PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
NADIATUL HIKMAH
(1906104040091)
Tahun 2022/2023
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
(PJBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS
KELAS V DI SD NEGERI LAMPEUNEURUT TAHUN 2022
1
Salah satu upaya dalam menerapakan model yang inovatif salah satunya
adalah model pembelajaran project based learning (PjBL) di kelas. Dalam
proses ini peran guru sangat dibutuhkan dengan menghadirkan metode
pembelajaran yang dapat menimbulkan pertanyaan esensial. Project based
learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang berbasis proyek berfokus
kepada siswa terhadap proyek yang menghasilkan produk. Menurut The George
Lucas Education Foundation Dan Dopplet, (Kemandikbud, 2014 : 34) dalam
model pembelajaran ini memiliki 6 sintak yaitu: 1. Pertanyaan esensial , 2.
Mendesain rencana proyek, 3. Menyusun jadwal, 4. Monitoring, 5. Menguji
hasil, 6. Evaluasi pengalaman.
Berdasarkan pemaparan diatas maka model pembelajaran project based
learning (PjBL) peneliti menggunakan di mata pelajara Ilmu pengetahuan sosial
(IPS). Karena pada dasarnya pelajaran IPS hanya menggunakan model
pembelajaran konvesional yaitu dengan cara guru menyampaikan materi saja
atau bisa dikatakan dengan metode yang sangat membosankan. Maka dari itu
peneliti menggunkan model pembelajaran project based learning (PjBL).
Menurut Oemar (1992:3) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
suatu bidang studi yakni merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau
perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi-Politik,
Sejarah, Antropologi dan sebagainya. Oleh karena itu pendidikan ilmu
pengetahuan sosial (IPS) dapat dikatakan suatu pelajaran yang biasanya dipenuhi
dengan tulisan yang sangat membosankan disini para pendidik hanya
menjelaskan saja setiap pengetahuan terhadap para siswa dimana peserta didik
hanya mendengar dan bertanya apabila yang sudah di jelaskan tidak pahami,
maka dari itu peserta didik tidak bersemangat dalam belajar. Seperti materi
geografi, sejarah, sosiologi, dan Ekonomi. Pada materi IPS ini peneliti
mengambil pelajaran IPS kelas V tema 9, subtema 3, PB 3 pada materi
“Pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat”. Secara umum
bahwa pertubuhan ekonomi merupakan salah satu indikator pembangunan.
Dalam kegiatan ekonomi dalam masyarakat terbagi menjadi kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi.
2
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti ingin mendapatkan hasil belajar
siswa lebih baik dengan menerapkan model project based learning (PjBL)
dalam pelaksanaan pelajaran tersebut. Menurut Rusmono (2017) menyatakan
bahwa hasil belajar adalah suatu pencapain prestasi yang meliputi ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik, dimana pencapaian tersebut dicapai setelah
menyelesaikan program pembelajaran melalui dengan interaksi belajar. Hasil
belajar adalah suatu pencapaian yang di capai melalui rencana untuk mendapat
hasil yang sempurna dengan mengikuti prosedur yang sempurna.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
harus memiliki model pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan
inovatif. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SD Negeri
Lampeuneureut banyak sekali guru yang masih menggunakan model
pembelajaran konvesional dan juga kurang dalam menyusun masalah pembuatan
project. Dimana kegiatan tersebut membuat siswa menjadi kurang aktif dalam
membuat project, karena guru hanya menyampaikan materi sedangkan siswa
hanya dapat menonton dan mendengar materi yang disampaikan oleh guru
kemudian mengerjakan tugas yang telah diberikan guru, sehingga membuat
siswa tidak aktif dan inovatif dalam belajar.
Bedasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti dengan
menggunakan penelitian bersifat kuantitatif dengan judul “PENGARUH
MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS
V DI SD NEGERI LAMPEUNEURUT TAHUN 2022”.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yamg dapat
diketahui adalah: Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran project
based learning (PjBL) terhadap hasi belajar siswa pada pelajaran IPS kelas V di
SD Negeri Lampeuneurut.
4
2. Hasil Belajar
Menurut Rusmono (2017) menyatakan bahwa hasil belajar adalah
suatu pencapain prestasi yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik, dimana pencapaian tersebut dicapai setelah menyelesaikan
program pembelajaran melalui dengan interaksi belajar. Berdasarkan uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu pencapaian yang
diraih setelah program pembelajaran diselesaikan melalui ranah
pengetahuan, keterampilan, dan efektif dengan menggunakan model
pembelajaran Project based learning (PjBL) dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial (IPS) materi “pengaruh ekonomi terhadap kesejahteraan
masyarakat”.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Menurut Oemar (1992:3) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
suatu bidang studi yakni merupakan kombinasi atau hasil pemfusian atau
perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti ilmu bumi, Ekonomi-Politik,
Sejarah, Antropologi dan sebagainya. Berdasarkan uaraian tersebut Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu ilmu yang di dalamnya terdapat
beberapa jumlah mata pelajaran seperti Ekonomi, Antropologi, Politik, dan
sebagainya.
3.1 . Landasan Teori
2.1.1. Model Pembelajaran
Menurut joyce dan weil (dalam Rusman, 2012: 133) berpendapat bahwa
model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang bisa digunakan untuk
membentuk rencana pembalajaran atau kurikulum yang dapat merancang bahan
pembelajaran untuk membimbing siswa di dalam kelas. Sedangkan menurut Nur
(2011), model pembelajaran dirancang lansung untuk membuat siswa belajar secara
terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah demi selangkah. Model
pembelajaran lansung memiliki lima langakah: 1. Mempersiapkan dan
memotivasikan siswa. 2. Menjelaskan / mendemostrasikan. 3. Latihan terbimbing. 4.
Umpan balik. 5. Latihan lanjutan.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tersampaikan dari awal sampai akhir yang telah di rancang secara khusus oleh guru.
5
Kurikulum 2013 telah memberikan acuan dalam pemilihan model pembelajaran yang
sesuai dengan pendekatan saintifik yaitu : 1. Project based learning (PjBL). 2.
Problem based learning (PBL) 3. Discovery learning.
6
sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai
dengan investigasi yang mendalam. Pertanyaan
yang diberikan juga tidak mudah untuk di jawab
sehingga mengarahkan siswa kepada sebuah
proyek untuk dikerjakan. Atau bisa dikatakan
memberi masalah berupa pertanyaan yang harus
diselesaikan dengan membuat proyek.
7
pengerjaan proyek di luar kelas
4. Memantau siswa dan Guru bertanggung jawab untuk memantau
kemajuan proyek kegiatan siswa selama menyelesaikan
(Monitoring the students proyek.dengan kata lain guru berperan sebagai
and progress of project) mentor bagi setiap aktivitas siswa.
8
Penilaian berbasis proyek harus dilakukan secara menyeluruh terhadap ranah
kognitif, psikomotorik, dan efektif yang diperoleh dari belajar siswa. Penilaian
proyek adalah suatu kegiatan yang harus diselesaikan dalam beberapa periode
tertentu/ waktu tertentu. Penilaian tersebut melalui investigasi dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data. Pada
pernilaian proyek seharusnya memiliki tiga hal yang harus di perhatikan
(kemandikbud, 2014: 35 ) yaitu :
1. Kemampuan pengolahan
Kemampuan pengolahan adalah siswa mempunyai kemampuan dalam
memilih topik, mencari informasi, dan dapat menentukan waktu
pengumpilan data serta mampu megolah penulisan laporan.
2. Relevansi
Siswa mempunyai kemampuan dalam menyesuaikan mata
pembelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dalam pembelajaran.
3. Keaslian
Dalam penilaian proyek juga perlu di perhatikan setiap proyek yang
dilakukan peserta didik harus berupa proyek hasil kerjanya sendiri,
dengan mengikuti arahan guru berupa petunjuk atau dukungan terhadap
proyek yang di kerjakan oleh peserta didik. Pelaksanaan dalam
penilaian proyek menggunakan alat instrumen penilaian berupa daftar
cek ataupun skala penilaian, sedangkan sumber-sumber data tersebut
yaitu meliputi (kemandikbud, 2014:85)
a. Self Asesment (penilaian diri) yang harus dilakukan adalah
mengrefleksikan siswa sendiri dalam dirinya seberapa baik siswa
dalam berkontribusi, bernegoisasi, mendengar atau menerima ide-ide
dari teman-teman kelompok, setelah itu siswa dapat mengevaluasi
hasil proyek yang telah dikerjakan sendiri.
b. Peer Asesment ( penilaian antar siswa ) dalam penilaian ini merupakan
satu element penting dalam model pembelajara karena guru tidak
akan selalu berada dalam setiap waktu pengerjaan proyek siswa, dan
9
Peer asesment akan memudahkan menilai setiap siswa secara individu
dalam satu kelompok.
c. Rubrik penilaian produk adalah penilaian yang dinilai dari kualitas
produk yang diliputi dari kemampuan peserta didik dalam semua
tugas yang berbentuk produk/proyek.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan
gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian
produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang
ditetapkan.
10
mempresentasikan proyek atau hasil diskusi mereka. Hal tersebut
juga mengembangkan keterampilan tingkat tinggi siswa.
3. Increased collaborative. Pentingnya kerja kelompok dalam
proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan
keterampilan berkomunikasi.
4. Improved library research skills. Karena PjBL mensyaratkan
siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi
melalui sumber-sumber informasi, sehingga dapat meningkatkan
keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi.
5. Increased resource-management skills. Memberikan
pengalaman kepada siswa dalam mengorganisasi proyek,
mengalokasikan waktu, dan mengelola sumber daya seperti alat
dan bahan menyelesaikan tugas. Ketika siswa bekerja dalam
kelompok, mereka belajar untuk mempelajari keterampilan
merencanakan, mengorganisasi, negosiasi, dan membuat
kesepakatan tentang tugas yang akan dikerjakan, siapa yang akan
bertanggungjawab untuk setiap tugas, dan bagaimana informasi akan
dikumpulkan dan disajikan.
6. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk berkembang
sesuai dunia nyata
7. Meningkatkan kemampuan berpikir. Laporan PjBL tidak hanya
berdasar informasi yang dibaca saja, tetapi melibatkan siswa untuk
belajar mengembangkan masalah, mencari jawaban dengan
mengumpulkan informasi, berkolaborasi dan menerapkan
pengetahuan yang dipahami untuk menyelesaikan permasalahan
dunia nyata.
8. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan
Dari 8 kelebihan penggunaan model pembelajaran project based learning
(PjBL) tersebut namun peneliti hanya membahas 3 dari kelebihan/ keunggulan
tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Increased motivation. Meningkatkan motivasi siswa untuk
belajar dan mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan penting.
Siswa tekun bekerja dan berusaha keras untuk belajar lebih
mendalam dan mencari jawaban atas keingintahuan dan dalam
menyelesaikan proyek.
2. Increased problem-solving ability. Lingkungan belajar PjBL
membuat siswa menjadi lebih aktif memecahkan masalah-masalah
yang kompleks. Siswa mempunyai pilihan untuk menyelidiki topik-
topik yang berkaitan dengan masalah dunia nyata, saling bertukar
pendapat antara kelompok yang membahas topik yang berbeda,
mempresentasikan proyek atau hasil diskusi mereka. Hal tersebut
juga mengembangkan keterampilan tingkat tinggi siswa
3. Increased resource-management skills. Memberikan pengalaman
kepada siswa dalam mengorganisasi proyek, mengalokasikan waktu,
dan mengelola sumber daya seperti alat dan bahan menyelesaikan
tugas. Ketika siswa bekerja dalam kelompok, mereka belajar
11
untuk mempelajari keterampilan merencanakan, mengorganisasi,
negosiasi, dan membuat kesepakatan tentang tugas yang akan
dikerjakan, siapa yang akan bertanggungjawab untuk setiap tugas,
dan bagaimana informasi akan dikumpulkan dan disajikan.
12
menjadi sangat membosankan. Misalnyan dalam mata pelajran IPS hanya
menggunakan metode ceramah pasti siswa disini merasa jenuh dalam mendengarkan
pembelajarannya, maka dari itu model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
hasil belajra siswa, terlebih lagi model pembelajaran project based learning (PjBL),
karena model pembelajaran ini dituntut siswa untuk menghasilkan suatu proyek atau
menghasilkan sebuah product. Maka dengan ini hasil belajar siswa lebih terjamin
sempurna.
Hasil belajar suatu perubahan yang ada pada seseorang setelah adanya
pembelajaran. Seperti yang telah dikemukakan oleh sudjana (dalam Syahputra,
2020:24) bahwa hasil belajar siswa adalah perubahan suatu tingah laku yang
mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik. Maka untuk meningkatkan
hasil belajar siswa perlu ditingkatkan model-model pembelajaran.
13
hidup. Kegiatan ekonomi ini memberi pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat
indonesia. Distribusi adalah kegiatan menyalurkan hasil produksi dari produsen ke
konsumen, untuk distribusi dikenal sebagai distributor. Sedangkan konsumsi adalah
kegiatan menghabiskan dan mengurangi nilai guna dari barang atau bena tertentu.
Maka dari itu peneliti ingin meneliti pengaruh model pembelajaran project based
learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi IPS kelas V tema 9,
subtema 3, PB 3
14
2.2.5. Kerangka Pemikiran
Menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2013:60) mengemukankan
bahwa kerangka pemikiran adalah suatu model yang cocok digunakan agar
dapat mengetahui bagaimana teori dapat berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi atau diteliti sebagai suatu rumusan masalah peneliti.
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis memaparkan kerangka
pemikiran seperti dibawah ini.
Permasalahan
Teori Hasil
Menggunakan model project
Siswa diharapkan dapat
based learning {PjBL) The
meraih hasil belajar yang
George Lucas Education
maksimal dengan
Foundation Dan Dopplet,
menggunakan model
(Kemandikbud, 2014 : 34)
pembelajaran project based
1. Pertanyaan esensial
2. Mendesain rencana
proyek
3. Menyusun jadwal
4. Monitoring
5. Penilaian hasil
6. Evaluasi pengalaman
15
2.3.6. Anggapan dasar dan Hipotesis
a. Anggapan Dasar
Menurut Surakhmad (dalam Tersinia, 2018 : 42) anggapan dasar adalah suatu
pemikiran yang kebenarannya dapat diterima oleh penyidik atau pemeriksa. Seorang
peneliti perlu menulis anggapan dasar supaya ada dasar untuk pegangan yang kuat
tentang masalah yang akan diteliti, untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat
perhatian, serta untuk menentukan dan merumuskan hipotesis pada masalah yang
diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi anggapan dasar peneliti yaitu adanya
ketergantungan model pembelajaran project based learning (PJBL) sehingga dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
b. Hipotesis
16
diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai
berikut.
O1 x O2
Keterangan :
O1 : pretest
x : Perlakuan
O2 : pos-test
2022
November Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
1. Lapangan
Penyusunan
2. laporan
Bimbingan
3. proposal
Seminar
4. proposal
Penyusunan
5. instrumen
Pelaksanaan
6. penelitian
17
Laporan
7. penelitian
8. Perbaikan
dan
bimbingan
skripsi
Sidang skripsi
9.
Catatan : jadwal penelitian ini dapat berubah sesuai dengan kondisi lapangan
18
mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Adapun menurut Sugiyono (2017)
”Dalam penelitian kuantitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti harus divalidasi siap dan mampu
dalam penelitian dan terjun kelapangan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan instrumen tes.
Intrumen tes adalah instrumen alat ukur untuk pengumpulan data
pemahaman konsep dimana dalam memberikan respons atas pertanyaan dalam
instrumen. Siswa diminta untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang
dimilikinya dalam memberikan respon tes pertanyaan dalam tes. Tes disusun
sesuai dengan kisi-kisi. Untuk mengetahui tingkat pencapaian tiap indikator
pemahaman siswa.
19
diolah dengan menggunakan statistic uji-t padataraf 5% (𝛼=0.05).
Pengolahan ini bermula dari nilai rata-rata, dan varians hingga pengujian
hipotesis. Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagaiberikut:
1. Menyusun data dalam table distibusi frekuensi menurut Sudjana (2005:
45).
a. Hitung jarak Rentang (R)
R = data tertinggi – data terkecil
b. Hitung jumlah Kelas (K)
K = 1 + 3,3 log n
dimana n = jumlah data
c. Hitung panjang kelas (P)
𝑅e𝑛𝑡𝑎𝑛g (𝑃)
P = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ke𝑙𝑎𝑠 (𝐾)
2. Setelah data tersebut sudah dibuat dalam table distribusi frekuensi,
menurut sudjana (2005:67) rata-rata dapat dihitung dengan rumus:
∑ƒi𝑥i
𝑥̅ = ∑ƒi
Keterangan:
𝑥̅ = Rata-rata nilai𝑥
ƒi = frekuensi interval
𝑥i = Nilai tengah interval
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari sampel
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data bias
menggunakan rumus Chi kuadrat ( Sudjana 2005:273) yaitu:
k
x2 = ∑ (𝑂i − 𝐸i)2
i=1
𝐸i
keterangan:
x2 = Statistik chi kuadrat.
Oi = Nilai observasi ( frekuensi pengamatan )
20
Ei = Frekuensi yang diharapkan
K = Banyak kelas
keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test (post-test pre-test).
∑ x2d = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampel.
Arikunto (2013:350) menyatakan untuk mencari mean dari perbedaan pre-test
dengan post-test dapat digunakan rumus sebagai berikut.
Md = ∑𝑑
𝑁
Untuk menguji statistic uji-t diatas digunakan taraf signitif 𝛼 = 0.05 dengan
kriteria pengujian didapat dari daftar distribusi student t dengan dk = (N-1) dan
peluang (1-𝛼 ). Jadi tolak H0 jika t ≥ t1 - 𝛼. . Dalam penelitian ini analisis hipotesis
menggunakan uji t (paired sampel t-test ) dibantu dengan program SPSS.
21
DAFTAR PUSTAKA
Nur, Mohammad. 2011. Model pengajaran lansung Eds. Ke 2. Surabaya: Pusat sain
dan Matematika Sekolah UNESA.
22
Rusman. 2012.Model-model pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru, (Jakarta : PT. Rajagrafindo persada.)
23
SOAL PRETTEST
Nama :
Kelas :
Pilihlah salah satu jawaban a,b,c atau d yang paling benar
1. Kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen ke pembeli disebut ...
a. konsumsi
b. distribusi
c. distributor
d. produsen
2. Kegiatan yang dilaksanakan untuk menciptakan dan menambahkah faedah
satu barang disebut kegiatan...
a. konsumsi
b. produksi
c. distribusi
d. asimilasi
3. Pak krisna ialah pedagang kaki lima yang menjual suarat kabar. pak krisna
merupakan pelaku kegiatan ekonomi sebagai....
a. konsumen
b. produsen
c. distribusi
d. distributor
4. Tiga kegiatan primer ekonomi yang dilaksanakan manusia ialah...
a. bekerja, istirahat, makan
b. belajar, berhitung, menulis
c. konsumsi, produksi, distribusi
d. bertani, berdagang, beternak
5. Orang atau pihak yang memakai jasa atau barang disebut...
a. produsen
b. Distributor
c. konsumen
d. distribusi
24
6. kegiatan distributor adalah usaha yang menyalurkan barang produksi dari
produsen ke....
a. asimilasi
b. konsumen
c. produksi
d. produsen
7. Makan di warung, menggunting rambut di salon, dan pergi ke dokter adalah
contoh kegiatan ekonomi berupa kegiatan...
a. konsumsi
b. produksi
c. distribusi
d. hiburan
8. Berikut ini yang termasuk kegiatan distribusi adalah..
a. para ibu yang membuat kue lebaran
b. sopir yang mengantarkan buah-buahan ke pasar
c. para bapak-bapak yang sedang asyik minum kopi
d. para tamu yang sedang menyantap makanan
9. Kegiatan yang dilakukan dalam upaya untuk menambahkan nilai guna yang
dimiliki oleh sebuah barang disebut..
a. konsumsi
b. produksi
c. Distribusi
d. Investasi
10. Pihak yang memiliki peran dalam mempertemukan antara produsen dengan
konsumen dalam mendapatkan balasan jasanya dengan bentuk povisi
disebut...
a. Komisioner
b. disributor
c. agen
d. Makelar
25
KUNCI JAWABAN
1. a. distribusi
2. b. produksi
3. b. produsen
4. c. konsumsi, produksi, distribusi
5. c. konsumen
6. b. konsumen
7. a. konsumsi
8. b. sopir yang mengantarkan buah-buahan ke pasar
9. b. produksi
10. d. Makelar
RUBRIK PENILAIAN
SOAL SKOR
10
NO. 1
10
NO. 2
10
NO. 3
10
NO. 4
10
NO.5
10
NO.6
10
NO.7
10
NO.8
10
NO. 9
10
NO.10
100
Jumlah
26
SOAL POSTEST
Nama :
Kelas :
Pilihlah salah satu jawaban a,b,c atau d yang paling benar
1. Nilai yang didapatkan dari penggunaan sebuah barang atau jasa dinamakan
dengan....
a. Nilai barang
b. Nilai uang
c. Nilai harga
d. Nilai guna
2. Pedagang yang melakukan pembelian hasil produksi secara tidak langsung
kepada produsen, tetapi melalui pedagang besar, kemudian hasil produksi
tersebut dijual kembali dinamakan dengan ....
a. Agen
b. pedaganng kecil
c. Grosir
d. Makelar
3. Dibawah ini yang termasuk ke dalam faktor produksi asli diantaranya...
a. sumber daya kewirausahaan
b. sumber daya modal dan kewirausahaan
c. tenaga kerja dan kewirausahaan
d. sumber daya dan tenaga kerja
4. kegiatan distribusi yang dilakukan dengan menggunakan perantaraan lain
dalam proses menyalurkan barang dan jasa agar bisa sampai ke konsumen
dinamakan dengan....
a. Distribusi tidak lansung
b. Distribusi sementara
c. Distribusi lansung
d. Distribusi semi lansung
5. Berikut ini yang termasuk ke dalam contoh faktor produksi modal yaitu..
a. Bahan baku
b. tanah
27
c. karyawan
d. pengusaha
6. Sebutkan siapa saja yang termasuk ke dalam pelaku dari kegiatan ekonomi..
a. produsen
b. pemerintah , rumah tangga
c. sektor luar negeri
d. semuanya benar
7. kegiatan distributor adalah usaha yang menyalurkan barang produksi dari
produsen ke....
a. asimilasi
b. konsumen
c. produksi
d. produsen
8. Makan di warung, menggunting rambut di salon, dan pergi ke dokter adalah
contoh kegiatan ekonomi berupa kegiatan...
a. konsumsi
b. produksi
c. distribusi
d. hiburan
9. Tiga kegiatan primer ekonomi yang dilaksanakan manusia ialah...
a. bekerja, istirahat, makan
b. belajar, berhitung, menulis
c. konsumsi, produksi, distribusi
d. bertani, berdagang, beternak
10. Orang atau pihak yang memakai jasa atau barang disebut...
a. produsen
b. Distributor
c. konsumen
d. distribusi
28
KUNCI JAWABAN
1. d. nilai guna
2. b. pedagang kecil
3. d. sumber daya dan tenaga kerja
4. a. Distribusi tidak lansung
5. a. Bahan baku
6. d. Semuanya benar
7. b. konsumen
8. a. konsumsi
9. c. konsumsi, produksi, distribusi
10. c. konsumen
RUBRIK PENILAIAN
SKOR
SOAL
10
NO. 1
10
NO. 2
10
NO. 3
10
NO. 4
10
NO.5
10
NO.6
10
NO.7
10
NO.8
10
NO. 9
10
NO.10
100
Jumlah
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran ke :3
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran
IPS ini diharapkan siswa dapat
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kegiatan ekonomi dan jenis-jenis
kegiatan ekonomi dengan kalimat sendiri, secara tepat.
2. Dengan kegiatan berdiskusi tentang kegiatan ekonomi, siswa dapat
menuliskan akibat jika kegiatan ekonomi tidak berjalan dengan baik dan
pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat dengan tepat..
B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah- Deskripsi Kegiatan Alokasi
langkah PjBL Waktu
Kegiatan Menyampaikan Guru memulai pembelajaran
Awal tujuan dan dengan mengucapkan salam
mempersiapkan dan menanya kabar peserta
peserta didik didik
Guru mengajak semua
siswa berdoa menurut
agama dan kepercayaan
masing-masing
Guru menyampaikan tema
pembelajaran
30
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran serta tahapan
kegiatan pembelajaran
Kegiatan Fase 1 Guru mengemukakan
Inti Penentuan pertanyaan esensial yang
Pertanyaan bersifat eksplorasi pengetahuan
Esensial yang telah dimiliki siswa
berdasarkan pengalaman
belajarnya yang bermuara pada
penugasan peserta didik dalam
melakukan suatu aktivitas.
1. Apa saja yang termasuk
dalam kelompok
kegiatam ekonomi?
2. Bagaimana pengaruh
kegiatan ekonomi
terhadap kesejahteraan
masyarakat?
Fase 2 Guru mengorganisir siswa
Mendesain Kedalam 3 kelompok yang
perencanaan dipilih sesuai dengan jumlah
peoyek siswa dalam satu kelas
Guru memfasilitasi setiap
kelompok untuk menetukan
ketua dan sekretaris secara
demokratis, dan
mendeskripsikan tugas
masing- masing setiap
anggota kelompok.
Guru dan peserta didik
membicarakan aturan main
untuk disepakati bersama
31
dalam proses penyelesaian
proyek. Hal- hal yang di
sepakati: pemilihan aktivitas ,
waktu maksimal yang
direncanakan, tempat
pelaksanaan proyek, hal-hal
yang dilaporkan, serta alat
dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu pelaksanaan
proyek.
32
2. Memberikan beberapa
pertanyaan yang terkait
dengan masalah tugas
proyek yang diberikan
3. Menguji dugaan dengan
cara mencoba
4. Menarik kesimpulan
Guru memonitoring peserta
didik selama menyelesaikan
tugas proyek
Fase 5 Guru telah melakukan
Menguji Hasil penilaian selama
monitoringdilakukan
dengan mengacu pada
rubrik penilaian yang
bertujuan: mengukur
ketercapaian standar,
berperan dalam
mengevaluasi kemajuan
masing-masing peserta
didik, memberi umpan balik
tentang tingkat pemahaman
yang sudah dicapai peserta
didik, membantu pengajar
dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
33
Kegiatan Guru membimbing
akhir presentasi dan mendorong
kelompok lain memberikan
penghargaan dan masukan
Bersama-sama guru dan
peserta didik
menyimpulkan hasil
pembelajaran.
C. Penilaian
Teknik Penilaian: pengamatan, penugasan (proyek) dan tes tertulis
Bentuk penilaian : kinerja
KD IPS 3.3 dan 4.3
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu
4 Bimbingan
3 2 1
Pengetahuan Memenuhi kriteria berikut: Memenuhi 2 Memenuhi 1 Tidak
Mampu menjelaskan kriteria dari 3 kriteria dari 3 memenuhi
pengertian kegiatan kriteria yang kriteria yang kriteria yang
ekonomi telah di telah di tentukan telah di
Mampu menjelaskan tentukan tentukan
jenis-jenis kegiatan
ekonomi
Mampu menjelaskan
tujuan kegiatan
ekonomi
Keterampilan Memenuhi kriteria berikut: Memenuhi 2 Memenuhi 1 Tidak
Mampu membuat kerja kriteria dari 3 kriteria dari 3 memenuhi
proyek tentang kegiatan kriteria yang kriteria yang kriteria yang
ekonomi dengan bagus telah di telah di tentukan telah di
Mampu membuat kerja tentukan tentukan
34
proyek sesuai materi
yang telah dipelajari.
Mampu menuntaskan
kerja proyek dengan
sangat tepat.
35