Anda di halaman 1dari 10

HALAMAN PERSETUJUAN

Usulan penelitian ini oleh :


Nama : Putri Amalia Indrayati
NIM : 16010644116
Judul : Pengembangan M edia Pembelajaran Audiovisual Berbasis
Video Animasi Dalam Pembelajaran Daring Untuk M eningkatkan Keterampilan M enulis
Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan penilaian tugas akhir artikel
ilmiah.

Surabaya, 27 M aret 2022


Pembimbing,

Drs. Hendratno, M .Hum.


NIP 19680910 199303 1003

Lampiran:
Draft Artikel Pengembangan M edia Pembelajaran Audiovisual Berbasis Video Animasi
Dalam Pembelajaran Daring Untuk M eningkatkan Keterampilan M enulis Siswa Kelas V
Sekolah Dasar.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL
BERBASIS VIDEO ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN DARING
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR

Putri Amalia Indrayati


PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya ( putriamaliaindrayati@yahoo.com )

Drs. Hendratno, M.Hum.


PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya ( hendratno@unesa.ac.id )

Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk berjudul Tetes Air Hujan oleh Indonesian
Fairy Tales pada materi pembelajaran tema 8, subtema 3, pembelajaran 1. Penelitian yang
dilakukan menggunakan metode research and development dengan beberapa tahapan yakni
antara lain: analisis potensi dan masalah, pengumpulan data, tahap perencanaan, validasi
produk, uji coba produk, dan penilaian produk. Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berjudul Tetes Air Hujan
mendapatkan skor kevalidan media, dan skor kevalidan materi. Serta dalam uji coba
nya peserta didik mengalami peningkatan keterampilan menulis secara signifikan. Hal ini
membuktikan bahwa media pembelajaran berjudul Tetes Air Hujan valid .
Kata Kunci: M odel metode research and development, pembelajaran daring daring, media
audiovisual

