PROPOSAL
Diajukan oleh
EMELDA SAPUTRI
NPM : 19690430
1
BAB I
PENDAHULUAN
mengembangkan potensi dalam diri siswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cakap, berkarakter, berilmu, sehat,
Undang tersebut juga merupakan bagian isi dan kelengkapan kurikulum dalam
karakteristik pembelajaran tematik yang berpusat pada anak Sejalan dengan hal
1
Salah satu mata pelajaran pada pembelajaran tematik adalah IPA. IPA
merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang membahas tentang alam semesta dan
segala isinya yang bersifat rasional dan objektif. Pembelajaran IPA seharusnya
yang memadai di dalam kelas, sehingga siswa distimulasi untuk berkreatif dalam
mencoba dan membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran melalui penguatan
bahwa; 1) hasil belajar 47,62 % (20 orang) siswa masih belum mencapai KKM
yang telah ditentukan yakni 70, 2) kemampuan berpikir kreatif siswa masih
tergolong rendah, dibuktikan dengan rata-rata nilai IPA siswa sebesar 68,5
(kurang dari KKM), 3) penggunaan media belajar masih sangat minim. Dilihat
dari cara pengajaran guru yang masih terbatas, sebagian guru hanya menggunakan
buku guru dan buku siswa sebagai bahan ajar dan menempatkan guru sebagai
2
membosankan dan tidak menarik. Akibatnya siswa menjadi kurang termotivasi
dalam pembelajaran, dan 4) selain itu proses pembelajaran yang dilakukan pada
materi yang sudah dipelajari siswa menjadi kurang bermakna. Selain itu, guru
pembelajaran yang sesuai untuk materi pokok tertentu, dan penyampaian materi
pembelajaran belum disampaikan secara sistematis. Oleh karena itu, perlu untuk
diharapkan dapat menarik perhatian siswa dalam menerima materi dan dapat
pembelajaran.
akan tercapai apabila seorang pendidik dapat menciptakan situasi dan kondisi
belajar yang baik dan secara efektif sehingga perencanaan, metode dan media
pembelajaran yang digunakan oleh guru pun dapat memengaruhi potensi dan
kemampuan yang dimiliki siswa, serta keberhasilan tersebut akan tercapai apabila
3
Menurut Arsyad (2014:19), dalam suatu proses pembelajaran ada dua
aspek yang sangat penting yaitu media pembelajaran dan metode mengajar, kedua
belajar siswa. Salah satu media pemeblajaran yang dapat digunakan untuk
pembelajaran jenis 3 dimensi. Media ini berupa handmade yang dibuat dari kertas
asturo maupun kertas karton. Scrapbook adalah album kenangan yang memuat
bukan hanya photo, akan tetapi klipingan atau catatan penting yang berhubungan
dikatakan sebagai seni menempel foto atau gambar dimedia kertas, dan
Scrapbook
4
3. Mudah dibawah dan disimpan: Pada umumnya Scrapbook memiliki
ukuran yang sama dengan buku, hal ini dapat memudahkan Scrapbook
yang bervariasi.
gambar dan foto. Dengan demikian kita akan lebih mudah untuk
mengingatnya.
dapat menjadi salah satu solusi mengenai banyaknya peristiwa atau obyek
Utaminingsih dkk. (2019), peserta didik lebih mudah memahami dan antusias
apabila di dalamnya terdapat sesuatu yang baru yang dapat memperjelas suatu
dan hasil belajar siswa. keberadaan media Scrapbook yang merupakan media
konkrit atau nyata bagi siswa sekolah dasar dapat mempermudah penyajian pesan
siswa SD Negeri 001 Sawah Baru dengan melalukan penelitian dengan judul
5
“Pengaruh Media Scrapbook Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kampar”.
