Anda di halaman 1dari 9

E-ISSN: 2614-4417

Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI DENGAN


MODEL ADDIE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI
PERKENALAN DIRI DAN KELUARGA UNTUK KELAS 1 SD

Khofifah Naila Muna1), Surya Wardhana2)


1), 2)Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Surabaya
Indonesia
Email: (surya.18052@mhs.unesa.ac.id1), khofifah.18162@mhs.unesa.ac.id2))

Abstrak

Permasalahan yang ditemukan pada saat ini adalah terdapat rendahnya


kemampuan komunikasi peserta didik dengan baik dan benar. Dikarenakan
kurangnya pengenalan dan pemahaman tata cara berkomunikasi sejak dini. Hal
tersebut disebabkan kurangnya kreatifitas guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran, kurangnya pemanfaatan media atau bahan ajar yang dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan suatu produk yaitu sebuah media video pembelajaran yang layak
pakai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 SD, sehingga dilakukan
penelitian produk media video pembelajaran animasi tentang “Perkenalan Diri dan
Keluarga”. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model
pengembangan yang digunakan yaitu model ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation, Evaluation). Setelah melalui tahap produksi
dihasilkan produk awal kemudian dilakukan validasi oleh seorang ahli materi mata
pelajaran, dan ahli media pembelajaran. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini adalah data dari uji ahli materi mata pelajaran dan uji ahli media pembelajaran.
Instrumen pengumpulan data berupa lembar evaluasi (angket) untuk uji ahli isi
materi pelajaran dan uji ahli media pembelajaran. Hasil penilaian terhadap produk
media dilaksanakan berdasarkan dua aspek, yaitu: (1) ditinjau dari aspek isi materi
mata pelajaran, media ini termasuk dalam kualifikasi/predikat layak, dengan
persentase tingkat pencapaian 61,54%; dan (2) ditinjau dari aspek media
pembelajaran, media ini termasuk dalam kualifikasi/predikat sangat layak, dengan
persentase tingkat pencapaian 84,62%. Dengan demikian produk media video
pembelajaran ini memiliki tingkat validitas yang baik dan layak untuk digunakan
dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kata Kunci: Pengembangan, Media Video Pembelajaran Animasi, Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia.

dengan baik dan benar. Di SD saat ini,


PENDAHULUAN
pembelajaran bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia
dilakukan secara terpadu, dimana
adalah pembelajaran yang mengajarkan
seharusnya melihat cara pandang siswa
pada peserta didik untuk meningkatkan
terhadap dunianya. Pembelajaran
kemampuan peserta didik untuk
bahasa Indonesia dikenalkan sejak kelas
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia

175
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

1 SD. Pada jenjang ini, peserta didik akan komunikasi dijadikan nilai mutlak yang
diajarkan untuk mengenal dan harus dikuasai untuk menyambut era
memahami hal–hal baru mengenai globalisasi dengan persaingan kemajuan
bahasa Indonesia, seperti merinci teknologi yang pesat. Dahulu, siswa
kosakata baru, belajar cara harus berkelana atau berjalan untuk
menyampaikan sesuatu yang menemui guru untuk mendapatkan
diketahuinya secara lisan maupun tulis. pengetahuan baru. Saat ini, hal ini dapat
Memahami adalah tingkatan dilakukan dari rumah dengan
tujuan pada ranah kognitif setelah menggunakan alat komunikasi seperti
tingkatan mengingat, taksonomi bloom telepon, membaca artikel, atau
revisi Anderson dalam (Gunawan dan menonton video secara online. Bagi
Palupi, 2016). Pada jenjang ini, yakni Indonesia, manfaat-manfaat yang
kelas 1 SD dengan, karakteristik disebutkan diatas, sudah menjadi alasan
akademik dari peserta didik masih yang kuat untuk menjadikan teknologi
dalam tingkat operasional konkret, dan internet sebagai infrastruktur
dimana peserta didik masih mengetahui dibidang pendidikan. Di abad 21 yang
dan menyukai serta memahami sesuatu semakin meningkat ini, kita mau tidak
melalui bentuk dan simbol-simbol serta mau harus mengikuti perkembangan
gambar, tetapi belum dapat berpikir Teknologi Informasi yang semakin
secara abstrak serta karakteristik yang berkembang pesat. Disamping itu juga
lainnya masih senang untuk bermain. kita harus mememiliki sasaran yang
Dalam cara pengajaran di kelas rendah hendak dicapai dari upaya
terutama di kelas 1, guru harus bisa pengembangan teknologi informasi dan
menjadi seorang yang kreatif agar materi komunikasi. teknologi informasi dan
yang diajarkan pada peserta didik dapat komunikasi merupakan sarana
diserap oleh peserta didik dengan pelengkap dan pembantu dalam suatu
maksimal. Guru harus menciptakan proses kegiatan yang berjalan serba cepat
suasana belajar yang tidak dan tepat. Dan juga alat bantu untuk
membosankan, tidak membuat peserta mengambil, mengolah, menyimpan, dan
didik tegang dalam belajar sehingga menyajikan informasi dengan cepat,
peserta didik merasa takut pada guru, tepat, dan efisien.
serta guru harus menciptakan suasana Teknologi informasi dan
yang menyenangkan. Hal ini tentunya komunikasi merupakan wahana
dapat dilakukan oleh guru dengan pembelajaran dan penyampaian materi
membuat media pembelajaran yang pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien.
menyenangkan, seperti pembuatan Dengan adanya teknologi informasi
media pembelajaran tiga dimensi, video, sekarang ini guru dapat memberikan
maupun media belajar yang lainnya. layanan tanpa harus berhadapan
Di dalam dunia pendidikan, langsung dengan siswa. Demikian pula
peran IT atau teknologi informasi dan siswa dapat memperoleh informasi

176
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

dalam lingkup yang luas dari berbagai dipahami, lebih dapat memotivasi, yakni
sumber melalui cyber space atau ruang menurut Lee & Owens (2004, p.127)
maya dengan menggunakan komputer bahwa penggunaan animasi dan efek
atau internet. Untuk memanfaatkan khusus sangat bagus dan efektif untuk
perkembangan teknologi yang semakin menarik perhatian peserta didik dalam
pesat, dalam dunia pendidikan dapat situasi pembelajaran baik permulaan
melakukan pembelajaran yang bersifat maupun akhir rangkaian pelajaran.
online, dimana guru dan peserta didik Dengan kemajuan teknologi komputer
melakukan pembelajaran bersifat maya tentunya memberikan kemudahan bagi
dengan melewati internet. Agar peserta guru dalam menyiapkan media
didik dapat belajar secara online, guru pembelajaran, khususnya media animasi,
harus menyiapkan materi yang namun kenyataannya masih terbatasnya
kemudian dikirimkan kepada peserta penggunaan media animasi dalam proses
didik untuk dipelajari dan dikerjakan pembelajaran, karena memerlukan
apabila terdapat sistem penugasan. keahlian khusus untuk membuat media
Dalam penyampaian materi tentang tersebut.
perkenalan diri dan anggota, guru harus Dengan video pembelajaran
membuatnya sangat kreatif sehingga berupa animasi menggunakan web edit
dapat menarik perhatian peserta didik, video online wideo (https://wideo.co/),
sebab apabila tidak menarik, peserta dapat memudahkan tenaga pendidik
didik dalam belajarnya tidak akan untuk membuat video animasi yang
memiliki motivasi sehingga ilmu yang menarik sebagai media pembelajaran.
didapat pun hanya sedikit, terlebih lagi Peneliti mengembangkan video animasi
kondisi peserta didik sering akan hilang yang berisikan bahan ajar untuk siswa
rasa untuk semangat belajardan kelas 1 SD dengan materi merinci
cenderung akan bermain. Hal ini dapat kosakata dan ungkapan perkenalan diri
diatasi dengan salah satu alternatif cara dan keluarga. Sehingga, dengan adanya
yaitu membuat media video alternatif cara seperti ini akan
pembelajaran. Riyana (2007) memotivasi peserta didik untuk belajar.
mengungkapkan bahwa media video Oleh sebab itu, peneliti memilih
pembelajaran adalah media audio visual media pembelajaran video animasi atau
yang disajikan dengan mengandung media audio visual. Seperti penelitian
pesan pembelajaran berupa konsep- Tosti, Stephen, dan Gwo (2014:352)
konsep, prinsip-prinsip, prosedur serta bahwa salah satu cara meningkatkan
teori aplikasi pengetahuan yang bisa motivasi belajar siswa dengan
membantu siswa memahami suatu menerapkan pendekatan yang tepat.
materi pembelajaran. Pelajaran yang Dengan demikian, dengan penggunaan
dibuat visualisasi ke dalam bentuk komputer, benda-benda konkret, atau
gambar animasi lebih bermakna dan melalui permainan atau simulasi
menarik, lebih mudah diterima, motivasi belajar siswa dapat meningkat.

177
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

Dengan pertimbangan, media ini dapat dipahami dan dapat digunakan


pembelajaran mampu memotivasi dan dengan mudah. Tegeh & Kirna (2010)
meningkatkan karakter peserta didik. mengungkapkan bahwa penelitian yang
Seperti yang terdapat pada penelitian menggunakan model pengembangan
Umi Wuryanti (2016) menyatakan bahwa ADDIE memiliki lima tahapan,
media video animasi dapat diantaranya analisis (analysis), desain/
meningkatkan motivasi belajar dan perancangan (design), pengembangan
karakter kerja keras peserta didik, (development), implementasi/ eksekusi
sehingga peserta didik lebih mudah (implementation), dan evaluasi/umpan
dalam memahami materi atau informasi balik (evaluation).
yang disampaikan oleh guru.
Analysis
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang
digunakan dalam penilitian ini adalah
bagaimana kelayakan media Implement Evaluation Design
pembelajaran video animasi terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia materi
perkenalan diri dan keluarga pada kelas Developm
1 SD. ent
Berdasarkan rumusan masalah
Teknik pengumpulan data dilakukan
yang telah dibuat, tujuan yang ingin
dicapai adalah untuk mengetahui layak dengan cara pemberian angket kepada
ahli media pembelajaran dan ahli isi
atau tidaknya media pembelajaran video
materi pelajaran. Analisis data validasi
animasi perkenlalan diri dan keluarga
untuk peserta didik kelas 1 SD. ahli diperoleh dari penilaian pada ahli
media pembelajaran dan ahli isi materi
METODE pelajaran. Data tersebut kemudian
Penelitian ini adalah penilitian dianalisis dengan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
yang bertujuan untuk mengembangkan Hasil= x 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
media pembelajaran video animasi
materi perkenalan diri dan keluarga pada Tabel 1. Kategori Kelayakan Produk
kelas 1 SD. Dalam materi ini diberikan Media Video Animasi
pengenalan kosakata yang biasa
digunakan dalam memperkenalkan diri Tingkat
Kualifikasi
kepada orang lain. Media ini Pencapaian
dikembangkan menggunakan model 76%-100% Layak (tidak perlu revisi)
ADDIE (dalam Tegeh & Kirna, 2010). Cukup layak (tidak perlu
56%-75%
revisi)
Model pengembangan ADDIE ini dipilih
40%-55% Kurang layak (revisi)
berdasarkan pertimbangan bahwa model 0-39% Tidak layak (revisi)

178
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

Analisis (Analysis) Pengembangan (Development)


