Anda di halaman 1dari 100

PENGEMBANGAN MEDIA FLASHCARD DALAM PEMBELAJARAN PAI

DI SMP PIM SAMRAT KOTA MANADO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Oleh:

NUR AZIZA DAENG

Nim : 1723004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
MANADO

1444 H/2023

M
ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah proses untuk merubah sikap dan tingkah laku
seseorang atau kelompok orang dengan usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perbuatan, serta cara mendidik.1Oleh karena itu,
pendidikan harus diperhatikan dari berbagai ilmu pengetahuan, baik dari pendidikan
nasional maupun pendidikan agama. Hal ini dikarenakan jika suatu pendidikan tersebut
berkualitas maka akan meningkatkan kecerdasan suatu bangsa. Salah satu fungsi
pendidikan yaitu meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan
intruksional yang diharapkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam
proses merancang, proses pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek
belajar.
Pembelajaran terdiri dari berbagai proses salah satu yang mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran adalah belajar dan media pembelajaran yang dipakai
selama proses pembelajaran berjalan.2 Media adalah bagian yang tidak bisa di pisahkan
dari Proses pembelajaran agar dapat mencapai tujuan belajar yang ada di sekolah. 3Hal
ini berkaitan dengan penggunaan media yang bervariasi dalam proses pembelajaran
akan memudahkan pendidik dalam penyampaian materi pada siswa, sebagai solusi
dalam mengatasi pemasalahan komunikasi antara guru dan siswa sehingga proses
pembelajaran dapat terarah.4
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pembelajaran. Yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset,
video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar grafik, televisi
dan komputer. Sehingga media dapat diartikan sebagai komponen

1
Nurkholis, “Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal Kependidikan 1, no
1 (november 2003), 26.

Eka Puspita Dewi, Agus Suryanta, dkk, “Evektivitas Model dengan ModelInkuiri untuk
2

Menumbuhkan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Kalor”, (Tadri, Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah ,
207 Urpi, Ftk UIN Raden Intan Lampung), 23 April 2018, 1.
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), 2.
4
Nana, Media Pengajar, (Bandung: Sinar Baru, 2011), 3.

1
1
6

sumber belajar yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang
dapat merangsang peserta didik untuk belajar.5
Dengan media yang inovatif, siswa dapat belajar dengan aktif dan terlibat dalam
penggunaan media yang menarik dan menantang bagi siswa untuk memecahkan suatu
masalah sesuai dengan perkembangannya. Salah satu media pembelajaran inovatif yang
penulis akan kembangkan yaitu media pembelajaran Flashcard yang dapat mendorong
siswa secara aktif, kreatif, dan meningkatkan keingintahuannya dalam kegiatan
pembelajaran serta dapat mengembangkan dayaingat, melatih kemandirian, dan
meningkatkan jumlah kosakata. Adapun keefektifan media flashcard ini yaitu bisa
memberikan kontribusi pada pengelola pendidikan untuk mempermudah proses belajar
mengajar, dan bisa menjadi tambahan referensi bagi para guru tentang pengembangan
media flashcard.
Media pembelajaran flashcard merupakan media sederhana yang dapat
dipergunakan oleh guru dalam menyampaikan isi materi pada pembelajaran PAI.
Flashcard merupakan salah satu media pembelajaran yang berbentuk grafis berupa kartu
kecil bergambar, biasanya terbuat dengan menggunakan foto, simbol, atau gambar yang
ditempel pada sisi depan dan sisi belakang terdapat keterangan berupa kata atau kalimat
dari gambar flashcard tersebut. Media flashcard mengingatkan atau mengarahkan
peserta didik kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar.6
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwasanya terdapat permasalahan

pada pembelajaran PAI yaitu rendahnya tingkat kemampuan peserta didik dalam mengingat

dan memahami materi pembelajaran PAI. Faktor permasalahannya disebabkan oleh

keterbatasannya media yang diterapkan, khususnya kelas VII Di SMP PIM Samrat Manado.

Adapun media yang digunakan dalam proses pembelajaran hanya mengandalkan buku paket

sehingga juga mengakibatkan peserta didik tidak tertarik untuk menyimak penjelasan dari

pendidik. Pendidik juga dapat dikatakan kurang kreatif dalam pemanfaatan media

pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengembangkan media


pembelajaran interaktif bagi siswa berupa kajian ilmiah dengan judul “Pengembangan
Media Flashcard pada mata Pelajaran PAI di SMP PIM Samrat Kota Manado”.

5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), 19.
6
Femmy Angreany dan Syukur Saud, Keefektifan Media Pembelajaran Flashcard Dalam
Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Makassar,
(Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol. 1 No. 2, Agustus 2017), h. 140.
7
8
9

B. Identifikasi dan Batasan Masalah


1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tentang permasalahan tersebut, maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitan ini sebagai berikut:

a. Peserta didik kurang terlibat dalam proses pembelajaran PAI. Sehingga diperlukan

media yang dapat merangsang keaktifan siswa dalam belajar, salah satunya dengan

menggunakan media flashcard guna memudahkan pemahaman siswa

b. Pembelajaran PAI yaitu hanya dengan menggunakan metode ceramah dengan media

buku paket, LKS

c. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan bersifat monoton serta

membosankan

d. Masih kurang menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan menarik terutama

dalam mata pelajaran PAI

2. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu adanya batasan masalah
yang harus peneliti tetapkan dengan tujuan agar penelitian yang peneliti lakukan ini lebih
terarah dengan baik dan tidak melebar serta mendapatkan hasil yang diharapkan, maka
peneliti perlu membatasinya.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Produk pengembangan media flashcard

b. Objek pengembangan media flashcard hanya berbatas pada siswa kelas VII Di SMP

PIM Samrat Kota Manado

c. Hanya berbatas pada materi Al- Asmau Al-Husna

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan mengkaji tentang
pengembangan media monopoli pada mata pelajaran SKI periode mekkah madinah di
1
kelas VII Mts Al-Khairaat Mapanget kota Manado. Oleh karena itu dirumuskan0
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut ini:

1. Bagaimana model dan desain media flashcard pada mata pelajaran PAI materi
Al-Asmau-Al-husna di SMP PIM Samrat Manado?

2. Bagaimana keefektifan dari media Flashcard dalam meningkatkan hasil belajar


siswa kelas VII di SMP PIM Samrat Manado ?
1
1

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan model dan desain media flashcard pada mata
pelajaran PAI materi Al-Asmau-Al-husna di SMP PIM Samrat Manado
2. Untuk mengetahui keefektifan dari media Flashcard dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII di SMP PIM Samrat Manado
1
2

E. Kegunaan Penelitian
Saya berharap penelitian ini bermanfaat bukan hanya untuk diri saya sendiri
akan tetapi bermanfaat juga untuk guru di SMP PIM Samrat Manado, dengan
mengembangkan media pembelajaran di SMP khususnya kelas VII. Adapun manfaat
penelitian antara lainnya:
1. Manfaat teoritis yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pada perkembangan pendidikan. Menjadi sumber dalam pengembangan media
pembelajaran agar lebih menarik dan diminati peserta didik, agar mereka mampu
menguasi materi yang diberikan.
2. Manfaat praktis yaitu menyumbangkan media yang telah dikembangkan oleh
peneliti sehingga mampu memberikan kontribusi pada pengelola pendidikan
sekolah menegah pertama untuk mempermudah proses belajar mengajar, dan
bisa menjadi tambahan wawasan bagi para guru tentang pengembangan media
flashcard untuk mata pelajaran.
3. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai penambah pengetahuan dan menambah
wawasan baru dari berbagai teori maupun cara pengembangan media yang telah
dipelajari oleh peneliti.
4. Bagi siswa, penelitian ini dapat menambah pengetahuan siswa, memotivasi
dalam pembelajaran sehingga menunjang terlaksananya pembelajaran yang baik.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesamaan pendapat dan kesalahan penafsiran dalam hal
definisi yang digunakan dalam penulisan judul, maka penulis memberikan pengertian
sesuai dengan penelitian ini. Sebagaimana judul yang telah dituliskan diatas yaitu
Pengembangan Media Flashcard pada Mata Pelajaran
1
3
PAI di SMP PIM Samrat Kota Manado. Penulis akan menjelaskan tentang pengertian
dari judul diatas, agar dengan mudah pembaca dapat memahami isi dari materi.
Pengembangan adalah perbuatan yang berubah sempurna baik melalui pikiran,
pengetahuan, tingkah laku dan lain sebagainya, untuk melaksanakan pengembangan
perangkat pengajar memerlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan
sistem pendidikan.9 Dan adapun media pembelajaran adalah alat bantu untuk proses
belajar mengajar, adapun media yang digunakan adalah flashcard. yaitu sebuah
permainan yang dapat dilakukan secara berpasang atau kelompok. Kalau di lakukan
secara berpasangan maka salah satu siswa mengambil kartu dan menyebutkan Asmaul
Husna yang dia ambil kemudian siswa yang lain diminta menyebutkan arti dari Asmaul
Husna Tersebut. Jika dilakukan secara berkelompok siswa dapat memainkan tebak
Asmaul Husna, kelompok yang mengambil Kartu terlebi dahulu dapat memberikan ciri-
ciri berupa kata-kata atau gerakan kepada kelompok lain dan kelompok lain yang dapat
menebak.

9
Hafsah, Pembelajaran Fiqih, (Medan: Citapustaka Media Perintis: 2013), 34.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Media Pembelajaran

1. Definisi Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan kata jamak dari kata
medium yang secara harfiah yang berarti perantara sumber pesan dengan penerima
pesan.7 Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Artinya bahwa guru, buku
teks, lingkungan sekolah dan berbagai sesuatu yang menunjang terjadinya proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat baik itu berupa gambar, benda-benda
suara maupun vidio.8Media dapat di pahami merupakan alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.9
Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi diagram, bahan tercetak,
komputer dan instruktur, contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media
pembelajaran jika membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.10 Media pembelajaran sangat menentukan dalam proses pembelajaran
peserta didik sehingga akan mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti tengah,
perantara‟ atau pengantar‟ media adalah perantara pesan dari pengirim ke penerima
pesan (Sadiman, 2007). National Education Association (NEA) mendefinisikan media
sebagai segala sesuatu benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut (Muhson,
2010). Jadi dapat diartikan secara keseluruhan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pengetahuan yang diberikan pendidik
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik
sedemikian rupa sehingga proses belajar atau pembelajaran dapat berlangsung efektif. 11

7
Arif S, Sadiman, Et. Al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan,(Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2008), 6.
8
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), 3.
9
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 121.
10
Drs Rudi Susilana M,Si, Cepi Liyana M.Pd, Media Pembalajaran, (Bandung: Bumi Rancaekek Kencana,
2009), 6.
11
Nur Fadli Utomo, Mutmainah, Indah P. Mamonto, “Pengembangan Media Puzzle pada Mata Pelajaran Fikih
Materi Sholat Fardu di MTs Al-Inayah Manado” Jurnal Ilmiah Iqra’ Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan [FTIK] IAIN
Manado Volume 16 Nomor 2 (2022) : 216
8
Istilah media bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang
berasal dari kata latin Tekne . Media dipahami secara garis besar

8
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

8
9

pengertian ini, guru, buku, teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual dan verbal. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi
dapat menyampaikan pesan pembelajaran.12 Media pembelajaran sangat menentukan
dalam proses pembelajaran peserta didik sehingga akan mengatasi kesulitan-kesulitan di
dalam mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Oemar Hamalik, secara umum ia mengartikan media adalah semua
bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan
informasi. 13Jadi, kesimpulannya media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan dari pengirim atau guru kepada
penerima (siswa) dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta
perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar pendidikan.14 Jadi dapat
diartikan secara keseluruhan bahwa media pembelajaran adalahsegala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik
sedemikian rupa sehingga proses belajar atau pembelajaran terjadi.
2. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda dalam
menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Menghasilkan proes pembelajaran yang
berlangsung dengan baik tentunya seorang guru harus mengetahui sifat dan fungsi dari
masing-masing media. Oleh karena itu, pengelompokkan media pembelajaran sangat
penting untuk diketahui agar memudahkan pendidik dalam memahami sifat media dan
dalam menentukan media yang cocok untuk pembelajaran atau topik pembelajaran
tertentu.

12
Hujair Ah Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013), 3.
13
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1989), 11
14
Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar , (Surabaya: Citra Media, 1996), 91.
10

Media pembelajaran diklarifikasikan menjadi tiga macam, yakni media visual,


media audio dan media audio-visual. Ketiga penggolongan ini dijabarkan lebih lanjut
menjadi delapan macam, yaitu:
a. Media audio-visual gerak, media ini adalah media yang paling lengkap karena
segala kemampuannya yang dapat diperankan oleh audio dan visual dapat
dimanfaatkan melalui media ini, contoh media yang yang termasuk dalam
kategori ini ialah: media televisi, videotape, film dan media audio pada
umumnya seperti kaset prigram dan piringan hitam.
b. Media audio visual diam, media ini dilihat dari segi kelengkapannya merupakan
media kedua setelah media audio visual gerak tadi. Perbedaannya hanya pada
kemampuan geraknya saja, kemampuan lainnya ada pada media ini. Contohnya
ialah: filmstrip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.
c. Media audio seni gerak, adalah media audio yang disertai dengan gerakan secara
linier dan terputus-putus, contohnya adalah media telewtiter, morse dan media
woard.
d. Media visual gerak. Media ini menonjolkan kemampuan visual dan gerakannya
tetapi tanpa suara. Contohnya: film bisu.
e. Media visual diam. Media ini bisa menyajikan informasi secara visual saja tanpa
ada gerakan apa-apa. Contohnya adalah mikrofon, gambar dan garis, filmstrip
dan cetak.
f. Media semi gerak. Adalah media yamg mampu menampilkan gerakan titik
secara linier (garis dan tulisan) tetapi tanpa suara. Contohnya telautograph.
g. Media audio adalah media yang hannya menampilkan audio saja tanpa ada
gambar atau gerakan apapun. Contohnya, radio, telepon, radio tape (kaset
program) dan audio disc.
h. Media cetak yaitu media yang menampilkan informasi melalui kata-kata dan
symbol-simbol atau diagram saja. Contohnya adalah teletipe dan papertape.15
3. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai ialah sebagai berikut:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.

15
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Raja Grafindo, 2011), 48.
11

b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih


dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
d. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. Dengan kata lain
media pembelajaran dapat berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah
dan lambat dalam menerima isi pelajaran yang diajikan dalam bentuk teks
(diampaikan secara verbal).16
Dapat disimpulkan Berdasarkan pendapat diatas manfaat media adalah sebagai
berikut: 1), dapat memperjelas penyajian pesan, 2), fungsi afektif, 3),dapat mengurangi
kebosanan, 4), dapat menjadi variasi metode mengajar seorang guru, 5), dapat
meningkatkan hasil belajar.
Adapun fungsi media pembelajaran khususnya media visual ialah: fungsi atensi,
fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Berikut akan dijelaskan secara
rinci:
a) fungsi atensi media visual merupakan inti, ialah menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b) fungsi afektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
c) fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.

16
Nizwardi Jalinus, Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,2016),4-5.
12
fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil peneliti bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.20
2. Media Flashcard
a. Pengertian Flashcard
Flashcard merupakan salah satu media pembelajaran yang berbentuk grafis berupa
kartu kecil bergambar, biasanya terbuat dengan menggunakan foto, simbol, atau gambar
yang ditempel pada sisi depan dan sisi belakang terdapat keterangan berupa kata atau
kalimat dari gambar flashcard tersebut. Media flashcard mengingatkan atau mengarahkan
peserta didik kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar.17Sejalan dengan itu, Buttner
mengemukakan, flashcard adalah media pembelajaran berupa gambar yang dilengkapi
dengan kosakata atau pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan gambar. 18 Flashcard
merupakan sebuah media pembelajaran yang menggunakan berbagai kartu sebagai alat bantu
belajar.
Adapun menurut Rudi Susilana, flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk
kartu bergambar yang berukuran 20 × 30 cm. Gambargambarnya dibuat menggunakan
tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar atau foto yang sudah ada yang ditempelkan
pada lembar-lembaran flashcard. Gambar-gambar yang ada pada flashcard merupakan
rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada
bagian belakangnya.19 Jadi, media flashcard merupakan suatu media pembelajaran berbentuk
kartu yang dilengkapi dengan gambar pada sisi depan dan keterangan gambar pada sisi
belakang kartu. mengingatkan atau mengarahkan peserta didik kepada sesuatu yang
berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu. Maka, dapat disimpulkan bahwa
flashcard mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Flashcard berupa kartu bergambar yang efektif.
b. Mempunyai dua sisi depan dan belakang.
c. Sisi depan berisi gambar atau tanda simbol.
d. Sisi belakang berisi definisi, keterangan gambar, jawaban, atau uraian.
e. Sederhana dan mudah membuatnya.
Media flashcard adalah kartu bergambar yang dapat mengarahkan peserta didik
kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar yang ada pada kartu tersebut. flashcard
merupakan media praktis dan aplikatif yang menyajikan pesan singkat berupa materi sesuai
kebutuhan si pemakai.Macammacam flashcard misalnya: flashcard membaca, flashcard

17
Femmy Angreany dan Syukur Saud, Keefektifan Media Pembelajaran Flashcard______,
h. 140.
18
2 Amy Buttner, Aktivitas Permainan Dan Strategi Penilaian Untuk Kelas Bahasa Asing, (Jakarta:
PT Indeks, 2013), h. 1.
19
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 94.
13
berhitung, flashcard binatang, dan lain-lain.20
Adapun karakterikstik media flashcard yang efektif menurut Indriana dalam Rahel
yaitu, memuat tampilan huruf dalam ukuran cukup besar dan berwarna mencolok dengan
latar polos, kontras dibandingkan warna huruf.21
Flashcard memuat gambar dengan adanya keterangan yang tampilan teksnya berwarna pada
latar belakang kartu untuk memudahkan siswa dalam mengingat sesuatu dan dalam
pembuatan medianya sangat mudah dan sederhana.

20
Rudi Susilana dan CepiRiyana, Media Pembelajaran_______, h. 95
21
Rahel Ika Primadini Maryanto dan Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto, Penggunaan Media
Flashcard Untuk Meningkatkan Pengenalan Bentuk Huruf Siswa Kelas I Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah ABC Manado, PEDAGOGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 16 No 3, 2018, h. 307
14

Husna mengatakan bahwa monopoli adalah salah satu permainan papan


yang paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai
semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran
properti dalam setiap ekonomi yang disederhanakan. Setiap pemain
melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya dan apabila
ia mendarat di petak yang belum di miliki oleh pemain lain, ia dapat membeli
petak itu sesuai
harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar
pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.21
Jadi permainan monopoli adalah permainan papan yang didalamnya
terdapat petak diamana setiap pemain dapat membeli sesuai harga yang tertera dan
didalam permainan monopoli meliputi bisnis properti yang berupa aset bangnan
dan tanah.
Permainan ini menggunakan bidak, dadu, kartu tanah mainan serta uang mainan.
e. Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran monopoli
Kelebihan dari media pembelajaran monopoli sebagai berikut:
1. Yaitu tidak membuat siswa merasa bosan dalam melaksanakan pembeajaran
2. Siswa akan merasa semangat dikarenakan belajar sambil bermain
3. Siswa akan lebih mdah menghafal atau memahami
materi Adapun kekurangannya yaitu sebagai berikut:
a. Kelas akan terasa berisik, dkarenakan siswa-siswi yang kegirangan untuk
memainkan permainan monopoli tersebut.
15

20
Cecep Kustandi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013), 19
21
Husna, 100+ Permainan Kreatif Khusus Asah otak kiri anak, (Jogjakarta: Flash Book
2011), 144.
16

b. Siswa akan merasa ketergantungan dengan permainan monopoli (kemngkinan


besar).22
c. Analisis Media Monopoli
Media Monopoli dapat berfungsi untuk meningkatkan keterampilan siswa
dalam menyelesaikan masalah. Melalui permainan Monopoli ini siswa akan
belajar menganalisis suatu masalah dengan memainkan dadu-dadu ke dalam
kotak-kotak yang disediakan hingga mendapat tantangan berupa sebuah
pertanyaan yang berkaitan dengan materi periode mekkah madinah, agar bisa
menambah wawasan atau pengetahuan siswa tentang sejarah perjuangannya
baginda kita yakni Muhammad Saw, dalam memperjuangkan islam hingga adanya
islam sampai sekarang ini. Permainan monopoli ini bisa dilakukan oleh kalangan
anak-anak hingga orang dewasa. Pada penelitian ini, peneliti akan membuat
sebuah Monopoli yang didalamnya terdapat kotak-kotak yang mempunyai variasi
warna serta batu dadu dan kartu pertanyaan dan jawaban yang berisi tentang
materi periode mekkah madinah, agar siswa dapat memahami sejarah tentang
periode mekkah dan madinah (dakwah Rasulullah Saw). Maka, harapannya media
yang akan dikembangkan ini akan lebih menarik, menyenangkan agar materi yang
diajarkan dapat dipahami oleh peserta didik.23
d. Desain media monopoli
Peralatan permainan monopoli, secara umum untuk memainkan monopoli
dibuthkan peralatan-peralatan sebagai berikut, yaitu:
1. Papan / kardus juga bisa
2. Spidol untuk menggambar kotak-kotaknya
3. Kertas warna, minimal 3/4 warna untuk menghiasi papan monopoli
4. Lem untuk menempelkan kertas warna ke papan/kardus
5. Dadu-dadu untk menjadi pemain yang dijalankan
6. Kertas untuk menuliskan soal dan jawaban, yang akan diletakkan di baksoal
dan jawaban nanti.

22
Arief S. Sadiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipto, 2011),
78.
23
Nur azizah, Media Monopoli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN Sidoarjo,
(Jurnal Nasional Vol.2 No. 34, 2012).
17

Dalam permainan monopoli yang digunakan oleh peneliti sebagai media


pembelajaran terdapat peralatan-peralatan seperti bidik-bidik untuk mewakili
pemain, dua buah dadu selembar kertas yang sudah disediakan bersamaan dengan
permainan monopoli untuk menuliskan hasil yang sudah didapat pada permainan
monopoli atau bisa juga keberhasilan tersebut digantikan dengan mendapat hadia
atau tidak mendapat hukman atau ganjaran dari guru, sesuai dengan yang
ditentukan oleh guru mata pelajaran tersebut.

