Anda di halaman 1dari 6

1.

Latar belakang

Awal semester genap tahun 2022, pemerintah mulai mencanangkan kurikulum


terbaru yaitu kurikulum prototype. Dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat mata pelajaran atau mata kuliah yang
diajarkan kepada lembaga pendidikan mengenai suatu bidang atau keahlian khusus
Kurikulum juga dapat diartikan sebagai perangkat mata pelajaran atau program
pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang memuat
rancangan pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode
jenjang pendidikan. Menurut Danniel Tanner dan Laurel Tanner, kurikulum merupakan
suatu pengalaman dalam pembelajaran yang terarah serta terencana secara terstuktur dan
tersusun dengan melalui proses-proses rekontruksi pengetahuan serta pengalaman secara
sistematis yang berada dibawah pengawasan lembaga pendidikan sehingga pelajar dapat
memiliki motivasi dan minat belajar. Prototipe atau prototype dapat diartikan sebagai
purwarupa atau arketipe yaitu rupa yang pertama atau rupa awal atau standar ukuran dari
sebuah entitas. Sebenarnya, kurikulum prototype ini sudah disiapkan beberapa tahun lalu
dan akan diimplementasikan pada program sekolah penggerak. Aturan mengenai
kurikulum prototipe ini tertuang di dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor
162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak.
Akibat adanya pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020, berdampak pada sistem
pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang sebelumnya digunakan adalah Kurikulum 2013
(K-2013 / Kurtilas). Namun, kurikulum K13 tersebut tidak dapat digunakan untuk
pembelajaran secara daring / PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di masa pandemi ini sehingga
pemerintah beralih kepada kurikulum darurat dengan tujuan untuk memudahkan satuan
pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pemerintah memberikan
keleluasaan kepada seluruh sekolah untuk menerapkan kurikulum yang berpatokan pada
kebutuhan pembelajaran siswa. Setiap satuan pendidikan dibebaskan untuk menerapkan
kurikulum nasional K13, Kurikulum darurat, dan bisa juga melakukan penyederhanaan
kurikulum secara mandiri. Pemerintah juga memberikan keringanan yaitu dengan
melakukan pengurangan Kompetensi Dasar (KD) di setiap satuan pendidikan pada setiap
mata pelajaran sehingga guru dan para siswa dapat lebih fokus dengan kompetensi
esensial untuk tahap belajar di tingkat yang lebih tinggi.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
memunculkan kurikulum 2022 atau kurikulum prototype yang dapat diaplikasikan oleh
satuan pendidikan yang akan ditetapkan pada tahun 2022-2024. Munculnya kurikulum ini
adalah sebagai upaya pemerintah untuk pemulihan pembelajaran di Indonesia setelah
mengalami loss learning akibat dari pandemi Covid-19. Kurikulum ini juga akan
diberlakukan secara bertahap dan juga terbatas dengan melalui program-program dari
sekolah penggerak dan sekolah-sekolah lainnya dan akan dijadikan pilihan atau opsi oleh
sekolah yang nantinya akan diterapkan di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Kurikulum Prototipe ini merupakan kelanjutan
kebijakan pembelajaran yang merupakan hasil atau response dari adanya pandemi Covid-
19. Kurikulum prototipe adalah kurikulum yang berbasis kompetensi yang digunakan
untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan cara menerapkan pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) untuk dapat mendukung pengembangan
karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Jenjang yang akan menjadi target
penerapan kurikulum ini adalah mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK. Kurikulum
prototype memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensinya melalui
berbagai kesempatan dalam belajar, serta lingkungan yang dianggap lebih menyenangkan
oleh guru-guru dan siswa. Selain itu, kurikulum ini juga mendorong kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa serta memberikan ruang lebih untuk siswa
dalam mengembangkan perilaku serta keterampilan dasar.
Kekurangan dan Kelebihan Kurikulum Prototype
Adapun kelebihan dari kurikulum prototype yaitu :
1. Dalam rangka pemulihan proses pembelajaran, kurikulum prototype memiliki
beberapa karakteristik utama yang dapat membantu perkembangan soft skills siswa.
Selain itu, kurikulum ini lebih berfokus pada materi esensial dan fleksibilitas bagi
guru untuk dapat mengajar sesuai dengan kemampuan siswanya atau biasa disebut
dengan teach at the right level.
2. Karena kurikulum ini dirancang dengan berbasis proyek, maka hal ini dapat
mengembangkan karakter siswa. Pengembangan karakter ini dianggap sangat penting
karena siswa dapat belajar melalui pengalaman. Sehingga siswa juga dapat belajar
bekerja sama dalam satu proyek bersama siswa yang lain. Tidak hanya bekerja sama,
siswa juga akan belajar bagaimana cara bertoleransi serta saling menjaga sesuai
dengan nilai-bilai yang tercantum dalam pancasila.
3. Metode pembelajaran dalam kurikulum ini juga lebih bervariasi serta didukung oleh
situasi belajar yang lebih menarik dan menyenangkan bagi guru dan siswa. Sehingga
guru mendapat kesempatan untuk menciptakan suasana belajar yang baru dan
berkesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan atau potensi yang dimiliki
siswanya melalui beragam inovasi belajatr.
4. Kurikulum prototype ini memberikan ruang lebih untuk anak-anak agar dapat
mengembangkan potensi belajar yang dimiliki serta dapat berkreasi sehingga siswa
dapat memecahkan masalah yang dihadapi baik itu secara individu maupun
berkelompok.
Kekurangan yang dimiliki oleh kurikulum prototype :
Manfaat Kurikulum prototype :

