Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini semakin canggih dan modern dan

telah merambah kesemua lini kehidupan, tak terkecuali dalam pelaksanaan

pendidikan. Oleh karena itu, banyak orang percaya, dengan menggunakan

teknologi, semuanya akan menjadi mudah, efektif, praktis, dan cepat.

Penggunaan teknologi dalam pendidikan merupakan alternatif untuk

meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil dan proses, meliputi: sumber sumber

belajar, dimana guru dan peserta didik dituntut aktif untuk menggunakan

teknologi pendidikan dalam proses pembelajaran.

Pemerintah telah lama menyadari bahwa peran media dalam proses

pembelajaran sangat penting. Oleh karena itu, telah banyak dana diinvestasikan

untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melalui penyaluran atau

pendistribusian berbagai macam media pembelajaran ke sekolah-sekolah di

seluruh Indonesia. Ini sesuai dengan amanat konstitusi bahwa pemerintah wajib

membiayai pendidikan dasar dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi

untuk kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.

Berdasarkan pendekatan teknologi pendidikan, media pengajaran menjadi

daya tarik bagi dunia pendidikan. Tidak hanya sebagai alat bantu, akan tetapi juga

sebagai alat penyalur pesan-pesan pendidikan. Walaupun tanpa bantuan guru,

media pendidikan dapat menghadapi siswa dalam belajar di kelas. Dengan

demikian, guru tidak boleh berpandangan sebagai satu-satunya sumber belajar,

karena sumber belajar lainnya seperti: buku teks ajar, alam lingkungan, media

massa cetak, dan media massa elektronik dapat berperan dalam proses

1
pembelajaran.

Dalam memenuhi perangkat media tersebut, pemerintah telah membuat

peraturan khusus yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia, No.

20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab XII, Pasal 45, adalah

setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana

yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan

kewajiban peserta didik.

Penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar dapat

membantu kelancaran, efektivitas dan efesiensi pencapaian tujuanpembelajaran.

Media pendidikan merupakan salah satu komponen yang tidak bisa diabaikan

dalam mengembangkan system pengajaran yang sukses.Bahan pengajaran yang

dimanipulasikan dalam bentuk media pengajaran dapat menjadikan peserta didik

belajar sambil bermain dan bekerja. Dengan dipakainya satu media pendidikan

dalam belajar akan lebih menyenangkan siswa dan sudah tentu pengajaran akan

benar-benar bermakna.

Perkembangan media pendidikan telah berlangsung secara sangat cepat,

dan membentuk budaya baru secara signifikan dalam proses pembelajaran.

Budaya baru ini, langsung atau tidak langsungakan mempengaruhi siswa

mengikuti proses pembelajaran. Ciri yang paling mendominasi adalah munculnya

komponen budaya indrawi yang utuh, meliputi melihat, mendengar, merasakan-

menyentuh dan bereksplorasi. Bahasa yang dulunya cenderung mengajar,

kemudian berubah menjadi bahasa media yang bersifat membujuk, menggetarkan

hati, dan penuh dengan resonansi, irama, cerita, dan gambar yang

tervisualisasikan. Siswa akan tertarik pada sifat-sifat proses pembelajaran yang

auditif dan visualitatif.

2
Dengan menggunakan media visual pada program pengajaran, ingatan

siswa akan meningkat 14 sampai 38%. Penelitian juga menunjukkan adanya

peningkatan hingga 20% ketika digunakan media visual dalam mengajarkan kosa

kata.Tidak hanya itu, waktu yang diperlukan untuk menyajikan sebuah konsep

dapat berkurang hingga 40% ketika media visual digunakan untuk mendukung

presentasi lisan.

Penggunaan media pendidikan dapat membantu guru dalam

menyampaikan materi pendidikan agama Islam agar lebih praktis. Selain itu

penggunaan media pembelajaran dapat merangsang pola pikir siswa, dan sebagai

upaya pengembangan dalam proses belajar mengajar agar lebih variatif.

Sebagaimana yang telah diterapkan di SMP Negeri 3 Parenggean, dimana proses

pembelajaran pendidikan agama Islam tidak hanya dilakukan dengan metode

ceramah, melainkan juga dengan metode yang menggunakan media visual dalam

hal ini PowerPoint. Metode ini digunakan dalam rangka agar peserta didik lebih

memahami pelajaran dalam suasana yang menyenangkan dan menarik.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan pada bulan Mei 2022. Peneliti

memilih SMP Negeri 3 Parenggean karena Peneliti juga Guru PNS yang mengajar

Mapel PAI disekolah tersebut serta fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran

yang sudah cukup memadai. Hal ini terlihat seperangkat komputer dan LCD yang

digunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan media PowerPoint dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam dimaksudkan agar pembelajaran menjadi

efektif, efesien, disamping menarik, dan variatif, sehingga tujuan dari proses

pembelajaran tercapai.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini mengfokuskan

pada “Efektivitas Penggunaan Media PowerPoint dalam Pembelajaran PAI di

kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean”.

3
B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

a. Proses pembelajaran pendidikan agama Islam.

b. Keadaan siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

c. Penggunaan media dalam pembelajaran pedidikan agama Islam.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimanakah efektivitas penggunaan media

PowerPoint dalam pembelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan

media PowerPoint dalam pembelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 3

Parenggean.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademisi dan para praktisi pendidikan.

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis sebagai calon

pendidik sebagai upaya peningkatan kualitas dan para pendidik

guru PAI dalam penggunaan media dalam pembelajaran PAI.

b. Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengamatan

langsung serta dapat mengetahui penggunaan media power point

dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis
4
a. Bagi SMP Negeri 3 Parenggean, penelitian ini kiranya dapat

dijadikan salah satu sarana monitoring dan evaluasi untuk dapat

membantu mengembangkan kualitas pembelajaran, khususnya

PAI.

b. Memberikan informasi yang nantinya dapat dijadikan percontohan

terhadap lembaga pendidikan dalam hal penggunaan media

PowerPoint sebagai media dalam proses pembelajran.

c. Membantu siswa mempermudah dalam memahami pelajaran

dengan menggunakan media PowerPoint pada pembelajaran PAI.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIRDAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Penggunaan Media Power Point dalam Pembelajaran

a. Media Pendidikan Berbasis Komputer

Penyimpanan pesan atau materi dalam pembelajaran dapat dilakukan

melalui media.Media dapat berupa guru, buku teks pelajaran ataupun teknologi

atau komputer. Penggunaan media dalam proses pembelajaran, disamping untuk

menyampaikan pesan atau materi pembelajaran, juga agar proses pembelajaran

bervariatif dan meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu terobosan yang dapat

digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan agama

Islam adalah penggunaan media komputer.Komputer sebagai salah satu produk

teknologi canggih dipandang mampu menjawab tantangan pengembangan efektif,

efisien,dan menarik.

Nana Sudjana (1997) menyatakan bahwa keuntungan


mendayagunakan media komputer daalam pembelajaran adalah : (1)
Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi belajar
siswa; (2) Warna, music dan grafis animasi dapat memberikan kesan
realism; (3) Kemampuan memori memungkinkan penampilan siswa yang
telah lampau dapat direkam dan dipakai pada saat yang dikehendaki.

Pemanfaatan komputer sebagai sarana pembelajaran dapat memberikan

pengaruh yang sangat positif karena memiliki sifat yang representatif dan

interaktif.

Misalnya dengan menggunakan media power point, guru dapat

menyajikan materi dengan animasi, menambahkan video dan lain

sebagainya.Kelebihan itu dapat mengaktifkan fungsi kognisi, afeksi dan sensorik

siswa. Multimedia berbasis komputer dapat digunakan dalam beberapa

bentuk, yakni:

6
1. Multimedia Presentasi

Multimedia ini digunakan untuk menjelaskan materi materi yang

sifatnya teoritis digunakan dalam kelas klasikal, baik yang berjumlah kecil

maupun besar. Dalam penggunaan multimedia ini memerlukan alat bantu

yang biasa dikenal dengan LCD projector.

2. Multimedia Interaksi

Multimedia ini biasa digunakan dalam menjelaskan tahapan-

tahapan suatu proses. Multimedia ini dirancang secara interaktif sehingga

siswa dapat mandiri mempelajari bahan ajar.

3. Sarana Simulasi

Perkembangan software dapat menghasilkan sebuah simulasi

mengenai bagaimana membangkitkan sebuah pesawat terbang sehingga

tidak perlu menggunakan model sesungguhnya.

4. Video Pembelajaran

Penggunaan multimedia berbasis komputer dapat digunakan untuk

memutar film atau video yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.

b. Penggunaan Media Power Point

Microsoft PowerPoint (.ppt) merupakan sebuah software yang dibuat dan

dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program

berbasis multimedia.Didalam komputer, biasanya program ini sudah

dikelompokkan dalam program Microsoft office. Program ini dirancang

khusus untuk menyampaikan oresentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,

pemerintah, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu

menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Aplikasi Microsoft PowerPoint ini pertama kali dikembangkan oleh Bob

Gaskins dan Dennis Austin sebagai presenter untuk perusahaan bernama

Forethought,Inc yang kemudian mereka ubah namanya menjadi PowerPoint.

7
Pada tahun 1987, PowerPoint versi 1.0 dirilis, dan komputer yang didukungnya

adalah Apple Macintosh. PowerPoint kala itu masih menggunakan warna

hitam/putih, yang mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi

Over HeadProjector (OHP).

Pada umumnya, Microsoft Office PowerPoint digunakan untuk presentasi

dalam classical learning, karena Microsoft Office PowerPoint merupakan

program aplikasi yang digunakan untuk kepentingan presentasi.Berdasarkan pola

penyajian yang telah dikemukaakan sebelumnya, bahwa Microsoft Office

PowerPoint yang digunakan untuk presentasi dalam clasiccal learning disebut

personal presentation. Microsoft Office PowerPoint pada pola penyajian ini

digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk menyampaikan materi dan kontrol

pembelajaran terletak pada guru.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai

alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengelolaan teks, warna dan gambar,

serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas

penggunanya.Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan

pengontrolan operasionalnya.

Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar, dan bidang-

bidang warna yang dikombinasikan dengan latar belakang yang telah

tersedia.Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan

gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat

kita atursesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita

inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mause.

Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan

terjadinya interakssi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol

operasinya menggunakan cara manual. Penggunaan program ini pun memiliki

kelebihan sebagai berikut:


8
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi,

baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.

b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang

bahan ajar yang tersaji.

c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang

disajikan.

e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-

ulang.

f. Dapat disimpan dalam bentuk data optic atau magnetic

(CD/Disket/Flasdisk), sehingga praaktis di bawa kemana-mana.

Ada beberapa aturan dalam penyusunan presentasi powerpoint, agar

presentasi menjadi efektif.Aturan tersebut antara lain:

1. Pilih huruf tegak tanpa kaki yang tegas dan mudah terbaca, misalnya

Arial, Myriad, dan Calibri. Maksimal gunakan huruf (font) tiga jenis,

sebab lebih dari itu akan memusingkan.

2. Pilihlah backgroundyang clear dan minimalis, misalnya

putih.Baackground berupa image bisa dimanfaatkan,asal tidak terkesan

berebut fokus dengan teks pointer yang disajikan.

3. Walaupun pilihan warna tergantung selera, sebaiknya hindari terlalu

banyak menggunakan warna. Semisal, gunakan tiga warna saja secara

konsisten untuk elemen huruf, background, atau sekedar pemberi aksen

visual.

4. Pilihlah ilustrasi gambar yang menarik dan setema dengan isi presentasi

yang disajikan.

Hati-hati bermain dengan animasi.Terlalu ramai animasi selain bisa

memberatkan saat loading, juga bisa membuat tidak fokus.Hal ini juga perlu
9
diterapkan saat memilih transisi slide.

c. Konsep Efektif-Efisien dalam Pembelajaran

Efektifitas berkaitan dengan terletaknya semua tugas pokok, tercapainya

tujuan, ketetapan, waktu dan adanya partisipasi aktif dari anggota.Secara umum,

teori keefektifan berorientasi kepada tujuan.

Ada beberapa ahli menyebutkan tentang keefektifan, diantaranya Etzioni,

bahwa keefektifan adalah derajat dimana organisasi mencaapai tujuannya,

sedangkan menurut Steeres, keefektifan menekankan perhatian pada kesesuaian

hasil yang dicapai organisasi dengan tujuan yang akan dicapai, dan menurut

Sergovani, keefektifan organisasi adalah kesesuaian hasil yang dicapai organisasi

dengan tujuan. Menurut Komariyah, dkk. (2006:7) menyatakan bahwa

Efektivitas menunjukkan ketercapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

Masalah efektivitas biasanya berkaitan erat dengan perbandingan antara

tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, atau

perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.Berdasarkan system,

kriteria efektivitas harus mencerminkan keseluruhan siklus input-proses-output,

tidak hanya outputatau hasil. Mulyasa, E. (2006 : 82). Pekerjaan seseorang

dikatakan efektif jika dapat memberikan hasil yang sesuai dengan kriteria yang

ditetapkan, atau sudah mampu mewujudkan tujuan organisasi dalam aspekyang

dikerjakan tersebut.Efektivitas dapat ditelaah dari:

a. Masukan yang merata

b. Keluaran yang banyak dan bermutu tinggi

c. Ilmu dan keluaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang

sedang membangun

d. Pendapatan lulusan yang memadai

Suatu pembelajaran dikatakan utama apabila memenuhi syarat utama

keefektifan pengajaran, yaitu:


10
a. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;

b. Rata-rata perilaku pelaksanaan tugas yang tinggi diantara siswa;

c. Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa

(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan, dan;

d. Mengembangkan suasana yang akrab dan positif, mengembangkan

struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4).

Menurut Sujud Aswari (1998:159) Aspek-aspek efektivitas tentang

pengantar efektifitas dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat

dilihat dari aspek-aspek antara lain:

1. Aspek Tugas atau Fungsi

Lembaga dikatakan efektif jika melaksanakan tugas atau

fungsinya, begitu juga suatu program pengajaran akan efektif jika tugas

dan fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik dan peserta didik belajar

dengan baik.

2. Aspek Rencana atau Program

Yang dimaksud dengan rencana atau program adalah rencana

pengajaran yang terprogram.Jika seluruh rencana atau program dapat

dilaksanakan dengan baik maka rencana atau program dikatakan efektif.

3. Aspek Ketentuan dan Aturan

Efektifitas suatu program juga dapat dilihat dari fungsi atau

tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga

berlangsungnyaproses kegiatan.

4. Aspek Tujuan atau Kondisi Ideal

Suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika

tujuan atau kondisi ideal program tersebut dapat dicapai.

11
Penilaan aspek ini dapat dilihat dari presentasi yang dicapai oleh peserta

didik. Adapun ukuran efektif menurut Kemp yang dikutip oleh Mudhafier

(1987:164) menyatakan bahwa ukuran efektif dapat diukur dari beberapa siswa

yang berhasil mencapai tujuan belajar daalam waktu yang telah ditentukan.

Adapun yang menjadi tolok ukur penilaian yang efektif adalah :

a. 80-100 adalah kategori sangat efektif

b. 66-79 adalah kategori efektif

c. 56-65 adalah cukup efektif

d. 40-55 adalah kategori kurang efektif

e. 0-39 adalah kategori gagal

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiyah berarti

„tengah‟, atau „pengantar‟, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang

berarti sesuatu yang terletak ditengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu

alat. Media juga dapat diartikan sebagai perantara antar penghubung antara dua

pihak, yaitu antar sumber pesan dengan penerima pesan atau informasi (Arsyad

Azhar, 2006:3).Oleh Karena itu media pembelajaran berarti sesuatu yang

mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan

(Anitah Sri , 2009)

Association for Education and Communication Technology (AECT)

mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuksuatu proses

penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan

sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau

dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan

belajar mengajar, daapat mempengaruhi efektivitas program instruksional (Usman

Basyirudin, 2002:11). Media juga didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan

12
umtuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi.

Dari defenisi tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah

setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang

memungkinkan pelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan guru atau dosen,

buku ajar, lingkungan adalah media pembelajaran.Setiap media merupakan sarana

untuk menuju kesuatu tujuan. Didalamnya terkandung informasi yang yang dapat

dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini mungkin didapatkan dari buku-

buku, rekaman, internet, film, dan sebagainya.Semua itu adalah media

pembelajaran karena memuat informasi yang daapat dikomunikasikan kepada

pebelaajar.