Rancangan sementara media monopoli, sebagai berikut:

Gambar 2.1 rancangan monopoli sementara


Dalam gambar diatas sudah ada alat-alat untuk permainan monopoli dan siap untuk
dimainkan, Akan tetapi ini hanyalah gambaran sementara.
B. Pembelajaran SKI
1. Pengertian SKI
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), kata sejarah dalam kamus besar bahasa
indonesia memiliki arti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa
lampau.24 Menurut Abdurahman, sejarah berasal dari bahasa arab“Syajarah” yang
artinya pohon. Istilah sejarah dalam bahasa asing lainnya disebut Histore
(Prancis), Geschichte (Jerman), Geshedenis (Belanda) dan History (Inggris).
Sejarah adalah ilmu yang berusaha menemukan, mengungkapkan, serta
memahami nlai dan makna
budaya yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa

24
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), edisi ke III
18

masa lampau.25 Pengertan lain tentang sejarah adalah catatan peristiwa-peristiwa


yang terjadi pada masa lampau mencakup perjalanan hidup manusia dalam
mengisi perkembangan dari masa ke masa.26
Menurut Imam Bernadib, kebudayaan adalah hasil budi daya manusia
dalam berbagai bentuk dan sepanjang sejarah sebagai miliki manusia yang tidak
beku melainkan selalu berembang dan berubah.27 Sedangkan islam memiliki arti
agama yang ajaran ajarannya diwahyukan Allah Swt kepada manusia melalui
Nabi Muhammad sebagai rasul, baik dengan perantara malaikat jibril, maupun
seacara langsung.28
2. Tujuan pembelajaran SKI

a. Untuk mengetahui lintas peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan


dengan kebudayaan islam.
b. Mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para toko yang berjasa dalam
perkembangan isam.
c. Memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebdayaan islam dari satu
periode ke periode berikutnya.29
1. Ruang lingkup pembelajaran SKI di kelas VII
SKI/sejarah kebudayaan islam, merupakan salah satu mata pelajaran yang
menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan, kebudayaan/peradaban islam
dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah islam di masa lampau, mulai dari
perkembangan masyarakat islam pada masa Nabi Muhammad Saw dan
Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah Ayyubiyah sampai perkembangan
islam di indonesia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan islam, yang mengandung

25
Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media,
2007), 14.
26
Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Rekontruksi
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesa,(Jakarta, 2005), 1.
27
Iman Bernadib, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: FIP IKIP, 1987), 24.
28
Tim Penyusun Studi Isam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Penagantar Studi Isam,
(Surabaya: Sunan Ampel Press, 2010), 9.
29
Jurnal Pendidikan Guru Vol. 2, No 2 Januari-Juni 2021. Proses Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islamdi Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin Mendhara
16

nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk


30
sikap, watak dan kepribadian peserta didik. Terlebih dahulu sebelum
menceritakan tentang perjuangan-perjuangan Nabi Muhammad dalam periode
mekkah madinah maka saya sebagai peneliti akan menceritakan atau
memperkenalkan siapa Nabi Muhammad Saw, itu beliau adalah Nabi terakhir
yang paling sempurna diantara ciptaan Allah Swt dan yang dicintai Allah Swt ,
Nabi Muhammad Saw dilahirkan di kota Mekkah pada tanggal 12 Rabi’ul awwal
tahun gajah atau pada tahun 571 M. Kota mekkah merupakan tempat berdirinya
Majidil Haram (Ka’bah) yang dibangun oleh Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad
Saw, berasal dari suku yang paling berpengaruh di mekkah , yatu suku Quraisy
beliau lahir dari ibu yang bernama Aminah binti Wahab dan ayah yang bernama
Abdulah bin Abd Muttalib. Beliau diangkat ebaga nabi pada umur 40 tahun, kala
itu beliau bertemu dengan malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu pertama
kalinya dan ditugaskan untk menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya.
Maka tejadilah periode mekkah madinah.31

a. Periode Mekkah
1) Dakwah secara rahasia
Nabi Muhammad Saw, mulai mengajak manusia untuk menyembah Allah
Swt semata dan menyuruh meninggalkan berhala. Akan tetapi dakwah tersebut
dilakukan secara rahasia guna menghindari tindakan buruk orang-orang Quraisy
yang fanatik dengan keyakinannya. Nabi Muhammad Saw belum melakukan
dakwah di majelis-majelis umum orang Quraisy, dan tidak melakukan dakwah
kecuali pada orang terdekatnya. Orang-orang yang pertama masuk islam adalah
Khadijah binti Khuwalid dan Ali bin Abi Thalib, Zaib bin Haritza mantan budak
Rasulullah Saw dan Abu Bakar bin Abi Qufahah, Utsaman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Abdurahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash. 32 Mereka-mereka

30
Hujair AH. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Safiria Insani Press,
2003), 4.
31
Taufiqurrahman, Sejarah Sosial Politik Masyarakat Islam: Daras Sejarah Peradaban
Islam, (Surabaya: Pustaka Islamika, 2003), 1.
32
Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Butly, Sirah Nabawiyah, 37.
16

inilah yang bertemu dengan Nabi Muhammad secara rahasia, apabila salah seorang
diantara mereka ingin melakukan salah satu ibadah, mereka pergi ke
17

lorong-lorong Mekkah seraya bersembunyi dari pandangan orang-orang Quraisy.


Dan ketika penganut islam sudah mencapai lebih dari tiga puluh lelaki dan
wanita,Nabi Muhammad memilih tempat salah seorang dari mereka, yaitu rumah
al-Arqam bn Abi al-Arqam sebagai tempat pertemuan.33
2) Dakwah secara terang-terangan
Dakwah Nabi Saw, secara terang-terangan ini mendapat tantangan dan
ditolak oleh bangsa Quraisy, dengan alasan bahwa mereka tidak dapat
meninggalkan agama yang telah dwariskan oleh nenek moyangnya dan tradisi
tersebut sudah berakar dalam diri mereka. Nabi Muhammad Saw pun sedikit
memberi reaksi untuk mengingatkan mereka akan perlunya membebaskan pikiran
dari belengguh taklik, selanjutnya Nabi Muhammad Saw menjelaskan bahwa
Tuhan-Tuhan yang mereka sembah itu tidak dapat memberikan faidah atau
bahaya sama sekali. 34 Nabi Muhammad Saw diperintahkan oleh Allah Swt,
untuk
menyampaikan dakwanya secara terang-terangan sebagaimana firman Allah Swt
dalam Q.S. Al-Hijr: 94

ِ ْ ‫ْض‬ ْ َ َ ‫ََا ْ ْ َ م‬ ‫ف‬


‫ص ع ا ت م و ع َع ِ ن ا ْل ش ك‬
‫م ر ْي‬
ِ ُ ‫ر‬ َ ‫ا‬ ‫ب ْ ؤ ُر‬
‫َن‬ ِ ‫َد‬

Terjemahannya : “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala


apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik”.35

Q. S. Asy-Syuara:214-215

‫ن ِ ُ م ْؤ‬
ِ َ ‫َ َ َ ك َر َ ۙ ْ خ ْ ض‬ ‫َ اَو ْن ِذ ْر‬
‫م َن ِمنِ ْي‬
‫ع ر ا َْْل ْق ِب ن َوا ِف َجَنا َح ك اتَّبََع َ ك‬
‫َن‬ ‫ا ْل‬ ‫ِل َم‬ , ‫ْي‬ ‫ِش َت‬
‫ْي‬
18

33
Ali Masrur Abdul Ghaffar, http://sejarah.kompasiana.com/2012/07/04/perjuangan-
nabi-muhammad-saw,-di-mekkah-dan-madinah-sebuah-kajian-sirah-nabawiyyah/diakses/tgl/22-
10-2012.
34
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, 256.
35
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,267.
18

Terjemahannya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang


terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu,
yaitu orang-orang yang beriman”.36

Q.S. Al-Hijr: 89

‫ُ م ُن‬ ُ ‫ْ َاَنا َّالن ِذ ْي‬ ْ ‫وق‬ُ َ


‫ِب‬ ‫ر‬ ْٓ ‫ل‬
‫ْي‬ ‫ا ْل‬ ‫ي‬ ِ‫ِان‬
Terjemahannya :”Dan katakanlah sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan
yang menjelaskan”.37
3) Hijrah pertama dalam islam
Ketika Nabi Muhammad Saw, melihat keganasan kaum musyrik kian hari
kian bertambah keras, sedang beliau tidak dapat memberikan perlindungan kepada
kaum muslimin, maka beliau berkata kepada mereka: “alangkah baiknya jika
kamu dapat berhijrah ke negeri Habasiyah, karena di sana terdapat seorang raja
yang adil sekali. Di bawah kekuasaannya tidak seorang pun boleh dianiyaya.
Karena itu pergilah kamu ke sana sampai Allah Swt memberikan jalan keluar
kepada kita, karena negeri itu adalah negeri yang cocok bagi kamu. 38
Maka berangkatlah kaum muslimin ke negeri Habasiyah demi
menghindari fitnah dan lari menuju Allah Swt dengan membawa agama mereka.
Hijrah ini merupakan hijrah pertama dalam islam. Diantara kaum muhajirin yang
terkenal adalah: Ustman bin Affan beserta istrinya, Ruqqaiyyah binti Rasulullah
Saw, Abu Hudzaifah beserta istrinya, Zubair bin Awwam, Mus’ab bin Umair dan
Abdurrahman bin Auf . Pada akhirnya para sahabat Rasulullah saw sebanyak
delapan puluh lebih berkumpul di Habasiyah.39
4) Hijrah Rasulullah ke Thaif
Setelah merasakan berbagai siksaan dan penderitaan yang dilancarkan oleh
kaum Quraisy, Rasulullah Saw berangkat ke Thaif mencari perlindungan dan
dukungan dari bani Tsaqif dan berharap agar mereka dapat menerima ajaran yang

36
Kementrian Agama R, Al-Qur’an dan Terjemahannya,376.
37
Kementran Agama RI, Al-Qr’an dan Terjemahannya, 266.
38
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Semarang: Karya Toha Putr, 1994), 34-35.
39
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Grafindo Persada,2000), 10-11.
18

dibawakannya. Setibanya di Thaif, beliau menuju tempat para pemuka bani Tsaqif,
sebagai orang-orang yang berkuasa didaerah tersebut. Beliau berbicara tentang
19

islam dan mengajak mereka untuk beriman kepada Allah Swt. Tetapi ajakan
beliau di tolak mentah-mentah dan di jawab secara kasar. Kemudian Rasulullah
Saw beranjak dan meninggalkan mereka, seraya berharap mereka
menyembnyikan berita kedatangan Nabi Muhammad Saw dari kaum Quraisy,
tetapi mereka menolaknya. Bani Tsaqif justru mengarahkan penjahat dan budak
untuk mencera dan melemparinya dengan batu, sehingga menyebabkan cidera
keda kaki Rasulullah Saw, Zaid bin Haritsah berusaha melindungi Nabi dari
serangan, akan tetapi beliau kewalahan dan akhirnya ia sendiri mengalami cidera
pada kepalanya.40
5) Permulaan kaum Anshar menganut Islam

Setiap musim haji tiba Rasulullah Saw, selalu menemui kabilah-kabilah


yang datang ke Baitul-Haram, membacakan kitab Allah Swt kepada mereka dan
mengajak untuk mentauhidkan Allah Swt. Tetapi tidak seorangpun yang
menyambut ajakannya. Pada tahun kesebelas kenabian, Rasulullah Saw
mendatang kabilah-kabilah sebagaimana yang sering dilakukannya setiap tahun.
Ketika berada di Aqabah (suatu tempat antara Mina dan Mekkah, tempat
melempar Jumrah). Nabi Saw bertemu dengan sekelompok orang dari kabilah
khazaj yang sudah dibukakan hatinya oleh Allah untuk menerima kebaikan.
Rasulullah Saw bertanya kepada mereka, “kalian siapa?” . kami menjawab orang-
orang dari kabilah khazaraj. Beliau bertanya lagi “Apakah dari orang-orang yang
bersahabat dengan orang yahudi? “Mereka menjawab , “ Ya benar”, Nabi
Muhammad Saw bertanya “ apakah kalian bersedia duduk bersama kami untuk
bercakap-cakap?” Jawab mereka, “Baik lalu mereka duduk bersama Nabi Saw ,
Rasulullah Saw mengajak mereka beriman kepada Allah, menawarkan islam
kepada mereka dan akhirnya mereka menerima islam sebagai ajarannya.
Setelah pembaiatan tersebut, pada tahun berikutnya dua belas orang lelaki
dari Anshar datang di musim haji menemui Rasullah Saw, kemudian mereka
berbaiat kepada Rasulullah Saw. Setelah pembaiatan, para utusan kaum Anshar it
pulang ke Madinah. Bersama dengan mereka Rasullah Saw mengikut sertakan
Mush’ab bin Umair untuk mengajarkan al-Qur’an dan hukum-hukum agama

