Anda di halaman 1dari 6

Ujian Akhir Semester Gasal 2022/2023

Nama : Ilham Fauzi Romadhoni


NIM : 2208049035
Mata Kuliah : Teori dan Strategi Pembelajaran Vokasi
Dosen Pengampu : Dr. Muchlas. M.T.

Pembelajaran Berbasis Aktivitas Personal


Pembelajaran berbasis aktivitas individu merupakan konsep pendidikan yang menempatkan
individu sebagai pusat proses pembelajaran, dimana pembelajaran disesuaikan dengan minat,
preferensi dan kebutuhan masing-masing individu. Berikut adalah penjelasan rinci tentang poin-
poin yang Anda sebutkan:
1. Alasan Tertarik
Saya tertarik dengan topik pembelajaran berbasis aktivitas yang dipersonalisasi karena
pendekatan ini menawarkan potensi untuk meningkatkan pembelajaran dengan
mempertimbangkan karakteristik dan preferensi unik dari setiap pembelajar. Dalam dunia
yang semakin kompleks dan beragam, metode pengajaran yang menyesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing individu menjadi semakin penting. Selanjutnya, pendekatan ini
juga merangsang kreativitas, partisipasi aktif dan motivasi intrinsik untuk belajar.
2. Uraian Sistematis
Pembelajaran berbasis aktivitas memiliki dua aspek utama:
a. Ini menyiratkan pendekatan khusus untuk setiap individu dalam proses
pembelajaran. Guru atau instruktur memahami minat, gaya belajar, kebutuhan, dan
tingkat kemampuan setiap siswa. Dengan pemahaman ini, materi pembelajaran,
metode, dan penilaian dapat disesuaikan untuk mengoptimalkan pemahaman dan
pengalaman belajar.
b. Pembelajaran tidak lagi hanya terfokus pada guru dan materi, tetapi siswa terlibat
aktif dalam kegiatan yang memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi konsep,
berkolaborasi dengan teman sebaya, dan memperdalam pemahaman mereka
melalui percobaan di dunia nyata.
3. Manfaat bagi Pengembangan Pendidikan Vokasi
Penerapan pembelajaran berbasis aktivitas individu dalam pendidikan kejuruan
menawarkan sejumlah manfaat:
a. Relevansi Lebih Tinggi: Pelatihan vokasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pasar tenaga kerja dan kebutuhan industri tertentu, sehingga lulusan lebih siap
menghadapi tantangan dunia kerja.
b. Motivasi Tinggi: Peserta didik akan merasa lebih termotivasi karena pembelajaran
terasa relevan dan sesuai dengan minat serta tujuan karir mereka.
c. Keterampilan Kontekstual: Pembelajaran akan lebih berfokus pada pengembangan
keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan dalam pekerjaan,
mempersiapkan peserta didik untuk sukses di tempat kerja.
4. Pengembangan di Masa Depan
Dalam mengembangkan kedua pokok bahasan ini di masa depan, langkah-langkah yang
bisa diambil meliputi:
a. Penelitian dan Pengembangan Metode: Terus mengembangkan metode
pembelajaran yang lebih efektif dalam mengintegrasikan personalisasi dan aktivitas
terlibat, serta mengukur dampaknya terhadap hasil belajar.
b. Pelatihan Guru dan Fasilitator: Memberikan pelatihan kepada guru dan fasilitator
tentang bagaimana menerapkan pendekatan ini secara efektif dalam kelas atau
lingkungan pembelajaran.
c. Teknologi Edukasi: Menggunakan teknologi untuk mendukung personalisasi
pembelajaran, misalnya dengan platform pembelajaran daring yang dapat
disesuaikan dengan preferensi masing-masing peserta didik.
d. Kolaborasi dengan Industri: Melibatkan dunia industri dalam merancang kurikulum
dan aktivitas pembelajaran sehingga siswa mendapatkan paparan langsung
terhadap kebutuhan dan situasi di lapangan kerja.
e. Melalui upaya ini, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih
adaptif, memotivasi, dan efektif dalam menghasilkan individu yang siap
menghadapi tantangan dunia nyata.
Pembelajaran berbasis aktivitas personal adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekan
pada aktivitas siswa dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran yang menentukan/memilih yang
sesuai dengan minat, kebutuhan, dan gaya belajar mereka. Berikut adalah beberapa informasi yang
dapat diambil dari hasil pencarian:
 Model pembelajaran personal (MAGITS) adalah salah satu contoh pembelajaran berbasis
aktivitas personal yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional
anak-anak serta keterlibatan mereka dalam pembelajaran yang menentukan/memilih yang
sesuai dengan minat, kebutuhan, dan gaya belajar mereka.
Sumber:
1. http://munawarmadina.blogspot.com/2014/04/model-pembelajaran-personal.html\
 Pembelajaran berbasis kehidupan juga dapat mendukung aktivitas belajar siswa dengan
menambahkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa
Sumber:
2. https://jurnal.balitbangda.lampungprov.go.id/index.php/jip/article/view/236
3. https://jurnal.balitbangda.lampungprov.go.id/index.php/jip/article/download/236/175
 Pembelajaran berbasis aktivitas siswa (PBAS) adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menekan pada aktivitas siswa dan keterlibatan mereka dalam
menentukan/memilih pembelajaran yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan gaya belajar
mereka.
Sumber:
4. http://www.smpn1badegan.sch.id/index.php?id=artikel&kode=30
5. https://ojs.unm.ac.id/PJE/article/download/36869/17194
 Model pembelajaran berbasis aktivitas juga dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan
penguasaan konsep siswa
Sumber:
6. https://media.neliti.com/media/publications/276756-improving-model-based-learning-
activitie-a8bc049b.pdf
Dalam pembelajaran berbasis aktivitas pribadi, siswa diharapkan dapat lebih aktif dan terlibat
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar mereka.
Pembelajaran Berbasis Interaksi Sosial