1. Peserta didik kurang memahami konsep dari materi pelajaran IPA yang
berdampak kepada hasil belajar yang tidak mencapai nilai KKM yang
telah ditetapkan
kurang variatif serta terfokus pada buku teks (buku paket dan LKS)
rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh media
6
Scrapbook terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SD Negeri 001
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
7
3. Bagi Sekolah
Sebagai informasi dan salah satu bahan masukan bagi pihak sekolah dalam
8
BAB II
KAJIAN TEORITIS
a. Pengertian Kreatifitas
suatu obyek dari perspektif baru, dan untuk membentuk kombinasi baru dari
sehingga dapat menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini sesuatu yang
baru tidak berarti sebelumnya tidak ada, akan tetapi sesuatu yang baru ini
9
b. Kemampuan Berpikir Kreatif
mencangkup wawasan dengan unsur unsur yang luas. Berpikir kreatif dapat
tugas. Hal ini merupakan pengembangan diri terhadap ide-ide baru yang
permasalahan.
yang kreatif dan orisinil. Hal ini bahwa berpikir kreatif memiliki beberapa
10
indikator untuk menghasilkan ide yang baru.Kreativitas seseorang
keterincian. Lebih lanjut Siswono dalam Eko dan Tri (2018), merumuskan
tingkat kemampuan berpikir kreatif seperti yang disajikan pada tabel II.1.
Tabel 2.1
Tingkat Kemampuan Bepikir Kreatif
No Tingkat Karakteristik
1 Tingkat 4 (Sangat Siswa mampu menunjukkan kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keterincian dalam
2 Tingkat 3 (Kreatif) Siswa mampu menunjukkan kelancaran, keluwesan, dan keaslian dalam memecahakan
masalah
3 Tingkat 2 (Cukup Siswa mampu menunjukkan keaslian atau keluwesan dalam memecahkan masalah
Kreatif
4 Tingkat 1 (Tidak Siswa tidak mampu menunjukkan keempat aspek berpikir kreatif yang meliputi kelancaran,
Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor internal dan
Menurut Uno dan Nurdin (2014: 155), menyatakan bahwa faktor pendorong
11
lingkungan: mampu melihat masalah dari segala arah; 3) Komitmen kuat
untuk maju dan berhasil: hasrat ingin tahu besar; 4) Optimis dan berani
otoriter.
dengan ide yang luas. Untuk mendorong tingkah laku kreatif menurut
apa yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didiknya sebagai berikut:
luar biasa.
bernilai.
berpikir dan bertingkah laku secara bebas dan meluas merupakan hal
12
Secara umum media diketahui sebagai perantara dari suatu informasi
untuk diterima oleh penerima. Istilah media berasal dari latin dan
13
pembelajaran masa kini, karenanya media pembelajaran merupakan segala
Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain
belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu
14
c) Membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian materi
pembelajaran
15
Media visual merupakan media yang digunakan hanya
(a) media cetak seperti buku, modul, jurnal, peta, gambar dan poster, (b)
model dan prototype seperti globe bumi dan (c) media realitas alam
sekitar.
sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang
dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan
4) Multimedia
media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan
16
dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak dan audio
informasi.
Seni Scrapbook ditemukan di Inggris pada abad ke-15 yang berasal dari
handmade yang terbuat dari kertas. Penggunaan media ini efektif karena
seni menempel gambar atau foto pada media kertas dan menghiasnya
cocok untuk siswa sekolah dasar karena memiliki rasa ingin tahu tinggi,
mudah tertarik akan hal-hal yang berbeda, dan peserta didik juga akan
17
lebih cepat tanggap dan aktif apabila menggunakan media yang dapat
nyata bagi siswa sekolah dasar dapat mempermudah penyajian pesan dan
informasi yang tentunya berdampak besar dan dinamis (Asih dkk, 2020).
dengan hal tersebut, Sari, Yuliantini, & Tarmizi, (2020) dalam jurnal
2007:116).
18
mengumpulkan dokumen maupun tulisan. Namun dengan adanya sisi
digunakan, yaitu: double tip, gambar, lem, gunting, karter, pensil, dan
digunakan
hias.
19
g) Memasukkan atau menempelkan hiasan dan kertas yang telah
berikut:
memahami materi
20
2.2 Penelitian yang Relevan
dengan topik pembahasan. Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini
belajar peserta didik dalam pelajaran IPA 2) Pengaruh hasil belajar peserta
penelitian ini terdapat pengaruh hasil belajar yang signifikan pada mata
2. Juli Asima Rambe, Erika dan Nancy Angelia Purba, 2022. Pengaruh
Mata Pelajaran PKn Sekolah Dasar Islam Terpadu. Dari hasil pengolahan data
dan analisis hasil penelitian melalui uji-t menunjukkan thitung > ttabel yaitu
2,062 > 2.000 pada taraf signifikan 5% yang berarti terdapat pengaruh yang
3. Arif Rahman Hakim, Hajarul Aswad dan Nurrahmah. 2021. Pengaruh Media
menujukkan bahwa dari 21 orang jumlah siswa secara keseluruhan yaitu 76,19
% atau 16 orang siswa mendapatkan N-gain dengan kategori tinggi dan 23,81
21
% atau 5 orang siswa mendapatkan pengaruh kategori sedang. Hasil uji-t
menunjukkan bahwa thitung = 2,259 > ttabel = 1,725 (taraf signifikan α = 0,05)
4. Vera Septi Sistiasih. 2019. Pengaruh Media Scrapbook Terhadap Hasil Belajar
Scrapbook media memiliki pengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal
ini terlihat dari peningkatan hasil tes kognitif siswa, pada pretest siswa yang
mendapat nilai di atas KKM sebesar 71%. Setelah diberikan perlakuan yaitu
penggunaan Scrapbook, semua siswa mendapat nilai di atas KKM. Dari data
5. Dessy Linda Kumala Sari. 2018. Pengaruh Media Scrapbook Terhadap hasil
belajar IPA Materi Sumber Energi Siswa kelas IV SDN Lidah Kulon IV
diketahui nilai Sig.I(2-tailed) yaitu sebesar 0,004 < 0,05 yang artinya Ha
Siswa. Dari hasil penelitian diperoleh data dan selanjutnya dianalisis dengan
22
kemampuan penalaran matematika didapat nilaiFhitung = 22,883> Ftable = 4,20
artinya terdapat pengaruh tidak signifikan sehingga tidak dilakukan uji lanjut.
disusun dari berbagai teori yang telah didiskripsikan. Seperti yang telah
diungkapkan dalam landasan teori penelitian ini bahwa variabel bebas (media
berpikir kreatif).
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Y
X
Kemampuan
Media Scrapbook
Berpikir Kreatif
Keterangan:
23
BAB III
METODE PENELITIAN
eksperimen semu. Pada penelitian ini digunakan dua kelas dalam satu sekolah
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan
Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih dari pertimbangan guru, kemudian
Hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan nilai
Keterangan :
24
(-) = diberikan perlakuan model pembelajaran konvensional
kelas kontrol.
perlakuan.
semester ganjil tahun 2023/2024 yaitu pada kelas VA sebagai kelas eksperimen
dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Waktu pelaksanaan dilakukan pada tanggal
01 Juli 2023 sampai dengan tanggal 15 Juli 2023 di V SD Negeri 001 Sawah
Baru.
1. Tahap Persiapan
25
ganjil tahun ajaran 2023/2024 yakni pada bulan Juli 2023.
dan soal pretest dan postest beserta kisi-kisinya dan alternatif jawabannya.
orang siswa.
2. Tahap Pelaksanaan
dan konvensional.
c. Melakukan uji perbedaan rata-rata (uji t) untuk menguji data pretest (guna
diberikan perlakuan).
26
d. Melakukan uji perbedaan rata-rata dengan Mann-Whitney untuk data yang
Menurut sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data
intern dan data eksteren. Data interen adalah data yang bersumber atau diperoleh
dari dalam suatu instansi (lembaga, organisasi), sedangkan data eksteren adalah
data yang diperoleh atau bersumber dari luar instansi. Data eksteren dibagi
Data primer diperoleh dari sumber data langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan data sekunder diperoleh dari sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen (Sugiyono, 2015:225). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
hasil tes siswa kelas V SD Negeri 001 Sawah Baru Kecamatan Kampar Timur
Kabupaten Kampar. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah kepala
sekolah, staf, guru kelas V dan dokumentasi. Subjek penelitian ini yaitu siswa SD
Negeri 001 Sawah Baru Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar yang
27
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
berupa lembaran tes. Adapun soal yang akan diujikan kepada kedua kelas adalah
(variabel terikat) yaitu hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil belajar
menggambarkan hasil belajar siswa tentang rata-rata kelas eksperimen dan kelas
x=
∑ xi
n
Keterangan :
𝑥̅ = nilai rata-rata
n = banyaknya sampel kelas eksperimen atau kelas kontrol
28
∑ 𝑥i = jumlah skor sampel kelas eksperimen atau kelas kontrol
penelitiannya pada sejumlah sampel terhadap suatu populasi yang lebih besar.
