Anda di halaman 1dari 17

0

REVIEW JURNAL
TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN PAI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas UAS


Mata Kuliah: Teori- Teori Pendidikan Islam Kritis
Dosen Pengampu: DR. MOH. YUSUF, MA.
Diajukan oleh:
NAMA: BASIRAN
NIM : 17087010004

PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR (S3)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2019
1

1. REVIEW JURNAL KE- 1 (satu)

Judul : pengembangan bahan ajar mata kuliah media


pembelajaran pai Di stai al-khairat pamekasan.

.Penulis : Citra Fitri Kholidya


. Nama Jurnal : Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.4 No.1, April
2016 (17-23)
.Pembahasan :
Mata kuliah media pembelajaran memberikan manfaat penting bagi calon
guru PAI. Mata Kuliah Media Pembelajaran membantu pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa tentang media pembelajaran, memiliki
kemampuan serta keterampilan dalam membuat dan mengembangkan
media sederhana untuk kepentingan pembelajaran. Tujuan penelitian dan
pengembangan ini adalah menghasilkan bahan ajar cetak Mata Kuliah
Media Pembelajaran PAI yang memenuhi kriteria akseptabilitas yakni
aspek kegunaan, ketepatan, dan kelayakan. Produk pengembangan yang
dihasilkan berupa bahan ajar Media Pembelajaran PAI yang dilengkapi
dengan panduan dosen dan panduan mahasiswa. Model pengembangan
yang digunakan adalah model Dick, Carey & Carey. Hasil pengembangan
divalidasi oleh ahli isi, ahli desain dan ahli media. Selanjutnya dilakukan
uji coba. Uji coba tersebut meliputi: 1) uji coba perorangan, 2) uji coba
kelompok kecil, 3) uji coba lapangan.Berdasarkan hasil validasi ahli dan
uji coba yang dilakukan terhadap produk pengembangan dapat
disimpulkan bahawa produk penilaian ini memenuhi kriteria sangat baik
dan memperoleh kualifikasi sangat layak.
2. REVIEW JURNAL KE- 2 (dua)
. Judul : Media Audio Visual dalam Pembelajaran PAI
.Penulis : Ernanida, Rizki Al Yusra
2

. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Islam – Murabby Volume 2


Nomor 1 April 2019
.Pembahasan :
Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa
melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi
pembelajaran. Dalam kondisi semacam ini, proses pembelajaran sangat
tergantung kepada guru sebagai sumber belajar. Namun, tidak semua
bahan pelajaran dapat disajikan oleh guru secara langsung. Untuk
mempelajari bagaimana kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak
mungkin guru membimbing siswa langsung menyelam ke dasar lautan,
atau membelah dada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja organ
tubuh manusia. Akan tetapi guru dapat menggunakan berbagai macam
alat bantu dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu belajar
inilah yang dimaksud dengan media atau alat peraga pembelajaran. Dalam
pembelajaran PAI, agar bahan pelajaran yang diberikan lebih mudah
dipahami oleh siswa, diperlukan media yang membantu proses
penyampaian tersebut.Melalui media (alat bantu), diharapkan akan
terjadi persepsi yang sama antara guru dan siswa. Apalagi Pendidikan
Agama Islam yakni pendidikan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, terutama dalam mencapai ketentraman bathin dan kesehatan
mental pada umumnya. Media Audio Visual bisa digunakan sebagai
salah satu alternatif pembelajaran PAI.
3. REVIEW JURNAL KE- 3 (tiga)
. Judul : Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran Audio
Visual dengan Minat Peserta Didik pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1
Bangkinang Kota.
.Penulis : Najmi hayati, M. Yusuf ahmad, Febri harianto
. Nama Jurnal : Jurnal Al-hikmah Vol. 14, No. 2, Oktober 2017
3