1. Alasan Tertarik
Saya tertarik pada tema Pembelajaran Berbasis Interaksi Sosial karena percaya bahwa
interaksi sosial memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Manusia adalah
makhluk sosial, dan interaksi dengan orang lain dapat memperkaya pengalaman belajar
dan mengembangkan keterampilan sosial yang esensial. Pembelajaran yang melibatkan
interaksi sosial dapat membangun kolaborasi, empati, serta pemahaman yang lebih
mendalam tentang perspektif-perspektif yang beragam.
2. Uraian Sistematis
Pembelajaran Berbasis Interaksi Sosial melibatkan beberapa elemen penting:
a. Kolaborasi: Peserta didik diajak untuk bekerja sama dalam kelompok atau tim
untuk menyelesaikan tugas-tugas atau proyek-proyek tertentu. Interaksi ini
mendorong pertukaran ide, diskusi, dan pembagian tanggung jawab, yang dapat
memperkaya pemahaman dan perspektif.
b. Diskusi Kelas: Guru memfasilitasi diskusi kelompok atau kelas yang merangsang
pemikiran kritis dan refleksi. Peserta didik diajak untuk berbicara, berdebat, dan
mendiskusikan konsep-konsep pelajaran.
c. Simulasi dan Permainan Peran: Menggunakan simulasi atau permainan peran untuk
mensimulasikan situasi dunia nyata atau skenario tertentu. Ini membantu peserta
didik belajar bagaimana berinteraksi dalam konteks tertentu.
d. Proyek Kolaboratif: Peserta didik bekerja bersama untuk mengembangkan proyek-
proyek yang menuntut kolaborasi dan pemecahan masalah bersama. Hal ini
mengasah keterampilan tim dan kreativitas.
3. Manfaat bagi Pengembangan Pendidikan Vokasi
Penerapan Pembelajaran Berbasis Interaksi Sosial dalam pendidikan vokasi dapat
memberikan sejumlah manfaat:
a. Keterampilan Komunikasi yang Unggul: Peserta didik akan terlatih dalam
berkomunikasi secara efektif, baik dalam berbicara maupun mendengarkan, yang
merupakan keterampilan penting di tempat kerja.
b. Kolaborasi Tim yang Kuat: Keterampilan bekerja dalam tim akan ditingkatkan,
membekali lulusan dengan kemampuan untuk berkontribusi dalam lingkungan
kerja yang kooperatif.
c. Pemahaman tentang Dinamika Sosial: Peserta didik akan memahami lebih baik
tentang interaksi sosial, dinamika kelompok, dan keragaman perspektif, yang
relevan dalam berbagai situasi profesional.
4. Pengembangan di Masa Depan
Untuk mengembangkan dan menerapkan Pembelajaran Berbasis Interaksi Sosial di masa
depan, beberapa langkah yang bisa diambil adalah:
a. Pengembangan Modul dan Sumber Belajar: Merancang modul pembelajaran yang
mendorong interaksi sosial, termasuk panduan untuk kolaborasi, diskusi, dan
permainan peran.
b. Pelatihan Guru dan Fasilitator: Guru perlu dilatih untuk mengelola dan
memfasilitasi interaksi sosial dalam pembelajaran, serta menggunakan metode-
metode yang relevan.
c. Platform Daring yang Mendukung Interaksi: Menggunakan teknologi pendidikan
yang memungkinkan kolaborasi dan interaksi online, sehingga pembelajaran tidak
terbatas oleh ruang dan waktu.
d. Kemitraan dengan Industri: Melibatkan industri dalam merancang tugas-tugas atau
proyek kolaboratif yang menggambarkan tantangan dunia kerja nyata.
Melalui upaya ini, pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki
kompetensi teknis, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan kemampuan beradaptasi dalam
lingkungan kerja yang dinamis.

Pembelajaran berbasis interaksi sosial adalah suatu model pembelajaran yang menekankan pada
terbentuknya hubungan antara peserta didik dengan lingkungan sosialnya. Berikut adalah beberapa
informasi yang dapat diambil dari hasil pencarian:

 Model pembelajaran berbasis interaksi sosial dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran dan membentuk karakter dan jiwa sosial siswa
Sumber:
1.https://radarkudus.jawapos.com/pendidikan/691642367/pembelajaran-berbasis-
interaksi-sosial
6.https://naikpangkat.com/model-pembelajaran-interaksi-sosial-tingkatkan-karakter-
siswa/
 Metode belajar yang paling diutamakan dalam pendekatan ini antara lain diskusi, problem
solving, simulasi, bekerja kelompok, dan metode lain yang menunjang berkembangnya
hubungan sosial peserta didik
Sumber:
3. https://www.referensimakalah.com/2012/06/model-interaksi-sosial-dalam.html?m=1
4. https://tanjabbarkab.go.id/site/model-interaksi-sosial-dalam-pembelajaran/
 Model interaksi sosial pada hakikatnya bertolak dari pemikiran pentingnya hubungan
pribadi (interpersonal relationship) dan hubungan sosial atau hubungan individu dengan
lingkungan sosialnya
Sumber:
3. https://www.referensimakalah.com/2012/06/model-interaksi-sosial-dalam.html?m=1
4. https://tanjabbarkab.go.id/site/model-interaksi-sosial-dalam-pembelajaran/
 Model interaksi sosial dapat digunakan dengan menggunakan metode sosiodrama atau
bermain peran (role playing) untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar
dan interaksi sosial antara sesama peserta didik dalam kelompok tersebut
Sumber:
3. https://www.referensimakalah.com/2012/06/model-interaksi-sosial-dalam.html?m=1
4. https://tanjabbarkab.go.id/site/model-interaksi-sosial-dalam-pembelajaran/
 Model pembelajaran interaksi sosial berbasis permainan tradisional juga dapat membentuk
karakter dan jiwa sosial siswa
Sumber:
5. https://badanpenerbit.unm.ac.id/model-pembelajaran-interaksi-sosial/
Dalam pembelajaran berbasis interaksi sosial, siswa diharapkan dapat membangun hubungan
sosial yang baik dengan lingkungan sekitarnya dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam
pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pendekatan ini juga dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar dan membentuk karakter dan jiwa sosial
siswa.

Anda mungkin juga menyukai