Anda di halaman 1dari 6

FLIPPED CLASSROOM SEBAGAI SARANA DALAM

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN KEAKTIFAN


SISWA DALAM PROSES KBM

Fatra Hadi Kurniawan1 Punadji Setyosari2 Saida Ulfa3


Pascasarjana
Universitas Negeri Malang
Email : fatra.tep.um@gmail.com

ABSTRAK

Dalam dunia pendidikan banyak sekali Metode pembelajaran yang sudah diterapkan oleh pengajar dalam
meningkatkan kualitas siswa dalam proses pembelajaran.pendidikan sendiri merupakan kunci utama
dalam kemajuan sebuah bangsa.semakin berkembangnya suatu bangsa tidak lepas dari peran pendidikan.
dengan meningkatnya perkembangan jaman yang semakin modern maka sepatutnya pendidikan juga harus
bisa mengimbangi kemajuan jaman tersebut agar kualitas Sumber daya manusia lebih bermanfaat. Peran
pendidikan sangat penting dalam menyeimbangkan sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Banyak
dari Pengajar yang masih kalah bersaing.oleh karena itu perlu adanya pembaharuan media pembelajaran
agar mampu dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu model pembelajaran yang
bisa digunakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan metode Flipped Classroom.
Fipped Classroom adalah sebuah model pembelajaran yang mana seorang pengajar memberikan tugas
atau materi pembelajaran kepada siswa untuk aktif mempelajari materi tersebut,dan selanjutnya pengajar
akan menyampaikan materi pembelajaran tersebut baik melalui Video pembelajaran maupun e-book serta
beberapa intruksi dalam mengerjakan latihan tersebut dan digunakan sebagai bahan diskusi saat kelas
berlangsung atau tatap muka.Metode flipped classroom ini terbukti lebih efektif dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran dan keaktifan siswa pada sebuah proses pembelajaran.dengan menggunakan
metode flipped classroom pengajar dengan mudah memiliki kesempatan untuk meninjau kembali rencana
pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan siswa dapat dengan mudah mempelajari kembali video
pembelajaran maupun e-book setiap saat, terutama bagi siswa yang absen (tidak masuk sekolah) serta
siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk berkolaborasi, berbagi ide dan projek bersama temannya.

Kata kunci : Flipped Classroom,Model Pembelajaran,Kualitas Pembelajaran

Pendahuluan
Di dalam dunia pendidikan seharusnya pembelajaran berpusat pada siswa, bukan
hanya pada guru termasuk di dalam pembelajaran. Pembelajaran menurut Hamalik
(2007: 57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pembelajaran proses belajar mengajar harus saling berhubungan
atau timbal balik antara guru dan siswa sehingga siswa pun juga dapat berperan aktif
dalam proses belajar.Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu
tugas utama guru. Pola pengajaran konvensional guru lebih berperan dominan, sehingga
siswa cenderung bersifat pasif. Pola pengajaran konvensional telah menetapkan Siswa
untuk memperhatikan pengajaran guru di kelas Siswa kemudian Akan diberikan sebuah
penilaian untuk pekerjaan rumah untuk menunjukkan penguasaan topik. Salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan pembelajaran adalah keaktifan belajar siswa. Namun
kenyataannya masih sering ditemukan siswa cenderung melakukan pembelajaran ketika
di luar jam sekolah, selain itu siswa hanya belajar dirumah ketika mendapatkan
tugas. Dalam belajar aktif siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar, tidak hanya
guru menyampaikan ilmu pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa tetapi

Inovasi Pendidikan di ERa Big Data dan Aspek PSIKOLOGINYA || 139


siswa mendapat pengetahuan dengan keterlibatan mereka secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Menurut Ahmadi (2004: 207) keaktifan siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar dapat dilihat, yakni (1) Keinginan, keberanian menampilkan minat,
kebutuhan, permasalahannya, (2) Keinginan serta keberanian serta kesempatan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar, (3)Penampilan
berbagai usaha/keaktifan belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar
mengajar sampai mencapai keberhasilan, (4) Kebebasan/keleluasaan melakukan
hal tersebut tanpa tekanan guru/pihak lainnya (kemandirian diri). Faktor lain yang
menentukan keberhasilan pembelajaran adalah pencapaian kemampuan kognitif
siswa. Dalam pembelajaran di sekolah, ditentukan suatu tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran ini mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor
(Yamin, 2009: 27). Secara umum aspek kognitif mencakup hasil belajar intelektual,
dan aspek afektif berkenaan dengan sikap, sedangkan aspek psikomotor berkenaan
dengan hasil keterampilan dan kemampuan bertindak. Pada pembentukan dan sumber
daya manusia, pendidikan di sekolah membagi kompetensi-kompetensi siswa
dalam suatu mata pelajaran. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah yang di dalamnya terdapat aspek kognitif.Suatu strategi yang bisa
digunakan sebagai acuan guru dalam peningkatan keaktifan belajar serta kemampuan
kognitif siswa, yaitu strategi flipped classroom Karena dengan strategi flipped classroom
siswa mendapat pembelajaran tidak hanya didalam kelas saja namun diluar kelas siswa
juga dapat mengakses atau melihat materi yang diberikan oleh guru secara berulang-
ulang dengan bantuan e-book atau video pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran dengan flipped classroom pada siswa pertama mempelajar topik sendiri,
biasanya
Menggunakan pelajaran video yang dibuat oleh instruktur atau bersama oleh
pendidik lain. Di dalam kelas, siswa kemudian mencoba untuk menerapkan pengetahuan
dengan memecahkan masalah dan melakukan kerja praktek salah satunya dengan
pembelajaran berkelompok. Peran guru di kelas ini bukan untuk memberikan pelajaran
awal, sehingga guru dapat menghabiskan lebih banyak waktu berinteraksi dengan
siswa. Hal ini memungkinkan waktu di dalam kelas yang akan digunakan untuk
kegiatan pembelajaran berbasis tambahan, termasuk penggunaan instruksi dibedakan
dan pembelajaran berbasis proyek.Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa perlu
untuk menerapkan strategi flipped classroom dalam pembelajaran untuk mengetahui
pengaruh dari strategi flipped classroom terhadap kemampuan kognitif ditinjau dari
seberapa besar keaktifan belajar siswa. Maka dengan ini peneliti melakukan
penelitian dengan judul FLIPPED CLASSROOM SEBAGAI SARANA DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN KEAKTIFAN SISWA
DALAM PROSES KBM.Peneliti berharap strategi flipped classroom dapat menjadi
salah satu strategi alternative yang dapat dipilih oleh guru agar menjadikan siswa
aktif di dalam kelas, sehingga kemampuan kognitif siswa dalam mata pelajaran
apapun menjadi maksimal.

140 || PROSIDING 2016


LANDASAN TEORI
FLIPPED CLASSROOM
Menurut Graham Brent (2013) Flipped classroom merupakan strategi yang dapat
diberikan oleh pendidik dengan cara meminimalkan jumlah instruksi langsung dalam
praktek mengajar mereka sambil memaksimalkan interaksi satu sama lain. Strategi
ini memanfaatkan teknologi yang menyediakan tambahan yang mendukung materi
pembelajaran bagi siswa yang dapat diakses secara online. Hal ini membebaskan waktu
kelas yang sebelumnya telah digunakan untuk pembelajaran.
Dalam persiapan untuk kelas, siswa diwajibkan untuk melihat video pembelajaran.
Menurut Tucker dalam Amy Roehl (2013) siswa memanfaatkan waktu di kelas untuk
bekerja menyelesaikan masalah, pengembangan konsep, dan terlibat dalam pembelajaran
kolaboratif.
Sedangkan menurut Natalie (2012) Strategi flipped classroom mendukung banyak
manfaat. Sebagian besar tampaknya menjadi keuntungan yang masuk akal (misalnya
meningkatkan waktu instruksi lebih menarik) terutama untuk mengajarkan mereka dalam
pengaturan campuran yang terdiri dari beberapa kombinasi tatap muka dan instruksi
online.
Pengertian flipped classroom atau pembelajaran kelas terbalik, kita dapat
membandingkannya dengan pembelajaran yang sudah biasa kita lakukan, yang dalam hal
ini dimasukkan ke dalam kelompok pembelajaran tradisional. Flipped classroom adalah
sebuah model pembelajaran di mana guru memberikan tugas / PR kepada siswa untuk
aktif mempelajari terlebih dahulu materi yang akan disampaikan melalui media digital
berupa video atau e-book beserta beberapa instruksi tugas / latihan soal, sebagai bahan
diskusi ketika kegiatan di dalam kelas (tatap muka).sedangkan Teknis pelaksanaan model
pembelajaran flipped classroom ini adalah sebagai berikut :
• Guru menyiapkan dan memberikan sebuah media (bisa berupa video
pembelajaran / digital book) yang akan ditonton dan dipelajari oleh siswa
di rumah.
• Siswa menonton video dan mempelajari instruksi yang diberikan oleh
guru melalui video tersebut agar terlebih dahulu mengenal konsep dan
materi yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya.
• Di dalam kelas, siswa mengerjakan tugas berdasarkan instruksi yang telah
disampaikan sebelumnya (melalui video). Dalam hal ini siswa dapat lebih
memfokuskan diri pada kesulitannya dalam memahami materi ataupun
kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan
materi tersebut.
• Guru berperan sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam
mengerjakan tugas tersebut.

Inovasi Pendidikan di ERa Big Data dan Aspek PSIKOLOGINYA || 141


Model pembelajaran flipped classroom ini terbukti lebih efektif dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran dan keaktifan siswa pada sebuah proses pembelajaran. Model
pembelajaran ini juga sangat bermanfaat untuk kepada guru dan siswa karena :
• Siswa memiliki kesempatan penuh untuk mengejakan tugas mereka
dengan didampingi oleh gurunya.
• Guru dapat memastikan bahwa setiap siswa telah memahami konsep-
konsep / materi yang disampaikan sebelum pindah ke materi berikutnya.
• Siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk berkolaborasi, berbagi ide dan
projek bersama temannya.
• Guru dengan mudah memiliki kesempatan untuk meninjau kembali rencana
pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan siswa dapat dengan mudah
mempelajari kembali video pembelajaran setiap saat, terutama bagi siswa
yang absen (tidak masuk sekolah).
• Terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
Terkait model flipped classroom banyak instruktur pembelajaran mempertahankan
bahwa hal itu dapat digunakan sebagai strategi mengajar yang berharga pada setiap tingkat
pendidikan, tergantung peserta didik, sumber daya, dan waktu seseorang. Apalagi tampaknya
cocok untuk pengetahuan mengajar yang prosedural, salah satu dari empat jenis pengetahuan
umum yang dijelaskan dalam Taksonomi Bloom yang telah diperbaiki menurut Anderson
dkk dalam Natalie (2012). Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu. Oleh karena itu video ceramah flipped classroom tentang bagaimana
memecahkan permasalahan dimana seorang instruktur menjelaskan dan model bagaimana
memecahkan jenis masalah akan menjadi baik dalam penggunaan strategi ini. Pengetahuan
prosedural yang kompleks juga dapat diajarkan menggunakan strategi flipped classroom
meskipun penopang dan potongan konten akan sangat penting tidak hanya untuk memastikan
bahwa video pendek, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua langkah prosedur
diperkenalkan memadai sehingga siswa benar-benar memahami.
Kelebihan flipped classroom, yaitu :
• Siswa dapat mengulang-ulang video tersebut hingga ia benar-benar paham
materi, tidak seperti pada pembelajaran biasa, apabila murid kurang
mengerti maka guru harus menjelaskan lagi hingga siswa dapat mengerti
sehingga kurang efisien.
• Siswa dapat mengakses video tersebut dari manapun asalkan memiliki
koneksi internet yang cukup, bahkan bisa didownload dan lebih puas
untuk menontonnya berulang-ulang.
• Efisien, karena siswa diminta untuk mempelajari materi di rumah dan
pada saat di kelas, siswa dapat lebih memfokuskan kepada kesulitannya
dalam memahami materi ataupun kemampuannya dalam menyelesaikan
soal-soal berhubungan dengan materi tersebut.
Hal yang paling penting dari semuanya adalah menyiapkan mental siswa kita supaya
dapat menerima dan melaksanakan model pembelajaran ini dengan baik. Sehingga
mereka merasa nyaman dan terbiasa belajar aktif untuk mengembangkan daya kritis
mereka dalam menyerap materi pelajaran.

142 || PROSIDING 2016


SIMPULAN
Penerapan model flipped classroom memiliki banyak keuntungan dibandingkan model
pembelajaran tradisional. Tersedianya materi dalam bentuk video memberikan kebebasan
pada siswa untuk menghentikan atau mengulang materi kapan saja di bagian-bagian yang
kurang mereka pahami. Selain itu, pemanfaatan sesi belajar di kelas untuk proyek atau
tugas kelompok mempermudah siswa untuk saling berinteraksi dan belajar satu sama
lain.
Namun, meski memiliki banyak kelebihan, flipped classroom membutuhkan persiapan
matang agar dapat berjalan dengan optimal. Guru tentunya harus membuat video
pembelajaran yang menarik, berkualitas, serta dapat dipahami siswa tanpa tatap muka
secara langsung; sementara siswa, di sisi lain, harus memiliki akses terhadap koneksi
internet.
Meski demikian, beberapa faktor perlu difikirkan bersama supaya pembelajaran Flipped
Classroom dapat dijalankan dengan sempurna iaitu;
1. Pemikiran
2. Teknologi
3. Kemahiran.

DAFTAR RUJUKAN
Cara A. Marlowe. 2012. The Effect Of The Flipped Classroom On Student Achievement
And Stress. Montana: Montana State University.
Johnson, Graham Brent. 2013. Student Perceptions Of The Flipped Classroom.
Columbia: The University Of British Columbia.
B. Milman, Natalie. 2012. The Flipped Classroom Strategy What is it and How Can
it Best be Used Jurnal Internasional Volume 9, Issue 3 : The George Washington
University.
Pierce, Richard EdD and Jeremy Fox, PharmD. 2012. Instructional Design And
Assessmentvodcasts And Active-Learning Exercises In A “Flipped Classroom”
Model Of A Renal Pharmacotherapy Module. American Journal
of Pharmaceutical Education 2012; 76 (10) Article 196.

Inovasi Pendidikan di ERa Big Data dan Aspek PSIKOLOGINYA || 143


144 || PROSIDING 2016

Anda mungkin juga menyukai