MAKALAH
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Dosen Pengampu
Dr. H. M. Badrus M. Pd.I
Oleh:
MOHAMMAD ALQODHI ABI SAIDIL MAHZUMI
NPM. 2207001524
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
1
Tri Setia dkk, “Penggunaan Media Video Berpengaruh Terhadap Aktivitas Belajar Biologi
Siswa Madrsah Aliyah Pamenang Barat” , EDU-BIO Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, 2 (Desember
2022), h. 52.
2
Endik Kuswanto dan Romelah, “Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran PAI di SMA
Islam”, h. 161.
2
pemilihan media ini pada akhirnya akan menggiring guru secara tidak langsung
dalam pemilihan metode pem-belajaran yang cenderung konvensional dan hanya
terpusat pada guru.3
Merujuk pada berbagai persoalan di atas, maka solusi yang ditawarkan untuk
melakukan pembelajaran PAI adalah menggunakan media sesuai dengan materi
yang disajikan. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran 5
Pendapat lainnya media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar
mengajar untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar6
3
Aghni, R. I. “Fungsi dan Jenis Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Akuntansi”. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. 16, 1, (2018).
4
Maemanah, S.,dkk, “Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Model Flipped Classroom Pada
Pembelajaran Kimia Abad Ke 21”. Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3, 2, (2019), h.143–154.
5
Khanifatul. Pembelajaran Inovatif. Ar-Ruzz Media, 2017.
6
Tafonao, T. “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar”
Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol. 2, 2 (2018), h.103.
3
Media pembelajaran memiliki peran yang penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi tidak dapat berlangsung secara maksimal. Hubungan
komunikasi antara guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran akan lebih
baik dan efisien dengan menggunakan media. Salah satu media pembelajaran yang
sedang berkembang saat ini adalah media audio visual. Peranan media pembelajaran
dalam proses belajar dan mengajar sangat penting dilaksanakan oleh para pendidik
saat ini, karena peranan media pembelajaran dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan pengirim kepada penerima dan melalui media pembelajaran juga dapat
membantu peserta didik untuk menjelaskan sesuatu yang disampaikan oleh
pendidik7
Jenis media audio visual menurut Manshur dan Ramdlani (2020)8 adalah
jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan
informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan
nonverbal yang mengandalkan penglihatan dan pendengaran. Beberapa contoh
media audio visual adalah film, video, program TV dan lain-lain. Jenis media yang
lain adalah Multimedia yang merupakan jenis media paling kompleks dari
keseluruhan jenis media yang ada. Karakter utama multimedia adalah adanya
interaksi dan kesempatan pengguna untuk mengontrol media menggunakan alat
kontrol yang tersedia pada media. 9 Pada penelitian ini lebih dikhususkan media
video.
Perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini menuntut guru untuk lebih
kreatif dalam memotivasi siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Guru di harapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membuat
siswa tertarik untuk belajar, tidak membosankan dan dapat memudahkan siswa
dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Hal tersebut berlaku untuk
semua mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan, termasuk mata
pelajaran PAI.
B. Rumusan masalah
10
Manshur, U dan Ramdlani, M, Media Audio Visual…, h. 1–8.
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori behavioristik
a. Thorndike
13
Budi Haryanto, Psikologi Pendidikan dan pengenalan Teori-teori Belajar, (Sidoarjo.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2004), h. 63- 65.
8
contoh tentang percobaan dengan hewan anjing bahwa dengan menerapkan
strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara dengan
mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan
pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari
bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.14
c. John B. Watson
Oleh karena itu, untuk memahami tingkah laku siswa secara tuntas,
diperlukan pemahaman terhadap respons itu sendiri, dan berbagai
konsekuensi yang diakibatkan oleh respons tersebut (lihat bel-Gredler, 1986).
Skinner juga memperjelaskan tingkah laku hanya akan membuat segala
sesuatunya menjadi bertambah rumit, sebab alat itu akhirnya juga harus
dijelaskan lagi. Misalnya, apabila dikatakan bahwa seorang siswa berprestasi
buruk sebab siswa ini mengalami frustasi akan menuntut perlu dijelaskan apa
itu frustasi. Penjelasan tentang frustasi ini besar kemungkinan akan
memerlukan penjelasan lain. Begitu seterusnya.15
c. Apabila ada motivasi yang kuat dari pihak individu sendiri untuk membuat
perubaha
15
Haryanto, Psikologi Pendidikan,…,h. 67-70.
10
Dengan mengetahui bahwa dasar-dasar permulaan perkembangan
cenderung menetap, memungkinkan orang tua untuk meramalkan perkembangan
anak dimasa akan datang. Penganut aliran lingkungan (behavioristk) yakin bahwa
lingkungan yang optimal mengakibatkan ekspresi faktor keturunan yang maksimal.
a. Bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju meningkat atau mendalam atau
meluas secara kualitatif maupun kuantitatif. (prinsip progressif)
b. Bahwa perubahan yang terjadi antar bagian dan atau fungsi organisme itu
terdapat interpedensi sebagai kesatuan integral yang harmonis. (prinsip
sistematik)
c. Bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan dan tidak kebetulan dan meloncatloncat.(prinsip berkesinambungan).
2) Mementingkan bagian-bagian
11
berdasarkan kenyataan. Pengalamanpengalaman batin di kesampingkan serta
gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab itu, behaviorisme adalah
ilmu jiwa tanpa jiwa. Kedua, segala perbuatan dikembalikan kepada refleks.
Behaviorisme mencari unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatan-
perbuatan bukan kesadaran yang dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi
yang tidak disadari terhadap suatu pengarang. Manusia dianggap sesuatu
yang kompleks refleks atau suatu mesin. Ketiga, behaviorisme berpendapat
bahwa pada waktu dilahirkan semua orang adalah sama. Menurut
behaviorisme pendidikan adalah maha kuasa, manusia hanya makhluk yang
berkembang karena kebiasaan-kebiasaan, dan pendidikan dapat
mempengaruhi reflek keinginan hati.16
B. Video Pembelajaran
16
Novi Irwan Nahar. Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran.
Desember 2016. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol.1. hlm:4-5
17
Bambang Eka Purnama, Konsep Dasar Multimedia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.87
18
Arsyad. Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011). h. 49
12
Media video yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran perlu
pertimbangan dalam kurikulum. Pemanfaatan media harus dapat menunjang
aktivitas pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi
yang diinginkan.19
Dalam hal ini terlihat media video sangat membantu proses pembelajaran
efektif. Karena video merupakan merupakan media yang melibatkan dua indera,
yakni pendengaran dan penglihatan, karena apa yang di pandang oleh mata dan
terdengar oleh telinga lebih cepat dan mudah di ingat dari pada apa yang hanya
dapat di baca atau di dengar saja.
3. Manfaat video
19
Arsyad. h, 51.
13
b. Dapat di ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
e. Mengembangkan imajinasi
i. Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun
yang kurang pandai
20
Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012). h. 127
14
Disini peneliti hendak memaparkan hasil dan pembahasan tentang Pembelajaran
Berbasis Video dalam Pelajaran PAI di SMP 1 PGRI Kota Kediri Perspektif Teori
Behavioristik sebagaimana berikut :
setiap pendidik harus menguasai materi pelajaran yang diampunya dan dapat
menyampaikan materi tersebut secara efektif dan efisien kepada peserta didik. Agar
pendidik dapat melaksanakan tugasnya tersebut dengan baik, diperlukan
pengalaman dan pengetahuan tentang siapa peserta didik, serta bagaimana
menyampaikan materi tersebut dengan baik. Untuk itu, pendidik perlu mendalami
kemampuan yang berkaitan dengan cara menyajikan materi yang menarik, teratur
dan terpadu. Disamping itu guru juga harus jeli dalam menggunakan media
pembelajaran. Karena pembelajaran akan tampak aktif tergantung guru
memanfaatkan media. Oleh karena itu butuh sebuah perencanaan dalam belajar
sebelum merepakan strategi dan metode belajar.
Perencaan juga dilakukan oleh M. Ulil Albab, guru di SMP PGRI 1 kediri.
Dimana dia melakukan sebuah perencaan pembelajaran dengan menggunakan video
pembelajaran yang relevan dengan materi PAI. Selain itu, video tersebut sesuai
dengan tingkat pemahaman siswa dan memberikan pesan yang jelas. Kemudian
dipersiapkan menyiapkan pertanyaan atau diskusi yang akan dilakukan setelah
menonton video.21
21
M. Ulil albab, wawancara di SMP PGRI 1 Kediri
15
dan pemahaman siswa dalam pembelajaran PAI serta memanfaatkan potensi ini
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. 22
Dalam penggunaan video tersebut, diharapkan tercipta Susana pembelajaran yang
aktif dimana video sebagai bahan stimulus untuk merangsang siswa aktif
sebagaimana teori behavioristik Menurut Thorndike teori behavioristik dikaitkan
dengan belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang berupa pikiran,
perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga berupa pikiran, perasaan, dan
gerakan).
2. Menonton video secara bersama-sama: Guru dan siswa menonton video dengan
fokus pada konsep-konsep yang ingin diajarkan.
Kemudian guru dalam proses belajar di kelas meminta siswa untuk aktif
mengikuti video, baik dengan mencatat poin-poin penting maupun dengan
berpartisipasi dalam diskusi kelompok setelah menonton. guru juga mendorong
siswa untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pemikiran mereka terkait
materi yang dipelajari.25
Dari penerapan strategi tersebut, guru memaparkan manfaat adanya video yang
digunakan dalam pemeblajaran PAI yakni Penggunaan media video membantu
siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep PAI yang abstrak. Mereka dapat
melihat contoh-contoh nyata dalam video yang menggambarkan penerapan nilai-
nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dapat meningkatkan daya
ingat siswa dan memperkuat pemahaman mereka.
24
Haryanto, Psikologi Pendidikan,…, h. 67-70
25
M. Ulil albab, wawancara di SMP PGRI 1 Kediri
26
M. Ulil albab, wawancara di SMP PGRI 1 Kediri
17
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19