Anda di halaman 1dari 3

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN EFEKTIF I DISEKOALH MENENGAH

RUANG KOLABORASI DAN DEMONSTRASI KONTEKSUAL TOPIK 7

Oleh :

1. Heru Kartika Sandra

2. Fitrian Elfianti

3. Rahayu Junita Putri

4. Giant Amor

5. Sriwinda

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Dr. Nofrion, M.Pd

PPG PRAJABATAN GEL II

PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


1. Mengidentifikasi isu-isu aktual terkait dengan pembelajaran dan asesmen yang

umumnya banyak dilakukan oleh guru di sekolah selama ini

Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kegiatan PLK di SMAN 2 Padang, mulai

dari kegiatan observasi, asistensi mengajar, hingga pelaksanaan pembelajaran terbimbing, Jika

dilihat dari segi lingkungan, belajar peserta didik telah memenuhi standar aman dan

nyaman,akan tetapi jumlah peserta didik yang terlalu banyak dalam satu kelas sehingga

menyebabkan ekosistem pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik kurang terlaksana.

Selain itu, sarana dan pra sarana juga sudah memadai , hal ini terlihat dari setiap kelas sudah

disediakan LCD Proyektor di masing-masing kelas. Jika dilihat dari segi pelaksanaan kegiatan

pembelajara dan asesmen terdapat beberapa isu diterapkan oleh guru pengampu mata pelajaran

Geografi yang mana saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung, guru masih terpaku

pada Metode pembelajaran lama yaitu menggunakan metode ceramah tetapi guru sudah

menerapkan kegiatan asesmen dengan cara memberikan beberapa pertanyaan secara lisan dan

kemudian ditanggapi langsung oleh peserta didik.

2. Mendiskusikan isu-isu tersebut dan dikaitkan dengan efektivitas pencapaian capaian

pembelajaran

Dalam pencapaian pembelajaran lingkungan dan guru sangat berperan penting, hal tersebut

disebabkan minat belajar peserta didik akan sangat terpengaruh dengan kualitas lingkungan

belajarnya. Sama halnya dikelas X.E dan XI.F karena kami beranggotakan 5 orang jadi setiap

individu memegang satu kelas yaitu 3 orang dikelas X.E dan 2 orang dikelas XI.F peserta didik

diharuskan untuk menjaga kebersihan kelas dengan menjadwalkan peserta didik pada piket

kelas dan pembentukan kepengurusan keamanan kelas, kegiatan ini bertujuan untuk tetap

menjaga kebersihan dan keamanan. Dengan demikian peserta didik akan merasa nyaman dan

dapat berkonsentrasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan jika dilihat dari

segi guru atau tenanga pendidik, guru berperan sebagai sarana atau jembatan yang dapat

mengantarkan peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran, akan tetapi untuk saat

ini, guru pengampu masih kurang menguasai sistem pembelajaran yang dianjurkan
dalam kurikulum merdeka, sebab saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru masih cendrung

menggunakan Metode ceramah, dan diskusi yang secara tidak langsung masih menggunakan

Metode yang terdapat pada kurikulum sebelumnya. Akan tetapi meski demikian guru

pengampu mata pelajaran juga telah mengusahakan untuk menerapkan kurikulum merdeka

dengan cara menyiapkan modul ajar, perangkat asesmen, pembuatan media pembelajaran, dan

hal lain yang menunjang siswa dapat memperoleh capaian pembelajarannya.

3. Memberikan alternatif rekomendasi agar pembelajaran dan asesmen yang dilakukan

guru dapat secara efektif mencapai capaian pembelajaran yang telah ditentukan.

Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya perubahan

rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif, pada dasarnya

kurikulum merdeka lebih sederhana dan mendalam dibandingkan dengan kurikulum

sebelumnya, karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan

kompetensi peserta didik pada fasenya. Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih

merdeka karena bagi peserta didik, tidak adanya program peminatan di SMA menjadikan

peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan

bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu

sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan

pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Dengan

demikian guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dan asesmen sesuai dengan

kebutuhan dan capaian pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik dan akan lebih

mudah dipahami untuk pembelajaran jangka panjang. Bukan hanya itu untuk mencapai capaian

pembelajaran guru juga dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan tujuan peserta

didik dapat mengembangkan kemampuannya secara mandiri dan menentukan gaya belajarnya

sendiri, sehingga mereka akan lebih mudah dalam menguasa materi.

Anda mungkin juga menyukai