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran .

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan dan merekontruksi suatu peristiwa atau objek.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena

media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan berhari-hari

dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit.

3. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau

kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian

tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus

pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.Sekalipun informasi

dalam format media apasaja dapat digunakan beberapakali dan siap

digunakan secara bersamaan dan secara berulang-ulang di suatu tempat.

13
c. Urgensi dan Fungsi Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangatlah penting,

karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus

informas, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam

penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk

mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai

sebagai berikut:

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki

siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam

karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam

pengalaman yang dimiliki mereka.

2. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami

secara langsung oleh siswa/mahasiswa didalam kelas, seperti: objek yang

terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu

lambat.Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran-

kesukaran tersebut.

3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan

lingkungannya. Gejala fisik dan sosial dapat diajak komunikasi

dengannya.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang

dilakuakan siswa dapat secara bersama-sama dirahkan kepada hal-hal

yangdianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

Penggunaan media, seperti: gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat

memberikan konsep dasar yang benar.

6. Media dapat membangkitkan keinginan dan mianat yang baru. Dengan


14
menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi

semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap,

sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.

7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk

belajar. Pemasangan gambar dipapan buletin, pemutaran film dan

mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu

kearah keinginan untuk belajar.

8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang

konkrit sampai kepada abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau

kejadian yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat

memberikan gambaran yang konkrit tentang wujud, ukuran, dan lokasi.

Disamping itu dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti

kepercayaan suatu kebudayaan dan sebagainya.

Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,

khususnya media visual.

1. Fungsi Atensi

Yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa berkonsentrasi

kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makana visual yang

ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2. Fungsi Afektif

Fungsi afektif dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika

belajar (atau membaca) teks yang bergambar.

3. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

yang mengungkapakan bahwa lambing visual atau gambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

15
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi Konpensatoris

Fungsi Kompensatoris terlihat dari hasil penelitian bahwa media

visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu

siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi

dalam teks dan mengingatkan kembali.

Kemudian Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

a. Pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami;

b. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa;

c. Metode mengajar akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar;

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Disamping itu, media pembelajaran diharapkan dapat memberikan

manfaat antara lain;

a. Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa,

b. Metode pembelajaran lebih bervariasi,

c. Siswa lebih aktif melakuakn beragam aktifitas,

d. Pembelajaran lebih menarik,

e. Mengatasi keterbatasan ruang.

Sedangkan Sudarsono dan Evelin (2007) mengatakan bahwa ada dua

fungsi atau peran pokok media pendidikan (yang sekarang disebut media

pembelajaran) sebagai berikut:

1. Fungsi AVA (Audio Visual Aids atau Teaching Aids)

Berfungsi untuk memberikan pengalamnan yang konkrit kepada

siswa. Siswa akan dapat memahami atau mengerti apa yang disampaikan

oleh guru.

2. Fungsi Komunikasi

16
Sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan

media tersebut, dan dengan demikian merupakan sumber belajar yang

penting.

Secara umum, media pembelajaran memiliki kegunaan sebagai

berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat variabelistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atai lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya:

a. Objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realitas gambar,

film, atau model;

b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film, bingkai, atau

gambar;

c. Gerak terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse

atau high-speed photography;

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;

e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram, dan lain-lain;

f. Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, film

bingkai, gambar, dan lain-lain.

3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat

diaatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini, media pembelajaran berguna

untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang

lebih langsung antar anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, dan

memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

17
4. Dengan sifat unik yang berbeda pula, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka media pembelajaran

dapat mengatasinya yaitu dengan kemampuan dalam memberikan

perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan

persepsi yang sama.

3. Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pengertian pengembangan media pembelajaran yang dimaksud adalah

suatu usaha penyusunan program media pembelajaran yang tertuju pada

perencanaan media. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran

terlebih dahulu dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Disamping

itu, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dalam hal ini Pendidikan

Agama Islam. Adapun langkah-langkah yang perlu di ambil dalam

pengembangan program media pembelajaran dalam pendidikan agama islam

sebagai berikut:

1. Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Diharapkan media yang di pilih oleh guru dapat dimanfaatkan oleh

siswa dengan sebaik-baiknya. Jadi seorang guru harus mengetahui

pengetahuan dan keterampilan awal yang dimiliki siswa,sebelum

mengikuti mata pelajaran yang disajikan melalui program pengembangan

media tersebut.

2. Perumusan Tujuan Instruksional

Perumusan tujuan menjadi sangat penting karena tujuan dapat

memberi arah kepada tindakan yang akan dilakukanoleh guru. Dalam

perumusan tujuan ada ketentuan yang perlu diketahui, yaitu bahwa tujuan

instruksiaonal harus berorientasi pada siswa yang berorientasi pada hasil.

3. Pengembangan Materi Pembelajaran.

Dalam pengembangan materi, tindakan yang dilakukan adalah


18
menganalisis tujuan-tujuan yang di terapkan menjadi sub-subketerampilan

yang disusun secara baik, sehingga diperoleh bahan pengajaran yang

terperinci yang dapat mendukung tujuan tersebut.Daftar kemampuan itulah

yang menjadi bahan pengajaran yang disajiakan kepada siswa.

4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan

Untuk mengetahuiberhasil atau tidaknya suatu program, maka

dilakukan pengukuran.Alat pengukur dibuat secara teliti dan direncanakan

sebelum kegiatan belajar dilakukan.Alat ukur hasil belajar dapat berupa

teks, penugasan atau daftar cek perilaku dan sebagainya.Adapun yang

diukur adalah kemampuan, keterampilan atau sikap siswa yang

dinmyatakan dalam tujuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa sebagai

hasil kegiatan instruksional.

B. Kerangka Pikir

Kerangka pikir sebagai landasan konseptual digunakan dalam penelitian

ini berdasarkan pada efektivitas guru menggunakan media PowerPoint dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 3 Parenggean

ditinjau dari aspek peningkatan disiplin kerja, dan peningkatan kualitas

pembelajaran.

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat

mendorong terjadinya prosesbelajar-pembelajaran pada dirinya. Penggunaan

media secara kreatif akan memungkinkan performan mereka sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai.

Media PowerPoint merupakan cara untuk menghasilkan atau

menyampaikan materi dengan menggunakan LCD dan proyektor untuk

menyajikan materi.Pengajaran melalui media PowerPoint jelas bercirikan

19
pemakaian perangkat keras.

Motivasi merupakan suatu daya atau kemampuan yang mendorong

seseorang melakukan sesuatu dan dengan pemanfaatan sesuai media yang

diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.Motivasi dan

hasil belajar siswa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penggunaan

media.Setiap usaha yang dilakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran baik oleh

guru maupun peserta didik sebagai pengajar bertujuan untuk mencapai prestasi

yang setinggi-tingginya. Sejauhmana peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa

yang dicapai dalam kegiatan pembelajaran diketahui maka penelitian ini

diaplikasikan melalui penelitian tindakan sekolah. Penelitian tindakan sekolah

(PTS) adalah penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktis)

di sekolah untuk membuat peneliti lebih propesional terhadap pekerjaannya,

memperbaiki praktik- praktik kerja, dan melakuakan inovasi sekolah serta ilmu

pengetahuan terapan. Jelasnya kerangka pikir di atas digambarkan dalam bentuk

bagan berikut:

Guru

Media Pembelajaran
Power Point (.ppt)

Analisis

Temuan

Rekomendasi

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

20
C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti lemah dan thesis berarti

pernyataan atau pendapat. Hipotesis tidak lain adalah jawaban sementara terhadap

masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara implisit. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam di kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean lebih efektif.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau kanca (field reseach ),

yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan, seperti di

lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dan

lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, karena penelitian ini lebih menekankan analisisnya pada proses

penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan

antar fenomenayang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah (Syafrudin,

2005 : 5).

Disamping itu, (Arikunto, 1998 : 309) mengemukakan bahwa, penelitian

ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Negeri 3 Parenggean Kabupaten

Kotawaringin Timur. Sedangkan objek penelitian adalah sumber untuk

mendapatkan data. Objek penelitian tersebut digunakan untuk menggali informasi

yang muncul (Moleong, 2010 : 224). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

menggunakan random sampling.

Dalam penelitian ini, peneliti dalam menentukan objek penelitian adalah

siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean.