Abstract
This development research aims to describe the effectiveness of using audiovisual
learning media in the form of an animated video entitled Drops of Rain by Indonesian
Fairy Tales to improve the writing skills of fifth grade elementary school students on
learning material theme 8, sub-theme 3, learning 1. The research was conducted using
method 4 -D (Four D) with several stages, including: analysis of potential and
problems, data collection, planning stage, product validation, product testing, and
product assessment. The results of the research that have been carried out show that the
use of audiovisual learning media in the form of an animated video entitled Drops of
Rainwater gets a score of 87.5% of media validity, and a score of 96% of material
validity. And in the trial, the students experienced a significant improvement in their
writing skills. This proves that the audiovisual learning media in the form of an
animated video entitled Drops of Rain is valid for improving the writing skills of fifth
grade elementary school students.
Keywords: M odel 4-D (Four D), online learning, audiovisual media
PENDAHULUAN diatur dalam Permendikbud No. 22 tahun 2006
Seiring berkembangnya kemajuan tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
teknologi informasi dan jaringan, penggunaan M enengah, yang mana proses pembelajaran
teknologi canggih oleh kalangan anak-anak di hendaknya dilaksanakan secara interaktif,
tingkat sekolah dasar bukan lagi merupakan hal insipiratif, menyenangkan, menantang,
yang asing untuk kita jumpai. Bahkan dengan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
kemajuan teknologi informasi dan jaringan, secara aktif, serta memberikan ruangan yang
anak-anak di tingkat sekolah dasar sudah cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
mengenal media sosial online yang mana media sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
sosial tersebut merupakan salah satu wadah dan fisik serta psikologis peserta didik.
media untuk berkomunikasi dengan orang lain M ata pelajaran Bahasa Indonesia
tanpa harus melalui tatap muka secara langsung. merupakan salah satu pelajaran yang sangat
Kegiatan bersosial yang dilakukan secara online penting dan harus dikuasai oleh setiap peserta
ini dapat berupa pesan singkat, pesan suara, didik. M ata pelajaran Bahasa Indonesia sudah
bertukar file dan gambar, hingga video call. mulai di ajarkan sejak jenjang sekolah dasar.
Tidak hanya itu, dengan menggunakan Tujuannya adalah agar peserta didik memiliki
teknologi informasi dan jaringan tersebut anak- kemampuan dalam berkomunikasi dengan
anak pun dapat dengan cepat mencari informasi menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan
yang ingin mereka cari dengan cepat, baik kaidahnya. Namun kebanyakan peserta didik
dalam bentuk teks, gambar, maupun video. justru mendapatkan skor penilaian yang kurang
Sejak diterbitkannya surat keputusan oleh optimal di dalam ujian mata pelajaran Bahasa
M enteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Indonesia. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, terdapat beberapa keterampilan berbahasa yang
seluruh kegiatan pembelajaran yang perlu dikuasai. Keterampilan berbahasa menurut
dilaksanakan secara tatap muka terpaksa harus Tarigan (2008:82) antara lain meliputi
dialihkan pada kegiatan pembelajaran daring keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
hingga batas waktu yang tidak dapat ditentukan. keterampilan membaca, dan keterampilan
Hingga saat ini, situasi pandemi masih menulis. Keempat keterampilan berbahasa