Analisis inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan uji normalitas data, uji homogenitas varians, uji
perbandingan rata-rata hasil belajar matematika siswa (uji-t). Apabila data yang
melihat perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas Kontrol. Dengan demikian
karena jumlah siswa pada masing-masing kelas sampel adalah 31 dan 32 siswa
sehingga dalam pengolahan data hasil penelitian ini langsung dilakukan uji
homogenitas
eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians sama atau tidak sama.
Homogenitas varians pada penelitian ini diuji dengan cara menguji pretest dan
postest kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah data diketahui berdistribusi
normal.
H0 : S12 ≠ S22 : varians kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak homogen.
Keterangan :
S12 : varians kelas eksperimen
S22 : varians kelas kontrol
29
Uji statistik yang digunakan untuk menguji keragaman varians atau uji
homogenitas adalah
Variansterbesar
F= (Sudjana, 2015)
Varians terkecil
Jika : Fhitung > Ftabel, maka varians kedua kelompok tidak homogen.
dua rata-rata yang akan digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan
antara kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
perbedaan dari nilai yang diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan statistika.
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas
30
H0 : 𝜇1 = 𝜇2 : tidak terdapat perbedaan antara rata-rata kemampuan berpikir
Dengan :
1) Jika kedua varians homogen, maka rumus uji-t yang digunakan adalah
x 1−x 2
t= ( n1 −1 ) S 12 + ( n 2−1 ) S 22
√
2
1 1 dengan S =
s + ( n1 +n 2 )−2
n 1 n2
Keterangan :
𝑥̅1 = rata-rata siswa kelas eksperimen
𝑥̅2 = rata-rata siswa kelas kontrol
𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
𝑆12 = varians kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen
𝑆22= varians kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol (Sudjana, 2015)
1
distribusi frekuensi adalah 𝑛1 + 𝑛2 − 2, dengan peluang (1− α ) dan 𝛼 =
2
0,05
31
2) Jika kedua varians tidak sama (tidak homogen), maka rumus uji-t yang
digunakan adalah
x 1−x 2
t=
√ S 12 S 22
n1
+
n2
Keterangan :
𝑥̅1 = rata-rata siswa kelas eksperimen
𝑥̅2 = rata-rata siswa kelas kontrol
𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
𝑆12 = varians kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen
𝑆22 = varians kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol
S 12 S 22 t
diterima dan H1 ditolak. Dengan w1 = ; w1 = ; t1 = ( 1− 1 α ) dan
n1 n2 2
t
t2 = (1− 12 α ), ( n2−1 ) untuk harga t lainnya ditolak.
berikut :
32
terdapat pengaruh media Scrapbook terhadap
Dengan;
digunakan adalah
x 1−x 2
t= ( n1 −1 ) S 12 + ( n 2−1 ) S 22
√
2
1 1 dengan S =
s + ( n1 +n 2 )−2
n 1 n2
Keterangan :
𝑥̅1 = rata-rata siswa kelas eksperimen
𝑥̅2 = rata-rata siswa kelas kontrol
𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
𝑆12 = varians kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen
𝑆22= varians kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol (Sudjana, 2015)
sebagai berikut :
a) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak
33
terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif
2) Jika varians kedua kelas normal dan tidak homogen, maka uji
rumus:
x 1−x 2
t=
√
2 2
S1 S2
+
n1 n2
Keterangan :
𝑥̅1 = rata-rata siswa kelas eksperimen
𝑥̅2 = rata-rata siswa kelas kontrol
𝑛1 = jumlah siswa kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah siswa kelas kontrol
𝑆12 = varians kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen
𝑆22 = varians kemampuan berpikir kreatif kelas kontrol
' w 1t 1+ w 2t 2 ' w 1t 1+ w 2t 2
Terima H0 jika t ≥ dan diterima H1 jika t ≤
w 1+ w 2 w 1+ w 2
2 2
S1 S2
. Dengan w1 = ; w1 = ; t1 = t (1−α ) (n 1−1) dan t2 = t (1−α ) (n 2−1) .
n1 n2
34
Dari hasil analisis uji t tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
a) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak
35
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, D., & Maryati, T. (2019). Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Pendas : Jurnal Ilmiah
Pendidikan Dasar, 4(1)
Arif Rahman Hakim, Hajarul Aswad dan Nurrahmah. 2021. Pengaruh Media
Scrapbook Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Gravity Edu:
Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Fisika, 4(1): 35-38
Asih Pratitis Kusumaning, Shanty Hawanti, Okto Wijayanti. (2020).
