Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA

VIDEO YANG BERBASIS DENGAN POWER POINT PADA


PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V SEKOLAH DASAR

DESAIN PENELITIAN

OLEH
SRI KHAIRUNNISAA
NIM F1081191073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian

Belajar menjadi sebuah kegiatan terpenting di dalam keseluruhan proses pada


pendidikan. Pembelajaran adalah kegiatan yang terjadi di lingkungan belajar
dalam bentuk proses berupa hubungan timbal balik seperti rangsangan yang
diberikan oleh pendidik dan diterima peserta didik serta respon yang muncul dari
peserta didik terhadap rangsangan tersebut. Kegiatan pembelajaran adalah
dukungan yang dapat diberikan pendidik untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan, serta memperoleh keterampilan, kebiasaan dan membentuk sikap
dan kepercayaan diri peserta didik. Sehingga pembelajaran bertujuan agar peserta
didik mampu mencapai hasil belajar yang dapat berupa ilmu pengetahuan dan
pembentukan sikap peserta didik tersebut. Djamaluddin dan Wardana (2019), juga
menyatakan hasil belajar itu tidak dapat langsung dirasakan, tetapi harus melalui
proses kerja sama yang maksimal dari seluruh komponen yang ada dalam PMB.
Pembelajaran yang kurang menyenangkan terhadap peserta didik akan
mempengaruhi minat belajar peserta didik dan akan membawa dampak pada
pemerolehan hasil belajar yang didapat oleh peserta didik.

Pendidik bisa mengembangkan berbagai model pembelajaran yang bisa


meningkatkan kreativitas pengetahuan serta keterampilan, sikap serta nilai yang
diperoleh peserta didik guna meningkatkan kualitas Pendidikan. Maka dengan
pendekatan pembelajaran tematik sesuai dengan Kurikulum 2013 merupakan
solusi dari berbagai macam model pembelajaran yang bisa membuat harapan
tersebut tercapai. Diterapkannya pembelajaran tematik, dapat membuka ruang
yang lebih luas lagi agar peserta didik dapat mengalami pengalaman belajar yang
akan berkesan, menyenangkan dan bermakna. Bukan hanya itu, tetapi terdapat
juga kompenen yang dapat meningkatkan proses pada pembelajaran adalah
dengan menerapkan media yang disesuaikan dengan berbagai macam karakter
pada peserta didik. Jadi pemilihan atau penentuan media pembelajaran yang
menarik dan efektif perlu untuk dipertimbangkan oleh seorang pendidik.
Media pada pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu media yang
mengandung pesan , informasi atau ilmu pengetahuan yang bisa digunakan untuk
membantu proses pada pembelajaran. Penggunaan media sangat menyesuaikan
karena bisa dipakai segala tingkatan untuk peserta didik pada semua proses
kegiatan dipembelajaran. Menurut Hasan dkk (2021), media pembelajaran bisa
didefenisikan sebagai sesuatu perangkat berupa media yang berisikan informasi,
pesan, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya yang bersifat instruksional yang
dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran juga bisa
mendorong peserta didik agar lebih tertarik dan meningkatkan perhatian serta
pemahaman pada pelajaran yang diberikan. Media pembelajaran menjadi hal
penting bagi peserta didik dalam membantu meningkatkan keterampilan peserta
didik, menambah pengetahuan baru, serta memperkuat pemahaman peserta didik
dengan materi-materi yang kurang dipahami saat diajarkan oleh pendidik dengan
metode sebelumnya tanpa media pembelajaran berupa video. Jenis pada media
pembelajaran yang dapat digunakan pendidik sangat banyak, namun pendidik
harus selektif memilih media pembelajaran yang ingin digunakan pada kegiatan
pembelajarsan. Dalam membuat media pembelajaran, pendidik seharusnya
memperhatikan kesesuian media pembelajaran yang akan di buat dengan
kebutuhan dari peserta didik agar ketika media ditampilakan dapat membuat
pembelajaran menjadi efisien dan bermakna. Salah satu media pembelajaran yang
melibatkan teknologi akan semakin membantu, memudahkan serta berdampak
positif bagi pembelajaran.

