Disusun Oleh :
ISNAINI FAJARIYAH
NIM. 858743929
UNIVERSITAS TERBUKA
2023.1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Benda Tunggal dan Campuran pada
Siswa Kelas V Melalui Media Pop Up Book di SD Plus Darul Ulum”.
Peneliti
ISNAINI FAJARIYAH
NIM. 858743929
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus menerus dari
generasi ke generasi. Upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu
dilaksanakan sesuai dengan pandangan hidup dan dalam latar belakang sosial-
kebudayaan setiap masyarakat tertentu. oleh karena itu, peran media pembelajaran
dalam dunia pendidikan sangatlah berarti yaitu untuk menggabungkan gagasan
pemikiran dari setiap latar belakang sosial-kebudayaan masyarakat tertentu.
Pendidikan ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran di
sekolah yang cukup memegang peranan penting dalam pembentukan karakter siswa
yang berkualitas. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas pendidik
dibidang sains. Salah satu hal yang diperhatikan adalah peningkatan hasil belajar IPA
siswa disekolah.
Sekolah Dasar Plus Darul Ulum merupakan sekolah swasta yang berdiri pada
tahun 2018 terletak di Jalan Perumahan Sentol Regency, dusun Tomang Mateh, desa
Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Terdiri dari 87 siswa, 40
siswa laki-laki dan 47 siswa perempuan.
1. Identifikasi Masalah
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tidak memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal. Pada siswa kelas V yang berjumlah 9 orang, hanya 3 orang
saja yang mendapatkan nilai sesuai harapan. 6 siswa lainnya mendapatkan nilai
dibawah KKM. Berdasarkan hal tersebut, menyatakan bahwa hasil belajar IPA
pada siswa kelas V tidak sesuai dengan harapan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti dapat mengidentifikasi pernasalahan
yang dialami siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru
b. Metode yang digunakan oleh guru hanya metode ceramah, sehingga siswa
merasa bosan
c. Media pembelajaran yang digunakan kurang kreatif, sehingga siswa kurang
tertarik untuk belajar
2. Analisis Masalah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan pada penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA
materi benda tunggal dan campuran di SD Plus Darul Ulum?
2. Bagaimana media pop up book dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA materi benda tunggal dan campuran pada siswa kelas V di SD Plus
Darul Ulum?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi benda tunggal dan campuran di SD
Plus Darul Ulum.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa dengan pembelajaran
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran
c. Meningkatkan hasil belajar siswa
2. Bagi guru sebagai penelitian
3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah
b. Membantu tercapainya visi dan misi sekolah
4. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian dapat membantu utuk menjadi referensi dalam pengembangan
pendidikan di masa yang akan datang khususnya program studi PGSD.
5. Bagi peneliti
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis khusunya dan pembaca pada umumnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Pendidikan SD
1. Tujuan Pendidikan SD
B. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi antara siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi hasil belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2022:84). Proses belajar mengajar pada hakikatnya sebagai rumusan
tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau
menempuh pengalaman belajarnya. Dan guru adalah sebagai fasilitator, yang bertugas
menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada diri
siswa. Secara umum fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah fasilitator yang
bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
pada diri siswa.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terdapat tiga istilah yang terlibat dalam hal
ini, yaitu “ilmu”, “pengetahuan”, dan “alam”. Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang diketahui manusia .dalam hidupnya, banyak sekali pengetahuan yang
dimiliki manusia. Pengetahuan tentang agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi,
politik, social dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang dimiliki manusia.
Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya.
a. Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,
makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Personal IPA dapat dipecahkan
dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended.
c. Produk : IPA menghasilkan metode ilmiah dan konsep IPA dalam hukum
d. Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari.
Allah Swt.
Semua benda yang ada di sekitar kita adalah sebuah materi. Materi merupakan
segala sesuatu yang menempati ruang serta mempunyai massa (Ari Subketi, 2018:5).
Banyak jenis materi dilingkungan kita, misalnya air, batu, tanah, kayu, besi, emas,
plastik dan oksigen atau udara.materi yang banyak jenisnya tersebutdapat
dikelompokkan menjadi benda padat, cair, dan gas. Berdasarkan komposisi
penyusunnya materi dibedakan menjadi zat tunggal dan zat campuran.
1. Zat tunggal atau disebut zat murni adalah zat adalah zat yang komponen
penusunnya hanya satu zat atau materi. Zat tunggal dapat berupa unsur dan
senyawa.
a. Unsur adalah suatu zat yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih
sederhana. Ada dua jenis unsur, yaitu unsur logam dan unsur nonlogam.