22
C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat diartikan suatu konsep yang memiliki nilai

ganda, atau dengan perkataan lain suatu faktor yang jika diukur akan

menghasilkan skor yang bervariasi. Variabel penelitian merupakan gejala yang

menjadi objek penelitian.Penelitian ini hanya mengkaji satu variabel (variabel

tunggal) yaitu Penggunaan Media PowerPoint dalam Pembelajaran pendidikan

agama Islam (PAI).

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian karena dari

populasi ini sangat diharapkan sejumlah data yang diperlukan untuk dapat

menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian.

Menurut Arikunto (1996 : 103) “Populasi adalah keseluruhan dari objek

yang diteliti”. Hal yang sama dikemukakan oleh Sugiono (2002 : 57) bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.

Jumlah siswa kelas VIII adalah 66 siswa yang dibagi menjadi dua kelas. Dari

sejumlah siswa tersebut, peneliti mengambil sebagian untuk teknik wawancara

dan mengambil seluruh populasi untuk teknik pengambilan data melalui angket.

Dipilihnya kelas VIII dalam penelitian ini, karena kelas VIII secara psikologis

masih stabil karena masih beradaptasi dengan sekolah. Lebih jelasnya mengenai

keadaan dan penyebaran populasi penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut:

23
Tabel 3.1 populasi penelitian

Nama Kelas Jumlah


Siswa VIII a 33 Orang
VIII b 33 Orang
Jumlah 66 Orang

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti, sebagai contoh yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Pengambilan sampel harus

dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar

dapat dijadikan sebagai contoh. Dinamakan penelitian sampel apabila kita

bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel dengan cara

purporsive sampling, jadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII a

sebanyak 33 orang.

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya.

Berdasarkan masalah yang akan diteliti, maka digunakan instrumen

penelitian sebagai berikut adalah:

1. Pengamatan (Observasi)

a. Peneliti dan observer mencatat semua data dan informasi mengenai

aktivitas motivasi belajar siswa yang dapat terlihat secara langsung

selama diskusi dan menyimak video pembelajaran sesuai lembar

observasi.

b. Melakukan diskusi antar peneliti dan observer tentang kegiatan

pembelajaran yang sudah berlangsung

24
2. Kuesioner atau Angket, digunakan untuk mengumpulkan data dengan

memberikan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data

atau keterangan dari responden selaku objek penelitian mengenai

efektivitas penggunaan media power point dalam pembelajaran PAI.

Dalam penelitian ini scoring masing-masing item adalah:

a. Untuk alternatif jawaban sangat baik diberi skor 4

b. Untuk alternatif jawaban baik diberi skor 3

c. Untuk alternatif jawaban kurang baik diberi skor 2

d. Untuk alternatif jawaban tidak baik diberi skor 1

3. Pedoman Wawancara, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melakukan tanya jawab atau percakapan dengan informasi

untuk memperoleh data yang diperlukan, baik dengan menggunakan daftar

pertanyaan ataupun percakapan bebas yang berhubungan dengan

permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.

4. Pedoman Dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan

mengumpulkan secara lansung data yang terdapat dilokasi penelitian yang

berhubungan dengan objek penelitian, sumber data penulis dalam

penelitian ini terbagi menjadi dua sumber yaitu:

a. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dengan teknik

dokumentasi dan tidak berhubungan langsung dengan objek

penelitian.

b. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dengan teknik angket dan

wawancara, langsung kepada objek penelitian

25
F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan

data adalah sebagai berikut:

1. Teknik Observasi

Observasi adalah teknik atau cara-cara menganalisis

danmengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku

dengan melihat atau mengamatib individu atau kelompok secara langsung.

(Purwanto, M. Ngalim: (1994:149).

Adapun observasi yang digunakan oleh penulis adalah observasi.

Langsung.Peneliti langsung mengamati gejala yang ada, dalam hal ini

pembelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean. Adapun yang

diobservasi adalah proses pembelajaran PAI, partisipasi siswa, peran guru

dalam kelas, penggunaan media power point dalam pembelajaran dan

keadaan siswa dalam pembelajaran PAI di dalam kelas.

2. Teknik Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos

untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab langsung dan

dibawah pengawasan peneliti. Arikunto (1998:124) menyatakan bahwa

“angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari reponden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Tujuan penggunaan angket

adalah untuk mendukung metode-metode yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi tentang efektivitas penggunaan medi

26
PowerPoint dalam pembelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 3

Parenggean. Dengan kata lain penggunaan angket adalah sebuah

triangulasi metode pengumpulan data.

3. Teknik Wawancara

Wawancara yang sering disebut juga dengan kuesioner lisan adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari terwawancara. Interview yang digunakan yaitu interview

bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan

terpimpin.Dalam melaksanakan wawancara, pewawancara membawa

pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang

dinyatakan.

Adapun yang menjadi terwawancara dalam penelitian adalah:

1. Guru pendidikan Agama Islam SMP Negeri 3 Parenggean, untuk

memperoleh data tentang kendala pembelajaran PAI di kelas VIII a,

penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran, teknik evaluasi

dan tujuan penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran PAI.

Karena Peneliti adalah Guru PAI di kelas tersebut maka Peneliti

meminta bantuan Guru Senior (Ibu Pujiasih, S.Pd) untuk melakukan

wawancara dan mencatat informasi hasil wawancara tersebut.

2. Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean, untuk memperoleh data

tentang tanggapan penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran

PAI dan tanggapan pembelajaran yang ada di kelas.

4. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik.

27
G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisaikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,

2010 : 280).

Dalam proses analisis data, peneliti menggunakan model Miles dan

Huberman,dalam Sugiono (2010:336), yaitu ada tiga macam kegiatan:

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data yang direduksi

akanmemberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Model Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplay data.

Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun

dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Bentuk yang

paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif.

c. Penarikan /Verivikasi Kesimpulan

Kesimpulan awal yang ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian dalam peenelitian kualitatif mungkin dapat

28
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.Kesimpulan dari

penelitian ini, diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

ada.Temuan dapat berupa Penelitian atau gambaran suatu objek yang

sebelumnya belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik angket

yang diberikan kepada responden, yaitu siswa/siswi kelas VIII SMP

MuhammadiyahLimbung.Dengan demikian, dalam analisis data, perlu

kiranya menggunakan analisis kualitatif sederhana. Untuk memperoleh

frekuensi relatif (angka persenan), peneliti menggunakan rumus statistika

sederhana:

P= x 100

Keterangan:

F : Frekuensi yang dicari presentasinya,

N: Number of clases (jumlah frekuensi/banyaknya individu),

P: Angka presentase.

(Sudiyono, 1994:41).

29
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 3 Parenggean.

SMP Negeri 3 Parenggean didirikan pada tahun 2000, sekolah ini

merupakan milik masyarakat Desa Karang Sari dan Desa Desa lain disekililingnya

yang terletak di Kecamatan Parenggean Kab. Kotawaringin Timur,

Setelah sekian lama berdiri perkembangan SMP Negeri 3 Parenggean dari

tahun ke tahun cukup maju. Sehubungan dengan perkembangan SMP serta

dengan usia yang relatif cukup lama, maka sudah barang tentu telah banyak

menamatkan siswa dan siswi, olehnya itu SMP Negeri 3 Parenggean ini sudah

dikenal dan cukup diperhitungkan di masyarakat khususnya kecamatan

Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur.

2. Penelitian Ilmiah Penggunaan Media PowerPoint dalam Pembelajaran

PAI Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan dalam beberapa hari di

SMPNegeri 3 Parenggean Kab. Kotawaringin Timur. Peneliti sekaligus guru jarang

menggunakan media powerpoint dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 3 Parenggean

kabupaten Kotawaringin Timur. Hal ini dapat dilihat dari hasi wawancara dengan guru

PAI dan angket siswa kelas VIII a yang dibagikan.

Hasil wawancara dengan Peneliti memberikan keterangan sebagai berikut:

Bahwa:

Dengan menggunakan media powerpoint, siswa sangat aktif dalam kelas


seperti memberikan umpan balik dengan materi yang kurang dipahami atau
dimengerti.Dan Siswa sangat memperhatikan, karena kebanyakan siswa
menyukai praktek daripada teori. Maka dari itu siswa sangat memperhatikan
materi pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint. dengan
kenyataan yang ada bahwa siswa lebih menyukai bila menggunakan media
dalam proses belajar mengajar, karena kebanyakan siswa zaman sekarang lebih

30
mengutamakan praktek daripada teori.Bila dilihat dari proses belajar mengajar
sebelum menggunakan media, hasil belajar siswa sangat rendah atau belum
memenuhi nilai rata-rata. Setelah menggunakan media, siswa sangat aktif dan
hasil belajarnyapun meningkat sedikit demi sedikit dari sebelumnya. Dilihat dari
hasil belajar siswa menggunakan media powerpoint meningkat, berarti siswa
sangat termotivasi dalam keingintahuannya dalam materi pembelajaran
pendidikan agama Islam tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa

menggunaan media power pointdalam pembelajaran PAI di kelas VIIIa

sangat efektif karena siswa sangat aktif dalam kelas seperti memberikan umpan

balik dengan materi yang kurang dipahami atau dimengerti dan siswa sangat

memperhatikan, karena kebanyakan siswa menyukain praktek daripada teori.

Maka dari itu siswa lebih memperhatikan materi pelajaran dengan

menggunakan media power point. Hasil penelitian yang dilakukan di SMP

Negeri 3 Parenggean dari hasil teknik pengumpulan data berupa angket yang

dilakukan pada 33 siswa dengan 20 pertanyaan pada skala pilihan pada kolom

dengan angka 4,3,2,1 dengan pilihan jawaban sangat baik, baik, kurang baik,

tidak baik, dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap responden, maka

tanggapan responden terhadap kuesioner berupa angket yang di bagikan. Berikut

ini adalah jawaban siswa dari pertanyaan-pertanyaan angket mengenai efektivas

penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 3

Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur dapat dilihat di bawah ini:

1. Bagaimana menurut anda mengenai persiapan guru sebelum memulai


pelajaran?
Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai persiapan
guru sebelum memulai pelajaran dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.1.Tanggapan siswa mengenai persiapan guru sebelum memulai pelajaran.

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 26 68,42

2. Baik 6 26,31

31
3. Kurang Baik 2 5,26

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 1

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 26 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 68,42%, 6 siswa

menjawab baik dengan persentase 26,31%, 2 kurang baik dengan persentase

5,26%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 0%.

2. Bagaimana menurut anda tentang pemanfaatan media powerpointpada

pembelajaran pendidikan agama Islam dalam meningkatkan hasil

belajar?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai pemanfaatan

media powerpoint pada pembelajaran pendidikan agama Islam dalam

meningkatkan hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Tanggapan siswa tentang pemanfaatan media powerpoint pada


pembelajaran pendidikan agama Islam dalam meningkatkan hasil belajar

No Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

1. Sangat Baik 26 68,42

2. Baik 7 28,94

3. Kurang Baik 0 0

4. Tidak Baik 1 2,63

Jumlah 38 100

Sumber : Angket no. 2

Berdasarkan tabeldi atas, maka dapat diketahui bahwa dari 38 responden

terdapat 26 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 68,42%, 7

siswa menjawab baik dengan persentase 26,31%, 2 kurang baik dengan persentase

5,26%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 0%.

32
3. Bagaimana menurut anda tentang langkah evaluasi dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab tentang langkah evaluasi

dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Tanggapan siswa mengenai tentang langkah evaluasi dalam


pembelajaran pendidikan agama Islam

No Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

1. Sangat Baik 20 52,63

2. Baik 10 39,47

3. Kurang Baik 1 2,63

4. Tidak Baik 2 5,26

Jumlah 38 100

Sumber : Angket no. 3

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 38

responden terdapat 20 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

52,63%, 10 siswa menjawab baik dengan persentase 39,47%, 1 kurang baik

dengan presentase 2,63%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase

0%.

4. Apakah efektivitas guru menggunakan media powerpoint menurut

anda sudah berjalan dengan sempurna ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai efektivitas guru

menggunakan media powerpoint menurut anda sudah berjalan dengan sempurna

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Tanggapan siswa tentang pemanfaatan media powerpoint pada

33
pembelajaran pendidikan agama Islam dalam meningkatkan hasil belajar

No Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

1. Sangat Baik 25 65,78

2. Baik 5 21,05

3. Kurang Baik 3 13,15

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 4

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 25 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

65,78%, 5 siswa menjawab baik dengan persentase 21,05%, 3 kurang baik dengan

persentase 13,15%, 0 siswa yang menjawab tidak Baik dengan presentase 0%.

5. Bagaimana menurut anda tentang efektivitas guru dalam menggunakan

media powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran pendidikan agama Islam?

Tanggapan dari 38 responden yang menjawab mengenai efektivitas guru

dalam menggunakan media powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada pembelajaran pendidikan agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5. Tanggapan siswa tentang efektivitas guru dalam menggunakan media
powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
pendidikan agama Islam

No Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

1. Sangat Baik 26 68,42


2. Baik 6 28,94
3. Kurang Baik 1 2,63
4. Tidak Baik 0 0
Jumlah 38 100
Sumber : Angket no. 5

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 26 siswa yang menjawab sangat baik dengan presentase

34
68,42%, 6 siswa menjawab baik dengan persentase 26,3%1, 1 kurang baik

dengan persentase 2,63%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase

0%.

6. Bagaimana menurut anda tentang efektivitas guru dalam

mempersiapkan materi sebelum belajar ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab efektivitas guru dalam

mempersiapkan materi sebelum belajar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6. Tanggapan siswa tentang efektivitas guru dalam mempersiapkan


materi sebelum belajar

No Jawaban Siswa Frekuensi Presentase

1. Sangat Baik 22 57,89

2. Baik 9 36,84

3. Kurang Baik 1 2,63

4. Tidak Baik 1 2,63

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 6

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 22 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 57,89%, 9 siswa

menjawab baik dengan persentase 36,84%, 1 kurang baik dengan peesentase

2,63%, 1 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 2,63%.

7. Apakah menurut anda efektivitas guru dalam mendidik sudah baik ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai efektivitas guru dalam

mendidik sudah baik ? dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7. Tanggapan siswa tentang efektivitas guru dalam mendidik sudah baik

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

35
Sangat Baik 18 47,36

2. Baik 13 42,10

3. Kurang Baik 4 10,52

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 7

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 18 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

47,36%, 13 siswa menjawab baik dengan persentase 42,10%, 4 kurang baik

dengan presentase 10,52%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase

0%.

8. Apakah menurut anda sumber terbaru atau materi baru yang terkait

dengan mata pelajaran sudah mengenai ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai persiapan guru

sebelum memulai pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8. Tanggapan siswa tentang pemanfaatan media powerpoint pada


pembelajaran pendidikan agama Islam dalam meningkatkan hasil belajar

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 9 23,68

2. Baik 11 42,10

3. Kurang Baik 6 15,78

4. Tidak Baik 7 18,42

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 8

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 9 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

23,68%, 11 siswa menjawab baik dengan persentase 42,10%, 6 kurang baik

36
dengan persentase 15,78%, 7 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase

18,42%.

9. Apakah teknik guru dalam mengajar menurut anda sudah baik ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenaiteknik guru dalam

mengajar menurut anda sudah baik dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9. Tanggapan siswa tentang teknik guru dalam mengajar menurut anda
sudah baik

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 20 52,63

2. Baik 10 39,47

3. Kurang Baik 1 2,63

4. Tidak Baik 2 5,26

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 9

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 20 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

52,63%, 10 siswa menjawab baik dengan persentase 39,47%, 1 kurang baik

dengan persentase 2,63%, 2 baik yang menjawab tidak baik dengan persentase

5,26%.

10. Apakah menurut anda guru selalu mengulang kembali materi yang

sudah di ajarkan di minggu lalu ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai guru selalu

mengulang kembali materi yang sudah di ajarkan di minggu lalu dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.10. Tanggapan siswa tentang guru selalu mengulang kembali materi yang

37
sudah di ajarkan di minggu lalu

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 16 42,10

2. Baik 12 44,73

3. Kurang Baik 4 10,52

4. Tidak Baik 1 2,63

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 10

Berdasarkan table di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 16 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

42,10%, 12 siswa menjawab baik dengan persentase 44,73%, 4 kurang baik

dengan persentase 10,52%, 1 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase

2,63%.

