Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN MEDIA SCRAPBOOK DALAM MENINGKATKAN

AKTIVITAS BELAJAR KIMIA

Dina Kurniawati
SMA Negeri 1 Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi
dinak3980@gmail.com

Diterima, Direview, Direvisi, Tersedia secara daring/online,


Diterbitkan secara daring/online Genesis Naskah

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati aktivitas belajar kimia dengan menggunakan
media scrapbook. Melalui metode deskriptif kualitatif pada kelas XII MIPA 3 SMA
Negeri 1 Nanga Pinoh, diperoleh hasil pengamatan bahwa peserta didik sangat antusias
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, peserta didik merasa
tertantang untuk melakukan aktivitas pembelajaran secara mandiri. Dengan demikian,
penggunaan media scrapbook dapat meningkatkan aktivitas belajar kimia peserta didik.

Kata kunci: aktivitas belajar; kimia; media scrapbook..

Abstract
This study aims to observe chemistry learning activities using scrapbook media. Through
a qualitative descriptive method in class XII MIPA 3 SMA Negeri 1 Nanga Pinoh, it was
observed that students were very enthusiastic in the learning process. Based on the result
to interview, students felt challenged to carry out learning activities independently. The
conclusion is scrapbook media can increase students’ chemistry learning activities.

Keyword: chemistry; learning activities; scrapbook media.

PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar
mereka. Pendidikan di sekolah tidak terlepas dari proses kegiatan belajar mengajar yang
merupakan perencanaan secara sistematis yang dibuat oleh pendidik dalam bentuk rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Sebagai usaha sadar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, seorang pendidik
tentunya memerlukan strategi penyampaian materi yang tepat dalam mendesain suatu kegiatan
pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik dalam belajar sehingga didapatkan output
yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Sejalan dengan hal tersebut, salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional
yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah dengan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Untuk dapat mengembangkan kreativitas peserta didik, diperlukan proses pembelajaran yang
menyenangkan dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas
belajar secara mandiri.
Barcode EISSN
Nama Penulis
Judul Artikel

Menurut Sadirman (2006:100) aktivitas yang bersifat fisik dan mental merupakan
aktivitas belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2009:179) aktivitas belajar adalah aktivitas
yang dilakukan oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala aktivitas jasmani dan rohani yang dilakukan
oleh peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tidak semua aktivitas peserta didik dapat digolongkan ke dalam aktivitas belajar.
Setidaknya Rusman (2015:27) menyebutkan ada beberapa aktivitas yang dikategorikan sebagai
ciri-ciri aktivitas belajar, yaitu 1). Terjadi secara sadar; 2). Bersifat fungsional; 3). Positif dan
aktif; 4). Tidak bersifat sementara; 5). Bertujuan dan terarah; 6). Mencakup seluruh aspek
tingkah laku.
Dari ciri-ciri di atas partisipasi peserta didik dalam pembelajaran menjadi sangat
penting agar kegiatan yang mereka lakukan di kelas dapat digolongkan ke dalam aktivitas
belajar. Oleh sebab itu, pendidik harus mampu mengemas proses pembelajaran yang dapat
menumbuhkembangkan aktivitas belajar yang menyenangkan.
Pada kenyataannya, aktivitas belajar yang terjadi pada mata pelajaran kimia di SMA
Negeri 1 Nanga Pinoh masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil observasi yang dilakukan pada
tanggal 20 Januari 2020 terhadap 33 peserta didik di kelas XII MIPA 3 tahun pelajaran
2019/2020. Sebanyak 7 peserta didik (21,21%) yang mengajukan pertanyaan saat diberikan
kesempatan bertanya dan hanya 15 peserta didik (45,45%) yang memberikan pendapat saat
kegiatan diskusi berlangsung.
Dari data di atas, tampak bahwa peserta didik belum terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. Padahal, aktivitas belajar dapat terwujud jika peserta didik dapat berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran hendaklah dapat menghasilkan
perubahan pengetahuan, keterampilan dan perilaku pada diri peserta didik.
Pendidik menyadari bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran
untuk materi Senyawa Karbon tersebut. Diantaranya penyajian materi yang terlalu cepat,
kurang melatih peserta didik bekerja dalam kelompok sehingga peserta didik cenderung merasa
canggung saat harus bekerja dalam kelompok. Selain itu, peserta didik yang memiliki
kemampuan tinggi terlalu mendominasi kelompok belajar. Sementara, peserta didik dengan
kemampuan rendah cenderung minder dan malu bertanya.
Oleh sebab itu, setelah berdiskusi dengan rekan sejawat, pendidik mencoba untuk
menjadikan tanggung jawab perseorangan dan kesempatan seluruh peserta didik untuk
memberikan kontribusi dalam keberhasilan kelompok. Menggunakan metode dan media
pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
Dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar, pendidik perlu memanipulasi perilaku
belajar peserta didik dengan berbagai cara. Penggunaan media pembelajaran yang tepat adalah
suatu usaha yang dapat dilakukan. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah
scrapbook. Scrapbook atau buku tempel merupakan seni menempel gambar atau foto pada
media kertas dan menghiasnya menjadi karya kreatif (kompas.com.2020
Dewasa ini scrapbook tidak hanya digunakan sebagai media untuk menempelkan
gambar, foto atau sejenisnya tetapi dapat dimodifikasi menjadi media pembelajaran. Media
scrapbook ini merupakan media visual yang dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang
yang ada di sekitar. Sehingga pembuatannya relatif mudah, murah dan sederhana.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media scrapbook memberikan
dampak positif dalam pembelajaran. Diantaranya pada penelitian Irren Syahriyanti (2017),
Dessy Linda Kumala Sari (2018) serta Vera Septi Sistiasih (2019), penggunaan media
scrapbook memberikan peningkatan yang positif terhadap hasil belajar. Selain itu, media
scrapbook juga memberikan dampak positif pada aktivitas belajar yang dibuktikan oleh Nindya
Barcode EISSN
Nama Penulis
Judul Artikel

Okky Ariyani (2014). Berdasarkan hasil penelitian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk
mengamati aktivitas belajar peserta didik pada pelajaran kimia dengan menggunakan media
scrapbook.

KAJIAN PUSTAKA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media pendidikan dapat diartikan alat
dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran. Menurut Gagne dalam
Angkowo (2007:10) media pembelajaran diartikan sebagai berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, membangkitkan rangsangan pada seluruh
indera peserta didik, memusatkan perhatian dan kemauan peserta didik, menigkatkan semangat
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dari uraian di atas terlihat bahwa media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh pendidik (Arsyad, 2005:3). Selain itu media pembelajaran juga berfungsi
sebagai penyampai pesan yang dapat meningkatkan gairah belajar peserta didik.
Ada banyak jenis media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Mulai dari
media yang sederhana dengan harga yang terjangkau hingga media yang kompleks dengan
harga yang relatif mahal. Menurut Heinich, Moelanda dan Russel dalam Angkowo (2007: 12)
media pembelajaran yang lazim digunakan dalam pembelajaran antara lain media visual
nonproyeksi dan proyeksi, media audio, media gerak, media komputer, multimedia dan media
jarak jauh.
Salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
adalah Scrapbook. Scrapbook atau buku tempel merupakan seni menempel foto atau gambar di
kertas dan menghiasnya menjadi karya kreatif (Kompas.com, 2020). Tidak hanya itu, biasanya
scrapbook juga berisi tulisan atau catatan penting yang berkaitan dengan gambar atau foto yang
ditempel.
Dewasa ini scrapbook tidak hanya digunakan sebagai media untuk menempelkan
gambar, foto atau sejenisnya tetapi dapat dimodifikasi menjadi media pembelajaran. Media
scrapbook dapat dibuat dengan menggunakan barang-barang yang ada di sekitar.
Buku tempel (scrapbook) ini tergolong ke dalam media visual nonproyeksi karena
menyajikan gambar, foto atau catatan penting. Media visual ini memegang peranan penting
dalam proses belajar karena dapat melatih kekuatan ingatan peserta didik (Arsyad, 2005:89).
Selain itu, Arsyad juga mengatakan bahwa media visual dapat menumbuhkan minat peserta
didik dalam belajar. Semakin banyak objek yang dilihat oleh pserta didik, semakin tertarik
mereka untuk berbicara lebih banyak, berinteraksi lebih sering dengan teman atau dengan objek
tersebut.
Menurut Maita Damayanti (2017) kelebihan kelebihan scrapbook sebagai media
pembelajaran diantaranya adalah 1). Menarik secara visual, 2). Menyajikan objek dengan lebih
realistis, 3). Mudah dibuat, 4). Murah dan sederhana, 5). Dapat didesain sesuai keinginan.
Sementara itu, kekurangan media scrapbook adalah 1). Waktu pembuatan yang relatif lama, 2).
Penggunaan gambar yang sering kurang sesuai.
Proses pembelajaran selalu melibatkan interaksi dua arah antara pendidik dan peserta
didik. Dalam proses tersebut terdapat banyak aktivitas yang dilakukan. Pendidik hendaknya

Barcode EISSN
Nama Penulis
Judul Artikel

dapat memanfaatkan jenis-jenis aktivitas dalam proses pembelajaran agar materi dapat
tersampaikan dengan baik. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Aktivitas belajar melibatkan beragam indera yang dimiliki oleh peserta didik. Indera
tersebut antara lain penglihatan (visual), bicara (oral), pendengaran (listening). Tidak hanya itu,
aktivitas belajar juga melibatkan seluruh aktivitas fisik, mental serta emosi peserta didik.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan baik secara jasmani dan rohani selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Aktivitas belajar tersebut merupakan indikator adanya keinginan peserta didik untuk belajar.
Dalam penelitian ini, aktivitas pembelajaran yang dimaksud adalah aktivitas berbicara,
aktivitas mendengar dan aktivitas menulis. Aktivitas berbicara yang dimaksud adalah aktivitas
yang berkaitan dengan menyatakan pendapat/ide dan gagasan dan bertanya. Aktivitas
mendengar yang dimaksud adalah mendengarkan penjelasan orang lain. Sedangkan aktivitas
menulis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menuliskan poin-poin penting dari materi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan teknik kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data yang kaya, informasi yang mendalam tentang masalah yang akan dipecahkan.
Menurut Auberbach dan Silverstein dalam Sugiyono (2018:3), penelitian kualitatif adalah
penelitian yang melakukan analisis dan interpretasi teks dan hasil interview dengan tujuan
untuk menemukan makna dari suatu fenomena. Pada penelitian ini akan dilakukan serangkai
analisis dan interpretasi terhadap penggunaan media scrapbook dalam kegiatan pembelajaran.
Masih dalam Sugiyono (2018:3), Steven Dukershire dan Jennifer Thurlow menyatakan,
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berkenaan dengan data bukan angka,
mengumpulkan dan menganalisis data yang bersifat naratif. Sehingga, penelitian yang
dilakukan peneliti berfokus pada proses penggunaan scrapbook dalam pembelejaran. Dengan
mengamati aktivitias belajar peserta didik, hasil pengamatan yang diperoleh nantinya berupa
data mengenai perancangan dan penggunaan media scrapbook di kelas.
Teknik atau metode untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah teknik
pengamatan (observasi). Marshall dalam Sugiyono (2018:106), mengatakan melalui observasi
peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Pada kegiatan penelitian ini
teknik observasi digunakan untuk mengungkapkan sejauh mana media scrapbook dapat
meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Pada penelitian ini pengamatan dilakukan pada
saat proses pembelajaran kimia dengan menggunakan media scrapbook berlangsung di kelas.
Menurut Arikunto (2014:272) cara paling efektif dalam menggunakan metode observasi
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Oleh sebab
itu, alat pengumpul data pada penelitian ini berupa lembar observasi. Lembar observasi disusun
secara sistematis berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang diamati. Pedoman
observasi digunakan untuk mencatat setiap aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan scrapbook. Data pendukung dalam penelitian ini adalah dokumentasi
informasi berupa dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, jurnal pembelajaran dan
agenda mengajar serta buku catatan peserta didik. Tidak hanya itu, dilakukan pula wawancara
dengan peserta didik mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif. Menurut Sumadi
(2018:76) deskriptif bermaksud untuk membuat pencandraan mengenai situasi-situasi atau
kejadian-kejadian. Dalam penelitian ini, data mentah yang diperoleh dari hasil pengamtan
aktivitas belajar di kelas, wawancara dan dokumentasi diakumulasi untuk dijabarkan secara
deskriptif, tanpa menerangkan keterkaitan antar variabel dan tidak melakukan pembuktian
hipotesis.