Contoh unsur logam seperti perak, besi, emas dan platina. Adapun contoh
unsur nonlogam antara lain hydrogen, oksigen, nitrogen, dan karbon.
Gambar 1.
Contoh benda yang termasuk zat tunggal
b. Senyawa adalah zar tunggal yang terbentuk daru beberapa unsur. Contohnya
garam, air, dan gula.
2. Zat campuran adalah zat yang komponen penyusunnya terdiri atas dua atau lebih
zat atau materi, zat campuran terdiri dari zat campuran homogen dan zat
campuran heterogen.
a. Zat campuran homogen adalah campuran yang terdiri atas dua materi atau zat
yang dapat menyatu secara merata. Contohnya adalah sirup (campuran gula,
pewarna, dan air), larutan oralit (campuran air dan garam), dan udara
(campuran gas-gas)
Gambar 2.
b. Zat campuran heterogen merupakan zat campuran yang terdiri atas dua zat
berbeda yang tidak dapat menyatu secara sempurna. Contohnya adalah air
kopi tumbuk, air dengan tanah, dan air dengan minyak.
Gambar 3.
Secangkir kopi tumbuk merupakan contoh zat campuran heterogen.
E. Media Pembelajaran
Dalam perkembangan awal (dan hingga kini masih dianut), istilah media
pembelajaran hanyalah berkisar guru, kapur tulis, dan buku paket. Sekarang ini media
pembelajaran lebih cenderung dipandang sebagai alat untuk menyampaikan
pembelajaran. Reiser and Dempsey (2012) memandang media pembelajaran sebagai
peralatan fisik untuk menyajikan pembelajaran kepada peserta didik.
Definisi ini menekankan bahwa setiap peralatan fisik yang digunakan untuk
menyajikan pembelajaran apakah buku paket, peralatan visual, audio, komputer, atau
peralatan lainnya diklasifikasikan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran
mencakup semua peralatan fisik dan materi yang digunakan oleh instruktur, dosen,
guru, tutor, atau pendidik lainnya dalam melaksanakan pembelajaran dan
menfasilitasi tercapainya tujuan pembelajaran.
b. Mendekatkan anak dengan orang tua karena pop up book memiliki bagian
yang halus sehingga memberikan kesempatan untuk orang tua, duduk bersama
dengan putra-putri mereka dan menikmati cerita (mendekatkan hubungan
antara orang tua/guru dan anak/siswa)
Media pop up book adalah suatu alat pengantar pesan, berupa buku tiga
dimensi yang mana jika halamannya dibuka akan memberikan efek-efek
menakjubkan, sebagai proses bekajar mengajar dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
BAB III
siswa kelas V SD Plus Darul Ulum dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 5
anak dan siswa perempuan sebanyak 4 anak. Dalam penelitian ini perbaikan
pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi Benda Tunggal dan Campuran
Tabel 3.1
Daftar Siswa Kelas V
No Nama P/L
4 Irdina Qatrunnada P
2. Tempat
Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran di laksanakan di sekolah SD Plus Darul
Ulum yang beralamat di Jln. Perumaan Sentol Regency, dusun Tomang Mateh,
desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, tahun pelajaran
2023.
3. Waktu Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal penelitian
No Siklus Nama Sekolah Kelas Hari/tanggal
1 Pra siklus SD Plus Darul ulum V Kamis,
11 Mei 2023
2 Siklus 1 SD Plus Darul ulum V Senin,
15 Mei 2023
3. Siklus II SD Plus Darul ulum V Jum’at,
19 Mei 2021
NIM : 858743929
Siklus 1
Siklus II
Refleksi
Reflek
Perencanaa
Perencanaa Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
nsin
Tindakan1II
Tindakan
Tindakan
TindakanII1
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut :
1) Mempersiapkan materi pembelajaran
2) Mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan
3) Disiapkan lembar kerja siswa
4) Mempersiapkan kelas dalam setting yang telah dirancang
5) Membuat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan pendahuluan
a) Memotivasi dan apersepsi
2) Kegiatan inti
a) Guru menjelaskan materi tentang zat tungga dan campuran serta
memberikan contoh
b) Siswa mendengarkan penjelasan guru serta melihat pop up book
yang tersedia.
c) Siswa menyebutkan minuman yang termasuk zat tunggal. Siswa juga
menyebutkan minuman yang termasuk zat campuran
d) Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapinya
e) Guru mengonfirmasi jawaban siswa
f) Guru meminta siswa membaca materi tentang materi, zat tunggal,
dan zat campuran
g) Guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi,
peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar
observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut:
Membuka dan membahas kembali terhadap apa yang telah dilakukan.
Refleksi disini untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan
ketidakberhasilan tindakan yang telah dilakukan kemudian menyusun
rekomendasi dan saran-saran untuk melangkah pada siklus berikutnya jika
belum tuntas. Indikator untuk melanjutkan ke siklus II adalah peningkatan
hasil belajar yang dicapai siswa dengan capaian minimal sekurang-
kurangnya 60% siswa telah mencapai nilai tuntas diatas KKM.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan materi pembelajaran:
2) Mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan
Disiapkan lembar kerja siswa
3) Mempersiapkan kelas dalam setting yang telah dirancang
4) Membuat lembar observasi tentang aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus II berlangsung selama
satu kali tatap muka (1x 35 Menit). Siswa yang hadir sebanyak 9 siswa. Materi
yang diajarkan Benda-benda disekitar kita. Peneliti sudah menggunakan media
pop-up book.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Memotivasi dan apersepsi
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengajak siswa mengamati gambar pada pop up book sambil
mendengarkan guru membacakan narasi.
b) Guru mengajukan pertanyaan:
Manakah minuman yang termasuk zat tunggal?
Manakah minuman yang termasuk zatcampuran?”
c) Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan cara mengangkat tangan
terlebih dahulu.
d) Siswa menyebutkan minuman yang termasuk zat tunggal. Siswa juga
menyebutkan minuman yang termasuk zat campuran
e) Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapinya
f) Guru mengkonfirmasi jawaban siswa
g) Guru meminta siswa membaca materi tentang materi, zat tunggal, dan
zat campuran
h) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
i) Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan secara detail.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan arahan-arahan, serta memotivasi kepada siswa.
c. Pengamatan
Hasil Observasi
Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi,
peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar
observasi yang ada. Mengevaluasi hasil pemantapan dan mengolah data
hasil evaluasi serta menentukan keberhasilan pencapaian tujuan tindakan:
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisa data kuantitatif dimana data ini
digunakan untuk menganalisa Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa setiap
siklusnya. Adapun beberapa analisa yang digunakan adalah sebagai berikut:
3. Siswa dikatakan tuntas apabila mempunyai nilai lebih dari KKM 68.
BAB IV
Hasil penelitian pada siklus I, siswa masih ramai sendiri, siswa masih
takut dan bingung ketika diarahkan pertanyaan tentang materi melalui media pop-
up book dan sebagian dari mereka berkumpul di depan kelas ingin melihat secara
jelas media yang ditampilkan oleh peneliti. Meskipun demikian, ini merupakan
langkah awal yang baik karena setidaknya siswa tertarik dan antusias belajar
menggunakan media pembelajaran pop-up book materi benda tunggal dan
campuran.
Tabel 4.1
Data Nilai Siklus I
No Nama L/P Kelas Nilai Tuntas/Tidak
Tuntas
1 A. Toriqul Khoirur Rifqi L V 64 Tidak Tuntas
evaluasi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi
Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diketahui pada tabel 4.1 hasil belajar
siswa kelas V SD Plus Darul Ulum pada Siklus I bahwa jumlah seluruh nilai
prestasi dari 9 siswa adalah 602, dengan nilai rata-ratanya sebesar 66,8%.
Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mencapai 44,4 % atau ada
4 siswa dari 9 siswa yang sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus pertama siswa belum tuntas belajar, persentase ketuntasan
yang dikehendaki yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena siswa masih
kurang fokus terhadap materi yang disampaikan dalam menggunakan media pop
up book.
Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Siklus
Tabel 4.2
Lembar Pengamatan Siswa
Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1
No Perilaku siswa yang Kemunculan Komentar
diobservasi Ada Tidak
Ada
1. Perilaku sebelum √ Siswa sedikit
pembelajaran ramai
2. Perilaku siswa saat √ Ada 5 orang
berlangsung pembelajaran siswa yang kurang
aktif
sebaliknya
Tabel 4.3
Lembar Pengamatan Guru
Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1
N Aspek yang dinilai Kemunculan Komentar
o Ya Tidak
Ada
1. Apersepsi √
2. Penyampaian tujuan pembelajaran √
2. Siklus II
Pelaksanaan mengajar siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11
Mei 20123 di kelas V SD Plus Darul Ulum dengan jumlah 9 siswa. Pada tahap
ini, guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media pop-up book
materi benda tunggal dan campuran. Penelitian ini difokuskan pada peningkatan
prestasi belajar siswa.
Seperti pada siklus I dan siklus II, peneliti memberikan tes formatif
sebagai pengukur prestasi belajar siswa. Hasil data tes yang telah dilakukan pada
siklus II, sebagai berikut:
Tabel 4.4
Daftar Nilai Siswa siklus II
No Nama L/P Kelas Nilai Tuntas/Tidak
Tuntas
1 A. Toriqul Khoirur Rifqi L V 75 Tuntas
695
Rata-rata kelas = = 77,2
9
9
Persentase Keberhasilan = x 100% = 99,9%
9
evaluasi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan
pada tabel 4.4 hasil observasi pada siklus II, dapat diketahui bahwa jumlah seluruh
nilai tes4akhir dari 9 siswa adalah 695 dengan nilai rata-rata 77,2.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah seluruh siswa sudah
mendapatkan nilai diatas KKM, hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan
hasil belajar pada siklus II. Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses
Tabel 4.5
Lembar Pengamatan Siswa
Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
No Perilaku siswa yang Kemunculan Komentar
diobservasi Ada Tidak
Ada
1. Perilaku sebelum √ Siswa sudah
pembelajaran kondusif dan
disiplin
2. Perilaku siswa saat √ Semua siswa
berlangsung pembelajaran sudah aktif
Tabel 4.6
Lembar Pengamatan Guru
Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
N Aspek yang dinilai Kemunculan Komentar
o Ya Tidak
Ada
1. Apersepsi √
2. Penyampaian tujuan pembelajaran √ Disampaikan
secara jelas
3. Pemberian tujuan terhadap siswa √
4. Diskusi √
5. Umpan balik √ Siswa sangat aktif
dalam
pembelajaran
6. Siswa yang bertanya √
7. Siswa menjawab pertanyaan guru √
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA siklus I belum maksimal. Hal
ini disebabkan karena pada proses pembelajaran, guru kurang melibatkan siswa,
guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang memungkinkan siswa belajar
dengan baik yang meliputi pengelolaan kelas secara fisik maupun non fisik. Jadi
pada siklus I belum mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan nilai KKM.
2. Siklus II
Pada siklus II ini, guru sudah mulai bisa mengkondisikan kelas sehingga
semua siswa tertarik dan merasa senang dengan penjelasan guru dengan
menggunakan media pembelajaran pop up book, sehingga guru dapat
memusatkan perhatian siswa. Prestasi belajar anak sudah meningkat, 8 siswa
sudah mendapatkan nilai diatas KKM. Hal ini disebabkan oleh faktor yang
berasal dari siswa yaitu siswa dalam keadaan sehat jasmani, dan kesiapan
sehingga dapat mengikuti pelajaran yang seksama.
Hasil yang diperoleh dari pengamatan dan catatan hasil evaluasi siswa,
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi benda tunggal
observasi di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas V SD Plus
Darul Ulum pada Siklus I bahwa jumlah seluruh nilai prestasi dari 9 siswa adalah
Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mencapai 44,4 % atau ada
4 siswa dari 9 siswa yang sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus pertama siswa belum tuntas belajar, persentase ketuntasan
yang dikehendaki yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena siswa masih
kurang fokus terhadap materi yang disampaikan dalam menggunakan media pop
up book.
evaluasi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan
bahwa jumlah seluruh nilai terakhir dari 9 siswa adalah 695 dengan nilai rata-rata
77,2.
sudah mendapatkan nilai diatas KKM, hal ini menunjukkan bahwa adanya
pembelajaran tanpa media pop-up. Hal ini karena penggunaan media pop-up
proses pembelajaran.
B. Saran
Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa, maka yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Guru
Guru selalu membuka diri dengan wawasan baru untuk meningkatkan
profesionalisme. Salah satunya dengan mengembangkan media, metode
ataupun pendekatan yang akan digunakan dalam mengajar. Karena dengan
penggunaan media, metode atau pendekatan yang sesuai dan inovatif
membuat siswa tidak lekas bosan dengan pembelajaran yang berlangsung.
Selain itu persiapan lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti
pembuatan RPP, Silabus dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka
pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk
meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan keaktifan siswa.
3. Peneliti