Ada beberapa manfaat dari Kurikulum Prototype yaitu :

1. Guru tidak terburu-buru dalam mengejar target atau tujuab pembelajaran yang padat.
2. Guru memfokuskan materi dan kebutuhan lain untuk memperkuat sikap atau perilaku
siswa dengan metode pembelajaran yang lebih baik.
3. Siswa diberi kesempatan untuk dapat menggali potensi dan mengembangkan karakter
melalui berbagai kesempatan belajar, serta lingkungan belajar yang lebih menyenangkan
bagi guru dan siswa.
4. Dapat mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, dan
memberikan ruang tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar pada
siswa.

2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)


Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning merupakan pendekatan
yang dilakukan dalam sebuah proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk dapat mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan
problem solving dan investigasi serta untuk dapat memperdalam pengetahuannya. Model
pembelajaran ini lebih berfokus pada proses dimana siswa dapat memecahkan suatu
masalah dan pada akhirnya dapat menghasilkan suatu produk. Model ini dapat
memberikan pengalaman bagi siswa yang sangat berharga dengan mereka dapat
berpartisipasi aktif dalam pengerjaan suatu proyek.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa akibat dari pandemi Covid-19 sejak tahun 2020,
Indonesia mengalami loss learning yang berdampak pada kurikulum yang dipakai yaitu
kurikulum K13. Sehingga pemerintah beralih ke kurikulum darurat dalam rangka
memberikan kemudahan kepada guru dan siswa dalam proses pembelajaran jarak jauh
(PJJ). Dan dalam upaya untuk pemulihan proses pembelajaran, pemerintah telah
memunculkan kurikulum baru yang akan ditetapkan mulai dari tahun 2022-2024.
Kurkulum tersebut yaitu kurikulum prototype. Kurikulum prototype adalah kurikulum
berbasi kompetensi dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning) dengan tujuan untuk memberikan ruang atau kesempatan lebih kepada siswa
dalam mengembangkan potensi yang dimiliki serta mengembangkan perilakunya. Selain
itu, guru juga diberikan kesempatan dalam kebebasan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran agar guru dapat menggali potensi yang dimiliki oleh siswa. Kurikulum ini
memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan yaitu salah satunya memiliki karakteristik
utama, kurikulum yang dirancang dengan berbasis proyek yang memiliki pengaruh besar
terhadap perkembangan karakter siswa, metode pembelajaran yang bervariasi, dan
kurikulum ini mampu menciptakan ruang lebih kepada para siswa untuk menggali
potensi yang dimiliki. Kurikulum prototype memiliki 3 karakteristik utama yaitu
pembelajaran berbasis projek yang bertujuan untuk mengembangkan soft skills dan
karakter anak, fokus pada materi yang esensial, dan fleksibilitas perancangan kurikulum
sekolah. Adapun model-model pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum ini yaitu
Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery Learning) dan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Kedua model ini sama-sama
dapat melatih siswa dari segi kreatifitas, berpikir kritis serta berorganisasi dengan siswa
yang lainnya. Kurikulum prototype memberikan beberapa manfaat diantaranya guru tidak
terburu-buru dalam mengejar target atau tujuab pembelajaran yang padat, guru juga lebih
memfokuskan materi dan kebutuhan lain untuk memperkuat sikap atau perilaku siswa
dengan metode pembelajaran yang lebih baik, siswa juga diberi kesempatan untuk dapat
menggali potensi dan mengembangkan karakter melalui berbagai kesempatan belajar,
serta lingkungan belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan dapat mendorong
pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa, serta memberikan
ruang tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai