Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) terhadap Hasil Belajar Siswa

PENGARUH MEDIA SCRAPBOOK ( BUKU TEMPEL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI
KERAGAMAN RUMAH ADAT DI INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Maita Damayanti
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya, Damayantimaita@gmail.com

Ulhaq Zuhdi
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh media scrapbookterhadap hasil belajar siswa
tentang materi keragaman rumah adat di Indonesia kelas IV SDN Kebraon I Surabaya.Jenis penelitian
yang digunakan adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah Quasi Experimental design dengan desain nonequivalent control group design. Terdapat pengaruh
yang signifikan pada pemberian perlakuan berupa penggunaan media scrapbook (buku tempel) terhadap
hasil belajar siswa pada materi keragaman rumah adat di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan
perhitungan Uji T-Test, Sig. (2-Tailed) yaitu sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha diterima atau terdapat
perbedaan yang bermakna antara selisih hasil posttest dan pretest kelas kontrol denganselisih hasil
posttest dan pretest kelas eksperimen.
Kata Kunci: Scrapbook, Hasil Belajar, Keragaman Rumah Adat di Indonesia.

Abstract
This research has purpose to describe effect of scrapbook media on student learning outcome in material
of adat house diversity in Indonesia in fourth grade of SDN kebraon I Surabaya.This type of research
using quantitative approach. The research design used Quasi Experimental design with nonequivalent
control group design. There is a significant effect of using scrapbook media treatment on student learning
outcome in material of adat house diversity in Indonesia. This is evidenced by the calculation of T-Test,
Sig. (2-Tailed) in the amount of 0,000 < 0,05 then Ha accepted or there is a significant difference
between results of posttest and pretest in control class and posttest and pretest in experimental class.
Keyword : Scrapbook, learning outcome, adat house diversity in Indonesia

yang bersifat tematik integratif atau yang disebut dengan


PENDAHULUAN pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sengaja pembelajaran terpadu yang mengaitkan beberapa mata
dilakukan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi pelajaran dengan menggunakan tema. Salah satu mata
dalam diri siswa agar memiliki pengetahuan, pelajaran di dalam jaringan tema pada pembelajaran
keterampilan, dan kecakapan sosial yang diperlukan tematik adalah IPS. IPS merupakan ilmu yang
dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti yang mempelajari tentang konsep,fakta, dan peristiwa yang
telah diatur dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 berkaitan dengan kehidupan sosial.
Pasal 3 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional Dalam pembelajaran IPS terdapat materi
adalah mengembangkan potensi dalam diri siswa agar keragaman rumah adat di Indonesia. Budaya bangsa
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Indonesia sangatlah beragam. Salah satunya yaitu
Tuhan Yang Maha Esa, berkarakter, cakap, berilmu, keragaman rumah adat. Setiap daerah memiliki rumah
sehat, mandiri, kreatif, demokratis, dan bertanggung adat dengan keunikan tersendiri. Kita sebagai warga
jawab. Dasar landasan Undang-Undang tersebut negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga dan
merupakan bagian isi dan kelengkapan kurikulum untuk melestarikannya. Jika kita menjaga kelestarian rumah adat
pencapaian tujuan pendidikan secara formal. berarti kita turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian
Kurikulum sangat penting bagi proses identitas bangsa. Sebaliknya, jika kita tidak berpartisipasi
berlangsungnya pendidikan karena kurikulum merupakan untuk menjaga dan melestarikan rumah adat dengan baik,
perencanaan yang digunakan sebagai pedoman untuk maka rumah adat tersebut akan rusak dan hancur sehingga
mencapai tujuan pendidikan. Saat ini pendidikan di generasi berikutnya tidak dapat mengetahui bagaimana
Indonesia pada jenjang SD menggunakan kurikulum 2013 keunikan rumah adat yang beranekaragam pada tiap-tiap
daerah.

803
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017

Namun kini tidak bisa dipungkiri bahwa materi siswa membutuhkan kejadian dan pengalaman kongkrit
keanekaragaman rumah adat kurang diminati oleh siswa. dalam belajar untuk memahami suatu objek. Dengan
Kurangnya minat dalam mempelajari materi tersebut demikian diperlukan media pembelajaran untuk
dapat dilihat dari keluhan siswa yang menyatakan bahwa mempermudah siswa memahami materi pelajaran.
materi rumah adat dirasa sulit karena perlu banyak Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas,
hafalan. Selain itu faktor penyebab materi keragaman maka salah satu alternatif media yang dapat digunakan
rumah adat kurang disukai oleh siswa karena sebagian guru untuk menarik perhatian siswa dalam proses
besar guru masih menyampaikan materi pembelajaran pembelajaran dan mempermudah siswa dalam memahami
secara verbal sehingga proses pembelajaran cenderung materi keragaman rumah adat di Indonesia adalah dengan
membosankan dan siswa sulit memahami materi yang menggunkan media scrapbook (buku tempel).
disampaikan. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi Seiring perkembangan zaman, media scrapbook
inovasi baru dalam menyampaikan materi keragaman atau yang sering disebut dengan buku tempel memiliki
rumah adat guna meningkatkan minat belajar siswa. banyak kegunaan, salah satunya dapat digunakan sebagai
Salah satu inovasi yang dapat menarik perhatian media pembelajaran. Scrapbookberasal dari bahasa
siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan Inggris. scrap yang berarti sisa, potongan, atau
menggunakan media yang kreatif dan inovatif. Raharjo guntingan. Sedangakan book berarti buku. Scrapbook
(dalam Cecep & Bambang, 2011:7) menjelaskan dapat didefinisikan sebagai seni menempel gambar atau
pengertian media adalah suatu wadah yang digunakan foto pada media kertas dan menghiasnya menjadi karya
untuk menyampaikan pesan agar penerima pesan lebih kreatif. Selain berisikan gambar atau foto, scrapbook juga
mudah untuk memahami pesan atau materi yang dapat memuat potongan catatan penting yang berkaitan
disampaikan. Dengan menggunakan media, proses dengan gambar.
pembelajaran akan lebih menarik. Selain itu tujuan Melalui penggunaan media scrabook yang
pembelajaran akan mudah dicapai karena materi yang dikemas dalam bentuk yang menarik siswa dapat
diajarkan oleh guru akan lebih jelas dan mudah dipahami memadukan berbagai potongan gambar dan penjelasan
oleh siswa. singkat yang sesuai dengan gambar sehingga siswa akan
Terdapat beberapa hal yang harus lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Selain itu,
dipertimbangkan guru dalam meilih media yang akan siswa dapat menjadi lebih aktif dalam proses
digunakan, yaitu: 1) Guru telah mengetahui cara pembelajaran.
penggunaan media yang akan dipakai. 2) Media yang Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
akan digunakan dirasa lebih efektif untuk menyampaikan peneliti perlu melakukan penelitian yang berjudul
materi pembelajaran dibandingkan jika guru hanya Pengaruh media scrapbook (buku tempel) terhadap hasil
menjelaskan materi secara verbal. 3) Media yang akan belajar siswa materi keragaman rumah adat di Indonesia
digunakan dapat membuat siswa antusias untuk mengikuti kelas IV SDN Kebraon I Surabaya.
pembelajaran. (Sukiman, 2012) Tujuan penelitian ini adalah Untuk
Selain itu, pertimbangan lain yang diperlukan mendeskripsikan pengaruh media scrapbook (buku
guru saat memilih media pembelajaran adalah kesesuaian tempel) terhadap hasil belajar siswa tentang materi
media dengan tahapan perkembangan kognitif siswa. keragaman rumah adat di Indonesia kelas IV SDN
Merujuk pada teori perkembangan kognitif Jean Piaget, Kebraon I Surabaya.
perkembangan kognitif (intelektual) individu berlangsung Sadiman (2010:7) menjelaskan media
dalam 4 tahap, yaitu: 1) Tahap sensorimotor, Tahap ini pembelajaran merupakan semua benda yang ada di sekitar
berkembang dari mulai 0 - 2 tahun. 2) Tahap yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan materi
praoperasional, mulai dari 2 - 7 tahun. 3) Tahap pelajaran. Sehingga dengan penggunaan benda tersebut
operasional kongkrit, tahap ini berkembang dari 7 - 11 siswa akan merasa tertarik untuk memahami materi karena
tahun. 4) Operasi formal, yakni dimulai dari 11 tahun adanya rangsangan pada pikiran, perhatian, perasaan, serta
sampai dewasa. (Nursalim, 2007 : 26). minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Siswa kelas IV sekolah dasar pada umunya Gagne (dalam Sadiman, 2010:6) menjelaskan bahwa
berusia antara 7 sampai 8 tahun. Dengan demikian, media merupakan segala sesuatu yang ada disekitar, yang
tahapan berpikir siswa kelas IV berada dalam tahap dapat merangsang siswa untuk belajar.Gerlach dan Ely
perkembangan operasional kongkrit. Dalam tahapan ini, (dalam Arsyad, 2011:3) mengatakan pengertian media
siswa belum mampu menguasai simbol verbal dan ide pembelajaran adalah manusia dan peristiwa yang dapat
secara abstrak namun siswa sudah dapat berfikir logis memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membuat
mengenai peristiwa kongkrit serta mengelompokkan sikap siswa menjadi lebih baik. Musfiqon (2012:28)
benda ke dalam bentuk yang berbeda. oleh karena itu, menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah alat untuk
Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) terhadap Hasil Belajar Siswa

memperjelas materi pelajaran sehingga pembelajaran mengingatnya dengan lebih baik. c) Dapat mengatasi
menjadi efektif.Dari beberapa pendapat diatas, keterbatasan waktu dan ruang, media scrapbook dapat
disimpulkan bahwa ,edia pembelajaran dapat di menjadi salah satu solusi mengenai banyaknya peristiwa
definisikan sebagai suatu alat yang dapat digunakan oleh atau objek yang sulit disajikan secara langsung dan sulit
guru untuk menyampaikan materi pelajaran yang bertujuan diulang. d) Mudah dibuat, cara pembuatan scrapbook
memotivasi dan merangsang semangat siswa untuk tidaklah sulit. Kita hanya perlu menyusun dan
belajar. memadupadankan antara gambar, catatan, dan hiasan
Dalam bahasa Inggris scrapbook berasal dari kata sedemikianrupa. Sehingga anak anak maupun orang
scrap yang artinya sisa, potongan, atau guntingan dan dewasa akan mampu membuat scrapbook sendiri. e)
book yang artinya buku. Menurut Lia (2014 : ii) Bahan yang digunakan untuk membuat scrapbook mudah
mengatakan bahwa scrapbook adalah suatu seni merangkai didapatkan.Bahan bahan yang diperlukan dalam
foto atau memorabilia yang sering dikaitkan dengan suatu pembuatan scrapbook mudah didapatkan.Karena kita bisa
kejadian atau momen spesial. Diantaranya adalah momen menggunakan barang barang yang sudah tidak terpakai
kelahiran, pernikahan, kelulusan, persahabatan, dan atau barang bekas. Bahkan saat ini sudah tersedia bahan
travelling.Selain itu, John Poole (dalam Hardiana, 2015 : khusus untuk membuat scrapbook. f) Dapat dibuat atau
iii) menyatakan bahwa buku tempel atau yang dikenal didesain sesuai keinginan, scrapbook dapat dibuat atau
dengan nama scrapbook adalah sekumpulan memorabilia, didesain sesuai keinginan pembuatnya. Misalnya gambar,
foto, catatan, cerita, narasi, puisi, quote, kliping, tiket, bon foto, catatan, warna, tulisan, dan lain sebagainya.
pembayaran, dan lain sebagainya yang dirangkai dan Sedangkan beberapa kelemahan scrapbook yaitu,
disusun dalam sebuah album atau hand-made book. a) Waktu yang digunakan relatif lama untuk membuat
Menurut Hardiana (2015 : ii) meskipun namanya scrap scrapbook, waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan
atau sisa, namun kini bahan pembuatan scrapbook scrapbook relatif lama tergantung dari kerumitan
semakin berkembang. Bahan bahan tersebut tidak selalu penyusunannya. Semakin rumit rancangan dan
menggunakan barang bekas, tetapi kini telah tersedia penyusunan media scrapbook maka waktu yang
bahan khusus untuk membuat scrapbook.Berdasarkan dibutuhkan akan lebih lama.b) Gambar yang kompleks
beberapa pendapat diatas, disimpulkan bahwa kurang efektif dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan
scrapbookadalah media dua dimensi yang berbentuk gambar yang terlalu kompleks dan berlebihan akan
sebuah buku dengan tema tertentu yang terdiri dari berdampak pada kurangnya pemusatan perhatian pada
memorabilia, foto, gambar, catatan, kliping, quote, dan pokok bahasan (materi) sehingga kegiatan pembelajaran
lain lain yang dirangkai menjadi sebuah karya kreatif tidak akan berlangsung secara efektif. Dari beberapa
hand made atau buatan tangan menggunakan teknik kelemahan yang telah disebutkan diatas maka ada
menempel. beberapa sosolusi untuk meminimlisir kekurangan media
Terdapat beberapa karakteristik scrapbook yang scrapbook yaitu desain dan susun scrapbook dengan tidak
dapat digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu, a) terlalu rumit namun tetap terlihat menarik dan pergunakan
Berbentuk buku. b) Tema harus sesuai dengan tujuan gambar gambar seperlunya yang sesuai dengan pokok
pembelajaran. c) Data yang dimasukkan dalam bahasan (materi) tanpa menggunakan hiasan yang
scrapbookharus fokus pada pokok pembahasan atau materi berlebihan.
yang diajarkan. d) Tidak telalu banyak hiasan, karena Seiring perkembangan zaman fungsi scrapbook
tujuan utamnya adalah sebagai media pembelajaran. Dari tidak hanya sebagai media untuk mempercantik album
beberapa karakteristik scrapbook di atas maka diharapakan foto atau gambar.Namun, kini scrapbook dapat digunakan
dapat menjadi gambaran atau acauan dalam pembuatan sebagai a) Mahar pernikahan, kini scrapbook dapat
media scrapbook agar sesuai dengan tujuan pemanfaatan menjadi pilihan yang dapat digunakan sebagai mahar
media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. pernikahan karena scrapbook merupakan karya yang
Terdapat beberapa kelebihan dari media kreatif dan inovatif yang dapat dijadikan kenang
scrapbook yaitu, a) Menarik, scrapbook disusun dari kenangan saat moment spesial. b) Hobi, scrapbook
berbagai foto, gambar, catatan penting, dan lain merupakan karya yang yang unik dan menarik. Sehingga,
sebagainya dengan beberapa hiasan. Sehingga tampilannya tanpa disadari akan mampu memikat sebagian orang
akan terlihat indah dan menarik. b) Bersifat realistis dalam untuk membuat atau mengoleksi scrapbook sebagai hobi
menjukkan pokok pembahasan, dengan scrapbook, kita barunya. c) Hadiah, scrapbook dapat menjadi salah satu
dapat menyajikan sebuah objek yang terlihat nyata melalui pilihan sebagai hadiah ulang tahun, anniversary,
gambar atau foto. Karena gambar atau foto dapat pernikahan, kelahiran, dan sebagainya. Scrapbook dapat
memberikan detail dalam bentuk gambar apa adanya, dibuat secara handmade (buatan tangan) sehingga dapat
dengan demikian kita dapat lebih mudah mengetahui dan disesuaikan dengan keinginan pembuatnya. d) Media

805
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017

pembelajaran, kini perekembangan media pembelajaran Dalam Permendiknas no. 22 tahun 2006 (dalam
semakin beranekaragam. Tidak semua media Siradjuddin dan Suhanadji, 2012:9) meyebutkan bahwa
pembelajaran diperoleh dari toko. Namun, media pembelajaran IPS merupakan interdisipliner atau
pembelajaran dapat dibuat dari benda benda yang gabungan dari beberapa disiplin ilmu sosial, Misalnya:
mudah dijumpai di lingkungan sekitar. Seperti halnya Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, dan Geografi. Sedangkan,
scrapbook yang dapat dibuat dari benda benda di Numan Soemantri (Dalam Sapriya, 2008:9) mengatakan
lingkungan sekitar, akan dapat digunakan sebagai media bahwa IPS merupakan beberapa disiplin ilmu sosial
pembelajaran jika disusun dengan kreatif dan menarik humaniora untuk tujuan pendidikan yang dikelompokkan
serta dilengkapi gambar maupun materi yang akan serta disajikan secara ilmiah. Materi IPS di Sekolah Dasar
diajarkan. diorganisasikan dengan menggunakan pendekatan terpadu.
Hasil belajar adalah pencapaian tujuan Dengan demikian materi disusun serta dikembangkan dari
pendidikan oleh siswa yang mengikuti proses beberapa disiplin ilmu dengan mengacu pada tahapan
pembelajaran (Purwanto, 2011:46). Menurut Winkel tingkat perkembangan berpikir, usia, sikap, dan perilaku
(dalam Purwanto, 2011:45) menjelaskan hasil belajar siswa. Dalam Permendiknas (2006) dijelaskan bahwa IPS
adalah suatu perubahan yang dapat merubah sikap dan mengkaji konsep, fakta, peristiwa, dan generalisasi yang
tingkahlaku manusia. Susanto (2015:5) mengatakan bahwa berkaitan dengan isu sosial.Materi IPS di SD meliputi
hasil belajar adalah perubahan dalam diri siswa yang dapat Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.Dengan
dilihat dari adanya perubahan pada aspek kognitif, afektif demikian, semua disiplin ilmu sosial belum diterapkan
dan psikomotorik. Kemampuan yang diperoleh siswa pada materi IPS di SD.
setelah melalui proses belajar dapat dikatakan sebagai
hasil belajar.Sedangkan Kusnandar (2015:67) menyatakan METODE
hasil belajar adalah kemampuan tertentu baik Jenis penelitian yang digunakan adalah
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang telah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, dimana
dicapai oleh siswa setalah mengikuti pembelajaran. kesimpulan dari data yang diperoleh berupa angka. Dalam
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar di atas, penelitian ini peneliti menggunakan quasi eksperimental
dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah kemampuan design (eksperimen semu) dengan bentuk desain yang
yang dicapai oleh siswa baik pada aspek pengetahuan, digunakan yaitu nonequivalent control group design
keterampilan, atau sikap setelah melalui suatu proses karena didasarkan pada tujuan penelitian yaitu mengetahui
pembelajaran. pengaruh dan membandingkan dampak penerapan media
Depdiknas (dalam Trianto, 2009:79) menjelaskan scrapbook (buku tempel) terhadap hasil belajar siswa dan
pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu dengan menggunakan dua jenis kelas yaitu kelas eksperimen dan
menggunakan tema tertentu yang di dalamnya terdiri dari kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang
beberapa mata pelajaran. Rusman (2012:254) mengatakan mendapatkan perlakuan dari peneliti sedangkan kelas
bahwa pembelajaran tematik adalah suatu sistem control adalah kelas yang tidak mendapatkan perlakuan.
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Poladari Nonequivalent control group design
terpadu agar siswa aktif untuk menemukan konsep digambarkan sebagai berikut:
keilmuan secara autentik, bermakna, dan holistik baik
secara individu atau kelompok. Dapat diperoleh O1 X O2
kesimpulan dari beberapa pengertian pembelajaran tematik
O3 O4
diatas bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan suatu tema dengan
mengaitkan beberapa mata pelajaran untuk mencari dan Gambar 1
menemukan suatu konsep yang baru sehingga akan Keterangan:
diperoleh pengalaman yang lebih bemakna. O1 : Pretest (kelompok eksperimen)
Tema Indahnya Negeriku memiliki tiga subtema O2 : Posttest (kelompok eksperimen)
di dalamnya, yaitu Keragaman Suku Bangsa dan Agama di O3 : Pretest (kelompok kontrol)
Negeriku, Indahnya Keragaman Budaya Negeriku, dan O4 : Posttest (kelompok kontrol)
Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku.Melelui tema X : Perlakuan (treatment)
ini, siswa diharapkan dapat mengenal lebih jauh tentang Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas yaitu
keragaman suku dan budaya bangsa Indonesia.Selain itu, kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
siswa diharapkan dapat saling menghargai dan ikut yaitu kelas IV A dan kelas kontrol yaitu kelas IV B SDN
berpartisipasidalammelestarikankeragamanbudaya yang Kebraon I Surabaya. Penelitian ini direncanakan dua kali
ada di masyarakat.
Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) terhadap Hasil Belajar Siswa

pertemuan yang menempuh tiga langkah, yaitu: (1) Pada kelas kontrol. Bentuk soal dan waktu yang diberikan
awal pembelajaran peneliti memberikan pretest kepada kepada kelompok eksperimen dan kelas kontrol adalah
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk sama. b) Posstest, posstest adalah tes yang diberikan
mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa. (2) kepada siswa pada akhir pembelajaran untuk menentukan
Peneliti melaksankan kegiatan pembelajaran dengan nilai siswa setelah diberikan perlakuan pada kelompok
pemberian treatment menggunakan media scrapbook eksperimen, dan pada kelompok kontrol tidak diberi
(buku tempel) untuk kelas eksperimen sedangkan kegiatan perlakuan. Pemberian posttest dilakukan untuk mengetahui
pembelajaran di kelas kontrol dilakukan tanpa pemberian hasil eksperimen yang telah dilakukan yaitu perbedaan
treatment. (3) Setelah kegiatan pembelajaran di kelas hasil belajar antara kelas ekperimen yang mendapatkan
eksperimen dan kelas kontrol telah selesai, maka akan perlakuan dan kelas kontrol yang hanya mendapatkan
diberikan posttest yang digunakan untuk mengetahui pengajaran secara konvesional.
perbandingan hasil belajar siswa setelah diberikan Tenik analisis instrumen yang digunakan dalam
treatment dengan menggunakan media scrapbook (buku penelitian ini adalah dengan melakukan uji validitas dan uji
tempel) pada kelas eksperimen dan pembelajaran tanpa reliabilitas sedangkan teknik analisis hasil terdiri dari uji
pemberian treatment pada kelas kontrol. normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (T-test), dan N-
Lokasi penelitian ini di SDN Kebraon I Surabaya Gain ternormalisasi.
Jl. Kebraon III Gg. Durian No. 18 Kecamatan Validitas dapat diartikan sebagai tingkat
Karangpilang Desa / Kelurahan Kebraon Surabaya. kevalidan instrumen penelitian (Arikunto, 2010:211).Uji
Sekolah ini dipilih sebagai tempat penelitian karena pihak validitas digunakan untuk menguji tingkat kevalidan suatu
sekolah terbuka untuk menerima peneliti untuk instrumen penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik
menerapkan media scrapbook (buku tempel) sebagai korelasi product moment. Dalam penelitian ini, peneliti
media pembelajaran bagi siswa dalam memahami materi menggunakan analisis SPSS 22 dengan criteria yaitu jika
keragaman rumah adat di Indonesia .Penelitian ini signifikansi > 0,05 maka item valid. Sedangkan jika
dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. signifikansi < 0,05 maka item tidak valid.
Populasipadapenelitianini adalah seluruh siswa Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat
kelas IV SDN Kebraon I Surabaya dengan jumlah siswa dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
96 siswa yang terdiri dari 32 siswa kelas A, 31 Siswa kelas karena istrumen tersebut sudah baik (Arikunto,
B, dan 33 siswa kelas C. Sampel yang digunakan dalam 2010:221).Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat
penelitian ini adalah siswa kelas IV A dan IV B. Kelas IV kepercayaan instrumen penelitian.Perhitungan reliabilitas
A untuk kelas eksperimen dan kelas IV B untuk kelas menggunakan rumus Spearman-Brown. Anaisis reliabilitas
kontrol.Padaakhirnyahasilbelajardarikelaseksperimenakan menggunakan SPSS 22. Kriteria yang digunakan dalam
dibandingkandenganhasilbelajarsiswapadakelaskontrolunt perhitungan Spearman-Brown yaitu menggunakan batasan
ukmengetahuiadaatautidakpengaruhdariperlakuanpenggun 0,6 dengan perhitungan jika nilai r 0,6 maka instrumen
aan media scrapbook (bukutempel). dikatakan reliabel atau baik, sebaliknya jika r 0,6 maka
Instrumen yang digunakan dalam penelittian ini instrumen dikatakan tidak reliabel atau kurang baik.
berupa lembar tes objektif atau yang biasa disebut multiple Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas,
choice yang memiliki 4 (empat) macam pilihan jawaban maka langkah selanjutnya adalah melakukakn uji
yang disediakan yaitu A, B, C, dan D. Terdapat dua macam normalitas.Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
lembar tes, yaitu lembar tes pretest dan posttest untuk normal atau tidaknya distribusi data. Uji normalitas
mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan setelah dilakukan untuk data pretest dan posttest pada kelas
diberikan perlakuan. eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas
Teknik pengumpulan data adalah cara kerja dalam menggunakan rumus chi square.Analisis normalitas
penelitian untuk mendapatkan keterangan keterangan menggunakan SPSS 22.dengan kriteria jika signifikansi >
atau data penelitian (Arikunto, 2010:265). Tes merupakan (0,05), maka data berdistribusi normal sedangkan jika
serangkaian latihan atau pertanyaan yang digunakan untuk signifikansi < (0,05), maka data tidak terdistribusi normal.
mengukur intelegensi, pengetahuan, keterampilan, atau Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
bakat seseorang ataupun kelompok (Purwanto, 2011:64). homogen atau tidaknya sampel penelitian.yang dimaksud
Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan tes dengan sampel homogen adalah memiliki tingkat
obyektif soal pilihan ganda yang berupa: a) Pretest, kemampuan yang sama (Arikunto, 2013:364). Analisis uji
pretest adalah tes yang diberikan kepada siswa sebelum homogenitas menggunakan SPSS 22 dengan kriteria jika
dimulainya proses pembelajaran. Tes ini digunakan untuk Signifikansi > (0,05), maka data homogen sedangkan jika
mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam Signifikansi < (0,05), maka data tidak homogen.
menguasai materi baik untuk kelas eksperimen maupun

807
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017

Uji hipotesis (T-test) bertujuan untuk penelitian, langkah selanjutnya adalah menyusun
mengetahui pengaruh penggunan media scrapbook (buku instrumen penelitian yang berupa lembar pretest dan
tempel) terhadap hasil belajar siswa posttest.
denganmembandingkan selisih data posttest dan pretest Selanjutnya peneliti melakukan validasi dosen
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t-test ahli yang melupti, a) Validasi Perangkat Pembelajaran,
menggunakan analisis SPSS 22 dengan kriteria jika Perangkat pembelajaran yang divalidasi meliputi silabus,
Signifikansi > (0,05) maka Ho diterima sedangkan jika RPP, materi ajar, lembar kerja siswa, kisi kisi lembar
Signifikansi < (0,05) maka Ho ditolak. penilaian, lembar penilaian dan lembar pretest dan
N-Gain Ternormalisasi merupakan teknik posttest. Validasi perangkat pembelajaran menggunakan
statistik yang digunakan untuk melihat berapa besar instrumen penilaian yang diisi oleh validator. b) Validasi
pengaruh media scrapbook (buku tempel) terhadap hasil media pembelajaran, setelah media scrapbook selesai
belajar siswa. Untuk mengetahuinya dapat dibandingkan dibuat, selanjutnya akan divalidasi oleh dosen ahli. Tujuan
dari hasil belajar siswa pada pretest dan posttest pada dari validasi yaitu mempersiapkan kualitas media
kelas kontrol dan kelas eksperimen. pembelajaran yang semaksimal mungkin sebelum
digunakan dalam proses pembelajaran di kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN eksperimen. Validasi dilakukan dengan menunjukkan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti media scrapbook serta instrumen penilaian yang diisi oleh
melakukan tahap persiap penelitian yang meliputi 1) dosen ahli.
Melakukan studi pendahuluan 2) Merumuskan masalah Langkah selanjutnya uji validitas dan reliabilitas.
belajar 3) Mempersiapkan media dan tempat penelitian 4) Uji validitas bertujuan untuk mengukur tingkat kevalidan
Menyusun instrument 5) Validasi dosen ahli 6) Uji instrumen penelitian.Validitas diujikan untuk soal pretest
validitas dan reliabilitas. dan posttest. Uji Validitas dilakukan pada tanggal 03 April
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti 2017 di SDN Kebraon II Surabaya dengan jumlah
adalah melakukan kunjungan ke SDN Kebraon I responden 32 siswa. Setelah divalidasikan pada siswa
Surabaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk kelas IV, didapatkan r hitung data korelasiskorbutirsoal,
mengamati proses pembelajaran dan menemukan yaitu:
masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran. Tabel 1
Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan guru Korelasi Skor Butir dengan Skor Soal
kelas untuk mengumpulkan informasi mengenaimasalah Nomor r tabel
r hitung Keterangan
yang dihadapi guru atausiswadalam proses pembelajaran. Soal (5%)
Dari pengamatan yang telah dilakukan, 1 0,553 0,349 Valid
menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi siswa adalah 2 0,587 0,349 Valid
pada materi pembelajaran yang membutuhkan banyak 3 0,731 0,349 Valid
hafalan.Selain itu belum ada media khusus yang 4 0,372 0,349 Valid
digunakan guru untuk mengatasi kendala tersebut.Salah 5 0,412 0,349 Valid
satu materi pembelajaran yang membutuhkan banyak 6 0,276 0,349 Tidak Valid
hafalan adalah keragaman rumah adat di Indonesia.Pada 7 0,464 0,349 Valid
materi ini siswa harus mengetahui keragaman rumah adat 8 0,409 0,349 Valid
di Indonesia beserta ciri ciri dan bahan pembuatannya.
9 0,394 0,349 Valid
Pada buku siswa penjelasan mengenai materi ini pun
10 0,147 0,349 Tidak Valid
sangat terbatas sehingga siswa merasa sulit untuk
11 0,513 0,349 Valid
memahami materi tersebut.Berdasarkan masalah tersebut,
12 0,841 0,349 Valid
penelitian yang akan dilakukan adalah menguji coba
13 0,411 0,349 Valid
pengaruh media scrabook (buku tempel) terhadap hasil
14 0,442 0,349 Valid
belajar siswa materi keragaman rumah adat di Indonesia
15 0,385 0,349 Valid
kelas IV SDN Kebraon I Surabaya.
Dalam penelitian ini, media yang digunakan 16 0,446 0,349 Valid
adalah scrapbook (buku tempel). Scrapbook dibuat dengan 17 0,585 0,349 Valid
ukuran 50 50 cm karena digunakan secara klasikal. 18 -0,295 0,349 Tidak Valid
Scrapbook termasuk media visual karena scrapbook 19 -0,233 0,349 Tidak Valid
merupakan media yang berkaitan dengan indera 20 0,469 0,349 Valid
pengelihatan. Setelah mempersiapkan media scrapbook 21 0,637 0,349 Valid
sebagai media pembelajaran dan menentukan tempat 22 0,233 0,349 Tidak Valid
Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) terhadap Hasil Belajar Siswa

23 0,368 0,349 Valid Pelaksanaan penelitian dikelas kontrol yaitu


24 0,238 0,349 Tidak Valid dengan pemberian soal pretest pada awal pembelajaran
25 0,498 0,349 Valid dengan jumlah 20 soal pilihan ganda yang telah diuji
26 0,128 0,349 Tidak Valid validitasnya. Jumlah siswa pada kelas kontrol yaitu
27 0,439 0,349 Valid sebanyak 31 siswa. Dari pemberian pretest tersebut maka
28 0,219 0,349 Tidak Valid akan diperoleh data hasil kemampuan awal siswa sebelum
29 -0,140 0,349 Tidak Valid dimulainya kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran
30 -0,381 0,349 Tidak Valid dilakukan setelah pretest selesai dikerjakan oleh siswa.
Perhitungan r hitung pada tabel di atas Materi yang disampaikan adalah keragaman rumah adat
menggunakan analisis SPSS 22. Dari tabel diatas dapat di Indonesia. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas
dilihat dari 30 soal yang telah divalidasi, didapatkan 20 kontrol sesuai dengan RPP yang sudah disususn yaitu
soal yang valid dan 10 soal yang tidak valid. 20 Soal yang dengan metode konvensional tanpa menggunakan media
valid akan digunakan sebagai teknik pengumpulan data. pembelajaran.Setelah proses pembelajaran telah
Soal dikatakan valid jika r hitung > r tabel, sedangkan jika dilaksanakan, siswa diberi posttest sebanyak 20 soal
diperoleh r hitung < r tabel maka soal tersebut dapat berupa pilihan ganda. Tujuan pemberian Posttest yaitu
dinyatakan tidak valid sebagai instrumen pengumpulan untuk mengetahui data hasil belajar yang dicapai oleh
data dalam penelitian. r tabel yaitu pada taraf Signifikansi siswa setelah proses pembelajaran.
5%. Pelaksaan penelitian di kelas eksperimen yaitu
Uji Reliabilitas bertujuan untuk menentukan dengan pemberian soal pretest yang sama seperti kelas
apakah sebuah teknik pengumpulan data dapat dipercaya. kontrol. Jumlah siswa pada kelas eksperimen yaitu
Rumus pehitungan reliabilitas yang digunakan adalah sebanyak 32 siswa. Tujuan pemberian pretest tersebut
Spearman-Brown karena penelitian ini menggunakan soal adalah untuk memperoleh data hasil kemampuan awal
pilihan ganda.Kriteria penghitungan yaitu dengan batasan siswa sebelum dimulainya kegiatan
0,6. Instrumen dikatakan reliabel jika r hitung > 0,6. pembelajaran.Pemberian perlakuan diberikan setelah
Sebaliknya, jika r hitung < 0,6 maka instrumen tidak siswa selesai mengerjakan pretest. Selanjutnya dilakukan
reliabel. Hasil perhitungan dengan analisis SPSS 22 yaitu: pembelajaran dengan pemberian perlakuan berupa
Tabel 2 penggunaan media scrapbook sebagai media
Uji Reliabitias Data Validasi pembelajaran pada matei keragaman rumah adat di
Reliability Statistics Indonesia. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan RPP yang telah disusun.Pemberian posttest di
Cronbachs Alpha Part 1 Value ,787 kelas eksperimen diberikan setelah proses pembelajaran
N of items 15a
selesai dilaksanakan dengan menggunakan media
Part 2 Value ,002
N of items 15b scrapbook. Jumlah soal yang diberikan yaitu 20 soal
Total N of Items 30 pilihan ganda yang telah diuji validitasnya. Tujuan
Correlation Between Forms ,546 pemberian posttest yaitu untuk mengetahui hasil belajar
Spearman-Brown Equal Lenght ,707
yang telah dicapai siswa sesudah dilakukan proses
Coefficient Unequal Lenght ,707
Gutman Split-Half Coefficient ,624 pembelajaran menggunakan media scrapbook. Dengan
demikian akan diperoleh data hasil belajar siswa setelah
Dari tabel di atas diperoleh r hitung Spearman- kegiatan pembelajaran.
Brown> 0,6 yaitu 0,707. Sesuai dengan ketentuan Setelah diperoleh data hasil pretest dan posttest
Spearman-Brown jika r hitung > 0,6 maka instrumen pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, selanjutnya
tersebut dikatakan reliabel. Perhitungan lebih spesifik dihitung normalitas.Uji normalitas dilakukan pada data
menggunakan analisis SPSS 22 dapat dilihat pada pretest dan posttest. Hasil perhitungan uji normalitas data
lampiran. pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Setelah melakukan tahap persiapan penelitian, Tabel 3
selanjutnya peneliti melaksanakan penelitian. Penelitian Normalitas HasilPretest
dilaksanakan di SDN Kebraon I Surabaya. Penelitian ini Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
dilakukan di kelas IV B sebagai kelas kontrol dan IV A
sebagai kelas eksperimen. Pada kelas kontrol penelitian Kelas Statis df Sig. Stati df Sig.
dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017 dan pada kelas tic stic
eksperimen penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 April Nilai_Pretest 1 ,127 31 ,200* ,908 31 ,011
2 ,123 32 ,200* ,975 32 ,632
2017.

809
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017

Dari tebel perhitungan dengan analisis SPSS 22 Berdasarkan data hasil nilai yang tertera pada
di atas, maka perhitungan normalitas data pretest dapat tabel di atas pada kolom Sig. menunjukkan nilai
dilihat pada kolom Sig. kolmogorov Smirnova, pada tabel signifikansi data pretest 0,307 > 0,05 yang berati bahwa
kelas 1 menunjukkan nilai pretest kelas kontrol dengan r data posttest kelas kontrol dengan data posttest kelas
hitung Sig. sebesar 0,200 > 0,05 dengan df 31, sedangkan eksperimen dinyatakan homogen.
kelas 2 menunjukkan nilai pretest kelas eksperimen Setelah melakukan uji homogenitas, langkah
dengan Sig. sebesar 0,200 > 0,05 dengan df 32. Dengan selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis (T-test)
demikian data pretest berdistribusi normal. Perhitungan uji T-test dilakukan dengan menghitung
Hasil perhitungan uji normalitas data posttest selisih posttest dan pretest kelas kontrol dan kelas
dapat dilihat pada tabel di bawah ini. eksperimen menggunakan Independent Sample T-test.
Tabel 4 Jika Sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat pengaruh dari
Normalitas Hasil Posttest pemberian perlakuan, sedangkan jika Sig. (2-tailed) >
Test of Normality 0,05 maka tidak ada pengaruh dari pemberian perlakuan.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Dari perhitungan uji T-test dengan analisis SPSS 22
Kelas Stati df Sig. Stati Df Sig. didapatkan Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05. Dengan
stic stic demikian disimpulkan bahwa Ha diterima yang berati
Nilai_Posttest 1 ,132 31 ,180 ,949 31 ,145 terdapat perbedaan yang bermakna antara selisih hasil
2 ,112 32 ,200* ,963 32 ,334
posttest dan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tahap terakhir yaitu melakukan uji N-Gain
Dari tebel perhitungan dengan analisis SPSS 22
ternormalisasi, perhitungan N-Gain dilakukan untuk
di atas, perhitungan uji normalitas data posttest dapat
mengetahui bagaimana pengaruh dari penggunaan media
dilihat pada kolom Sig. kolmogorov Smirnova, pada tabel
scrapbook terhadap hasil belajar siswa. Berikut adalah
kelas 1 menunjukkan nilai posttest kelas kontrol,
tabel hasil perhitungan N-Gain pada kedua kelompok
sedangkan kelas 2 menunjukkan nilai posttest kelas
penelitian.
eksperimen. r hitung nilai Sig. pada posttes kelas kontrol
Tabel 7
yaitu 0,180 > 0,05dengan df 31, sedangkan Sig. pada
Hasil Uji N-Gain Ternormalisasi
posttest kelas eksperimen yaitu 0,200 > 0,05 dengan df
Kelas Penelitian Skor N Gain Rata Rata Kategori
32. Dengan demikian data posttest dikatakan berdistribusi
normal. Kontrol 0,28 Rendah
Selanjutnya, peneliti melakukan uji homogenitas.
Eksperimen 0,54 Sedang
Uji homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttest.
Perhitungan uji homogenitas dibantu dengan analisis Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
SPSS 22 dengan menggunakan uji Levene (Levene Test). terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan kategori
Hasil perhitungan homogenitas data pretest dapat dilihat rendah pada kelas kontrol tanpa menggunakan media
pada tabel di bawah ini. scrapbook yaitu sebesar 0,28, sedangkan pada kelas
Tabel 5 eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan
Homogenitas Data Pretest kategori sedang dari penggunaan media scrapbook yaitu
Tes of Homogeneity of Variances sebesar 0,54.Jadi dapat disimpulkan, penggunaan media
Nilai_Pretest scrapbook dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih
Levene Statistic df1 df2 Sig.
tinggi jika dibandingkan dengan pembelajaran dengan
,030 1 61 ,864
metode konvensional pada materi keragaman rumah adat
Berdasarkan data hasil nilai yang tertera pada di Indonesia. Hasilnya dapat dilihat pada diagram di
tabel di atas pada kolom Sig. menunjukkan nilai bawah ini.
signifikansi data pretest 0,864 > 0,05 yang berati bahwa
data pretest kelas kontrol dengan data pretest kelas
eksperimen mempunyai varian yang sama atau homogen.
Hasil perhitungan homogenitas data posttest
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6
Homogenitas Data Posttest
Tes of Homogeneity of Variances
Nilai_Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,060 1 61 ,307
Pengaruh Media Scrapbook (Buku Tempel) terhadap Hasil Belajar Siswa

Ahmadi, Lif Khoiru dan Sofan Amri. 2011.


0.7
Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta:
0.6 PT. Prestasi Pustakarya.
0,54
0.5 Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
0.4 Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
0.3 0,28 Rajawali Press.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
0.2 Bandung: Alfabeta.
0.1 Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
0
Kelas Kontrol Kelas Dinata, Ifha. 2011. Scrapbook. Jakarta: Kencana Prenada
Eksperimen Media Group.
Hardiana, Iva. 2015. Terampil Membuat 42 Kreasi
Diagram 1
MaharScrapbook. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Perbandingan N-Gain Ternormalisasi Kelas
Kusnandar. 2015. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013)
Suatu Pendekatan Praktik Disertai dengan Contoh.
Jakarta: Rajawali Pers.
PENUTUP Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2011. Media
Simpulan Pembelajaran (Manual dan Digital). Bogor: Ghalia
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Indonesia.
yang telah dipaparkan tentang pengaruh media scrapbook Lia, Ratna. 2014. Mahar Scrapbook (Kreasi Mahar Unik
(buku tempel) terhadap hasil belajar siswa materi dengan Tema Menarik ala Scrapbook). Surabaya:
keragaman rumah adat di Indonesia kelas IV SDN Tiara Aksa PT Trubus Agrisarana.
Kebraon I Surabaya, maka dapat disimpulkan bahwa Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media & Sumber
terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
perlakuan yang berupa penggunaan media scrapbook Nursalim, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Surabaya:
terhadap hasil belajar siswa pada materi keragaman Unesa University Press.
rumah adat di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari Priyatno, Duwi. 2014. SPSS22: Pengolahan Data
perhitungan uji hipotesis atau uji T-Test dengan Terpraktis. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
menggunakanan alisis SPSS 22. Hasil yang diperoleh dari Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta:
perhitungan tersebut Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,000 Pustaka Pelajar.
yang berarti < 0,05 maka dapat disimpulkan bahawa Ha Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran
diterimadan Ho ditolak. (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta:
Rajawali Pers.
Saran Sadiman, Arif S, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta:
Berdasarkan penelitian yang telahdilakukan di PT Raja Grafindo.
SDN Kebraon I Surabaya, maka peneliti ingin Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem
memberikan saran agar guru dapat mempertimbangkan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
penggunaan media scrapbook (buku tempel) sebagai Sapriya. 2012. Pendidikan IPS Konsep dan
alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan hasil Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
belajar siswa terutama pada materi keragaman rumah adat offset.
di Indonesia. Dengan menggunakan media scrapbook Siradjuddin dan Suhanadji. 2012. Pendidikan IPS
pembelajaran akan lebih menarik sehingga materi (Hakikat, Konsep dan Pembelajaran). Surabaya:
pembelajaran akan lebih mudah untuk dipahami oleh Unesa University Press.
siswa. Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar
AH Sanaky, Hujair. 2011. Media Pembelajaran (Buku Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Pegangan Wajib Guru dan Dosen). Yogyakarta: Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Kaukaba Dipantara. dan R&D. Bandung: Alfabeta.

811
JPGSD Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017

Sukiman, dkk. 2012. Pengembangan Media


Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Sundayana, Rostina. 2015. Statistika Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran
di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2007. Media
Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan
dan Penilaian). Bandung: Wacana Prima.
Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran
Tematik. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.
Winarsunu, Tulus. 2012. Statistik dalam Penelitian
Psikologi Pendidikan. Malang: UMM Press.

Anda mungkin juga menyukai