Oleh :
2. Fitrian Elfianti
4. Giant Amor
5. Sriwinda
PENDIDIKAN GEOGRAFI
Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan kegiatan PLK di SMAN 2 Padang, mulai
dari kegiatan observasi, asistensi mengajar, hingga pelaksanaan pembelajaran terbimbing, Jika
dilihat dari segi lingkungan, belajar peserta didik telah memenuhi standar aman dan
nyaman,akan tetapi jumlah peserta didik yang terlalu banyak dalam satu kelas sehingga
menyebabkan ekosistem pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik kurang terlaksana.
Selain itu, sarana dan pra sarana juga sudah memadai , hal ini terlihat dari setiap kelas sudah
disediakan LCD Proyektor di masing-masing kelas. Jika dilihat dari segi pelaksanaan kegiatan
pembelajara dan asesmen terdapat beberapa isu diterapkan oleh guru pengampu mata pelajaran
Geografi yang mana saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung, guru masih terpaku
pada Metode pembelajaran lama yaitu menggunakan metode ceramah tetapi guru sudah
menerapkan kegiatan asesmen dengan cara memberikan beberapa pertanyaan secara lisan dan
pembelajaran
Dalam pencapaian pembelajaran lingkungan dan guru sangat berperan penting, hal tersebut
disebabkan minat belajar peserta didik akan sangat terpengaruh dengan kualitas lingkungan
belajarnya. Sama halnya dikelas X.E dan XI.F karena kami beranggotakan 5 orang jadi setiap
individu memegang satu kelas yaitu 3 orang dikelas X.E dan 2 orang dikelas XI.F peserta didik
diharuskan untuk menjaga kebersihan kelas dengan menjadwalkan peserta didik pada piket
kelas dan pembentukan kepengurusan keamanan kelas, kegiatan ini bertujuan untuk tetap
menjaga kebersihan dan keamanan. Dengan demikian peserta didik akan merasa nyaman dan
dapat berkonsentrasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan jika dilihat dari
segi guru atau tenanga pendidik, guru berperan sebagai sarana atau jembatan yang dapat
mengantarkan peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran, akan tetapi untuk saat
ini, guru pengampu masih kurang menguasai sistem pembelajaran yang dianjurkan
dalam kurikulum merdeka, sebab saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru masih cendrung
menggunakan Metode ceramah, dan diskusi yang secara tidak langsung masih menggunakan
Metode yang terdapat pada kurikulum sebelumnya. Akan tetapi meski demikian guru
pengampu mata pelajaran juga telah mengusahakan untuk menerapkan kurikulum merdeka
dengan cara menyiapkan modul ajar, perangkat asesmen, pembuatan media pembelajaran, dan
guru dapat secara efektif mencapai capaian pembelajaran yang telah ditentukan.
rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif, pada dasarnya
sebelumnya, karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan
kompetensi peserta didik pada fasenya. Kemudian, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih
merdeka karena bagi peserta didik, tidak adanya program peminatan di SMA menjadikan
peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Sedangkan
bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Dengan
demikian guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dan asesmen sesuai dengan
kebutuhan dan capaian pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik dan akan lebih
mudah dipahami untuk pembelajaran jangka panjang. Bukan hanya itu untuk mencapai capaian
pembelajaran guru juga dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan tujuan peserta
didik dapat mengembangkan kemampuannya secara mandiri dan menentukan gaya belajarnya