Anda di halaman 1dari 3

Peran Guru di Kurikulum 2022

Selain itu, pada kurikulum ini juga mengubah pendekatan pembelajaran yang pada
K13 telah diberlakukan. Jika sebelumnya guru diharuskan hanya menggunakan
pendekatan tematik, maka pada kurikulum 2022 guru dapat memilih pendekatan lain
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.

Hal ini kaitannya dengan konsep merdeka belajar dan prinsip fleksibelitas. Artinya
guru memiliki kebebasan dan keleluasaan dalam memilih pendekatan pembelajaran
dan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pada suatu pembelajaran.

Dengan begitu, tentunya guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
merumuskan, menyusun, dan melaksanakan pembelajaran di kelas. Penggunaan
model pembelajaran merupakan salah satu hal penting utamanya didalam
pembelajaran era digital seperti sekarang ini.

Kurikulum Model Futuristik


Model futuristik ini memusatkan pembelajaran kedalam filsafat pendidikan yang
sebenarnya. Dalam hal ini pembelajar harus dapat mengerti kekuatan dan
kelemahannya sebagai seorang pembelajar, di mana pembelajar diberikan kuasa
untuk menjadi pembelajar seumur hidup (long life learner).
Terdapat tiga pendekatan dalam implementasi model kurikulum, yaitu :

 materi akan disediakan melalui berbagai representasi dengan berbagai strategi


untuk merealisasikannya;
 kurikulum akan dirancang sebagai modul dan dapat diakses melalui jaringan
internet; dan
 materi, pengalaman dan dukungan akan diambil dari sumber yang luas dan
terintegritas dalam struktur intu suatu kurikulum.  
Terdapat beberapa fase perancangan pada kurikulum model futuristik ini, yaitu:

1. Membuat proyeksi atau prediksi. Artinya prediksi dilakukan untuk kebutuhan sosial
masayarakat, utamanya dari faktor pekerjaan dan penanggunlangan masalah sosial.
2. Menentukan tujuan pendidikan ideal. Tujuan pendidikan dirancang merupakan
tujuan yang ideal, artinya belum mempertimbangkan faktor dari pembelajar.
3. Integrasi tujuan pendidikan ideal dan kondisi pembelajar ideal. Dalam hal ini
pembuat kurikulum mengintegrasikan tujuan pendidikan dengan mengaitkan kondisi
terkini pembelajar dan membuat prioritas tujuan pembelajaran.
4. Implementasi kurikulum. Program belajar yang dirancang harus mempertimbangkan
esensi dan pokok pendidikan dalam pengembangan kualitas SDM.
Baca Juga:  Benarkah Pendekatan Tematik Masih digunakan di Kurikulum 2022?

Model Pembelajaran Project Based


Learning
Pembelajaran project based learning memiliki potensi yang sangat besar dalam
memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan lebih bermakna kepada
peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) ini dapat
diterapkan di kurikulum 2022 karena pada kurikulum ini mengharuskan
pembelajaran menggunakan model project based learning.
Terdapat beberapa karakteristik pada metode pembelajaran project based
learning, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Centrality. Artinya proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.
2. Driving question. Difokuskan pada pertanyaan atau masalah-masalah yang
mengarahkan peserta didik untuk mencari solusi dan konsep atau prinsip suatu ilmu
pengetahuan yang sesuai.
3. Constructive investigation. Siswa membangun pengetahuannya dengan melakukan
investigasi secara mandiri. Disini guru hanya bertindak sebagai fasilitator saja.
4. Autonomy. Project based learning bersifat student centered learning. Dalam hal ini
peserta didik bertindak sebagai problem solver dari masalah yang akan dibahas.
5. Realism. Kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan
situasi sebenarnya atau situasi nyata.
Pembelajaran berbasis proyek dapat dikerjakan oleh peserta didik baik secara
individu atau berkelompok yang tentunya dengan menggunakan fasilitas teknologi
yang ada. Maka hendaknya metode pembelajaran project based learning berpusat
kepada peserta didik dan melibatkan tugas-tugas yang berkaitan dengan kehidupan
nyata.

Baca Juga:  Kurikulum 2022, Sudah Siap Ganti Kurikulum?

Oleh karena itu pemberian tugas dapat dilakukan secara deskripsi dengan
menjadikan sebagai tokoh utama. Misalnya, sebagai ahli, sebagai atau juga bisa
sebagai arsitek. Hal ini agar dapat menguatkan kesan belajar peserta didik dalam
belajar berbasis proyek.

Model Pembelajaran Active Learning


Pembelajaran active learning merupakan suatu pembelajaran yang menekankan
pada proses keterlibatan peserta didik secara penuh. Peserta didik diarahkan untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya kedalam
kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari model pembelajaran ini adalah :
1. Membekali peserta didik dengan kecakapan (life skills and life competicy) yang sesuai
dengan lingkungan hidup dan kebutuhan peserta didik.
2. Membantu proses belajar peserta didik dan merangsang serta mendorong peserta
didik untuk mandiri dalam melakukan sesuatu
3. Mempersiapkan peserta didik untuk belajar bertanggungjawab, inisiatif,
bekerjasama, dan pandangan sosial dalam masa depan.
Proses pengelolaan model ini adalah; (1) keterlibatan siswa, (2) hubungan antar
materi dengan kehidupan nyata, dan (3) menerapkan pada kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran ini bukan menekankan pada penyampaian informasi oleh


pengajar, melainkan pada keterampilan pemikiran kritis dan analistis terhadap suatu
topik. Dalam hal ini, peserta didik tidak hanya mendengarkan secara pasif, tetapi
mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang dibahas.

Demikian desain pembelajaran kurikulum model futuristik yang dapat


diimplementasikan di kurikulum 2022 melalui model pembelajaran. Tentunya model
pembelajaran tersebut dapat menunjang pembelajaran era digital seperti sekarang
ini.

Anda mungkin juga menyukai