40
M. Harun Ide, Shobron Jamil Pkl, dkk, Sejarah Tasyri’ Islam: Periodesasi Legislai Islam
dalam Bingkai Sejarah, (ttp:FPII, 2010), 20-21.
20

kepada mereka. Mush’ab bin Umair adalah salah seorang sahabat muda Nabi Saw
yang masuk sebelum hjrah. Ia adalah seorang pria tampan dan pintar, penuh
dedikasi dan dermawan. Ia pernah mengikuti dalam perang badar bersama
Rasulullah Saw dan perang uhud, dan pada akhirnya ia terbunuh sebagai syahid .
Mush’ab bin Umair adalah orang pertama melakukan shalat Jum’at di Madinah.41
b. Periode Madinah
1) Nabi Saw, mengijinkan para sahabatnya berhijrah ke Madinah
Ibnu Sa’d di dalam kitabnya ath-Thabaqat menyebutkan riwayat dari
Aisyah ra. Ketika jumlah pengikutnya mencapai tujuh puluh orang. Rasulllah Saw
merasa senang, karena Allah Swt telah membuatnya suatu “benteng
pertahanan”dari suatu kaum yang memiliki keahlian dalam peperangan,
persenjataan, dan pembelaan. Tapi permusuhan dan penyiksaanyang sebelumnya
tidak pernah mereka alami, sehingga para sahabat mengadu kepada Rasulullah
Saw dan permintaan ini dijawab oleh Rasulullah Saw : “Sesungguhnya aku pun
telah diberitahkan bahwa tempat hijrah kalian adalah Yatsrib . Barang siapa yang
hendak keluar, maka hendaklah ia keluar ke Yatsrib”.42
Maka para sahabat pn bersiap-siap, mengemas semua keperluan perjalanan
kemudian berangkatlah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi. Sahabat yang
pertama kali sampai di Madinah ialah Abu Salmah bin Abdul-Asad kemudian
Amir bin Rab’ah bersama istrinya. Laila binti Abi Hasymah, dialah wanita yang
pertama kali datang ke Madinah. Setelah itu para sahabat Rasulullah Saw datang
secara bergelombang. Mereka turun di rumah-rumah kaum Anshar mendapatkan
tempat perlindungan.
2) Hijrah Rasulullah Saw
Dalam beberapa riwayat yang shahih disebutkan bahwa setelah Abu Bakar
ra melihat kaum muslim yang berangkat ke Madinah, ia datang kepada Rasulllah
Saw meminta izin untuk berhijrah. Tetapi dijawab oleh Rasulullah Saw, “Jangan
tergesa-gesa aku ingin memperoleh izin dulu dari Allah Swt”. Abu Bakar
bertanya,

42
Taqi Filsafat, Warna Warni Kehidupan Remaja dalam Islam , (Bogor: Cahaya, 2003),
14.
20

“Apakah engkau juga menginginkannya?” jawab Nabi Saw, “Ya” kemudian Abu
Bakar Ra, menangguhkan keberangkatannya untuk menemani Rasulullah Saw, iya
21

lalu membeli dua ekor unta dan dipeliharanya selama empat bulan.43 Selama masa
tersebut Quraisy mengetahui bahwa Rasulullah Saw, telah memiliki pendukung
dan sahabat dari luar Mekkah. Mereka khawatir jangan-jangan Rasulullah Saw
keluar dari Mekkah kemudian menghimpuni kekuatan di sana dan menyerang
mereka. Maka diadakan pertemuan di Darun-Nadwah (rumah Qushayyi nin Qilab,
tempat kaum Quraisy memutuskan segala perkara) untuk membahas apa yang
harus dilakukan terhadap Rasulullah Saw. Akhirnya diperoleh kata sepakat untuk
mengambil seorang pemuda yang kuat dan perkasa dari setiap kabilah Quraisy.
Kepada masing-masing pemuda itu diberikan sebilah pedang yang ampuh
kemudian secara bersama-sama mereka serentak membunuhnya, agar Bani Manaf
tidak berani melancarkan serangan terhadap semua orang Quraisy. Arti harfiah
44
Quraisy adalah “ikan hiu”. Setelah ditentukan hari pelaksanaannya . Jibril as
datang kepada Rasulullah Saw memerintahkan berhijrah dan melarangnya tidur
ditempat tidurnya pada malam itu. Kemudian Rasulullah Saw menemani Ali bin
Abi Thalib dan memerintahkan untuk menundah keberangkatannya hingga selesai
mengembalikan barang-barang titipan setiap orang di Mekkah yang merasa
khawatir terhadap barang miliknya yang berharga , mereka selalu menitipkannya
kepada Rasulullah Saw karena mereka mengetahui kejujuran dan kesetiaan beliau
di dalam menjaga barang amanat.
Rencana keji orang kafir Quraisy diketahui oleh Nabi Muhammad Saw,
melalui firman Allah Swt yang diturunkan kepada malaikat Jibril as. Nabi
Muhammad Saw memilih saudaranya Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan
tidur diatas dipan dengan mempertaruhkan hidupnya demi keselamatan Nabi Saw,
beiau pun berhijrah dari Mekkah ke Madinah dalam keadaan kegelapan malam.
Kaum kafir Quraisy telah berkumpul mengelilingi rumah Nabi Saw dengan
maksud ingin membunhnya. Betapa terkejutnya mereka ketika mendapati Ali bin
Abi Thalib diatas dipan Nabi Saw begitu mereka mengetahui hal tersebut, mereka
memutuskan untuk mengejar Nabi Saw, akan tetapi pengejaran tersebut gagal,
sehingga mereka harus pulang dengan tangan hampa.

43
Muhammad Julkarnain, La Ode Ismail Ahmad, Perjuangan Nabi Muhammad Periode
Mekkah dan Madinah, (Jurnal Diskursus Islam Volume 7 Nomor 1, April 2019).
44
H. Fuad Hashem, Sirah Muhammad Rasulullah Satu Penafsiran Baru, (Bandung:
Mizan,1995), 44.
22

Malaikat jibril turun dari langit dengan membaca ayat suci al-Qur’an
sebagai berikut: “Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya
untuk mencari keridhan Allah Swt” (al-Baqarah:207). Maksud ayat diatas adalah
seseorang yang berani mengorbankan dirinya untuk menyenangkan Allah yang
maha mulia, ayat ini memuji periaku Ali dan pengorbanannya.45 Setelah Nabi Saw
menempuh perjalanan yang melelahkan, Nabi Saw tiba di Quba sebuah tempat
dekat dengan kota Madinah. Penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi
Saw suka cita. Nabi Saw membangun sebuah masjid Quba sebagai tempat shalat
dan menyusun tugas-tugas dakwah.
Pembangunan masjid Quba berjalan dengan lancar, Nabi Saw pun turut
mengulurkan tangan dalam menyelesaikan pembangunan. Sesudah masjid itu
rampung, Nabi Saw shalat jum’at dan bertindak selaku khatib . Jum’at yang baru
pertamakali dilaksanakan dan diisi dengan ceramah singkat. Rasulullah Saw
melakkan hal tersebut, menantikan kedatangan Ali beserta perempuan dari
keterunan Bani Hasyim, sehingga dapat memasuki kota Madinah secara
bersamaan. Rasulullah Saw, Ali bin Abi Thalib dan para perempuan memasuki
kota Madinah dengan sambutan hangat penduduk kota yang menantikan
kedatangan mereka. Setiap penduduk berlomba meminta Rasulullah Saw untuk
berdatangan ke rumah mereka. Tapi Rasulllah Saw berkata, “Berilah jalan pada
untaku ini, aku akan menjadi tamu orang yang di depan pintunya unta ini
berhenti”.
3). Piagam Madinah
Sebelum lahirnya piagam Madinah hak kemanusiaan tergantung pada adat
istadat atau bisa disebut hukum adat yang terdapat pada setiap suku . Perang
antara kabilah adalah fenomena biasa dikalangan masyarakat arab. Jaminan
keamanan individu tergantung pada kekuasaan pemimpin kabilah masing-masing,
pemimpin kaum juga segala undang-undang, adat dan keadilan sosial. Dalam
piagam Madinah tersebut ditemukan kaidah-kaidah umum yang mampu

45
Kamal as-Sayyid, 14 Sahabat Nabi dan Keluarganya , (Jakarta: Pustaka Zahra,2003),
40.
23

mengakomodasi berbagai hak dan kewajiban warga.46 Piagam tersebut membuat


hak-hak golongan minoritas. Piagam Madinah juga mengatur kebebasan
berpendapat, perlindungan terhadap hak sipil dan hak hidup, memperkenalkan ide
nasionalisme dan negara dalam luas. Prinsip piagam Madinah menjamin
persamaan hak dan kewajiban setiap individu tanpa membedakan ras,
bahasa, ataupun kepercayaan.
Piagam Madinah lahir berdasarkan kondisi sosial masyarakat Madinah
yang heterogen, hak kondisi keagamaan, politik, ekonomi, dan suku bangsa.
Semua kondisi terebut sangat rentan memicu lahirnya konflik diantara mereka,
untuk itulah piagam Madinah lahir dalam usaha meredam munculnya konflik
diantara mereka. Satu hal yang menarik dari perjuangan Rasulullah Saw selama
hidupnya yaitu bagaimanakah nasib islam setelah ditinggal oleh Rasulullah Saw.
Di saat-saat terakhir kehidupannya, Rasulullah Saw kerap memberikan isyarat
kepada umatnya bahwa tak lama lagi ia akan meninggalkan mereka. Dalam salah
satu karya Baqir Shadir, mengatakan ada tiga asumsi tentang ajarannya. Kedua,
Rasulullah Saw bersikap responsif terhadap ajarannya, dan ketiga Rasulullah Saw
bersikap aktif tentang ajarannya.47
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan adalah suatu penelitian sebelumnya yang sudah pernah
dibuat dan dianggap mempunyai keterkaitan dengan judul dan topik yang akan
diteliti guna untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian dengan pokok
permasalahan yang sama, penelitian yang relevan dalam penelitian juga bermakna
sebagai referensi yang berhubungan dengan yang akan di bahas. Adapun hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:
1. Rofiatun Nisa, 2015, pengembangan Media Monopoli 3Dimensi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Subtema Makananku sehat dan bergizi Siswa

46
Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-undang Dasar 1945: Kajian
Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama Dalam Masyarakat Yang Majemuk, (Jakarta: UI
Press, 1995), 78.

47
Baqir Shadir, Suksesi Kepemimpinan Pasca Nabi, (Bangil: Yayasan Islam Al-Baqir,
1996),13.
23

kelas 4 SDI Surya Buana Malang, penelitian ini bertujuan untuk


menjelaskan proses pengembangan media monopoli 3 dimensi untuk
24

2. meningkatkan hasil belajar siswa dan menjelaskan kefektifan dan kualitas


media monopoli 3 dimensi apakah layak untuk digunakan di kelas 4 SDI
Surya Buana Malang.
Persamaan objek penelitiannya sama-sama meneliti tentang
pengembangan media Monopoli. Sedangkan perbedaanSubjek penelitiannya
berbeda, penelitian terdahulu subjek penelitiannya pada subtema Makananku
sehat dan bergizi sedangkan subjek penelitian sekarang adalah mata pelajaran SKI
materi periode Mekkah Madinah.
3. Budi Adi Prayoga, 2017, Pengembangan permainan Monopoli sebagai
media pembelajaran matematika pada siswa kelas II SDN Langensari 02
kecamatan ungaran barat. Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa
dalam mata pelajaran matematika kosep-konsep materi bersifat abstrak,
sehingga dibutuhkan media sebagai perantara guru dalam menyampaikan
konsep yang bersifat abstrak ni agar dengan mudah bisa di pahami oleh
siswa. Yaitu dengan menggunakan media monopoli ini.
Persamaannya sama-sama meneliti tentang pengembangan media
Monopoli. Subjek penelitiannya berbeda, penelitian terdahulu subjek
penelitiannya pada mata pelajaran matematika sedangkan penelitian sekarang
pada mata pelajaran SKI materi periode Mekkah Madinah.
4. Ndaru Aptin Ismiarlita, 2021, Pengembangan media Monopoli bahasa
indonesia (Monohasa) untuk menumbuhkan motivasi belajar dan
membaca permulaan siswa kelas 1 SD. Hasil dari penelitian ini yaitu
dengan menggunakan pengembangan tipe ADDIE (Analisis Desain
Developmen/pengembangan Impementasi dan Evaluasi). dan hasil
pengembangan media, kualitas media menurut para ahli serta hasil
implementasi .
Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang pengembangan media
Monopoli. Subjek penelitiannya berbeda, penelitian terdahulu subjeknya mata
pelajaran bahasa indonesia sedangkan penelitian yang sekarang subjeknya mata
pelajaran SKI materi Periode Mekkah Madinah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah MTs Al-Khairaat Mapanget yang beralamat di
Jl. Raya Mapanget, Mapanget Barat, Kec. Mapanget, kota Manado Sulawesi
Utara. Adapun waktu penelitian yang dibutuhkan kurang lebih 6 bulan, pada
semester tahun ajaran 2022/2023 bulan oktober sampai dengan april 2023.
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Menurut Sugiyono metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.48 Menurut Nana
Syaodih Sukmadinata penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau
langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. 49
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat
berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji
keefektifan produk tersebut. sebagaimana yang dikutip oleh Punaji Setyosari
adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan.50
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini yaitu peserta didik/siswa dan pendidik/guru SKI
kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget, serta para ahli yang akan memberikan
penilaian pada produk media monopoli yang di kembangkan.
D. Prosedur Pengembangan Media Monopoli

48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), 407
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006), 164
50
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:
Kencana,2012), 215

25
26

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini, adalah mengikuti langkah-langkah


atau prosedur Research and Devolopmen (R&D) dengan penelitian, dan
pengembangan yang paling rendah (level 1).51

Potensi dan
Masalah

Pengumpulan Studi
Informasi
Literatur

Desain
Produk

Gambar 3.1 langkah-langkah pengembangan model R&D level 1 (hanya


meneliti tetapi tidak memproduk dan menguji coba).

Berdasarkan gambar 3.1 diatas bahwa penelitian dan pengembangan yang


paling rendah (level 1) yaitu melakukan penelitian tetapi tidak dilanjutkan dengan
membuat produk dan tidak melakukan pengujian lapangan, dalam hal ini yang
dilakukan hanya menghasilkan rancangan produk serta rancangan produk tersebut
divalidasi secara internal (pendapat para ahli dan praktisi) tetapi tidak diproduksi
secara eksternal (pengujian lapangan), dengan ini dilakukan untuk menghasilkan
data valid, reliabel, up to date, objektif dan lengkap. Selanjutnya data tersebut
digunakan untuk membuat rancangan suatu produk. Maka akan dijelaskan model

51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabet,2015), 409.
26

pengembangan R&D dengan prosedur dan tahapan yang akan menjadi petunjuk
peneliti dalam pengembangan produk media monopoli. Prosedur dan tahapan
27

tersebut akan peneliti korelasikan dan sinkronkan dengan kegiatan peneliti dan
pengembangan sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah

Tahap ini merupakan kegiatan awal dalam pengembangan media ini


dengan melakukan analisis kebutuhan, pada analisis kebutuhan dilakukan dengan
observasi bahwa tidak adanya media pembelajaran yang dapat menarik perhatian
dari peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, oleh
karena itu peneliti menggunakan media pembelajaran monopoli dalam melakukan
penelitian pengembangan.

Adapun masalah yang dihadapi yaitu masih kurang media pembelajaran


yang kreatif seperti media monopoli ini, dan juga perhatian siswa masih kurang
fokus dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru, siswa hanya kebanyakan
mencari alasan untuk minta izin keluar misalnya atau bermain menjaili teman
sebangkunya.

2. Studi literatur

Kegiatan selanjutnya setelah mengetahui potensi dan masalah diatas maka


peneliti mengembangkan media pembelajaran monopoli dalam menyampaikan
materi periode mekkah madinah pada mata pelajaran SKI dikelas VII MTs Al-
Khairaat Mapanget.

3. Pengumpulan informasi

Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan informasi oleh peneliti


sebagai penunjang media monopoli materi periode mekkah madinah melalui
buku,
28

jurnal dan internet. Adapun pemilihan bahan yang digunakan dalam pengembangan
media ini disesuaikan dengan kemampuan siswa pada tingkat MTs kelas VII.

4. Desain produk

Pada tahap ini peneliti menyiapkan bahan dan alat untuk membuat produk
berupa media monopoli, produk ini berbentuk benda mati yang terbuat dari bahan
dasarnya kardus dan dilapisi kertas karton, dan dibuatlah kotak-kotak kecilnya
terbuat dari kertas origami yang warna warni agar bisa menimbulkan semangat
belajar siswa supaya mereka juga tertarik dengan media monopoli, selanjutnya
angka-angka dalam media itu ditulis dengan spidol hitam permanen lalu adajuga
gambarnya yang diprint diambil dari google setelah itu dibungkus dengan plastik
besar agar bisa awet tidak mudah kusut ataupun basah. Ditahap ini produk yang
dihasilkan dalam bentuk monopoli dengan desain awal berdasarkan desain peneliti
sendiri. Akan tetapi, komponennya sudah disusun secara sempurna, dari sinilah
nantinya produk yang dihasilkan bisa dirubah, ditambah dan diganti sesuai dengan
validasi para ahli/validator.

5. Validasi desain

Media monopoli terbuat dari kardus, kertas, gunting, lem, plastik, dan
spdol, Pada tahap ini setelah desain produk selesai maka produk tersebut akan
divalidasi oleh beberapa ahli yang ditentukan oleh peneliti. Validasi desain ini
akan menentukan apakah produk yang dibuat tersebut layak atau tidak untuk
digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam masalah ini validasi
digunakan untuk menilai apakah produk pengembangan media pembelajaran
monopoli ini layak digunakan. Adapun para ahli mengemukakan penilaian
terhadap produk media monopoli sebagai berikut:

a. Validasi Media

Validasi media akan dilakukan oleh ahli yang mempunyai bidangnya, ahli media
memberikan saran kepada produk yang telah dibuat agar bisa digunakan sebagai
media pembelajaran.
29

b. Validasi Materi

Validasi materi akan dilakukan oleh ahli dalam bidang materi guna untuk menilai
apakah sudah sesuai atau tidak materi yang terdapat dalam produk media
monopoli.

c. Validasi Guru

Yaitu dilakukan oleh pendidik atau guru pada produk pengembangan media
monopoli agar supaya bisa dinilai apakah layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran. Guru juga bisa memberikan saran kepada produk yang dibuat oleh
peneliti agar produk dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

6. Desain uji coba produk

Tahap uji coba dilakukan untuk mengetahui kelayakan media sebelum


diapakai dalam proes pembelajaran, pada bagian ini secara berurutan
dikemukakan tentang desain uji coba sebagai berikut:

Validasi ahli media dan ahli materi

Revisi

Uji coba lapangan

Gambar 3.2 Desain uji coba

Pad desain uji coba produk setelah divalidasi oleh ahli media dan ahli
materi, data angket dikumpulkan dan dianalisis sebagai dasar revisi, selanjutnya
melakukan uji coba lapangan kepada siswa dalam satu kelas diMTs Al-Khairaat
Mapanget dengan jumlah responden yaitu 20 orang siswa. Responden pada tahap
ini diharapkan memberikan tanggapan terhadap media monopoli periode mekkah
madinah, adapun langkah yang dilakukan peneliti saat uji coba lapangan ini yaitu
menerangkan cara menggunakan media pembelajaran monopoli, setelah
30

memperhatikan cara menggunakan media monopoli ini selanjutnya tiap kelompok


diperkenankan untuk memainkan media monopoli yang sudah ada tersedia diatas
meja depan kelas. Setelah mempraktikannya siswa mengisi angket untuk
menunjukkan tanggapan terhadap media monopoli SKI periode mekkah madinah.

E. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen atau alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
angket dan dokumentasi.
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden
52
untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini lembar kuesioner digunakan untuk
mengetahui penilaian ahli media, ahli materi, guru SKI dan siswa kelas VII MTs
Al-Khairaat Mapanget untuk penggunaan media monopoli pada pembelajaran
SKI.
A. Lembar penilaian ahli materi
Lembar penilaian akan diberikan pada ahli materi yaitu dosen yang
memiliki keahlian dalam bidang ahli materi, tujuan dari lembar penilaian ini ialah
untuk mengetahui kevalidan materi dari produk pengembangan media monopoli
berdasarkan aspek kompetensi, materi, dan kesesuaian dengan kurikulum yang
dijelaskan, lembar penilaian ahli materi ini disusun dari empat butir jawaban yaitu
sangat baik, baik, cukup dan kurang. Adapun kisi-kisi lembar penilaian ahli materi
sebagai berikut:
Tabel 3.1 kisi-kisi Penilaian Media Ahli Materi
No Aspek penilaian IndikatorNomor butir Jumlah
butir
1. Aspek kelayakan isi Materi yang 1,2,3,4
disajikan sesuai KD 20
keakuran materi 5,6,7,8,9
Mendorong 11,10,13,15
keingintahuan
2. Aspek kelayakan Teknik penyajian 14,1618
penyajian Pendukung 17,19,20
penyajian

52
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta 2009),
142.
31

B. Lembar penilaian ahli media


Lembar penilaian akan diberikan pada ahli media yaitu dosen yang
memiliki keahlian dalam bidang ahli media, tujuan dari lembar penilaian ini ialah
untuk mengetahui kevalidan produk yang dikembangkan pada aspek media dan
desain. Adapun lembar penilaian ahli media ini disusun dari empat butir jawaban
yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang.
C. Lembar penilaian respon pendidik

Lembar penilaian respon pendidik diberikan kepada guru mata pelajaran


SKI kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget, tujuannya untuk melihat respon
pendidik terhadap media pembelajaran monopoli yang dikembangkan. Lembar
penilaian produk disusun dengan lima butir jawaban yaitu: sangat baik, baik,
cukup, kurang dan sangat kurang, berikut ini kisi-kisi lembar penilaian respon
pendidik.

Tabel 3.3 kisi-kisi penilaian respon pendidik

No Aspek Indikator Nomor butir Jumlah


butir
1. Rekayasa media Ukuran media 1,3
monopoli
Penggunaan 2,4,5,6,7
media 12

2. Rekayasa visual Desain isi media 8,9,10,11,12

D. Lembar penilaian untuk siswa

Lembar penilaian produk respon peserta didik diberikan kepada siswa


kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget, tujuannya untuk mendapatkan data
mengenai respon peserta didik terhadap media monopoli yang dikembangkan oeh
peneliti. Angket dalam penelitian ini untuk mengetahui kelayakan terhadap media
monopoli dengan 11 butir pertanyaan sebagai berikut kisi-kisi nya:
32

Tabel 3.4 kisi-kisi Penilaian respon oleh Siswa

No Aspek Indikator Nomor butir Jumlah


butir

1. Media Penggunaan media 1,2


monopoli
11
Tampilan media 7,8
monopoli
2. Materi Penyajian materi 3
3. Pembelajaran Suasana belajar 6,9
Dampak penggunaan 4,5,10,11
media monopoli dalam
pembelajaran

2. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat
data-data yang sudah ada. Teknik pengumpulan dengan dokumentasi ialah
pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh keterangan berupa catatan pentng atau dokumen
penting yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti dari lembaga
yang berperan dalam masalah tersebut. Metode ini digunakan untuk memperoleh
daftar nama siswa, profil sekolah dan dokumentasi yang dilakukan pada saat
penelitian berupa pengambilan gambar, RPP, silabus atau buku panduan fikih.

