Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Scrapbook pada materi Gaya untuk Siswa

SD Kelas 4 SD

Mujayanah

PGSD FKIP UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Email : yanamujaya@gmail.com

Abstract

The research has a purpose to how to develop scrapbook learning media in style material in 4th
grade science subjects in elementary school and to find out the feasibility of Style material
scrapbook learning media in 4th grade science subjects in elementary schools that was developed
to get a proper assessment for use. The research was conducted at SDN 2 Sanggrahan with
research subjects grade 4 students on a limited scale trial. The type of research used is based on
the development model of Thiagarajan, Semmel, and Semmel. This model consists of 3 stages,
namely, the definition stage, the planning stage, and the development stage. The assessment
instrument used was a questionnaire sheet for media validation by expert lecturers and teachers
and a student response questionnaire sheet.

Abstrak

Penelitian tersebut memiliki tujuan untuk bagaimana cara pengembangkan media pembelajaran
scrapbook dalam materi gaya pada mata pelajaran IPA kelas 4 sekolah dasar dan mengetahui
kelayakan media pembelajaran scrapbook materi Gaya pada mata pelajaran IPA kelas 4 sekolah
dasar yang dikembangkan mendapat penilaian yang layak untuk di gunakan. Penelitian tersebut
dilaksanakan di SDN 2 Sanggrahan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 pada uji coba skala
terbatas. Jenis penelitian yang digunakan berpacu pada model pengembangan Thiagarajan,
Semmel, dan Semmel. Model ini terdiri atas 3 tahap yakni, tahap pendefinisian , tahap
perencanaan, tahap pengembangan. Instrumen penilaian yang digunakan adalah lembar angket
untuk validasi media oleh dosen ahli serta guru dan lembar angket respon siswa.

1
BAB I

Latar belakang

Proses pembelajaran menjadi persoalan ketika guru menggunakan metode ceramah dan
menjelaskan dalam proses pembelajaran. Siswa hanya menggunakan waktu untuk mendengar
dan mencatat apa yang disampaikan guru sehingga menjadikan guru sebagai aktor tunggal yang
menjadikan ia sendiri yang pintar (Qomar, 2012). Hal ini membuat siswa menjadi kurang
inisiatif, kreatif, mandiri, dan aktif karena guru yang baik sering dipotret siswa sebagai guru
yang menggunakan beragam metode mengajar, mempraktikan beragam keahlian untuk menarik
minat siswa dalam pembelajaran (Kyriacou, 2011).

Proses kegiatan belajar siswa harus sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk
mencapai penguasaan kompetensi. Proses pembelajaran di sekolah dimaksudkan untuk
mnegembangkan potensi akademik dan kepribadian pelajar, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran sedapat mungkin melibatkan
para pelajar dalam memecahkan masalah, mengijinkan siswa untuk aktif membangun dan
mengatur pembelajarannya. Dalam hal ini teknik manajemen kelas juga diperlukan dalam proses
pembelajaran, (Carey & Andrew, 2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pengalaman
dalam mengelola kelas sangat dibutuhkan agar dapat mengelola kelas dengan baik dan teratur
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Penggunaan media pembelajaran yang akan diterapkan pada materi Gaya adalah berbasis
scrapp book, sehingga siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam mengolah pengetahuannya.
Penggunaan media pembelajaran berbasis scrapp bookmenempatkan siswa sebagai subjek didik
yang aktif dalam menemukan masalah, menentukkan masalah, serta bagaimana cara
memecahkan masalah yang ditemukan pada topik permasalahan yang ada dalam media
pembelajaran interaktif tersebut. Dalam pembelajaran siswa diajak berpikir secara kreatif,
sehingga menghasilkan pertukaran informasi lebih mendalam dan menarik. Pembelajaran
interaktif yang dilakukan dua arah antara guru dan siswa akan lebih memudahkan siswa dalam
berdiskusi memecahkan masalah (Daws, 2005).

Menurut Shier (2013) scrapbook merupakan suatu jenis karya seni berupa hasil kliping
gambar atau kreativitas dalam menempel hiasan pada sebuah media kertas sehingga dapat
menghasilkan tampilan yang menarik. Tampilan scrapbook yang menarik menjadi dasar bahwa
scrapbook dapat dikembangkan menjadi sebuah media pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik. Ketika suatu materi pembelajaran dituangkan dan disampaikan dalam
bentuk media scrapbook, maka memungkinkan peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam
mempelajari dan memahaminya. Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk Scrapbook tidak
hanya berisikan tulisan-tulisan, namun terdapat visualisasi gambar di dalamnya serta mampu
menekankan beberapa poin tertentu pada materi pembelajaran yang memerlukan penekanan
khusus sehingga tidak muncul kebosanan pada peserta didik ketika membaca.

2
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran scrapbook dengan
kualitas yang baik dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, mengetahui pengaruh
media pembelajaran scrapbook terhadap pemahaman materi siswa pada materi Gaya, serta
mengetahu respons siswa terhadap media pembelajaran scrapbook.

3
BAB II

Kajian teori

1. Media Pembelajaran

A. Pengertian Media Pembelajaran

Gagne Briggs (dalam Arsyad, 2002:4), berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
sesuatu alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran. Media
pembelajaran tersebut dapat berupa buku, tape recorder, kaset video, film, slide, foto, gambar,
televise, dan komputer. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah suatu alat yang dapat dilihat, didengar, dan diraba oleh pancra indera
manusia. Alat tersebut digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Media pembelajaran menurut Danim (1995:7) adalah media pendidikan yang merupakan
seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru 7 atau pendidik dalam rangka
berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan oleh guru
untuk menyampaikan informasi berupa materi pelajaran kepada penerima pesan. Penerima pesan
tersebut adalah peserta didik.

Sadiman (2002:7), mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah bermacam


peralatan digunakan guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan
dan pendengaran,. Jadi, media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat dilihat, dibaca,
didengar. Alat tersebut digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi
pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah suatu alat bantu fisik, yang dapat digunakan
oleh manusia dengan panca indera dan anggota tubuh seperti tangan. Alat tersebut merupakan
alat perantara dalam menyampaikan gagasan materi pelajaran. Materi pelajaran tersebut
dikaitkan dalam situasi yang nyata. Gagasan materi tersebut, disampaikan melalui media
pembelajaran dan ditujukan kepada penerima. Penerima dalam hal tersebut adalah peserta didik.

B. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2009: 25-27), media pembelajaran dapat memberikan manfaat dalam
proses belajar mengajar. Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran adalah sebagai
berikut.

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

4
2. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendirisendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
4. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya.

Media pembelajaran juga mempunyai manfaat bagi proses pembelajaran menurut


Commission on Instructional Tegnology (Sudjana, 2007:10-11) manfaat tersebut adalah.

1. Membuat pendidikan lebih produktif,


2. Menunjang pengajaran individual,
3. Kegiatan pengajaran lebih ilmiah,
4. Pengajaran lebih maksimal,
5. Kegiatan belajar lebih menghubungkan dengan realita,
6. Mempercepat pendidikan dengan memperkaya teknologi.

Media pembelajaran sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Berdasarkan beberapa


pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran dalam dunia
pendidikan adalah (1) media pembelajaran dapat memperjelas pesan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru kepada siswa, (2) media pembelajaran bermanfaat untuk membantu guru
dalam mengatasi masalah dalam proses belajar mengajar, (3) manfaat media pembelajaran
adalah membantu guru dalam meningkatkan stimulus kepada siswa sehingga respon siswa
terhadap pelajaran menjadi baik.

C. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Persiapan
Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan mengajar dengan
menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan tenaga
pengajar pada langkah persiapan diantaranya: membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran/perkuliahan sebagaimana bila akan mengajar seperti biasanya. Dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang akan digunakan.
mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta yang telah disediakan, menyiapkan dan
mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak terburu-
buru dan mencari-cari lagi serta peserta didik dapat melihat dan mendengar dengan baik.
2. Pelaksanaan/Penyajian
Tenaga Pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti: yakinkan bahwa semua media dan
peralatan telah lengkap dan siap untuk digunakan. jelaskan tujuan yang akan dicapai,

5
jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses
pembelajaran, hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu
perhatian/konsentrasi, dan ketenangan peserta didik.
3. Tindak lanjut
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang
materi yang dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang telah dilakukannya.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya diskusi, eksperimen, observasi,
latihan dan tes. 

2. SCRAPBOOK

Menurut Shier (2013) scrapbook merupakan suatu jenis karya seni berupa hasil kliping
gambar atau kreativitas dalam menempel hiasan pada sebuah media kertas sehingga dapat
menghasilkan tampilan yang menarik. Tampilan scrapbook yang menarik menjadi dasar bahwa
scrapbook dapat dikembangkan menjadi sebuah media pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik. Ketika suatu materi pembelajaran dituangkan dan disampaikan dalam
bentuk media scrapbook, maka memungkinkan peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam
mempelajari dan memahaminya. Pembuatan media pembelajaran dalam bentuk Scrapbook tidak
hanya berisikan tulisan-tulisan, namun terdapat visualisasi gambar di dalamnya serta mampu
menekankan beberapa poin tertentu pada materi pembelajaran yang memerlukan penekanan
khusus sehingga tidak muncul kebosanan pada peserta didik ketika membaca.

6
BAB III

Hasil Dan Pembahasan

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas (Sugiyono 2010: 407). Subjek penelitian yang digunakan, penelitian ini adalah SDN
Sanggrahan 2 kelas 4 sebagai populasi penelitian.

Penelitian berfokus pada pengembangan media pembelajaran scrapbook pada materi


khususnya materi gaya. Penelitian ini menggunakan model 3-D yang terdiri atas tiga tahapan.
Pertama, tahap define yang terdiri atas kegiatan analisis kurikulum, analisis kebutuhan, analisis
materi. Kedua, tahap design yang terdiri atas mendesain media dan dilanjutkan pembuatan media
scrapbook. Ketiga, tahap develop yang terdiri atas validasi ahli (ahli media, ahli materi, dan ahli
bahasa), revisi produk, dan uji coba terbatas. Penelitian ini terbatas hanya sampai revisi produk
tahap akhir. Penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui instrumen ahli dan angket respon
siswa.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian serta pengembangan media pembelajaran scrapbook untuk materi Gaya pada
mata pelajaran IPA dilakukan melalui observasi, penyebaran angket, dokumentasi, serta
wawancara wali kelas III-A dan siswa di SDN Sanggrahan 2.

Tahap Pembuatan Media Scrapbook, sebagai berikut 1) Pada tahap awal pembuatan
media scrapbook yakni pembuatan prototipe atau rancangan awal media yang akan dibuat, 2)
Pengumpulan gambar yang dibutuhkan dalam pembuatan media scrapbook sesuai dengan materi
karangan sederhana (karangan deskripsi), 3) Pengeditan gambar, lalu gambar di edit
menggunakan aplikasi Ms. Word, pengeditan gambar dilakukan agar komposisi gambar dapat
sesuai dengan kebutuhan materi, contohnya memotong gambar-gambar untuk memberikan efek
timbul pada gambar, 4) Mencetak gambar.

Setelah media selesai dibuat, langkah selanjutnya memvalidasi media scrapbook kepada
3 ahli, yakni ahli materi, ahli media, dan ahli kepraktisan. Ahli materi berperan untuk
memberikan penilaian terhadap media adalah guru kelas 4 SDN Sanggrahan 2. Guru yang
dilibatkan sebagai ahli materi berperan untuk memberikan penilaian terhadap media dari segi isi
materi dan kegiatan pembelajaran. Guru yang menjadi ahli materi adalah Ibu Juli Sastika Sari
S.Pd. Validator ahli media adalah dosen dari Universitas Nusantara PGRI Kediri yaitu Bapak
Sutrisno Sahari M.Pd.

7
Tabel 1. Instrumen Penilaian Untuk Ahli Media

No Indikator Aspek Penilaian Skor Penilaian


1 2 3 4 5

1. Ukuran media Kesesuaian ukuran pengembangan √


srapbook media scrapbook
Keharmonisan unsur penggunaan √
warna
Komposisi dan ukuran judul √
(Juddul pada cover)
2. Desain isi media Media pembelajaran menarik √
srapbook (Kreatif dan Inovatif)
Bahasa mudah di pahami √
( Komunikatif)
Keterbacaan teks √
Ketepatan penempatan gambar √
Keseimbangan proporsi gambar √
Kesesuaian gambar yang √
mendukung materi
Kesesuaian penempatan gambar dan √
tulisan

Berdasarkan kriteria analisis data penilaian validasi ahli media didapatkan presentase
nilai akhir rata – rata 3, masuk pada kriteria “Layak”. Sehubungan dengan itu, dosen ahli media
yang berperan untuk memberikan penilaian terhadap media dari segi teknis dan penggunaan
media dalam pembelajaran. Dosen yang menjadi ahli media, yakni Bapak Sutrisno Sahari,M.Pd.
Selaku Dosen Mata Pelajaran Pengembangan Media Pembelajaran. Dosen tersebut adalah dosen
di Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Tabel 2. Instrumen Penilaian Untuk Ahli Materi

No Indikator Aspek Penilaian Skor Penilaian

1 2 3 4 5
1. Kesesuaian Kesesuaian materi dengan kompetensi √
materi dengan dasar
KD
Kesesuaian materi dengan tujuan √
pembelajaran
2. Keakuratan Materi di sajikan dengan jelas √
materi
Materi mudah di pahami √
3. Pendukung Pendukung berupa gambar dan contoh √
materi sesuai dengan konsep

8
pembelajaran
4. Kemutakhiran Materi dan gambar yang terdapat pada √
materi media scrapbook adalah materi dan
gambar yang bersifat aktual (terbaru)
5. Penyajian Pembelajaran pada media scrapbook √
pembelajaran pada materi macam macam gaya
menarik minat belajar siswa dan
mendorong rasa ingin tahu siswa
6. Kelengkapan Pembelajaran pada media scrapbook √
penyajian memuat materi macam macam gaya
secara lengkap

Berdasarkan kriteria analisis data penilaian validasi ahli materi didapatkan presentase
nilai akhir rata – rata 3, masuk pada kriteria “Layak”. Kemudian, dosen ahli media berperan
untuk memberikan penilaian terhadap media dari segi kepraktisan. Guru yang menjadi ahli
materi adalah Ibu Juli Sastika Sari,S.Pd.

Tabel 3. Instrumen Penilaian Kepraktisan

No Indikator Aspek Penilaian Skor Penilaian


1 2 3 4 5
1. Kualitas media Media mudah di gunakan √
Media dapat di gunakan secara √
mandiri
2. Kualitas materi Materi mudah di pahami √
Penyajian materi tersusun secara √
menarik
Pengunaan bahasa mudah di √
pahami
Meningkatkan motivasi belajar √
siswa
3. Kualitas teknis Pemilihan warna sesuai √
Tampilan gambar menarik √

Berdasarkan tabel kriteria analisis data penilaian validasi ahli kepraktisan didapatkan
presentase nilai akhir rata rata skor 4 masuk pada kriteria “Sangat Layak”. Media pembelajaran
yang telah divalidasi tentu memiliki kriteria kelayakannya masing-masing. Uji coba terbatas
dilakukan pada tanggal 27 Desember 2021. Kelas IV menjadi sampel dalam penelitian ini
sekaligus menjadi tempat untuk menguji coba media scrapbook. Jumlah responden sebanyak 7
siswa.

9
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini, yakni terselesaikaannya pengembangan
media pembelajaran berbasis visual berupa scrapbook. Media pembelajaran telah selesai karena
telah melalui tiga tahap penelitian pengembangan, yakni tahap define, tahap design, dan tahap
develop dengan memenuhi kriteria keberhasilan. Adapun kriteria keberhasilannya, yakni
penilaian validasi ahli minimal dapat dinyatakan dengan kategori layak. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa media scrapbook layak digunakan sebagai media pembelajaran khususnya
pada materi Gaya dalam mata pelajaran IPA di kelas IV Sekolah Dasar.

SIMPULAN

Penelitian Pengembangan ini menggunakan model 3 D yang terdiri dalam tiga tahap.
Pertama, tahap define yang terdiri dari kegiatan analisis kurikulum, analisis kebutuhan, analisis
materi. Kedua, tahap design yang terdiri dari mendesain media dan dilanjut pembuatan media
scrapbook. Ketiga, tahap develop yang terdiri dari validasi ahli (ahli media, ahli materi, dan ahli
bahasa), revisi produk, dan uji coba terbatas. Tingkat validasi media scrapbook melibatkan 3 ahli
materi yakni 1 guru sebagai ahli materi, 1 dosen sebagai ahli media, dan 1 guru sebagai ahli kepraktisan.

10

Anda mungkin juga menyukai