.Pembahasan :
Media pembelajaran audio visual adalah media perantara yang
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga
membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang dipergunakan untuk
membantu tercapainya tujuan belajar. Minat adalah keinginan besar
terhadap sesuatu yang terdiri dari berbagai perasaan serta pemusatan
perhatian yang sengaja dan penuh kemauan yang mengarahkan individu
pada suatu pilihan. Rumusan masalah yang dibahas dari penelitian ini
adalah apakah ada hubungan penggunaan media pembelajaran audio
visual dengan minat peserta didik pada pembelajaran pendidikan
agama islam di SMAN 1 Bangkinang Kota. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan penggunaan media pembelajaran audio visual dengan minat
peserta didik pada pembelajaran pendidikan agama islam. Adapun manfaat
dari penelitian ini bagi kepala sekolah untuk mengambil kebijakan agar
guru mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran terutama
media audio visual pada materi tertentu sehingga dapat menumbuhkan
minat peserta didik dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini
adalah korelasi (hubungan). Untuk memperoleh data dari penelitian ini,
maka digunakan metode pengumpulan data melalui angket yang
disebarkan kepada 77 responden. Berdasarkan hasil pengolahan dan
analisis data yang telah penulis lakukan, maka diperoleh hasil dalam taraf
“rendah”. Hubungan tersebut dibuktikan dengan tingkat korelasi positif
sebesar 0,284 olahan SPSS dan hasil rumus Korelasi Product Moment
0,28, terletak diantara interval 0,20-0,399 kondisi tersebut berarti
ditemukan adanya hubungan penggunaan media pembelajaran audio visual
dengan minat peserta didik pada pembelajaran pendidikan agama
4

islam. Jadi, rhitung > rtabel (0,28 > 0,277) dan juga thitung>ttabel (2,53 >
2,000) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
4. REVIEW JURNAL KE- 4 (empat)
. Judul : Model Pembelajaran PAI Berbasis E-Learning
(Studi Kasus di SMAN 13 Jakarta)
.Penulis : Ryan Zeini Rohidin, Rihlah Nur Aulia, Abdul Fadhil
. Nama Jurnal :Jurnal Studi Al-Qur’an; Vol. 11, No. 2 , Tahun 2015
.Pembahasan :
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
PAI menggunakan e-learning di SMAN 13 Jakarta. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Penelitian
ini menggunakan Teori pembelajaran e-learning yang dikemukakan oleh
Rosenberg sebagai alat analisa. Berdasarkan metode dan teori tersebut
penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, model pembelajaran PAI
dengan e-learning di SMAN 13 Jakarta dilaksanakan dengan
menggunakan modul- modul di dalam moodle seperti modul bacaan,
penugasan, kuis, dan chat. Kedua, pelaksanaan e-learning dalam
pembelajaran PAI di SMAN 13 Jakarta menggabungkan sistem e-learning
dan konvensional. Ketiga, kendala dalam pelaksanaan e-learning PAI (1)
komputer yang terbatas, (2) Sistem evaluasi masih belum online, (3)
kecepatan mengakses internet.
5. REVIEW JURNAL KE- 5 (lima)
. Judul : Rancangan media pembelajaran pendidikan agama
Islam
.Penulis : M. Ramli
. Nama Jurnal : TARBIYAH ISLAMIYAH, Volume 5, Nomor 2,
Juli-Desember 2015

.Pembahasan :
5

Sekolah merupakan organisasi formal yang bergerak di bidang


edukatif. Sekolah memiliki struktur yang mempunyai kedudukan
tertentu, saling berinteraksi dan menjalankan peranan seperti yang
diharapkan sesuai dengan kedudukannya. Struktur organisasi sekolah
mendasari keputusan para pembina atau pendiri sekolah untuk proses
perencanaan sekolah yang strategis. Sebuah sekolah harus diorganisasi
sebagai lembaga pendidikan untuk mencapai tujauan institusional yang
difokuskan untuk membantu perkembangan potensi yang dimiliki anak-
anak secara maksimal, agar berguna bagi dirinya sendiri dan
masyarakatnya. Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan
berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai
mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Struktur
sosial sekolah yaitu kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, petugas
kebersihan dan keamanan, murid laki-laki maupun murid perempuan
yang masing-masing memiliki kedudukan dan peranan yang berbeda,
dan saling berinteraksi satu sama lain.
6. REVIEW JURNAL KE- 6 (enam)
. Judul : urgensi media dalam proses pembelajaran
.Penulis : Samad Umarella, M. Sahrawi Saimima, Saddam
Hussein
. Nama Jurnal : Jurnal Fakultas Tarbiyah, hal. 234- 241
.Pembahasan :
Metode penelitan yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif, alasan digunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif karena peneliti hendak mendeskripsikan secara alami
urgensi media dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, banyak sekali pilihan media yang akan di
pilih untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Tidak sedikit
6

