Anda di halaman 1dari 6

Pinisi: Journal of Teacher Professional

https://ojs.unm.ac.id/TPJ
Volume 3, Nomor 3 November 2021
e-ISSN: 2723-1631
DOI.10.26858

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED


LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN
KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V
SD NEGERI 1 PURWOHARJO

Indri Marlita Sari1, Ahmad Syawaluddin2, Alphian Sahruddin3


Email: indrimarlita87@gmail.com
1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, SD Negeri 1 Purwoharjo
Email: unmsyawal@unm.ac.id
2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Makassar
Email: phianshof86@gmail.com
3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Makasar

Artikel info Abstrak


Received; 9-9-2021 Penelitian ini dilatari oleh masalah yang terjadi dalam pembelajaran di
Revised:10-10-2021 kelas V SD, fokus masalah penelitian yaitu bagaimana gambaran penerapan
Accepted;25-11-2021 model pembelajaran Projetc Based Learning untuk meningkatkan
Published,16-11-2021 kreativitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Purwoharjo. Data awal yang
didapat menunjukkan saat pembelajaran siswa kurang memperhatikan
materi dari guru, 3 dari 10 siswa kurang memahami materi sistem
pernapasan pada manusia, dan kurangnya kemampuan dalam menjawab
pertanyaan mengenai gangguan pernapasan pada manusia oleh 4 siswa dari
10 siswa. Maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas V
dengan menerapkan model Project Based Learning. Rumusan masalah
penelitian: Bagaimanakah penerapan model pembelajaran project based
learning untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi system
pernapasan pada manusia pada siswa kelas V SD Negeri 1 Purwoharjo?
Bagaimanakah penerapan model pembelajaran project based learning untuk
meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam materi Sistem pernapasan
manusia dan gangguan organ pernapasan pada manusia pada siswa kelas V
SD Negeri 1 Purwoharjo? Langkah kegiatan praktik mengajar meliputi
Perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, Hasil penelitian pada
praktik mengajar 2 diperoleh data 70% Langkah model telah terlaksana
dengan baik, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa mencapai 60%
dari jumlah siswa. Temuan penelitian menunjukkan model pembelajaran
project based learning secara bertahap dapat meningkatkan kreativitas
belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Purwoharjo. Kesimpulan penelitian
bahwa model pembelajaran project based learning yang dterapkan dengan
baik dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas V SD Negeri 1
Purwoharjo.
Key words:
Project Based learning,
model pembelajaran, artikel pinisi:journal of teacher proffesonal dengan akses terbuka dibawah
kreativitas belajar lisensi CC BY-4.0

373
Pinisi: Journal of Teacher Professional

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah investasi masa depan yang sangat bernilai, sehingga perlu perhatian
khusus. Pemerintah telah berkomitmen bahwa pendidikan bagi generasi masa depan
harus dimulai dan disiapkan dengan sungguh-sungguh. Untuk itu proses penyemaian
generasi masa depan ini harus dibarengi dengan penyiapan guru profesional melalui
suatu sistem pendidikan guru yang bermutu dan akuntabel.
Untuk merealisasikan amanah undang-undang dalam rangka penyiapan guru
profesional, maka pemerintah menyiapkan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
dalam bentuk Program Studi PPG. Program PPG di Indonesia sesuai amanah undang -
undang baik UUGD maupun Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi menganut model konsekutif atau berlapis. Pasal 17 ayat (1) Undang-undang
Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi
setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang
memerlukan persyaratan keahlian khusus.
Program Studi PPG merupakan program pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/D IV Non Kependidikan yang
memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh
sesuai dengan Standar Pendidikan Guru sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik
profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Program Studi PPG diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan pendidikan,
seperti: (1) kekurangan jumlah guru (shortage) khususnya pada daerah - daerah terluar,
terdepan, dan tertinggal, (2) distribusi tidak seimbang (unbalanced distribution), (3)
kualifikasi di bawah standar (under qualification), (4) guru-guru yang kurang kompeten
(low competence), serta (5) ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan
bidang yang diampu (missmatched). Selain itu, guru di era RI 4.0 harus memiliki
kemampuan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dengan
mengintegrasikan critical thingking dan problem solving, communication and
colaborative skill, creativity and inovative skill, information and communication
technolgy literacy, contextual learning skill, serta information and media literacy
melalui pendekatan TPACK.
Permasalahan rendahnya kualitas pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 1
Purwoharjo pun kurang lebih disebabkan karena minat belajar siswa yang rendah, dan
guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif, penjelasan guru hanya monoton
serta media kurang menarik. Maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
V guru menerapkan model Projetc Based Learning (PJBL).
Pada penerapan model pembelajaran project based learning, selain mendorong siswa
untuk aktif memecahkan masalah yang ada peneliti juga menggunakan media
pembelajaran yang berupa video animasi dan juga media riil yang dapat menarik
perhatian siswa. Hal ini terbukti dapat membuat siswa lebih tertarik dalam
memperhatikan materi pelajaran, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi
yang disampaikan guru melalui media pembelajaran.

374
Pinisi: Journal of Teacher Professional
Kegiatan siswa pada awal kegiatan inti pembelajaran adalah mengamati masalah
melalui video animasi yang disiapkan oleh guru. Guru memberikan umpan pertanyaan
tentang permasalahan yang terjadi dan siswa diminta untuk menjawab atau
mengutarakan pendapatnya. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa diminta untuk
memecahkan masalah yang ditemukan, hal ini mendorong siswa menggunakan
kemampuan berpikir tinggi dalam memecahkan masalah yang ditemukan dalam materi
pembelajaran.
Selain menggunakan media video animasi yang mampu menarik perhatian siswa, guru
juga menggunakan media pembelajaran riil berupa properti tari. Hal ini dimaksudkan
agar siswa mendapatkan pengalaman nyata dalam pembelajaran sehingga pembelajaran
yang dilakukan siswa lebih bermakna.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan Penelitian meliputi beberapa tahapan yang pelaksanaan tahapannya terdiri
atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi tindakan yang diikuti perencanaan ulang
sehingga penelitian menghasilkan tindakan kelas. Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan tindakan
Dalam penelitian ini, peneliti membuat perencanaan yaitu kegiatan yang dilakukan pada
tahap awal proses pembelajaran, berupa menyiapkan tema yang akan diajarkan,
menentukan jumlah siklus yang akan dilakukan, menyusun RPP, menyiapkan media
pembelajaran yang di gunakan, membuat LKPD dan soal tes, membuat instrumen
pengamatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan
membuat instrumen respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar menggunakan
google form.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan yang dilakukan adalah guru mengajar tema yang telah direncanakan
dengan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan tindakan
dilakukan dalam satu siklus, satu kali pertemuan. Setelah selesai memberikan tindakan
pada siklus peneliti mengadakan tes untuk mengetahui sejauh mana hasil dari tindakan
pada siklus. Setelah pelaksanaan tindakan berhasil peneliti membagikan lembar angket
kepada siswa melalui google form tujuannya untuk mengetahui respon siswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning.
3. Pengamatan tindakan (observasi)
Pengamatan tindakan (observasi) adalah pengamatan yang dilakukan secara kolaboratif
yang melibatkan guru dan teman sebagai pengamat di kelas. Adapun yang diamati
adalah aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung yang diamati oleh teman
peneliti dan bagaimana cara guru (peneliti) mengelola kelas yang diamati oleh guru
kelas (lembar observasi terlampir). Instrument Observasi yang digunakan berupa
kriteria pencapaian indicator kinerja yaitu pedoman penskoran dengan rentang skala
kecil 1-5 untuk tiap aspek yang diobservasi.

375
Pinisi: Journal of Teacher Professional
4. Refleksi
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tujuan peneliti yaitu dengan
menggunakan media audio visual. para pengamat memberi masukan dan perubahan-
perubahan yang diperlukan untuk siklus berikutnya. Peneliti mencatat semua masukan
dari pengamat untuk tindakan yang sesuai dengan siklus berikutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada praktik mengajar 2 diperoleh data 70% Langkah model telah
terlaksana dengan baik, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa mencapai 60%
dari jumlah siswa. Temuan penelitian menunjukkan model pembelajaran project based
learning secara bertahap dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
kelas V SD Negeri 1 Purwoharjo.
Data awal yang didapat oleh peneliti dari keadaan pembalajaran kelas V SD Negeri 1
Purwoharjo menunjukkan saat pembelajaran siswa kurang memperhatikan materi dari
guru, 3 dari 10 siswa kurang memahami materi sistem pernapasan pada manusia, dan
kurangnya kemampuan dalam menjawab pertanyaan mengenai gangguan pernapasan
pada manusia oleh 4 siswa dari 10 siswa. Data tersebut terjadi karena minat belajar
siswa yang rendah, dan guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif,
penjelasan guru hanya monoton serta media kurang menarik.
Tujuan praktik mengajar yaitu meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Purwoharjo. Kegiatan Praktik Mengajar 1
dilaksanakan secara daring pada hari Jumat, 27 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB,
bertempat di rumah masing – masing desa Karangtengah, Kecamatan Wonogiri,
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara luring pada
kelas V dengan muatan pelajaran , IPA, dan Bahasa Indonesia. Siswa yang hadir
sebanyak 10 siswa. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah disusun oleh peneliti sendiri menggunakan
model pembelajaran projetc based learning.
Adapun pada kegiatan penelitian/ Praktik Mengajar 2 tersebut ditemukan kasus selama
pembelajaran berlangsung sebagai berikut:
1. Pada pelaksanaan praktik mengajar 2 ada siswa yang tidak dapat mengikuti gmeet
karena tidak ada jaringan dan sinyal di daerahnya.
2. Beberapa siswa kurang aktif dalam diskusi.
3. Beberapa siswa tidak dapat terlihat gambarnya karena sinyal yang kurang bagus.
4. Beberapa siswa kurang memahami apa yang di sampaikan guru.
Solusi/tindakan dari beberapa kasus yang ditemukan saat pelaksanaan praktik mengajar
2 adalah sebagai berikut:
1. Siswa yang tidak dapat hadir di berikan link rekaman pembelajaran dan siswa di
minta untuk merekan percobaan dan mengirimnya ke WA grup.
2. Siswa di Tanya satu persatu secara bergilir untuk menjawab pertanyaan dari teman
yang lain sehingga siswa terpancing untuk aktif berpendapat..
376
Pinisi: Journal of Teacher Professional
3. Siswa di minta untuk membacakan kesimpulan hasil percobaannya..
4. Guru memberikan reward berupa kata – kata pujian agar siswa semakin termotivasi
untuk selalu percaya diri akan kemampuannya.
5. Menumbuhkan keberanian untuk berkomunikasi dengan teman.
6. Guru memberikan gambaran percobaan yang akan di lakukan oleh siswa
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU, ASEAN Eng selaku rektor
Universitas Negeri Makassar.
2. Bapak Dr. Ir. H. Darmawang.,M.Kes.,IPM selaku Ketua Prodi PPG Universitas
Negeri Makassar.
3. Pihak PPG selaku pelaksana kegiatan Pengembangan Profesi Guru Dalam Jabatan
yang bekerjasama dengan program kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi pada sub kegiatan PPL.
4. Bapak Drs. Latri, S.Pd.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
UNM beserta jajarannya.
5. Bapak Ahmad Syawaluddin, S.Kom., M.Pd sebagai dosen pembimbing PPL yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan selama PPL.
6. Bapak Alphian Sahruddin, S.Pd., M.Pd sebagai guru pamong PPL yang senantiasa
memberikan bimbingan dan arahan selama PPL.
7. Bapak Tarmo, S.Pd., selaku kepala sekolah beserta jajarannya di SD Negeri 1
Purwoharjo sebagai penanggung jawab di sekolah.
8. Seluruh Siswa dan Siswi SD Negeri 1 Purwoharjo atas partisipasi dan perhatiannya
dalam mengikuti pelajaran.
9. Rekan-rekan PPG Dalam Jabatan yang telah memberikan bantuan mulai dari
pelaksanaan PPL sampai penyusunan laporan ini.
10. Keluarga besarku tanpa terkecuali yang telah memberikan dukungan, perhatian,
do’a dan kasih sayang kepada penulis.
SIMPULAN
Kesimpulan penelitian bahwa model pembelajaran problem based learning yang
dterapkan dengan baik dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
kelas V SD Negeri 1 Purwoharjo. Dari berbagai kasus yang ditemukan peneliti perlu
melakukan refleksi perbaikan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Format Template Artikel PPG Dalam Jabatan oleh Divisi Penjaminan Mutu Program
Pengembangan Profesi Guru Universitas Negeri Makassar tahun 2021
377
Pinisi: Journal of Teacher Professional
Kurikulum 2013 SD Inpres Perumputan Tahun 2020
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

378

Anda mungkin juga menyukai