Anda di halaman 1dari 16

BEST PRACTICE

MEMBANGKITKAN PROSES LITERASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN


DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING BERBASIS MEDIA APLIKASI CANVA

OLEH
LA ODE ANDRY WUNA
NIM :

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berbicara peserta didik di kelas dalam proses belajar mengajar, terdapat ragam
karakter dari tiap individu peserta didik yang ditemukan dalam aktivitasnya pada
pembelajaran. Sebagai contoh, ada yang aktif dalam pembelajaran dan ada yang
menunjukan aktivitas yang tidak menunjang proses pembelajaran. Mencermati hal ini,
maka ketika peserta didik telah menunjukan aktivitas yang menunjang proses
pembelajaran di kelas, maka gambaran keberhasilan pembelajaran akan terlihat jelas.
Akan tetapi bila aktivitas peserta didik tidak menunjukan aktivitas yang menunjang
pembelajaran di kelas, maka sebagian besar memberikan gambaran bahwa ketidak
tercapaian proses pembelajaran pasti terjadi. Dan bahkan hasil belajarnya pun akan
berdampak pada ketidak tuntasan.
Berkaitan dengan hal ini, ternyata di kelas IX-2 UPTD SMP Negeri 1 Pasir
Putih masih terdapat peserta didik yang tidak menunjukan aktivitas yang menunjang
pembelajaran, seperti dalam proses literasi dalam pembelajaran, peserta didik mengantuk
di kelas, peserta didik terlihat lemas dan malas-malasan. Hal ini terjadi disebabkan
karena jadwal jam IPS adalah di jam siang sehingga siswa menjadi lelah, pada jam
istrahat peserta didik bermain di lapangan sehingga badan menjadi lelah, ada juga siswa
yang melihat tulisan pada buku begitu banyak, menyebabkan menjadi jenuh atau bosan
sehingga menurunkan semangat membaca siswa, ada juga siswa yang bila membaca
dalam durasi lama menyebabkan mata lelah dan menjadi mengantuk, bahkan ada juga
siswa yang beranggapan bahwa materi IPS terlalu banyak menghafal sehingga membuat
siswa menjadi malas.
Berdasarkan hasil Wawancara yang penulis peroleh dari Wakil Kepala Sekolah,
teman sejawat, Guru IPA, Guru Bahasa Indonesia dan Guru Matematika SMPN 1 Pasir
Putih tentang kurangnya proses literasi siswa dalam pembelajaran, penulis
menyimpulkan bahwa kurangnya proses literasi siswa dalam pembelajaran dikarenakan
sebagai berikut : a) Tidak adanya rasa keingin tahuan terhadap objek materi yang akan
dibacanya. b) Semangat belajar siswa yang menurun karena kelelahan. c) Tidak mampu
memahami isi bacaan yang dibacanya. d) Kesehatan peserta didik yang kurang baik,. e)
Terbiasa dengan mendapatkan informasi lewat internet sehingga tidak ada minat untuk
membaca buku, f) Buku cetak IPS semakin berkurang sehingga sukar untuk bisa
membaca dalam 1 buku digunakan 2 orang.
Berdasarkan hal ini maka seharusnya guru lebih peka dengan kondisi siswa.
Bukan semata-mata menyalahkan siswa, akan tetapi harusnya bisa melihat dari posisi
kita sebagai guru, yakni apakah teknik mengajar kita sudah sesuai dengan kebutuhan
siswa atau belum?, apakah model pembelajaran yang digunakan sudah tepat untuk
mengaktifkan siswa dalam kelas?, apakah kemampuan penguasaan kelas oleh guru sudah
maksimal digunakan atau belum?. Dari hal ini tentunya kita sebagai guru harus
memikirkan persoalan siswa tersebut yakni harus dijawab dengan ketepatan metode dan
model pembelajaran. Dan tidak hanya itu guru juga bisa menambahkan media
pembelajaran yang dapat membuat peserta didik nyaman, senang dan antusias dalam
pembelajaran sehingga peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran.
Inilah yang menjadikan penulis mengambil keputusan untuk penentuan metode/
teknik pembelajaran, model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan.
Tujuannya adalah untuk membangkitkan keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran baik dari segi keingin tahuan terhadap isi bacaan dalam buku literatur
maupun pengerjaan tugas dan ketercapaian KKM dalam menyelesaikan soal yang
diberikan guru. Tentunya hal ini tidak akan mudah, maka dari itulah penulis mencari
informasi akurat melalui jurnal penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut di
atas. Ada beberapa sumber penelitian yang telah penulis lihat, dan dari informasi
tersebut penulis mendapatkan jawaban untuk mengatasi masalah peserta didik di kelas
IX-2 yaitu penggunaan model pembelajaran Project Based Learning, Problem Based
Instruction, dan discovery Learning.

B. Jenis Kegiatan

Mengingat bahwa project based Learning berkaitan dengan melibatkan siswa


dalam mengolah kreativitas pola pikir peserta didik saat menyelesaikan tugas proyek
dalam berkelompok dan untuk menyelesaikan tugas tersebut harus pula sinkron dengan
konsep materi yang diajarkan, maka peserta didik harus membaca referensi yang akurat
agar ketepatan dalam menyusun tugas sesuai dengan sasaran. Hal tersebut akan
memberikan peluang untuk tercapainya tujuan penulis dalam hal proses literasi peserta
didik. Dari hal ini penulis merasa sangat cocok untuk mengatasi persoalan persoalan
proses literasi yang kurang di dalam kelas. Menurut kesimpulan dari penelitian Indra
Sakti*1, Nirwana2, Eko Swistoro (2021) sebagai berikut: (1) Perangkat pembelajaran
IPA-3 dengan Pembelajaran Berbasis Project (Project Based Learning) yang valid pada
materi Listrik Statis dan Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari. (2) Ada
peningkatan aktivitas belajar mahasiswa dengan penerapan Pembelajaran Berbasis
Project (Project Based Learning) pada mata kuliah IPA-3 di Program Studi Pendidikan
IPA FKIP Universitas Bengkulu.(3) Ada peningkatan Literasi Sains mahasiswa
dengan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada mata kuliah
IPA-3 di Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Bengkulu.

Maka dari itu, dari tiga model pembelajaran tersebut yang telah dilihat dalam
jurnal penelitian, maka penulis mengambil model pembelajaran Project Based Learning
untuk mengatasi persoalan di atas.

Tidak kalah pentingnya adalah mempertimbangkan teknik/metode pembelajaran


dan media pembelajaran yang digunakan penulis untuk mengajar. Teknik/meode
pembelajaran yang digunakan tentunya harus sinkron dengan media pembelajaran,
artinya tidak terpisahkan satu sama lain. Dari identiknya Project Based Learning dengan
pengerjaan tugas project maka yang pertama penulis menggunakan teknik ceramah untuk
menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media power point yang
bergandengan dengan LCD Proyektor. Mengingat bahwa peserta didik sangat gemar
menggunakan handphone, maka penulis mencoba menarik minat siswa dalam belajar
dengan memanfaatkan kegemaran peserta didik menggunakan hamdphone tersebut.
Menurut Nurul Hidayatun Nikmah dan Aldina Eka Andriani (2021), Penggunaan model
pembelajaran Project Based Learning dan media pembelajaran Canva dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia pada
peserta didik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat (Hapsari dkk, 2021) bahwa
Canva dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswaserta layak digunakan
dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal inilah Maka penulis mengambil teknik
penugasan untuk dikerjakan peserta didik dalam berkelompok yaitu penugasan
berkelompok menggunakan aplikasi CANVA. Dan tugas yang diberikan adalah
membuat infografis dengan media aplikasi CANVA untuk menyusun konsep materi yang
sedang diajarkan. Ini berarti teknik/ metode pembelajaran yang yang digunakan adalah
teknik kerja kelompok. Dan setelah kegiatan tersebut diselesaikan, peserta didik
mempresentasekan hasil yang telah dibuat. Dari hal ini, maka teknik/ metode
pembelajaran yang digunakan berikutnya adalah presentasi/ menampilkan hasil.

Dari hal di atas, maka jenis kegiatan yang dilakukan dalam laporan BEST
PRACTICE ini adalah Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning
berbasis Media Canva untuk mengkatkan proses literasi peserta didik.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan best practice ini adalah untuk meningkatkan proses
literasi peserta didik kelas IX – 2 di SMP Negeri 1 Pasir Putih melalui Model
Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) berbasis Media CANVA serta
meningkatkan profesionalisme guru menjadi guru yang kreatif, inovatif dan inspiratif,
sehingga dapat mengelola pembelajaran dengan strategi yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam mengimplementasikan penggunaan model pembelajaran melalui
Project Based Learning (PJBL) berbasis Media CANVA.
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas IX – 2 UPTD
SMP Negeri 1 Pasir Putih Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan jumlah peserta didik 20 orang siswa,
terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswi perempuan.
2. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah
materi Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang untuk Meraih Keunggulan Ekonomi
Bangsa.
3. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik ini adalah dengan menerapkan
model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dan media pembelajaran
inovatif berupa powerpoint. Dan Aplikasi Canva
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik yang telah dilakukan
penulis.
1. Melakukan asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik dilakukan untuk mengetahui kondisi awal peserta didik
terkait kemampuan terhadap materi yang diajarkan.
2. Perumusan Tujuan Pembelajaran
3. Pemilihan Media Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Project Based Learning (PBL),
powerpoint.
4. Menyiapkan perangkat pembelajaran
Menyusun RPP Kurikulum2013, LKPD, soal pretest dan postest, media
pembelajaran, dan bahan ajar.
5. Menyiapkan stamina dan menjaga kesehatan tubuh.
6. Pengembangan Desain Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak model Project Based
Learning (PJBL). Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model Project Based Learning.

Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan : 8 menit
1. Mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran
peserta didik, serta mengajak peserta didik berdoa bersama-
sama untuk pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2. Guru memberi motivasi kepada peserta didik.
3. Peserta didik bersama guru mengkondisikan kelas.
4. Guru mengkonfirmasi dan membahas tugas yang diberikan
pertemuan sebelumnya.
5. Guru bertanya tentang: contoh - contoh barang kerajinan
dari bahan - bahan daur ulang seperti kemasan produk sabun
cuci, botol kemasan minuman dan lain-lainnya yang pernah
mereka temui di lingkungan sekitarnya dan Apakah bahan
tersebut menilai jual?
6. Peserta didik menerima informasi topik dan tujuan
pembelajaran dari guru
Kegiatan Inti
A. Tahap penentuan pertanyaan mendasar (mengumpulkan
informasi)
1. KEGIATAN LITERASI 10 Menit
Siswa membaca buku cetak IPS kelas IX :
Iwan Setiawan, Retno Kuning Dewi Pusparatri,Suciati dan
Ahmad, Buku Siswa. Jakarta, 2018, IPS kelas IX
Kemendikbud. (Bab III hal:169-172. atau link materi
Memanfaatkan persaingan sebagai peluang untuk meraih
keunggulan ekonomi bangsa. Materinya terdapat dalam link
berikut: https://serupa.id/memanfaatkan-persaingan-sebagai-
peluang- untuk-meraih-keunggulan-ekonomi-bangsa/
2. Peserta didik diminta mengidentifikasi informasi yang telah
didapat.
B. Tahap mendesain perencanaan proyek.
1. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok, masing-masing 50 Menit
kelompok terdiri dari 5 orang siswa bersifat heterogen.
2. Guru menjelaskan tahap-tahap pelaksanaan proyek
3. Guru menjelaskan aturan kerja dalam kelompok kerja
4. Kelompok mendiskusikan terkait rencana pembuatan
infografis informasi
tentang materi Memanfaatkan persaingan sebagai peluang
untuk
meraih keunggulan ekonomi bangsa meliputi pembagian
tugas, persiapan alat dan bahan, media, sumber yang
dibutuhkan
5. Kelompok menentukan tema infografis informasi yang akan
dibuat.
6. Guru mempersilahkan siswa untuk bertanya perihal informasi
yang disajikan
C. Menyusun Jadwal
Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa proyek yang
disusun diberi waktu pengerjaan 20 menit.
D. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Guru memonitor dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek
apakah sesuai dengan waktu dan tujuan yang telah ditetapkan.
E. Menguji Hasil
Peserta didik mempresentasikan hasil proyek masing-masing.
F. Mengevaluasi Pengalaman
1. Peserta didik mempresentasikan tahap - tahap pelaksanaan
proyek
2. Peserta didik menanggapi hasil kelompok yang presentasi.
3. Peserta didik menanggapi pertanyaan dari kelompok atau
individu yang lain..
4. Refleksi dari keseluruhan proses pelaksanaan proyek.
Penutup
1. Guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi : 12 Menit
(mengkomunikasikan)
2. Guru mengevaluasi
3. Guru merefleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan
4. Guru meninformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
5. Peserta diingatkan untuk mempersiapkan diri dalam kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik baik ini adalah a) Aplikasi
Canva yang dusematkan dalam handphone android untuk membuat infografis yang
menarik. b) Aplikasi Whatsapp, yang mana peserta didik membuat group kelompoknya
yang di dalamnya terdapat nomor Whatsapp penulis agar apabila telah menyelesiakn
tugas proyek, dapat dikirim dalam group whatsapp tersebut. c) LCD proyektor untuk
mempresentasikan hasil tugas kelompok yang telah dikirim ke dalam group whatsapp
kelompok. d) Laptop dari penulis untuk digandeng dengan LCD proyektor sehingga
tampilan tugas kelompok yang telah dikirim ke dalam group kelompok dapat terlihat
jelas.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi
dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes essay

5. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik baik ini dilaksanakan pada 27 Januari 2024 di UPTD SMP Negeri 1 Pasir
Putih Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.

B. Hasil Kegiatan
1. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) sangat efektif
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses belajar karena terlihat dari
nyamannya mereka dalam kerja kelompok. setiap anggota kelompok saling
mendukung untuk tuntasnya tugas yang diberikan oleh guru terhadap kelompoknya
masing-masing.
2. Pemilihan media pembelajaran inovatif berupa aplikasi Canva, dan Aplikasi
Whatsapp dapat memudahkan peserta didik dalam mengumpulkan dan menyusun
informasi serta mempresentasikan hasil tugas mereka. Tingkat pemahaman siswa
terhadap target materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tercapai..Hal ini
terwujud karena proses pengerjaan tugas oleh peserta didik terdiri dari dua macama yaitu
1 orang membacakan materi dan yang 1 orang lagi mengetik dalam aplikasi Canva dan
anggota yang lain juga ikut menyimak sehingga input pengetahuan langsung terserap
dalam pemikiran peserta didik. Peserta didik juga menunjukan kompetisi yang sehat
dengan kelompok lainnya karena sama-sama ingin menampilkan hasil karya infografis
yang iindah. Hal ini dibuktikan saat refleksi akhir pembelajaran, mereka
menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning (PBL) berbasis Media Canva membantu
mereka dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan.
3. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan memanfaatkan kegemaran
peserta didik akan meningkatkan keaktifan dalam proses belajar, sehingga rasa
nyaman, semangat dan antusias peserta didik turut meningkat serta harapan untuk
keberhasilan pembelajaran oleh guru dapat terwujud dengan hasil belajarnya yang turut
meningkat.
2. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi dalam praktik ini adalah peserta didik terkendala oleh
pulsa internet yang tidak ada. Sehingga untuk mencari sumber materi di internet dan
mengirimkan hasil tugas ke dalam group Whatsapp kelompok kesulitan. Kemudian
jaringan yang tidak stabil karena cuaca berawan dan hujan.
3. Cara Mengatasi Masalah
Pulsa internet peserta didik yang tidak ada di atasi dengan memakai hotspot padda
handphone penulis namun hanya 4 pasangan tertaut yang dapat memanfaatkan hostpot
tersebut karena memang setting handphone android penulis sudah begitu adanya.
Terkait hujan dan berawan teratasi secara alamiah karena hujan sudah reda dan langit pun
kembali cerah sehingga perlahan-lahan jaringan signal 4G kembali stabil.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil di atas dapat diambil kesimpulan


bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL), metode
pembelajaran yang terdiri dari ceramah, peungasan, kerja kelompok dan presentasi, media
pembelajaran yang menarik seperti powerpoint, pemanfaatan aplikasi canva dapat
meningkatkan proses literasi peseeta didik dan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran dengan model pembelajaran
Project Based Learning (PJBL) berbasis Media Canva, dapat disampaikan rekomendasi
yang relevan, yaitu:
1. Guru harus berani melakukan inovasi pembelajaran yang disesuaikan dengan
kecakapan abad 21 agar proses pembelajaran dapat lebih bermakna.
2. Peserta didik diharapkan mampu menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dan menguasai materi secara mendalam dengan pembiasaan proses literasi untuk
meningkatkan hasil belajar..
3. Sekolah harus dapat melengkapi sarana dan prasarana yang memadai untuk
menunjang kegiatan pembelajaran yang inovatif.
DAFTAR PUSTAKA

Nuraini dan Waluyo (2021) mengemukakan bahwa model project based learning efektif
dalam meningkatkan literasi sains peserta didik. Hal tersebut ditinjau dari hasil posttest
yang telah dilakukan. Pendapat tetrsebut memperkuat asumsi bahwa proses pembelajaran
project based learning dapat meningkatkan literasi sains peserat didik
https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/download/2925/1992

Erwina Dwi Destianingsih (2023) analisisfaktor penyebab rendahnya kemampuan literasi


baca-tulis siswa kelas 3 di SDN UTAN KAYU SELATAN. PGSD Kampus Serang
Universitas Pendidikan Indonesia
https://journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/article/view/10061/4090

Indra Sakti*1, Nirwana2, Eko Swistoro (2021). Penerapan Model Project Based Learning
Untuk Meningkatkan Literasi Sains Mahasiswa Pendidikan IPA. Program Studi Pendidikan
IPA FKIP Universitas Bengkulu3Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Bengkulu

Nurul Hidayatun Nikmah1, Aldina Eka Andriani21,2 (2021). Penerapan Model Project Based
Learning Berbasis Canva untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa SD.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/9442/7698

Hapsari, G. P. P., & Zulherman, Z. (2021). Pengembangan Media Video Animasi Berbasis
Aplikasi Canva untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa.
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1237/pdf
LAMPIRAN
1. Hasil karya tiap kelompok dalam membuat proyek.
1. hasil karya kelompok 1

2. hasil karya kelompok 2

3. hasil karya kelompok 3


4. hasil karya kelompok 4

2. Presentase hasil tugas proyek membuat rangkuman materi melalui aplikasi Canva yang
dikirim ke dalam Whatsapp group kelompok menggunakan LCD proyektor

Anda mungkin juga menyukai