F. Teknik analisis data


Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis
kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif pada penelitian ini memperoleh masukan
validator pada tahap validasi. Sedangkan kuantitatif adalah data yang
memaparkan hasil pengembangan produk yaitu berupa media pembelajaran
monopoli, data yang diperoleh dari instrumen penelitian pada saat uji coba
dianalisis dengan menggunakan statistik. Cara ini diharapkan dapat memahami
33

data selanjutnya. Hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk merevisi
produk yang dikembangkan, sebelum instrumen diberikan kepada ahli media, ahli
materi, guru mata pelajaran dan siswa yang diteliti. Terlebih dahulu divalidasi
oleh pakar dan dikatakan valid dengan menggunakan lembar validasi angket.
Teknik yang digunakan dalam skala pengukuran adalah skala likert, skala
likert ini adalah skala pengukuran oleh likert. Skala likert memiliki empat atau
lebih butir-butir pertanyaan yang dikombinasikan sehingga membentuk sebuah
skor/nlilai yang mempresentasekan sifat individu, dalam pengetahuan, sikap dan
perilaku. Dalam proses analisis data komposit skor biasanya jumlah atau rataan,
dari semua butir pertanyaan dapat digunakan. Penggunaan jumlah dari semua
butir pertanyaan valid karena setiap butir pertanyaan adalah indikator dari variabel
yang dipresentasekan.
Skala pengukuran adalah skala likert dengan menggunakan beberapa butir
pertanyaan untuk mengukur dan merespon lima titik pilihan pada setiap butir
pertanyaan yaitu: sangat baik, baik, cukup, dan kurang.53
Teknik yang digunakan untuk memberikan kriteria penilaian yaitu sebagai berikut:
1. Sangat baik =4
2. Baik =3
3. Cukup =2
4. Kurang =1
Tabel 3. 5 Aturan Pemberian Skor
No Keterangan Skor

1. Sangat tepat, sangat sesuai, sangat jelas, sangat menarik, sangat 4


mudah
2. Tepat, sesuai, jelas, menarik dan mudah 3

3. Cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup 2


mudah
4. Kurang tepat, kurang sesuai, kurang jelas, kurang menarik, 1
kurang mudah

53
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, “Skala Pengukuran dan
Jumlah Respon Skala Likert” Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan, no 2 (Desember 2013), 130.
33
34

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif hasil
validasi dengan teknik perhitungan nilai rata-rata, fungsi perhitungan untuk
mengetahui peringkat nilai akhir untuk untuk butir yang bersangkutan, rumus
perhitungan sebagai berikut:

P = 𝑥𝑖 100%
𝑥

Keterangan:

P : Presentase Kelayakan

Ʃx : Jumlah total skor jawaban validator (nilai nyata)

Ʃxi : Jumlah total skor jawaban tertinggi (nilai harapan)

Sebagai dasar pengambilan keputusan untuk merevisi media pembelajaran


monopoli, digunakan kriteria kualifikasi penilaian berdasarkan pendapat Arikunto
seperti pada tabel berikut.54

Tabel 3.6 kriteria kelayakan media berdasrkan presentase

Presentase (%) Kriteria Valid


85-100 Sangat valid (tidak perlu direvisi)
65-84,99 Valid (revisi minor)
45-64,99 Cukup valid (revisi mayor)
0-44,99 Tidak valid (revisi total)

Berdasarkan Tabel 3.6 diatas penilaian dikatakan valid jika memenuhi


syarat pencapaian mulai dari skor 65-100 dari seluruh unsur yang terdapat dalam
angket validasi ahli media, ahli materi, guru mata pelajaran SKi dan siswa kelas
VII MTs Al-Khairaat Mapanget Kota Manado. Penilaian harus memenuhi kriteria
valid,

54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta
2013), 35.
34

jika dalam kriteria tidak valid maka dilakukan revisi sampai mencapai kevalidan/
kriteria valid.
36

G. Uji Validasi Instrumen Angket


Tabel 3.7 Hasil Uji Validasi Instrumen

No Pernyataan X
1. Kejelasan judul lembar angket 4
2. Kejelasan butir pernyataan 3
3. Kejelasan petunjuk pengisian angket 4
4. Ketetapan pernyataan dengan jawaban yang diharapkan 3

5. Pernyataan sesuai dengan aspek yang dicapai 3

6. Pernyataan mengungkapkan informasi 3


7. Pernyataan berisikan satu gagasan yang lengkap 3
8. Bahasa yang digunakan mudah dipahami 3
9. Bahasa yang digunakan efektif 3
10. Penulisan sesuai dengan EYD 3

Jumlah 32
Rata-rata 80
Kategori Valid

Berdasarkan tabel 3.7 tentang uji validasi instrumen angket oleh validator
yang terdapat 10 aspek sebagai berikut: kejelasan, ketetapan isi, relevansi,
kevalidasian isi, tidak ada bias, dan ketetapan bahasa. Adapun aspek kejelasan
yang beriskan tentang antara lain: kejelasan judul lembar, kejelasan butir
pernyataan, kejelasan petunjuk pengisian angket. Selanjutnya ketetapan
pertanyaan dengan jawaban yang diharapka. pernyataan sesuai dengan aspek yang
di capai. Pernyataan mengungkapkan informasi yang benar. Pernyataan berisi
satu gagasan yang tepat. Aspek ketetapan bahasa yaitu: bahasa yang digunakan
mudah dipahami, bahasa yang digunakan efektif, penulisan sesuai dengan EYD.
Secara keseluruhan validator memberi skor sebesar 32 dengan nilai presentase
80% dan dikategorkan valid dan dapat digunakan untuk penilaian produk.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Media Pembelajaran Monopoli
Hasil produk pengembangan yang dikembangkan yaitu media monopoli
yang berbentuk papan segi empat dan didalam nya terdapat kotak-kotak berisikan
materi dan pertanyaan serta jawaban tentang pembelajaran SKI materi periode
mekkah madinah. Media pembelajaran monopoli ini dikembangkan agar bisa
mengetahui tanggapan dari peserta didik terhadap media monopoli itu sendiri, dan
membuat system pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan dalam proses
belajar mengajar dikelas VIIA MTs Al-Khairaat Mapanget Kota Manado.
2. Tampilan dan Desain Media
a. Monopoli
Monopoli ini adalah permainan yang terbuat dari kardus yang berukuran
60x60 cm dan dibungkus dengan kertas karton yang dasarnya bagian depan warna
hitam dan belakangnya waran merah muda, serta didalamnya terdapat kotak-kotak
yang terbuat dari kertas origami dan bertuliskan angka-angka sesuai dengan yang
akan dijalani oleh dadu, ada juga batu dadu serta orang-orangan untuk dimainkan
dan ada pula kotak pertanyaan yang berisikan tentang materi periode mekka
madinah serta jawabannya ada dikotak jawaban, dan media monopoli ini
dibungkus dengan plastik yang tebal dan besar agar tidak mudah lecet dan basah
serta kotor. Sehingga bisa digunakan oleh siswa dalam keadaan bersih, aman dan
nyaman.

36
37

Gambar 4.1 media monopoli

b. Buku yang digunakan dalam materi periode mekkah madinah


dalam media monopoli yaitu buku cetak yang ada disekolah “Buku
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VII Mts/SMP”
c. Buku pendamping yaitu yang dibuat oleh peneliti, terbuat dari
kertas HVS dan diketik lalu diprint out dan sebelum permainan
monopoli dimulai langkah-langkah dalam buku tersebut akan
dijelaskan kepada siswa.

Gambar 4.2 buku pendamping

3. Hasil pengembangan
Penelitian pengembangan media monopoli dikelas VII MTs Al-
Khairaat Mapanget ini menggunakan model pengembangan sugiono level
1.
38

a. Potensi dan Masalah


Potensi dalam peneitian ini yaitu pembelajaran SKI yang ada
disekolah MTs Al-Khairaat Mapanget. Peserta didik mempunyai
ketertarikan terhadap media pembelajaran, potensi tersebut yaitu
produk yang dibuat bisa bermanfaat untuk pembelajaran dikelas yang
diteliti oleh peneliti. Adapun permasalahan yang ada disekolah pada
pembelajaran SKI di MTs Al-Khairaat Mapanget sebagai berikut: 1)
kurang fokusnya siswa dalam pembelajaran SKI dan mengakibatkan
mereka mengantuk serta hanya bermain atau menjahili teman
sebangkunya dan tidak memperhatikan guru didepan kelas. 2) Masih
kurang nya penggunaan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif
serta menarik.
b. Studi Literatur dan Pengumpulan Informasi
Studi literatur pada penelitian ini diambil dari buku SKI kelas VII,
jurnal-jurnal yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dan
selanjutnya peneliti mengumpulkan informasi dengan melakukan pra
penelitian, melakukan wawancara kepada pendidik/guru yang
mengajar mata pelajaran SKI dikelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget,
pra penelitian dilakukan di MTs Al-Khairaat Mapanget. Adapun hasil
wawancara dapat memperoleh informasi yang mana kurangnya
pemanfaatan media pembelajaran yang kurang maksimal, dan guru
kesulitan untuk menjelaskan materi karena keterbatasan kemampuan
siswa.
c. Desain Produk
Peneliti menyiapkan alat dan bahan untuk membuat produk media
monopoli dengan ukuran 60x60 cm dengan latar berwarna hitam dan
terdapat kotak-kotak yang mempunyai variasi warna dan ada juga
gambar yang terletak didalam media monopoli tersebut, serta
mempunyai kotak pertanyaan dan jawaban serta batu dadu, dan dadu.
d. Validasi Desain
Tahap penelitian melakukan validasi kepada ahli materi, dan media
sebelm diuji cobakan. Selanjutnya yaitu revisi produk setelah
39

dilakukan validasi produk dan peneliti merevisi produk sesuai saran


dan kritik dari validator.
e. Desain Teruji
Tahapan yang terakhir yaitu uji coba produk dengan memberikan
angket kepada pendidik dan peserta didik agar peneliti bisa
mengetahui kemenarikan dan kelayakan media pembelajaran monopoli
tersebut.
4. Validasi dan Uji Coba Produk
Setelah pembuatan media monopoli selesai, kemudian peneliti
melakukan uji validasi kepada para ahli. Ahli tersebut yaitu diantaranya
adalah: ahli materi, ahli media, tujuannya adalah untuk mengetahui
kelayakan dan kevalidan media. Data yang terkumpul berupa data
kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif dalam penelitian ini berasal dari saran dan pendapat
para validator yang diberikan pada saat memvalidasi media pembelajaran
monopoli sebagai acuan untuk kelayakan pengembangan yang sedang
dlakukan oleh peneliti. Sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini
berasal dari angket validator yaitu ahli materi, ahli media, respon guru dan
siswa kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget. Namun sebelum membahas
hasil validasi dan validator. Berikut ini akan dijelaskan kriteria penskoran
nilai dari angket penilaian.
Tabel 4.1 Kriteria Penskoran

No Keterangan Skor
1. Sangat tidak tepat, tidak sesuai, tidak jelas,tidak menarik, dan tidak 1
mudah
2. Kurang tepat, kurang sesuai, kurang jelas, kurang menarik dan kurang 2
Mudah
3. Cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup mudah 3
4. Tepat, sesuai, jelas, menarik dan mudah 4
5. Sangat tepat, sangat sesuai, sangat jelas, sangat menarik, sangat 5
mudah.

Berikut adalah penyajian data dari ahli materi, ahli media, pendidik (Guru)
dan siswa kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget sebagai pengguna media
pembelajaran monopoli yang dkembangkan oleh peneliti.
40

a. Hasil Validasi ahli materi


Tabel 4.2 Data Hasil Validasi Ahli Materi
No Pernyataan X
1. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 3
2. Kesesuaian materi dengan indikator 4
3. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 3
4. Interaktivitas siswa dengan media 3
5. Penumbuhan motivasi belajar 4
6. Aktualisasi materi yang disajikan 3
7. Kecukupan jumlah soal 3
8. Kelengkapan cakupan soal 4
9. Tingkat kesulitan soal sesuai materi 3
10. Variasi soal 4
11. Kedalaman soal sesuai materi 4
12. Kemudahan pembelajaran untuk dipahami 3
13. Bahasa soal yang muda dipahami 3
14. Keruntunan alur pikir 4
15. Kejelasan uraian soal 3
16. Kejelasan petunjuk belajar 4
17. Kebenaran soal secara teori dan konsep 4
18. Ketetapan penggunaan istilah dan pernyataan 3
19. Ketetapan kunci jawaban dengan soal 4
20. Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi 3
Jumlah 69
Presentase 86,25
Kategori Sangat
valid

Berdasarkan data ahli materi SKI dapat dikatakan bahwa media


pembelajaran monopoli yang telah dikembangkan ini memiliki tingkat kevalidan
sangat valid, hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item pernyataan 1-20
pada angket yang diberikan oleh validator terhadap media pembelajaran monopoli
dengan presentase kevalidan yaitu: 86,25 akan tetapi menurut ahli materi harus
memperbaiki sedikit dari materi yang tercantum dalam media monopoli supaya
lebih sempurna.
b. Hasil validasi ahli media
Penilaian uji validasi produk untuk ahli media dilakukan oleh ahli bidang
media pembelajaran, validasi dilakukan dengan memberikan instrumen penilaian
kepada dosen ahli media dengan angket yang berisi 25 pernyataan kriteria validasi
41

produk. Dengan skor maksimal 4 dan minimal 1. Adapun hasil dari data
validasi media pembelajaran yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Hasil Validasi Ahli Media


No Pernyataan X
1. Keefektifan dalam penggunaan 3
2. Keefisienan dalam pengembangan 4
3. Reabilitas (kehandalan dalam pemakaian) 3
4. Maintainbel (dapat dipelihara/dikelolah dengan mudah) 4
5. Usabilitas (mudah digunakan) 4
6. Ketepatan memilih media 3
7. Kejelasan petunjuk penggunaan 3
8. Variasi alat permainan 3
9. Reusabilitas (dapat digunakan kembali) 4
10. Komunikatif (mudah dipahami serta menggunakan 3
bahasa yang baik benar dan efektif)
11. Kreatif dan inovatif (baru, luwes, menarik, dan unik) 4
12. Sederhana 4
13. Pemilihan jenis huruf 3
14. Ukuran huruf yang digunakan 4
15. Pengaturan jarak (huruf, baris, karakter) 3
16. Keterbacaan teks 3
17. Tampilan gambar yang disajikan 4
18. Ketetapan penempatan gambar 3
19. Keseimbangan proposi gambar 3
20. Kesesuaian gambar yang mendukung materi 4
21. Pengaturan tata letak 3
22. Komposisi warna 4
23. Keserasian pemilihan warna 4
24. Kerapian desain 3
25. Kemenarikan desain 4
Jumlah 87
Presentase 87
Kategori Sangat
valid

Berdasarkan data ahi media dapat dikatakan bahwa media pembelajaran


monopoli yang telah dikembangkan ini memiliki tingkat kevalidan sangat valid.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah skor pada item pernyataan 1-25 pada angket
yang diberikan oleh validator untuk media monopoli dengan presentase kevalidan
sebesar 87% . tetapi ahli media menambahkan dan memberi saran atau masukan
42

yaitu untuk memperbaiki buku panduan penggunaan media monopoli ini, agar lebih
sempurna dan bisa awet.
A. Uji Coba Pemakaian
1) . Uji coba pemakaian pada siswa
Pada uji coba pemakaian produk, penulis menerapkan secara
langsung penggunaan produk monopoli ini pada siswa kelas VII MTs Al-
Khairaat Mapanget Kota Manado, dengan cara melakukan proses
pembeajaran dengan menggunakan media pembelajaran monopoli
secara tatap muka. Setelah penerapan produk , penulis meminta
tanggapan siswa terhadap media pembelajaran ini yaitu mereka senang
dengan adanya media pembelajaran baru yang mereka kenali dan bsa
menghilangkan kejenuhan mereka di kelas di karenakan metode
pembelajaran yang begitu-begitu saja. Siswa juga merasa di beri suport
dalam metode pembelajaran menggunakan media monopoli ini karena bisa
mendapat Reward (hadia) dari guru, serta melatih kekompakan dan
ketelitian atau ke fokusan siswa dan penilaian siswa terhadap media
monopoli, dan dilihat dari angket yang telah dibagikan ke peserta didik.
Adapun hasil penilaian siswa terhadap angket sebagai berikut:
Tabel 4.4 Skor Penilaian Uji Pemakaian

Nama Siswa Jumlah Presentase

Nur Qolbi 49 89,09


Atika Marjan 54 98,18
Roza Ramadhani 48 87,27
Feliyati Ibrahim 48 87,27
Raisya A. Ali 49 89,09
Nazira Ramadhani 49 89,09
Hinur
Marhamatunnisa 50 90,90
Rahman
Aisya 44 80
Carmel 47 81,81
Zulfikar Gagu 45 81,81
Rahmat Aljufri 50 90,90
Muh. Rifaldo Abdul 44 87,27
Aiyssa Z. Saifudin 48 87,27
43
Ajeng J. Putri 48 87,27
Safira Z. Poka 46 83,63
Rasya R. Putra 48 87,27
Deho Revaldy 47 85,45
Muh. Andika Saputra 42 76,36
Viona Mamentu 48 87,27
Hapsa Bina 48 87,27
Jumlah 1734,47
Rata-rata 86,7
kategori Sangat valid

Tabel 4.4 diatas merupakan hasil angket respon siswa terhadap


kelayakan media pembelajaran monopoli, penilaian dari siswa
mendapatkan skor 1734,47 dengan presentase 86,7 dikategorikan sangat
valid. Dan dengan adanya media pembelajaran monopoli ini siswa lebih
semangat untuk melakukan pembelajaran dikelas karena media
pembelajaran ini bisa menghibur dan membuat mereka tidak bosan saat
melaksanakan pembelajaran dan mereka merasa enjoy karena bisa belajar
sambil bermain.

2) . Respon pendidik terhadap media

Pada uji coba produk diberikan kepada guru SKI kelas VII MTs
Al- Khairaat Mapanget adalah Riyanti Padu S.Pd.I data hasil penilaian
terhadap produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Respon Pendidik

No Pertanyaan X
1. Media monopoli mudah disimpan 5
2. Media monopoli mudah digunakan 4
3. Tingkat keawetan media monopoli 4
4. Kesederhanaan tampilan monopoli 5
44

5. Pemilihan jenis angka yang digunakan pada media 4


monopoli
6. Tampilan gambar yang disajikan pada media monopoli 4
7. Kemenarikan pada tata letak gambar media monopoli 4
8. Pengaturan tata letak kotak-kotak untuk jalnnya dadu pada 5
media monopoli
9. Komposisi warna pada media monopoli 4
10. Kerapian media monopoli 4
11. Media pembelajaran monopoli mampu memberikan 5
rangsangan kepada siswa/siswi
12. Bentuk dan ukuran media monopoli dapat memadai untuk 5
kelompok besar ataupun kelompok kecil
Jumlah 53
Presentase 88,33
Kategori Sangat
valid

Tabel 4.5 diatas merupakan hasil angket respon pendidik terhadap


kelayakan media pembelajaran monopoli, penilaian dari pendidik
mendapatkan skor 53 dengan presentase 88,33 dikategorikan sangat valid dan
pendidik merasa terbantu dengan adanya sebuah media yang baru didalam
pembelajaran ski lebih memudahkan pendidik untuk mengajar .
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya,
maka dapat diketahui bahwa “Pengembangan Media Monopoli dalam
Pembelajaran SKI di MTs Al-Khairaat Mapanget Kota Manado” sebagai berikut:
1. Model dan desain media monopoli dalam pembelajaran SKI materi
periode mekkah madinah
Produk pengembangan yang dihasilkan adalah media pembelajaran
monopoli didalamnya memuat gambar dan kotak-kotak untuk perjalanan dari
garis start sampai ke finish dengan angka-angka yang ada pada kotak-kotak
tersebut, serta ada kotak pertanyaan yang berisikan materi atau pembahasan yang
dipelajari dan juga ada kotak jawabannya. Media ini dapat digunakan sebagai
penunjang dan pegangan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran SKI di
MTs Al-Khairaat Mapanget Manado.
45

Produk pengembangan media pembelajaran monopoli ini, didasarkan


dengan kenyataan bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran masih
kurang terutama pada mata pelajaran SKI. Dengan demikian hasil dari
pengembangan ini dimaksudkan untuk memenuhi tersedianya media
pembelajaran yang dapat meningkatkan keefektifan, keefisienan, dan kemenarikan
dalam pembelajaran SKI di MTs Al-Khairaat Mapanget untuk mencapai proses
pembelajaran yang bermakna. Maka dari itu, dengan adanya media pembelajaran
ini agar bisa mendukung aktivitas pembelajaran dan memperoleh pengetahuan.
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
55
menyampaikan pesan, atau informasi dalam proses pembelajaran. Penggunaan
media dalam pembelajaran memiliki kontribusi yang sangat penting. Hal ini
sesuai dengan pendapat Hamalik, menjelaskan manfaat dari media yaitu
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkit
keinginan dan minat belajar siswa, bisa juga membangkitkan rangsangan kegiatan
belajar mengajar, bahkan bisa membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
peserta didik. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat
peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik
meningkatkan pemahaman, dan menyajikan data yang menarik. Memudahkan
penafsiran data dan memadatkan informasi.56
Media ini didesain berbentuk persegi dan berbahan kardus sehingga aman
untuk siswa dan dilengkapi juga dengan petunjuk penggunaan media dan buku
pendamping yang berisikan materi periode mekkah madinah. Monopoli ini
disertai dengan gambar dan warna-warna yang bisa menarik perhatian peserta
didik. Menurut Piegat, permainan monopoli merupakan suatu media pembelajaran
yang mempunyai kelebihan yaitu sebagai permainan yang menyenangkan untuk
dilakukan,

55
Hujair Ah Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, (Yogyakart: Kaukaba
Dipantara, 2013), 3.
56
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Aditiya Bakti, 1998), 23.
46

sesuatu yang menghibur dan menarik. Permainan memungkinkan adanya


partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Permainan dapat memberikan
umpan balik langsung. Permainan memungkinkan siswa untuk
memecahkan masalah-masalah yang nyata. Permainan memberikan
pengalaman-pengalaman nyata dan dapat diulang sebanyak yang
57
dikehendaki. dan dapat memotivasi siswa menjadi aktif, antusias dalam
mengikuti proses pembelajaran didalam kelas.
Media pembelajaran monopoli materi periode mekkah madinah
dibuat agar peserta didik dapat memahami dan mengetahui bagaimana
sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan islam
hingga islam ada dan berkembang sampai sekarang ini. Pembelajaran
media monopoli ini, siswa dibagi menjandi beberapa kelompok, dan setiap
kelompok itu harus kompak dan saling bekerja sama untuk memenangkan
permainan dengan cara menjalankan dadu-dadu yang sudah disediakan
dan melewati kotak-kotak zonk yang berisikan pertanyaan dan mampu
menjawab pertanyaan atau menjelaskan materi yang telah dipelajari ke
depan kelas didepan teman-teman kelompok yang lain. Dan apabila
kelompok yang masuk kedalam kotak zonk tersebut tidak dapat
memberikan jawaban maka dadu mereka tidak bisa berjalan dan adapun
kelompok yang duluan sampai ke finish maka mendapat juara dan akan
mendapatkan reward dari guru. Dengan adanya permainan ini maka lebih
menguji kesabaran dan ketelitian mereka serta bisa menerima kekalahan
secara sportif dan tidak saling membuli serta mengajari mereka bekerja
tim dan saling menopang satu sama lain serta mensuport temannya yang
sedang melakukan pertandingan dan bisa membantu saat temannya
kesulitan, begitu banyak pelajaran yang didapati atau yang bisa diambil
hikmanya dalam permainan ini dan juga siswa dapat terasah dalam
memahami materi dengan menggunakan media monopoli.

57
Perbandingan hasil belajar dan motivasi siswa SMA yang menggunakan media
permainan kartu domino dan media monopoli . 2014
46

Tahap pengembangan media monopoli yang memuat gambar serta


kotak-kotak perjalanan dalam permainan serta ada materi periode mekkah
madinah didalamnya yang sudah dibuat, kemudian dibawah ke validator
47

untuk diperiksa, selanjutnya setelah dikoreksi peneliti kemudian merevisi


media tersebut, setelah itu diuji coba dilapangan.

2. Kelayakan media monopoli dalam mata pelajaran SKI materi periode


mekkah madinah
Uji kelayakan produk dalam penelitian pengembangan ini melalui
beberapa tahap guna mendapatkan penilaian, masukan dan komentar sehingga
produk media monopoli layak dan baik digunakan dalam proses pembelajaran
SKI khususnya pada materi periode mekkah madinah. Uji kelayakan produk
terbagi beberapa tahapan, yaitu: tahap validasi media, tahap validasi materi dan
tahap uji coba lapangan.
Pada tahap validasi media diuji oleh 1 ahli/validator yang menguasai
bidang media pembelajaran dan melakukan penilaian dan memberikan saran serta
masukan, dan perbaikan buku panduan permainan monopoli serta melakukan
penilaian dan masukan terkait rekayasa media dan visual. Data hasil penilaian
memperoleh skor presentase 87% dengan kategori sangat valid. Namun masih ada
tambahan saran perbaikan media yang dihasilkan, yaitu memperbaiki buku
panduan pembelajaran media monopoli . Adapun Rina dan suci mengungkapkan
bahwa media pembelajaran yang digunakan harus memenuhi kriteria kelayakan,
salah satunya pada kualitas teknis keterbacaan penulisan, kemudahan
menggunakan dan kualitas tampilan.58
Pada tahap validasi materi diuji oleh 1 ahli/validator ahli materi yang
menguasai bidangnya serta memberikan penilaian dan saran yaitu cara penyajian
materi. Data penlaian ahli materi memperoleh skor rata-rata sebesar 86,25%
dengan kategori sangat valid.
Uji lapangan dilakukan setelah produk yang dibuat telah dinyatakan
layak/valid oleh para ahli, uji coba produk dilakukan kepada kelas VII MTs Al-
Khairaat Mapanget Kota Manado, dalam satu kelas

58
Rina Izlatul dan Suci Rohayati, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Asobe
Flash CS6 pada Materi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Kelas X-AK SMK Muhammadiyah 1
Taman” , 1.
48

berjumlah 20 orang peserta didik dan yang didapatkan penilaian produk rata-rata
86,7% dengan kategori sangat valid/layak. Adapun respon pendidik dalam media
pembelajaran ini yaitu dengan nilai presentase 88,33% dengan kategori sangat
valid, menurut siswa dan guru bahwasanya media pembelajaran ini sangat
menarik dan mudah dipahami dalam proses belajar mengajar.
Kelayakan media monopoli ini didukung karena adanya indikator materi
periode mekkah madinah, yaitu mempelajari tentang sejarah masuknya islam dan
perjuangan-perjuangannya baginda Muhammad SAW, serta sahabat-sahabat
beliau yang telah memperjuangkan islam hingga islam ada sampai saat ini. Dilihat
dari respon peserta didik sebagai objek untuk uji coba mereka tertarik dengan
media yang dibuat karena tampilan dan warna yang menarik. Perhatian mereka,
serta mereka bisa belajar sambil bermain dengan teman kelompoknya melawan
kelompok yang lain.
Berdasarkan nilai presentase yang diperoleh dari validasi ahli media, ahli
materi, respon pendidik, dan peserta didik kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget
selaku pemakai media pembelajaran monopoli, hasil pengembangan dinyatakan
layak dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran baik mandiri maupun
kelompok.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya uraian hasil penelitian bisa dikemukakan kesimpulan yang
berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran monopoli materi periode
mekkah madinah. Adapun kesimpulan yang berkaitan dengan pengembangan
media tersebut:
1. Pengembangan media monopoli pada mata pelajaran SKI materi periode
mekkah madinah di MTs Al-Khairaat Mapanget dilakukan dengan model
pengembangan sugiono level 1 dengan tahapan potensi dan masalah, studi
literatur, pengumpulan informasi, desain produk, validasi desain, dan
desain teruji.
2. Hasil uji coba pengembangan media monopoli ini memiliki kelayakan,
kevalidan yang cukup baik dari ahli media, ahli materi, angket, respon
guru dan siswa kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget. Adapun hasil uji
coba pengembangan media pembeljaran monopoli tersebut.
A. Penilaian dari ahli materi mendapat nilai presentase 86,25% dengan
kategori sangat valid.
B. Penilaian dari ahli media mendapat nilai presentase 87% dengan
kategori sangat valid.
C. Penilaian dari guru mendapat nilai presentase 88,33% dan dari siswa
mendapat nilai rata-rata 86,7% dari 20 orang siswa dan dikategori sangat
valid.

B. Saran
Berdasarkan hasil dari pengembangan media pembelajaran monopoli
diharapkan bisa menunjang dalam hal pembelajaran SKI dikelas VII
MTs/SMP. Dan adapun saran-saran dari peneliti pengembangan media
pembelajaran monopoli ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk siswa, yaitu dengan adanya media monopoli ini supaya semangat
belajar lebih tinggi, dan lebih antusias dalam pembelajaran serta mempunyai
ketertarikan dengan menggunakan media pembelajaran monopoli .

49
50

2. Untuk guru, yaitu pembelajaran dengan menggunakan media monopoli


agar supaya bisa lebih dikembangkan lagi dengan yang lebih menarik dan
bagus kualitasnya dan bisa menggunakan mata pelajaran yang lain.
3. Untuk peneliti, yaitu kedepannya dapat mengembangkan media
pembelajaran yang lainnya yang lebih menarik lagi, serta inovatif sesuai
dengan perkembangan zaman yanga ada diera globalisasi dikemudian hari
nanti supaya bisa menunjang kebutuhan anak didik ataupun pendidik yang
mengajar dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Butly Muhammad Sa’id Ramadhan, Sirah Nabawiyah.


Ahmad Sukardja, 1995, Piagam Madinah dan Undang-undang Dasar 1945:
Kajian Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama Dalam
Masyarakat Yang Majemuk. Jakarta: UI Press.
Ah Sanaky Hujair. 2013, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakart:
Kaukaba Dipantara.
Dimayati dan Mudijono, 2009, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dudung Abdurahman, 2007, Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz
Media.
Depdiknas, Kamus Besarb Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, edisi ke III
Departemen Agama Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Rekontruksi
Sejarah Pendidikan Islam di Indonesa. Jakarta, 2005
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, “Skala Pengurukan
dan Jumlah Respon Skala Likert” Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan,
no 2 Desember 2013
Filsafat Taqi, 2003, Warna Warni Kehidupan Remaja dalam Islam. Bogor:
Cahaya. Hamalik Oemar, 1998, Media Pendidikan, Bandung: Citra Aditiya Bakti.
H. Fuad dan Hashem, 1995, Sirah Muhammad Rasulullah Satu Penafsiran Baru.
Bandung: Mizan.
Helmawati,2019, Pembelajaran dan Penilaian HOTS. Bandng:PT Remaja
Rosdakarya.
Hafsah,2013, Pembelajaran Foqih. Medan: Citapustaka Media Perintis.
Hamalik Oemar,2013, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Husna, 100+ Permainan Kreatif Khusus Asah otak kiri anak. Jogjakarta: Flash
Book 2011
Iman Bernadib, 1987, Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: FIP IKIP.
Kementran Agama RI, Al-Qr’an dan Terjemahannya.
Kamal As-Sayyid, 2003, 14 Sahabat Nabi dan Keluarganya. Jakarta: Pustaka Zahra

51
Mulyani Sumantri dan Nana Syaohdi, 2017, Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Universitas
Terbuka.
Muhaimin, dkk,1996, Strategi Belajar Mengajar . Surabaya: Citra Media.
Nizwardi Jalinus,Ambiyar, 2016, Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Perbandingan hasil belajar dan motivasi siswa SMA yang menggunakan media permainan kartu
domino dan media monopoli .
Rudi Susilana M,Si, Cepi Liyana M.Pd, Drs, 2009, Media Pembalajaran. Bandung: Bumi
Rancaekek Kencana.
Rusman,2015, Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik, dan penilaian. Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada
Romi Satria Wahono. Aspek dan Kriteria penilaian media pembelajaran,2006.

52
53

LAMPIRAN-LAMPIRAN
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68

Data Nama Siswa


Kelas VII MTs Al-Khairaat Mapanget

No Nama Siswa
1. Atika Marjan
2. Aisya
3. Aiyssa Zilvanna Saifudin
4. Ajeng Julia Putri
5. Caramel
6. Deho Revaldi
7. Feliyanti Ibrahim
8. Hapsa Bina
9. Raisya A. Ali
10. Marhamatunnisa Rahman
11. Muhammad Rivaldo Abdul
12. Muhammad Andika Saputra
13. Nazira Ramadhani Hinur
14. Nur Qolbi
15. Rahmat Aljufri
16. Roza Ramadhani
17. Rasya Riatama Putra
18. Safari Zharawani Poka
19. Viona Mamentu
20. Zulfikar Gagu
69

Hasil uji coba produk kepada siswa

Aspek yang penilaian Jumlah Presentase

Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nur Qolbi 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 49 89,09
Atika Marjan 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 54 98,18
Roza Ramadhani 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 48 87,27
Feliyanti Ibrahim 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 48 87,27

Raisya A. Ali 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 49 89,09


Nazirah Ramadhani 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 49 89,09
Hinur
Marhamatunnisa 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 50 90,90
Rahman
Aisya 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 44 80
Caramel 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 47 81,81
Zulfikar Gagu 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 45 81,81
Rahmat Aljufri 4 5 5 4 5 4 4 3 5 3 4 50 90,90
Muh. Rifaldo Abdul 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 44 87,27

Aiyssa Z. Saifudin 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 48 87,27


Ajeng J. Putri 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 48 87,27
Safira Z. Poka 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 46 83,63
Rasya R. Putra 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 48 87,27
Deho Revaldy 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 47 85,45

Muh. Andika 4 5 4 2 5 3 2 5 2 5 5 42 76,36


Saputra
Viona Mamentu 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 48 87,27
Hapsa Bina 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 48 87,27
70
71
72

DOKUMENTASI

Gambar 1. Validasi instrumen angket kepada validator angket

Gambar 2. Validasi Materi kepada validator ahli materi


73

Gambar 3. Validasi media kepada validator ahli media

Gambar 4. Guru membuka pembelajaran dan menjelaskan materi


74

Gambar 5. Guru menjelaskan penggunaan media monopoli

Gambar 6. Siswa memainkan media monopoli


75

Gambar 7. Guru membagikan angket

Gambar 8. Siswa sedang mengisi angket penilaian media


76

Gambar 9. Siswa mengumpulkan angket

Gambar 10. Guru memberikan Reward kepada pemenang


79

Gambar 11. Guru mengisi angket penilaian terhadap media


79

Panduan cara menggunakan media monopoli


79

IDENTITAS PENULIS

Nama : Bella Sintia Rahma

Kolopita Tempat/tgl lahir : Dayow, 05 Mei

1998 Alamat : Desa Pidung

Nomor HP : 0878-6615-2175

E-mail : bella.kolopita@iain-manado.ac.id

Nama orang tua :

Bapak : Rudi Kolopita

Ibu : Gemi Tukiyo

Riwayat pendidikan :

SD : SDN Dayow

SMP : MTs Darul Istiqamah Manado

SMA : MA Darul Istiqamah

Manado Perguruan Tinggi : IAIN Manado

Anda mungkin juga menyukai