Pada tahap analisis dilakukan analisis Dalam tahap pengembangan
terhadap kompetensi dasar yang dilakukan pembuatan video animasi
diharapkan muncul dari peserta didik, berdasarkan kepada storyboard yang
analisis terhadap kemampuan awal telah dirancang terlebih dahulu. Media
peserta didik, analisis indikator yang pembelajaran video animasi perkenalan
digunakan untuk mencapai kompetensi diri dan keluarga dibuat dengan
dasar, dan dilakukan analisis materi menggunakan aplikasi video online,
sesuai dengan tuntutan indicator dan yaitu Wideo sebagai aplikasi utama dan
kompetensi dasar. Inshoot sebagai aplikasi pendukung.
Selanjutnya dilakukan pembuatan
Desain/ Perancangan (Design) buku panduan atau handout untuk dapat
Pada tahap desain atau digunakan oleh guru dan siswa dalam
perancangan ini, dilakukan pemilihan menggunakan media pembelajaran video
dan penyususan terhadap materi yang animasi yang peneliti telah buat.
akan disampaikan, merancang produk, Setelah tahapan diatas, dilakukan
dan menyusun alat evaluasi (Bonk dan uji validitas oleh ahli materi dan ahli
Graham, 2012) media untuk mengetahui kevalidan
Materi yang disajikan pada media media pembelajaran video animasi
pembelajaran video animasi perkenalan perkenalan diri dan keluarga. Validasi
diri dan keluarga adalah kosakata yang media dilakukan oleh ahli materi dan ahli
biasa digunakan pada saat media. Peneliti memilih validator untuk
memperkenalkan diri kepada orang lain. melakukan Validasi media, yaitu dosen
Selanjutnya, peneliti merancang produk Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
berupa pembuatan storyboard, buku Universitas Negeri Surabaya dengan
panduan atau handout untuk guru dan pendidikan terakhir S2 dan memiliki
siswa, perekaman suara dubbing, dan keahlian seputar media pembelajaran
pembuatan animasi pada aplikasi edit berupa video animasi.
video.
Alat evaluasi yang digunakan Penerapan (Implementation)
dalam penelitian ini menggunakan Dalam tahapan penerapan ini,
instrumen berupa angket untuk peneliti tidak mampu untuk menguji dan
mengukur kevalidan media menerapkan media pembelajaran video
pembelajaran video animasi perkenalan animasi perkenalan diri dan keluarga
diri dan keluarga. Angket dibuat dan terhadap peserta didik. Jadi, peneliti
diberikan kepada ahli materi dan ahli hanya sampai pada tahapan
media untuk dilakukan penilaian pengembangan media dan uji validitas
terhadap media pembelajaran. kepada ahli materi dan media, tetapi

179
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

untuk pengujian kepada peserta didik telah dibuat. Selain itu, ahli materi
tidak dilakukan. memberikan saran untuk menautkan soal
Evaluasi (Evaluation) pada video agar materilebih mudah
Untuk tahapan evaluasi tidak dipahami. Apabila dilihat dari segi
dapat dilakukan dikarenakan peneliti materi, media pembelajaran video
hanya dapat melakukan penelitian ini animasi perkenalan diri dan keluarga
hanya sampai pada tahap tidak perlu dilakukan revisi.
pengembangangan (development). Jika Setelah dilakukan penilaian dari
ingin dilakukan evaluasi, peneliti harus segi materi, selanjutnya dilakukan
melakukan dan melewati tahap penilaian dari segi media pembelajaran.
penerapan (implementation), tetapi Untuk penilaian yang diberikan dari segi
peneliti tidak dapat melewati tahap media pembelajaran, setelah
penerapan sehingga tahap evaluasi tidak dikonversikan dengan tabel konversi
dapat dilakukan. PAP tingkat pencapaian skala 4, produk
media pembelajaran video animasi
HASIL DAN PEMBAHASAN perkenalan diri dan keluarga ini
Pada penelitian pengembangan mendapatkan presentase tingkat
ini, akan dijabarkan beberapa hasil, yaitu pencapaian sebesar 84,62% dengan
penyajian data dan analisis data, revisi kualifikasi sangat layak dikarenakan
pengembangan pada produk, dan kualitas dan isi video serta cara
pembahasan produk pengembangan. penggunaan dapat membantu
memudahkan siswa dalam belajar. Pada
Penyajian Data dan Analisis Data penilaian dari segi media pembelajaran,
Produk yang peneliti kembangkan ahli media pembelajaran memberikan
dinilai oleh seorang ahli materi dan ahli saran agar salah satu karakter dalam
media yang merupakan salah satu dosen video untuk diubah dikarenakan
pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah karakter tersebut tidak seperti tampilan
Dasar Universitas Negeri Surabaya atas atau karakter untuk anak sekolah dasar.
nama Vicky Dwi Wicaksono, M.Pd.
instrumen yang peneliti gunakan adalah Revisi Pengembangan Pada Produk
angket/kuisioner berupa skala likert. Pada tahapan ini, peneliti
Untuk penilaian yang diberikan dari segi melakukan revisi terhadap media
materi, setelah dikonversikan dengan pembelajaran video animasi perkenalan
tabel konversi PAP tingkat pencapaian diri dan keluarga. Revisi dilakukan atas
skala 4, produk ini mendapatkan dasar saran dari ahli materi. Berdasarkan
presentase tingkat pencapaian sebesar penilaian yang diberikan oleh ahli materi,
61,54% dengan kualifikasi layak. Hal ini produk ini mendapat kualifikasi yang
dikarenakan penyajian materi dapat layak sehingga tidak perlu dilakukan
dikatakan sesuai dengan tuntutan dari revisi, tetapi ahli materi memberikan
kompetensi dasar serta indikator yang saran untuk menautkan soal mengenai

180
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

perkenalan diri dan keluarga pada video memberikan saran bahwa untuk salah
pembelajaran. Peneliti memperbaiki. satu karakter dalam video agar diganti
Merivisi produk dengan menambahkan karena menurut beliau karakter tersebut
soal berupa soal pilihan ganda yang terlihat seperti orang dewasa, tidak
ditautkan pada video pembelajaran seperti anak-anak. Tetapi peneliti
seperti yang disarankan oleh ahli materi. memutuskan untuk tidak melakukan
atau menjalankan saran dari ahli media
Pembahasan Produk Pengembangan dikarenakan peneliti beranggapan
Pada penelitian ini, dihasilkan bahwa tidak masalah karakter pada
sebuah media pembelajaran berupa video terlihat seperti orang dewasa,
video animasi dengan materi perkenalan karena yang dijadikan acuan yaitu
diri dan keluarga. Media ini diberikan kualitas dari video serta isi video yang
kepada ahli materi dan ahli media untuk berkaitan dengan materi.
dilakukan penilaian. Berdasarkan
penilaian atau uji validasi yang Ucapan Terima Kasih
dilakukan oleh ahli materi, dapat Dalam proses pembuatan artikel
diketahui bahwa media ini mendapatkan pengembangan media pembelajaran ini,
kualifikasi yang layak. media yang diucapkan terima kasih kepada Vicky
berada pada kualifikasi yang baik tidak Dwi Wicaksono, M.Pd. selaku dosen
perlu dilakukan revisi, tetapi peneliti jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
mempertimbangkan untuk merevisi yang menjadi ahli materi dan ahli media
media atas dasar saran yang diberikan dalam melakukan uji validasi media dan
oleh ahli materi. Peneliti melakukan memberikan penilian terhadap media
perbaikan dengan penambahan soal yang dibuat.
berupa soal pilihan ganda yang menurut
peneliti cocok dan sesuai dengan kriteria PENUTUP
anak kelas 1 SD. peneliti melakukan Simpulan
perbaikan ini dengan pertimbangan Penelitian pengembangan media
media dapat digunakan pada masa yang pembelajaran video animasi perkenalan
akan datang sehingga apabila media diri dan keluarga untuk siswa kelas 1 SD
memerlukan tambahan revisi atau ini dikembangkan menggunakan model
perbaikan, revisi yang dilakukan tidak ADDIE. Peneliti melakukan penelitian ini
terlalu banyak. hanya sampai tahapan pengembangan
Berdasarkan penilaian atau uji (development) dikarenakan mengalami
validasi yang dilakukan oleh ahli media, kendala dalam tahap penerapan
dapat diketahui bahwa media ini (implementation) sehingga tidak
mendapatkan kualifikasi yang sangat dilakukan juga tahapan evaluasi
layak. Media yang berada pada (evaluation). Penelitian ini mendapatkan
kualifikasi yang sangat layak tidak perlu penilaian dari ahli materi dan ahli media
dilakukan revisi. Ahli media setelah melewati uji validasi. Untuk hasil

181
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

penilaian ahli materi didapat presentase penilaian. Premiere educandum:


61,54% dengan kualifikasi layak sehingga jurnal pendidikan dasar dan
tidak perlu dilakukan revisi. Tetapi pembelajaran, 2(02). Dari
http://ejournal.unipma.ac.id/inde
peneliti melakukan revisi atas dasar
x.php/PE/article/view/50/47
saran yang diberikan oleh ahli materi.
Untuk hasil penilaian ahli media didapat Hidayati, A. S., Adi, E. P., &
presentase 84,62% dengan kualifikasi Praherdhiono, H. (2019).
sangat layak sehingga tidak perlu Pengembangan Media Video
dilakukan revisi. Peneliti mendapat saran Pembelajaran untuk Meningkatkan
dari ahli media, tetapi saran tersebut Pemahaman Materi Gaya Kelas IV
Di SDN Sukoiber 1 Jombang.
tidak digunakan karena dirasa sudah
Jinotep, 6, 45–50. Dari
cukup baik komponen pada media. https://core.ac.uk/download/pdf
/287323056.pdf
Saran
Berdasarkan uji kelayakan produk Lee, W.W. & Owens, D. L. (2004).
yang telah dilakukan, terdapat saran Multimedia-based instruction
pengembangan produk untuk lebih design: computer-based-training,
web-based training, distance
lanjut. Untuk sarannya agar
broadcast training, performance-
pengembangan produk berupa media ini based solution. New York: Pfeiffer.
dilakukan hingga tahapan akhir, yaitu
pada tahapan evaluasi sehingga tahapan Putra, I. G. L. A. K., Tastra, I. D. K., &
pengembangan yang terdapat pada Suwatra, I. I. W. (2014).
model ADDIE dapat terpenuhi dan jika PENGEMBANGAN MEDIA
VIDEO PEMBELAJARAN
tahapan terpenuhi, produk berupa media
DENGAN MODEL ADDIE PADA
pembelajaran video animasi lebih
PEMBELAJARAN BAHASA
sempurna dalam pengembangannya. INGGRIS DI SDN 1 SELAT. Edutech
Seandainya terdapat guru yang Universitas Pendidikan Ganesha, 2.
menggunakan media ini sebagai media Dari
pembelajaran yang akan digunakan https://ejournal.undiksha.ac.id/in
untuk penyampaian materi perkenalan dex.php/JEU/article/view/3939
diri dan keluarga, diharapkan guru agar
Riyana, C., (2007). Pedoman
tidak menggunakan media ini saja, tetapi pengembangan media video.
guru dapat menggunakan media yang Jakarta. P3ai UPI.
lainnya agar proses pembelajaran dapat
lebih tertunjang prosesnya. Tegeh, I.M., Jampel, I.N., Pudjawan, K.,
(2014). Model penelitian
Daftar Pustaka pengembangan. Yogyakarta. Graha
Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2016). Ilmu.
Taksonomi Bloom–revisi ranah
kognitif: kerangka landasan untuk Tosti. H.T.C., Stephen. J. H. Y., & Gwo
pembelajaran, pengajaran, dan J.H. 2014. “An Augument Reality

182
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume V, Nomor 2, November 2021

Based Mobile Learning System to


Improve Student’sLearning
Achievements and Motivations in
Natural Science Inquiry Activities”.
Educational Technology &
Society,Vol. 17, pp. 352-365.

Wiryanti, Umi, & Badrun Kartowagiran.


(2016). Pengembangan Media Video
Animasi Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar dan Karakter Kerja
Keras Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Karakter, VI (2). Dari
https://media.neliti.com/media/p
ublications/123228-ID-
pengembangan-media-video-
animasi-untuk-m.pdf

183

Anda mungkin juga menyukai