http://ejournal.undhari.ac.id/index.php/de_journal
E-ISSN : 2722-7839, P-ISSN : 2746-7732
Vol. 1
Penggunaan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Fabel dan
Dongeng Pada Siswa SMP Muhammadiyah 4 Palembang
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui perencanaan guru dalam menggunakan
media video animasi mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 4 Palembang, (2)
untuk mengetahui keterampilan guru dalam menggunakan media video animasi pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 4 Palembang, (3) mengetahui hambatan dalam
menggunakan media video animasi pada Bahasa Indonesia mata pelajaran di SMP Muhammadiyah 4
Palembang, dan (4) mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam menggunakan media video animasi
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 4 Palembang.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif,
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan wawancara, observasi lapangan dan
dokumen, berupa gambar dan catatan pada profil sekolah. Itu Responden penelitian ini adalah siswa
SMP Muhammadiyah 4 Palembang. Tahun Pelajaran 2021/2022, kelas VII, seluruh guru Bahasa
Indonesia Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perencanaan guru Bahasa Indonesia digaji
memperhatikan standar kompetensi yang termuat di Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum (k13) agar
arah dan tujuan pembelajaran dapat tercapai optimal dan juga mempertimbangkan ketersediaan sarana
dan prasarana. Itu keterampilan guru sudah cukup dan kompeten tetapi perlu ditingkatkan mengikuti
pelatihan, workshop, atau mengundang instruktur terkait. Masalah dibentuk kendala teknis dan non
teknis secara umum tidak masalah dan dapat dipecahkan dengan kreativitas guru untuk
memaksimalkan yang ada infrastruktur. Hasil belajar siswa muncul setelah menggunakan media audio
visual meningkat, artinya dengan penggunaan media audio visual pada siswa penyerapan
ditingkatkan. Pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 4
Palembang dengan menggunakan media video animasi berjalan sangat interaktif dan antusias, siswa
menjadi lebih termotivasi untuk terus belajar.
Abstract
The purposes of this study were (1) to know the teacher’s planning in using the animation
videos media on Indonesia Language subject at SMP Muhammadiyah 4 Palembang, (2) to know the
skill of teacher in using the audio animation videos media on Indonesia Linguage subject at SMP
Muhammadiyah 4 Palembang, (3) to know the barriers in using the aniamtion videos media on
Indonesia Language subject at SMP Muhhamadiyah 4 Palembang, and (4) to describe the learning
outcome of students in using the animation videos media on Indonesia Language subject at SMP
Muhammadiyah 4 Palembang. This study was conducted using a qualitative approach and descriptive
methods. The data collected in this study based on interviews, field observations and documents, in
the form of pictures and notes on the school profile. The respondents of this study were students of
SMP Muhammadiyah 4 Palembang in the 2021/2022 Academic Year, class VII, all of the science
teachers and the principal. The results of this research showed that in planning, the Indonesia
Language teachers paid attention to the competence standards contained in the Education Unit Level
Curriculum (SBC) so that the direction and learning objectives can be achieved optimally and also
consider the availability of facilities and infrastructure. The teachers’ skills are sufficient and
competent enough but needs to be improved by folowing trainings, workshops, or invite the relevant
instructors. The problems in the form of technical and non-technical constraints were generally not a
problem and can besolved by the creativity of teachers to maximize the existing infrastructure.
Student learning out come after using audio-visual media was increased, it means with the use of
animation videos media in the students’ absorbsion was increased. The implementation of teaching
learning process in science at SMP Muhammadiyah 4 Palembang by using aniamtion videos media
ran very interactively and enthusiasticly, students became more motivated to keep learning
Metode
Berdasarkan dari data-data dan permasalahan yang ada di atas dalam konteks ini peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif. Moleong (2018) meyatakan bahwa: “Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah”. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Sugiono (2018) adalah; 1) dilakukan pada
kondisi alamiah, 2) peneliti sebagai instrumen kunci, 3) analisis data secara induktif, 4) bersifat
deskriptif, 5) lebih mementingkan proses dari pada hasil, 6) teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), 7) hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi, 8) data
yang diperoleh cenderung data kualitatif.
Menurut Sukmadinata (2011), jenis atau metode penelitian ini adalah rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi- asumsi dasar, pandangan-pandangan
filosifis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Peneliti langsung berhadapan dengan
responden untk mengumpulkan data-data informasi yang dibutuhkan, baik dari lokasi, individu.
Maupun peristiwa-peristiwa yang terjadi saat melakukan penelitian. Data yang dikumpulkan adalah
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan kemungkinan
menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti (Moleong, 2018).
Teknik analisis data pada penelitian ini lebih mengacu pada apa yang dinyatakan Sugiyono
yaitu, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
menyusun ke dalam pola, memilki mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2014).
Kajian Teori
Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Ambuko Benson, Florence Odera (2013:16). Media is expected to play a critical role in
enhancing academic performance. (Media diharapkan dapat memainkan peran penting dalam
meningkatkan prestasi akademik). Suranto (2005:18) menyatakan bahwa media adalah suatu sarana
yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Trini
Prastati (2005:3) memberi makna media sebagai apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari
sumber informasi ke penerima informasi. Sunday Taiwo (2009:62). Media used to supplement the
teacher byenhancing his effectiveness in the classroom and media used to substitute the teacher
through instructional media system (Media yang digunakan untuk melengkapi guru dengan
meningkatkan keefektifitasannya dalam kelas dan media yang digunakan untuk menggantikan guru
melalui sistem media pembelajaran).
Gagne (2006:14) mengemukakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsangnya untuk belajar. Secara lebih khusus Briggs dalam Trini Prastati (2005:4)
mengatakan bahwa media sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran.
Menurut UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20: ”Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Menurut Briggs dalam
Akhmad Sudrajat, (2011:12), media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya.
Sri Anitah (2012:6), mendefinisikan media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau
peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar, serta
lingkungan adalah media.
SARAN
1) Bagi Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap persiapan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan media
video animasi dengan mengacu pada Silabus dan RPP pada mata peljaran Bahasa Indonesia.
b. Kepala sekolah secara kontinyu dan terprogram mengirim guru untuk meningkatkan keterampilan dalam
penggunaan, pemanfaaatan dan pengembangan media video animasi.
2) Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indoensia
a. Guru hendaknya senantiasa meningkatakan keterampilannya dalam penyusunan, memanfaatan dan
pengembangan media video animasi. Dengan senanntiasa mengikuti pelatihan-pelatihan, workshop dan
mengembangakan materi dari sumber-sumber yang ada di sekitar misalnya dari internet.
3) Bagi Siswa
a. Siswa-siswa agar selalu mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru dengan penuh antusias dan
motivasi sehingga hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat tercapai sesuai dengan
yang diinginkan
Daftar Pustaka