para guru yang keliru dalam pemilihan media sehingga membuat para
peserta didik atau siswa merasa bosan, bahkan tidak memberikan kesan
apapun ada pesan yang disampaikan melalui media yang digunakan. Oleh
karena itu, dalam pemilihan media hendaknya seorang tenaga pengajar
mampu merencanakan penggunaan kebutuhan media yang akan
diimplementasikan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Secara umum pembagian media pembelajaran dapat
diklasifikasikan kedalam tiga kategori umum yaitu, audio, visual dan
audio visual. Dalam opersionalnya pada proses pembelajaran ketiga jenis
media tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan proses
pembelajaran yang akan di kembangkan oleh guru atau tenaga pengajar.
Pemilihan dan penentuan media pembelajaran yang tepat akan membuat
media semakin urgen digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini
dikarenakan, penggunaan media boleh dikatakan sejajar dengan metode
yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sebab antara metode dan
media memiliki sinergitas dalam mendukung proses pembelajaran yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang diterapkan oleh
guru dikelas.
7. REVIEW JURNAL KE- 7 (tujuh)
. Judul : meurukôn sebagai media pembelajaran pendidikan
agama islam pada masyarakat aceh

.Penulis : Nurhayati1 dan Muhammad Iqbal

. Nama Jurnal : ITQAN, Vol. 9, No. 2, July - Dec 2018


.Pembahasan :

Meurukôn tidak begitu dikenal lagi Aceh. Meurukôn sudah tinggalkan


masyarakat Aceh karena eksistensinya tidak memiliki daya tarik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan meurukôn sebagai media
pembelajaran pendidikan agama Islam pada masyarakat Aceh. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan berjenis etnografi. Sumber
7

data terdiri dari penyair, tokoh masyarakat, dan pakar atau ilmuan yang
mengetahui dan memahami tradisi lisan meurukôn. Penentuan sumber data
menggunakan sistem purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini dilakukan meliputi teknik wawancara dan
teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
domain (domain analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
meurukôn sebagai media pembelajaran pendidikan agama Islam pada
masyarakat Aceh terdapat pendidikan (1) pendidikan aqidah (tauhid), (2)
pendidikan fiqih, dan (3) pendidikan akhlak. Meurukôn mampu
menyalurkan pesan/materi agama Islam. Meurukôn sebagai seni yang
bertauhid dan bersyariat dan mudah dipahami. Di samping itu, meurukôn
menjadi tontonan hiburan dan berseni. Bagian lain dari syair meurukôn
mengandung ajakan atau seruan, pesan dan sindiran kepada masyarakat.
Hal ini disebabkan adanya modifikasi dari sumber yang membawakannya.

8. REVIEW JURNAL KE- 8 (delapan)


. Judul : Desain media pembelajaran pendidikan agama islam
berbasis aplikasi android materi pengurusan jenazah
untuk siswa kelas xi sekolah menengah kejuruan.
.Penulis : Rahmat Hidayat Hanafi
. Nama Jurnal : Atthulab, Volume : IV, Nomor 1, hal. 88- 104,
2019/1440
.Pembahasan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran
PAI menggunakan aplikasi android dengan materi pengurusan jenazah
untuk siswa Kelas XI PS1 dan Kelas XI TN1 di SMK Muhammadiyah
Somagede dan mengetahui kelayakan aplikasi ini berdasarkan penilaian
ahli materi, ahli media, pelaksana pembelajaran PAI dan pendapat
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Reserch
and Development (R&D) yang diadaptasi dari model ADDIE.
yaitu:Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation,
namun hanya dilaksanakan hingga tahap keempat, yaitu Implementasi.
8

Validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media, guru PAI yaitu guru SMK
Muhammadiyah Somagede-Banyumas. Media yang dikembangkan dan
diujicoba kepada 25 siswa Kelas XI. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kelayakan media pembelajaran PAI berbasis android
berdasarkan penilaian: 1) ahli materi diperoleh persentase 78% termasuk
kategori layak, 2) ahli media diperoleh persentase 92% termasuk kategori
sangat layak, 3) pelaksana pembelajaran PAI diperoleh persentase 83%
termasuk dalam kategori layak. Respon siswa terhadap media ini saat di
uji coba mendapatkan kategori layak. Dengan demikian media
pembelajaran PAI Layak digunakan sebagai media pembelajaran PAI.
9. REVIEW JURNAL KE- 9 (sembilan)
. Judul : Pendayagunaan Media Pembelajaran Untuk
Memaksimalkan Kompetensi PAI
.Penulis : Hilyah Ashoumi
. Nama Jurnal : Jurnal Al Idaroh, Vol.1 No.2 Semester 2017
.Pembahasan :
Efektivitas komunikasi dalam proses belajar mengajar Aktivitas adalah
ketika siswa mampu menggambar makna informasi yang mereka
milikiditerima. Penggunaan sumber belajar media memiliki peran penting
untuk meningkat kompetensi siswa khususnya PAI. Pengetahuan siswa
tidak akan verbal, mereka ara dapat menginternalisasi dan menerapkan
dalam sikap dan perilaku sebagai spiritual dansosial. Media sebagai
perantara dapat memiliki makna yang sama dengan pesan di antaranya
guru dan siswa, sehingga pembelajarannya bisa komunikatif. Dalam
memaksimalkan PAI belajar dan mencapai tujuan, perlu banyak
pertimbangan dalam memilih media, seperti 1) media harus akurat dan
representatif, 2) media interaksi yang didapat, 3) kemampuan media yang
dimiliki, 4) tingkat motivasi, 5) dan biaya yang dibutuhkan.
10. REVIEW JURNAL KE- 10 (sepuluh)
9

. Judul : Lingkungan alam sebagai media Pembelajaran untuk


mengenalkan Kekuasaan allah pada anak usia
Sekolah dasar di pondok pesantren al Mawaddah
kudus
.Penulis : Rochanah
. Nama Jurnal : Jurnal Elementari, Vol. 6 / No. 1 / Januari-Juni 2018
.Pembahasan :
Kegiatan pembelajaran tidak selamanya dilakukan didalam kelas,
namun bisa saja terjadi di luar kelas. Memberdayakan lingkungan
sebagai media belajar adalah hal yang menarik dan menyenangkan
bagi siswa, tidak hanya pembelajaran secara langsung terhadap
alam akan tetapi siswa diajarkan bagaimana cara mengenal dan
mengetahui kekuasaan Allah SWT, ini karena penanaman nilai
101 Vol. 6 / No. 1 / Januari -Juni 2018
religius sangatlah penting bagi anak sekolah dasar. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pdeskriptif-analitis. Teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kegiatan belajar merupakan proses yang harus ada dan berlangsung
sepanjang hidupnya (long life eduction). Proses belajar bisa terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Hal
ini karena tidak selamanya kegiatan pembelajaran berlangsung
didalam kelas. Memberdayakan lingkungan sebagai media dalam
belajar adalah hal yang menarik dan menyenangkan bagi siswa, tidak
hanya pembelajaran secara langsung terhadap alam akan tetapi
siswa diajarkan bagaimana cara mengenal dan mengetahui
kekuasaan Allah SWT secara langsung, ini karena penanaman nilai
religius sangatlah penting bagi anak sekolah dasar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa; Tema yang terkait dengan media yang
ditawarkan Al Mawaddah yakni mata pelajaran Aqidah Akhlak dalam
10

tema Asmaul Husna dalam lafalnya “Al Khaliq” (Sang Pencipta),


selain itu juga termuat dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) dalam tema tumbuhan dan binatang. Melalui media lingkungan
alam tersebut akan membantu guru dalam menjelaskan materi
terkait tema-tema tersebut. konsep yang ditawarkan pondok
pesantren Al Mawaddah untuk mengenalkan kekuasaan Allah
meliputi; budidaya buah naga, apotek hidup, hidroponik, taman
kelinci, terapi ikan garra rafa.
11. REVIEW JURNAL KE- 11 (sebelas)
. Judul : pengembangan media pembelajaran pai berbasis
augmented reality.
.Penulis : Lukman Hakim
. Nama Jurnal : lentera pendidikan, vol. 20 no. 1, juni 2018: 59-72
.Pembahasan :
Pembelajaran dapat berjalan efektif jika seluruh komponen yang
berpengaruh saling mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, terutama dalam
Pembelajaran Agama Islam (PAI) guru hendaknya mempersiapkan bahan
ajar untuk membantu memudahkan peserta didik memahami materi
pembelajaran. Oleh sebab itu, diperlukan suatu media pembelajaran yang
tepat, salah satunya adalah media berbasis Augmented Reality (3D).
Augmented Reality (3D) merupakan aplikasi penggabungan dunia nyata
dengan dunia maya dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang
diproyeksikan dalam sebuah lingkungan nyata dalam waktu yang
bersamaan. Tujuan penggunaan teknologi Augmented Reality dalam model
pembelajaran PAI diharapkan dapat membantu guru dalam proses
pembelajaran dan juga mampu meningkatkan minat peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research
11

and Development) yang dirancang oleh Walter Dick dan Lou Carey yang
mana akan menghasilkan produk tertentu. Hasil dari penelitian adalah
sebuah aplikasi Augmented Reality yang dapat berjalan di dalam
smartphone android.
12. REVIEW JURNAL KE- 12 (dua belas)
. Judul : teknologi informasi dan komunikasi sebagai media
pembelajaran pendidikan agama islam efektif
.Penulis : Ismail Darimi
. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi,Volume 1,
Nomor 2, Oktober 2017, 111-121
.Pembahasan :
Beradaptasi dengan era teknologi, kegiatan pembelajaran dituntut
mengurangi penggunaan metode ceramah dan dapat diperkaya
penggunaan media pembelajaran, peranan media pembelajaran menjadi
semakin penting. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan suatu program, untuk alat bantu, manipulasi dan
menyampaikan informasi. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dapat lebih mempermudahkan dalam mencari informasi, manipulasi,
pengelolaan dan transfer ilmu atau pemindahan informasi, sehingga
pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran menjadi peran penting
dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa, mengembangkan
keterampilan dalam bidang TIK untuk kelancaran proses belajar,
meningkatkan profesional guru dalam penggunaan media TIK khususnya
dalam pelajaran PAI, dan mengubah sekolah menjadi institusi
pembelajaran kreatif dan dinamis sehingga siswa termotivasi, selalu
ingin tahu dalam pembelajaran PAI. Secara garis besar media dapat
diklasifikasikan atas media grafik, media audio, media proyeksi diam,
media permainan dan simulasi. Pembelajaran yang efektif memerlukan
perencanaan yang baik salah satunya media yang akan digunakan dalam
12

proses pembelajaran. ICT merupakan media yang sangat efektif dalam


pembelajaran PAI di era teknologi.
13. REVIEW JURNAL KE- 13 (tiga belas)
. Judul : pengembangan multimedia pembelajaran interaktif
Pendidikan agama islam materi tata cara sholat
Untuk sekolah dasar
.Penulis : Zinnurain, Abdul Gafur
. Nama Jurnal : Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 2 , No
2, Oktober 2015 (157-168)
.Pembahasan :
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan multimedia pembelajaran
PAI materi tata cara sholat yang layak digunakan untuk siswa sekolah
dasar ditinjau dari aspek materi, pembelajaran, tampilan dan
pemrograman; (2) mengetahui respons siswa dan (3) mengetahui
efektifitasnya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan research
and development (R&D). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II
SDN Samirono, Sleman, Yogyakarta. Uji validitas multimedia dilakukan
oleh ahli materi, ahli media dan guru. Hasil penelitian adalah sebagai
berikut. (1) Produk multimedia pembelajaran PAI materi tata cara sholat
ini layak atau valid, terbukti dari penilaian ahli materi terhadap aspek
materi dengan kategori sangat baik (4,3) dan aspek pembelajaran
berkategori baik (3,83), sedangkan penilaian ahli media terhadap
multimedia pembelajaran yang dikembangkan, aspek tampilan
berkategori sangat baik (4,2) dan aspek pemrograman berkategori sangat
baik (4.4). Berdasarkan penilaian dari guru, aspek materi berkategori
sangat baik (4,6), aspek pembelajaran berkategori sangat baik (4,08),
aspek tampilan berkategori sangat baik (4,45) dan aspek pemrograman
berkategori baik (3,8). (2) Respon siswa terhadap multimedia yang
dikembangkan sangat baik (95,51%). (3) Keefektifan multimedia
13

pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori “tinggi”, hal


ini ditunjukkan dari rerata kenaikan skor seluruh siswa sebesar 0,71.
14. REVIEW JURNAL KE- 14 (empat belas)
. Judul : pengembangan model pembelajaran induktif kata
bergambar bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter
aspek membaca permulaan sekolah dasar
.Penulis : Kusminah
. Nama Jurnal : Journal of Educational Research and Evaluation,
Vol. 1, No. 2. Tahun 2012, hal. 114- 119.
.Pembahasan :

Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi karakteristik model


pembelajaran induktif kata bergambar sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan guru sekolah dasar, merumuskan prinsip-prinsip model
pembelajaran induktif kata bergambar, mengembangkan prototipe model
pembelajaran induktif kata bergambar, dan menentukan keefektifan model
pembelajaran induktif kata bergambar bermuatan nilai-nilai pendidikan
karakter aspek membaca permulaan di sekolah dasar. Penelitian ini
dilakukan dengan desain research and development dengan tahapan
pengumpulan informasi dan kajian teori, penyusunan desain dan model
pengembangan, pengumpulan data lapangan, analisis data awal,
penyusunan model pengembangan, validasi, dan uji coba kekefektifan.
Sumber data penelitian adalah para guru dan peserta didik kelas I sekolah
dasar, ahli model pembelajaran, dan ahli bahasa. Analisis data dilakukan
dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Karakteristik model
pembelajaran induktif kata bergambar bermuatan nilai-nilai pendidikan
karakter aspek membaca berdasarkan kebutuhan guru dan peserta didik
ditinjau dari dimensi sintakmatik, sistem sosial, sistem pendukung, sistem
reaksi, dan tujuan instruksional serta dampak pengiring yang menjadi
dasar merumuskan prinsip-prinsip model pembelajaran induktif kata
bergambar. Hasil uji kekefektifan menunjukan 27 dari 30 peserta didik
tuntas belajar (93%) dengan nilai rata-rata kelas 8.3. Hasil uji t
menunjukkan ada perbedaan antara hasil sebelum dan setelah
memanfaatkan model pembelajaran induktif kata bergambar, terbukti
efektif untuk meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik.
14

15. REVIEW JURNAL KE- 15 (lima belas)


. Judul : pengembangan media pembelajaran pai berbasis
lingkungan melalui model assure
.Penulis : Hasan Baharun
. Nama Jurnal : Cendekia Vol. 14 No. 2, Juli - Desember 2016
.Pembahasan :
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat
terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu indikator bahwa seseorang
itu telah belajar adalah adanya suatu perubahan tingkah laku pada orang
itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Adapun pengalaman dalam
proses belajar adalah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan
keterampilan-keterampilan pada peserta didik. Sistem pembelajaran
konvensional (faculty teaching) kental dengan suasana instruksional
dianggap kurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat. Sistem pembelajaran konvensional
kurang fleksibel dalam mengakomodasi perkembangan materi kompetensi
karena guru harus intensif menyesuaikan materi pelajaran dengan
perkembangan teknologi terbaru. Oleh karena itu, pembelajaran harus
didesain sedemikian rupa, khususnya pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI), agar kegiatan pembelajaran dapat memacu belajar peserta
didik menjadi lebih aktif dan berpusat pada peserta didik (student
15

centered), maka diperlukan metode, strategi, sumber belajar, model dan


yang tidak kalah penting adalah media pembelajaran. Model pembelajaran
tidak hanya menjadikan belajar lebih aktif, akan tetapi juga akan
menambah kegairahan sekaligus menghargai perbedaan individu dan
beragamnya kecerdasan peserta didik.9 Salah satu model pembelajaran
yang perlu diperhatikan oleh pendidik adalah model desain pembelajaran
yang tepat guna, yaitu Model ASSURE. Model ini mengembangkan media
pembelajaran berbasis lingkungan yang dapat memberikan pengalaman
langsung dan kebermaknaan bagi peserta didik, sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Artikel ini secara
khusus ingin mengembangkan dan mengeksplorasi secara mendalam
bagaimana pengembangan pembelajaran dengan model ASSURE.
Keyakinan yang dibangan dalam artikel ini adalah bahwa pembelajaran
dikatakan efektif jika ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada
pemberdayaan peserta didik secara aktif. Pembelajaran tidak hanya
menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang dikerjakan,
tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang dikerjakan
sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati serta
dipraktikkan dalam kehidupan peserta didik. Hakikat pembelajaran yang
efektif terletak pada proses belajar mengajar yang tidak hanya terfokus
pada hasil yang dicapai oleh peserta didik, melainkan pada proses
pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman, kecerdasan,
ketekunan, kesempatan, dan mutu yang baik serta dapat memberikan
perubahan perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis
lingkungan yang dilakukan melalui Model ASSURE secara tepat akan
memberikan keuntungan bagi guru dan peserta didik dalam
mengefektifkan pembelajaran. Melalui media pembelajaran Pendidikan
Agama Islam berbasis lingkungan, guru dapat memberikan wawasan
16

kepada peserta didik untuk mendapatkan informasi berdasarkan


pengalaman langsung, peserta didik mudah mencapai sasaran
pembelajaran yang telah ditetapkan, peserta didik mengenal dan mencintai
lingkungan yang pada akhirnya mengagumi dan mengagungkan
penciptanya, membuat pelajaran lebih konkrit, biaya relatif murah,
penerapan ilmu menjadi lebih mudah, sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga peserta didik akan
merasakan bahwa belajar itu bermakna dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai