Anda di halaman 1dari 9

STUDI LAPANGAN TENTANG IMPLEMENTASI

KURIKULUM MERDEKA

NAMA : GHUFRON

NIM : 856957646

SD : UPT SDN 2 KRESNO MULYO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA

STUDI LAPANGAN TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA


A. IDENTITAS
1. Nama Mahasiswa :
2. NIM :
3. Nama Sekolah :
4. Alamat Sekolah :
5. Narasumber Guru :
6. Narasumber Siswa :
B. Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan menjadi hal yang sangat
penting karena berkaitan langsung dengan generasi-generasi yang akan
melanjutkan kehidupan di masa yang akan datang. Hal tersebut karena kualitas
pendidikan akan berpengaruh pada proses pembentukan karakter peserta didik.
Pendidikan di Indonesia mengalami beberapa perubahan yang berbeda-beda
dari masa ke masa. Perubahan yang terjadi didasarkan pada kebutuhan
peningkatan pencapaian tujuan pendidikan pada peserta didik dan disesuaikan
dengan perkembangan zaman Pendidikan.
Saat ini telah diterapkannya kurikulum merdeka yang mengacu pada
konsep pembelajaran paradigma baru. Pembelajaran paradigma baru
memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik. Dengan
paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari
pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan
pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran paradigma baru
memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan
pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik. Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan
menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan
dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen
(Sufyadi, 2021). Maka dengan demikian implementasi pembelajaran di sekolah
tentunya mengacu pada prinsip pembelajaran kurikulum merdeka ini.
C. Tujuan Studi Lapangan
Adapun tujuan dari pelaksanaan studi lapangan implementasi kurikulum
merdeka ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum
merdeka yang dilaksanakan di sekolah. Sehingga studi lapangan yang dilakukan
bertujuan mengidentifikasi kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan prinsip
kurikulum merdeka.
D. Metode Pengambilan Data
1. Observasi
Observasi disini berupa metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini
digunakan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang
permasalahan yang diteliti (Widoyoko, 2012). Observasi yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan pembelajaran
kurikulum merdeka yang diimplementasikan guru dan mengetahui kondisi
lingkungan sekolah.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sukmadinata,
2006). Peneliti melakukan jenis wawancara tidak terstruktur dengan guru dan
peserta didik terkait penerapan pembelajaran kurikulum merdeka yang
dilaksanakan sekaligus untuk menentukan kendala atau hambatan yang
dijumpai.
E. Deskripsi Data
1. Observasi Implementasi Kurikulum Merdeka
Sekolah sudah menerapkan kurikulum Merdeka dalam tahun ajaran
2022/2023. Berdasarkan observasi pembelajaran di kelas oleh guru terlihat
bahwa sebagian besar guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
menerapkan model pembelajaran yang menunjang konsep pembelajaran
paradigm baru yakni pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Namun
sebagian guru lainnya belum menerapkan model dan metode yang
mendukung keaktifan peserta didik dalam belajar, pembelajaran masih
terlihat diimplementasikan secara klasikal.
Selain itu Lingkungan belajar di sekolah mendukung proses pendidikan
dan belajar-mengajar. Sekolah dilengkapi perpustakaan, laboratorium, dan
UKS. Peserta didik dapat menggunakannya sesuai kebutuhan mereka.
Lingkungan kelas juga sangat nyaman karena dilengkapi kipas angin. Budaya
kelas terlihat tertib dan memiliki kedisiplinan yang baik. Lingkungan sekolah
sangat hijau dan sejuk karena ditanami banyak pohon dan bunga.
2. Wawancara
Kurikulum Merdeka berupaya memberikan layanan pendidikan yang
berpihak pada siswa. Untuk itu, dalam setiap aktivitasnya kurikulum berupaya
memberikan ruang kepada guru untuk berefleksi melalui berbagai hal agar
kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa. Aktivitas refleksi harus terjadi
dalam setiap tahapan dari mulai perencanaan sampai dengan asesmen.
Pada tahap persiapan, pembelajaran dalam kurikulum merdeka dimulai
dengan perencanaan-perencanaan yang dilakukan oleh satuan pendidikan
sebelum menyelenggarakan pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka,
perencanaan pembelajaran dituangkan dalam empat aspek penting.
Pertama pengumpulan data karakteristik satuan pendidikan yang akan
digunakan dalam penyusunan modul-modul selanjutnya. Kedua, Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOS). Ketiga, penyusunan modul ajar
(Silabus). Keempat, penyusuan modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (Anggraena, dkk. 2021).
Dari hasil wawancara yang dilakukan diketahui proses memahami
karakteristik kurikulum merdeka masih dalam proses adaptasi. Guru belum
memahami sepenuhnya terkait kurikulum tetapi mereka sudah mulai
menyesuaikan penyelenggaraan pendidikan dengan prinsip-prinsip
pembelajaran kurikulum merdeka. Mayoritas pengimplementasian
muatan-muatan materi pembelajaran sudah merujuk kedalam struktur
kurikulum. Adapun sisi baik yang dirasakan guru dalam pelaksanaan
Kurikulum Merdeka yaitu guru bisa lebih kreatif dan inovatif dalam
pembelajaran, selain itu ada project kelas yang harus dikerjakan oleh siswa
sehingga membuat siswa tertantang untuk belajar.
Selain itu juga diketahui bahwa diawal tahun ajaran baru lalu guru telah
mengikuti sosialisasi dan pendampingan terkait implementasi kurikulum
merdeka. Guru sudah diajarkan merancang pembelajaran dan asesmen yang
efektif, diantaranya mulai dari Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP)
untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran,
Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik, Mengembangkan
Modul Ajar, Penyesuaian Pembelajaran dengan Tahap Capaian dan
Karakteristik Peserta Didik, dan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan
Asesmen Formatif dan Sumatif. Hanya saja aplikasinya belum maksimal,
sebagian guru ada yang sudah mampu menerapkannya dengan
berpedoman pada platform merdeka mengajar namun sebagian lagi belum
mampu.
Berdasarkan wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa
merasakan perubahan cara mengajar guru diantaranya pembelajaran sering
menggunakan metode diskusi lengkap dengan lembar kerja, selain itu siswa
juga merasa bahwa pembelajaran lebih menyenangkan dengan adanya
tayangan video dan berbagai media lain yang digunakan guru. Namun yang
menjadi catatan bahwa tidak semua guru yang melakukan perubahan
demikian, sebagian guru lainnya masih melaksanakan pembelajaran secara
klasikal.
3. Hambatan yang dihadapi
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa hambatan yang
dirasakan guru yakni sebagian guru belum sepenuhnya mampu
mengeksekusi implementasi kurikulum merdeka ini. Selain itu sebagian guru
juga masih terpaku pada kebiasaan implementasi pembelajaran klasikal, jadi
kendala terkait merubah mindset dari beberapa guru dari pola pembelajaran
lama ke pola pembelajaran yang baru. Selain itu hambatan yang dirasakan
terkait sarana dan prasarana sekolah yang belum mumpuni, yakni
ketersediaan infocus/proyektor terbatas, speaker/pengeras suara juga
terbatas, sehingga pengelolaan pembelajaran terganggu akibat hal tersebut.
Kemudian buku teks pembelajaran sesuai kurikulum merdeka juga masih
terbatas ketersediannya.
Guru mengalami kesulitan dalam kontekstualisasi pembelajaran dan
sebagian besar guru menjadikan buku teks pelajaran sebagai satu-satunya
bahan belajar dan sumber belajar. selain itu, pelatihan yang dilakukan
meskipun sudah dilakukan dengan strategi yang sesuai, namun belum
memenuhi kebutuhan kompetensi guru. Dan keikutsertaan guru di dalam
pelatihan tidak merata (hanya beberapa orang saja yang mengikuti).

4. Solusi atas hambatan yang terjadi


a) Kepala sekolah perlu lebih lanjut merencanakan pelatihan kurikulum
merdeka kepada para guru, dan para guru perlu kesadaran diri dan
keseriusan dalam menerapkan kurikulum merdeka.
b) Guru secara mandiri perlu sadar akan tuntukan profesinya untuk
mengembangkan kompetensi dengan mengikuti berbagai pelatihan,
workshop dan webinar baik secara online maupun offline.
c) Guru perlu senantiasa melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
dilaksanakan, apakah pembelajaran sudah sesuai dengan kebutuhan
atau karakteristik peserta didik, apakah pembelajaran berjalan maksimal,
apakah pembelajaran bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.
d) Guru tidak perlu terfokus pada sarana dan prasarana yang terbatas
namun perlu memanfaatkan segala fasilitas yang ada dilingkungan
sekolah maupun dilingkungan sekitarnya dengan merancang media yang
inovatif dan kreatif.
e) Perlengkapan sarana dan prasarana juga menjadi kewajiban pihak terkait
agar dapat mengupayakan kelengkapan sarana dan prasarana yang
menunjang.
F. Kesimpulan
Dalam merdeka belajar, maka kurikulum merdeka kelajar dapat bermakna:
1) Satuan pendidikan yang berdaya untuk mengembangkan inovasi dalam
pengelolaan satuan pendidikan, khusunya dalam pembelajaran.
2) Guru berdaya untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan dan peserta
didik.
Namun berdasarkan studi lapangan diketahui bahwa implementasi
kurikulum merdeka belum maksimal sehingga disimpulkan bahwa solusi untuk
mengatasi hambatan dalam implementasi pembelajaran kurikulum merdeka
adalah dengan melakukan evaluasi berkala terhadap proses pembelajaran,
meningkatkan pelatihan dan workshop bagi para guru agar lebih siap
menerapkan kurikulum merdeka, serta meningkatkan fasilitas sarana dan
prasarana di sekolah. Dengan adanya tindakan ini, diharapkan kualitas
pendidikan akan semakin baik dan tujuan dari kurikulum merdeka dapat tercapai
secara optimal.
G. Saran
Guru perlu meningkatkan pelatihan dan pemahaman terkait implementasi
kurikulum merdeka degan menerapkan model dan metode pembelajaran yang
mendukung serta untuk kepala sekolah atau pihak yang terkait perlu upaya
penyediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran
kurikulum merdeka.
H. Daftar Pustaka
Anggraena, Yogi. 2021. Kurikulum untuk pemulihan pembelajaran. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Sufyadi, S. dkk. 2021. Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Jakarta:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. . Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Widoyoko, S. Eko Putro. 2012. .
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lampiran
Hasil wawancara dengan guru
Pertanyaan Deskripsi Jawaban
Bagaimana implementasi Saya sudah merancang pembelajaran sesuai
kurikulum merdeka yang dengan prinsip kurikulum merdeka, dengan
sudah ibu/bapak laksanakan? mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik
Apakah sudah berjalan dahulu lewat tes diagnostic, kemudian baru saya
optimal? menyusun modul ajar. Jika ditanya optimal atau
tidak, jujur saya sebagai guru sampai saat ini juga
masih terus belajar memaksimalkan pemahaman
saya terkait implementasi kurikulum merdeka ini.
karena saya merasa belum 100% memahaminya.
Adakah kendala yang Ada, kendala yang saya alami ialah terkait
ibu/bapak alami dalam penggunaan saran dan prasaran sekolah yang
implementasi kurikulum terbatas, seperti misalnya saya sudah
merdeka? merencanakan pembelajaran dengan menayangkan
video jadi tentu saya membutuhkan proyektor
namun karena jumlahnya terbatas jadi tidak setiap
saat bisa dipakai.
Perubahan apa yang Perubahan yang saya alami ialah terkait eksekusi
ibu/bapak rasakan terkait pembelajaran atau pengelolaan pembelajaran yang
implementasi kurikum harus inovatif dan kreatif menunjang kebutuhan dan
merdeka yang sudah berjalan? karakteristik peserta diidknya, jadi misal jika melihat
karakteristik gaya belajar maka media yang
disediakan harus disesuaikan. Jika melihat
kemampuan awal siswa, maka latihan soal dan
bahan ajar juga perlu disesuaikan dengan hal
tersebut.

Hasil wawancara dengan siswa


Pertanyaan Deskripsi Jawaban
Adakah perubahan proses pembelajaran Ada, perubahan yang saya rasakan
yang kamu rasakan setelah terkait kegiatan pembelajaran yang
diimplementasikan kurikulum merdeka? sering dilakukan secara diskusi dan
Jika ada, mohon dipaparkan presentasi di deppan kelas, selain itu
guru juga menyediakan lembar kerja.
Namun tidak semua guru, hanya guru
beberapa mata pelajaran saja
Adakah dampak positif yang kamu Ada, pembelajaran jadi lebih menarik
rasakan semenjak diterapkannya karena biasanya guru menayangkan
kurikulum merdeka? video motivasi, video pembelajaran.
Jika ada, mohon dipaparkan

Anda mungkin juga menyukai