Anda di halaman 1dari 4

SEL.07.2-T3-7.

Aksi Nyata
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

Nama : Sinta Hestu Ratnasari


NIM : X902308838

1. Apakah Anda puas dengan proses belajar pada topik ini? Mengapa?
Saya sangat puas dengan proses belajar mengenai topik ini. Alasannya karena
kita belajar bersama-sama tentang pembelajaran berdiferensiasi melalui diskusi yang
membangun. Diskusi ini mencakup berbagai strategi, teknik, dan metode yang digunakan
untuk merencanakan pembelajaran yang efektif. Kami membahas bagaimana mengelola
kegiatan dan interaksi di dalam kelas agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya oleh pengajar. Itu membuat pengalaman belajar kami
menjadi sangat bermanfaat dan memuaskan.

2. Ide apa yang Anda dapatkan setelah belajar pada topik ini?
Saat belajar tentang topik ini, saya mendapatkan ide tentang bagaimana
menerapkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi dalam kelas, khususnya dalam mata
pelajaran seni rupa. Saya menyadari pentingnya memilih strategi pembelajaran yang
cocok dengan materi yang akan disampaikan, sambil tetap memperhatikan kebutuhan
individual peserta didik. Ide ini membuka peluang untuk menciptakan pengalaman
belajar yang lebih bermakna dan relevan bagi masing-masing peserta didik.

3. Bagaimana caranya supaya Anda dapat merealisasikannya?


Langkah pertama yang akan saya lakukan adalah terus memperdalam
pengetahuan saya tentang pembelajaran berdiferensiasi, khususnya dalam mata pelajaran
seni rupa. Saya akan meluangkan waktu untuk mempelajari berbagai strategi dan teknik
yang dapat saya terapkan dalam kelas.
Selanjutnya, saya akan melakukan pemetaan kebutuhan individu peserta didik
di kelas saya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi,
seperti
kuesioner online atau aplikasi survei. Data yang terkumpul dari pemetaan ini akan
menjadi dasar bagi saya dalam merumuskan strategi pembelajaran berdiferensiasi.
Kemudian, saya akan merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Saya akan memilih teknologi yang relevan dan
mudah diakses oleh peserta didik, namun tetap menarik dan interaktif. Misalnya, saya
bisa menggunakan platform pembelajaran daring yang menyediakan berbagai macam
sumber belajar, video tutorial, atau aplikasi kreatif untuk mendukung pembelajaran seni
rupa.

4. Apa yang melatarbelakanginya?


Latar belakang tindakan saya dalam menggabungkan pembelajaran
berdiferensiasi dengan teknologi masa kini sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi
saya sebagai peserta didik. Ketika saya masih belajar, saya belum pernah merasakan
pembelajaran berdiferensiasi yang memperhatikan kebutuhan individual setiap peserta
didik. Namun, setelah mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan mengenal
konsep Kurikulum Merdeka, saya menyadari pentingnya mengakomodasi keberagaman
peserta didik.
Dari PPG dan konsep Kurikulum Merdeka, saya memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang bagaimana merancang pembelajaran yang memfasilitasi
beragam karakteristik peserta didik, seperti kesiapan belajar, gaya belajar, bakat dan
minat, serta tingkat pemahaman. Saya yakin bahwa pendekatan ini akan menciptakan
lingkungan belajar yang inklusif dan memungkinkan setiap peserta didik untuk
berkembang secara optimal.
Selain itu, melihat tren peserta didik masa kini yang semakin melek terhadap
teknologi, saya percaya bahwa mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran akan
membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh peserta
didik. Oleh karena itu, saya merasa perlu untuk menggabungkan pembelajaran
berdiferensiasi dengan teknologi sebagai upaya untuk menciptakan pengalaman belajar
yang lebih relevan dan efektif bagi peserta didik saat ini.

5. Apa tujuannya dari kegiatan tersebut?


Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyampaikan materi mata pelajaran
seni rupa kepada setiap peserta didik secara maksimal dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik individu masing-masing
peserta didik. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memfasilitasi peserta didik
dalam pembelajaran dengan memberikan dukungan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik mereka. Dengan demikian, tujuan utama adalah menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung pertumbuhan serta
perkembangan setiap peserta didik secara optimal.

6. Apa indikator keberhasilannya?


a. Tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang diajarkan, yang
tercermin dalam prestasi mereka baik secara kelompok maupun individu. Prestasi ini
dapat dinilai melalui hasil evaluasi, ujian, atau tugas yang menunjukkan pemahaman
yang memuaskan.
b. Perilaku peserta didik yang mencerminkan pencapaian tujuan pengajaran atau
instruksional. Hal ini meliputi partisipasi aktif dalam pembelajaran, kemampuan
berkolaborasi dengan sesama siswa, serta penerapan konsep dan keterampilan yang
diajarkan dalam situasi nyata. Perilaku tersebut bisa dinilai baik secara kelompok
maupun individu.

7. Bagaimana langkahnya?
a. Memahami sifat yang dimiliki oleh para peserta didik. Guru perlu memahami bahwa
setiap anak memiliki sifat yang berbeda-beda, dan penting untuk memahami sifat-
sifat tersebut agar dapat merancang strategi pembelajaran yang sesuai.
b. Mengenal peserta didik secara individu. Guru perlu mengenal setiap peserta didik
secara individu, termasuk memahami karakteristik, kebutuhan, minat, dan potensi
mereka dalam pembelajaran.
c. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam belajar. Guru dapat mengorganisir
pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai respon dan perilaku peserta didik,
seperti dengan mendorong kerja kelompok atau berpasangan, sesuai dengan
preferensi dan kebutuhan masing-masing siswa.
d. Mengembangkan pola pikir peserta didik. Guru perlu mengembangkan pola pikir
peserta didik melalui pendekatan yang beragam, seperti dengan mendorong kritis,
analitis, kreatif, dan pemecahan masalah.
e. Menciptakan ruang kelas yang menarik, nyaman, dan aman. Guru perlu menciptakan
lingkungan belajar yang menginspirasi dan menyenangkan bagi peserta didik,
sehingga mereka merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar.
f. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai bahan ajar. Guru dapat mengajak peserta
didik untuk belajar di luar kelas atau memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar tambahan, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan
relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai