaknya peserta didik. Proses belajar yang
dalam bentuk sederhana untuk dipakai
dilakukan oleh peserta didik juga dapat
sebagai pengajaran. Menggunakan media
mereka lakukan di lingkungan yang akan
pada saat itu sebagai pengajaran ke arah
membawa mereka mengenal banyak hal.
keterampilan, agar peserta didik yang
Sehingga hal tersebut dapat dijadikan
diberikan ilmu nya tidak sebatas didapat
sebuah pengalaman untuk dapat
dari tenanga pendidik saja. Maka dari itu
menambah wawasan mereka. Setelah
jika sampai saat ini masih menggunakan
mendapatkan sebuah pengalaman,
proses pembelajaran konvensional dari
disitulah perilaku peserta didik terbentuk,
awal hingga akhir maka perlu adanya
kerena akan menggambarkan saling
pelatihan terkait teknologi yang diberikan
bergantung/berhubungan satu dengan
untuk tenanga pendidik yang gaptek.
yang lainnya.
Proses pembelajaran di sekolah
Dalam melaksanakan sebuah
selalu mengalami pembaharuan, terutama
kegiatan pembelajaran guru juga harus
dalam pemanfaatan hasil teknologi yang
pandai dalam memahami gaya belajar
digunakan dalam menyampaikan materi
anak. Ada 3 gaya belajar anak yaitu gaya
pembelajaran. Hal tersebut sejalan dengan
belajar auditorio, visual dan kinestetik.
perkembangan ilmu pengetahuan dan
Saat ini jika di amati media sudah
teknologi yang semakin hari semakin
mempunyai peranan penting dalam dunia
maju. Guru dituntut mampu menggunakan
2
Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Rineka Cipta, 2015), h.7
alat-alat yang disediakan oleh sekolah inovasi pembelajaran yang menyenangkan
untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan menerapakan media pembelajaran
dengan sebaik mungkin. Pada dasarnya didalamnya.
alat-alat tersebut berkembang sesuai
Media pembelajaran merupakan
dengan tuntutan zaman. Peran guru dalam
sarana fisik yang digunakan untuk
pembelajaran yaitu menyediakan,
mengkomunikasikan atau menyampaikan
menunjukkan, membimbing dan
pesan pembelajaran kepada peserta didik,
memotivasi siswa agar dapat berinteraksi
pendapat tersebut dikemukakan oleh Gagne
dengan berbagai sumber pembelajaran
& Raiser. Ketika peserta didik menerima
yang tersedia. 3
pesan yang disampaikan oleh pendidik,
Kemajuan teknologi memang sudah
mereka tidak hanya mendapatkannya
semestinya tidak dapat dihindari,
melalui pendengaran saja tetapi dapat
pengaruhnya pun sangat besar untuk
dilihat dan didengar sehingga prosesnya
berbagai bidang. Terutama bidang
menjadi lebih efektif.
Pendidikan, dengan kita dapat
Media pembelajaran sebenarnya
memanfaatkan teknologi maka akan
memiliki fungsi yang sangat penting
mempermudah dan membantu pada saat
diantaranya sebagai alat bantu proses
proses pembelajaran serta bisa
pembelajaran dan media untuk belajar
meningkatkan minat belajar peserta didik.
sendiri jika sang pendidik berhalangan.
Proses pembelajaran yang ditampilkan pun
Media pembelajaran audio visual salah
bisa berupa gambar, video atau materi-
satunya dapat membantu siswa dalam
materi yang dipenuhi dengan data-data
memahami materi lebih mudah, tetapi juga
akurat.
bisa digunakan sebagai media pengganti
Jika kita amati, pola pikir peserta ketika guru tidak dapat memberi pelajaran
didik sekarang berbeda dengan generasi dikarenakan suatu hal. Hal tersebut bisa
sebelumnya. Bahkan bisa dikatakan diatasi dengan menggunakan salah satu
mereka sudah mendapatkan informasi media pembelajaran yaitu audio visual, jadi
terlebih dahulu sebelum sang guru ketika guru tidak hadir dikelas guru bisa
menjelaskan kepadanya. Dari hal itulah, meminta peserta didik untuk melihat video
kita dapat pelajari dan mengambil bagian- yang telah disediakan oleh guru setelahnya
bagian terpenting agar dapat menciptakan

3
Ega Rima, Ragam Media Pembelajaran, (Jakarta: Kota Pena, 2016), h.48
mereka bisa menyimpulkan sendiri untuk adanya saling interaksi serta pembicaraan
mengukur kognitif mereka. hanya dilakukan sendiri. Maksudnya apa,
Sesungguhnya tujuan jangkap bagaimana bisa dikatakan seperti itu,
panjang pengajaran yang terpenting adalah karena ada sebagian orang yang mungkin
agar siswa nantinya mempu meningkatkan cepat merasa bosan jika ditampilkan dengan
kemampuan belajar kearah lebih mudah dan media tersebut.
efektif karena pengetahuan, keterampilan Dibandingkan dengan penggunaan
dan nilai-nilai telah diperoleh disamping lain seperti ppt/wordshare yang peserta
siswa telah menguasai proses-proses didik dapat membuat sendiri sehingga dapat
belajar. Guru yang sukses bukan lagi guru menciptakan atau melatih dari segi softskill
yang karismatik dan presenter serta efektif yaitu menulis atau editing. Hal tersebut juga
dan persuasif, tetapi guru yang mampu pasti akan masuk ke dalam kriteria
menghasilkan pembelajaran-pembelajaran meningkatkan kualitas diri agar
yang otonom, Tangguh dan sukses.4 mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil
Namun terkadang sebelum proses belajar seseorang dapat diperoleh mulai dari
pembelajaran dilaksanakan, media yang pas pengalaman langsung (konkret).
digunakan untuk materi yang akan Dalam meningkatkan hasil belajar
disampaikan sudah disiapkan. Tetapi itu peserta didik, dengan maksud dan tujuan
semua kembali kepada fasilitas sekolah agar dapat mempunyai sumber daya yang
apakah sudah memadai atau memang berkualitas untuk negara ini. Apalagi
tersedia, sehingga proses pembelajaran ditambah dengan sudah masuknya zaman
dapat berjalan dengan baik. Karena serba teknologi, informasi yang didapat
kurangnya perhatian ataupun segi materil sangat mudah dan cepat untuk didapatkan
yang kurang menunjang untuk sekolah sehingga muncullah ide-ide baru.
tersebut. Sehingga alat bantu yang akan Terkait dengan hal tersebut tidak
dipakai diganti dengan media lain atau hanya mata pelajaran umum saja yang
model lain. dapat memanfaatkan teknologi. Salah
Pembaharuan pada saat ini memang satunya mata pelajaran yang terkait dengan
diharuskan, apalagi dalam bentuk media. Pendidikan Agama Islam juga dapat
Tetapi ada sebagian yang beranggapan menggunakannnya, karena memang sudah
kalau hal tersebut kurang menarik, tidak seharusnya mengikuti arus perkembangan

4
Lefudin, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyajarta: Deepublish, 2017), h. 174
zaman selagi pengaruhnya baik untuk berkegiatan didalam kelas. Dapat dikatakan
kedepannya. Lebih bagus lagi jika guru bahwasannya, kedua hal itu penentu
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam keberhasilan dalam pembelajaran. Jika
dapat menguasai IPTEK. metode yang dipakai tidak tepat maka akan
Pendidikan Agama Islam berpengaruh kepada hasil belajar tetapi jika
merupakan bagian yang sudah menyatu metode yang dipakai tepat dan cocok
dengan Pendidikan Islam itu sendiri. Jika ditambah dengan media sebagai alat bantu,
dapat dikatakan Pendidikan Islam maka peserta didik dalam memahami
mempunyai tujuan dalam mempersatukan materi yang disampaikan lebih mudah
dari yang namanya perbedaan menjadi untuk diserap.
sebuah keselarasan. Karena Islam tidak Namun, pemahaman yang mereka
mengajarkan untuk menjauhkan atau dapat tidak hanya berpatok dari guru saja
mendiskriminasi antara suku, adat, budaya tetapi mereka bisa mengakses sendiri ilmu
walaupun berbeda tetapi di mata Tuhan yang ingin mereka pelajari. Tak lupa untuk
semua sama. tetap mengawasi mereka sebagaimana
Menurut Abuddin Nata Pendidikan fungsi seorang guru.
Islam janganlah takut untuk bergerak Sebagaimana tercantum dalam surah
mengikuti zaman yang akan terus Al-Alaq ayat 1-5 yang menyebutkan bahwa
berkembang. Karena, Pendidikan Islam media pembelajaran sangat penting dalam
haruslah bergerak maju namun tetap dalam proses mentransfer ilmu.
porsi ajaran islam itu sendiri atau tidak
Artinya :
keluar dari jalannya. Dengan kita dapat
menghadapi tantangan zaman yang terus
akan berkembang serta tidak terus
menggunakan pola lama maka bisa
menciptakan manusia-manusia yang
beretika.
Maka dari itu ketika sedang dalam
pembelajaran ada hal penting yang harus
diperhatikan yaitu metode dan media
pembelajaran. Kedua ini harus dipersiapkan
secara matang sebelum memulai
1) Bacalah dengan (menyebut) nama slide, poster, diagram, bagan, computer dan
Tuhanmu yang menciptakan, 2) Dia telah
materi-materi berkode warna.5
menciptakan manusia dari segumpal darah,
3) Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Di dalam mata pelajaran Fiqh yang
Mulia, 4) Yang mengajar (manusia) dengan
mana hampir keseluruhan dibeberapa
pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa
yang tidak diketahuinya. ( QS. Al- Alaq / materi peserta didik dapat mempraktekkan
96 : 1-5)
langsung apa yang menjadi tugas dari
materi tersebut. Apalagi jika materi tersebut
Dari ayat diatas dapat diketahui
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
bahwa Allah SWT., menjelaskan dalam
tidak akan bisa jika yang diberikan mereka
proses pembelajaran atau memberikan
hanya mendengar saja seperti halnya materi
pengetahuan melalui kalam. Kalam yakni
shalat, wudhu atau lainnya yang diharuskan
bermakna suatu perantara yaitu baca tulis.
mereka diberikan simulasi untuk membantu
Secara tidak langsung Allah SWT., telah
dalam memahaminya.
mengisyaratkan kepada kita bahwa Allah
Karena jika mereka hanya
akan memberikan pengetahuan kepada
mendengarkan saja tanpa ada alat
manusia melalui suatu perantara.
penunjang atau alat bantu sama saja seperti
Maka dari itu sangat diharapkan
beli kucing dalam karung yang kita tidak
siswa bisa mencapai apa yang menjadi
mengetahuinya dan sulit untuk
tujuan dari tingkat pendidikannya. Misalkan
menebaknya. Karena dalam pembelajaran
nilai yang peserta didik peroleh dapat
Fiqh berkaitan dengan syariat Islam yang
mencapai KKM ataupun melebihinya,
kita tidak bisa asal-asalan dalam
namun terkadang ada faktor yang membuat
menerapkannya. Bisa dikatakan hukumnya
siswa tidak dapat mencapainya. Faktor
haram atau dosa jika kita melaksanakannya
tersebut seperti media pembelajaran yang
tanpa aturan
tidak mendukung, kualitas pembelajaran
Oleh karena itu, jika dalam
yang kurang baik, dalam memahami materi
pembelajaran Fiqh ini dibantu dengan
berbeda dan faktor lainnya.
media pembelajaran yang baik pasti akan
Pada sekolah dasar dan menengah
menghasilkan hasil yang mencapai tujuan
banyak pelajar yang berorientasi visual
ataupun hasil yang sangat memuaskan.
merespon dengan baik pada film, televisi,
Karena jika siswa senang dalam hasil
belajar mereka menganggap bahwa mereka
5
Linda, Bruce dan Dee, Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, (Depok: Instuisi Press,
2006), h. 108
telah berhasil dan dapat menguasai materi Menyadari pentingnya media
dengan baik. pembelajaran terhadap hasil belajar peserta
Dalam penelitian ini, peneliti didik, maka peneliti menggunakan judul
mengambil ruang lingkup mata pelajaran “PENGARUH AUDIO VISUAL
Fiqh untuk menggunakan audio visual TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
dalam pembelajaran. Peneliti berharap (Penelitian Eksperimen pada Mata
dengan menerapkannya dapat Pelajaran Fiqh Kelas VIII di MTs Umdatur
meningkatkan hasil belajar peserta didik Rasikhien Jakarta)”.
MTs Umdatur Rasikhien secara maksimal
dan menyenangkan.

METODE Penelitian eksperimen adalah


Tempat dan Waktu Penelitian kegiatan yang direncanakan dan
dilaksanakan oleh peneliti untuk
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2
mengumpulkan bukti-bukti yang ada
bulan yaitu pada 21 Juli sampai 31
hubungannya dengan hipotesis. Dalam
AAgustus 2021. Tempat penelitian
melaksanakan eksperimen, peneliti
dilakukan di MTs Umdatur Rasikhien
memberikan perhatian besar kepada
Jakarta.
pengubahan (manipulasi) dan
Jenis dan Desain Penelitian pengendalian (kontrol) variabel serta

Penelitian ini menggunakan jenis kepada pengamatan dan pengukuran hasil

penelitian eksperiment (eksperimental eksperimen.6

research) yang bertujuan untuk menguji Metode penelitian ini Quasi


pengaruh audio visual terhadap hasil experimental design merupakan
belajar siswa pada mata pelajaran fiqh pengembangan dari true experimental
kelas VIII di MTs Umdatur Rasikhien design. Quasi experimental design disebut
Jakarta.. Variabel bebas pada penelitian juga dengan eksperimen semu. Pada
ini adalah pengaruh audio visual (X) penelitian ini desain yang digunakan
sedangkan variable terikatnya adalah hasil nonequivalent control group design.
belajar siswa (Y).
6
Furchan Arif, Pengantar Penelitian Dalam
Pendidikan, (Surabaya: Usana Offset Printing,
2011), h.319
Desain ini hampir sama dengan pretest- kualitas dan karakteristik tertentu yang
posttest control group design, hanya pada ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
desain ini kelompok eksperimen maupun kemudian ditarik kesimpulannya. 8
kelompok control tidak dipilih secara Populasi adalah keseluruhan subjek
random.7 Adapun desain tersebut penelitian. Penelitian yang dilakukan
digambarkan seperti ini : seseorang yang ingin meneliti semua
Desain Kelompok Eksperimen dan elemen dalam wilayah penelitian
Kontrol dinamakan penelitian populasi. Penelitian

KELOMPOK PRE- TREATMENT POST-


populasi pada dasarnya adalah penelitian
TEST TEST yang dapat dilakukan pada jumlah yang
E X T Y terhingga. Objek pada populasi yang diteliti
K X - Y akan dianalisis dan hasilnya dapat
Keterangan : disimpulkan. Berdasarkan pemaparan teori
E : Kelompok Eksperimen di atas populasi adalah jumlah kaseluruhan
K : Kelompok Kontrol kelompok yang akan di tarik sebagai
X : Pre-Test sampel.
Y : Post-Test Populasi dalam penelitian ini adalah
T : Tidak ada perlakuan seluruh peserta didik kelas VIII MTs
Umdatur Rasikhien Jakarta berjumlah 282
POPULASI DAN TEKNIK peserta didik.. Peserta didik di MTs
PENGAMBILAN SAMPEL Umdatur Rasikhien Jakarta ini memiliki
Penentuan jumlah populasi dalam suatu peserta didik yang beragam latar belakang
penelitian merupakan salah satu langkah dengan asal peserta didik dari berbagai
yang sangat penting, karena dalam populasi kehidupan yang berbeda.
diharapkan adanya sejumlah data yang Data Keseluruhan Kelas VIII di
penting untuk memecahkan masalah yang MTs Umdatur Rasikhien
telah dirumuskan.
N KELAS JUMLAH
Populasi menurut Sugiyono
O
merupakan wwilayah generalisasi yang
1 81 33
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
2 82 34
7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
3 83 36
pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D
8
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm.116 Ibid, h.90
4 84 33 maupun fakta. Data dibagi menjadi dua
5 85 35 yakni data primer dan data sekunder.
6 86 36 a. Data primer adalah data yang diperoleh
7 87 38 dari serangkaian observasi dan
8 88 37 penyebaran angket/instrumen kepada
sumber data dvalam hal ini kepada
Sampel sekolah, guru, siswa dan pihak yang
Sampel adalah bagian dari jumlah terkait.
dan karakteristik yang dimiliki oleh b. Data sekunder adalah data yang diperoleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan melalui studi dokumentasi. Dalam hal ini
dan peneliti tidak mungkin mempelajari buku-buku literatur dan dokumen-
semua yang ada pada populasi, misalnya dokumen yang ada.
karena keterbatasan dana, tenaga dan
SUMBER DATA
waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Sumber data adalah dari mana data

Apa yang dipelajari dari sampel itu, atau informasi itu diperoleh. Dalam

kesimpulannya akan dapat diberlakukan penelitian ini yang menjadi sumber data

untuk populasi. Untuk itu sampel yang yaitu kepala sekolah, guru, siswa dan

diambil dari populasi harus betul-betul pihak terkait serta dokumen-dokumen

representatif (mewakili).9 yang sudah ada berupa buku-buku

Dalam penelitian ini sampel adalah literatur.

wakil dari populasi, wakil dari siswa kelas TEKNIK PENGUMPULAN DATA
VIII di MTs Umdatur Rasikhien
Teknik pengumpulan data
berjumlah 282 siswa, Maka sampel yang
merupakan langkah yang paling
akan dipakai dalam penelitian ini
strategis dalam penelitian, karena
berjumlah 75 peserta didik MTs Umdatur
tujuan utama dari penelitian ini adalah
Rasikhien Jakarta.
mendapatkan data. Tanpa mengetahui
DATA DAN SUMBER DATA
Teknik pengumpulan data, maka
Data
peneliti tidak akan mendapatkan data
Data adalah seluruh informasi
yang memenuhi standar data yang
yang diperoleh peneliti baik berupa angka
9
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, h.
188.
ditetapkan. 10 Teknik pengumpulan data INSTRUMEN PENELITIAN
pada penelitian ini sebagai berikut :
Dalam penelitian yang
1. Observasi menggunakan angket/kuesioner pasti
Observasi atau pengamatan membutuhkan skala pengukuran. Skala
adalah meliputi kegiatan pemuatan pengukuran yang dipakai yaitu skala
perhatian terhadap suatu objek likert. Skala ini mengukur opini atau
dengan menggunakan seluruh alat persepsi responden berdasarkan tingkat
indera yakni melalui penglihatan, persetujuan atau ketidaksetujuan. Skala
penciuman, pendengaran, peraba yang dikembangkan oleh Rensis Likert
dan pengecap.11 ini biasanya memiliki 5-7 kategori
2. Test peringkat dari sangat tidak setuju hingga
Tes adalah suatu cara sangat setuju.14 Dengan skala likert,
mengumpulkan data dengan maka variabel yang akan diukur
memberikan tes kepada objek yang dijabarkan menjadi indikator variabel.
diteliti. Ada tes dengan sederetan Kemudian indikator tersebut dijadikan
atau latihan yang disediakan pilihan sebagai titik tolak untuk Menyusun item-
jawaban, ada juga tes dengan item instrument yang berupa pernyataan.
pertanyaan tanpa pilihan jawaban
Data yang dibutuhkan akan
(bersifat terbuka)12
diolah menggunakan skala likert atas
3. Dokumentasi
pertanyaan yang diajukan dengan skala
Dokumentasi merupakan suatu
nilai 1-5. Nilai yang digunakan peneliti
proses pengumpulan data dengan cara
sebagai berikut :
mencari data tertulis sebagai bukti
penelitian. Dokumen biasa berbentuk a. SS : Sangat Setuju (5)

tulisan, gambar, atau karya monumental b. S : Setuju (4)

dari seseorang.13 c. KS : Kurang Setuju (3)


d. TS : Tidak Setuju (2)
10
Ibid, h.224 e. STS : Sangat Tidak Setuju (1)
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik , Edisi Revisi, Cet. 1. Instrumen Variabel Terikat (Y)
14, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 199. a. Definisi Konseptual
12
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis
(Yogyakarta, Teras, 2011), h.910
13 14
Yus Anis, Perkembangan Belajar Anak Erwan dan Dyah, Metode Pennelitian
Taman Kanak-kanak (Jakarta: Kencana, 2011), Kuantitatif, (Yogyakarta: Gava Media, 2017),
h.88 Cet. 1, h. 63
Secara konseptual hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang
didapatkan setelah menjalankan
2. Instrumen Variabel Atribut (X)
proses belajar dalam rangka agar
a. Definisi Konseptual
mencapai tiga ranah yaitu kognitif,
Secara konseptual audio visual
afektif dan psikomotorik. Serta
merupakan alat yang berunsur
membentuk kemampuan-
gambar dan suara untuk
kemampuan yang dimiliki peserta
menyampaikan sebuah informasi
didik dari hasil kegiatan tersebut.
agar lebih efektif serta mencapai
b. Definisi Operasional
tujuan yang diinginkan.
Secara operasional hasil belajar
b. Definisi Operasional
merupakan kegiatan mengetahui
Secara operasional audio visual
nilai belajar peserta didik yang
adalah alat pembantu untuk
diperoleh dari proses belajar untuk
menyampaikan sebuah
menemukan tingkat pencapaiannya.
informasi/pesan melalui indera
penglihatan atau pendengaran yang
dapat berupa video, sehingga
memudahkan penerima pesan untuk
memahaminya.

c. Kisi-Kisi

Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar


c. Kisi-Kisi
Variab Indikat No. Jumla
Kisi-Kisi Instrumen Audio
el or Ite h Soal
Visual
m
Hasil Hasil Pre- 20
Belajar Test Test
Siswa Post
-
Test
Variab Indikator No. Juml penelitian ini maka peneliti
el Item ah
menggunakan :
Penelit Soal
ian + - 1. Uji Data Penelitian
Menarik Data merupakan suatu
Perhatian kewajiban yang sangat penting
(agar tidak
dalam penelitian, data sendiri
membosan 3 1 4
Audio kan pada , 0 sebagai alat bukti untuk
Visual saat 4 menggambarkan suatu nilai. Maka
pembelajar ,
dari itu data sebagai penentu
an) 8
Mempermu berkualitasnya penelitian. Untuk
dah Proses 1 2 3 menentukan benar atau tiddaknya
Pembelajar ,
data, itu tergantung dari instrument
an 5
yang terkumpul. Karena instrument
Menimbulk yang baik harus memenuhi
an 9 7 3 persyaratan penting yaitu :
Pengalama ,
a. Uji Validitas
n 6
Validitas merupakan uji

ANALISA DATA yang berfungsi untuk melihat ap


akah suatu alat ukur tersebut val
Analisa data adalah proses
id (sahih) atau tidak valid. Alat
mencari dan menyusun secara
ukur yang dimaksud disini meru
sistematis data yang diperoleh dari
pakan pertanyaan-pertanyaan ya
hasil wawancara, catatan lapangan dan
ng ada dalam kuesioner. Suatu
bahan-bahan lain, sehingga dapat
kuesioner dikatakan valid jika p
mudah dipahami dan temuannya dapat
ertanyaan tersebut pada kuesion
diinformasikan kepada orang lain.
er dapat mengungkapkan sesuat
Aktivitas dalam analisis data kualitatif
u yang diukur oleh kuesioner. A
dilakukan secara interaktif dan
dapun rumus yang akan dipakai
berlangsung secara terus menerus
untuk mencari validitas adalah
sampai tuntas, sehingga datanya sudah
product moment, sebagai beriku
jenuh.15 Dalam menganalisis data di
t:

15
Sugiyono, Metode Penelitian … h.244-246
Keterangan :
Keterangan
r xy ❑ : Reabilitas instrumen
r xy ❑ : Koefisien korelasi
k : Banyaknya butir pertanyaan /
antara variabel X dan variabel
banyaknya soal
Y
∑σ b ² : Jumlah varian butir
n : Jumlah sampel
σ t² : Varian total
∑x : Jumlah seluruh skor X
Untuk proses perhitungan
∑y : Jumlah seluruh skor Y
dalam penelitian ini, maka akan
XY : Hasil perkalian antara
dilakukan menggunakan program
skor X dan Y
applikasi SPSS (Statistical Product and
Untuk proses perhitungan
Service Solution).
dalam penelitian ini, maka akan
2. Hipotesis Statistik
dilakukan menggunakan program
Hipotesis merupakan suatu pen
applikasi SPSS (Statistical Product and
dapat yang bersifat sementara dengan pe
Service Solution).
rmasalahan tertentu dan memerlukan dat
b. Uji Reabilitas
a untuk membuktikannya. Hipotesis yan
Reliabilitas merupakan sifat
g dapat dirumuskan dari penelitian ini se
alat ukur yang menunjukkan tingkat
bagai berikut :
keberhasilan pengukuran, reliabilitas
1. Ha : Adanya pengaruh audio visual
adalah indeks yang menunjukkan
terhadap hasil belajar siswa pada mat
sejauhmana suatu alat ukur dapat
a pelajaran Fiqih di MTs Umdatur Ra
dipercaya atau diandalkan.16 Ada
sikhien Jakarta.
beberapa metode untuk uji reliabilitas
2. Ho : Tidak ada pengaruh audio visu
ini, namun untuk data penelitian
al terhadap hhasil belajar siswa pada
kuesioner biasanya mengggunakan
mata pelajaran Fiqh di MTs Umdatur
metode Cronbach’s Alpha. Adapun
Rasikhien Jakarta
rumusnya sebagai berikut :
Dalam penelitian ini, pengujian
hipotesis pertama menggunakan Uji-t
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian … komparatif dua sampel independen, yaitu
h.128
untuk mengetahui motivasi belajar siswa n1 :: jumlah sampel 1

yang diberi pengajaran dengan media


n2 : jumlah sampel

audio visual lebih tinggi daripada siswa


yang diberi pengajaran tanpa media audio b. Tipe Polled Varians
visual. Untuk menguji hipotesis kedua
juga menggunakan Uji-t komparatif dua
sampel independen, yaitu mengetahui
hasil belajar standar kompetensi
memperbaiki sistem stater dan pengisian Keterangan :

siswa yang diberi pengajaran dengan t : t hitung


media audio visual lebih tinggi daripada
Ẋ ❑1 ❑ : Nilai rata-rata kelompok
siswa yang diberi pengajaran tanpa media
eksperimen
audio visual.
Berdasarkan rumusan hipotesis Ẋ ❑2 ❑ : Nilai rata-rata kelompok
statistik, maka hipotesis pertama dan kontrol
kedua diuji dengan uji satu pihak (one
2
S 2❑ : Varians kelas
tail). Jadi untuk menganalisis data pada
penelitian ini digunakan rumus Uji-t ` n : Jumlah sampel
komparatif dua sampel independen, yaitu 3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
sebagai berikut: a. Uji Validitas
a. Tipe Separated Varians Setelah data instrument audio
visual terkumpul, maka dilakukan
pengujian validitas dengan
menggunakan SPSS (Statistical
Product and Service Solution).
Keterangan : Tabel 3

Ẋ ❑1 :: rata-rata sampel 1

No Nilai Nilai r Keterangan
Ite Korelasi ❑tabel
Ẋ ❑2 : rata-rata sampel 2

m (r) (N=25,
2
S ❑: varians sampel 1
1 α =5 % ¿
2 1 0,599 Valid
S 2❑: varians sampel 2
2 0,199 Tidak Valid
3 0,617 Valid M
in M St V
4 0,496 Valid R i ax d. ar
a m im S De ia
5 0,460 0,396 Valid n u u u viat nc Skewn Kurto
N ge m m m Mean ion e ess sis
6 0,528 Valid St St St St St St St St
St at St St at at d. St at d. at d.
7 0,596 Valid at is at ati is is Er Sta at is Er is Er
ist ti ist sti ti ti ro tisti ist ti ro ti ro
8 0,617 Valid ic c ic c c c r c ic c r c r
Nilai 33 2 50 75 2 6 1. 7.4 5 .2 .4 -. .7
9 0,217 Valid
PRET 5 0 0. 29 43 5. 74 09 6 98
10 0,506 Valid EST 1 9 6 39 1
EKSP 0 1 8 5
ERIM
EN
b. Uji Reliabilitas Valid 33
N (list
Berdasarkan perhitungan hasil dari wise)

instrumen audio visual menggunakan


bantuan SPSS (Statistical Product Hasil perhitungan statistic deskriptif sebel

and Service Solution), serta rumus um perlakuan pada kelompok eksperimen

yang dipakai Cronbach Alpha didapatkan (N) 33 terhitung valid, jumlah

diperoleh r=0,618 dengan dinyatakan data yang tidak valid 0, skor rata-rata mea

reliabel/konsisten. Hasil dapat dilihat n yang diolah= 60.91; std. error of mean =

pada table dibawah ini. 1.296; standar deviasi 7.443; variance stati

Reliabilitas Instrumen Audio stic menjelaskan besarnya= 55.39; skewne


Visual ss bernilai =0,274; std. error of skewness
= 409; kurtosis statistic =-615; pengolahan
Cronbac
data std error of kurtosis =798, jangkauan
h's Alph N of It
a ems dari hasil range menunjukkan selisih antar
.618 10 a data terbesar dikurangi data terkecil =25;
skor minimum statistic 50; skor maximum
=75; dan jumlah skor sum =2010.
Hasil Output Descriptive Statistics Posttest
(Eksperimen)
HASIL DAN PEMBAHASAN M M St V
R in a d. ar
Hasil Output Descriptive Statistics Pretest a i xi De ia
n m m S via n
(Eksperimen)
g u u u tio c Skew Kurt
N e m m m Mean n e ness osis
S S S S S V
t t t t t M M St a
R in a d. ri
S a S St a a St S a St a St
a i xi De a
ta ti ta at ti ti d. St ta ti d. ti d. n m m S via n Ske
ti s ti is s s E ati ti s E s Er g u u u Mea tio c wne Kurt
N e m m m n n e ss osis
st ti st ti ti ti rr sti st ti rr ti ro
S S S S S S S
ic c ic c c c or c ic c or c r
t t t t t t t
Nilai 3 2 8 1 3 9 .9 5.3 2 -. .4 .0 .7 S a S St a a d. S a d. a St
ta ti ta at ti ti E St ta ti E ti d.
PRET 3 0 0 0 0 2. 2 08 8. 6 0 2 9
ti s ti is s s rr ati ti s rr s E
EST E 0 4 1 4 1 2 9 3 8 st ti st ti ti ti o sti st ti o ti rr
KSPE 0 2 7 3 ic c ic c c c r c ic c r c or
RIME 2 Nilai P 3 3 4 7 2 5 1. 9.0 8 .0 .4 -. .7
RETES 4 0 5 5 0 9. 5 01 1. 8 0 8 8
N
T EKS 1 1 4 0 2 3 7 8
Valid 3 PERIM 0 2 4 1 6
N (list 3 EN 6
Valid N 3
wise)
(listwis 4
e)

Hasil perhitungan statistic deskriptif sebel


Hasil perhitungan statistic deskriptif sebel
um perlakuan pada kelompok eksperimen
um perlakuan pada kelompok eksperimen
didapatkan (N) 33 terhitung valid, jumlah
didapatkan (N) 34 terhitung valid, jumlah
data yang tidak valid 0, skor rata-rata mea
data yang tidak valid 0, skor rata-rata mea
n yang diolah= 92.12; std. error of mean =
n yang diolah= 59.12; std. error of mean =
924; standar deviasi 5.308; variance statist
1.544; standar deviasi 9.001; variance stati
ic menjelaskan besarnya= 28.172; skewne
stic menjelaskan besarnya= 81.016; skewn
ss bernilai =-62.3; std. error of skewness =
ess bernilai =802; std. error of skewness =
409; kurtosis statistic =0.23; pengolahan d
403; kurtosis statistic =-876; pengolahan d
ata std error of kurtosis =798, jangkauan d
ata std error of kurtosis =788, jangkauan d
ari hasil range menunjukkan selisih antara
ari hasil range menunjukkan selisih antara
data terbesar dikurangi data terkecil =20; s
data terbesar dikurangi data terkecil =30; s
kor minimum statistic 80; skor maximum
kor minimum statistic 45; skor maximum
=100; dan jumlah skor sum =3040.
=75; dan jumlah skor sum =2010.
Hasil Output Descriptive Statistic Post
Hasil Output Descriptive Statistics Pretest
test (Kontrol)
(Kontrol)
M M St V PENGUJIAN PRASYARAT ANALISI
R in a d. ar
S
a i xi De ia
n m m S via n
Uji Normalitas
g u u u tio c Skew Kurt Rangkuman Uji Normalitas
N e m m m Mean n e ness osis
N Perlakuan p-va α Keterang
S S S S S
o lue an
t t t t t
S a S St a a St S a St a St 1 Eksperim 0, 4 0,0 Normal
ta ti ta at ti ti d. St ta ti d. ti d. Pre- en 44 5
ti s ti is s s E ati ti s E s Er
2 Test Kontrol 0,19 0,0 Normal
st ti st ti ti ti rr sti st ti rr ti ro
ic c ic c c c or c ic c or c r 2 5
Nilai 3 2 7 9 2 7 .9 5.4 3 .2 .4 .4 .7 3 Eksperim 0,00 0,0 Tidak No
PRET 4 5 0 5 7 9. 4 97 0. 6 0 3 8
Pos en 0 5 rmal
EST E 1 7 3 2 8 3 4 8
KSPE 0 1 1
4 t-Te Kontrol 0, 1 0,0 Normal
RIME 4 st 6 5
N
Valid 3
N (list 4
wise)

Hasil perhitungan statistic deskriptif sebel


um perlakuan pada kelompok eksperimen
didapatkan (N) 34 terhitung valid, jumlah Uji Homogenitas
data yang tidak valid 0, skor rata-rata mea Rangkuman Uji Homogenitas
n yang diolah= 79.71; std. error of mean = N Perlakuan p- α Keteran
943; standar deviasi 5.497; variance statist o valu gan
ic menjelaskan besarnya= 30.214; skewne e
ss bernilai =268; std. error of skewness = 1 Eksperi Pretes 0,85 0,00 Homoge
403; kurtosis statistic =434; pengolahan d men t 1 5 n
ata std error of kurtosis =788, jangkauan d Postte 0,97 0,00 Homoge
ari hasil range menunjukkan selisih antara st 8 5 n
data terbesar dikurangi data terkecil =30; s 2 Kontrol Pretes 0,97 0,00 Homoge
kor minimum statistic 70; skor maximum t 8 5 n
=95; dan jumlah skor sum =2710. Postte 0,89 0,00 Homoge
st 6 5 n 60,91
= 0,512 x 100 %
PENGUJIAN HIPOTESIS = 51,2 % (51%)
Hasil Uji Wilcoxon
Test Statisticsa Berikut mean dari kelas kontrol :
Post-Te Presentase data = Mean Posttest –
st - Pre-
Test
Mean Pretest x 100 %

Z -5.026b Mean Pretest


Asymp. Sig. .000 = 79,71 – 59,12 x 100
(2-tailed)
%
Jika kita lihat pada kedua tabel tersebut d 59,12
i kelas 81 dan 82, menunjukkan nilai As = 20,59 x 100 %
ymp.Sig 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis 59,12
diterima. Maka dapat disimpulkan = 0,348 x 100 %
bahwa adanya pengaruh audio visual = 34,8 % (34%)
terhadap hasil belajar siswa pada mata Dari hasil presentase kedua nya
pelajaran fiqh. Jika dijabarkan hasil dari dapat kita lihat untuk kelas eksperimen
uji tersebut sebagai berikut : memiliki nilai mean pretestnya ialah
Ho : Tidak ada pengaruh audio visual 60,92 dan posttestnya 92,12 sedangkan
terhadap hasil belajar. kelas kontrol memiliki mean pretestnya
Ha : Adanya pengaruh terhadap hasil ialah 59,12 dan posttestnya 79,71. Maka
belajar. dari hasil keduanya dapat dikatakan
Selanjutnya ada perhitungan bahwa kelas eksperimen dengan
presentase mean antara nilai pretest dan diberinya perlakuan memiliki hasil
posttest dikelas eksperiman dan kontrol. belajar yang cukup meningkat.
Berikut mean dari kelas eksperimen :
Presentase data = Mean Posttest – Mean PEMBAHASAN
Pretest x 100 % Perkembangan yang begitu
Mean Pretest cepat terus mendorong kita untuk bisa
= 92,12 – 60,92 x 100 % menguasai yang namanya tekhnologi,
60,91 jika kita tak dapat menyatu maka kita
kan tertinggal. Apalagi di dunia pendidik
= 31,21 x 100 %
guru memang dituntut atau diharuskan Hasil Pretest dan Posttest
untuk menguasainya, seperti halnya Kelas Eksperimen
media pembelajaran. Dalam kedudukan
Chart Title
media itu sendiri sebenarnya bukan
30
hanya sebagai alat 25
perantara/penyampaian pesan saja, tetapi 20
media dapat disuguhkan untuk 15

merangsang peserta didik ketika proses 10


5
pembelajaran berlangsung agar dapat
0
mencapai tujuan yang diinginkan. Pretest Eksperimen Posttest Eksperimen

Terkait dengan tujuan 50-55 60-65 70-75 80-85 90-100

pembelajaran, dizaman sekarang ini


media sudah menjadi sebuah kebutuhan Jika kita lihat pada diagram diatas nilai
yang selalu kita cari. Karena apa, media yang terdapat pada test pretest kelas
yang kita butuhkan akan mempermudah eksperimen pada masing-masing test nilai
untuk mengingat pesan yang terendah nya yaitu 50 dan tertingginya 75,
disampaikan termasuk salah satunya sedangkan untuk hasil posttestnya
audio visual. Apalagi jika di dunia terendah 85 dan tertinggi 100.
Pendidikan para guru sudah pandai Hasil Pretest dan Posttest
menggunakan media pembelajaran ini Kelas Posttest
guna membantu proses pembelajaran.
Dengan demikian konsep belajar bukan
Chart Title
saja akan mewarnai Tindakan guru
25
dalam pengelolaan pembelajaran, akan
tetapi dapat menentukan rancangan 20

media yang digunakan guru. 17 15


Adapun chart title yang
10
menampilkan hasil data dari pretest dan
posttest dari masing-masing kelas 5

eksperimen dan kontrol. 0


Pretest Kontrol Posttest Kontrol
17
Sanjaya, Wina, Pengembangan Media 45-60 65-75 70-75 80-85 90
Pembelajaran Berbasis ICT, (Jakarta: Kencana,
2012), h.25-27.
Setelah mengetahui hasil memudahkan mereka dalam segi
pretest dan posttest dari masing-masing pemahaman ketika materi diberikan.
kelas yang diuji, maka setelahnya dapat
kita lihat uji normalitasnya dengan DAFTAR PUSTAKA
signifikasi yang didapat pada Kolmogorov Anis Yus, 2011, Perkembangan Belajar Anak
smirnov. Pada kelas pretest eksperimen Taman Kanak-Kanak, Jakarta:
nilai signifikasi yang didapat adalah 0,044 Kencana.
dan pada posttestnya 0,000. Sedangkan Ardyanto Sofyan, 2018, Peningkatan Teknik
untuk kelas pretest kontrol nilai signifikasi Servis Pendek pada Bulu Tangkis
yang didapat adalah 0,192 dan pada melalui media Audio Visual, Jurnal
posttesnya 0,016. Salah satu data Ilmiah Penjas.
menunjukkan Ho ditolak maka dapat Arif Furchan, 2013, Pengantar Penelitian
diartikan sampel berasal dari populasi Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha
yang tidak normal karena nilai sig. < 0,05. Offset Printing.
Maka dari itu uji hipotesis yang dilakukan Arikunto Suharsimi, 2010, Prosedur
bukan uji t namun uji Wilcoxon. Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Selanjutnya hasil dari uji Edisi Revisi, Cet.14, Jakarta: Rineka
homogenitas, dapat dikatakan jika nilai Cipta.
sig. > 0,05. Berdasarkan data yang didapat Dimyati dan Mudjiono, 2015, Belajar dan
terdapat nilai sig. nya 0, 851, 0,978, 0, 978 Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
dan 0, 96. Berarti hasil yang didapat Djamarah, Syaiful Bahri, 2010, Strategi
bersifat homogen, yang diambil dari uji Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
homogenitas yaitu base on mean sig. nya Cipta.
(0,851) > 0,05 maka variance kedua Dyah dan Erwan, 2017, Metode Penelitian
sampel bersifat homogen. Kuantitatif, Cet.1, Yogyakarta: Gava
Dalam penggunaan media Media.
pembelajaran pada kegiatan belajar Hamzah, 2011, Profesi Kependidikan, Jakarta:
mengajar di kelas berlangsung akan Bumi Aksara.
sangat efektif jika dapat diterapkan. Kustandi dan Bambang Suptjipto, 2011,
Penyampaian pesan dan isi mudah untuk Media Pembelajaran Manual dan
diingat dan diserap, sehingga Digital, Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurwati, 2015, Evaluasi Pendidikan Islam, Ula, S Shoimatul, 2013, Revolusi Belajar,
Bandung: Cita Pustaka. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Purwanto, 2011, Evaluasi Hasil Belajar,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman. dkk, 2013, Pembelajaran Berbasis
Teknologi dan Komunikasi
Mengembangkan Profesionalitas
Guru, Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, Arief S. dkk, 2010, Media
Pendidikan Pengertian Pengembangan
dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina, 2012, Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis ICT (Konsep
dan Aplikasi pada Pembelajaran PAI),
Jakarta :Kencana,
Sisdiknas, 2012, Kurikulum dan Pebelajaran,
Depok: Raja Grafindo Persada.
Sudjana Nana, 2014, Penilaian Hasil Proses
Belajar dan Mengajar, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2017, Metode Penelitian
Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
________, 2018, Metode Penelitian
Pendidikan Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Suprijono Agus, 2015, Cooperative Learning
Teori dan Aplikasi PAIKEM, Cet.14,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tanzeh Ahmad, 2011, Metodologi Penelitian
Praktis, Yogyakarta: Teras.

Anda mungkin juga menyukai