Barcode EISSN
Nama Penulis
Judul Artikel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Gambaran Umum Lokasi dan Materi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Nanga Pinoh jalan Kota Baru KM 1 Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi
Kalimantan Barat, pada kelas XII MIPA 3. Jumlah subjek yang terlibat dalam penelitian ini
sebanyak 33 peserta didik yang terdiri dari 12 peserta didik laki-laki dan 21 peserta didik
perempuan. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2020.
Kegiatan penelitian diawali dengan menetapkan topik atau submateri yang akan
dituangkan ke dalam scrapbook. Dalam hal ini, peneliti memilih topik senyawa
alkanol/alkohol untuk disusun ke dalam scrapbook. Sebab, materi tersebut merupakan salah
satu materi esensial, padat isi dan merupakan materi pertama yang dibahas di awal semester
genap.
Selanjutnya, materi ini dipisahkan kembali dalam sub-submateri, misalnya rumus
umum dan rumus molekul senyawa alkanol, tata nama senyawa alkanol, sifat fisik senyawa
alkanol, sifat kimia senyawa alkanol, serta kegunaan dan dampak senyawa alkanol.
Tujuannya agar setiap peserta didik mendapat satu submateri yang berbeda yang harus digali
informasinya dengan lebih mendalam berdasarkan sumber informasi berupa buku yang
tersedia di perpustakaan atau internet.
2. Persiapan dan Pembuatan Media Scrapbook
Kemudian tahap persiapan berlanjut dengan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyusunan instrumen pengumpulan data. Pada tahapan ini, peneliti
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
kelompok. Peneliti menetapkan langkah-langkah pembelajaran yang mendorong partisipasi
aktif setiap anggota kelompok untuk berdiskusi. Yaitu, dengan membagi peserta didik ke
dalam kelompok kecil beranggotakan empat sampai lima orang dengan kemampuan
beragam.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan scrapbook. Alat dan bahan yang
digunakan merupakan alat dan bahan sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar.
Diantaranya kalender meja yang sudah tidak terpakai, kertas karton, kertas origami, kertas
HVS berwarna, pita dan hiasan lain yang relevan serta alat tulis. Tiap lembar kalender berisi
gambar atau foto, grafik, catatan penting maupun pertanyaan dari submateri yang telah
dikelompokkan sebelumnya.
3. Penggunaan Media Scrapbook dalam Pembelajaran
a) Kegiatan Pembuka
Setelah menyiapkan rencana pembelajaran dan media scrapbook, peneliti memulai
kegiatan pembelajaran di kelas. Pada pertemuan ini, peneliti mengawali kelas dengan
mengucap salam, memeriksa kehadiran peserta didik dan memberi motivasi. Setelah itu,
peneliti menjelaskan tentang media scrapbook dan cara penggunaannya dalam
pembelajaran.
Selain itu peneliti juga menjelaskan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
pembelajaran dengan menggunakan media scrapbook, misalnya tiap peserta didik
mendapatkan satu submateri yang harus di pahami, menyimak penjelasan teman,
membuat rangkuman poin penting hasil diskusi dan berbicara secara bergiliran
mengikuti arah perputaran jarum jam. Hal ini bertujuan agar selama mengikuti
pembelajaran dengan media scrapbook, peserta didik tidak kebingungan dan
pembelajaran tetap berjalan kondusif.
b) Kegiatan Inti
Barcode EISSN
Nama Penulis
Judul Artikel

Pada saat kegiatan inti pembelajaran dimulai, peneliti membagikan scrapbook pada
tiap kelompok dan meminta peserta didik untuk mengamati gambar-gambar, tabel dan
grafik serta catatan penting yang terdapat di dalam scrapbook. Tidak hanya itu,
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam scrapbook juga wajib mereka diskusikan.
Saat peserta didik berdiskusi, peneliti berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain
untuk mengamati jalannya diskusi, menjaga ketertiban dan memberikan dorongan atau
bantuan agar setiap anggota ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Selama diskusi berlangsung, peserta didik diminta merangkum poin penting hasil
diskusi yang harus dilaporkan atau dipresentasikan di depan kelas. Hasil presentasi
tersebut ditanggapi oleh teman-teman dari kelompok yang lain. Sementara peneliti
memberikan ulasan dan penguatan.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, peserta didik terlihat antusias saat peneliti
membagikan scrapbook. Demikian pula ketika mereka diminta mengamati gambar-
gambar, tabel dan grafik serta catatan penting yang terdapat di dalamnya.
Sesi diskusi kelompok tak kalah menyenangkan. Peserta didik lebih tertarik untuk
menyimak, berpendapat dan mencatat. Sebanyak 23 (69,69%) peserta didik aktif
berbicara. Mereka tak ragu untuk bertanya dan menyampaikan pendapat di hadapan
teman sekelompoknya. Sebanyak 25 (75,75%) orang peserta didik aktif menuliskan
poin penting hasil diskusi dan sejumlah 28 (84,84%) peserta didik antusias
mendengarkan penjelasan teman sekelompoknya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan secara acak setelah pembelajaran
berlangsung, peserta didik berpendapat bahwa mereka lebih tertantang untuk dapat
menjelaskan kepada teman sekelompoknya secara lebih detail sebab di dalam
scrapbook hanya terdapat gambar, grafik dan catatan kecil saja. Oleh sebab itu mereka
tertarik untuk mencari tahu lebih banyak. Sementara itu, peserta didik yang belum
berani menyampaikan pendapat dan bertanya menyatakan bahwa mereka kurang
percaya diri untuk berbicara di depan teman-teman. Selain itu mereka juga merasa
kebingungan bagaimana cara berbicara agar penjelasan mereka dapat dipahami oleh
teman sekelompoknya.
c) Kegiatan Penutup
Sebelum menutup pembelajaran, peneliti membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan hasil diskusi. Kemudian meminta mereka membaca materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
d) Penilaian
Oleh karena fokus penelitian ini adalah aktivitas belajar, maka peneliti memberikan
penilaian dan apresiasi yang tinggi pada kelompok yang memiliki anggota paling aktif.
Berdasarkan data yang dihimpun dalam lembar observasi yang disusun dengan sistem
ceklis perkelompok, akan dapat dilihat kelompok mana yang anggotanya memiliki
aktivitas belajar lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan peserta didik termotivasi
untuk berpartisipasi aktif pada pembelajaran-pembelajaran selanjutnya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pembelajaran kimia di kelas XII
MIPA 3 SMA Negeri 1 Nanga Pinoh dapat disimpulkan bahwa; 1) media scrapbook dapat
dibuat sesuai kebutuhan materi pembelajaran, 2) sebelum menggunakan media scrapbook
dalam pembelajaran, peserta didik harus diberikan instruksi yang jelas dan mudah dipahami, 3)

Barcode EISSN
Nama Penulis
Judul Artikel

media scrapbook dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik yang meliputi aktivitas
berbicara, aktivitas mendengar dan aktivitas menulis.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan disarankan; 1) kepada peneliti lain yang
ingin melaksanakan penelitian lanjutan untuk mengkolaborasikan media pembelajaran
scrapbook dengan model pembelajaran lain yang dapat membuat peserta didik semakin
antusias dalam mengikuti pelajaran kimia, dan 2) perlu ada penelitian khusus untuk melihat
hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar dengan menggunakan media scrapbook.

DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Angkowo, R dan A. Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhar, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dessy Linda Kumala. (2018). Pengaruh Media Scrapbook Terhadap Hasil Belajar IPA Materi
Sumber Energi Siswa Kelas IV SDN Lidah Kulon IV Surabaya. Jurnal Penelitian
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Volume 5, Nomor 5.

Hardiani, Isriani dan Dewi Puspitasari. (2015). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep
dan Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Kompas.com. (2020). Srapbook Bukan Sekedar Menempl Barang Sisa (online). Diakses
tanggal 23 November 2020

Maita Damayanti dan Ulhaq Zuhdi. (2017). Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Keragaman Rumah Adat di Indonesia Kelas IV SD.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Volume 5, Nomor 3: 803-812.

Nindya Okky Ariyani. (2014). Penggunaan Media Buku Tempel dalam Model Pembelajaran
Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IVB Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Volume 2, Nomor 1: 1-9

Oemar Hamalik. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Rusman. (2015). Pembelajaran Tematik Terpadu, Teori Praktik dan Penilaian. Grafindo:
Jakarta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. (2018). Metodologi Penelitian. Depok: Rajagrafindo Persada.

Vera Septi Sistiasih. (2019). Pengaruh Media Scrapbook Terhadap Hasil Belajar Penjasorkes.
Jurnal Olahraga dan Prestasi, Volume 14, Nomor 1.

Barcode EISSN
Nama Penulis
Judul Artikel

Barcode EISSN

Anda mungkin juga menyukai