belum dapat dikondisikan untuk pelaksanaan tersebut memiliki keterkaitan antara keteramilan
pembelajaran tatap muka secara normal. Oleh satu dengan lainnya. M enyimak dan membaca
karena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan keterampilan yang bersifat reseptif,
Pemkab Sidoarjo menerbitkan Surat Edaran sedangan berbi cara dan menulis merupakan
yang mengacu pada Surat Edaran Nomor 2 keterampilan produktif. M enurut Dalman
Tahun 2022 oleh M enteri Pendidikan, (2016:3) keterampilan menulis merupakan
Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi tanggal 2 keterampilan berbahasa yang aktif serta
Februari 2022 tentang pembelajaran tatap muka kompleks.
(PTM ) terbatas yakni pembelajaran tatap muka Dalam kegiatan pembelajaran, proses
dengan jumlah siswa terbatas tetap dapat kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang
dilaksanakan apabila angka rate positif dibawah sangat perlu diperhatikan. Yang mana proses
5%. Apabila terdapat kasus positif yang belajar mengajar sangat mempengaruhi
terkonfirmasi di atas 5% maka PTM terbatas keberhasilan pendidik maupun peserta didik
harus diberhentikan dan dilaksanakan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring. prosesnya, perlu disertai penggunaan media
Namun, saat ini orang tua / wali siswa diberikan pembelajaran yang tepat sebagai alat yang
kebebasan untuk memilih proses pembelajaran digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
untuk anaknya, PTM terbatas ataupun PJJ pembelajaran kepada peserta didik sehingga
secara daring. materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh
Pembelajaran daring merupakan peserta didik serta kegiatan pembelajaran menjadi
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara lebih efektif. Salah satu media pembelajaran yang
online tanpa melalui pertemuan dan tatap muka dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran
langsung. Kegiatan pembelajaran daring daring untuk peserta didik sekolah dasar agar
menjadi alternatif yang dapat dilakukan demi kegiatan pembelajaran tetap dilaksanakan di
tetap terlaksananya kegiatan proses belajar dan tengah wabah Covid-19 selama di rumah namun
mengajar selama upaya pencegahan penyebaran tetap aktif, efektif, dan menyenangkan salah
Covid-19. satunya yakni media pembelajaran audiovisual
Secara proses, pembelajaran daring telah berbasis video animasi.Video animasi merupakan
salah satu media untuk menyampaikan materi 2. Penggunaan media pembelajaran audiovisual pada
pembelajaran melalui gambar bergerak disertai implementasi metode pembelajaran daring dalam
suara yang penyerapannya melalui penglihatan materi pelajaran menulis urutan peristiwa dapat
dan pendengaran sehingga peserta didik dapat terlaksana sesuai dengan pelaksanaan kegiatan
memperoleh informasi baik pengetahuan, pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
keterampilan, maupun sikap. Video animasi
dapat diberikan oleh pendidik melalui media METODE
komunikasi online baik dalam bentuk file yang Penelitian yang akan dilakukan merupakan
dapat di download maupun dengan membagikan penelitian pengembangan dengan menggunakan
link website untuk mengakses video secara metode research and development seperti yang telah
online, biasanya dapat diakses melalui youtube dikemukakan oleh Sugiyono .(2016:407) yakni
yakni halaman online khusus untuk melihat metode yang digunakan untuk menghasilkan
tayangan dalam bentuk video yang mana media produk tertentu atau menguji keefektifan produk
tersebut tidak asing lagi dikalangan anak-anak tersebut melalui empat tahapan yakni antara lain: ,
usia sekolah dasar. , (pengembangan), (penyebaran).

M elalui pembahasan yang telah


dipaparkan maka diperlukan pengembangan
media pembelajaran audiovisual berbasis video ,
karena M edia tersebut dirasa sangat cocok
digunakan dalam proses pembelajaran daring
pada situasi mendesak demi tetap terlaksananya
proses pembelajaran di tengah wabah Covid-19.
Selain itu, media pembelajaran audiovisual juga
dirasa cocok dengan karakteristik siswa sekolah
dasar dalam kegiatan belajar yang
menyenangkan serta penanaman perilaku
bijaksana dalam penggunaan kemajuan
teknologi informasi dan jaringan untuk Berpacu pada 10 tahapan research and
penunjang kegiatan pembelajaran sebagai development tersebut, serta dengan
sarana pendidikan. mempertimbangkan situasi dan kondisi pandemi
Covid-19 yang mengakibatkan terbatasnya ruang dan
waktu untuk melaksanakan penelitian, maka peneliti
di . menyederhanakan desain uji coba produk dengan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tahapan sebagai berikut
Rumusan masalahnya adalah

1. “Bagaimanakah
2.
1. Tujuan penelitian berikut yakni
mengembangkan media pembelajaran
audiovisual dalam implementasi
pembelajaran daring untuk keterampilan
menulis siswa kelas V sekolah dasar. 1. M enganalisis potensi dan masalah
Pada tahap ini, proses yang dilakukan
2. yakni mengalanisis potensi dan masalah yang
3. menjadi latar belakang tujuan dilakukannya
Adapun beberapa asumsi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan media
penelitian ini, antara lain : pembelajaran audiovisual. M enganalisis
1. Siswa kelas V telah mendapatkan materi bagaimana potensi siswa dalam keterampilan
pelajaran tentang menulis menulis urutan menulis secara garis besar, bagaimana
peristiwa sesuai dengan objek yang telah potensi dan kemampuan penguasaan
ditentukan. pengajaran dengan penggunaan media
audiovisual, serta kemungkinan masalah apa
saja yang akan terjadi dan harus dihadapi. situasi pandemi saat ini, maka ruang
2. Pengumpulan data lingkup dan waktu penelitian terbatas
Pada tahap ini, proses yang dilakukan sehingga jenis data yang digunakan pada
yakni melakukan pengumpulan data dengan penelitian berikut adalah jenis data
melakukan studi literatur melalui jurnal kualitatif dan kuantitatif.
penelitian maupun artikel yang sudah ada
sebagai acuan untuk pengembangan penelitian Instrumen pengumpulan data pada
serta melakukan tinjauan pada materi penelitian berikut antara lain: (1) Instrumen
pembelajaran baik dari segi kompetensi inti validasi media, (2) Instrumen validasi materi, (3)
(KI) maupun kompetensi dasar (KD), tujuan Angket. M enurut Sugiyono (2016:407) desain
pembelajaran, batasan masalah, batasan materi, penelitian kombinasi (mixed methods) terbagi menjadi tiga
hingga batas kemampuan siswa sebagai acuan desain tindakan yakni antara lain :
dalam melakukan proses penelitian dan 1. Desain sequential explanatory
pengembangan. Pada desain tindakan ini dilakukan
3. Tahap perencanaan pengumpulan data kuantitatif dan kuanlitatif
Pada tahap ini, perencanaan yang secara berurutan. Sehingga analisis data pada
direncanakan yakni antara lain: desain ini menekan pada data kuantitatif.
1. Pembuatan kisi-kisi penelitian 2. Desain sequential exploratory
2. Pembuatan instrument penelitian Pada desain tindakan ini dilakukan
3. Pembuatan instrument penilaian penggabungan data kualitatif dan kuantitatif
4. Validasi produk secara berurutan.
Pada tahap ini, beberapa kegiatan yang 3. Desain concurrent triangulation
dilakukan dalam melakukan validasi produk Pada desain tindakan ini dilakukan
antara lain: penggabungan data kualitatif dan kuantitatif
a. Penyesuaian media dengan materi secara seimbang yakni 50% - 50%.
pembelajaran Berdasarkan metode penelitian dan jenis
b. Penyesuaian media pembelajaran dengan pendekatannya, penelitian ini menggunakan desain
tujuan pembelajaran sequential exploratory yakni dengan menggabungkan
c. Penyesuaian media pembelajaran dengan data kualitatif dan kuantitatif. Tahap pertama yang
kemampuan berbahasa pada tingkatan dilakukan yakni mengubah data kuantiatif dalam
belajar siswa bentuk deskriptif sehingga menjadi data kualitatif,
5. Uji coba produk kemudian menggabungkan data secara keseluruhan
Pada tahap ini, produk berupa video untuk memperoleh hasil penelitian secara kualitatif.
pembelajaran yang telah divalidasi diberikan
kepada siswa sebagai bahan ajar. Video HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran yang diberikan menjadi media
utama yang harus disimak dengan baik
bertujuan untuk mengerjakan lembar observasi
sebagai hasil dari keberhasilan perkembangan
kemampuan dan keterampilan menulis siswa.
6. Penilaian Produk
Penilaian produk pada penelitian ini
dilakukan dengan meninjau penggunaan media
pembelajaran terhadap tingkat keberhasilan
a.
siswa terhadap kemampuan siswa pada hasil
keterampilan menulis
Subjek pada penelitian berikut
adalah siswa-siswi kelas V SD Negeri
Pulungan Sedati. Adapun variabel penelitian
yang ditetapkan pada penelitian berikut,
antara lain:
1. Variabel bebas (independent variable)
pada penelitian berikut adalah media
pembelajaran audiovisual yang
dsimbolkan dengan (X).
2. Variabel terikat (dependent variable)
pada penelitian berikut adalah
keterampilan menulis siswa yang
disimbolkan dengan (Y). Menyesuaikan
Pretest

b.
.

1.

∑𝑎𝑙𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟


∑ 𝑎𝑙𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

∑ 48
∑ 50

2. Tingkat Kemenarikan Media


dan memperolehan data sebagai berikut Pembelajaran
Peneliti telah melakukan ukelas V Sekolah
Dasar

PK = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Skor pilihan alternatif tertinggi = 4

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 28

Dari analisis hasil uji media


pembelajaran, dapat dihitung persentase
kelayakannya sebagai berikut :

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 = 26
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 28