Teknologi dalam dunia Pendidikan semakin berkembang, seperti pada


bahan ajar, perancangan pembelajaran, media pembelajaran, penerapan,
pengelolaan, penilaian dan banyak lainnya. Penggunaan teknologi pada
pembelajaran dapat mengarahkan pendidik pada penerapan yang mengarah pada
penggunaan multimedia yang sangat menarik. Multimedia adalah penyampaian
ilmu pengetahuan atau materi dengan memasukkan kata, gambar, audio maupun
gambar yang bergerak. Kegiatan pembelajaran yang menyajikan materi dalam
bentuk produk multimedia memungkinkan peserta didik untuk mengolah
informasi yang diterimanya. Artinya produk multimedia yang di buat dan
ditampilkan pendidik dapat memberikan peserta didik pemahaman materi dalam
berbagai aspek seperti berbagai macam jenis teks, gambar-gambar yang menarik
dan dibuat bergerak sehingga menjadi sebuah video, audio dan animasi yang
tergabungkan menjadi media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.
Media pembelajaran yang melibatkan teknologi juga bersifat fleksibel, karena
pendidik dapat mengkombinasikan dengan aplikasi lainnya seperti mengunggah
prodak pada aplikasi seperti youtube. Dengan itu peserta didik dapat membuka
media pembelajaran berbasis teknologi dimanapun dan juga peserta didik dapat
mengulang materi dengan membuka media tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Melihat pada pemerolehan hasil yang didapat dari wawancara beserta


observasi yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menemukan kenyataan di
lapangan berupa pembelajaran yang berlangsung hanya terpaku dengan
penggunaan dari bahan ajar yang berbentuk media cetak berupa buku pegangan
guru serta buku pegangan siswa yang disalurkan oleh Kementrian Pendidikan
untuk menunjang landasan pembelajaran. Pada umumnya pendidik hanya
mengikuti panduan serta materi yang berasal dari buku yang diberikan tanpa
mengembangkan media pembelajaran yang lebih kreatif dan juga inovatif. Serta
metode pengajaran yang agaknya kurang menarik antusiasme peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan belajar. Guru juga jarang menerapkan media inovatif yang
dapat menunjang proses pembelajaran karena keterbatasan waktu. Dari hasil
wawancara terhadap pendidik, diketahui bahwa media pembelajaran berupa video
pernah digunakan namun sangat jarang. Saat pembelajaran berlangsung media
pembelajaran berupa video tersebut juga masih kurang menarik, dikarenakan lebih
banyak menampilkan teks, materi yang di buat ke dalam powerpoint juga
merupakan materi yang mudah di pahami tanpa video pembelajaran. Kemudian
video hanya sebatas pemindahan materi yang ada dibuku siswa tanpa
menambahkan informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih banyak untuk lebih
meningkatkan pemahaman siswa. Berdasarkan hasil wawancara terhadap empat
orang peserta didik, Mereka menyampaikan tentang kegiatan pembelajaran, yang
mana kegiatan pembelajaran dilaksanakan kebanyakan guru yang bersumber serta
mengandalkan pada materi-materi yang ada di buku siswa saja, kemudian
memberikan latihan, dan tidak terlalu banyak menggunakan media. Sehingga
faktor yang menyebabkan peserta didik kurang antusias dalam belajar karena
pendidik kurang atau mengesampingkan penggunaan serta menerapkan media
pembelajaran yang lebih meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi
yang medianya harus inovatif, kreatif, sehingga media pembelajaran berupa video
tersebut menjadikan materi yang di pelajari menyenangkan untuk peserta didik
agar tercapainya tujuan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran memerlukan proses pembelajaran yang


bermakna sehingga mampu memperkuat motivasi dan pemahaman peserta didik
dalam belajar. Pembelajaran dengan media inovatif merupakan proses pada
pembelajaran yang disusun sedemikian rupa oleh pendidik yang dapat berupa
rancang pembelajaran yang lebih menarik. Seperti pendidik yang dapat
merancang media pembelajaran inovatif sehingga berbeda dengan pembelajaran
pada umumnya. Terdapat kegiatan belajar mengajar yang menarik, salah satunya
dengan penggunaan media pembelajaran berupa video berbasis power point.
Video pembelajaran berbasis power point sangat memudahkan pendidik untuk
menyampaikan materi yang bersifat abstrak. Pendidik dapat menggabungkan kata-
kata, gambar, audio serta gambar yang bergerak sehingga menghasilkan video
pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami, dibandingkan dengan pendidik
yang mengajar tanpa menggunakan media berupa video pembelajaran.

Video merupakan suatu media digital yang menampilkan susunan


sistematis gambar-gambar yang memberikan ilusi dengan berbagai macam
gambar yang bergerak dan dapat di padukan dengan audio serta kata-kata. Video
pembelajaran juga merupakan baha ajar noncetak yang memuat materi
pembelajaran kedalam bentuk audio-visual berupa suara, kata-kata dan gambar
yang bergerak. Dengan diterapkannya video pembelajaran kepada peserta didik,
diharapkan dapat terciptanya pembelajaran yang menarik, menyenangkan, efisien,
fleksibel, mudah dimengerti serta mudah dipahami oleh peserta didik. Serta
dengan adanya video pembelajaran dapat memudahkan guru untuk
menyampaikan materi yang sulit dipahami hanya dengan menggunakan kata-kata
di buku serta gambar yang terbatas, karena guru dapat menambahkan informasi
lain seputar materi sehingga peserta didik mampu mengerti pada konsep ilmu
maupun pengetahuan yang ingin disampaikan oleh pendidik.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti mengembang


media pembelajaran pada pembelajaran tematik dengan judul “Pengembangan
media pembelajaran berupa video yang berbasis power point pada pembelajaran
tematik kelas V Sekolah Dasar Negeri ”.

B. Permasalahan dan Rumusan Masalah

Dari berbagai paparan yang sudah peneliti berikan di latar belakang,


permasalahan umum yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana proses mengembangkan sehingga menghasilkan produk media
pembelajaran berupa video yang berbasis power point pada pembelajaran tematik
untuk siswa kelas V Sekolah Dasar ?”.

Untuk menjawab permasalahan umum diatas, maka perlu dibuat sub


masalah-masalah khusus seperti berikut:

1. Bagaimana desain media pembelajaran berupa video yang berbasis


Powerpoint pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah Dasar?
2. Bagaimana cara membuat media pembelajaran berupa video yang
berbasis Powerpoint pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah
Dasar?
C. Tujuan penelitian
Berlandaskan rumusan masalah yang telah diangkat, tujuan umum dari
penelitian pengembangan ini adalah untuk membuat sehingga
menghasilkan produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu
media pembelajaran berupa video yang berbasis Powerpoint. Selain itu
penelitian ini juga bertujuan untuk:
1. Menguraikan proses pengembangan media pembelajaran berupa video
yang berbasis Powerpoint pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah
Dasar.
2. Menganalisis tingkat kelayakan media pembelajaran berupa video
yang berbasis Powerpoint pada pembelajaran tematik kelas V Sekolah
Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan dan
menjadi manfaat yang baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis,
dengan media pembelajaran ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas
dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang diperoleh meningkat dan
bisa mendukung teori untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang
mungkin berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran. Manfaat
secara praktis dari penelitian ini diharapkan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti: Pengembangan produk media pembelajaran berupa
video yang berbasis power point ini dapat meningkatkan kesadaran,
wawasan, pengetahuan, keterampilanpeneliti, serta peneliti bisa
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperolehnya selama masa
perkuliahan, dalam usaha memperbaiki pembelajaran dilapangan yang
belum memanfaatkan teknologi Pendidikan dengan tujuan agar
pembelajaran didalam kelas lebih bermakna.
2. Bagi guru: Media pembelajaran berupa video ini diharapkan dapat
memberikan inspirasi dan bahan kajian bagi guru-guru yang perlu
menerapkannya untuk lebih dikembangkan agar terjadilah
pembelajaran yang lebih menarik perhatian peserta didik untuk belajar,
yang mana dapat memotivasi guru-guru untuk mengembangkan media
pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi peserta didik dengan
penelitian pengembangan media pembelajaran berupa video berbasis
power point.
3. Bagi peserta didik: Pengembanga media video pembelajaran
diharapkan mampu membantu kesulitan peserta didik saat belajar
materi yang sulit dipahami jika hanya dengan metode ceramah yang
dilakukan pendidik. Kemudian membantu peserta didik memahami
materi pembelajaran, memberikan pengalaman yang berbeda dalam
melakukan proses belajar dikelas, serta membuat proses pembelajaran
menjadi menarik dan menyenangkan bagi seluruh peserta didik,
menambah informasi baru diluar materi yang terpaku pada buku
peserta didik, peserta didik dapat mengulang materi yang kurang
dipahami dengan menonton ulang media pembelajaran berupa video
tanpa pendidik yang harus mengulang menjelaskan materi.
4. Bagi sekolah: Penerapan media pembelajaran berupa video yang
berbasis Powerpoint dapat menambah keberagaman media
pembelajaran guna meningkatkan mutu pvendidikan di Sekolah Dasar
serta dapat memberikan sumbangsih dengan berkontribusi yang lebih
baik untuk perbaikan dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas
pembelajaran di Sekolah Dasar.

E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan


1. Asumsi
Beberapa asumsi yang melandasi pengembangan media pembelajaran
berupa video yang berbasis powepoint ini adalah sebagai berikut :
a) Media video pembelajaran berbasis power point yang
dikembangkan dapat memungkinkan guru untuk mencari dan
meningkatkan kemampuan diri sehingga nantinya mampu
mengembangkan media video pembelajaran yang lebih kreatif serta
inovatif namun tetap disuaikan dengan keperluan atau kebutuhan
tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.
b) Memudahkan peserta didik saat belajar sendiri atau terbimbing,
juga memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang sulit
dimengerti jika hanya dibacakan namun dengan disajikan dalam
media video pembelajaran akan membuat peserta didik menjadi
Tarikrik dengan materi yang ditampilkan dan peserta didik bisa
dengan mudah memahaminya.
c) Mengefisienkan dan mengoptimalkan guna atau fungsi dari
teknologi informasi dalam pembelajaran.
2. Keterbatasan Pengembangan
Pengembangan media pembelajaran berupa video berbasis
powerpoint ini terbatas pada kelas V tema 5 subtema 1 pembelajaran
1-6. Kemudian keterbatasan pengembangan ini adalah peneliti sendiri
dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya sehinggapeneliti hanya bisa
melakukan penelitian serta pengembangan media pembelajaran berupa
video berbasis powerpoint ini hingga tahap keempat dari lima tahap
penelitian.

F. Terminologi (Peristilahan)
Istilah-istilah yang harus diperhatikan sebagai landasan pemahaman
terhadap penelitian yang akan dilakukan yaitu :
a. Pengembangan
Pengembangan yang termuat dalam penelitian ini merupakan
produk media pembelajaran berupa video yang berbasis powerpoint.
Adapun penelitian pengembangan ini dimaksud untuk mendapatkan
data secara ilmiah yang digunakan untuk melakukan pengembangan
terhadap media pembelajaran guna meningkatkan kualitas
pembelajaran pada peserta didik dan untuk menghasilkan produk serta
memvalidasi produk yang dibuat. Media yang dihasilkan, nantinya
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam proses pembelajaran
sehingga tujuan-tujuan dalam proses pembelajaran bisa tercapai.
b. Media Pembelajaran berupa video yang berbasis powerpoint
Media pembelajaran berupa video yang berbasis powerpoint yang
dikembangkan pada penelitian ini adalah bahan pembelajaran (audio-
visual) yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi-materi
pelajaran khususnya pada pembelajaran tematik pada kurikulum 2013,
yang didesain menggunakan software Microsoft powerpoint. Media
pembelajaran berupa video yang berbasis powerpoint ini dapat
digunakan pendidik agar peserta didik dapat memperoleh pengalaman
belajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang bertujuan
untuk mempermudah proses pembelajaran guna meningkatkan
pemahaman npeserta didik dan mendapatkan hasil belajar yang ingin
dicapai.
c. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 merupakan model
pembelajaran yang terpadu dengan menyatukan suatu konsep kedalam
beberapa materi atau pelajaran menjadi satu topik atau tema tertentu
sehingga menjadi integritas antara keterampilan, penghetahuan dan
nilai yang dapat menjadikan peserta didik aktif menemukan konsep
ilmu pengetahuan yang bermakna. Pada penelitian ini peneliti
mengangkat pembelajaran tematik yang di khususkan untuk
pembelajaran yang sulit dipahami peserta didik hanya dengan
mendengar pendidik menyampaikan materi. Pembelajaran tematik
yang digunakan cenderung pada materi-materi yang tidak dapat
dipraktekkan langsung dan juga tidak menarik jika hanya di sampaikan
melalui penjelasan secara langsung oleh pendidik.

Anda mungkin juga menyukai