Pengembangan Media Pembelajaran Scrapbook Untuk Keterampilan
membaca. Indonesian Journal Of Primary Education. Vol. 4, No. 1. 87-100
Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran.. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Baharuddin, dan Wahyuni, Esan Nur. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzzn Media Group
Damayanti, M. & Ulhaq Z. (2017). Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Keragaman Rumah Adat di
Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar. JPGSD. Vol. 5, No. 3, pp. 803-812
Dian Sudiantini dan Nurjanah Dewi Shinta. 2018. Pengaruh Media Pembelajaran
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penalaran Matematis Siswa.
JPPM, 11(1): 177-186
Dessy Linda Kumala Sari. 2018. Pengaruh Media Scrapbook Terhadap hasil
belajar IPA Materi Sumber Energi Siswa kelas IV SDN Lidah Kulon IV
Surabaya. Jurnal PGSD, 6(5):693-702
Eko Sujarwo dan Tri Nova Hasti, Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Kelas VIII SMP dalam menyelesaikan Soal Luas Bangun, Jurnal Kajian
Pembelajaran Matematika, 2018, 2(1): 1-9
Fatikh. 2019. Media Pembelajaran. Jurnal Studi Islam, 14(2), 87–99
Iva Hardiana, 2015. Terampil Membuat 50 Kreasi Scrapbook Cantik Pada Frame,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Paratiwi Meidiyanti, 2017. Pengembangan Media Scrapbook Subtema Komponen
Ekosistem Untuk kelas V Sekolah Dasar. Malang.
Juli Asima Rambe, Erika dan Nancy Angelia Purba, 2022. Pengaruh Penggunaan
Media Scrapbook terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata
Pelajaran PKn Sekolah Dasar Islam Terpadu. JURNAL BASICEDU, 6(5):
7822 - 7830
Neng Elsa Novianti Ruhiat, 2022. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Scrapbook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV
Sekolah Dasar. 2(1): 36-42
36
Noer, S. H. 2009. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Apa, Mengapa, dan
Bagaimana? In Lampung: Prosiding Seminar Nasional Penelitian, 16: (pp.
521– 526. Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas
Negeri Yogyakarta
Nunuk Suryani, dkk, 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rayandra Asyhar, 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi Jakarta
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta
Sani, 2014. Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013, Jakarta:
Bumi Aksara
Sari, I. P., Yuliantini, N., & Tarmizi, P. 2020. Pengaruh Penggunaan Media
Scrapbook terhadap Hasil Belajar pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas
IV SD Gugus X Kota Bengkulu. JURIDIKDAS: Jurnal Riset Pendidikan
Dasar, 3(3), 336–344.
Sari, D. L. K & Mintohari. 2018. Pengaruh Media Scrapbook Terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Sumber Energi Siswa Kelas IV SDN Lidah Kulon IV
Surabaya. JPGSD. 6(5): 693-702.
Slameto, 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rajawali Press
Sudjana. 2015. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Susanto, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: PT
Fajar Interpratama Mandiri,
Tatang Y. E. Siswono, 2008. Model Pembelajaran Berbasis Pengajuan dan
Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif,
Surabaya: UNESA University Press,
Uno dan Nurdin, 2014. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi
Aksara
Utaminingsih Sri, Ferina Agustini, Moh Aniq KHB. 2019. Pengembangan Media
Scrap Book Tema 4 Berbagai Pekerjaan Subtema 3 Pekerjaan Orang
Tuaku. Journal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 3(2): 64-70
Utami Munandar, 2013. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah
Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua, Jakarta: PT. Gramedia
Vera Septi Sistiasih. 2019. Pengaruh Media Scrapbook Terhadap Hasil Belajar
Penjasorkes. Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT, 14(1): 66-72
37
Wisudawati, Asih Widi dan Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA (Disesuaikan dengan PembelajarannKurikulum 2013). Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Yeyen Febrianti, Yulia Djahir, dan Siti Fatimah, 2016. Analisis Kemampuan
Berpikir Kreatif Peserta Didik dengan Memanfaatkan Lingkungan pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Palembang, 2016, Jurnal
Profit, 3(1): 121-127
38