PK = ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

= 26 28

= 92, 86%

Berdasarkan penilaian uji kemenarikan Keterangan :


media, diperoleh persentase kelayakan ≤ 0% : penurunan
media sebesar 92,86% yang artinya media ≥ 1-100% : peningkatan
tersebut terkualivikasi sebagai media yang
valid atau layak diberikan dan digunakan Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh tabel
pada siswa kelas V Sekolah Dasar. persentase peningkatan hasil belajar siswa
dengan persentase kenaikan terendah sebesar
3. Pengaruh Media Terhadap 7,06% dan persentase kenaikan tertinggi sebesar
Keterampilan Menulis Siswa 55,56% setelah melakukan pretest dan posttest,
Telah dilakukan ukelas V Sekolah Dasar yang artinya seluruh siswa telah memperoleh
dega hasil pretest da posttest sebagai kemanfaatan media pembelajaran dalam
berikut : menyampaikan materi yang dibuktikan dengan
peningkatan hasil belajar siswa kelas V Sekolah
Dasar.

Dilakukan uji t dua sampel dengan taraf


signifikansi 0,05 (5%) untuk mengetahui ada
atau tidaknya suatu perlakuan yang dikenakan
pada objek penelitian dengan melakukan
tahapan sebagai berikut :

Tahap 1 : Menentukan Hipotesis


Peneliti membuat hipotesis dalam bentuk
kalimat sebagai berikut:
Ha : terdapat perbedaan yang signifikan pada
hasil keterampilan menulis sebelum dan = 48937
sesudah menggunakan media = 13,22
pembelajaran audiovisual berbasis video Md
t hitung =
animasi dalam pembelajaran daring siswa √²− ()²𝑛𝑛(𝑛−1)
13 ,22
kelas V SD Negeri Pulungan. (Ha : µa ≠ =
√7476− (489)²3737 (37−1)
µb) 13,22
Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan =
√7476−239,12137 37 𝑥 36
pada hasil keterampilan menulis sebelum 13.22
=
√7476 − 6,4627291332
dan sesudah menggunakan media 13,22
pembelajaran audiovisual berbasis video =
√7469,561332
animasi dalam pembelajaran daring siswa 7,68
=
kelas V SD Negeri Pulungan. (Ho : µa = √5,61
7,68
µb) = 2,36
= 3,24313
Tahap 2 : Uji Normalitas Keterangan :
dk = derajat kebebasan
n = jumlah subjek
k = jumlah variable
d = selisih posttest dan pretest
M d = rata-rata gain pretest dan posttest

Tahap 3 : Menentukan Kaidah Pengujian


Dari perhitungan tersebut, peneliti memperoleh
nilai ttabel 2,03011 dan thitung 3,24313
dengan taraf signifikasi 0,05. Sehingga
peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:
Jika thitung > t tabel atau t hitung < t tabel, maka
terdapat perbedaan yang signifikan. Sehingga
Ho ditolak, dan Ha diterima.
Sedangkan hasil uji t yang dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa t tabel < t hitung yakni
2,03011 < 3,24313 maka hasil kaidah
pengujian menunjukkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima.

