Anda di halaman 1dari 38

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sebuah proes untuk merubah sikap dan tingkah laku

seseorang atau kelompok orang dengan usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, serta cara mendidik. 1 Pada sistem

pemerintahan, salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa dan

perkembangannya.2 Oleh karena itu, pendidikan harus diperhatikan dari berbagai

ilmu pengetahuan, baik dari pendidikan nasional maupun pendidikan agama. Hal

ini dikarenakan jika suatu pendidikan tersebut berkualitas maka akan

meningkatkan kecerdasan suatu bangsa. Salah satu fungsi pendidikan yaitu

meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan intruksional yang

diharapkan. Pendidik memiliki peran yang sangat besar dalam proses merancang,

proses pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar.

Pembelajaran terdiri dari berbagai proses salah satu yang mempengaruhi

keberhasilan proses pembelajaran adalah belajar dan media pembelajaran yang

dipakai selama proses pembelajaran berjalan.3 Media adalah bagian yang tidak

akan terpisahkan dari proses pembelajaran untuk dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang ada di sekolah.4 Hal ini berkaitan dengan penggunaan media

yang bervariasi dalam proses pembelajaran akan memudahkan pendidik dalam

1
Nurkholis, “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal Kependidikan 1, no
1 (november 2003), 26.
2
Teguh Triwiyanto, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2017), 23.
3
Eka Puspita Dewi, Agus Suryanta, dkk, “Evektivitas Model dengan ModelInkuiri untuk
Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Kalor”, (Tadri, Jurnal Keguruan dan Ilmu
Tarbiyah , 207 Urpi, Ftk UIN Raden Intan Lampung), 23 April 2018, 1.
4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), 2.
penyampaian materi pada siswa, sebagai solusi dalam mengatasi pemasalahan

komunikasi antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran dapat terarah.5

Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pembelajaran. Yang terdiri dari buku, tape recorder,

kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar

grafik, televisi dan komputer. Sehingga media dapat diartikan sebagai komponen

sumber belajar yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik

yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.6

Dengan media yang inovatif, siswa dapat belajar dengan aktif dan terlibat

dalam penggunaan media yang menarik dan menantang bagi siswa untuk

memecahkan suatu masalah sesuai dengan perkembangannya. Salah satu media

pembelajaran inovatif yang penulis akan kembangkan yaitu media pembelajaran

Monopoli yang dapat mendorong siswa secara aktif, kreatif, dan meningkatkan

keingintahuannya dalam kegiatan pembelajaran serta dapat mengembangkan

kemampuan, memecahkan masalah dengan kemampuan diri mereka untuk

menjalankan dadu-dadu monopoli apabila mereka bisa menjawab pertanyaan yang

ada dalam kotak pertanyaan maka akan bisa melanjutkan perjalanan sampai ke

finish, khsusnya dalam pembelajaran SKI materi periode Mekkah Madinah.

Adapun keefektifan media monopoli ini yaitu bisa memberikan kontribusi pada

pengelola pendidikan Madrasah Tsanawiyah untuk mempermudah proses belajar

mengajar, dan bisa menjadi tambahan referensi bagi para guru tentang

pengembangan media monopoli.

5
Nana, Media Pengajar, (Bandung: Sinar Baru, 2011), 3.
6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali pers, 2013), 19.
Adapun Mata pelajaran SKI ini memiliki kontribusi yang besar dalam

memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktekkan dalam kehidupan

sehari-hari yang mengambil contoh kehidupan dari Rasul kita yakni baginda

Muhammad Saw. Pembelajaran SKI sangat penting di dalam kehidupan sehari-

hari dan wajib dipelajari oleh setiap muslim, agar menjalankan kehidupan sesuai

dengan syariat islam, yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-

Nya.7

Salah satu materi pembelajaran SKI pada semester Ganjil tahun ajaran

2022/2023 di MTs Al-Khairaat Mapanget, adalah periode Mekkah Madinah.

Periode Mekkah Madinah ini adalah kisah-kisah menceritakan perjuangan

Rasulullah untuk mendakwahkan Islam.

Yang akan dibahas yaitu Periode Mekkah Madinah. Diamana pada saat itu

periode mekkah Nabi Muhammad Saw melakukan dakwah secara rahasia guna

menghindari perbuatan buruk dari orang-orang Quraisy, setelah itu beliau

melakukan dakwah secara terang-terangan sebagaimana firman Allah Swt dalam

Qs. Al-Hijr: 94.8 Selanjutnya hijrah Rasul ke Thaif, dan permulaan kaum Anshar

menganut islam. Adapun periode Madinah hijrah rasul dan piagam madinah .

Adapun manfaat untuk mempelajari SKI ialah agar bisa mengetahui lintas

peristiwa yang berhubungan dengan kebudayaan islam, serta mengetahui tempat-

tempat bersejarah dan memahami peninggalan bersejarah dalam kebudayaan

islam dari satu periode ke periode berikunya.

Berdasarkan observasiyang dilakukan peneliti bahwasanya kelas VII Mts

Al-Khairaat Mapanget ini, mempunyai siswa sebanyak 58 orang, akan tetapi


7
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2014), Cet 6, 78 dan 85.
8
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 267.
dipisahkan menjadi dua kelas yaitu kelas VII a dan kelas VII b. dikarenakan

kesulitan guru dalam mengatasi kelas dan susah untuk diatur berkonsentrasi dalam

memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung. Dan adapun kendala yang

terjadi pada mereka yaitu keterbatasan guru dalam menyiapkan media

pembelajaran dan masih kurang menggunakan media pembelajaran, adapun media

yang digunakan oleh guru hanya menggunakan media ceramah, dan mengimlakan

materi yang ada dibuku panduan (Guru membaca materi, murid mencatatnya) dan

juga memberikan tugas dalam bentuk tanya jawab dari materi yang telah diberikan

pada setiap pembelajaran di dalam kelas. Selain itu dari siswa, ada sebagian siswa

kurang berkonsentrasi terhadap mata pelajaran karena tidak memperhatikan dan

hanya mengobrol dengan teman sebangkunya, ada juga yang suka menganggu

temannya saat guru sedang menjelaskan materi dan malasnya siswa dalam

membaca materi pelajaran SKI dengan ini maka terjadilah tidak terpenuhinya

antara pemahaman siswa dan keinginan guru.

Kegiatan proses pembelajaran yaitu mampu membuat siswa dapat

berkonsentrasi pada materi yang diajarkan. Konsentrasi siswa berkaitan dengan

menyenangkan atau tidaknya materi tersebut ketika disampaikan. Dalam membuat

materi pelajaran SKI menyenangkan dan siswa mampu berkonsentrasi ialah

dengan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu

media pembelajaran monopoli materi periode mekkah madinah. Salah satu media

yang menarik dan tidak membosankan serta mampu membuat siswa

berkonsentrasi pada materi pelajaran. Mengapa harus media monopoli,

dikarenakan peserta didik dituntut untuk menemukan sendiri teori dari berbagai

percobaan-percobaan yang dilakukan. Akan tetapi peserta didik juga harus


memahami materi yang ada, maka diperlukannya mengembangkan media

pembelajaran yang dipakai oleh peneliti yaitu media permainan monopoli yang

sesuai dengan karakteristik anak-anak yaitu senang dengan bermain, bergerak,

bekerjasama dengan kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu

secara langsung, sehingga hati mereka senang dan materi yang diberikan bisa

dipaham, diingat dan akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Media yang digunakan dalam pembelajaran SKI di MTs Al-Khairaat

Mapanget, belum ada yang menggunakan media atau alat bantu pembelajaran

bentuk Monopoli. Media pembelajaran berbentuk Monopoli pada penelitian ini

adalah media pembelajaran berupa permainan yang terdiri dari kotak-kotak yang

berwarna, dan mempunyai batu dadu serta kartu yang berisikan soal dan jawaban

materi tentang periode mekkah madinah, dan apabila seorang siswa yang

diberikan pertanyaan tidak mampu menjawab maka dadunya tidak bisa

melanjutkan perjalanan dan akan mendapat hukuman/ganjaran sesuai yang

diinginkan oleh guru pengajar, dan sebaliknya apabila seorang siswa dapat

menjawab pertanyaan dari kartu tersebut maka siswa itu bisa melanjutkan

perjalanan dadunya hingga ke titik finish dan akan dipilih oleh gurunya siapa 3

pemenang awal akan dibeikan hadiah dari guru. Hal ini dilakukan guna

membangkitkan semangat anak-anak dalam pembelajaran SKI dan mereka tidak

merasa seperti menghafal akan tetapi mereka senang dan bersemangat

dikarenakan belajar sambil bermain. Penggunaan Monopoli ini dapat

meningkatkan semangat keaktifan peserta didik dalam belajar dan bermain serta

menciptakan kesan yang menarik, dilihat dari sisi edukatif dapat juga melatih

konsentrasi, ketelitian dan kesabaran dari peserta didik.


Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengembangkan

media pembelajaran interaktif bagi siswa berupa kajian ilmiah dengan judul

“Pengembangan Media Monopoli Pada Mata Pelajaran SKI Materi Periode

Mekkah Madinah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Al-

Khairaat Mapanget Kota Manado”.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tentang permasalahan tersebut, maka

dapat diidentifikasi masalah dalam penelitan ini sebagai berikut:

a. kurangnya konsentrasi siswa kelas VII dalam memperhatikan

penjelasan/ceramah dari guru

b. Masih kurang menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan menarik

terutama dalam mata pelajaran SKI

c. Peserta didik kurang minat dengan metode yang sering digunakan oleh

gurunya yaitu dengan mencatat, berbicara .

2. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu adanya batasan

masalah yang harus peneliti tetapkan dengan tujuan agar penelitian yang peneliti

lakukan ini lebih terarah dengan baik dan tidak melebar serta mendapatkan hasil

yang diharapkan, maka peneliti perlu membatasinya.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Produk pengembangan media monopoli

b. Objek pengembangan media monopoli hanya berbatas pada siswa kelas

VII di MTs
c. Hanya berbatas pada materi periode Mekkah Madinah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan mengkaji

tentang pengembangan media monopoli pada mata pelajaran SKI periode mekkah

madinah di kelas VII Mts Al-Khairaat Mapanget kota Manado. Oleh karena itu

dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut ini:

1. Bagaimana proses pengembangan media monopoli pada mata pelajaran SKI

materi periode Mekkah Madinah di kelas VII Mts Al-Khairaat Mapanget?

2. Bagaimana valid, praktis dan efektif media monopoli dalam meningkatkan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI materi periode Mekkah Madinah

di kelas VII Mts Al-Khairaat Mapanget?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengembangkan media monopoli pada mata pelajaran SKI periode

mekkah madinah di kelas VII Mts Al-Khairaat Mapanget

2. Untuk mengetahui valid, praktis dan efektif media monopoli dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI materi periode

Mekkah Madinah di kelas VII Mts Al-Khairaat Mapanget

E. Kegunaan Penelitian

Saya berharap penelitian ini bermanfaat bukan hanya untuk diri saya

sendiri akan tetapi bermanfaat juga untuk guru di MTs Al-Khairaat Mapanget,
dengan mengembangkan media pembelajaran di MTs khususnya kelas VII.

Adapun manfaat penelitian antara lainnya:

1. Manfaat teoritis yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pada perkembangan pendidikan. Menjadi sumber dalam pengembangan

media pembelajaran agar lebih menarik dan diminati peserta didik, agar

mereka mampu menguasi materi yang diberikan.

2. Manfaat praktis yaitu menyumbangkan media yang telah dikembangkan oleh

peneliti sehingga mampu memberikan kontribusi pada pengelola pendidikan

Madrasah Tsanawiyah untuk mempermudah proses belajar mengajar, dan

bisa menjadi tambahan wawasan bagi para guru tentang pengembangan

media monopoli untuk mata pelajaran.

a. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai penambah pengetahuan dan menambah

wawasan baru dari berbagai teori maupun cara pengembangan media yang

telah dipelajari oleh peneliti.

b. Bagi siswa, penelitian ini dapat menambah pengetahuan siswa, memotivasi

dalam pembelajaran sehingga menunjang terlaksananya pembelajaran yang

baik.

F. Pengertian Judul

Agar tidak terjadi kesamaan pendapat dan kesalahan penafsiran dalam hal

definisi yang digunakan dalam penulisan judul, maka penulis memberikan

pengertian sesuai dengan penelitian ini. Sebagaimana judul yang telah dituliskan

diatas yaitu Pengembangan Media Monopoli pada Mata Pelajaran SKI Materi

Periode Mekkah Madinah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Penulis akan
menjelaskan tentang pengertian dari judul diatas, agar dengan mudah pembaca

dapat memahami isi dari materi.

Pengembangan adalah perbuatan yang berubah sempurna baik melalui

pikiran, pengetahuan, tingkah laku dan lain sebagainya, untuk melaksanakan

pengembangan perangkat pengajar memerlukan model-model pengembangan

yang sesuai dengan sistem pendidikan.9 Dan adapun media pembelajaran adalah

alat bantu untuk proses belajar mengajar, adapun media yang digunakan adalah

Monopoli ini yaitu sebuah permainan yang terdiri dari sebuah dadu, kotak-kotak

yang mempunyai dua warna yang berbeda dan cara mainnya yaitu mempunyai

misi untuk sampai ke titik finish. Selanjutnya, pembelajaran SKI pada materi

periode mekkah madinah yakni menceritakan perjuangan Nabi Muhammad Saw,

dalam memperjuangkan islam yang dimana pada waktu beliau di Mekkah

mengalami kesulitan karena harus menghadapi suku Quraisy yang menguasai kota

mekkah dan pengikut Rasulullah Saw pada saat itu relatif sedikit dan dakwah

pertama beliau yaitu mengenalkan tentang tauhid, dan selanjutnya periode

madinah yaitu Rasulullah Saw, menjadikan madinah sebagai pusat dakwah islam

waktu beliau berdakwah di madinah kurang lebih 10 tahun.

Hasil belajar adalah proses penentuan nilai belajar siswa melalui kegiatan

penilian atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan pengertian diatas hasil belajar

dapat menerangi tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan

yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana

tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf

9
Hafsah, Pembelajaran Fiqih, (Medan: Citapustaka Media Perintis: 2013), 34.
atau kata.10 Dan, ranah yang digunakan yaitu kognitif untuk mengukur hasil

belajar siswa.

10
Dimayati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 200.
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Media Pembelajaran

1. Definisi Media Pembelajaran

Kata mediaberasal dari bahasa latin yang merupakan kata jamak dari kata

medium yang secara harfiah yang berarti perantara sumber pesan dengan penerima

pesan.11 Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Artinya bahwa guru, buku teks, lingkungan sekolah dan berbagai sesuatu yang

menunjang terjadinya proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-

alat baik itu berupa gambar, benda-benda suara maupun vidio. 12 Media dapat di

pahami merupakan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur

pesan guna mencapai tujuan pengajaran.13

Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi diagram, bahan

tercetak, komputer dan instruktur, contoh media tersebut bisa dipertimbangkan

sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran.14 Media pembelajaran sangat menentukan dalam proses

pembelajaran peserta didik sehingga akan mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam

mencapai tujuan pendidikan.

11
Arif S, Sadiman, Et. Al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2008), 6.
12
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), 3.
13
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), 121.
14
Drs Rudi Susilana M,Si, Cepi Liyana M.Pd, Media Pembalajaran, (Bandung: Bumi
Rancaekek Kencana, 2009), 6.
Nation Education Associstion (NEA) mendefinisikan media sebagai segala

benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan

beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar.15 Istilah media bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata

“teknologi” yang berasal dari kata latin Tekne . Media dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku, teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara

khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung alat-alat

grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual dan verbal. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang

berfungsi dapat menyampaikan pesan pembelajaran.16 Media pembelajaran sangat

menentukan dalam proses pembeajaran peserta didik sehingga akan mengatasi

kesulitan-kesulitan di dalam mencapai tujuan pendidikan.

Menurut Oemar Hamalik, secara umum ia mengartikan media adalah

semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau

menyebarkan informasi.17 Jadi, kesimpulannya media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan dari pengirim

atau guru kepada penerima (siswa) dan dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar

pendidikan.18

15
Usman, M. Basyiruddin, Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Cipatut Press, 2022),
11.
16
Hujair Ah Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakarta: Kaukaba
Dipantara, 2013), 3.
17
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989), 11
18
Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar , (Surabaya: Citra Media, 1996), 91.
Jadi dapat diartikan secara keseluruhan bahwa media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar atau pembelajaran

terjadi.

2. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda

dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Menghasilkan proes

pembelajaran yang berlangsung dengan baik tentunya seorang guru harus

mengetahui sifat dan fungsi dari masing-masing media. Oleh karena itu,

pengelompokkan media pembelajaran sangat penting untuk diketahui agar

memudahkan pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan

media yang cocok untuk pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.

Media pembelajaran diklarifikasikan menjadi tiga macam, yakni media

visual, media audio dan media audio-visual. Ketiga penggolongan ini dijabarkan

lebih lanjut menjadi delapan macam, yaitu:

a. Media audio-visual gerak, media ini adalah media yang paling lengkap karena

segala kemampuannya yang dapat diperankan oleh audio dan visual dapat

dimanfaatkan melalui media ini, contoh media yang yang termasuk dalam

kategori ini ialah: media televisi, videotape, film dan media audio pada

umumnya seperti kaset prigram dan piringan hitam.

b. Media adio visual diam, media ini dilihat dari segi kelengkapannya

merupakan media kedua setelah media audio visual gerak tadi. Perbedaannya
hanya pada kemampuan geraknya saja, kemampuan lainnya ada pada media

ini. Contohnya ialah: filmstrip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.

c. Media audio seni gerak, adalah media audio yang disertai dengan gerakan

secara linier dan terputus-putus, contohnya adalah media telewtiter,

morse dan media woard.

d. Media visual gerak. Media ini menonjolkan kemampuan visual dan

gerakannya tetapi tanpa suara. Contohnya: film bisu.

e. Media visual diam. Media ini bisa menyajikan informasi secara visual saja

tanpa ada gerakan apa-apa. Contohnya adalah mikrofon, gambar dan garis,

filmstrip dan cetak.

f. Media semi gerak. Adalah media yamg mampu menampilkan gerakan titik

secara linier (garis dan tulisan) tetapi tanpa suara. Contohnya telautograph.

g. Media audio adalah media yang hannya menampilkan audio saja tanpa ada

gambar atau gerakan apapun. Contohnya, radio, telepon, radio tape (kaset

program) dan audio disc.

h. Media cetak yaitu media yang menampilkan informasi melalui kata-kata dan

symbol-simbol atau diagram saja. Contohnya adalah teletipe dan papertape.19

3. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai ialah sebagai berikut:

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya

menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.


19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Raja Grafindo, 2011), 48.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru

tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam

pelajaran.

d. Siswa akan lebih banyak melakukan kegatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. Dengan kata lain

media pembelajaran dapat berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah

dan lambat dalam menerima isi peajaran yang diajikan dalam bentuk teks

(diampaikan secara verbal).20

Dapat disimpulkan Berdasarkan pendapat diatas manfaat media adalah

sebagai berikut: 1), dapat memperjelas penyajian pesan, 2), fungsi afektif,

3),dapat mengurangi kebosanan, 4), dapat menjadi variasi metode mengajar

seorang guru, 5), dapat meningkatkan hasil belajar.

Adapun fungsi media pembelajaran khususnya media visual ialah: fungsi

atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Berikut akan

dijelaskan secara rinci:

a) fungsi atensi media visual merupakan inti, ialah menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan

dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

b) fungsi afektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika

belajar (atau membaca) teks yang bergambar.

20
Nizwardi Jalinus, Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,2016),
4-5.
c) fungsi kognitif media fisual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan

yang terkandung dalam gambar.

d) fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil peneliti bahwa

media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu

siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam

teks dan mengingatnya kembali.21

4. Media Monopol

a. Pengertian Monopoli

Husna mengatakan bahwa monopoli adalah salah satu permainan papan

yang paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai

semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran

properti dalam setiap ekonomi yang disederhanakan. Setiap pemain

melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya dan apabila

ia mendarat di petak yang belum di miliki oleh pemain lain, ia dapat membeli

petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia

harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.22

Jadi permainan monopoli adalah permainan papan yang didalamnya

terdapat petak diamana setiap pemain dapat membeli sesuai harga yang tertera dan

didalam permainan monopoli meliputi bisnis properti yang berupa aset bangnan

dan tanah.

21
Cecep Kustandi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013), 19
22
Husna, 100+ Permainan Kreatif Khusus Asah otak kiri anak, (Jogjakarta: Flash Book
2011), 144.
Permainan ini menggunakan bidak, dadu, kartu tanah mainan serta uang mainan.

b. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran monopoli

Kelebihan dari media pembelajaran monopoli sebagai berikut:

1. Yaitu tidak membuat siswa merasa bosan dalam melaksanakan pembeajaran

2. Siswa akan merasa semangat dikarenakan belajar sambil bermain

3. Siswa akan lebih mdah menghafal atau memahami materi

Adapun kekurangannya yaitu sebagai berikut:

1. Kelas akan terasa berisik, dkarenakan siswa-siswi yang kegirangan untuk

memainkan permainan monopoli tersebut.

2. Siswa akan merasa ketergantungan dengan permainan monopoli (kemngkinan

besar).23

c. Analisis Media

Media Monopoli dapat berfungsi untuk meningkatkan keterampilan siswa

dalam menyelesaikan masalah. Melalui permainan Monopoli ini siswa akan

belajar menganalisis suatu masalah dengan memainkan dadu-dadu ke dalam

kotak-kotak yang disediakan hingga mendapat tantangan berupa sebuah

pertanyaan yang berkaitan dengan materi periode mekkah madinah, agar bisa

menambah wawasan atau pengetahuan siswa tentang sejarah perjuangannya

baginda kita yakni Muhammad Saw, dalam memperjuangkan islam hingga adanya

islam sampai sekarang ini. Permainan monopoli ini bisa dilakukan oleh kalangan

anak-anak hingga orang dewasa. Pada penelitian ini, peneliti akan membuat

sebuah Monopoli yang didalamnya terdapat kotak-kotak yang mempunyai variasi

warna serta batu dadu dan kartu pertanyaan dan jawaban yang berisi tentang

23
Arief S. Sadiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipto, 2011),
78.
materi periode mekkah madinah, agar siswa dapat memahami sejarah tentang

periode mekkah dan madinah (dakwah Rasulullah Saw). Maka, harapannya media

yang akan dikembangkan ini akan lebih menarik, menyenangkan agar materi yang

diajarkan dapat dipahami oleh peserta didik.

d. Desain media monopoli

Peralatan permainan monopoli, secara umum untuk memainkan monopoli

dibuthkan peralatan-peralatan sebagai berikut, yaitu:

1. Papan / kardus juga bisa

2. Spidol untuk menggambar kotak-kotaknya

3. Kertas warna, minimal 3/4 warna untuk menghiasi papan monopoli

4. Lem untuk menempelkan kertas warna ke papan/kardus

5. Dadu-dadu untk menjadi pemain yang dijalankan

6. Kertas untuk menuliskan soal dan jawaban, yang akan diletakkan di baksoal

dan jawaban nanti.

Dalam permainan monopoli yang digunakan oleh peneliti sebagai media

pembelajaran terdapat peralatan-peralatan seperti bidik-bidik untuk mewakili

pemain, dua bah dadu selembar kertas yang sudah disediakan bersamaan dengan

permainan monopoli untuk menuliskan hasil yang sudah didapat pada permainan

monopoli atau bisa juga keberhasilan tersebut digantikan dengan mendapat hadia

atau tidak mendapat hukman atau ganjaran dari guru, sesuai dengan yang

ditentukan oleh guru mata pelajaran tersebut.

Rancangan sementara media monopoli, sebagai berikut:


Dalam gambar diatas sudah ada alat-alat untuk permainan monopoli dan siap

untuk dimainkan, Akan tetapi ini hanyalah gambaran sementara.

B. Pembelajaran SKI

1. Pengertian SKI

SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), kata sejarah dalam kamus besar bahasa

indonesia memiliki arti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa

lampau.24 Menurut Abdurahman, sejarah berasal dari bahasa arab“Syajarah” yang

artinya pohon. Istilah sejarah dalam bahasa asing lainnya disebut Histore

(Prancis), Geschichte (Jerman), Geshedenis (Belanda) dan History (Inggris).

Sejarah adalah ilmu yang berusaha menemukan, mengungkapkan, serta

memahami nlai dan makna budaya yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa

masa lampau.25 Pengertan lain tentang sejarah adalah catatan peristiwa-peristiwa

yang terjadi pada masa lampau mencakup perjalanan hidup manusia dalam

mengisi perkembangan dari masa ke masa.26

24
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), edisi ke III
25
Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media,
2007), 14.
26
Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Rekontruksi
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesa,(Jakarta, 2005), 1.
Menurut Imam Bernadib, kebudayaan adalah hasil budi daya manusia

dalam berbagai bentuk dan sepanjang sejarah sebagai miliki manusia yang tidak

beku melainkan selalu berembang dan berubah. 27 Sedangkan islam memiliki arti

agama yang ajaran ajarannya diwahyukan Allah Swt kepada manusia melalui

Nabi Muhammad sebagai rasul, baik dengan perantara malaikat jibril, maupun

seacara langsung.28

2. Tujuan pembelajaran SKI

a. Untuk mengetahui lintas peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan

dengan kebudayaan islam.

b. Mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para toko yang berjasa dalam

perkembangan isam.

c. Memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebdayaan islam dari satu

periode ke periode berikutnya.29

3. Ruang lingkup pembelajaran SKI di kelas VII

SKI/sejarah kebudayaan islam, merupakan salah satu mata pelajaran yang

menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan, kebudayaan/peradaban islam

dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah islam di masa lampau, mulai dari

perkembangan masyarakat islam pada masa Nabi Muhammad Saw dan

Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah Ayyubiyah sampai perkembangan

islam di indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan islam, yang mengandung

27
Iman Bernadib, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: FIP IKIP, 1987), 24.
28
Tim Penyusun Studi Isam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Penagantar Studi Isam,
(Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010), 9.
29
Jurnal Pendidikan Guru Vol. 2, No 2 Januari-Juni 2021. Proses Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islamdi Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin Mendhara
nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk

sikap, watak dan kepribadian peserta didik.30

Terlebih dahulu sebelum menceritakan tentang perjuangan-perjuangan

Nabi Muhammad dalam periode mekkah madinah maka saya sebagai peneliti

akan menceritakan atau memperkenalkan siapa Nabi Muhammad Saw, itu beliau

adalah Nabi terakhir yang paling sempurna diantara ciptaan Allah Swt dan yang

dicintai Allah Swt , Nabi Muhammad Saw dilahirkan di kota Mekkah pada

tanggal 12 Rabi’ul awwal tahun gajah atau pada tahun 571 M. Kota mekkah

merupakan tempat berdirinya Majidil Haram (Ka’bah) yang dibangun oleh Nabi

Ibrahim. Nabi Muhammad Saw, berasal dari suku yang paling berpengaruh di

mekkah , yatu suku Quraisy beliau lahir dari ibu yang bernama Aminah binti

Wahab dan ayah yang bernama Abdulah bin Abd Muttalib. Beliau diangkat ebaga

nabi pada umur 40 tahun, kala itu beliau bertemu dengan malaikat Jibril yang

menyampaikan wahyu pertama kalinya dan ditugaskan untk menyampaikan

wahyu tersebut kepada umatnya. Maka tejadilah periode mekkah madinah.31

a. Periode Mekkah

1) Dakwah secara rahasia

Nabi Muhammad Saw, mulai mengajak manusia untuk menyembah Allah

Swt semata dan menyuruh meninggalkan berhala. Akan tetapi dakwah tersebut

dilakukan secara rahasia guna menghindari tindakan buruk orang-orang Quraisy

yang fanatik dengan keyakinannya. Nabi Muhammad Saw belum melakukan

dakwah di majelis-majelis umum orang Quraisy, dan tidak melakukan dakwah

30
Hujair AH. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Safiria Insani Press,
2003), 4.
31
Taufiqurrahman, Sejarah Sosial Politik Masyarakat Islam: Daras Sejarah Peradaban
Islam, (Surabaya: Pustaka Islamika, 2003), 1.
kecuali pada orang terdekatnya. Orang-orang yang pertama masuk islam adalah

Khadijah binti Khuwalid dan Ali bin Abi Thalib, Zaib bin Haritza mantan budak

Rasulullah Saw dan Abu Bakar bin Abi Qufahah, Utsaman bin Affan, Zubair bin

Awwam, Abdurahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash. 32 Mereka-mereka

inilah yang bertemu dengan Nabi Muhammad secara rahasia, apabila salah

seorang diantara mereka ingin melakukan salah satu ibadah, mereka pergi ke

lorong-lorong Mekkah seraya bersembunyi dari pandangan orang-orang Quraisy.

Dan ketika penganut islam sudah mencapai lebih dari tiga puluh lelaki dan wanita,

Nabi Muhammad memilih tempat salah seorang dari mereka, yaitu rumah al-

Arqam bn Abi al-Arqam sebagai tempat pertemuan.33

2) Dakwah secara terang-terangan

Dakwah Nabi Saw, secara terang-terangan ini mendapat tantangan dan

ditolak oleh bangsa Quraisy, dengan alasan bahwa mereka tidak dapat

meninggalkan agama yang telah dwariskan oleh nenek moyangnya dan tradisi

tersebut sudah berakar dalam diri mereka. Nabi Muhammad Saw pun sedikit

memberi reaksi untuk mengingatkan mereka akan perlunya membebaskan pikiran

dari belengguh taklik, selanjutnya Nabi Muhammad Saw menjelaskan bahwa

Tuhan-Tuhan yang mereka sembah itu tidak dapat memberikan faidah atau

bahaya sama sekali.34 Nabi Muhammad Saw diperintahkan oleh Allah Swt, untuk

menyampaikan dakwanya secara terang-terangan sebagaimana firman Allah Swt

dalam Q.S. Al-Hijr: 94

‫فَاْص َد ْع ِبَم ا ُتْؤ َم ُر َو َاْع ِر ْض َع ِن اْل ُم ْش ِر ِك ْي َن‬


32
Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Butly, Sirah Nabawiyah, 37.
33
Ali Masrur Abdul Ghaffar, http://sejarah.kompasiana.com/2012/07/04/perjuangan-
nabi-muhammad-saw,-di-mekkah-dan-madinah-sebuah-kajian-sirah-nabawiyyah/diakses/tgl/22-
10-2012.
34
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 256.
Terjemahannya : “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala

apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang

musyrik”.35

Q. S. Asy-Syuara:214-215

‫ۙ َو اْخ ِفْض َج َن اَح َك ِلَم ِن اَّت َبَعَك ِمَن اْل ُمْؤ ِم ِنْي َن‬, ‫َو َاْن ِذ ْر َع ِش ْي َر َت َك اَاْلْق َر ِبْي َن‬

Terjemahannya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang

terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu,

yaitu orang-orang yang beriman”.36

Q.S. Al-Hijr: 89

‫َو ُقْل ِاِّنْٓي َاَن ا الَّن ِذْيُر اْل ُم ْي ُۚن‬


‫ِب‬
Terjemahannya :”Dan katakanlah sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan

yang menjelaskan”.37

3) Hijrah pertama dalam islam

Ketika Nabi Muhammad Saw, melihat keganasan kaum musyrik kian hari

kian bertambah keras, sedang beliau tidak dapat memberikan perlindungan kepada

kaum muslimin, maka beliau berkata kepada mereka: “alangkah baiknya jika

kamu dapat berhijrah ke negeri Habasiyah, karena di sana terdapat seorang raja

yang adil sekali. Di bawah kekuasaannya tidak seorang pun boleh dianiyaya.
35
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,267.
36
Kementrian Agama R, Al-Qur’an dan Terjemahannya,376.
37
Kementran Agama RI, Al-Qr’an dan Terjemahannya, 266.
Karena itu pergilah kamu ke sana sampai Allah Swt memberikan jalan keluar

kepada kita, karena negeri itu adalah negeri yang cocok bagi kamu. 38

Maka berangkatlah kaum muslimin ke negeri Habasiyah demi

menghindari fitnah dan lari menuju Allah Swt dengan membawa agama mereka.

Hijrah ini merupakan hijrah pertama dalam islam. Diantara kaum muhajirin yang

terkenal adalah: Ustman bin Affan beserta istrinya, Ruqqaiyyah binti Rasulullah

Saw, Abu Hudzaifah beserta istrinya, Zubair bin Awwam, Mus’ab bin Umair dan

Abdurrahman bin Auf . Pada akhirnya para sahabat Rasulullah saw sebanyak

delapan puluh lebih berkumpul di Habasiyah.39

4) Hijrah Rasulullah ke Thaif

Setelah merasakan berbagai siksaan dan penderitaan yang dilancarkan oleh

kaum Quraisy, Rasulullah Saw berangkat ke Thaif mencari perlindungan dan

dukungan dari bani Tsaqif dan berharap agar mereka dapat menerima ajaran yang

dibawakannya. Setibanya di Thaif, beliau menuju tempat para pemuka bani

Tsaqif, sebagai orang-orang yang berkuasa didaerah tersebut. Beliau berbicara

tentang islam dan mengajak mereka untuk beriman kepada Allah Swt. Tetapi

ajakan beliau di tolak mentah-mentah dan di jawab secara kasar. Kemudian

Rasulullah Saw beranjak dan meninggalkan mereka, seraya berharap mereka

menyembnyikan berita kedatangan Nabi Muhammad Saw dari kaum Quraisy,

tetapi mereka menolaknya. Bani Tsaqif justru mengarahkan penjahat dan budak

untuk mencera dan melemparinya dengan batu, sehingga menyebabkan cidera

keda kaki Rasulullah Saw, Zaid bin Haritsah berusaha melindungi Nabi dari

38
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Semarang: Karya Toha Putr, 1994), 34-35.
39
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Grafindo Persada,2000), 10-11.
serangan, akan tetapi beliau kewalahan dan akhirnya ia sendiri mengalami cidera

pada kepalanya.40

5) Permulaan kaum Anshar menganut Islam

Setiap musim haji tiba Rasulullah Saw, selalu menemui kabilah-kabilah

yang datang ke Baitul-Haram, membacakan kitab Allah Swt kepada mereka dan

mengajak untuk mentauhidkan Allah Swt. Tetapi tidak seorangpun yang

menyambut ajakannya. Pada tahun kesebelas kenabian, Rasulullah Saw

mendatang kabilah-kabilah sebagaimana yang sering dilakukannya setiap tahun.

Ketika berada di Aqabah (suatu tempat antara Mina dan Mekkah, tempat

melempar Jumrah). Nabi Saw bertemu dengan sekelompok orang dari kabilah

khazaj yang sudah dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima kebaikan.

Rasulullah Saw bertanya kepada mereka, “kalian siapa?” . kami menjawab orang-

orang dari kabilah khazaraj. Beliau bertanya lagi “Apakah dari orang-orang yang

bersahabat dengan orang yahudi? “Mereka menjawab , “ Ya benar”, Nabi

Muhammad Saw bertanya “ apakah kalian bersedia duduk bersama kami untuk

bercakap-cakap?” Jawab mereka, “Baik lalu mereka duduk bersama Nabi Saw ,

Rasulullah Saw mengajak mereka beriman kepada Allah, menawarkan islam

kepada mereka dan akhirnya mereka menerima islam sebagai ajarannya.

Setelah pembaiatan tersebut, pada tahun berikutnya dua belas orang lelaki

dari Anshar datang di musim haji menemui Rasullah Saw, kemudian mereka

berbaiat kepada Rasulullah Saw. Setelah pembaiatan, para utusan kaum Anshar it

pulang ke Madinah. Bersama dengan mereka Rasullah Saw mengikut sertakan

Mush’ab bin Umair untuk mengajarkan al-Qur’an dan hukum-hukum agama

40
M. Harun Ide, Shobron Jamil Pkl, dkk, Sejarah Tasyri’ Islam: Periodesasi Legislai Islam
dalam Bingkai Sejarah, (ttp:FPII, 2010), 20-21.
kepada mereka. Mush’ab bin Umair adalah salah seorang sahabat muda Nabi Saw

yang masuk sebelum hjrah. Ia adalah seorang pria tampan dan pintar, penuh

dedikasi dan dermawan. Ia pernah mengikuti dalam perang badar bersama

Rasulullah Saw dan perang uhud, dan pada akhirnya ia terbunuh sebagai syahid .

Mush’ab bin Umair adalah orang pertama melakukan shalat Jum’at di Madinah.41

b. Periode Madinah

1) Nabi Saw, mengijinkan para sahabatnya berhijrah ke Madinah

Ibnu Sa’d di dalam kitabnya ath-Thabaqat menyebutkan riwayat dari

Aisyah ra. Ketika jumlah pengikutnya mencapai tujuh puluh orang. Rasulllah Saw

merasa senang, karena Allah Swt telah membuatnya suatu “benteng

pertahanan”dari suatu kaum yang memiliki keahlian dalam peperangan,

persenjataan, dan pembelaan. Tapi permusuhan dan penyiksaanyang sebelumnya

tidak pernah mereka alami, sehingga para sahabat mengadu kepada Rasulullah

Saw dan permintaan ini dijawab oleh Rasulullah Saw : “Sesungguhnya aku pun

telah diberitahkan bahwa tempat hijrah kalian adalah Yatsrib . Barang siapa yang

hendak keluar, maka hendaklah ia keluar ke Yatsrib”.42

Maka para sahabat pn bersiap-siap, mengemas semua keperluan perjalanan

kemudian berangkatlah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi. Sahabat yang

pertama kali sampai di Madinah ialah Abu Salmah bin Abdul-Asad kemudian

Amir bin Rab’ah bersama istrinya. Laila binti Abi Hasymah, dialah wanita yang

pertama kali datang ke Madinah. Setelah itu para sahabat Rasulullah Saw datang

secara bergelombang. Mereka turun di rumah-rumah kaum Anshar mendapatkan

tempat perlindungan.
41

42
Taqi Filsafat, Warna Warni Kehidupan Remaja dalam Islam , (Bogor: Cahaya, 2003), 14.
2) Hijrah Rasulullah Saw

Dalam beberapa riwayat yang shahih disebutkan bahwa setelah Abu Bakar

ra melihat kaum muslim yang berangkat ke Madinah, ia datang kepada Rasulllah

Saw meminta izin untuk berhijrah. Tetapi dijawab oleh Rasulullah Saw, “Jangan

tergesa-gesa aku ingin memperoleh izin dulu dari Allah Swt”. Abu Bakar

bertanya, “Apakah engkau juga menginginkannya?” jawab Nabi Saw, “Ya”

kemudian Abu Bakar Ra, menangguhkan keberangkatannya untuk menemani

Rasulullah Saw, iya lalu membeli dua ekor unta dan dipeliharanya selama empat

bulan.43 Selama masa tersebut Quraisy mengetahui bahwa Rasulullah Saw, telah

memiliki pendukung dan sahabat dari luar Mekkah. Mereka khawatir jangan-

jangan Rasulullah Saw keluar dari Mekkah kemudian menghimpuni kekuatan di

sana dan menyerang mereka. Maka diadakan pertemuan di Darun-Nadwah (rumah

Qushayyi nin Qilab, tempat kaum Quraisy memutuskan segala perkara) untuk

membahas apa yang harus dilakukan terhadap Rasulullah Saw. Akhirnya

diperoleh kata sepakat untuk mengambil seorang pemuda yang kuat dan perkasa

dari setiap kabilah Quraisy. Kepada masing-masing pemuda itu diberikan sebilah

pedang yang ampuh kemudian secara bersama-sama mereka serentak

membunuhnya, agar Bani Manaf tidak berani melancarkan serangan terhadap

semua orang Quraisy. Arti harfiah Quraisy adalah “ikan hiu”. 44 Setelah ditentukan

hari pelaksanaannya . Jibril as datang kepada Rasulullah Saw memerintahkan

berhijrah dan melarangnya tidur ditempat tidurnya pada malam itu. Kemudian

Rasulullah Saw menemani Ali bin Abi Thalib dan memerintahkan untuk

menundah keberangkatannya hingga selesai mengembalikan barang-barang titipan


43
http://ani-ku.blogspot.com/2011/04/khulafaur-rasyidin.htm.diakses/tgl/22-10-2018.
44
H. Fuad Hashem, Sirah Muhammad Rasulullah Satu Penafsiran Baru, (Bandung:
Mizan,1995), 44.
setiap orang di Mekkah yang merasa khawatir terhadap barang miliknya yang

berharga , mereka selalu menitipkannya kepada Rasulullah Saw karena mereka

mengetahui kejujuran dan kesetiaan beliau di dalam menjaga barang amanat.

Rencana keji orang kafir Quraisy diketahui oleh Nabi Muhammad Saw,

melalui firman Allah Swt yang diturunkan kepada malaikat Jibril as. Nabi

Muhammad Saw memilih saudaranya Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan

tidur diatas dipan dengan mempertaruhkan hidupnya demi keselamatan Nabi Saw,

beiau pun berhijrah dari Mekkah ke Madinah dalam keadaan kegelapan malam.

Kaum kafir Quraisy telah berkumpul mengelilingi rumah Nabi Saw dengan

maksud ingin membunhnya. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati Ali bin

Abi Thalib diatas dipan Nabi Saw begitu mereka mengetahui hal tersebut, mereka

memutuskan untuk mengejar Nabi Saw, akan tetapi pengejaran tersebut gagal,

sehingga mereka harus pulang dengan tangan hampa.

Malaikat jibril turun dari langit dengan membaca ayat suci al-Qur’an

sebagai berikut: “Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya

untuk mencari keridhan Allah Swt” (al-Baqarah:207)

Maksud ayat diatas adalah seseorang yang berani mengorbankan dirinya

untuk menyenangkan Allah yang maha mulia, ayat ini memuji periaku Ali dan

pengorbanannya.45 Setelah Nabi Saw menempuh perjalanan yang melelahkan,

Nabi Saw tiba di Quba sebuah tempat dekat dengan kota Madinah. Penduduk

Madinah menyambut kedatangan Nabi Saw suka cita. Nabi Saw membangun

sebuah masjid Quba sebagai tempat shalat dan menyusun tugas-tugas dakwah.

45
Kamal as-Sayyid, 14 Sahabat Nabi dan Keluarganya , (Jakarta: Pustaka Zahra,2003), 40.
Pembangunan masjid Quba berjalan dengan lancar, Nabi Saw pun turut

mengulurkan tangan dalam menyelesaikan pembangunan. Sesudah masjid itu

rampung, Nabi Saw shalat jum’at dan bertindak selaku khatib . Jum’at yang baru

pertamakali dilaksanakan dan diisi dengan ceramah singkat. Rasulullah Saw

melakkan hal tersebut, menantikan kedatangan Ali beserta perempuan dari

keterunan Bani Hasyim, sehingga dapat memasuki kota Madinah secara

bersamaan. Rasulullah Saw, Ali bin Abi Thalib dan para perempuan memasuki

kota Madinah dengan sambutan hangat penduduk kota yang menantikan

kedatangan mereka. Setiap penduduk berlomba meminta Rasulullah Saw untuk

berdatangan ke rumah mereka. Tapi Rasulllah Saw berkata, “Berilah jalan pada

untaku ini, aku akan menjadi tamu orang yang di depan pintunya unta ini

berhenti”.

3). Piagam Madinah

Sebelum lahirnya piagam Madinah hak kemanusiaan tergantung pada adat

istadat atau bisa disebut hukum adat yang terdapat pada setiap suku . Perang

antara kabilah adalah fenomena biasa dikalangan masyarakat arab. Jaminan

keamanan individu tergantung pada kekuasaan pemimpin kabilah masing-masing,

pemimpin kaum juga segala undang-undang, adat dan keadilan sosial. Dalam

piagam Madinah tersebut ditemukan kaidah-kaidah umum yang mampu

mengakomodasi berbagai hak dan kewajiban warga. 46 Piagam tersebut membuat

hak-hak golongan minoritas. Piagam Madinah juga mengatur kebebasan

berpendapat, perlindungan terhadap hak sipil dan hak hidup, memperkenalkan ide

46
Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-undang Dasar 1945: Kajian
Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama Dalam Masyarakat Yang Majemuk, (Jakarta: UI
Press, 1995), 78.
nasionalisme dan negara dalam luas. Prinsip piagam Madinah menjamin

persamaan hak dan kewajiban setiap individu tanpa membedakan ras, bahasa,

ataupun kepercayaan.

Piagam Madinah lahir berdasarkan kondisi sosial masyarakat Madinah

yang heterogen, hak kondisi keagamaan, politik, ekonomi, dan suku bangsa.

Semua kondisi terebut sangat rentan memicu lahirnya konflik diantara mereka,

untuk itulah piagam Madinah lahir dalam usaha meredam munculnya konflik

diantara mereka. Satu hal yang menarik dari perjuangan Rasulullah Saw selama

hidupnya yaitu bagaimanakah nasib islam setelah ditinggal oleh Rasulullah Saw.

Di saat-saat terakhir kehidupannya, Rasulullah Saw kerap memberikan isyarat

kepada umatnya bahwa tak lama lagi ia akan meninggalkan mereka. Dalam salah

satu karya Baqir Shadir, mengatakan ada tiga asumsi tentang ajarannya. Kedua,

Rasulullah Saw bersikap responsive terhadap ajarannya, dan ketiga Rasulullah

Saw bersikap aktif tentang ajarannya.47

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan adalah suatu penelitian sebelumnya yang sudah pernah

dibuat dan dianggap mempunyai keterkaitan dengan judul dan topik yang akan

diteliti guna untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian dengan pokok

permasalahan yang sama, penelitian yang relevan dalam penelitian juga bermakna

sebagai referensi yang berhubungan dengan yang akan di bahas. Adapun hasil

penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

1. Rofiatun Nisa, 2015, pengembangan Media Monopoli 3Dimensi Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Subtema Makananku sehat dan bergizi Siswa


47
Baqir Shadir, Suksesi Kepemimpinan Pasca Nabi, (Bangil: Yayasan Islam Al-Baqir,
1996),13.
kelas 4 SDI Surya Buana Malang, penelitian ini bertujuan untuk

menjelaskan proses pengembangan media monopoli 3 dimensi untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan menjelaskan kefektifan dan kualitas

media monopoli 3 dimensi apakah layak untuk digunakan di kelas 4 SDI

Surya Buana Malang.

PersamaanObjek penelitiannya sama-sama meneliti tentang

pengembangan media Monopoli. Sedangkan perbedaanSubjek penelitiannya

berbeda, penelitian terdahulu subjek penelitiannya pada subtema Makananku

sehat dan bergizi sedangkan subjek penelitian sekarang adalah mata pelajaran

SKI materi periode Mekkah Madinah.

2. Budi Adi Prayoga, 2017, Pengembangan permainan Monopoli sebagai

media pembelajaran matematika pada siswa kelas II SDN Langensari 02

kecamatan ungaran barat. Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa

dalam mata pelajaran matematika kosep-konsep materi bersifat abstrak,

sehingga dibutuhkan media sebagai perantara guru dalam menyampaikan

konsep yang bersifat abstrak ni agar dengan mudah bisa di pahami oleh

siswa. Yaitu dengan menggunakan media monopoli ini.

Persamaannya sama-sama meneliti tentang pengembangan media

Monopoli. Subjek penelitiannya berbeda, penelitian terdahulu subjek

penelitiannya pada mata pelajaran matematika sedangkan penelitian sekarang

pada mata pelajaran SKI materi periode Mekkah Madinah.

3. Ndaru Aptin Ismiarlita, 2021, Pengembangan media Monopoli bahasa

indonesia (Monohasa) untuk menumbuhkan motivasi belajar dan membaca

permulaan siswa kelas 1 SD. Hasil dari penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pengembangan tipe ADDIE (Analisis Desain

Developmen/pengembangan Impementasi dan Evaluasi). dan hasil

pengembangan media, kualitas media menurut para ahli serta hasil

implementasi .

Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang pengembangan media

Monopoli. Subjek penelitiannya berbeda, penelitian terdahulu subjeknya mata

pelajaran bahasa indonesia sedangkan penelitian yang sekarang subjeknya

mata pelajaran SKI materi Periode Mekkah Madinah.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian adalah MTs Al-Khairaat Mapanget yang beralamat di

Jl. Raya Mapanget, Mapanget Barat, Kec. Mapanget, kota Manado Sulawesi

Utara. Adapun waktu penelitian yang dibutuhkan kurang lebih 6 bulan.

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian dan pengembangan

(Research and Development). Menurut Sugiyono metode penelitian dan

pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. 48 Menurut Nana

Syaodih Sukmadinata penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. 49 Untuk dapat

menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi

di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk

tersebut. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall 1983

sebagaimana yang dikutip oleh Punaji Setyosari adalah suatu proses yang dipakai

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.50

C. Prosedur Pengembangan

Menurut Borg & Gall, 1983 ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian

dan pengembangan, yaitu:

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting).

2. Perencanaan (planning).
48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), 407
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), 164
50
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:
Kencana,2012), 215
3. Pengembangan draft produk (develop preliminary form of product).

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing).

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision).

6. Uji coba lapangan (main field testing).

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision).

8. Uji pelaksanaan lapangan (operational field testing).

9. Penyempurnaan dan produk akhir (final product revision).

10. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation).51

Dalam penelitian ini, prosedur yang digunakan adalah modifikasi dari

model pengembangan Borg & Gall. Prosedur pengembangan ini meliputi lima

tahapan yaitu:

a. Tahap Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan

poduk yang akan dikembangkan, berupa media pembelajaran permainan monopoli

pada mata pelajaran SKI materi periode mekka madinah.

b. Tahap Perencanaan

1) Menetapkan materi

Pada tahap ini dikemukakan dasar pemilihan mata pelajaran SKI Materi

periode mekkah madinah. SKI dipilih karena sesuai dengan kompetensi penulis.

51
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:
Kencana,2012), 228-230
Selain itu, ketika penulis berada di lapangan mengajar SKI, banyak guru dan

peserta didik yang menemukan kesulitan dan kurangnya penggunaan media.

2) Mengkaji mata pelajaran sesuai dengan kurikulum

Mata pelajaran SKI dikaji sesuai dengan panduan kurikulum yang berlaku saat

ini.

3) Menyusun instrumen penilaian kualitas media pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas media pembelajaran adalah

angket yang berisi penilaian terhadap media ini.

c. Tahap Pengembangan Produk Awal

1) Merancang desain format produk awal

Format produk awal dirancang sesuai dengan kebutuhan dan materi yang sudah

dikaji.

2) Membuat produk media pembelajaran monopoli pada mata pelajaran SKI

tahap ini produk media pembelajaran dibuat sesuai format yang sudah

ditentukan sebelumnya.

d. Tahap Validasi dan Evaluasi

Proses validasi dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Hasilnya berupa

saran, komentar, dan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

melakukan revisi terhadap media yang dikembangkan dan sebagai dasar untuk

melakukan uji coba produk pada siswa. Uji coba dilakukan dalam tiga tahap yakni

uji coba perorangan (one to one trying out), uji coba kelompok kecil (small group

tryout), dan uji coba lapangan (field tryout). Dari uji coba tersebut, dilakukan

analisis dan revisi jika masih diperlukan demi penyempurnaan produk.

e. Tahap Produk Akhir


Pada tahap ini telah dihasilkan produk berupa media pembelajaran

permainan monopoli pada mata pelajaran SKI yang sudah direvisi berdasarkan uji

coba lapangan.

Prosedur pengembangan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.

Tahap Analis Kebutuhan

Tahap Perencanaan

Menetapkan Mengkaji Mata Menyusun


Materi Pelajaran Instrumen

Tahap Pembuatan Produk Awal

Merancang Desain Membuat Produk


Format Produk Awal Media

Tahap Validasi dan Evaluasi


Validasi Oleh ahli Analisis dan Uji coba Analisis dan
materi dan media revisi I perorang revisi II

Analisis dan Uji coba Analisis dan Uji coba


revisi IV lapangan revisi III keompok kecil

Tahap Produk Akhir

Media Pembelajaran Permainan Monopoli Pada Mata Pelajaran SKI Materi Periode
Mekkah Madinah
D. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data kualitatif

dan kuantitatif, yaitu:

a. Data kualitatif adalah sebuah informasi yang didapati untuk nantinya

digunakan sebagai acuan dalam pengembangan suatu produk.

b. Data kuantitatif yaitu yang berfokus pada analisis statistik, dapat mengukur

data yang telah ditemukan.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner

dan tes hasil belajar. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.52 Kuesioner digunakan untuk

mengukur kualitas media yang dikembangkan. Instrumen kuesioner pada

penelitian pengembangan ini digunakan untuk memperoleh data dari ahli media,

ahli materi, guru, dan siswa sebagai bahan mengevaluasi media pembelajaran

yang dikembangkan. Instrumen kelayakan media pembelajaran permainan

monopoli pada mata pelajaran SKI materi periode mekkah madinah menggunakan

skala likert dengan 5 alternatif jawaban sangat baik, baik, cukup, kurang, dan

sangat kurang. Agar diperoleh data kuantitatif, maka setiap alternatif jawaban

diberi skor yakni sangat baik = 5, baik = 4, cukup = 3, kurang = 2, dan sangat

kurang = 1. 53

52
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), 199.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), 134.
1. Tes

Tes adalah eperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah

pertanyaan yang harus djawab oleh peserta didik untk mengukur tingkat

pemahaman dan penguasaan terhadap cakupan materi dan tujuan pembelajaran

tertentu. Tes digunakan ntuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa

sebelum (pretest) dan setelah (posttes) digunakannya media monopoli pada

pelaksanaan penelitian. Tes hasil belajar ini menggunakan soal essay sebanyak 10

nomor.

Adapun kisi-kisi soal yang diberikan yaitu:

No Kompetensi Indikator Indikato No Soal Jenis


Dasar r Soal
Penilaian
3.2Menganalisi Perkembangan C1 1,2,3 Essa
s sejarah Dakwah Nabi y
dakwah Muhammad Saw.
Rasulullah saw. Periode Meka
pada periode
Islam di Mekah.

Mengidentifikasi pola C1 4,5,6,7 Essa


kepemimpinan y
Rasulullahsaw.
Padaperiode Mekah.
Mengidentifikasi sejarah
dakwah Rasulullah saw.
pada periode Islam
diMekah.
Mengidentifikasisubstansi
dan strategi dakwah
Rasulullah saw. pada
periode.
MekahMengidentifikasi
kesulitan-kesulitan yang
dihadapi Rasulullah saw.
Ketika berdakwah di
Mekah.
Mengidentifikasi faktor- C2 8,9,10,1 Essa
faktor penyebab hijrahnya 1 y
Rasulullah saw.

Anda mungkin juga menyukai