11. Bagaimana menurut anda tentang penguasaan materi pembelajaran


bagi guru di sekolah ?
Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai penguasaan materi
pembelajaran bagi guru di sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11. Tanggapan siswa tentang tentang penguasaan materi pembelajaran


bagi guru disekolah

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 23 60,52

2. Baik 9 36,84

3. Kurang Baik 1 2,63

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 38 100

Sumber : Angket no. 11

38
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 23 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 60,52%, 9

siswa menjawab baik dengan persentase 36,84%, 1 kurang baik dengan

presentase 2,63%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 0%.

12. Apakah menurut anda tentang semangat guru dalam proses belajar
mengajar ?

Tanggapan dari 38 responden yang menjawab mengenaisemangat guru


dalam proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabelberikut:

Tabel 4.12. Tanggapan tentang siswa semangat guru dalam proses belajar
mengajar

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 30 78,94

2. Baik 3 21,05

3. Kurang Baik 0 0

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 12

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 30 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

78,94%, 3 siswa menjawab baik dengan persentase 21,05%, 0 kurang baik

dengan persentase 0%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 0%.

13. Apakah dengan menggunakan media powerpoint dalam mengajar

sudah sesuai dalam sekolah menengah pertama ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai menggunakan

media powerpoint dalam mengajar sudah sesuai dalam sekolah menengah

pertama dapat dilihat pada tabel berikut:

39
Tabel 4.13. Tanggapan siswa tentang menggunakan media powerpoint dalam
mengajar sudah sesuai dalam sekolah menengah pertama

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 26 68,42

2. Baik 6 28,94

3. Kurang Baik 1 2,63

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 38 100

Sumber : Angket no. 13

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 26 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

68,42%, 6 siswa menjawab baik dengan persentase 26,31%, 1 kurang baik

dengan persentase 2,63%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase

0%.

14. Apakah menurut anda dalam menggunakan media bisa meningkatkan


hasil belajar siswa ?
Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai menggunakan media
bisa meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14. Tanggapan siswa tentang menggunakan media bisa meningkatkan


hasil belajar siswa

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 25 65,78

2. Baik 6 28,94

3. Kurang Baik 1 2,63

4. Tidak Baik 1 2,63

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 14

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

40
responden terdapat 25 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

65,78%, 6 siswa menjawab baik dengan persentase 26,31%, 1 kurang baik

dengan persentase 2,63%, 1 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase

2,63%.

15. Apakah menurut anda efektivitas guru dalam menggunakan


powerpoint dalam belajar sudah memenuhi target yang di tentukan
disekolah?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai efektivitas guru

dalam menggunakan powerpoint dalam belajar sudah memenuhi target yang di

tentukan di sekolah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15. Tanggapan siswa tentang efektivitas guru dalam menggunakan


powerpoint dalam belajar sudah memenuhi target yang di tentukan di sekolah.

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 27 78,94

2. Baik 4 15,78

3. Kurang Baik 2 5,26

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 15

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33

responden terdapat 27 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase

78,94%, 4 siswa menjawab baik dengan persentase 15,78%, 2 kurang baik

dengan persentase 5,26%, 0 siswa yang menjawab tidak Baik dengan persentase

0%.

16. Apakah menurut anda guru pendidikan agama Islam dalam mendidik
sudah sangat baik di kelas VIII a ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai guru pendidikan

41
agama Islam dalam mendidik sudah sangat baik di kelas VIII a dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.18. Tanggapan siswa tentang mengenai guru pendidikan agama Islam
dalam mendidik sudah sangat baik di kelas VIII 1

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 25 76,31

2. Baik 5 15,78

3. Kurang Baik 2 5,26

4. Tidak Baik 1 2,63

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 16

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 25 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 76,31%, 5 siswa

menjawab baik dengan persentase 15,78%, 2 kurang baik dengan persentase

5,26%, 1 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 2,63%.

17. Bagaimana menurut anda tentang kualitas kedisiplinan guru dalam


mengajar pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Parenggean di
kelas VIII 1 ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai kualitas

kedisiplinan guru dalam mengajar pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3

Parenggean di kelas VIII 1 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17. Tanggapan siswa tentangmengenai kualitas kedisiplinan guru dalam


mengajar pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Parenggean di kelas
VIII 1

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 25 73,68

2. Baik 5 15,78

42
3. Kurang Baik 2 7,89

4. Tidak Baik 1 2,63

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 17

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 25 siswa yang menjawab sangat baik dengan presentase 73,68%, 5 siswa

menjawab baik dengan persentase 15,78%, 2 kurang baik dengan persentase

7,89%, 1 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 2,63%.

18. Bagaimana menurut anda dengan menggunakan media powerpoint


dalam mengajar, apakah siswa dapat mengerti dengan materi yang di
bawakan ?
Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai dengan

menggunakan media powerpoint dalam mengajar, apakah siswa dapat mengerti

dengan materi yang di bawakan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.18. Tanggapan siswa tentang dengan menggunakan media powerpoint


dalam mengajar, apakah siswa dapat mengerti dengan materi yang di
bawakan

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 25 65,78

2. Baik 5 21,05

3. Kurang Baik 3 13,15

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 18

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 25 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 65,78%, 5 siswa

menjawab baik dengan persentase 21,05%, 5 kurang baik dengan persentase

13,15%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 0%

43
19. Bagaimana efektivitas guru dalam penggunaan media powerpoint ?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenaiefektivitas guru dalam

penggunaan media powerpoint dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.19. Tanggapan siswa tentang efektivitas guru dalam penggunaan media
powerpoint

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 32 97.36

2. Baik 1 2,63

3. Kurang Baik 0 0

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 19

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 32 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 97,36%, 1 siswa

menjawab baik dengan persentase 2,63%, 0 kurang baik dengan persentase 0%, 0

siswa yang menjawab tidak paik dengan Persentase 0%.

20. Apakah media yang di gunakan oleh guru sangat sesuai atau sangat

baik dengan materi yang diajarkan?

Tanggapan dari 33 responden yang menjawab mengenai media yang di gunakan

oleh guru sangat sesuai atau sangat baik dengan materi yang diajarkandapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.20. Tanggapan siswa tentang media yang di gunakan oleh guru
sangatsesuai atau sangat baik dengan materi yang diajarkan

No Jawaban Siswa Frekuensi Persentase

1. Sangat Baik 28 73,68

44
2. Baik 3 23,68

3. Kurang Baik 1 2,63

4. Tidak Baik 0 0

Jumlah 33 100

Sumber : Angket no. 20

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa dari 33 responden

terdapat 28 siswa yang menjawab sangat baik dengan persentase 68,42%, 3 siswa

menjawab baik dengan persentase 26,31%, 1 kurang baik dengan persentase

5,26%, 0 siswa yang menjawab tidak baik dengan persentase 0%.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa penggunaan

media power point dalam pembelajaran PAI di kelas VIII SMP Negeri 3

Parenggean sangat efektif karena dengan menggunakan media powerpoint, siswa

sangat aktif dalam kelas seperti memberikan umpan balik dengan materi yang

kurang dipahami atau dimengerti dan siswa sangat memperhatikan, karena

kebanyakan siswa menyukai praktek daripada teori. Maka dari itu siswa sangat

memperhatikan materi pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint.

Dengan kenyataan yang ada bahwa siswa lebih menyukai bila menggunakan

media dalam proses belajar mengajar, karena kebanyakan siswa zaman sekarang

lebih mengutamakan praktek daripada teori. Bila dilihat dari proses belajar

mengajar sebelum menggunakan media, hasil belajar siswa sangat rendah atau

belum memenuhi nilai rata-rata. Setelah menggunakan media, siswa sangat aktif

dan hasil belajarnyapun meningkat sedikit demi sedikit dari sebelumnya. Dilihat

dari hasil belajar siswa menggunakan media powerpoint meningkat, berarti siswa

sangat termotivasi dalam keingintahuannya dalam materi pembelajaran

pendidikan agama Islam tersebut.

45
Penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran PAI dari pertanyaan-

pertanyaan angket yang menyatakan bahwa persiapan guru sebelum memulai

pelajaran menunjukkan 68,42% sangat baik, 2631% baik, 5,26% kurang baik.

Mengenai penggunaan media powerpoint pada pembelajaran pendidikan agama

Islam menunjukkan 68,42% sangat baik, 28,94% baik, 2,63% tidak baik.

Langkah evaluasi dalam pembelajaran PAI menunjukkan 52,63% sangat baik,

39,47% baik, 2,63% kurang baik, 5,26% tidak baik. Efektivitas guru

menggunakan media powerpoint sudah berjalan dengan sempurna menunjukkan

65,78% sangat baik, 21,05% baik, 13,15% kurang baik. Efektifitas guru dalam

menggunakan media powerpoint dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran PAI menunjukkan 68,42% sangat baik, 28,94% baik, 2,63%

kurang baik. Efektifitas guru dalam mempersiapkan materi sebelum belajar

menunjukkan 57,89% sangat baik, 36,84% baik, 2,63% kurang baik, 2,63% tidak

baik. Efektivitas guru dalam mendidik sudah baik menunjukkan 47,36% sangat

baik, 42,10 baik, 10,52% kurang baik. Sumber terbaru atau materi baru yang

terkait dengan mata pelajaran sudah mengenaimenunjukkan 23,68% sangat baik,

42,10% baik, 15,78% kurang baik, 18,42% tidak baik. Teknik guru dalam

mengajar sudah baik menunjukkan 52,63% sangat baik, 39,47% baik, 2,63%

kurang baik, 5,26% kurang baik. Guru selalu mengulang kembali materi yang

sudah yang sudah diajarkan diminggu lalu menunjukkan 42,10% sangat baik,

44,73% baik, 10,52% kurang baik, 2,63% tidak baik. Penguasaan materi

pembelajaran bagi guru di sekolah menunjukkan 60,52% sangat baik, 36,84%

baik, 2,63 kurang baik. Tentang semangat guru dalam proses belajar mengajar

menunjukkan 78,94% sangat baik, 21,05 baik. Dengan menggunakan media

powerpoint dalam mengajar sudah sesuai dalam sekolah menengah pertama

menunjukkan 68,42% sangat baik, 28,94% baik, 2,63 kurang baik. Dalam

menggunakan media powerpoint bisa meningkatkan hasil belajar siswa


46
menunjukkan 65,78% sangat baik, 28,94% baik, 2,63 kurang baik, 2,63% tidak

baik. Efektifitas guru dalam menggunakan media powerpoint dalam belajar

sudah memenuhi target yang ditentukan di sekolah menunjukkan 97,36% sangat

baik, 15 78% baik, 5,26% tidak baik. Guru PAI dalam mendidik sudah sangat

baik menunjukkan 76,31% sangat baik, 15 78% baik, 5,26% kurang baik, 2,63%

tidak baik. Tentang kualitas kedisiplinan guru dalam mengajar PAI menunjukkan

73,68% sangat baik, 15,78% baik, 7,89% kurang baik,2,63 tidak baik. Dengan

menggunakan media powerpoint dalam mengajar siswa dapat mengerti dengan

materi yang dibawakan menunjukkan 65,78% sangat baik, 21,05% baik, 13,15%

kurang baik. Efektivitas guru dalam penggunaan media powerpoint menunjukkan

78,94% sangat baik, 13,15% baik, 5,26% kurang baik, 2,63% tidak baik. Media

yang digunakan oleh guru sangat baik dengan materi yang diajarkan

menunjukkan 73,68% sangat baik, 23,68% baik, 2,63% kurang baik.

47
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media power point dalam pembelajaran PAI di kelas VIII

SMP Negeri 3 Parenggean sangat efektif.

2. Dengan menggunakan media Power Point, siswa sangat aktif dalam

kelas seperti memberikan umpan balik dengan materi yang kurang

dipahami atau dimengerti.

3. Siswa sangat memperhatikan penggunaan media power point dalam

pembelajaran PAI, karena kebanyakan siswa menyukai praktek

daripada teori.

Maka dari itu siswa sangat memperhatikan materi pembelajaran dengan

menggunakan media PowerPoint. Dengan kenyataan yang ada bahwa siswa lebih

menyukai bila menggunakan media dalam proses belajar mengajar, karena

kebanyakan siswa zaman sekarang lebih mengutamakan praktek daripada

teori.Bila dilihat dari proses belajar mengajar sebelum menggunakan media, hasil

belajar siswa sangat rendah atau belum memenuhi nilai rata-rata. Setelah

menggunakan media, siswa sangat aktif dan hasil belajarnyapun meningkat

sedikit demi sedikit dari sebelumnya.Dilihat dari hasil belajar siswa

menggunakan media PowerPoint meningkat, berarti siswa sangat termotivasi

dalam keingintahuannya dalam materi pembelajaran pendidikan agama Islam

tersebut.

48
B. Saran

Telah terbuktinya penggunaan media powerpoint secara efektif mampu

digunakan oleh guru dalam mata pelajaran PAI, maka kami sarankan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar pendidik di harapkan lebih banyak

menggunakan media sebagai alternatif dalam mata pelajaran PAI

untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik khususnya media

powerpoint.

2. Untuk lebih efektifnya penggunaan media pembelajaran, maka sangat

disarankan kepada lembaga pendidikan umtuk menyelenggarakan

pengadaan LCD sesauai dengan jumlah kelas yang ada.

3. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khusunya bagi pendidik dan

bagi peserta didik, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan

secara bersinambungan dalam pelajaran PAI maupum pelajaran lain.

49
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, 2009, Media Pembelajaran, Surakarta: LPP UNS dan Press. Arikunto,

Suharsimi, 1998, ManajemenPenelitian, Jakarta: Rieneka Cipta.

--------, 1998, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:


RinekaCipta.
Purwanto, M. Ngalim, 1994, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sadiman, S.Arif, dkk, 2003, Media Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudijono, Anas, 1994, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana, 1997, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Harapan

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta.

Sujud, Aswari , 1998, Matra Fungsional Administrasi Pendidikan, Yogyakarta:


Perbedaan.

50
ANGKET PENELITIAN UNTUK SISWA DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII a SMP NEGERI 3
PARENGGEAN
Nama :
Kelas :
Umur :
Jenis kelamin :
Hari/tgl :
Berilah tanda ceklis pada kolom di bawah ini. Atas bantuan Siswa(i) sekalian saya
ucapkan terima kasih banyak.
N Dimensi Indikator Sangat Baik Kurang Tidak
o baik baik baik
1 Efektivitas 1. Bagaimana menurut anda
pemanfaat mengenai persiapan guru
an media sebelum memulai pelajaran?
powerpoit 2. Bagaimana menurut anda
dalam tentang pemanfaatan media
pembelaja power point pada
ran pembelajaran pendidikan
pendidikn agama Islam dalam
agama meningkatkan hasil belajar?
Islam 3. Bagaimana menurut anda
tentang langkah evaluasi
dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam?
4. Apakah efektivitas guru
menggunakan media power
point menurut anda sudah
berjalan dengan sempurna ?
5. Bagaimana menurut anda
tentang efektivitas guru dalam
menggunakan media power
point dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada
pembelajaran pendidikan
agama Islam?
2 Minat 6. Bagaimana menurut anda

51
tentang efektivitas guru dalam
mempersiapkan materi
sebelum belajar ?
7. Apakah menurut anda
efektivitas guru dalam
mendidik sudah baik ?
8. Apakah menurut anda sumber
terbaru atau materi baru yang
terkait dengan mata pelajaran
sudah mengenai ?
9. Apakah teknik guru dalam
mengajar menurut anda sudah
baik ?
3 Ketekunan 10. Apakah menurut anda guru
selalu mengulang kembali
materi yang sudah di ajarkan
di minggu lalu ?
11. Bagaimana menurut anda
tentang penguasaan materi
pembelajaran bagi guru di
sekolah ?
4 Motivasi 12. Apakah menurut anda tentang
semangat guru dalam proses
belajar mengajar ?
13. Apakah dengan menggunakan
media power point dalam
mengajar sudah sesuai dalam
sekolah menengah pertama ?
14. Apakah menurut anda dalam
menggunakan media power
point bias meningkatkan hasil
belajar siswa ?
15. Apakah menurut anda
efektivitas guru dalam
menggunakan power point
dalam belajar sudah memenuhi
target yang di tentukan di
sekolah ?
16. Apakah menurut anda guru
pendidikan agama Islam dalam
mendidik sudah sangat baik di
kelas VIII a ?

52
17. Bagaimana menurut anda
tentang kualitas kedisiplinan
guru dalam mengajar
pendidikan agama Islam di
sekolah SMP Negeri 3
Parenggean di kelas VIII a ?
18. Bagaimana menurut anda
dengan menggunakan media
power point dalam mengajar,
apakah siswa dapat mengerti
dengan materi yang di
bawakan ?
19. Bagaimana efektivitas guru
dalam penggunaan media
powerpoint ?
20. Apakah media yang di
gunakan oleh guru sangat
sesuai atau sangat baik dengan
materi yang diajarkan?

53
Teks Wawancara Peneliti Terhadap Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama islam

Kelas VIII a dibantu oleh Guru Sejawat

1. Menurut Bapak, apakah siswa memperhatikan proses belajar mengajar ketika

menggunakan media powerpoint?

2. Ketika Bapak menyajikan materi pembelajaran, apakah siswa aktifd alam

proses belajar mengajar tersebut ?

3. Menurut Bapak efektif mana tanpa menggunakan media dan menggunakan

media?

4. Apakah dengan menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil

belajar siswa?

5. Apakah dengan menggunakan media powerpoint dapat memotivasi belajar

siswa ?

6. Bagaimana tanggapan siswa setelah menggunakan media powerpoint?

54
Hasil Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kelas VIIIa

1. Siswa sangat memperhatikan, karena kebanyakan siswa menyukai praktek dari

pada teori. Maka dari itu siswa sangat memperhatikan materi pembelajaran

dengan menggunakan media powerpoint.

2. Dengan menggunakan media power point, siswa sangat aktif dalam kelas seperti

memberikan umpan balik dengan materi yang kurang dipahami atau dimengerti.

3. Menurut Bapak, dengan kenyataan yang ada bahwa siswa lebih menyukai bila

menggunakan media dalam proses belajar mengajar, karena kebanyakan siswa

zaman sekarang lebih mengutamakan praktek dari pada teori.

4. Bila dilihat dari proses belajar mengajar sebelum menggunakan media, hasil

belajar siswa sangat rendah. Setelah menggunakan media, siswa sangat aktif dan

hasil belajarnya pun meningkat sedikit demi sedikit dari sebelumnya.

5. Dilihat dari hasil belajar siswa menggunakan media powerpoint meningkat,

berarti siswa sangat termotivasi dalam keingintahuannya dalam materi

pembelajaran pendidikan agama Islam tersebut.

6. Tanggapan siswa setelah menggunakan media yaitu siswa sangat menyukai bila

proses belajar mengajar menggunakan media, setidaknya tiga kali dalam

satu minggu karena menggunakan media siswa cepat menangkap atau cepat

mengerti dengan materi yang diajarkannya.

55
Kesimpulan dalam hasil wawancara kepada guru mata pelajaran

pendidikan Agama Islam

Guru selalu datang tepat waktu supaya bisa menjadi contoh kepada siswa

yang sering terlambat, Guru pun harus menguasai media yang dibawakan seperti

media power point, dengan menggunakan media power point siswa sangat aktif

dalam kelas. Dengan menggunakan media hasil belajar siswa pun sangat

meningkat dan sudah terbukti bahwa dengan menggunakan media hasil belajar

siswa meningkat dari sebelum menggunakan media karena kebanyakan siswa

lebih menyukai praktek daripada teori

56
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VIII SMP
NEGERI 3 PARENGGEAN

KARYA ILMIAH (PENELITIAN DESKRIPTIF)

Diajukan Untuk Memenuhi salah satu syarat Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil dalam
Jabatan Fungsional Guru pada unsur Penilaian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

disusun oleh:

Nama : Akhmad Kawakib, S.Pd.I


NIP : 19790415 200904 1 001
Pangkat/Gol. : Penata/IIIc
Unit Kerja : SMP Negeri 3 Parenggean

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN KAB. KOTAWARINGIN TIMUR
SMP NEGERI 3 PARENGGEAN
2022
57
ABSTRAK

Kawakib Akhmad. 2015. Efektivitas Penggunaan Media Power Point dalam


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang bertujuan


untuk mengetahui efektivitas penggunaan media Power Point dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam di kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean lebih efektif.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIIIa. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, angket, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif berupa
tabel yang menunjukkan persentase setiap item
Hasil penelitian tentang penggunaan media power point dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam bahwa penggunaan media power point sudah terbukti 31
siswa atau 97,36% yang menjawab sangat baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media power point sangat efektif, karena mempengaruhi keaktifan siswa
dalam kelas seperti memberikan umpan balik dengan materi yang kurang dipahami
dan siswa sangat memperhatikan karena kebanyakan siswa menyukai praktek dari
pada teori. Maka dari itu siswa sangat memperhatikan materi pembelajaran dengan
menggunakan media power point.

Kata kunci: Efektivitas Penggunaan Media Power point.

ii
58
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
Nomor: 422.3/ /SMP.092/2022

Penelitian Ilmiah yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Power Point


dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMP Negeri 3
Parenggean”, yang disusun oleh:
Nama : Akhmad Kawakib, S.Pd.I
NIP : 19790415 200904 1 001
Pangkat/Gol. : Penata / IIIc
Unit Kerja : SMP Negeri 3 Parenggean
Pada Tahun Pelajaran : 2022/2023
Ditulis sebagai salah satu syarat pengajuan Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional
Penulis pada unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, serta telah mendapat
persetujuan oleh Kepala SMP Negeri 3 Parenggean untuk disimpan dan
dipublikasikan pada Perpustakaan SMPN 3 Parenggean.
Demikian Keterangan Publikasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Parenggean, Juli 2022

Ka. Perpustakaan, Pustakawati,

TRISNA WIDAYATI, S.Pd HEMA WATI, S.Pd


NIP. 19721218 201406 2 004

Mengetahui/Menyetujui
Kepala sekolah,

DJOKO SUSILO, S.Si., M.Pd.


NIP. 19800912 200604 1 008

KATA PENGANTAR
iii

59
Segala puji hanya milik Allah SWT, hanya kepada-Nya kami menyembah dan hanya
kepada-Nya kami memohon pertolongan. Atas segala limpah rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan Penelitian ini, dengan judul “Efektivitas
Penggunaan Media Powerpoint Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
Kelas VIII SMP Negeri 3 Parenggean” yang disusun untuk melengkapi salah satu syarat
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Penulis. Shalawat dan salam kita haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul akhirat kelak.
Tersusunnya Penelitian Ilmiah ini tidak lepas atas dan bimbingan dari berbagai pihak,
maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan
setinggi tingginya kepada yang terhormat:
1. Kepala SMP Negeri 3 Parenggean bapak Djoko Susilo, S.Si., M.Pd. atas ijin dan
Bimbimbingan beliau sehingga Penelitian Ilmiah ini selesai disusun dengan baik;
2. Seluruh Dewan Guru SMP Negeri 3 Parenggean atas support dan dukungan kepada
penulis;
3. Staf Tata Usaha SMP Negeri 3 Parenggean;

4. Rekan-rekan Sejawat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Kab.


Kotawaringin Timur atas masukan dan saran sehingga penulis bisa menyelesaikan
tulisan ini;

5. Seluruh Keluarga Besar penulis atas dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Penelitian Ilmiah ini;
6. Kepada diri sendiri, terimakasih sudah kuat bertahan serta mampu melawan rasa malas
hingga mampu menyelesaikan Penelitian Ilmiah ini.
Demikian Penelitian Ilmiah ini penulis susun, semoga dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca, tidak lupa pula ucapan terimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya dan proses menyelesaikan
Penelitian Ilmiah ini baik langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT memberikan
balasan dan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Parenggean, Mei 2022

Akhmad Kawakib

iv

60
DAFAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii

ABSTRAK ..................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Masalah Penelitian ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS ..... 6

A. Kajian Pustaka.................................................................................... 6

B. Kerangka Pikir ................................................................................... 21

C. Hipotesis Penelitian............................................................................ 23

BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 24

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 24

B. Lokasi dan Objek Penelitian ............................................................. 24

C. Variabel Penelitian ............................................................................ 25

D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 25

E. Instrumen Penelitian........................................................................... 27

F. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 29


v

61
G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 33

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 33

B. Pembahasan........................................................................................ 51

BAB V PENUTUP ………………………………………………………... 54

A. Simpulan ............................................................................................ 54

B. Saran................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56

vi

62
lampira

63

Anda mungkin juga menyukai