Tahap 4 : Kesimpulan
Ha : terdapat perbedaan yang signifikan pada
hasil keterampilan menulis sebelum dan
sesudah menggunakan media pembelajaran
audiovisual berbasis video animasi dalam
pembelajaran daring siswa kelas V SD
Negeri Pulungan. (DITERIM A).
Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pada hasil keterampilan menulis sebelum dan
sesudah menggunakan media pembelajaran
audiovisual berbasis video animasi dalam
Dari data tersebut, peneliti menentukan t tabel pembelajaran daring siswa kelas V SD Negeri
dan t hitung dengan rumusan sebagai Pulungan. (DITOLAK).
berikut :
dk = n – k Kes
= 37 – 2 Berdasarkan data yang diperoleh dari
= 35 penelitian tersebut, peneliti dapat
Taraf signifikasi (α) = 0,05 menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
T tabel = 2,03011
Md = 𝑛
1. Penelitian ini memaparkan suatu bentuk pembelajaran siswa kelas V Sekolah Dasar.
pengembangan produk, yakni dalam oleh sebab itu media ini tidak dapat
bentuk video animasi yang dijadikan dijadikan sebagai sumber utama materi
sebagai suatu media penunjang proses pembelajaran sehingga perlu dilengkapi
pembelajaran secara daring untuk dengan sumber belajar yang lainnya.
meningkatkan keterampilan menulis siswa 2. Sebaiknya guru mempelajari terlebih dahulu
kelas V Sekolah Dasar tujuan dan isi dari media pembelajaran
2. Berdasarkan penilaian uji ahli media, audiovisual ini sebelum menggunakannya,
diperoleh persentase kelayakan sebesar agar guru dapat memahami alur cerita dan
87,5% yang artinya media tersebut maksud penyampain materi dalam video
terkualivikasi sebagai media yang valid animasi tersebut.
atau layak diberikan dan digunakan pada 3. M edia pembelajaran audiovisual ini perlu
siswa kelas V Sekolah Dasar. diberi pengembangan materi dan wawasan
3. Berdasarkan penilaian uji ahli materi, untuk memperluas materi yang disampaikan
diperoleh persentase kelayakan sebesar agar tercapai tujuan pembelajaran sesuai
94% yang artinya media tersebut dengan Kompetensi Dasar pada bahan ajar.
terkualivikasi sebagai media yang valid 4. Sebaiknya guru menambahkan pendekatan
atau layak utuk diberikan karena memuat yang sesuai dengan karakteristik belajar
materi yang sesuai dengan materi siswa saat memberikan media pembelajaran
pembelajaran siswa kelas V Sekolah audiovisual berbasis animasi ini agar dapat
Dasar. lebih menarik perhatian siswa.
4. Berdasarkan penilaian uji kemenarikan
media, diperoleh persentase kelayakan
media sebesar 92,86% yang artinya media
tersebut terkualivikasi sebagai media yang
valid atau layak diberikan dan digunakan
pada siswa kelas V Sekolah Dasar. DAFTAR PUSTAKA
5. Hasil uji t yang dilakukan oleh peneliti AECT (Association for Educational
menunjukkan bahwa ttabel < thitung Communication and Technology). Evaluating
yakni 2,03011 < 3,24313 maka hasil Media Programs District and School,
kaidah pengujian peneliti menun jukkan Washington, D.C : The Association, 1976.
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Arif S. Sadiman, dkk. (2011). Media Pendidikan,
6. Berdasarkan data penelitian, diperoleh Pengertian, Pengembangan, dan
tabel persentase peningkatan hasil belajar Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
siswa dengan persentase kenaikan Persada.
terendah sebesar 7,06% dan persentase Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran.
kenaikan tertinggi sebesar 55,56% setelah Jakarta: Raja Grafindo Persada.
dilakukan pretest dan posttest, yang Dalman. (2016). Keterampilan menulis. Jakarta:
artinya seluruh siswa telah memperoleh Raja Grafindo Persada.
kemanfaatan media pembelajaran dalam Daryanto. (2011). Media Pembelajaran.
menyampaikan materi yang dibuktikan Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
dengan peningkatan hasil belajar siswa KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). (2005).
kelas V Sekolah Dasar. Jakarta: PT (Persero) penerbitan dan
M edia pembelajaran audiovisual percetakan.
berbasis animasi dikembangkan sebagai Kemendikbud. (2016). Permendikbud Nomor 22
media pembelajaran daring yang diharapkan Tahun 2016 Tentang Standar Proses
dapat menjadi sarana penunjang untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta :
meningkatkan keterampilan menulis siswa Kemendikbud
kelas V Sekolah Dasar. Ada beberapa saran Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian
yang berkaitan dengan pengembangan media Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.
pembelajaran berbasis video animasi ini, Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-Undang
antara lain : No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem
1. M edia pembelajaran audiovisual ini Pendidikan Nasional. Jakarta : Sekretariat
memiliki keterbatasan fungsi dan isi Negara.
dalam menyampaikan materi Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca
Jakarta: Prenada M edia Group. sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Bandung: Angkasa.
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai