SKRIPSI
Oleh
Chellsy Marcella
NIM: 851300011
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga
bagi atensi dan usaha siswa (Kemdikbud, 2014:33).
Berdasarkan teori di atas bahwa model pembelajaran PjBL merupakan
merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai
inti pembelajaran. Model PjBL sebagai pembelajaran yang bermakna
melibatkan secara aktif, memfasilitasi kemampuan berfikir kreatif serta akan
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu, melalui PjBL
siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, melakukan
investigasi dan membuat suatu karya untuk membantu mengatasi masalah.
Berdasarkan observasi di SMK Veteran 1 Sukoharjo pada tanggal 23
November 2021 diperoleh hasil bahwa peserta didik terlihat kurang
termotivasi dalam belajar, partisipasi siswa di kelas kurang, ini terlihat dari
kurang aktifnya siswa, interaksi siswa dengan guru, dan interaksi antar siswa.
Guru menggunakan metode konvensional yang lebih mementingkan hasil
daripada proses pembelajaran sehinga pembelajaran terkesan monoton atau
pembelajaran berpusat pada guru dan penggunaan media pembelajaran yang
digunakan kurang variatif.
B. Rumusan Masalah
Pelajaran 2021/2022”
C. Tujuan Penelitian
2021/2022.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
5
keterampilan siswa.
BAB II
Landasan Teori
awal sampai akhir, proses pembelajaran yang disajikan secara khas oleh
guru untuk mencapai tujuan belajar. Salah satu model pembelajaran adalah
yang berpusat pada peserta didik (student centered) dan menetapkan guru
6
7
media.
yang mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan
dan peserta didik belajar secara mandiri serta hasil dari pembelajaran ini
adalah produk.
proyek.
setiap proses.
9
a. Prinsip Sentralisitis
Menegaskan bahwa kerja project based learning
merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat
strategi pembelajaran, dimana peserta didik mengalami dan
belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek.
b. Prinsip pendorong
Kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau
permasalahan” yang dapat mendorong peserta didik untuk
berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang
tertentu.Jadi kerja proyek ini dapat sebagai ekternal motivation
yang mampu mengunggah peserta didik untuk menumbuhkan
kemandiriannya dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran.
c. Prinsip invetigasi konstruktif
Merupakan yang mengarah kepada pencapaian tujuan,
yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan
resolusi. Dalam invetigasi memuat proses perancangan,
pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan
masalah, discovery dan pembentukan model.
d. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dapat diartikan sebagai kemandirian
peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran, yaitu
bebas menentukan pilihan sendiri, bekerja dengan minimal
supervise dan bertanggung jawab. Oleh karena itu lembar kerja
peserta didik, petunjuk kerja pratikum dan sejenisnya bukan
merupakan aplikasi dari prinsip pembelajaran berbasis
proyek.Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator untuk
mendorong tumbuhnya kemandirian peserta didik.
e. Prinsip realistis
Proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti
disekolah. Pembelajaran berbasis proyek harus dapat
11
standar produknya.
1) Increased motivation
4) Increased collaboration
berkomunikasi.
jelas.
yaitu:
15
pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan
tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.
tersebut meliputi:
1. Pengertian keterampilan
keterampilan belajar adalah suatu sistem, metode dan teknik yang baik
17
dikuasai oleh siswa tentang materi pengetahuan atau materi belajar yang
disampaikan oleh guru secara tangkas, efektif dan efisien, yang tentunya
oleh karena itu perlu dilatihkan secara terstruktur kepada siswa di sekolah.
atau suatu kondisi awal dalam belajar yang membutuhkan kesadaran serta
penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat
19
hidup. Keberhasilan belajar bagi siswa dapat diperoleh jika siswa tersebut
belajar
2019:103).
belajarnya.
belajar.
dipelajari hendaknya dapat diingat dalam kualitas yang tinggi. Ada tiga
kode tertentu terhadap materi yang akan disimpan, storage yang berarti
g. Keterampilan bertanya
sebelumnya.
hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya atau jika terdapat
mengacungkan tangan.
h. Keterampilan mencatat
23
i. Keterampilan menjawab
hal yang amat baik. Apalagi sebagai seorang siswa yang memiliki
guru atau teman. Siswa harus berani dan percaya diri terhadap jawaban
yang sesuai dengan animasi yang menarik. Sementara itu, latihan pun
didik menemukan jawaban yang benar dan tepat. Metoda latihan ini
tersebut untuk memahami arti bukan saja kata tetapi juga kalimat.
Semua itu untuk merangsang peserta didik yang sulit untuk memahami
dan data yang tersimpan secara cepat dan mudah yang disediakan
hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan,
Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima spek, yakni
Pada tingkat yang sangat umum sekali, hasil belajar dapat diklasifikasikan
a. Keefektifan (effectiveness)
Keefektifan pembelajran biasanya diukur dengan tingkat
pencapaian si pelajar. Ada 4 aspek penting yang dapat dipakai
untuk mempreskripsikan keefektifan belajar yaitu: 1)
kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering
disebut dengan “tingkat kesalahan”, 2) kecepatan unjuk kerja,
3) tingkat ahli belajar, dan 4) tingkat retensi dari apa yang
dipelajari.
b. Efesiensi (efficiency)
Efesien pembelajran biasanya diukur dengan rasio antara
keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belejar dan
jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
c. Daya Tarik (appeal)
Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan mengamati
kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik
pembelajran erat sekali dengan daya tarik bidang studi, dimana
kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya.
faktor yang lain yang saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
2014:30)
kesulitan belajar yang dialami peserta didik perlu adanya bantuan dan
kesulitan belajar yang dialami siswa dan akhirnya dapat dicapai prestasi
D. Efektifitas Pembelajaran
1. Pengertian Efektitifas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah
2012:3).
mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai
dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan
proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam
siswa. Untuk mencapai suatu konsep pembelajaran yang efektif dan efisien
perlu adanya hubungan timbal balik antara siswa dan guru untuk mencapai
suatu tujuan secara bersama, selain itu juga harus disesuaikan dengan
bahwa suatu pembelajaran dapat berjalan efektif apabila terdapat sikap dan
kemauan dalam diri anak untuk belajar, kesiapan diri anak dan guru dalam
kelima indikator tersebut tidak ada maka kegiatan belajar mengajar anak
dari penerapan suatu model pembelajaran, dalam hal ini diukur dari hasil
belajar siswa menurun atau tetap (tidak ada peningkatan) maka model
2. Kriteria Efektitifas
setiap orang siswa memberikan arti yang berbeda, sesuai sudut pandang,
suasana hati yang gembira tanpa tekanan, mana dapat memudahkan siswa
33
faktor tujuan dan peserta didik, ada dua faktor lagi yang mempengaruhi
b. Faktor guru
semakin guru dapat mengkondisikan kelas menjadi kelas yang aktif tetapi
tidak gaduh, maka metode apapun yang diterapkan akan menjadi efektif
dan memberikan hasil yang maksimal. Motode tidak terlepas dari adanya
landasan atau acuan dalam melakukan penelitian. Berikut ini penelitian yang
menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan 5%. Dimana hasil
uji t-pihak kanan untuk prestas belajar kognitif diperoleh dan untuk
kesimpulan bahwa rerata nilai ketrampilan proses sains peserta didik pada
sains peserta didik kelas VII MTs. Swasta Matla’ul anwar Gisting
kontrol mendapat nilai rata-rata sebesar 54,46 dan 70,31 diperoleh kelas
eksperimen.
proses sains. Data dianalisis menggunakan analisis uji t dua sampel. Dari
F. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengetahui adanya atau tidak ada akibat pada subyek yang diteliti. Jenis
penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan one group pretest
sudah menggunakan tes awal sehingga besarnya efek atau pengaruh project
based learning dapat diketahui secara pasti. Dalam penelitian ini, subyek
siswa diberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
No Kelas L P Jumlah
1 Kelas 10 385 100 485
2 Kelas 11 346 96 441
3 Kelas 12 285 46 331
Jumlah 0 1016 242
Sumber: SMK Veteran 1 Sukoharjo, 2021
1. Data
Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif, berupa
keterampilan siswa. Selain itu masih ada data tambahan sebagai pendukung
project based learning untuk membentuk karakter siswa dan hasil wawancara
dengan guru.
a. Tes
b. Dokumentasi
Nilai raport yang digunakan adalah nilai hasil belajar siswa XII
2.
c. Portofolio
sesuai, suaranya tidak bocor atau berisik, dan pengeditannya yang rapi.
40
a. Normalitas
akan salah. Pada saat sekarang ini sudah banyak cara yang
2020:15)
b. Homogenitas
varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai
dari populasi adalah sama. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk
alternatif dari uji Bartlett. Jika ada bukti yang kuat bahwa data
c. Keseimbangan
sebagi berikut:
2015:195 )
a. Model
Di mana:
kategori ke-j
= rerata besar
i = 1, 2, …, p ; p = banyaknya baris
j = 1, 2, …, k ; k = banyaknya kolom
B
B1 B2 B3
A
A1 A1B1 A1B2 A1B3
A2 A2B1 A2B2 A2B3
Dimana :
A = metode mengajar
B1 = tinggi
B2 = sedang
B3 = rendah
yaitu:
1) Hipotesis
2) Komputasi
dengan (1), (2), (3), (4), (5) yang dirumuskan sebagai berikut:
G2
(1) pq
∑ SS ij
(2) ij
∑ A 2i
j
(3) q
∑ B2j
j
(4) p
∑ ABij2
(5) i, j
Dimana:
∑ SS ij
ij : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
JK A = n h [(3) - (1)]
JK B = n h [(4) - (1)]
∑ SS ij
JKG = ij
Dengan kuadrat
dk A =p-1
dk B =q-1
dk AB = (p - 1) (q - 1)
dk G = N- pq
dk T =N-1
46
Jk A
Rk A : dk A
Jk B
Rk B : dk B
Jk AB
Rk AB : dk AB
Jk G
Rk G : dk G
RKA
1. Untuk HoA adalah Fa = RKG yang merupakan nilai dari
RKB
2. Untuk HoB adalah Fb = RKG yang merupakan nilai dari
RKAB
3. Untuk HoAB adalah Fab = RKG yang merupakan nilai
d. Keputusan uji
pasangan kolom dan setiap pasangan sel diadakan uji komparasi ganda
2015:195 )
( X i −X j )2
Fij =
RKG
( 1 1
+
ni n j )
2) Uji komparasi rerata antar kolom ke-i dan ke-j
( X i −X j )2
Fij =
RKG
( n1 + n1 )
i j
berikut:
nilai pretest dan posttest yang didapatkan oleh siswa. Gain ternormalisasi atau
dengan skor gain maksimum (Hake dalam Asyhari & Hartati, 2015:182).
Tabel 3.2
49
Kriteria N-Gain
DAFTAR PUSTAKA